Teknik pemberian obat melalui:

dokumen-dokumen yang mirip
Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat.

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya

INGATLAH... DA GU SI BU. Kami Para Apoteker siap membantu masyarakat

No. Dokumen 04 / 05 / 01. Tanggal Terbit 23 Juli 2006

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

Lampiran 2

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

LEBIH DEKAT DENGAN OBAT

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jln. Pierre Tendean No.24 Telp , Semarang, 50131

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

Aspirasi Vakum Manual (AVM)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

LUKA BAKAR Halaman 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES

AGAR OBAT MEMBERIKAN MANFAAT DAN KEAMANAN BAGI ANDA

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA BOGOR

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK

SOP Tanda Tanda Vital

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES

LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti,

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

BUKU SKILL LAB MATA AJAR ILMU KEPERAWATAN DASAR I PERAWATAN PERINEAL HIEGINE/VULVA HIEGINE

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan.

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

Komponen MENCUCI TANGAN DENGAN 7 LANGKAH

Aspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) PETUNJUK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

PENILAIAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

DAFTAR TILIK CUCI TANGAN MEDIS

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

NEONATUS BERESIKO TINGGI

BAB III PEMBAHASAN. Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

Surat Permohonan Pengambilan Data Awal Penelitian

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

SISTEM UROGENITALIA PENUNTUN PEMBELAJARAN TEHNIK PEMERIKSAAN PROSTAT DENGAN COLOK DUBUR

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas)

Kebutuhan cairan dan elektrolit

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

Bentuk-bentuk Sediaan Obat. Indah Solihah,S.Farm,M.Sc.,Apt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

Pertolongan Pertama. pada Keracunan Pestisida

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

LAMPIRAN. Lampiran 1

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

MINYAK BIJI GANJA CANNABIS SATIVA SEED OIL

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

Transkripsi:

Teknik pemberian obat melalui: Oral Inhalasi Mata Rektum Vagina Non-parenteral - 2

Menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui mulut dan selanjutnya ditelan. Tujuan: Memberikan obat kepada pasien melalui mulut secara tepat dan benar, sesuai dengan program pengobatan. Non-parenteral - 3

Obat cair, yang terdiri dari: Larutan (misal., OBH) Suspensi (misal., chloramphenicol syrup) Emulsi (misal., scott s emulsion) Obat padat, yaitu berupa tepung atau puyer, tablet atau pil. Non-parenteral - 4

Meja atau baki. Obat-obat yang diperlukan dalam tempatnya. Gelas obat. Gelas ukuran. Air minum dalam tempatnya. Lap kerja atau tisu bila mungkin disediakan. Non-parenteral - 5

Buku catatan dan kartu-kartu obat yang mencantumkan secara lengkap: Nama pasien Nomor tempat tidur Nomor register Jenis dan nama obat Dosis obat Jadwal pemberian obat Lain-lain Non-parenteral - 6

Siapkan meja atau baki obat lengkap dengan obat dan gelas obat sesuai dengan kebutuhan Obat-obat yang telah disiapkan beserta kartu-kartunya untuk masing-masing pasien diperiksa kembali, lalu diberikan langsung kepada pasien dan ditunggu sampai obat ditelan habis. Bila perlu petugas membantunya Setiap pemberian obat harus dicatat pada kartu obat. Non-parenteral - 7

Memberikan obat melalui hidung (selaput lendir hidung dan saluran pernapasan) dengan cara meneteskan obat tertentu ke dalam rongga hidung dan dengan cara inhalasi. Tujuan: Memberikan obat kepada pasien melalui saluran pernapasan sesuai dengan kebutuhan Non-parenteral - 8

Dilakukan pada: Pasien dengan sesak napas Pasien dengan rhenitis dan sinusitis Pasien asthma bronchiale Pasien pasca tracheostomi Pasien dengan saluran napas bagian atas yang tersumbat lendir Macam-macam inhalasi: Inhalasi uap atau obat Inhalasi oksigen (O2) LIHAT POKOK BAHASAN OKSIGENASI Non-parenteral - 9

Persiapan alat: Baskom besar berisi air mendidih dan alasnya Obat yang mengandung menthol, misal., menthol tetes, vicks Bengkok (nierbekken) Handuk dua buah Tisue (bila mungkin disediakan) Gelas ukuran Vaselin atau cream Peniti atau jepitan pakaian Persiapan pasien: Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan Non-parenteral - 10

Meja diletakkan di depan pasien. Letakkan baskom berisi air panas dengan alasnya di atas meja. Dada dan leher pasien ditutup rapat dengan handuk yang diberi peniti di sebelah belakangnya. Sekitar mulut dan hidung diolesi vaselin atau cream. Obat yang telah ditentukan dimasukkan secukupnya ke dalam baskom yang berisi air mendidih. Non-parenteral - 11

Kepala pasien menunduk di atas baskom sehingga uap dapat dihisapnya. Seluruh permukaan baskom ditutup dengan handuk, sisi yang lain dipegang oleh pasien untuk menutup rapat sekitar hidung dan mulut. Pasien disuruh menghirup atau bernapas dengan hidung berulang-ulang selama 10 15 menit hingga merasa lega. Non-parenteral - 12

Pemberian obat-obatan atau cairan tertentu ke dalam mata. Macam-macam cara pemberian: Meneteskan Mengoleskan Membilas (irigasi) mata Non-parenteral - 13

Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskannya secara lokal pada mata. Tujuan: Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai dengan program pengobatan Non-parenteral - 14

Baki berisi: Obat tetes mata Kapas basah steril di dalam tempatnya Pinset steril dalam tempatnya Bengkok Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan Pasien diatur dalam posisi duduk atau telentang Non-parenteral - 15

Bersihkan mata pasien dengan kapas basah steril. Kapas basah yang sudah dipakai dibuang ke dalam bengkok. Baca etiket obat untuk mencegah kekeliruan. Muka pasien diatur sejajar dengan langitlangit, tarik kelopak mata bawah ke bawah. Teteskan obat pada konjungtiva kelopak mata. Bersihkan sisa obat yang ada di mata dengan kapas basah. Non-parenteral - 16

Memberikan obat salep mata dengan mengoleskan pada mata. Tujuan: Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai dengan program pengobatan. Non-parenteral - 17

Baki berisi: Salf mata sesuai dengan kebutuhan. Kapas bulat khusus untuk mata. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan. Pasien diatur dalam posisi duduk atau telentang. Non-parenteral - 18

Baca etiket pada tube salep mata untuk mencegah kekeliruan. Bersihkan mata pasien dengan kapas bulat. Kapas bulat yang sudah dipakai dibuang ke dalam bengkok. Tarik kelopak mata bawah ke bawah dan oleskan salep dari canthus dalam ke canthus luar. Anjurkan pasien untuk menutup dan mengejap kelopak mata. Bersihkan sisa salep yang ada di sekitar mata dengan kapas bulat. Bila perlu mata ditutup dengan kain kasa steril dan di plester. Non-parenteral - 19

Membersihkan mata dengan cara mengalirkan cairan ke dalam mata. Tujuan: Membersihkan mata yang kotor atau mengeluarkan benda asing dan melaksanakan tindakan pengobatan / mata. Non-parenteral - 20

Mata sakit yang kotor. Mata kemasukan benda asing. Mata yang mengalami kecelakaan. Non-parenteral - 21

Baki berisi: Boorwater 3% atau obat lain yang steril, didalam tempatnya. Spuit 20 cc atau spuit khusus mata steril. Kapas basah steril dalam tempatnya. Kain kasa steril. Perlak dan alasnya. Bengkok. Handuk. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan. Pasien diatur dalam posisi duduk dengan kepala miring ke arah mata yang akan dicuci. Non-parenteral - 22

Perlak dan alasnya dipasang di dada pasien sampai bahu. Pasien dianjurkan agar memegang bengkok. Mata yang akan dicuci dilap dengan kapas basah dari arah luar ke dalam. Spuit diisi cairan. Kelopak mata dibuka dengan kapas basah. Cairan disemprotkan perlahan-lahan dari arah dalam ke luar. Setelah bersih, kelopak mata dikeringkan dengan kapas lembab, muka dikeringkan dengan handuk. Obat mata diberikan, bila perlu. Setelah selesai, pasien dirapihkan kembali. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula. Non-parenteral - 23

Pemberian obatobatan atau cairan tertentu melalui anus (rektum). Dilakukan dengan cara: Mengalirkan cairan obat (misal., clysma) Suppositorium. Non-parenteral - 24

Clysma (enema) adalah pemberian cairan ke dalam rektum dan kolon dengan menggunakan selang. Enema diberikan untuk merangsang peristaltik dan segera mengeluarkan feces. Non-parenteral - 25

Tujuan: Prosedur ini bertujuan untuk mengosongkan isi rektum / kolon dari gas, feces atau mukus dan membilas saluran pencernaan bagian bawah untuk radiologi, persiapan operasi atau pemeriksaan lain. Kontra indikasi irigasi kolon reguler: Hemorrhoid yang mudah berdarah. Keganasan kolon / rectum. Non-parenteral - 26

Wadah enema / irigator (wadah khusus untuk irigasi) Cairan yang dianjurkan untuk enema (air hangat 40,5-43 C atau sesuai program medis) Selang rektal yang sesuai ukurannya Konektor Klem pipa Termometer kimia Pelumas Alas karet Selimut mandi Kertas toilet Bedpan (pispot) / commode Lap mandi Sarung tangan sekali pakai Non-parenteral - 27

Cuci tangan. Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian enema. Tutup pintu / pasang penyekat ruangan / tirai. Atur posisi klien; miring kiri dan kaki kanan fleksi. Pasang alas karet dibawah bokong klien. Pasang selimut mandi dengan hanya memperlihatkan daerah anal. Siapkan wadah enema; pasang konektor, selang rektal dan klem. Tutup klem. Masukkan cairan enema hangat ke dalam wadah (rendam wadah NaCl dalam air panas sebelum menuang ke wadah enema), periksa suhu air dengan termometer kimia atau dengan meneteskan pada pergelangan tangan bagian dalam. Tinggikan wadah, lepaskan klem dan alirkan cairan ke dalam selang. Tutup klem kembali. Letakkan bedpan dekat tempat tidur. Non-parenteral - 28

Cuci tangan. Pasang sarung tangan. Berikan pelumas pada pipa rektal sepanjang 7,5-10 cm. Buka bokong klien dengan cermat sampai anus terlihat; anjurkan klien untuk bernapas dalam dan menghembuskan napas melalui mulut. Masukkan ujung selang rektal sepanjang 7,5-10 cm (dewasa), 5-7,5 cm (anak), 2,5-3,25 cm (bayi) lalu mencabut selang segera bila ada hambatan. Non-parenteral - 29

Pegang selang rektal sampai cairan habis. Buka klem pengatur dan alirkan cairan; pegang wadah setinggi paha klien. Tinggikan wadah perlahan sampai setinggi 30-45 cm diatas anus. Lama waktu pemasangan infus tergantung dari jumlah cairan yang dialirkan (1 liter = 10 menit) Rendahkan wadah atau tutup klem bila klien mengeluh kram perut atau cairan mengalir dari sekitar selang. Tutup klem setelah semua cairan dialirkan masuk. Letakkan kertas toilet sekitar anus dan cabut selang dengan cermat. Beri tahu klien bahwa perasaan kembung yang timbul, merupakan hal yang biasa. Anjurkan klien untuk menahan cairan selama mungkin sambil berbaring dengan tenang di tempat tidur. Untuk anak/bayi, pegang bokong anak selama beberapa menit. Non-parenteral - 30

Rapikan wadah enema, cuci, keringkan dan simpan kembali. Buka sarung tangan secara terbalik, dan buang pada tempatnya. Bawa klien ke toilet atau dudukkan pada pispot / commode; ingatkan klien untuk tidak menyiram toilet sebelum dilihat perawat. Non-parenteral - 31

Amati sifat feces dan cairan yang keluar. Bantu klien untuk membersihkan daerah anus dengan air dan sabun. Cuci tangan. Dokumentasikan prosedur enema dan respons klien pada catatan klien. Non-parenteral - 32

Suppositoria rectal untuk dewasa berbentuk lonjong pada satu atau kedua ujungnya. Non-parenteral - 33

Cuci tangan. Buka pembungkus obat. Basahi suppositoria & masukkan jari dalam air. Berbaring miring dengan tungkai yang dibawah lurus & yang diatas ditekuk. Masukkan suppositoria kira kira 2 cm kedalam anus. Terus berbaring selama 15 menit. Cuci tangan dengan air sabun. Non-parenteral - 34

Pemberian obatobatan atau cairan tertentu melalui vagina. Cara pemberian obat melalui vagina: Mengumbah (irigasi) Mengoleskan Suppositoirium Non-parenteral - 35

Membersihkan vagina dengan cairan obat yang dialirkan atau disemprotkan ke dalam vagina. Tujuan: Membersihkan dan mengobati vagina. Indikasi: Pasien dengan vagina yang kotor. Persiapan tindakan pembedahan jalan lahir. Pasien dengan radang vagina. Post partum dengan lochea yang berbau. Non-parenteral - 36

Irigator dengan selangnya. Kanula vagina steril. Sarung tangan. Standar infus, bila perlu. Obat cairan yang diperlukan. Bengkok Pispot. Alas bokong. Selimut. Kapas sublimat. Klem. Sampiran. Non-parenteral - 37

Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan. Pasien diatur dalam posisi dorsal recumbent. Non-parenteral - 38

Pasang sampiran, bila perlu. Obat atau cairan dihangatkan dan dimasukkan ke dalam irigator dengan selang di klem terlebih dahulu. Irigator digantungkan setinggi sekurangkurangnya 30 cm dari permukaan tempat tidur. Kanula dipasang pada ujung selang dan cairan dialirkan lalu selang di klem dan kanula diletakkan pada tempat yang steril. Pakaian pasien bagian bawah dibuka lalu daerah tersebut ditutup dengan selimut. Alas bokong dan pispot dipasang. Non-parenteral - 39

Vulva dibersihkan dengan kapas sublimat. Ibu jari dan telunjuk kiri petugas dibalut dengan kapas sublimat, selanjutnya vulva dibuka dan dengan tangan kanan petugas memasukkan kanula ke dalam vagina pasien. Klem dibuka, kanula diputar, cairan dialirkan perlahan-lahan sampai habis. Non-parenteral - 40

Kanula dikeluarkan dan dilepas dari selang, lalu dimasukkan ke dalam bengkok yang berisi cairan disinfektan. Pispot diangkat setelah cairan tidak mengalir lagi dari vagina. Setelah selesai, pasien dirapihkan kembali. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula. Non-parenteral - 41

Suppositoria vaginal umumnya berbentuk bulat atau bulat telur Tujuan: Digunakan untuk mengobati penyakit gynecological, seperti kandidiasis. Non-parenteral - 42

Cuci tangan. Tarik applicator plunger sejauh mungkin dan masukkan supposity kedalam applicator. Non-parenteral - 43

Atur pasien tidur terlentang dengan lutut ditekuk untuk memudahkan insersi applicator. Secara hati-hati dan lembut masukkan applicator kedalam vagina, dan tekan plunger untuk melepaskan obat Non-parenteral - 44

Tarik keluar plunger dari applicator setelah digunakan. Bersihkan dengan air hangat dan sabun, kemudian keringkan. Non-parenteral - 45