BAB I PENDAHULUAN. tinggi, akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen perusahaan berkewajiban untuk mengendalikan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. jasa pada umumnya mempunyai tujuan utama, utamanya mendapatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen harus dapat memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia mulai. mengalami kemajuan yang cukup pesat, terutama dalam bidang ekonomi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pembangunan ekonomi akan berdampak semakin

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu hal penting, apabila pengelolaan penggajian belum baik

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

BAB I PENDAHULUAN. komitmen pembangunan kualitas masyarakat di Indonesia. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Depkes RI, 1999). Peningkatan kebutuhan dalam bidang kesehatan ini

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan adanya keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Undang-Undang Dasar 1945, secara berkesinambungan hams dilakukan berbagai. optimal. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1991a), menjelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, yang

BAB I PENDAHULUAN. SDM di bidang kesehatan dan non-kesehatan sangat berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, karena

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG DOKTER PELAKSANA IGD 1. Nama jabatan : Dokter Pelaksana IGD 2. Pengertian : Seorang dokter umum yang diberi wewenang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan disebut

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. konsekuensi serius dan berkaitan dengan kehilangan nyawa. Penelitian yang berkaitan

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN NOMOR : / / /2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Tentang Klinik Bidan IIS JONI

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB I PENDAHULUAN. setiap kecamatan, adanya balai-balai pengobatan dan kegiatan-kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan medis yang dibutuhkan bagi setiap

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LAMPIRAN 1 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. organisasi jasa berlomba untuk merebut pasar, dengan meningkatkan layanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bisa menciptakan inovasi-inovasi baru, guna mempertahankan dan. dalam menangani penjualan yang menghasilkan pendapatan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu bagian yang penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas, merata dan dapat terjangkau baik oleh masyarakat perkotaan dan pedesaan. Dengan derajat kesehatan yang tinggi, akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Rumah sakit merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang pembangunan kesehatan. Adapun pelayanan jasa yang disediakan rumah sakit antara lain dalam bentuk pemeriksaan, perawatan, pengobatan, tindakan medis maupun tindakan diagnostic lainnya yang dibutuhkan oleh pasien. Pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit harus ditunjang pula dengan kualitas dan kesediaan dari sumber daya yang memadai, yaitu sumber daya manusia, sumber daya modal, dan penggunaan teknologi. Bagi pengelola maupun pemilik rumah sakit agar kegiatannya tetap survive, maka peningkatan dilakukan dengan menambah teknologi kedokteran yang ada, tenaga medis, tenaga paramedik, tenaga ahli dibidang kesehatan, serta tenaga lainnya yang menunjang operasional rumah sakit. Seiring dengan semakin meningkatnya permintaan layanan kesehatan dan semakin banyak munculnya rumah sakit, maka Rumah Sakit Advent harus dapat beroperasi secara efektif dan efisien apabila fungsi manajemen dilaksanakan 1 Universitas Kristen Maranatha

dengan baik, dimana fungsi ini dimulai dari perencanaan sampai dengan pengendaliannya. Penulis dalam penelitian ini akan lebih fokus pada masalah penerapan sistem pengendalian manajemen dalam meningkatkan produktivitas instalasi gawat darurat di rumah sakit. Pelayanan gawat darurat bertujuan menyelamatkan kehidupan penderita, sering dimanfaatkan hanya untuk memperoleh pelayanan pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan. Pelayanan gawat darurat terdiri dari: falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan, staf dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan staf dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian mutu. Walaupun rumah sakit merupakan organisasi yang jenis usahanya tidak berorientasi pada perolehan laba secara maksimal, namun untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, maka rumah sakit tidak dapat terlepas akan kebutuhan dana. Kebutuhan dana tersebut antara lain dipenuhi dari pendapatan yang diperoleh melalui pelayanan terhadap pasien. Dalam pelayanan pasien terdapat aktivitas-aktivitas yang sangat kompleks, dimana pasien akan menerima pelayanan yang bermacam-macam, seperti : ruang perawatan, obat-obatan, kunjungan dokter periksa, pemeriksaan intensif yang membutuhkan sarana penunjang medis lainnya, yang semuanya itu akan dibebankan kepada pasien (merupakan pendapatan operasional bagi rumah sakit). Instalasi Gawat Darurat rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas, baik dari segi pelayanan, perawatan dan juga 2 Universitas Kristen Maranatha

memberikan fasilitas yang baik pada pasien. Dengan adanya pelayanan tersebut maka akan terciptalah produktivitas bagi suatu perusahaan atau rumah sakit. Pengukuran produktivitas pelayanan karyawan digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi, maka peningkatan produktivitas akan memberikan kemampuan yang lebih besar bagi perusahaan untuk memperbaiki pengupahan karyawannya, yang kemudian akan mendorong kegairahan dan semangat kerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul skripsi mengenai: PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DI RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada Rumah Sakit Advent) 1.2 Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka yang menjadi pokok dalam penelitian untuk penyusunan skripsi ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem pengendalian manajemen yang diterapkan di Rumah Sakit Advent. 2. Bagaimana produktivitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat yang terdapat di Rumah Sakit Advent. 3. Bagaimana hubungan antara sistem pengendalian manajemen dengan produktivitas pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Advent. 3 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Maksud dan tujuan penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui sistem pengendalian manajemen yang diterapkan oleh Rumah Sakit Advent. 2. Untuk mengetahui produktivitas pelayanan yang terdapat di Rumah Sakit Advent. 3. Untuk mengetahui hubungan antara sistem pengendalian manajemen dengan produktivitas pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Advent.. 1.4 Kegunaan penelitian Dengan adanya penelitian ini penulis berharap agar terdapat kegunaan untuk berbagai pihak, diantaranya : 1. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman penulis secara langsung mengenai teori-teori yang selama ini dipelajari dalam perkuliahan. Dan juga sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi S-1 di Universitas Kristen Maranatha. 2. Bagi Manajemen Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi rumah sakit sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas sistem pengendalian manajemen pelayanan pasien rawat inap yang dijalankan rumah sakit. Memberikan saran-saran yang dapat dijadikan tolak ukur dan bahan pertimbangan di dalam menyusun rencana selanjutnya. 4 Universitas Kristen Maranatha

Memberi informasi yang dapat digunakan sebagai bahan referensi, pembanding, serta tambahan pengetahuan khususnya dalam meningkatkan kinerja pelayanan. 1.5 Kerangka pemikiran dan hipotesis Pengendalian menurut Usry-Matz (1987) merupakan usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana. Kegiatan harus terus menerus diawasi jika manajemen ingin tetap berada dalam batas-batas ketentuan yang telah digariskan. Hasil nyata dari setiap kegiatan dibandingkan dengan rencana dan bila terdapat perbedaan besar dapat diabil tindakan perbaikan. Pengendalian manajemen menurut Hansen dan Mowen (2009:925) adalah sebagai berikut : Control is the process of setting standards, receiving feedback on actual performance and taking corrective action whenever actual performance deviates significantly from planned performance. Dengan kata lain pengendalian adalah suatu proses tindakan untuk meyakinkan bahwa operasi perusahaan telah sesuai dengan tujuan, kebijakan, strategi dan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan mengambil tindakan perbaikan apabila terjadi penyimpangan dari yang telah direncanakan. Pengendalian manajemen menyangkut implementasi strategi serta mengasumsikan bahwa strategi dan tujuan telah ditetapkan. Pengendalian manajemen meliputi metode, prosedur dan sarana yang digunakan oleh manajemen untuk menjamin dipatuhinya kebijakan dan strategi perusahaan. 5 Universitas Kristen Maranatha

Sedangkan alat yang digunakan oleh manajemen dalam melakukan pengendalian manajemen tersebut ialah sistem pengendalian manajemen. Sistem Pengendalian Manajemen adalah suatu proses dan struktur yang tersusun secara sistematis dan digunakan oleh manajemen dalam pengendalian manajemen. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Sistem Pengendalian Manajemen adalah merupakan tindakan untuk mengarahkan operasi perusahaan, dimana tindakan ini dapat berupa koreksi atas kekurangan-kekurangan serta penyesuaian-penyesuaian aktivitas agar sesuai dengan tujuan dan strategi perusahaan. Rumah sakit sebagai institusi jasa mempunyai ciri-ciri yaitu, merupakan aktivitas pelayanan antara tenaga medis dan non medis dengan pelanggan, tidak ada kepemilikan, konsumsi bersamaan dengan produksi dan proses produksi bisa berkaitan atau tidak dengan produk fisiknya. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Zeithaml dan Bitner (2000:3) bahwa jasa memiliki ciri-ciri yaitu, (1) tidak berwujud, (2) merupakan suatu aktivitas, kegiatan atau kinerja, (3) tidak menyebabkan kepemilikan, (4) produksi dan konsumsi terjadi secara bersamaan, dan (5) proses produksinya berkaitan atau tidak berkaitan dengan produk fisik. Rumah sakit mempunyai perbedaan dibandingkan industri yang lain. Ada tiga ciri khas rumah sakit yang membedakannya dengan industri lainnya : 1. Dalam industri rumah sakit, tujuan utamanya adalah melayani kebutuhan manusia, bukan semata-mata menghasilkan produk dengan proses dan biaya yang seefisien mungkin. Unsur manusia perlu mendapatkan perhatian dan tanggung jawab pengelola rumah sakit. Perbedaan ini mempunyai dampak 6 Universitas Kristen Maranatha

penting dalam manajemen, khususnya menyangkut pertimbangan etika dan nilai kehidupan manusia. 2. Kenyataan dalam industri rumah sakit yang disebut pelanggan (customer) tidak selalu mereka yang menerima pelayanan. Pasien adalah mereka yang diobati di rumah sakit. Akan tetapi, kadang-kadang bukan mereka sendiri yang menentukan di rumah sakit mana mereka harus dirawat. Di luar negeri pihak asuransilah yang menentukan rumah sakit mana yang boleh didatangi pasien. Jadi, jelasnya, kendati pasien adalah mereka yang memang diobati di suatu rumah sakit, tetapi keputusan menggunakan jasa rumah sakit belum tentu ada di tangan pasien itu. Artinya, kalau ada upaya pemasaran seperti bisnis lain pada umumnya, maka target pemasaran itu menjadi amat luas, bisa pasiennya, bisa tempat kerjanya, bisa para dokter yang praktek di sekitar rumah sakit, dan bisa juga pihak asuransi. Selain itu, jenis tindakan medis yang akan dilakukan dan pengobatan yang diberikan juga tidak tergantung pada pasiennya, tapi tergantung dari dokter yang merawatnya. 3. Kenyataan menunjukan bahwa pentingnya peran para profesional, termasuk dokter, perawat, ahli farmasi, fisioterapi, radiografer, ahli gizi dan lain-lain. Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang status pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari : Tingkat pemanfaatan sarana pelayanan Mutu pelayanan Tingkat efisiensi pelayanan Tingkat produktifitas pelayanan 7 Universitas Kristen Maranatha

Produktifitas pelayanan adalah suatu performance yang merupakan hasil atau keluaran dari sebuah proses kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Kegiatan produktifitas pelayanan dapat berupa (1) kegiatan instalasi gawat darurat dimana angka rujukan pasien dibandingkan dengan jumlah pasien di Unit Darurat (2) kegiatan kebidanan/persalinan dimana angka rujukan pasien dibandingkan dengan total persalinan (3) kegiatan pembedahan dimana jumlah bedah akut dibandingkan dengan total pembedahan. Pengukuran produktifitas pelayanan gawat darurat : 1. Rerata pasien gawat darurat per hari di RS 2. Rasio kasus bedah di gawat darurat : jumlah pasien gawat darurat 3. Rasio kasus non bedah di gawat darurat : jumlah pasien gawat darurat 4. Rasio kasus kebidanan di gawat darurat : jumlah pasien gawat darurat Dalam mengendalikan produktifitas pelayanan dibutuhkan suatu sistem pengendalian yang dapat mengarahkan aktivitas agar sesuai dengan tujuan dan strategi rumah sakit, serta memotivasi dan memberi semangat para karyawan yang melaksanakan kegiatan-kegiatan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut : Sistem Pengendalian Manajemen Meningkatkan produktivitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat. 8 Universitas Kristen Maranatha