KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

ABSTRAK. Kata Kunci: Kemahiran Menulis Karangan Deskripsi dengan Media Gambar ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN

Ferawati

L I S N I A W A T I NPM

KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SELOGIRI Tahun Ajaran 2009/2010

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI OLEH : AWWALINA NIKMAH NIM:

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ARTIKEL ILMIAH SYAFRI YULLANDA NIM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

ARTIKEL ILMIAH YOPI SANTRI YENI NPM

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh HERIZAN NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

Verawaty R. Sitorus. Kata Kunci. Membaca Skema, Paragraf Persuasif, SMA Budi Murni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA BERDASARKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

PENGARUH MEDIA FLASH CARD TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN KARANG SATRIA 05 TAMBUN UTARA BEKASI.

Oleh Nirmala Sari Siregar Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 13 BATAM TAHUN PELAJARAN

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MEDIA TAJUK RENCANA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURANTAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMPNEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 E- JOURNAL

KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

PERANAN MEDIA GAMBAR DAN KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SWASTA KARTINI UTAMA SEI RAMPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

Transkripsi:

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM 311 407 049 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2013 Anggota Penulis Rahmat Buloyo (Koordinator) Dr. Hj.Sayama Malabar (Anggota Pembimbing I) SALAM, S.Pd, M.Pd (Anggota Pembimbing II) ABSTRAK Rahmat Buloyo 2013. Kemampuan Menyusun Karangan Argumentasi oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 4 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Sastra dan Budaya. Universitas Negeri Gorontalo. Karangan argumentasi merupakan karangan yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan mengenai suatu hal. Penalaran yang sehat dan didukung oleh penggunaan bahasa yang baik dan efektif. Hal ini didasarkan karena karangan digunakan sebagai dasar dan tujuan untuk menentukan bagaimana seseorang melakukan kegiatan menulis. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Kemampuan Menyusun Karangan Argumentasi oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 4 Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013. Selanjutnya tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Kemampuan Menulis Siswa Kelas XI SMK Negeri 4 Gorontalo melalui karangan argumentasi. Manfaat penelitian yaitu diharapkan siswa mampu menerapkan keterampilan berbahasa yang dibelajarkan pada siswa lebih khusus pada keterampilan menulis. Kata kunci; Menyusun Karangan Argumentasi. 1

PENDAHULUAN Standarisasi dan profesionalisme pendidikan yang sedang dilakukan dewasa ini menuntut pemahaman berbagai komponen sistem pendidikan. Mulyasa (2009 :4) Standar nasional pendidikan berfungsi sebagai pengikat kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dikembangkan oleh setiap sekolah sesuai dengan karakteristik, kondisi dan kemampuan peserta didik didaerah masingmasing. Memahami uraian di atas, selayaknya setiap perubahan kurikulum diantisipasi dan dipahami oleh berbagai pihak. hal ini dikarenakan dalam implementasinya kurikulum sebagai rancangan pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran yang akan menentukan proses dan hasil belajar peserta didik, bahkan hasil pendidikan secara keseluruhan. Dengan KTSP guru dituntut untuk membuktikan profesionalismenya, mereka dituntut untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang dapat digali dan dikembangkan oleh peserta didik. Dalam implementasi kurikulum disekolah, guru dan kepala sekolah dituntut untuk senantiasa belajar dan mendapatkan informasi baru tentang pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan pada umumnya. Menulis juga sangat diperlukan untuk mengetahui serta menerapkan ide-ide baru disekolah, untuk melakukan reformasi sejalan dengan perubahan masyarakat dan perkembangan zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah melalui program pendidikan di sekolah, khususnya melalui mata pelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia 2

bertujuan untuk membina siswa mengembangkan keterampilan menggunakan bahasa Indonesia. Keterampilan menggunakan bahasa Indonesia itu meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa itu saling berhubungan erat satu sama lain. Salah satu keterampilan berbahasa yang dibelajarkan pada siswa adalah kerampilan menulis. Kemampuan mengekspresikan apa yang telah dibaca dan disimak tidak hanya dapat dilakukan melalui berbicara, namun dapat juga dituangkan melalui kegiatan menulis. Menulis merupakan kegiatan mengekspresikan informasi yang diterima dari proses menyimak dan membaca. Semakin banyak seseorang menyimak atau membaca semakin banyak pula informasi yang diterimanya untuk diekspresikan secara tertulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Semi (2003:46) mengatakan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan, menginformasikan sesuatu yang dapat mempengaruhi pembaca. Melalui kegiatan menulis para pembelajar dapat menyusun dan merangkai jalan pikiran dan mengemukakannya secara tertulis dengan jelas, lancar, dan komunikatif. Oleh karena itu menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan penguasaan keterampilan menulis, diharapkan siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya dalam berbagai jenis tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi. Karena pentingnya keterampilan menulis, pengembangan pembelajaran menulis perlu ditingkatkan. Peningkatan pembelajaran menulis dapat dilakukan 3

melalui berbagai kegiatan. Menurut Semi (2003:40-42) kegiatan pengembangan pembelajaran menulis dapat dilakukan dengan kegiatan mengembangkan logika, melatih daya imajinasi, merangkai kata menjadi kalimat, dan merangkai kalimat menjadi paragraf. Hal ini dilakukan untuk mengaktifkan daya kreatif siswa dalam mengasah kecerdasan mereka. Hal ini sesuai pendapat Hidayat (2000: 1), yang menyatakan bahwa penyebab tidak tercapainya tujuan pembelajaran menulis kerena rendahnya tingkat penguasaan kosa kata sebagai akibatnya penguasaan keterampilan mikro bahasa seperti penggunaan tanda baca, kaidah-kaidah penulisan, diksi, penyusunan kalimat, dengan struktur yang benar sampai penyusunan paragraf. Oleh karena itu untuk mengemukakan gagasan secara tertulis kedalam bentuk-bentuk tulisan, menulis dapat dikembangkan menjadi 4 bentuk yaitu narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Sudjana (2004:52) bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada sekarang. Dihubungkan dengan penelitian ini, yang akan dideskripsikan adalah Kemampuan menyusun karangan argumentasi siswa Kelas XI SMK Negeri 4 Gorontalo tahun pelajaran 2012/1013. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini adalah tes kemampuan. Tes yang dimaksud untuk mendapatkan data yang jelas dan akurat tentang kemampuan siswa menyusun karangan argumentasi. Dalam penelitian ini siswa diberikan 2 tema yakni tema pendidikan dan kesehatan. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis. Karangan argumentasi diberi penilaian berdasarkan 4

aspek-aspek yang telah ditentukan. Aspek penilaian tersebut dinilai dari aspek menentukan topik karangan, menyusun kerangka karangan, dan menulis karangan argumentasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Kemampuan Siswa Menentukan Topik Karangan Argumentasi Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam menulis karangan argumentasi adalah topik karangan. Karena,topik karangan merupakan bagian yang terpenting dalam menulis karangan argumentasi. Tanpa topik karangan kalimat yang ditulis tidak dapat dikatakan sempurna. Oleh sebab itu, untuk menjaga kekeliruan menulis karangan argumentasi oleh siswa perlu ditetapkan dan diarahkan kepada mereka tentang cara menulis topik karangan yang baik dan benar. Sebuah karangan argumentasi yang baik dan benar harus memperhatikan topik karangan argumentasi yang ditulis. Sesuai dengan data yang diperoleh dari siswa kelas XI SMK 4 Negeri Gorontalo, ternyata siswa belum memperhatikan topik karangan argumentasi yang baik dan benar. Dari hasil data di bawah menunjukkan bahwa pada tabel 3 kemampuan menentukan topik karangan argumentasi, siswa yang mendapat nilai baik siswa berjumlah 11 orang, dan siswa yang mendapatkan nilai cukup berjumlah 3 orang. Hal ini menunjukan pada kemampuan menentukan karangan topik karangan argumentasi sudah dapat dikatakan baik. kemampuan siswa menentukan topik karangan argumentasi berada pada kategori baik. Hal ini terlihat bahwa dari siswa yang memperoleh nilai baik berjumlah 11 orang (78,57%) sedangkan siswa mendapat nilai cukup berjumlah 3 orang (21,43%). Secara keseluruhan nilai siswa 5

kelas XI SMK Negeri 4 Gorontalo pada kemampuan siswa menentukan topik karangan berjumlah 80,78 dan berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rara-rata kemampuan siswa SMK Negeri 4 Gorontalo dalam menentukan topik karangan berada pada kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa siswa sudah mampu menentukan topik karangan tersebut. 4.1.2 Kemampuan Siswa Menyusun Kerangka Karangan Argumentasi Pada penyusunan karangan argumentasi salah satu komponen yang harus diperhatikan adalah kerangka karangan. Dalam artian bahwa siswa harus memperhatikan kerangka karangan argumentasi serta penulisan kerangka agar tidak terjadi kesalahan pada penyusunan karangan argumentasi. Kemampuan siswa menentukan kerangka karangan argumentasi pada tabel 5 di bawah menunjukan bahwa siswa yang mendapat nilai baik hanya berjumlah 2 orang sedangkan siswa yang mendapat nilai cukup berjumlah 12 orang. Dari hasil data di bawah menunjukan bahwa siswa sudah mampu serta memahami aspek kemampuan siswa menentukan kerangka karangan argumentasi. Dengan demikian siswa sudah dapat di kategorikan cukup. Karena, pada kegiatan ini merupakan suatu proses suatu proses yang terjadi secara bertahap untuk memahami isi serta tujuan menulis karangan argumentasi. Aspek menentukan kerangka karangan argumentasi harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan yang ada pada aspek tersebut. kemampuan siswa menentukan kerangka karangan argumentasi berada pada kategori cukup. Hal ini terlihat siswa yang mendapat nilai baik berjumlah 2 orang (14,29%), dan siswa yang mendapat nilai cukup berjumlah 12 orang 6

(85,71%). Secara keseluruhan nilai siswa berjumlah 75,85 dan berada pada kategori cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMK Negeri 4 Gorontalo dalam menentukan kerangka karangan argumentasi sudah mampu dan tergolong pada kategori cukup. 4.1.3 Kemampuan Siswa Menyusun Karangan Argumentasi. Pada bagian menyusun karangan argumentasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada menyusun karangan argumentasi yaitu kaidah atau sistematika penulisan, sehingga siswa dituntut harus benar-benar memahami serta mengerti pada penyusunan karangan argumentasi. Dari hasil penilaian menyusun karangan argumentasi siswa sudah dapat dikategorikan cukup. Hal ini terlihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai baik sekali berjumlah 1 orang (7,14%), dan 7 orang (50%) mendapatkan nilai baik. Sedangkan siswa mendapatkan nilai cukup berjumlah 6 orang (42,86%). Secara keseluruhan nilai siswa berjumlah 78,5 dan berada pada kategori cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyusun karangan argumentasi oleh siswa XI SMK Negeri 4 Gorontalo pada aspek penggunaan kosa kata yang baik dan benar sudah dapat dikategorikan cukup, dan siswa sudah dikatakan mampu. Berdasarkan hasil kemampuan siswa menyusun karangan argumentasi yang telah diuraikan diatas, maka dapat diperoleh hasil bahwa siswa belum mampu menyusun karangan argumentasi yang baik dan benar. Hal ini terlihat dari 7

kemampuan siswa menentukan topik karangan, menentukan kerangka karangan, dan menyusun karangan argumentasi. Siswa yang menentukan topik karangan dan mendapatkan kategori baik berjumlah 11 orang (78,57%), serta siswa mendapat kategori cukup berjumlah 3 orang (21,43%) serta memperoleh nilai rata-rata berjumlah 80,78. Kemampuan siswa menyusun kerangka karangan argumentasi berada pada kategori cukup. Hal ini terlihat siswa yang mendapat nilai baik berjumlah 2 orang (14,29%), dan siswa yang mendapat nilai cukup berjumlah 12 orang (85,71%). Secara keseluruhan nilai siswa berjumlah 75,85 dan berada pada kategori cukup. Sedangkan pada kemampuan menyusun karangan argumentasi siswa sudah dapat dikategorikan cukup. Hal ini terlihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai baik sekali berjumlah 1 orang (7,14%), dan 7 orang (50%) mendapatkan nilai baik. Sedangkan siswa mendapatkan nilai cukup berjumlah 6 orang (42,86%). Secara keseluruhan nilai siswa berjumlah 78,5 dan berada pada kategori cukup. Secara keseluruhan data kemampuan siswa menyusun karangan argumentasi oleh siswa SMK Negeri 4 Gorontalo pada kemampuan menyusun karangan argumentasi mendapatkan kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang mendapat nilai baik berjumlah 3 orang (21,43%), sedangkan siswa yang hanya memperoleh nilai cukup atau dikategorikan cukup hanya berjumlah 11 orang siswa (78,57%), dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai kurang atau kurang sekali. Dengan demikian kemampuan menyusun karangan argumentasi oleh siswa SMK Negeri 4 Gorontalo dan memperoleh nilai rata-rata yaitu 76,57%, dan sudah termasuk dalam kategori cukup. 8

Hasil pencapaian siswa yang mendapat kategori baik, bahkan secara keseluruhan mendapat kategori cukup, dipengaruhi oleh kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam data hasil belajar siswa yang hal ini juga turut mempengaruhi keberhasilan siswa maupun ketidak berhasilan siswa suatu proses pembelajaran. Adapun kesalahan-kesalahan yang penulis temukan pada hasil belajar siswa adalah sebagai berikut : 1. Kesalahan yang ditemukan pada kemampuan menentukan topik karangan siswa hanya melihat dari konteks yang sudah ada, tanpa memperhatikan kriteria yang ada pada topik karangan. 2. Kesalahan yang ditemukan pada kemampuan menentukan kerangka karangan, siswa tidak memperhatikan kaidah serta bentuk penulisan yang ada pada kriteria menulis kerangka karangan argumentasi sehingga siswa pada kerangka karangan argumentasi tidak menjelaskan serta hubungan apa yang ada pada kemampuan menulis kerangka karangan. 3. Kesalahan yang ditemukan pada kemampuan menyusun karangan argumentasi terdapat pada kalimat serta hubungan antar paragraf sehingga tidak diketahui maksud serta tujuan penulisan kemampuan menyusun karangan argumentasi. Selain kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam data hasil belajar siswa, berdasarkan pengamatan langsung saat guru bahasa indonesia memberikan materi, terdapat juga hambatan yang turut mempengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran, khususnya pembelajaran menyusun karangan argumentasi. Pada proses pembelajaran minat siswa dalam keterampilan menulis dengan 9

keterampilan berbahasa lain sangat kurang sehingga pada kegiatan belajar tidak maksimal. Siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru hanya sekedar untuk memenuhi proses belajar dan kurangnya latihan dalam kegiatan menulis lebih khususnya menulis karangan argumentasi. PENUTUP Kemampuan siswa menetukan topik karangan argumentasi. Hal ini terlihat bahwa dari siswa yang memperoleh nilai baik berjumlah 11 orang, sedangkan siswa mendapat nilai cukup berjumlah 3 orang. Secara keseluruhan nilai siswa kelas XI SMK Negeri 4 Gorontalo pada kemampuan topik karangan berjumlah 80,78 dan berada pada kategori baik. Kemampuan siswa menyusun kerangka karangan argumentasi pada hasil belajar siswa menentukan kerangka karangan argumentasi berada pada kategori cukup. Hal ini terlihat siswa yang mendapat nilai baik berjumlah 2 orang, dan siswa yang mendapat nilai cukup berjumlah 12 orang. Secara keseluruhan nilai siswa berjumlah 75,85 dan berada pada kategori cukup. Dari hasil menyusun karangan argumentasi siswa sudah dapat dikategorikan cukup. Hal ini terlihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai baik sekali berjumlah 1 orang, dan 7 orang mendapatkan nilai baik. Sedangkan siswa mendapatkan nilai cukup berjumlah 6 orang. Secara keseluruhan nilai siswa berjumlah 78,5 dan berada pada kategori cukup. 10

Arikunto dan Suharsimi DAFTAR PUSTAKA 1998 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Finoza, Lamuddin Gie, Liang 2004 Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Insan Mulia. 1992 Pengantar Dunia Karang Mengarang, Jakarta: Liberty Hidayat,Kosadi 1995 Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia,Bandung: Putra Abardin Keraf, Gorys 1982 Argumentasi dan Narasi, Jakarta : PT. Gramedia Mahadin 2009 Kemampuan siswa menulis paragraf argumentasi SMA Negeri 3Gorontalo suatu penelitian di kelas X tahun ajaran 2008/2009,Gorontalo :U N G. Mulyasa,E 2008 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung : PT. Rosdakarya Sapari, Nia Kurniati 2008 Kompetensi Berbahasa Indonesia, Semarang: CV. Cyas Putra Sudjana, Nana 1989 Penilaian Hasil Proses Belajar Menngajar, Bandung: PT. Rosda karya Sugiyono 2009 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta 11