BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rendy Arie Saputra Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia ABSTRAKSI

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang)

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Karangasem, Kabupaten

PENGUKURAN KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DI RSUD dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

68 Media Bina Ilmiah ISSN No

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. berpengaruh pada kinerja keuangan yang diukur dalam tingkat Return On

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gumbreg No. 1Purwokerto. RSUD Pro! Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian

EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA KLINIK DR. M. SUHERMAN JEMBER. Oleh Indah Dian Saputri ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini. Teori-teori tersebut meliputi pengertian organisasi sektor publik,

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Pandan Arang Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP. MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR Jawa Timur.

PENGUKURAN KINERJA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD. (Studi Empiris pada RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU)

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan, pemilik, dan stakeholder dengan kata lain kinerja perusahaan

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCE SCORECARD

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. mendiskripsikan kinerja RSU PKU Muhammadiyah Delanggu secara

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja adalah cara perseorangan atau kelompok dari suatu organisasi

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. kelima Pancasila serta Undang-Undang Dasar Negara Republik. kebutuhan dasar hidup yang layak dan memberikan kepastian

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA PADA RSUD TANJUNGPINANG CHERISTIAN ( ) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan.

Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bogor. Aulia Miftah Rahmat 4EB

PENILAIAN KINERJA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PASURUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF FINANSIAL DAN NON FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

EVALUASI STRATEGI MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT PATAR ASIH. Samuel Sabam P. Panjaitan E. Kusumadmo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak di bidang engineering, pembelian dan jasa untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Dinamika Manajemen

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2013 DAN 2014

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian populasi yang diteliti

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi )

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Berdasarkan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi tempat kerja merupakan wadah dimana para pegawai melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam mengukur kinerja rumah sakit merupakan langkah strategik untuk menganalisis dan menilai kemampuan manajemen dalam melipatgandakan kinerja agar dapat menghasilkan tujuan yang maksimal, baik ditinjau dari aspek keuangan maupun non keuangan dan diharapkan rumah sakit ini akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi adalah para konsumen dan karyawan Rumah Sakit Graha Husada yang akan digunakan untuk menilai kepuasan karyawan pada aspek

23 pertumbuhan dan pembelajaran serta kepuasan konsumen dalam menggunakan layanan yang disediakan oleh pihak rumah sakit. 3.2.2 Sampel Metode pengambilan sampel untuk pasien dan karyawan RS Graha Husada adalah teknik pemilihan sampel probabilitas, yaitu dengan pemilihan sampel acak sederhana (simple random sampling), yang memberikan kesempatan yang bersifat tidak terbatas pada setiap populasi untuk dipilih sebagai sampel. Jumlah pengambilan jumlah sampelnya sesuai rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut: N n = -------------- N.d 2 + 1 Dimana n : jumlah sampel N : jumlah populasi d : batas toleransi kesalahan (error tolerance) 3.3 Variabel Penelitian Variabel - variabel yang dianalisis dalam penelitian adalah kinerja perspektif keuangan (current ratio, quick ratio, total debt to equity ratio, total debt to asset ratio dan ROA), kinerja perspektif konsumen (kepuasan pasien), kinerja perspektif proses bisnis internal (kunjungan rawat jalan, ALOS, BOR, TOI, BTO, GDR, NDR) serta kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran (kepuasan karyawan, persentase retensi karyawan, tingkat produktifitas karyawan).

24 3.4 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Jenis dan Sumber Data : a. Data Primer Data yang di dapat langsung dari sumbernya. Data primer ini berupa hasil jawaban responden mengenai kepuasan karyawan tentang semangat kerja, motivasi, kondisi fisik tempat kerja, dan segala pertanyaan tentang rumah sakit secara umum dan menyeluruh serta kepuasan konsumen terhadap fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit yang diketahui melalui kuesioner. b. Data Sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu berupa keterangan yang ada hubungannya dengan penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer. Dalam penelitian ini data sekunder berisi data mengenai konsumen, karyawan, rasio - rasio kinerja rumah sakit dan gambaran umum RS Graha Husada. Sumber pengumpulan data yang dilakukan : 1. Wawancara yaitu dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak rumah sakit. 2. Kuesioner yaitu melalui pengajuan beberapa pertanyaan yang mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan karyawan dan konsumen Rumah Sakit.

25 3. Studi pustaka yaitu dengan cara mempelajari literatur - literatur yang relevan dengan penelitian guna memperoleh gambaran teoritis mengenai aplikasi balanced scorecard pada suatu perusahaan, khususnya rumah sakit. Metode ini diperlukan untuk menunjang kelengkapan dan ketajaman analisis. 3.5 Pengujian Instrumen Penelitian Sebelum dilakukan perhitungan dan pengolahan dengan menggunakan alat analisis, maka semua instrumen penelitian diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tersebut valid dan reliabel. Pengujian instrumen dilakukan dengan menggunakan : a. Uji Validitas Uji validitas adalah untuk mengetahui instrument benar - benar mengukur hal yang ingin diukur (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini menggunakan validitas dengan analisis butir-butir, yaitu skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Alat pengumpul data menggunakan Person Product Moment (r). Dasar pengambilan keputusan adalah valid jika r hitung > r tabel, tidak valid jika r hitung < r tabel. Dimana uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0. Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini dilakukan uji validitas kuesioner terlebih dahulu pada karyawan dan konsumen masing - masing sebanyak 10 responden. Agar pertanyaan untuk konsumen dan karyawan dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai kuesioner dalam penelitian.

26 b. Reliabilitas Hasil uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dapat dipercaya. Kaidahnya adalah membandingkan nilai r tabel dengan nilai alpha (print out reliability statistics). Nilai alpha lebih besar dari nilai r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel (Notoatmodjo, 2010). Sehingga apabila semua pertanyaan di kuesioner telah memenuhi syarat maka pertanyaan tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian karena reliabel. 3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Analisis Kualitatif Pada analisis kualitatif ini sulit dilakukan pembenaran secara sistematis karena lebih cenderung kepada penyampaian perasaan atau wawasan yang terdiri klarifikasi visi, misi dan tujuan ke dalam rencana dan strategi RS Graha Husada Bandar Lampung. 3.6.2 Analisis Kuantitatif Analisis yang datanya dapat dihitung yang mengukur kinerja masing-masing perspektif. Berikut ini adalah rumus - rumus yang digunakan untuk mengukur kinerja masingmasing perspektif:

27 A. Kinerja Perspektif Keuangan Untuk mengukur perspektif keuangan pada Rumah Sakit Graha Husada dilakukan dengan menggunakan current ratio, quick ratio, total debt to equity ratio, total debt to asset ratio dan ROA. 1. Rasio Lancar (current ratio) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, current ratio dapat dihitung dengan rumus : current ratio = aktiva lancar hutang lancar 2. Rasio Cepat (quick ratio) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih liquid. Quick ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu : quick ratio = (aktiva lancar persediaan) hutang lancar 3. Rasio Hutang terhadap Ekuitas (total debt to equity ratio) Merupakan perbandingan antara hutang - hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rumus total debt to equity ratio yaitu :

28 total hutang total debt to = x 100% equity ratio ekuitas pemegang saham 4. Rasio Hutang terhadap Harta (total debt to asset ratio) Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. total hutang total debt to asset ratio = x 100% total aktiva 5. Return On Asset (ROA) Salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang bertujuan untuk mengukur kemampuan rumah sakit dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang akan digunakan untuk operasional rumah sakit dalam menghasilkan keuntungan. laba bersih ROA = x 100% total aktiva B. Kinerja Perspektif Konsumen 1. Kepuasan Konsumen Pengukuran kepuasan pasien ini dilakukan dengan survei melalui kuesioner. Kepuasan pasien mengukur rata - rata kepuasan pasien dengan memberikan nilai pada jawaban kuesioner sesuai dengan tingkat kepuasan yang dirasakan.

29 Nilai yang diberikan adalah: Tabel 3.1 Tabel Penilaian Konsumen Skor Nilai 1 Sangat Tidak Puas 2 Tidak Puas 3 Cukup Puas 4 Puas 5 Sangat Puas Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden akan diketahui pencapaian indeks kepuasan konsumen, hal ini dirumuskan oleh Sugiyono (2002) sebagai berikut: Rumus : IKK = PP Dimana : IKK = Indeks kepuasan konsumen PP = Perceived performance Setelah diketahui IKK dari seluruh responden kemudian digolongkan pada skala 1. sangat tidak puas, 2. tidak puas, 3. cukup puas, 4. puas, dan 5. sangat puas. Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan indeks kepuasan minimal dan indeks kepuasan maksimal, interval dapat dicari dari pengurangan antara indeks kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal dibagi menjadi lima seperti yang dirumuskan oleh Sugiyono (2002) sebagai berikut:

30 Ik Maks Ik Min Interval = R x PP x Ex Maks = R x PP x Ex Min = (Ik Maks - Ik Min) Keterangan : 5 PP = Jumlah item pertanyaan R = Jumlah responden Ex Min = Skor minimal yang bisa diberikan Ex Maks = Skor maksimal yang bisa diberikan C. Kinerja Perspektif Bisnis Internal 1. Tahap Proses Operasi Merupakan tahapan dimana perusahaan berupaya untuk memberikan solusi kepada para pasien dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien. Dalam hal ini yang menjadi tolok ukur pada RS Graha Husada Bandar Lampung untuk tahap operasinya adalah: a. Kunjungan Rawat Jalan Data yang diolah dari jumlah kunjungan rawat jalan di RS Graha Husada Bandar Lampung, pengukurannya: RJ = jumlah kunjungan rawat jalan (baru + lama) jumlah hari kerja pada periode waktu yang sama

31 b. Jumlah Kunjungan Rawat Inap b1. ALOS (average length of stay) Menurut Depkes RI adalah rata - rata lamanya pasien rawat inap di rumah sakit, pengukurannya: ALOS = jumlah hari perawatan pasien keluar jumlah pasien keluar (hidup + meninggal) b2. BOR (bed occupancy ratio) BOR menurut Depkes RI adalah rata - rata persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu, pengukurannya: jumlah hari perawatan rumah sakit BOR = x100% (T.tempat tidur x T.hari dalam satuan waktu) b3. TOI (turn over internal) Menurut Depkes RI adalah rata - rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. (T. tempat tidur x jumlah hari) hari perawatan RS TOI = jumlah pasien keluar (hidup + meninggal)

32 b4. BTOR (bed turn over rate) Menurut Depkes RI adalah frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. BTOR = jumlah pasien keluar (hidup + meninggal) jumlah tempat tidur b5. GDR (gross death rate) Menurut Depkes RI adalah angka kematian umum untuk setiap penderita keluar. jumlah pasien mati seluruhnya GDR = x 1000 jumlah pasien keluar (hidup + meninggal) b6. NDR (net death rate) Menurut Depkes RI adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap - tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. jumlah pasien meninggal > 48 jam NDR = x 1000 jumlah pasien keluar

33 D. Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran 1. Kepuasan Karyawan Pengukuran kepuasan karyawan ini dilakukan dengan survei melalui kuesioner. Kepuasan karyawan mengukur rata - rata kepuasan karyawan dengan memberikan nilai pada jawaban kuisioner sesuai dengan tingkat kepuasan yang dirasakan. Nilai yang diberikan adalah: Tabel 3.2 Tabel Penilaian Karyawan Skor Nilai 1 Sangat Tidak Puas 2 Tidak Puas 3 Cukup Puas 4 Puas 5 Sangat Puas Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden akan diketahui pencapaian indeks kepuasan karyawan, seperti yang dirumuskan oleh Sugiyono (2002) sebagai berikut : Rumus : IKK = PP Dimana: IKP = Indeks kepuasan karyawan PP = Perceived performance

34 Setelah diketahui IKK dari seluruh responden kemudian digolongkan pada skala 1. sangat tidak puas, 2. tidak puas, 3. cukup puas, 4. puas, dan 5. sangat puas. Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan indeks kepuasan minimal dan indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari dari pengurangan antara indeks kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal dibagi menjadi lima seperti yang dirumuskan oleh oleh Sugiyono (2002) sebagai berikut: Ik Maks Ik Min = R x PP x Ex Maks = R x PP x Ex Min Interval = (Ik Maks - Ik Min) Keterangan : 5 PP R Ex Min Ex Maks = Jumlah item pertanyaan = Jumlah responden = Skor minimal yang bisa diberikan = Skor maksimal yang bisa diberikan 2. Retensi Karyawan Merupakan kemampuan organisasi / perusahaan untuk mempertahankan selama mungkin pekerja yang diminati perusahaan dengan membandingkan jumlah karyawan yang keluar dengan jumlah seluruh karyawan.

35 jumlah karyawan yang keluar retensi karyawan = x 100% jumlah total karyawan 3. Produktifitas Karyawan Produktifitas karyawan ditunjukkan dengan perbandingan antara laba operasi yang dicapai oleh rumah sakit dengan jumlah total karyawan pada tahun berjalan laba operasi produktifitas karyawan = x 100% jumlah total karyawan