PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG SERING TERABAIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
Makalah. Penyakit Akibat Kerja

Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7

Kesehatan Lingkungan Kerja

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2

Armaidi Darmawan, dr. M.Epid Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja PAK/PSPS UNJA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5

Pasal 76 berisi larangan untuk mempekerjakan pekerja/buruh perempuan yang berumur

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

CEGAH KANTOR MENJADI LADANG PENYAKIT, KENALI KONDISI PEKERJAAN ANDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1993 TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS

BAB II LANDASAN TEORI

Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 Tentang : Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja

KEPPRES 22/1993, PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : PER.01/MEN/1981 TENTANG KEWAJIBAN MELAPOR PENYAKIT AKIBAT KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia. depan dan perubahan dalam arti pembaharuan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9

PENYAKIT AKIBAT KERJA BAHAN KIMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Agregat pekerja sebagai populasi berisiko

BAB I PENDAHULUAN. mengimpor dari luar negeri. Hal ini berujung pada upaya-upaya peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB I PENDAHULUAN. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan

Gunung api yang meletus akan mengeluarkan berbagai jenis debu serta gas dari dalam perut. Debu Vulkanik Dan Gangguan Kesehatan

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

BAB I PENDAHULUAN. bahaya tersebut diantaranya bahaya faktor kimia (debu, uap logam, uap),

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

Kesetimbangan asam basa tubuh

KEDARURATAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan pemasaran (Manuaba, 1983). Aspek yang kurang diperhatikan bahkan

Faktor Resiko (Hazard) Lingkungan Kerja. Nurul Wandasari S, M.Epid Semester Genap 2012/2013 Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan alam, semakin menambah kepekatan udara (Yuantari, 2009).

R194. Rekomendasi mengenai Daftar Penyakit Akibat Kerja dan Rekaman serta Notifikasi Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (Revisi 2010)

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat

BAHAN KIMIA DI RUMAH

Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja [PAK & PAHK]

PENCEGAHAN PENYAKIT PARU AKIBAT KERJA Oleh : Dewi S. Soemarko Program Studi Kedokteran Kerja FKUI Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Dasar Manajemen Lingkungan

Waspada Keracunan. Akibat Kandungan Logam Berat pada Kosmetik

EFEK TOKSIK XENOBIOTIK Nasruddin Syam, SKM, M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai daerah penghasilan furniture dari bahan baku kayu. Loebis dan

Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maupun mahluk hidup lainnya. Tanpa makan manusia bisa hidup untuk beberapa. udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dijelaskan

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Di dalam berbagai jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. zoonoses (host to host transmission) karena penularannya hanya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh. Proses biologis di dalam tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Dian Eka Sutra, FKM UI, Universitas Indonesia

RUMAH SEHAT DENGAN TANAMAN INDOOR Oleh: Budiwati Jurdik Biologi MIPA UNY

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. A World Health Organization Expert Committee (WHO) menyatakan bahwa

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO), pada tahun 2008 memperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Resiko Kerja Bagi Pengelola Arsip ( Resume Hasil Kajian BPAD Provinsi DIY )

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja ditempat kerja. Dalam pekerjaan sehari-hari pekerjaan

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses

BAB III PENCEMARAN UDARA YANG DIAKIBATKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR. A. Penyebab Terjadinya Peningkatan Pencemaran Udara yang Diakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian upaya-upaya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan perlindungan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. dimanapun selalu ada risiko terkena penyakit akibat kerja, baik didarat, laut,

BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS PERTEMUAN KE-2

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Selain untuk dikonsumsi air juga digunakan hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari adalah liter atau

Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia

HEPATIC RENAL AND URINARY TRACT DISORDERS. By :dr.hj.fauziah Elytha M.Sc

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak diderita oleh masyarakat. Sebagian besar dari infeksi

WASPADAI BAHAYA ASAM KUAT DALAM PRODUK YANG DIGUNAKAN DI RUMAH TANGGA

DASAR DASAR KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input) menjadi

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA

Transkripsi:

PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG SERING TERABAIKAN Beberapa Definisi Penyakit Akibat Kerja : Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases) menurut ILO, 1996 : Adalah penyakit yang diderita sebagai akibat pemajanan faktor-faktor yang timbul dari kegiatan pekerjaan. Penyakit Akibat Kerja (Occupational Diseases) menurut Permennaker No. Per. 01/Men/1981 : Adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja (Keputusan Presiden No. 22 tahun 1993) : Adalah penyakit yang disebabkan karena pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit Berhubungan dengan Pekerjaan (Work Related Diseases) : Adalah penyakit yang dicetuskan, dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Tenaga Kerja 1. Beban Kerja : berupa beban fisik dan mental 2. Lingkungan Kerja : berupa lingkungan Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikologi 3. Kapasitas Kerja : berupa Ketrampilan, Kesegaran jasmani & rohani, Status kesehatan/gizi, usia, Jenis kelamin dan Ukuran tubuh Faktor Munculnya Penyakit Akibat Kerja : 1. Faktor Fisik : Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian Temperatur/suhu tinggi : menyebabkan Hyperpireksi, Milliaria, heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke. Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan konjungtivitis, radioaktrif/alfa/beta/gama/x menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh manusia. Tekanan udara tinggi : menyebabkan Coison Disease Getaran :menyebabkan Reynaud s Disease, Gangguan proses metabolisme, Polineurutis. halaman 1 dari 5

2. Faktor Kimia : Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil samping, hasil (produk), sisa produksi atau bahan buangan. Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel. Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan mukosa Masuknya dapat secara akut dan secara kronis Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, Asphyxia, keracunan sistemik, kanker, kerusakan/kelainan janin, pneumoconiosis, efek bius (narkose), Pengaruh genetic. 3. Faktor Biologi: Viral Diseases : Rabies, Hepatitis Bakterial Diseases : Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis, TBC, Tetanus Fungal Diseases : Dermatophytoses, Histoplasmosis Parasitic Diseases : Ancylostomiasis, Schistosomiasis. 4. Faktor Ergonomi/fisiologi: Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah, Kontruksi salah. Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi. 5. Faktor mental Psikologi: Akibat : Organisasi kerja (type kepemimpinan, Hubungan kerja, Komunikasi, keamanan), Type kerja (monoton, berulang-ulang, kerja berlebihan, kerja kurang, kerja shif, terpencil) Manifestasinya berupa stress Contoh Penyakit yang termasuk Ketegori Penyakit Akibat Kerja : 1. Penyakit allergi/hipersensitif lokasinya biasanya disaluran pernapasan dan kulit Disebabkan oleh bahan kimia Contoh : penyakit asma, penyakit jamur 2. Dermatitis Kontak : Ada 2 jenis yaitu iritan dan allergi Lokasi di kulit 3. Penyakit Paru : Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema, karsinoma bronkus, fibrosis, TBC, mesetelioma, pneumonia, Sarkoidosis. Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi. halaman 2 dari 5

4. Penyakit Hati dan Gastro-intestinal : Dapat berupa : kanker lambung dan kanker oesofagus (tambang batubara dan vulkanisir karet), Cirhosis hati(alkohol, karbon tetraklorida, trichloroethylene, kloroform) Disebabkan oleh bahan kimia 5. Penyakit Saluran Urogenital : Dapat berupa : gagal ginjal(uap logam cadmium & merkuri, pelarut organik, pestisida, carbon tetrachlorid), kanker vesica urinaria (karet, manufaktur/bahan pewarna organik, benzidin, 2- naphthylamin). Disebabkan bahan kimia. 6. Penyakit Hematologi : Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena) disebabkan bahan kimia 7. Penyakit Kardiovaskuler : Disebabkan bahan kimia Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon rayon, gliceril trinitrat, ethylene glicol dinitrat), febrilasi ventricel (trichlorethylene). 8. Gangguan alat reproduksi : Dapat berupa : infertilitas (ethylene bromida, benzena, anasthetic gas, timbal, pelarut organic, karbon disulfida, vinyl klorida, chlorophene), kerusakan janin (aneteses gas, mercuri, pelarut organik) keguguran (kerja fisik) Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik 9. Penyakit muskuloskeletal : Dapat berupa : sindroma Raynaud (getaran 20 400 Hz), Carpal turnel syndroma (tekanan yang berulang pada lengan), HNP/sakit punggung (pekerjaan fisik berat, tidak ergonomis). Disebabkan : kerja fisik dan tidak ergonomis. 10. Gangguan telinga : Dapat berupa : Penurunan pendengaran (bising diatas NAB) Disebabkan faktor fisik 11. Gangguan mata : Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan), conjungtivitis (sinar UV), katarak (infra merah), gatal (bahan organik hewan, debu padi), iritasi non alergi (chlor, formaldehid). Disebabkan faktor fisik, biologi. halaman 3 dari 5

12. Gangguan susunan saraf : Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering lupa, depresi, neuropati perifer, ataksia serebeler dan penyakit motor neuron (cat, carpet-tile lining, lab. Kimia, petrolium, oli). Disebabkan bahan kimia 13. Stress : Dapat berupa : neuropsikiatrik; ansietas, depresi (hubungan kerja kurang baik, monoton, upah kurang, suasana kerja tidak nyaman) Disebabkan faktor mental psikologi 14. Infeksi : Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC), leptospirosis (leptospira pada petani), brucellosis, antrakosis (brucella, antrak pada peternak hewan). Disebabkan oleh faktor biologi 15. Keracunan : Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida, hidrogen sianida), kronis (timah hitam, merkuri, pestisida). Disebabkan oleh bahan kimia. Cara Mendeteksi adanya Penyakit Akibat Kerja : Untuk menentukan apakah penyakit yang diderita oleh tenaga kerja adalah termasuk Penyakit Akibat Kerja atau bukan maka perlu melalui beberapa tahapan seperti bagan dibawah ini : halaman 4 dari 5

Seringkali bahkan sebagian besar perusahaan di Indonesia belum patuh pada peraturan terkait dengan permasalahan ini sehingga belum melakukan pemeriksaan kesehata baik tahap awal saat pekerja akan diterima sebagai pekerja di perusahaan tersebut, maupun pemeriksaan berkala yang seharusnya dilakukan minimal 1 tahun sekali maka langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum menetapkan apakah penyakit tersebut termasuk kategori Penyaki Akibat Kerja (PAK) atau bukan sesuai definisi PAK diatas adalah seperti bagan dibawah ini : Sesuai dengan Permennakertrans No. Per. 01/MEN/1981 bahwa : Pengurus dan Badan yang ditunjuk wajib melaporkan PAK kepada Dirjen Binawas Laporan PAK paling lama 2 x 24 Jam setelah dibuat diagnosa Adapun tata cara dalam Pelaporan Penyakit Akibat Kerja sesuai Peraturan Perundanga yang berlaku adalah sebagai berikut : Laporan tahap I tidak lebih 2 x 24 jam sejak menerima diagnosis dari dokter yang merawat (KK2 Form Jamsostek 3) Laporan tahap II tidak lebih 2 x 24 jam setelah menerima surat keterangan dokter (KK3 Form Jamsostek 3a) Pengajuan pembayaran : FC kartu peserta, surat keterangan dokter (bentuk KK5 Form Jamsostek 3c), kwitansi, dokumen lain Apabila terjadi perbedaan pendapat besarnya prosentase cacat dapat meminta penetapan pegawai pengawas Berdasarkan pertimbangan medis dokter penasehat, pegawai pengawas membuat penetapan dan memerintahkan melaksanakan penetapan Demikian sedikit informasi terkait Penyakit Akibat Kerja, mulai dari Pemahaman mengenai definisi PAK, Jenis-jenis PAK, Cara Mendeteksi PAK sampai dengan tata cara melaporkan PAK kepada instansi pemerintah sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. Semoga informasi ini bermanfaat buat kita semua. Salam EHS Sentral Sistem halaman 5 dari 5