Kebijakan tersebut dituangkan dalam program peningkatan pelayanan angkutan. IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

dokumen-dokumen yang mirip
IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB III AKUNTABILITAS KERJA

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

RENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2017 SEKRETARIS DINAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

I. PENDAHULUAN. Transportasi juga diharapkan memiliki fungsi untuk memindahkan obyek sampai tujuan dengan

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERHUBUNGAN hal 1 dari 7

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

Ket. Keu (Rp) % Fisik (%) Ya Tidak ,50 51,50 Perkantoran

perbaikan hidup berkeadilan sosial.

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DISHUBKOMINFO SURAKARTA. a. Sejarah Dishubkominfo Surakarta

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

: PERHUBUNGAN : URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN KODE REKENING

jalan 2 Sosialisasi Kebijakan di Bidang 115,000,000 Seksi Bimbingan - 3.4

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 SUMBER DANA APBD KABUPATEN, APBD PROVINSI, APBN ( DAK ) KEGIATAN PROSENTASE PROGRAM RENCANA TINGKAT

Profil SKPD Profil Kedudukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 188/ / /KPTS/2017 TENTANG

Persentase ruas jalan yang memenuhi standar keselamatan lalu lintas. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan. Seksi Sarana Lalu Lintas

SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

URUSAN WAJIB PERHUBUNGAN. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH. Nomor : Tanggal : 21 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atau biasa. disebut Dishubkominfo di Kota Surakarta adalah salah satu dari

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH. Nomor : 800 / 5601 / Sekretariat Tanggal : 02 Desember 2013

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2015 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG

DASAR HUKUM : Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

TABEL REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2016 KABUPATEN DHARMASRAYA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, INFORMATIKA, PARIWISATA DAN BUDAYA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI SWAKELOLA

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Pelaksanaan Pekerjaan 02/02/ /11/ /01/ /12/ /01/ /12/2016

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 13 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 35 TAHUN 2008

REALISASI JUMLAH DANA BOBOT TARGET KOMULATIF KETERANGAN NO. Urusan /Program/Kegiatan

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MATRIK DAFTAR INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TERTIB LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KOTA

TABEL 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

MATRIKS RENSTRA DISHUBKOMINFO KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD LAKIP 2012

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERHUBUNGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN TERMINAL TIPE C PADA TERMINAL PADANGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan nomor KM 14 tahun 2006,

BUPATI MANDAILING NATAL

B A B I V U r u s a n W a j i b P e r h u b u n g a n

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN I-1

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinisikan sebagai

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Penyusunan Kebijakan, Norma, Standar dan Prosedur Perhubungan Kabupaten Ngawi 6-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN Instansi : Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul Form : RKT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

PERUBAHAN RENCANA KERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA TASIKMALAYA

Transkripsi:

16. URUSAN PERHUBUNGAN Dalam pengembangan suatu wilayah untuk mendukung sektor-sektor yang lain, Pembangunan infrastruktur jaringan transportasi mempunyai peran penting. Ketersediaan aksesibilitas ataupun keterjangkauan pelayanan infrastruktur transportasi dapat lebih mempererat dukungan antar wilayah maupun pemerataan pembangunan wilayah. Transportasi mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana penghubung maupun titik simpul distribusi. Rencana tata guna lahan kota dan wilayah harus didukung secara langsung oleh rencana pola jaringan jalan yang merupakan rincian tata guna lahan yang direncanakan Pola jaringan jalan yang baik akan mempengaruhi perkembangan kota dan wilayah yang direncanakan sesuai dengan rencana tata guna lahan. Ini berarti transportasi mendukung penuh perkembangan fisik suatu kota atau wilayah. Perencanaan transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan kota dan wilayah. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola transportasi yang akan terjadi sebagai akibat dari rencana itu sendiri, akan menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di kemudian hari. Akibat lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah kecelakaan, pelanggaran dan menurunnya sopan santun berlalu lintas, serta meningkatnya pencemaran udara. Transportasi perlu untuk mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tujuan. Wujud transportasi berupa sarana (kendaraan)dan prasarana (jaringan jalan) inilah yang menjadi aspek utama dalam sektor perhubungan yang menjadi salah satu urusan wajib bagi pemerintah daerah. Di samping itu, unsur penting dalam urusan perhubungan di wilayah Kabupaten Wonosobo ini adalah lalu lintas dan angkutan jalan darat. Oleh karena itu, urusan perhubungan erat kaitannya dalam tugas menyelenggarakan layanan angkutan umum, layanan pengujian kendaraan bermotor dan layanan kelancaran lalu lintas. Dalam RPJMD disebutkan bahwa kebijakan terkait dengan sektor perhubungan yaitu pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, melalui Pembangunan jaringan prasarana dan penyediaan sarana transportasi antarmoda dan antar wilayah yang terintegrasi sesuai dengan Sistem Transportasi Nasional dan Cetak Biru Transportasi Multimoda dan penurunan tingkat kecelakaan transportasi. Di samping itu, Peningkatan Pelayanan Angkutan dan perhubungan, melalui perbaikan sistem dan jaringan transportasi didalam kota Wonosobo, Kertek, Sapuran, Garung, Kaliwiro dan transportasi pedesaaan. Untuk mendukung pencapaian kebijakan dalam RPJMD, maka perlu dituangkan dalam kebijakan RKPD untuk jangka tahunannya dan melihat permasalahannya. Dalam RKPD 2013, kebijakan urusan perhubungan yang menjadi tupoksi Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika yaitu: 1. Peningkatan percepatan dan perluasan jangkauan pembangunan infrastruktur prasarana jalan dan perhubungan 2. Peningkatan Kapasitas SDM Petugas Perhubungan 3. Peningkatan peran masyarakat dan swasta dalam pembangunan infrastruktur jalan melalui pembangunan kemitraan dan penataan usaha secara efisien, transparan dan profesional 4. Peningkatan kualitas dan efektvitas pembangunan lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) 5. Peningkatan kualitas dan efektivitas pembangunan pendukung transportasi Kebijakan tersebut dituangkan dalam program peningkatan pelayanan angkutan. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 154

a. Program dan Kegiatan Untuk mendukung pelaksanaan urusan Perhubungan, pada tahun 2013 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 10.787.357.200,00 dan terealisasi sebesar Rp 3.256.916.819,00 atau 50,53 % dari rencana. Proporsi realisasi belanja urusan tersebut adalah 0,55 % dari total realisasi belanja APBD Tahun 2013 yang berjumlah Rp Rp 988.103.772.409,00. Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut in: Tabel. IV.B.16.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perhubungan Tahun 2013 Nama Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) A Belanja Langsung 8.457.674.200,00 3.256.916.819,00 1 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 2 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 3 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 4 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu lintas 5 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 50.000.000,00 49.434.000,00 415.000.000,00 411.427.600,00 6.000.000.000,00 917.464.275,00 692.783.200,00 670.780.200,00 784.781.000,00 724,263.967,00 515.110.000,00 483.546.777,00 B Belanja Tidak langsung 2.329.683.000,00 2.193.719.829,00 1 Belanja Pegawai 2.329.683.000,00 2.193.719.829,00 Belanja Gaji dan Tunjangan 2.048.891.000,00 1.955.857.829,00 Belanja Tunjangan Penghasilan 232.000.000,00 189.070.000,00 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 48.792.000,00 48.792.000,00 2 Belanja Hibah - - Jumlah total 10.787.357.200,00 5.450.636.648,00 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2013 (diolah) b. Realisasi Program dan Kegiatan Dengan semakin padatnya arus lalu lintas di kabupaten Wonosobo dari origindestination (asal-tujuan) transportasi sering menimbulkan kemacetan/kepadatan lalu lintas sehingga waktu tempuh menjadi terhambat, utamanya pada peak hour (jam-jam padat) sehingga diperlukan rekayasa transportasi. Rekayasa transportasi inilah yang diwujudkan dalam program kegiatan seperti dibawah ini : LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 155

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Tujuan dan sasaran program ini adalah untuk meningkatkan pelayanan angkutan kepada masyarakat. Kegiatan yang dilakukan berupa Kalibrasi Alat Uji Kendaraan bermotor, Pengadaan Alat uji Kendaraan Smoketester, Redesign Lay out alat uji kendaraan, Penyediaan Bantuan Bus Angkutan Lebaran dan Pengadaan SIM Pengujian Kendaraan. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program ini diwujudkan dalam kegiatan Studi Pengembangan Kawasan Terminal Mendolo, Peningkatan Kapasitas SDM Dinas Perhubungan, Studi Perencanaan dan DED Lokasi Rest Area di Desa Beran Kecamatan Kepil, Studi Perencanaan dan DED Lokasi Rest Area di Bedakah Kecamatan Kertek, Pengadaan Alat Penerangan Jalan, Studi Perencanaan Pengembangan Transportasi di Kawasan Perkotaan, Studi Perencanaan Sistem sirkulasi dan Parkir Moda Transportasi di kawasan pusat Kota Wonosobo, Seleksi Kerjasama Pengelolaan Parkir dan Pelatihan Petugas Parkir, Pengadaan Alat Perbengkelan, Pengadaan dan Pemasangan Alat Transportasi Kelengkapan jalan, dan Pengadaan dan Perlengkapan Pakaian Dinas. Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas Program ini bertujuan meningkatkan pengendalian dan pengamanan lalu lintas. Beberapa aktifitas untuk mendukung program ini antara lain kegiatan Pemeliharaan Rambu-rambu Lalu Lintas, Keselamatan transportasi darat, Pengadaan dan Pemasangan Rambu dan Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan, Pengadaan dan pemasangan Apill, Pembinaa Perparkiraan, Pembinaan Andong/Sais Dokar. Melihat pertumbuhan kendaraan pribadi yang terus meningkat tajam dan kondisi pertumbuhan prasarana yang hampir relatif tetap dibutuhkan bentuk pelayanan transportasi yang perlu dilakukan dengan menggunakan traffic restrain. Salah satu upaya ini dengan melakukan pengendalian kendaraan pribadi. Selain itu juga dapat dengan pengembangan pedestrian, pengembangan manajamen lalu lintas, penataan simpang dengan penambahan Alat Pengendali Lalu Lintas (APILL), dan sistem Automatic Traffic Control System (ATCS) Untuk Kegiatan Keselamatan Transportasi Darat yang dananya bersumber dari Dana APBN hasil kegiatannya berupa pengadaan dan pemasangan marka, pita penggaduh dan trafic cone, pemasangan rambu-rambu, dan pengadaan dan pemasangan lampu peringatan tenaga surya (warning light solar cell). Ada 31 rambu-rambu terpasang di Jalan lingkar Utara sampai dengan simpang andongsili, 69 rambu-rambu dipsang di Wilayah Perkotan dan 23 rambu-rambu F dipasang di wilayah perkotaan. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program ini diwujudkan dalam Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya. Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 156

c. Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Beberapa capaian urusan perhubungan dapat dilihat dengan menganalisa elemen data pada tabel dibawah ini : Tabel IV.B.16.2 Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Berdasarkan IKK Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Commented [vie1]: samakan dengan data EPPD di exel... Indikator Kinerja Capaian Kinerja (%) 2012 2013 1 Angkutan Darat (Jumlah angkutan darat) / (Jumlah penumpang angkutan darat) x 100% 0,23 0,548 Sumber : Dishubkominfo, 2014 Tabel IV.B.16.3 Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Berdasarkan indikator RPJMD 2010-2015 Indikator Kinerja Capaian Pembangunan Pembangunan Daerah 2012 2013 1 Rasio Jumlah Angkutan dengan 183,59 182,48 Penumpang 2 % Standar Fasilitas Angkutan 100,00 100,00 Umum 3 Jumlah pengurusan perijinan 495,00 536 trayek 4 Jumlah jalur trayek 28,00 28,00 5 Jumlah Uji Kendaraan angkutan 2.790,00 3.102 umum 6 % Kendaraan Laik Jalan 69,77 71,19 7 Alat Uji yang memenuhi 5,00 5,00 standar 8 % Jumlah Titik Kemacetan yang 100,00 100,000 diurai/diatasi 9 % Kawasan parkir yang teratur 75,00 78,049 10 % Peningkatan Retribusi Pendapatan Parkir 11 Pemanfaatan/ Optimalisasi Terminal (resmi) 12 Pemanfaatan Subterminal/ Pangkalan Parkir Sumber : Dishubkominfo, 2014 21,56 26,182 2,00 2,00 8,00 8,00 LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 157

Tabel IV.B.16.4 Elemen Data Urusan Perhubungan Tahun 2013 Indikator Kinerja Capaian Kinerja (%) 2012 2013 1 Jumlah kendaraan angkutan barang 6.942 7.995 2 Jumlah kendaraan angkutan penumpang umum 1.139 1.181 Commented [vie2]: poin ini tidak ad apertanyaannya di file jawaban kueisioer dishub yang skrg..kalo tahn lalu ada... 3 Jumlah kendaraan roda 4 (empat) Sumber : Dishubkominfo, 2014 18,985 21.792 Kendaraan yang diuji mengalami peningkatan, pada tahun 2013 berjumlah 10.947 meningkat menjadi 11.461 di tahun 2012, dari jumlah ini yang termasuk kendaraan umum sejumlah 2.790 sedangkan yang bukan umum sejumlah 8.487. Dari data elemen urusan perhubungan terlihat trend kenaikan capaian kinerja ini menunjukan bahwa jumlah kendaraan pada tahun 2013 semakin meningkat, sementara kapasitas jalan tetap hal ini diperlukan rekayasa transportasi agar tidak menjadi masalah dikemudian hari Peningkatan kinerja ini juga menunjukkan upaya pengendalian keamanan berkendaraan dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berkendaraan disamping itu memberikan peningkatan PAD Kabupaten Wonosobo. d. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi pada penyelenggaraan urusan perhubungan masih sama dengan tahun yang lalu antara lain: Pertumbuhan mobilisasi sarana transportasi yang sudah tidak seimbang dengan penyediaan prasarana transportasi yang menyebabkan kemacetan di beberapa titik/simpul jalan pada saat jam sibuk (peak hour). Belum berfungsinya saluran drainase jalan, sehingga apabila musim penghujan datang terjadi genangan di beberapa titik badan jalan yang pada akhirnya mempercepat kerusakan jalan Masih banyaknya jalan berlobang akibat curah hujan yang tinggi yang tidak segera ditangani sehingga menyebabkan ketidak nyamanan pengguna jalan yang pada akhirnya menyebabkan kecelakaan Banyak rambu-rambu lalu lintas pada daerah rawan bahaya yang hilang Lalu lintas campur antara pergerakan antar kabupaten dengan pergerakan lokal seringkali menimbulkan konflik baik kemacetan, kecelakaan maupun ketidaknyamanan di dalam perjalanan. Pengaruh persimpangan pada kondisi topografis turunan curam yang rawan kecelakaan. Sepinya pengguna angkutan menyebabkan banyaknya angkutan yang berhenti LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 158

menunggu penumpang di pinggir jalan, mengakibatkan munculnya terminal bayangan/pangkalan kendaraan angkot/microbus pada titik titik tertentu. Tidak meratanya persebaran angkutan, sehingga ada yang kelebihan angkutan (over supply) dan ada yang kekurangan angkutan (over demand) pada pelayanan angkutan umum Belum optimalnya pelaksanaan manajemen transportasi perhubungan darat Masih adanya angkutan barang yang melebihi muatan Masih adanya angkutan/kendaraan yang yang melebihi tonase dan tidak sesuai dengan kelas jalan sehingga mempercepat kerusakan jalan Belum optimalnya penataan parkir terutama pada badan jalan yang mengakibatkan kemacetan dan tundaan perjalanan karena manuver parkir Belum optimalnya manajemen transportasi perhubungan darat Masih rendahnya kualitas prasarana perhubungan darat Masih kurangnya jaringan transportasi perhubungan darat Solusi pemecahan yang dilakukan, antara lain : pengembangan sistem pelayanan transportasi angkutan umum pengendalian penggunaan kendaraan pribadi perlu dilakukan pemeliharaan dan pengecekan drainase jalan secara berkala pengaturan parkir progesif dan berlangganan Menggalakan program safety riding dan sosialisasi kesadaran berlalu lintas Penambahan pemasangan perlengkapan keselamatan jalan. Audit keselamatan jalan Pemberian training terutama untuk pengemudi angkutan umum Pengontrolan muatan pada untuk angkutan barang di Kabupaten Wonosobo dengan menggunakan timbangan portabel untuk mengukur tonase angkutan barang dan dilakukan penertiban secara berkala Pembangunan kawasan terminal angkutan barang Pengujian KIR kendaraan bermotor sampai dengan pada uji kendaraan pribadi. Penggalakkan program uji secara priodik pada ruas jalan terpilih untuk uji emisi. Pengembangan angkutan umum massal dan teknologi mesin ramah lingkungan LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 159