Abstract. Key word : Cooperative Learning Model,Student Teams-Achievement Divisions, Observation Method and Discussion Method.

dokumen-dokumen yang mirip
Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

Abstract. Keywords: Cooperative Learning Model, Group Investigation, Contextual Approach, and Constructivism Approach. Abstrak

(The Difference Result of Learning Using Cooperative Learning Model Type of GI and CIRC on Biodiversity Concept)

Keywords: Cooperative Model, Student Teams Achievement Division (STAD) and Two Stay Two Stray, mind mapping, the digestive system in human.

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak

Komalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Abstract. Keyword : Cooperative learning model, picture and picture, charta media, powerpoint media, human digest

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Raisa Rahmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

SKRIPSI RANI APRIYANI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

Abstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Jigsaw II

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

Key words : direct observation, indirect observation, ecosystem. Abstrak

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Harri Kurnia, Hernawan. Abstract

Ayu Nopiasari, Purwati Kuswarini Suprapto

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

Wiji Winarni, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

System Concepts) ABSTRACT

(The Influence of Using Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to The Result of Students Learning on The Waste and Recycling Material)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Galih Wangi, Hernawan. Abstract

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Delia Amas Triana, Edi Hernawan, Romy Faisal Mustofa ABSTRACT

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

Difference of Student Learning Using The Discussion Groups and Class Discussion on Cooperative Learning Model, Type of Everyone is Teacher Here

Abstract. Key words:deductive approach, inductive approach, result of learning. Abstrak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM

Rini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJRAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

Resti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA ANIMASI DAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Ripal Sobandi, Edi Hernawan ABSTRACT

THE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Ai Rohmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Devi Nur Afriliani H. Endang Surahman Suharsono

Elin Ismayati, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME

THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH VIDEO MEDIA ON THE STUDENT LEARNING RESULT ON THE ECOSYSTEM CONCEPT

(The Influence of Problem Based Learning (PBL) Model with Process Skills Approach to Increase The Student s Achievement)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION

Abstract. Keyword : Learning result, Experiment Method. Abstrak

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Fitria Wahyu Kurniasih H. Endang Surahman Hj. Ai Sri Kosnayani

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

Key words: student teams achievement divisions, flashcard, system pernapasan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

Transkripsi:

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisionsdengan Metode Observasi dan Diskusi (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Ekologi di Kelas X MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya) (The Differences Result of Learning Using Cooperative Learning Model Type of Student Teams Achievement Divisions with Observation and Discussion Method on Sub Concept Ecology) Fitriani, Purwati Kuswarini.S dan Ai Sri Kosnayani Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, University of Siliwangi Jl. Siliwangi no:20 Tasikmalaya-Jawa Barat, Gmail: fitriani@gmail.com Abstract The purposed of thisresearch to know the differences of student studies result which learning prosesused cooperative learning model type of student teams-achievement divisions with observation and discussionmethodon sub concept ecology on human in X th grade mathematic and natural science (MNS)at the 8 th public senior high schooltasikmalaya. This research conducted on October 2013 until April 2014. The population of this research werethe whole of students X th grade student in the academic year 2013/2014 consist of 5 clasess with many students were 145 students. The technique of the sample was purposive sampling, the sample was students of X MNS-2 class by using cooperative learning model type student teams-achievement division withobservation method and the students of X MNS-3 by using cooperative learning model type studentteams-achievement division with discussion method. The instrumen used in the research was the test result of students learning. The test was in the from of five compound options, the technique of analysing the data used t-test. Based on research it showed that there were the differences result of learning using cooperative learning model tipe student teams-achievement division with observation and discussion methode. Observation methode was more suitable on sub concept ecology on human in X th grade MNS class at 8 th public senior high school Tasikmalaya. Key word : Cooperative Learning Model,Student Teams-Achievement Divisions, Observation Method and Discussion Method. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teamsachievement division dengan metode observasi dan diskusi pada Sub Konsep Ekologi di Kelas X MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014 di SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experiment. Populasinya adalah seluruh peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya sebanyak 145 orang yang terbagi atas lima kelas. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu kelas X 1

MIA 2 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division dengan metode observasi dan kelas X MIA 3 dengan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement divisiondengan metode diskusi. Untuk mengukur hasil belajar digunakan instrumen berupa tes berupa hasil belajar. Tes ini berupa pilihan majemuk dengan limaoption. Teknik analisis data menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division dengan metode observasi dan diskusi. Metode observasi lebih cocok digunakan pada sub konsep ekologi di kelas X MIA SMA Negeri 8 Tasikmalaya. Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Student Teams-Achievement Division, Metode Observasi dan Metode Diskusi. Pendahuluan Mutu pendidikan merupakan salah satu tujuan dalam bidang pendidikan, mutu itu pula yang perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu secara berkesinambungan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, pertama adalah penguasaan materi dan kedua adalah kemampuan pedagogi. Kemampuan pedagogi adalah kemampuan guru untuk membimbing, memimpin atau mengajar anak. Guru merupakan unsur yang paling menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, karena itu cara guru mengajar harus dilaksanakan secara cermat dan tepat, agar dalam proses belajar mengajar dapat menghasilkan kualitas pendidikan yang tinggi. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang dapat melibatkan siswa aktif. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh guru adalah keterampilan memilih model pembelajaran karena pemilihan model pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan model pembelajaran dapat membantu dalam penyampaian materi yang akan disampaikan kepada siswa. Penggunaan model pembelajan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam semua pelajaran khususnya mata pelajaran biologi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa, penyebab hasil belajar biologi di SMA Negeri 8Tasikmalaya yang rendah adalah pembelajaran biologi berlangsung satu arah dan penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Akibatnya, Biologi dianggap siswa sebagai pelajaran yang 2

kurang menarik dan sulit untuk dimengerti. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan siswa sulit untuk memahami materi. Siswa hanya sekedar mengetahui konsep tanpa memahaminya secara mendalam dan kurang aktif selama proses pembelajaran. Akibatnya informasi yang diterima siswa tidak maksimal dan hasil belajar biologi menjadi rendah. Pemahaman terhadap konsep-konsep esensial mata pelajaran biologi pada sub konsep ekologi masih rendah (nilai ulangan rata-rata kelas 70). Selain itu jumlah siswa yang berhasil mencapai dan melampaui kriteria ketuntasan minimal kurang dari 60%, nilai kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran biologi pada tahun pelajaran 2012/2013 yang lalu pada sub konsep ekologiadalah 75. Hal ini, menyebabkan guru harus melakukan pembelajaran remedial secara klasikal. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diharapkan guru dapat merancang suatu strategi pembelajaran yang cocok dengan materi yang akan diajarkan dan juga membuat suasana belajar tidak monoton sehingga siswa tertarik untuk belajar. Pembelajaran kooperatif memiliki keistimewaan yang sangat besar untuk mengembangkan hubungan antara siswa dari latar belakang etnik yang berbeda dan siswa yang pendidikannya terbelakang secara akademik dengan teman sekelas mereka. Model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division yaitu sistem belajar siswa dibagi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan sukunya, dengan model ini siswa menjadi lebih aktif dan lebih berani dalam mengemukakan pendapatnya di depan umum.metode observasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement divisiondan metode diskusidengan model pembelajaran kooperatiftipe student teams-achievement division merupakan salah satu alternatif yang dipilih peneliti untuk memecahkan permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas X MIASMA Negeri 8 Tasikmalaya. Metode Penelitian Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda preeksperimen. Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah ekologi, sedangkan model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe 3

student teams-achievement division dengan metode observasi dan diskusi. Subjek penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas X MIA 2 dan kelas X MIA 3 SMA Negeri 8 Tasikmalaya berjumlah 58 siswa yang diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu sebagai berikut: 1. Kelas X MIA 2 proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division dengan metode observasi, adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe student teamsachievement division dengan metode diskusi sebagai berikut: a. penyampaian tujuan dan motivasi: menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotifasi siswa untuk belajar; b. tes awal: guru memberikan soal sebagai tes awal siswa; c. pembagian kelompok: siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik; d. presentasi dari guru: guru menyiapkan materi pembelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari; e. kegiatan belajar dalam tim (kerja tim): siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk kemudian melakukan observasi sesuai apa yang di perintahkan oleh guru; f. kuis (evaluasi): guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penelitian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukasn untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut; g. perhitungan skor kemajuan individu yang dihitung berdasarkan skor awal; dan 4

h. penghargaan prestasi tim: setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru. 2. Kelas X MIA 3 proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division dengan metode observasi, adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe student teamsachievement observasi dengan metode diskusi sebagai berikut: a. penyampaian tujuan dan motivasi: menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotifasi siswa untuk belajar; b. tes awal: guru memberikan soal sebagai tes awal siswa; c. pembagian kelompok: siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik; d. presentasi dari guru: guru menyiapkan materi pembelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari; e. kegiatan belajar dalam tim (kerja tim): siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk kemudian melakukan diskusi sesuai apa yang di perintahkan oleh guru; f. kuis (evaluasi): guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penelitian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukasn untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut; g. perhitungan skor kemajuan individu yang dihitung berdasarkan skor awal; dan 5

h. penghargaan prestasi tim: setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Analisis Data Tabel 1 Data Statistik Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams- Achievement Division dengan Metode Observasi dan Diskusi Statistik Nilai Kelas X MIA 2 Kelas X MIA 3 Minimum 20 18 Maksimum 30 29 Rentang 10 11 Rata-rata 25,19 22,98 Varians 5,51 6,19 Standar Deviasi 2,35 2,49 KKM 25 25 Tes hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan metode observasi diperoleh x = 25,19 dengan s 2 =5.51 dari s = 2,35 dan nilai L 0 0,1569< L kritis 0,163 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran Biologi di kelas X MIA 2 SMA Negeri 8 Tasikmalaya adalah 75,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas X MIA SMA Negeri 8 Tasikmalaya pada sub konsep ekologi adalah 76,00. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan metode observasi telah mencapai nilai KKM yang telah di tentukan. Sedangkan tes hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement 6

divisions dengan metode diskusi diperoleh x = 22,98 dengan s 2 = 6,19 dari s = 2,49 dan nilai L 0 0,1017< L kritis 0,163 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran Biologi di kelas X MIA 3 SMA Negeri 8Tasikmalaya adalah 75,00. Dari hasil konversi, nilai ratarata di kelas X MIA 3 SMA Negeri 8Tasikmalaya pada sub konsep ekologi adalah 70,00. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan metode diskusi belum bisa mencapai nilai KKM yang telah di tentukan. 2. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions dengan Metode Observasi Pertemuan pertama di kelas X MIA 2 diawali dengan mengerjakan pre test untuk menentukan pembagian kelompok dengan materi Ekologi. Kemudian setelah di dapatkan skor dari nilai tertinggi sampai terendah siswa di bagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang dan diambil secara heterogen. Untuk mempermudah proses pembelajaran guru menyiapkan LKS untuk dikerjakan oleh siswa. Setelah guru memaparkan materi yang akan dipelajari, siswa mulai melakukan observasi ke luar kelas. Setelah itu setiap kelompok mempresentasikan hasil observasi mereka di depan kelas. Selama presentasi dilakukan oleh satu kelompok maka kelompok yang lainnya mendengarkan dan menyanggah apabila pemikiran dari kelompok lain berbeda, sehingga di akhir pembelajaran guru membantu memberikan penekanan materi dari jawaban kelompok siswa sehingga didapatkan kesimpulan dengan jawaban yang sama. 7

Kemudian siswa di berikan tes akhir untuk menentukan kelompok mana yang terbaik, setelah itu guru memberikan reward sebagai penghargaan prestasi tim. Pertemuan kedua di kelas X MIA 2 sama halnya dengan pertemuan pertama, yakni pelaksanaan pre test untuk menentukan kelompok, mengobservasi ke luar kelas untuk mengerjakan LKS, mempresentasikan hasil observasi setiap kelompok di depan kelas, melaksanakan tes akhir untuk penentuan kelompok terbaik, dan pemberian reward sebagai penghargaan prestasi tim. Namun setelah selesai proses pembelajaran pada pertemuan kedua ini dilanjut dengan kegiatan post test kembali untuk melihat hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division dengan metode observasi. Adanya diskusi kelompok dan lembar kerja siswa dalam proses pembelajaran ini merupakan bentuk kerjasama antara siswa yang satu dengan siswa lainnya sehingga terciptanya suasana belajar yang kooperatif dan siswa dapat berpikir aktif dan kreatif dengan adanya lembar kerja siswa dalam bentuk pertanyaan dan pengurutan gambar menjadi urutan yang logis. Adapun hasil belajar dalam kegiatan LKS pada dua pertemuan yang dilaksanakan di kelas X MIA 2 adalah sebagai berikut : 8

90 85 80 75 Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Kel 6 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar 1 Diagram Hasil Lembar Kerja Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams- Achievement Division dengan Metode Observasi. Hasil belajar siswa di kelas X MIA 2 yang menggunakan metode observasimemiliki hasil belajar yang lebih tinggi di bandingkan dengan metode diskusi, hal ini di karenakan metode observasi sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi, sehingga merangsang siswa untuk merasa tertantang dalam mengikuti proses pembelajaran.selain itu, siswa diberikan lembar kerja dan tabel pengamatan yang harus diisi. Pengerjaan lembar kerja dan tabel pengamatan pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teamsachievement division dengan metode observasi dapat memudahkan siswa untuk mengingat dan menanamkan konsep pelajaran dalam ingatannya dan dapat membuat siswa tetap fokus selama pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions, diadakan penilaian kelompok untuk mengetahui kelompok terbaik. Berikut nilai tiap kelompok siswa : 9

Tabel 2 Jumlah Skor Tiap Kelompok yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Metode Observasi Pertemuan 1 Pertemuan 2 Kelompok Skor Kategori Skor Kategori Kelompok Kelompok I 26 Baik 28 Hebat II 26 Baik 30 Super III 28 Hebat 28 Hebat IV 30 Super 28 Hebat V 26 Baik 26 Baik VI 25 Baik 30 Super Sumber : Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 2 Dari data pertemuan 1 diatas ada satu kelompok dengan kategori super yakni sebesar 30 yaitu kelompok IV, satu kelompok dengan kategori hebat yakni sebesar 28 yaitu kelompok III, empat kelompok dengan kategori baik yakni sebesar 26 dan 25 yaitu kelompok I, II, V dan VI. Sedangkan pertemuan ke 2 ada dua kelompok dengan kategori super yakni sebesar 30 yaitu kelompok II dan VI, tiga kelompok dengan kategori hebat yakni sebesar 28 yaitu kelompok I, III dan IV dan satu kelompok dengan kategori baik yakni sebesar 26 yaitu kelompok V. Jika dilihat dari hasi perhitungan skor terdapat peningkatan nilai dari setiap kelompok. Adanya rewardkelompok dapat menuntut siswa untuk belajar lebih baik. 2. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions dengan Metode Diskusi Pertemuan pertama di kelas X MIA 3 diawali dengan mengerjakan pre test untuk menentukan pembagian kelompok dengan materi Ekologi. Kemudian setelah di dapatkan skor dari nilai tertinggi sampai terendah siswa di bagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang dan diambil secara heterogen. 10

Untuk mempermudah proses pembelajaran guru menyiapkan LKS untuk dikerjakan oleh siswa. Setelah guru memaparkan materi yang akan dipelajari, siswa mulai melakukan diskusi kelompok di dalam kelas. Setelah itu setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Selama presentasi dilakukan oleh satu kelompok maka kelompok yang lainnya mendengarkan dan menyanggah apabila pemikiran dari kelompok lain berbeda, sehingga di akhir pembelajaran guru membantu memberikan penekanan materi dari jawaban kelompok siswa sehingga didapatkan kesimpulan dengan jawaban yang sama. Kemudian siswa di berikan tes akhir untuk menentukan kelompok mana yang terbaik, setelah itu guru memberikan reward sebagai penghargaan prestasi tim. Pertemuan kedua di kelas X MIA 3 sama halnya dengan pertemuan pertama, yakni pelaksanaan pre test untuk menentukan kelompok, melaksanakan diskusi di dalam kelas untuk mengerjakan LKS, mempresentasikan diskusi setiap kelompok di depan kelas, melaksanakan tes akhir untuk penentuan kelompok terbaik, dan pemberian reward sebagai penghargaan prestasi tim. Namun setelah selesai proses pembelajaran pada pertemuan kedua ini dilanjut dengan kegiatan post test kembali untuk melihat hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division dengan metode diskusi. Adanya diskusi kelompok dan lembar kerja siswa dalam proses pembelajaran ini merupakan bentuk kerjasama antara siswa yang satu dengan siswa lainnya sehingga terciptanya suasana belajar yang kooperatif 11

dan siswa dapat berpikir aktif dan kreatif dengan adanya lembar kerja siswa dalam bentuk pertanyaan dan pengurutan gambar menjadi urutan yang logis. Adapun hasil belajar dalam kegiatan LKS pada dua pertemuan yang dilaksanakan di kelas X MIA 3 adalah sebagai berikut : 90 85 80 75 Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Kel 6 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar 2 Diagram Hasil Lembar Kerja Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams- Achievement Division dengan Metode Diskusi Dalam model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions, diadakan penilaian kelompok untuk mengetahui kelompok terbaik. Berikut nilai tiap kelompok siswa : Tabel 3 Jumlah Skor Tiap Kelompok yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Metode Diskusi Pertemuan 1 Pertemuan 2 Kelompok Skor Kategori Skor Kategori Kelompok Kelompok I 26 Baik 30 Super II 28 Hebat 30 Super III 30 Super 28 Hebat IV 26 Baik 28 Hebat V 26 Baik 28 Hebat VI 27,5 Hebat 25 Baik Sumber : Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 3 12

Dari data pertemuan 1 diatas ada satu kelompok dengan kategori super yakni sebesar 30 yaitu kelompok III, dua kelompok dengan kategori hebat yakni sebesar 28 dan 27,5 yaitu kelompok II dan VI, kelompok dengan kategori baik yakni sebesar 26 yaitu kelompok I, IV dan V. Sedangkan pertemuan 2 ada dua kelompok dengan kategori super yakni sebesar 30 yaitu kelompok I dan II, tiga kelompok dengan kategori hebat yakni sebesar 28 yaitu kelompok III, IV dan V, satu kelompok dengan kategori baik yakni sebesar 25 yaitu kelompok I.Jika dilihat dari hasi perhitungan skor terdapat peningkatan nilai dari setiap kelompok. Adanya rewardkelompok dapat menuntut siswa untuk belajar lebih baik. 3. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions dengan Metode Observasi dan Diskusi Berdasarkan data hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisionsdengan metode observasi diperoleh x = 25,19 dengan s 2 =5.51 dari s = 2,35 dan nilai L 0 0,1569< L kritis 0,163 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran Biologi di kelas X MIA 3 SMA Negeri 8 Tasikmalaya adalah 75,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas X MIA 3 SMA Negeri 8 Tasikmalaya pada sub konsep Ekologi adalah 76,00. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan metode observasi telah mencapai nilai KKM yang telah di tentukan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan metode diskusi diperoleh x = 22,98 dengan s 2 = 6,19 dari s = 2,49 dan nilai L 0 0,1017< L kritis 0,163 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran Biologi di kelas X MIA 3 SMA Negeri 8 Tasikmalaya adalah 75,00. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas X MIA 3 SMA Negeri 8 Tasikmalaya pada sub konsep ekologi adalah 70,00. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses 13

pembelajaran yang menggunakan metode diskusi belum bisa mencapai nilai KKM yang telah di tentukan. Rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat dari diagram berikut ini: 78 76 74 72 70 68 66 metode observasi metode diskusi KKM Gambar 3 Daftar Nilai Rata-rata Metode Observasi, Metode Diskusi dan KKM Berdasarkan diagram tersebut bahwa siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode observasi memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode diskusi. Setelah diuji dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (uji t) dengan taraf nyata 5% didapat t tabel = 2,004 dan t hitung = 3,45 sehingga t hitung terletak di daerah penolakan Ho. Hal tersebut menunjukan ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan metode observasi dan diskusi. Metode observasi tampakmemiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode diskusi.hal tersebut dapat dilihat pada hasilnya yang sangat berbeda. Dalam penelitian ini model pembelajaran kooperatif tipe student teamsachievement division dengan metode observasi sangat mendukung berjalannya proses belajar mengajar. Guru hendaknya dapat menggunakan metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa akan tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Guru juga harus berusaha menyediakan lingkungan 14

belajar yang kreatif dan kondusif dengan tujuan untuk membangkitkan minat siswa dengan menghindarkan hal-hal yang monoton dan membosankan.model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division dengan metode observasi dilaksanakan dengan cara siswa mengobservasi langsung di lingkungan sekitar tentang pembelajaran pada sub konsep Ekologi. Metode observasi sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi, sehingga merangsang siswa untuk merasa tertantang dalam mengikuti proses pembelajaran.sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division dengan metode diskusi kurang berjalan dengan baik karena memiliki kelemahan dimana siswa merasa kesulitan dalam menyimpulkan materi sehingga harus ada referensi sebagai penguat.maka model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division dengan metode observasi lebih cocok digunakan dalam pembelajaran sub konsep Ekologi di kelas X MIA SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Kesimpulan 1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division dengan metode observasi dan diskusi pada sub konsep Ekologi di kelas X MIA SMA Negeri 8 Tasikmalaya. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division dengan metode observasi lebih cocok diterapkan pada sub konsep Ekologi karena sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi, sehingga merangsang siswa untuk merasa tertantang dalam mengikuti proses pembelajaran. 3. Skor kemajuan siswa tidak menunjukan adanya perbedaan. 15

Daftar Pustaka Hernawan, Edi. (2012). Pengantar statistik parametrik untuk Penelitan Pendidikan. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya: Tidak diterbitkan. Setyawan, Sigit (2013). Menyalakan Kelasmu 20 Metode Mengajar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Slavin, Robert E (2005).Cooverative Learning. Bandung: Penerbit Nusa Media. 16