BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan deskripsi, analisis dan pembahasan hasil penelitian, pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, maka peneliti merumuskan kesimpulan yang

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi strategi Lembaga Advokasi Perempuan (DAMAR) dalam

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DARI TINDAK KEKERASAN

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Klinik Pendidikan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS DAN FUNGSI KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KONI) KOTA BEKASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. kekerasan di Daerah Istimewa Yogyakarta serta mengidentifikasi faktor-faktor yang

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBIDANGAN KERJA KOMISI YUDISIAL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Klinik Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 132/KPTS/IV/2015 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKB dan PP)

BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT PASAL 1 NAMA PASAL 2 WAKTU

TENTANG PENANGANAN ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

Henry MP Siahaan Kemitraan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

BAB IV PENUTUP. melaksanakan berbagai kegiatan dalam program Pembinaan Bagi Para. Kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. 1. KPUD sebagai penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah harus. menjunjung tinggi netralitas. KPUD adalah birokrasi

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

Indonesia Corruption Watch dan UNODC REVISI SKB/MOU OPTIMALISASI PEMBERANTASAN KORUPSI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BUPATI BANDUNG BARAT

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN NASIONAL ANTI KEJAHATAN SEKSUAL TERHADAP ANAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. II.1. Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten/Kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN PUSAT PERANCANGAN KEBIJAKAN DAN INFORMASI HUKUM PUSAT DAERAH (LAW CENTER)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V PENUTUP. pada landasan teori yang berkaitan dengan implementasi kurikulum terpadu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

Sulatri, Trik Kelompok Masyarakat Sipil Tetap Eksis Mewarnai Kebijakan

BAB IV DEKSKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti

SEKOLAH IDEAL. Oleh: Damar Kristianto

BAB IV PENUTUP. A. Adanya Kebijakan yang Dilaksanakan. a. Isi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Belitung dalam. Mengatasi Pertambangan Illegal

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DESKRIPSI KERJA KABINET

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN NASIONAL ANTI KEJAHATAN SEKSUAL TERHADAP ANAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

pembinaan permasalahan hukum serta pelayanan dokumentasi hukum.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. di India sangat memperhatinkan sekali. Di satu sisi anak-anak dipaksakan oleh

RENCANA STRATEGIS ORGANISASI DESA CEGAH NARKOBA (DCN) OLEH : MUHAMMAD FAUZI C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Strategi. Arah Kebijakan. RPJP Nasional. RPJM Daerah. RPJP Daerah. Program. Indikator. Visi Misi Tujuan Sasaran Kebijakan Program/ Kegiatan

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun

PERGERAKAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA DI INTERNAL DAN EKSTERNAL KAMPUS

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Peradilan Pidana Anak adalah keseluruhan proses penyeles

GARIS BESAR HALUAN KERJA IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA PERIODE

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan RKS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

sebagai kegiatan utama dalam hal memberikan informasi dilaksanakan oleh semua PIK Remaja dengan cara dan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kebijakan Manajemen Risiko

FORMAT ISIAN PROFIL SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA CIREBON

[ nama lembaga: Kementerian Hukum dan HAM RI ] 2012

BAB II TINJAUAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA STRATEGIK TAHUN 2013 S/D 2018

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan dimuka tentang pendampingan korban perdagangan orang, pada bab ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

GAMBARAN UMUM BIRO HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BALI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

INDEPENDENSI PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN IBADAH HAJI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

116 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan deskripsi, analisis dan pembahasan hasil penelitian, pada akhir penulisan ini akan dijabarkan beberapa kesimpulan dan diajukan beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat. A. Kesimpulan Umum Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan Lembaga Perlindungan Anak Jawa Barat (LPA Jabar) dalam memberikan perlindungan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum belum maksimal. Meskipun ada berbagai hambatan yang terjadi LPA Jabar sudah melakukan usaha terbaik untuk membantu anak-anak yang berhadapan dengan hukum. B. Kesimpulan Khusus Secara khusus, dari hasil penelitian ini dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. LPA merupakan lembaga independen yang memiliki loyalitas dalam usaha memberikan perlindungan terhadap anak. LPA Jabar memiliki visi dan misi yang jelas untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang mampu mencegah terjadinya pelanggaran terhadap hak anak. Selain itu, LPA Jabar juga memiliki peranan yang jelas serta struktur organisasi yang pofesional dalam menjalankan lembaga beserta program kerja yang telah ditetapkan.

117 2. LPA Jabar memiliki beberapa program kerja untuk mewujudkan visi dan misinya dalam memberikan perlindungan terhadap anak beserta hak-haknya. Program tersebut antara lain, sosialisasi, jaringan kemitraan, advokasi, pelatihan, dan monitoring perlindungan anak yang berbasis masyarakat. Ada satu program yang dikhususkan untuk anak yang berhadapan dengan hukum yaitu restoratif justice (RJ). Program RJ adalah pendekatan peradilan yang berbasis kemasyarakatan dan bersifat pendidikan dimana keputusan dibuat dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku dan keluarga korban serta tokoh masyarakat. 3. Prosedur pemberian perlindungan hukum terhadap anak terbagi dua kategori yaitu untuk kasus yang belum dan kasus yang telah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Untuk penanganan kasus anak yang berhadapan dengan hukum melalui program RJ dirasakan masih kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena program ini masih terbilang baru dan adanya persepsi yang berbeda mengenai anak yang berhadapan dengan hukum didalam masyarakat. 4. Ada beberapa hambatan yang dialami oleh LPA Jabar dalam memberikan perlindungan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum yaitu hambatan yang bersifat internal dan hambatan yang bersifat eksternal. Adapun yang termasuk dalam hambatan yang bersifat internal yaitu terbatasnya dana dan terbatasnya jumlah personil staf operasional di LPA Jabar serta lokasi kasus yang terlalu jauh sedangkan yang termasuk dalam hambatan eksternal yaitu pihak keluarga yang sulit untuk diajak bekerjasama, terbatasnya pengetahuan masyarakat mengenai hak-hak anak, hambatan dalam menjalin kemitraan

118 dengan pihak lain dan hambatan dalam pelaksanaan RJ yaitu kesulitan mendatangkan orang tua pelaku dan pihak korban yang main hakim sendiri. LPA Jabar berusaha sebaik mungkin untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut agar tidak menghambat kinerja LPA Jabar. 5. LPA Jabar melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hambatan dalam memberikan perlindungan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum. Upaya LPA Jabar mengatasi hambatan yang bersifat internal antara lain, menggunakan dana pribadi, memaksimalkan jumlah staf operasional yang ada dan membuka kesempatan bagi setiap orang untuk menjadi tenaga sukarelawan di LPA Jabar serta melakukan kerjasama dengan berbagai LSM dan instansi yang berada di Kabupaten dan Kota di Jawa Barat. Upaya LPA Jabar untuk mengatasi hambatan yang bersifat eksternal antara lain melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perlindungan dan hak-hak anak, melakukan diskusi dengan pihak mitra kerja, melakukan komunikasi dengan pihak pengurus dan membuat MoU dengan pihak mitra serta memberikan pengertian kepada masyarakat mengenai kondisi anak yang berhadapan dengan hukum.

119 C. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang diambil maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi yang kiranya dapat menjadi masukan untuk perbaikan di LPA Jabar. Adapun rekomendasi yang diajukan sebagai berikut: 1. Kepada pihak LPA Jabar a. LPA Jabar sebagai sebuah lembaga yang profesional sebaiknya lebih sering lagi mengadakan sosialisasi mengenai perlindungan anak kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media massa, mengadakan koordinasi dan komunikasi antara Badan Pengurus, Dewan Pakar dan staf operasional. Mengingat bahwa jumlah staf operasional yang terbatas, sangat membutuhkan bantuan dari pengurus LPA Jabar lainnya. b. LPA Jabar memiliki beberapa program kerja, khusus untuk program RJ sebaiknya LPA Jabar benar-benar berusaha secara maksimal dalam melaksanakannya di lapangan mengingat bahwa program ini dibutuhkan oleh anak yang berhadapan dengan hukum dan masyarakat. 2. Kepada anak dan pihak keluarga anak yang berhadapan dengan hukum Anak dan pihak keluarga anak yang berhadapan dengan hukum sebaiknya lebih terbuka lagi dalam memberikan informasi mengenai kasus yang dihadapi agar dapat membantu LPA Jabar dalam memberikan perlindungan terhadap anak. 3. Kepada mitra kerja Lembaga Perlindungan Anak Mitra kerja adalah perpanjangan tangan dari LPA Jabar dalam menangani suatu kasus maupun dalam menjalankan program kerja. Oleh karena itu,

120 sebaiknya mitra kerja lebih konsisten dan konsekuen dalam melaksanakan kerjasama dengan LPA Jabar. 4. Kepada Masyarakat Masyarakat sebaiknya tidak memandang buruk terhadap anak yang berhadapan dengan hukum karena anak-anak ini merupakan bagian dari masyarakat juga. Selain itu, masyarakat harus mengubah persepsi negatif mereka terhadap anak yang berhadapan dengan hukum, serta memperhatikan apa yang seharusnya menjadi hak anak termasuk perlindungan kepada anakanak. 5. Kepada pihak Pemerintah Pemerintah sebagai pemegang kendali dalam berbagai bidang kehidupan di dalam masyarakat sebaiknya lebih memperhatikan hak anak-anak termasuk hak anak-anak yang berhadapan dengan hukum. Pemerintah juga sebaiknya memiliki kepedulian dan mendukung lembaga-lembaga yang melindungi kepentingan anak.