BAB I PENDAHULUAN. hektar pada tahun 1990 yang sebagian besar merupakan perkebunan rakyat.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya bahwa sektor pertanian masih

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam

ABSTRAK UJI KANDUNGAN MPN KOLIFORM, ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI DAN JAMUR PADA PRODUK OLAHAN BUAH DAN KULIT PALA

BAB I PENDAHULUAN. negri (ekspor). Sudah sejak lama tanaman pala dikenal sebagai tanamn rempah

BAB I PENDAHULUAN. manual yaitu menggunakan alat yang berasal dari kulit pelepah lontar atau kelapa

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TEKNOLOGI. N- Peeler ALAT PENGUPAS DAGING BUAH PALA DENGAN KAPASITAS TINGGI YANG NYAMAN, AMAN, DAN CEPAT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, kandungan airnya yang

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman yang dapat tumbuh subur di

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak

I. PENDAHULUAN. Tahun Produksi Impor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Magelang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menghasilkan kopi.

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

2012, No PEDOMAN PENANGANAN PASCAPANEN PALA

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 53/Permentan/OT.140/9/2012 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN PASCAPANEN PALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai obat. Sekarang ini banyak sekali berbagai jenis obat yang dikemas

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

beberapa desa salah satunya adalah Desa Yosowilangun Kidul

PENGGUNAAN ES SEBAGAI PENGAWET HASIL PERIKANAN

PEDOMAN TEKNIS PENANGANAN PASCAPANEN PALA. Ketua : Direktur Pascapanen dan Pembinaan Usaha Herdradjat Natawidjaya

BAB I PENDAHULUAN. pertanian yang mampu menghasilkan devisa bagi Negara. Pada tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik dari suatu sistem yang lain sehingga timbullah nilai-nilai efisien, untung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nama latin Carica pubescens atau Carica candamarcencis. Tanaman ini masih

PERBANDINGAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN PETANI PALA

BAB I PENDAHULUAN. B. Latar Belakang. Di era perkembangan jaman ini semua serba dituntut cepat dan tepat

BAB I PENDAHULUAN. kerupuk udang. Pembuatan kerupuk udang selain menambah lamanya

PENDAHULUAN. Pada tahap awal pembangunan, ekspor setiap negara didominasi oleh hasil hasil

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi

Gambar 1. Bentuk umbi bawang merah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim

BAB I PENDAHULUAN. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Melalui Proses Pirolisis Cepat

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008

BAB I PENDAHULUAN. harga CPO (Crude Palm Oil). Usaha perkebunan kelapa sawit dan unit

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)

BAB I PENDAHULUAN. familiar, selain familiar dodol juga terasa enak dan banyak macamnya. Di

BAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang terkandung dalam sayur dan buah. Sayuran dan buah-buahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kue nusantara sebagai wujud warisan nenek moyang sangatlah bervariasi,

industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, Peningkatan pengembangan sektor pertanian menuntut perhatian khusus dari

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LUAR KOPI KAPASITAS 70 KG/JAM

BAB I PENDAHULUAN. bulat, beruas-ruas dan tingginya antara cm. Jagung merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan secara nasional adalah kakao (Sufri, 2007; Faisal Assad dkk.,

KARYA ILMIAH PALA SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN BAGI MASYARAKAT PATANI

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ringan, praktis, ekonomis dan dapat menggantikan fungsi dari barang-barang lain.

":1 ",_,.!.\.,~,. ""~J ;)"'" BABI PENDAHULUAN. Tanaman coklat (Theobroma cocoa L) adalah tanaman yang berasal dari

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lama dan produk yang dihasilkan dibatasi, hasil pertanian kacang tanah dari

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya dengan bercocok tanam.tanah Indonesia yang subur dan iklimnya yang tropis

II. MINYAK PALA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pokok saja seperti halnya beras, jagung, ketela dan sebagainya. Akan tetapi

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. prospek ekonomi yang cukup baik dan dapat bersaing dengan industri besar lainnya di

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56

I. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa negara, penyedia lapangan kerja serta mendorong pengembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Ekspor Sepuluh Komoditas Rempah Unggulan Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Pala atau Myristica fragrans Houtt adalah termasuk familia

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN. atsiri yang dikenal dengan nama Patchouli oil. Minyak ini banyak dimanfaatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) III

BAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih dari lima puluh persen penduduk Indonesia bermata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Buah naga merupakan tanaman kaktus dari famili Cactaceae dengan subfamily

Al-Khwarizmi, Vol.I, Maret

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pelindung alam sekitar (Zain, 1998). Menurut sumber dari Direktorat Jendral

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahan pangan hasil pertanian seperti buah-buahan, umbiumbian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu penghasil jahe (zinggiber officinale rosc) terbesar

PERANCANGAN PERALATAN PENGONGSENGAN BIJI KOPI SISTIM BLOWER ABSTRAK

1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENANGANAN PASCA PANEN KUNYIT. Feri Manoi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IbM Kelompok Tani Buah Naga

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial

BAB I PENDAHULUAN. non kayu diantaranya adalah daun, getah, biji, buah, madu, rempah-rempah, rotan,

Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pala merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak kegunaan.tanaman pala ini banyak sekali tumbuh di Indonesia karena sebagian wilayah di Indonesia merupakan daerah berlahan kering dengan curah hujan yang tinggi dan tidak banyak berubah sepanjang tahun.luas lahan tanaman pala di Indonesia mencapai 1,47 juta hektar pada tahun 1990 yang sebagian besar merupakan perkebunan rakyat. Pala dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis dan multiguna karena setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri. Biji, fuli dan minyak pala merupakan komoditas ekspor dan digunakan dalam industri makanan dan minuman. Minyak yang berasal dari biji, fuli dan daun banyak digunakan untuk industry obat-obatan, parfum dan kosmetik. Buah pala berbentuk bulat berkulit kuning jika sudah tua, berdaging putih. Bijinya berkulit tipis agak keras berwarna hitam kecokelatan yang dibungkus fuli berwarna merah padam. Isi bijinya putih, bila dikeringkan menjadi kecokelatan gelap dengan aroma khas. Buah pala terdiri atas daging buah (77,8%), fuli (4%), tempurung (5,1%) dan biji (13,1%). Secara komersial biji pala dan fuli (mace) merupakan bagian terpenting dari buah pala dan dapat dibuat menjadi berbagai produk antara lain minyak atsiri dan oleoresin. Produk lain yang mungkin dibuat dari biji pala adalah mentega pala yaitu trimiristin yang dapat 1

2 digunakan untuk minyak makan dan industri kosmetik. Daging buah pala dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi manisan, asinan, dodol, selai,anggur dan sari buah (sirup) pala. Berusaha tanaman pala memiliki prospek yang cukup cerah terutama jika berusaha dalam pengolahan biji pala.jika biji pala masih dalam keadaaan mentah (belum diolah) harganya masih murah.biji pala yang belum diolah disini adalah biji yang masih dalam kondisi yang kering.apabila biji pala telah diolah,harganya dapat meningkat menjadi berlipat ganda.hal ini yang belum disadari oleh pengusaha di Indonesia baik pengusaha besar atau pengusaha kecil. Pemasaran biji pala ini sering dihadapkan pada persoalan kualitas.kenyataan menunjukkan,masih banyak ditemukan daging pala yang hancur dan warnanya tidak putih.penyebab utamanya adalah sebagian besar produk biji pala dihasilkan dengan menggunakan cara yang masih tradisional,misalnya dikeringkan setelah itu disimpan sampai rusak tanpa ada pengupasan kulit biji pala terlebih dahulu. Untuk mendapatkan biji pala yang utuh tidaklah semudah yang dibayangkan.biji pala terbungkus oleh lapisan kulit yang keras.oleh karena itu,diperlukan teknologi untuk dapat membantu mencari pemecahan masalah tersebut dengan menciptakan suatu alat dengan mekanisme tetap sehingga dapat menghasilkan kualitas biji pala yang baik serta dapat memenuhi kapasitas tertentu.dari uraian di atas maka penulis tertarik membuat alat sebagai pemecah biji pala.

3 B. Rumusan Masalah Dalam menyusun laporan tugas akhir ini disajikan beberapa hal yang dapat mendukung teori-teori yang dijadikan landasan didalam melaksanakan atau mewujudkan teori tersebut dalam praktek. Batasan-batasan masalah yang akan dibahas antara lain : 1. Bagaimana mekanisme kerja pada mesin pemecah cangkang pala kapasitas 25 kg/jam. 2. Bagaimana konstruksi mesin pemecah cangkang pala kapasitas 25 kg/jam dengan pelontar yang akan didesain. 3. Bagaimana spesifikasi desain mesin pemecah cangkang pala dengan pelontar kapasitas 25 kg/jam. C. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis dapat membatasi pembahasan hanya pada : 1. Bagaimana mendesain mesin pemecah pala ini agar tidak mempersulit pengguna dalam mengoperasikannya? 2. Bagaimana perencanaan dan perhitungan-perhitungan pada komponenkomponen mesin pemecah pala agar mampu beroperasi dengan kapasitas maksimum dan kinerja yang maksimal? 3. Bagaimana pengujian dan proses pembuatan mesin pemecah cangkang biji pala? D. Tujuan

4 1. Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari desain dari mesin pemecah cangkang pala dengan pelontar vertikal kapasitas 25 kg/jam adalah untuk mendesain konstruksi mesin, dengan pelontar penggerak,sistem penggerak, sistem transmisi. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari mesin pemecah cangkang pala kapasitas 25kg/jam yaitu: a. Mendesain mesin dan konstruksi rangka mesin pemecah pala dengan menggunakan pelontar agar dapat membantu masyarakat dalam menjalankan usahanya b. Pengujian dan proses pembuatan mesin pemecah cangkang biji pala ini agar dapat berfungsi secara maksimal dan mencapai kapasitas yang diharapkan. c. Merencanakan sistem penggerak pada mesin pemecah pala dengan pelontar kapasitas 25 kg/jam. E. Manfaat Laporan tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaaat bagi : 1. Universitas Negeri Medan sebagai lembaga pendidikan formal yang dapat memperkenalkan rancangan pemecah cangkang biji pala kepada masyarakat umum. 2. Mahasiswa yang akan membahas masalah yang sama untuk dijadikan masukan dan tambahan informasi atau sebagai bahan perbandingan. 3. Penulis sendiri untuk menambah pengetahuan dan dapat mengembangkan ilmu yang diperoleh baik secara teori maupun secara praktik.

5 4. Masyarakat secara umum dan petani pala secara khusus agar dapat mempermudah pekerjaan pemecah cangkang biji pala. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data digunakan penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir adalah : 1. Studi literatur dengan mencari buku buku yang ada dalam perpustakaan kampus Universitas Negeri Medan maupun sumber lain dari luar yang berkaitan dengan perancangan mesin tersebut. 2. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing yang bersangkutan maupun dari pihak pihak profesional yang dapat membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 3. Melakukan studi lapangan dengan mengamati mesin rancangan yang sudah ada. 4. Mengadakan diskusi dengan teman.