PENYAKIT AKIBAT KERJA BAHAN KIMIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYAKIT AKIBAT KERJA BAHAN KIMIA"

Transkripsi

1 PENYAKIT AKIBAT KERJA BAHAN KIMIA M.SULAKSMONO

2 Pendahuluan Beribu-ribu jenis bahan kimia dihasilkan untuk meningkatkan mutu kehidupan cth: bahan kimia pestisida sebagai pembasmi hama di sektor pertanian, pupuk urea dan sejenisnya untuk meningkatkan produksi makanan dan sebagainya

3 Dalam merencanakan, memproduksi, menyimpan dan menggunakannya, bila tidak dikelola dengan baik, maka akan dapat menimbulkan penyakit atau bahaya malapetaka Bahaya yang dapat ditimbulkannya antara lain peledakan, kebakaran, pencemaran, keracunan, korosi / iritasi, alergi, dll.

4 Cth: Peristiwa bocornya methyl isocyanat (MIC) dari tangki penyimpan di industri pestisida Union Carbride di Bhopal, India. Mengakibatkan 2000 orang meninggal dunia dan orang luka-luka

5 Sebab Sebab Kecelakaan Alat atau Bahan yang tidak aman Keadaan tidak aman Tingkah laku pekerja Pengawas

6

7

8 Faktor-faktor Kimia di Lingkungan Kerja Bahan kimia mempunyai sifat racun yang dapat berpengaruh pada manusia, bersifat lokal atau sistemik. Sifat racun bahan kimia yang digunakan dalam produksi suatu industri akan tergantung dari bermacam-macam faktor, yaitu:

9 Antara lain: Sifat/bentuk fisik bahan: zat padat, cair, gas, uap, kabut (mist), debu, fume, asap (smoke). Sifat kimia bahan: jenis senyawa, berat molekul, kadar/konsentrasi, derajat kelarutan dan jenis kelarutan. Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh: saluran pernapasan (terhirup), saluran pencernaan (tertelan) dan kulit (kontak/terserap kulit). Faktor manusia: umur, kebiasaan, daya tahan tubuh dan derajat kesehatan.

10 Bentuk Fisik Bahan Kimia Partikel / aerosol - debu padat - fume - asap (smoke) cair : mist/kabut/fog Non aerosol: - gas - uap cair uap padat (fume)

11 Gol / Faktor Kimia (chemis) Debu mineral : asbestosis, silicosis, siderosis organik : allergic alveolitis Gas gas CO, HCN, H 2 S : asphyxia gas NH 3, Cl 2, SO 2 : irritant Uap menyebabkan : asthma, dermatitis

12 Fume partikel zat padat : metal fumefever dan benign pneumoconiosis Larutan allergi : dermatitis irritant : kontak dermatitis (asam, basa kuat)

13 Bahaya Bahan Kimia Bahaya bahan kimia dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu: - bahaya fisik - bahaya kesehatan

14 A. Bahaya Fisik 1. Bahan kimia yang mudah meledak. zat kimia yang peka terhadap suhu dan tekanan yang tinggi, dan atau goncangan yang mendadak. Misalnya terbentur atau terjatuh 2. Bahan Kimia yang mudah menimbulkan kebakaran. bahan kimia yang dapat dengan mudah menyala/terbakar. Bahan kimia tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu:

15 a. Phyrophorics: zat kimia yang dapat menyala secara lsng dalam udara pada atau di bawah suhu 54 C tanpa kontak dengan api/percikan api. Cth: diborane (bahan bakar roket) b. Flamable: bahan kimia yang mudah menyala bila bahan kimia tersebut kontak dengan api/percikan api pada suhu di bawah 38 C. Cth: CO c. Combustible: bahan kimia yang mudah menyala bila bahan kimia tersebut kontak dengan api / percikan api bila suhu cairan mencapai 38 C atau lebih. Cth: cykloheksanon

16 3. bahan-bahan oksidator. oksidator merupakan sumber oksigen yaitu salah satu komponen yang diperlukan pada proses pembakaran. Bila suatu kontainer tercampur dengan bahan lain maka kontainer tersebut dapat terbakar atau meledak. Cth: hidrogen peroksida 4. Bahan kimia yang reaktif. bahan kimia yang dapat menyebabkan kebakaran/peledakan bila kontak dengan uap air atau air. Cth: litium, sodium, potasium, kalsium, anhidrida pekat dan alkali pekat.

17 5. Bahaya radiasi. memancarkan gelombang elektromagnetik atau partikel radioaktif mengion. cth: radium, sinar X, sinar,,.

18 B. Bahaya Kesehatan Bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit atau luka bila dihirup, ditelan atau disentuh. Bahan kimia tersebut dikelompokkan menjadi 4 kategori.

19 Zat kimia penyebab iritasi (irritants) zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi peradangan (inflamasi) bila zat tersebut kontak dengan tubuh Zat kimia korosif zat kimia yang dapat menyebabkan kerusakan (visible destruction) / kerusakan yang permanen pada jaringan hidup atau zat yang dapat memakan (eating away) bahan tertentu termasuk jaringan tubuh manusia

20 Zat kimia penyebab alergi (sensitizers) zat kimia yang dapat menimbulkan respon yang menyerupai alergi (allergie-like response) pada mereka yang terpapar zat-zat kimia tersebut secara berulang Zat kimia yang menyerang organ tubuh yang spesifik (target-organ chemicals) zat yang menyebabkan kerusakan pada organsistem tubuh yang spesifik. Zat kimia tersebut dapat merusak paru, jantung, hati, ginjal dan sistem saraf pusat

21 Zat kimia penyebab kelainan reproduksi - Mutagen: zat kimia yang dapat menyebabkan perubahan yang permanen pada gen (pembawa sifat) yang terdapat dalam sel telur dan sperma - Teratogen: zat kimia yang menimbulkan kerusakan pada janin selama kehamilan sehingga menyebabkan kematian atau cacat pada bayi Zat-zat kimia penyebab kanker: zat kimia yang menyebabkan kanker atau yang memiliki potensi untuk menimbulkan kanker

22 Bahaya Kesehatan (health hazards) Definisi Iritan Inflamasi / peradangan pada jaringan hidup Korosif Zat-zat kimia penyebab alergi (senzitizers) Merusak atau memakan (eating away) jaringan hidup Menyebabkan reaksi alergi Contoh Sulfur dioksida, NH 3 Fenol, asam sulfat, asam kromat, asam klorida, soda kaustik (NaOH) Nikel, formaldehid

23 Target organ chemical Bahaya thd sistem reproduksi: mutagen Bahaya thd sistem reproduksi: teratogen Karsinogen Merusak organ atau sistem tubuh yang spesifik Mengubah sifat genetik dari sel telur atau sperma Merusak janin setelah pembuahan terjadi Menyebabkan atau diduga dapat menyebabkan kanker Tetrakloretan (hati, sistem saraf pusat), silika (paru) - PC BS (polychlorinated biphenyl), - Pb (timah hitam) Organik solvent Thalidomit -Vinil klorida -Benzen (C 6 H 6 ) --Akrilonitril

24 Beberapa contoh dari inhalasi zat kimia yang menyerang organ sasaran Zat Kimia Timah hitam Benzen Trikloretilen Asbestos Karbon tetraklorida Organ sasaran (target organs) Sistem saraf pusat, jantung Sistem saraf pusat, organ pembentuk darah Hati Paru Hati dan ginjal

25 Beberapa contoh bahan-bahan kimia dan organ sasaran (target organ) Paru: debu kapas, debu aluminium, serat asbestos dan silika Hati: tetrakloretan, vinil klorida, karbon tetraklorida Sistem saraf pusat: tetrakloretan, merkuri, karbon disulfida Jantung: kloroform Ginjal: merkuri, metil bromida, hidrokarbon yang mengandung halogen dan uranium

26 TABEL GANGGUAN KESEHATAN KARENA TIMAH HITAM BAHAN KIMIA TIMAH HITAM DAN CAMPURANNYA GEJALA UTAMA DARI GANGGUAN KESEHATAN RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT, GANGGUAN HEMATOPOSITIC, GANGGUAN SARAF TEPI ATAU KOLIK, SUKAR BUANG AIR BESAR ATAU GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN LAINNYA

27 TABEL GANGGUAN KESEHATAN KARENA PELARUT-PELARUT ORGANIK BAHAN KIMIA ACETONE ORTHO- DICHLOROBENZENE XYLENE CHLOROBENZENE CHLOROFORM GEJALA UTAMA DARI GANGGUAN KESEHATAN RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT ATAU PENEKANAN SARAF PUSAT GANGGUAN MATA FRONTAL, GANGGUAN PERNAFASAN ATAS ATAU GANGGUAN HATI RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT ATAU PENEKANAN SARAF PUSAT GANGGUAN MATA FRONTAL, GANGGUAN PERNAFASAN ATAS ATAU GANGGUAN HATI RANGSANGAN AKUT SARAF, ANESTHESIA ATAU GANGGUAN HATI

28 TABEL GANGGUAN KESEHATAN KARENA PELARUT-PELARUT ORGANIK BAHAN KIMIA GEJALA UTAMA DARI GANGGUAN KESEHATAN METHYL ACETATE CARBON TETRACHLORIDE PENEKANAN AKUT SARAF PUSAT, GANGGUAN SARAF OPTIK, GANGGUAN PERNAFASAN RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT, ANESTHESI, GANGGUAN HATI 1,2 DICHLOROETHANE RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT, ANESTHESI, GANGGUAN MATA FRONTAL, GANGGUAN PERNAFASAN, GANGGUAN HATI N,N- DIEMETHYLFORMANIDE RANGSANGAN AKUT SARAF PUSAT, PENYAKIT KULIT, GANGGUAN MATA FRONTAL, GANGGUAN PERNAFASAN, GANGGUAN SALURAN CERNA

29 Zat-zat kimia dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui: Saluran pencernaan: tertelan Kulit: kontak dengan kulit Saluran pernapasan: terhirup

30 Faktor Yang Mempengaruhi Kerja A. Jalan masuk zat kimia ke dalam tubuh Saluran Pencernaan: bila suatu zat kimia tertelan, maka kerusakan dapat terjadi pada setiap bagian dari saluran pencernaan. Zatzat korosif bila tertelan akan menyebabkan mulut, kerongkongan dan lambung terbakar

31 Jalan masuk zat kimia yang tertelan: Mulut Kerongkongan Lambung Usus Aliran darah

32 KULIT Bila kulit kontak dengan atau tersentuh oleh suatu zat kimia, maka zat tersebut dapat merusak kulit, diserap oleh kulit atau keduanya. Tersering adalah bahan iritan atau korosif.

33 Saluran Pernapasan Saluran pernapasan merupakan jalan masuk zat-zat kimia ke dalam tubuh yang paling utama Kurang lebih 90% dari semua keracunan bahan kimia yang terjadi di industri adalah disebabkan oleh inhalasi (penghirupan) zat kimia di tempat kerja Hal ini disebabkan oleh permukaan paru yang sangat luas dan kemampuan paru untuk menyerap zat-zat kimia (melalui kapiler pembuluh darah) adalah sangat tinggi

34 Luas permukaan paru, saluran pencernaan dan kulit Organ/sistem Luas (inchi 2 ) Luas permukaan dapat di samakan dengan paru Setengah kali luas permukaan lapangan tenis Saluran pencernaan Lantai dari garasi mobil kulit Luas permukaan alas tempat tidur/kasur (twin sized mattress)

35 TOKSISITAS Toksisitas merupakan kemampuan suatu zat untuk menimbulkan kerusakan pada organisme hidup Toksisitas suatu zat ditentukan oleh nilai ambang batas tersebut. Toksisitas NAB (PPM) Rendah > 500 Sedang Tinggi < 100

36 DOSIS Untuk pemaparan tunggal dosis tergantung dari konsentrasi zat kimia yang terpapar dan lamanya pemaparan Pada dosis yang rendah, pemaparan yang berulang dapat menyebabkan akumulasi zat kimia dalam tubuh Cth: minamata disease (akumulasi merkuri)

37 Respon Individu Respon individu terhadap suatu zat kimia adalah berbeda (individual susceptability) Usia Status kesehatan dan keadaan emosi dari individu Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman keras yang berlebihan Kelainan genetik Status gizi Interaksi dari beberapa zat kimia Aktivitas fisik

38 Pencegahan penyakit akibat kerja karena bahan kimia 1. Pengendalian pada sumber bahaya yaitu dengan: - Pemasangan local exhauster pada sumber bahaya (terutama untuk debudebu) - Isolasi sumber bahaya (total enclosure)

39 2. Substitusi bahan kimia yang berbahaya dengan yang kurang berbahaya misal: substitusi benzen dengan toluen ; fosfor putih dengan fosfor merah; gas methyl bromide dengan freon;asbestos dengan fiberglass 3. Modifikasi proses misal: proses menghaluskan permukaan logam (polishing) dengan mesin poles dimana dihasilkan debu-debu, dapat diganti dengan bahan kimia (asam nitrat, fosfat dan sulfat)

40 4. Pemakaian alat pelindung diri. Dipilih APD yang tepat dan sesuai 5. Pemeliharaan ketatarumahtanggaan perusahaan yang baik. Untuk tempat kerja yang berdebu, pembersihan lantai tempat kerja mesin-mesin sebaiknya secara hisap atau secara basah 6. Pengadaan fasilitas saniter untuk cuci dan mandi dan fasilitas untuk pertolongan pertama pada kecelakaan 7. Penyelenggaraan ventilasi tempat kerja yang baik

41 8. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan berkala yang dilengkapi dengan pemeriksaan laboratoris radiologi dan uji faal paru 9. Penyelenggaraan latihan kesehatan dan keselamatan kerja bagi semua tenaga kerja. Pada latihan ini perlu dijelaskan tentang bahaya lingkungan kerja yang mungkin timbul di tempat kerja. Manfaat pemakaian alat pelindung diri serta cara-cara pemakaian pemeliharaannya dan pengenalan MSDS

42 10. Pengaturan waktupemaparan (admisnistrative control). Yaitu penyesuaian waktu pemaparan dengan konsestrasi zat 11. Pemeliharaan higiene perorangan yang baik (personal higiene)

43 MSDS (Material Safety Data Sheet) Atau disebut juga lembar data keselamatan bahan merupakan dokumen teknik yang perupakan informasi rinci suatu jenis bahan kimia

44 Tentang: 1. Identifikasi bahan kimia 2. Komposisi bahan kimia 3. Identifikasi potensi bahaya 4. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan 5. Tindakana penanggulangan kebakaran 6. Sifat fisik dan kimia bahan 7. Informasi toksikologi 8. Dan lain-lain

45 Hubungan Antara Pengujian Pemantauan LIngkungan Kerja dan Kesehatan Pekerja No adverse effects Bahan kimia di tempat kerja lingkungan kerja Kesehatan pekerja Adverse effects sakit Pengujian pemantauan lingkungan kerja Pengujian pemantauan kesehatan pekerja

46

47

48

49

50 Terima Kasih

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9 Keselamatan Penanganan Bahan Kimia Kuliah 9 Bahan Kimia & Kesehatan Mengetahui apakah suatu gangguan kesehatan berkaitan dengan pekerjaan tidaklah selalu mudah. Jangan mengabaikan pusing-pusing, flu dan

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap perubahan/kondisi lingkungan yang dengan sifatnya tersebut dapat

Lebih terperinci

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Keterangan: A = Agen (Agent) P = Pejamu (Host) L = Lingkungan

Lebih terperinci

PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI Pengertian Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup atau ilmu tentang racun. Bahan toksik atau racun adalah

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Keselamatan Kerja di Laboratorium Keselamatan Kerja di Laboratorium Perhatikan PetunjuKeselamatan kerja Berkaitan dengan keamanan, kenyamanan kerja, dan kepentingan kesehatan, Keselamatan kerja sangat penting di perhatikan dalam bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara merupakan salah satu unsur atau zat yang sangat penting setelah air. Seluruh makhluk hidup membutuhkan udara sebagai oksigen demi kelangsungan hidupnya di muka

Lebih terperinci

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4. LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3 PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2 1. Rhodamin-B termasuk bahan kimia yang bersifat... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2 Korosif Beracun Karsingenik Radioaktif Rhodamin B termasuk bahan kimia yang bersifat

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet

Material Safety Data Sheet 0 1 0 Health 1 Fire 0 Reactivity 0 Nama: Calcium sulfate Rumus Kimia: BaSO4 Material Safety Data Sheet Calcium Sulfate MSDS Bagian 1: Identifikasi Produk Personal Protection E Bagian 2: Identifikasi Bahaya

Lebih terperinci

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( ) AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan (121411048) Widya Fiqra (121411061) Yulia Endah Permata (121411062) Pengertian Reaksi Terhadap Zat Lain AlCl₃ Kegunaan dan Manfaat MSDS Proses Pembuatan KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3 1 dari 7 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Tanggal terbit Ditetapkan, Direktur RS. Dedy Jaya Brebes PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR dr. Irma Yurita 1. Identifikasi bahaya B3 (Bahan Berbahaya dan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5 1. Zat berikut yang merangsang berkembangnya sel kanker adalah... Alkohol Formalin Rhodamin-B Kunci Jawaban : D Rhodamin-B

Lebih terperinci

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar,

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya Pengertian 1. Bahan Beracun dan Berbahaya Adalah semua bahan kimia yang mempunyai efek mengakibatkan kerugian terhadap orang dan lingkungan sekitarnya seperti: korosif, oksidasi, bersifat racun, meledak

Lebih terperinci

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat Polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia

Lebih terperinci

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA 1417031006 Tabel Bahan Kimia Berbahaya No Nama Bahan Kimia Simbol Keterangan 1 Natrium Peroxide Oksidasi Korosif 2 Acrylamide 3 Sodium Hidroxide Korosif 4 Napthalene

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo Material Safety Data Sheet Resin Pinus Oleo Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Resin Pinus Oleo Sinonim : Pinus Resin Turpentin Identifikasi Perusahaan : Tradeasia International

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karet alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting, baik untuk lingkup internasional dan teristimewa bagi Indonesia. Di Indonesia karet merupakan salah

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Lambda-cyhalothrin 25 g/l : Taekwando 25 EC : (S)-α-cyano-3-phenoxybenzyl

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang penting karena memberikan pengaruh bagi kesehatan individu dan masyarakat. Faktor yang menyebabkan penurunan kualitas

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA

PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA I. PENDAHULUAN Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang kehidupan secara sistematis, sehingga Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara sudah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan kendaraan bermotor (Chandra,

Lebih terperinci

SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN- BAHAN KIMIA MENURUT EROPA (EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY-EEC)

SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN- BAHAN KIMIA MENURUT EROPA (EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY-EEC) SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN- BAHAN KIMIA MENURUT EROPA (EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY-EEC) KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN OLEH : Kelompok 2 (I KC) 1. Julian Irawan (NIM 061430401226)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan industri berdampak pula pada kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan industri berdampak pula pada kesehatan. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi dan industri berdampak pula pada kesehatan. Industri menimbulkan polusi udara baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja sehingga

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 03 Tahun 2008 Tanggal : 5 Maret 2008 TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN I. PENDAHULUAN Pengelolaan B3 yang mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran terhadap lingkungan hidup akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian pemerintah, khususnya pihak akademisi, terutama terhadap kehadiran polutan beracun

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. Menimbang a. bahwa kegiatan industri yang mengolah, menyimpan,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

TATA TERTIB PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK LINGKUNGAN

TATA TERTIB PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK LINGKUNGAN TATA TERTIB PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK LINGKUNGAN LABORATORIUM KUALITAS LINGKUNGAN TEKNIK LINGKUNGAN FTSP UII YOGYAKARTA 2016 TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM DI TEKNIK LINGKUNGAN 1. Setiap praktikan DIANJURKAN

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA

DAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA 10 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/M-IND/PER/4/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 87/M-IND/PER/9/2009 TENTANG SISTEM HARMONISASI GLOBAL

Lebih terperinci

Minggu VIII PENCEMARAN UDARA

Minggu VIII PENCEMARAN UDARA Minggu VIII PENCEMARAN UDARA Setelah mengikuti tatap muka ini, mahasiswa dapat menjelaskan 1. Jenis dan tipe pencemar udara 2. Perilaku partikel di udaia 3. Proses pembentukan partikel udara 4. Komposisi

Lebih terperinci

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME 1/7 1. Tujuan a. Agar tercapai keadaan yang aman dan nyaman bagi karyawan/mahasiswa, serta tidak berbahaya bagi lingkungan. b. Karyawan / mahasiswa dapat memahami tentang tindakan pencegahan & penanggulangan

Lebih terperinci

Kesehatan Lingkungan Kerja

Kesehatan Lingkungan Kerja Kesehatan Lingkungan Kerja 1. Pelarut dan kesehatan di lingk. kerja 2. Debu penyebab Pneumoconiosis (wordversion) 3. Dermatitis industri 4. Kebisingan industri 5. Konsep dasar keamanan radiasi pengion

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan sumber daya yang penting dalam kehidupan, dengan demikian kualitasnya harus dijaga. Udara yang kita hirup, sekitar 99% terdiri dari gas nitrogen dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAHAN KIMIA DI RUMAH

BAHAN KIMIA DI RUMAH BAHAN KIMIA DI RUMAH Bahan kimia tidak terdapat di tempat kerja saja, tetapi terdapat juga dalam barang-barang yang kita pakai sehari-hari, di antaranya: 1. PEWANGI RUANGAN. Mungkin mengandung formaldehyde

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1993 TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1993 TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1993 TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Bahwa untuk lebih meningkatkan perlindungan terhadap

Lebih terperinci

MATERIAL SAFETY DATA SHEET ANILINE 99%

MATERIAL SAFETY DATA SHEET ANILINE 99% MATERIAL SAFETY DATA SHEET ANILINE 99% Bagian 1: Identifikasi Zat Nama Produk : aniline Sinonim : aminobenzena; Benzenamine; Aminophen Nama Kimia : aniline Formula kimia : C 6 H 5 NH 2 Bagian 2: Identifikasi

Lebih terperinci

Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7

Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7 Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7 PEKERJA KELUARGA KOMUNITAS/ WILAYAH Penyebab Kematian yang berhubungan dengan pekerjaan (ILO 1999) Kanker 34% 5% 15% Kecelakaan 25% 34% Peny. Sal. Pernafasan Khronis 21%

Lebih terperinci

Pengenalan Bahan Kimia

Pengenalan Bahan Kimia Pengenalan Bahan Kimia RANKING DAN SIMBOL BAHAYA BAHAN KIMIA MENURUT NEPA-USA NO BAHAYA KESEHATAN (HEALTH) BAHAYA KEBAKARAN (FIRE) BAHAYA REAKTIVITAS (REACTIVITY) 4 Penyebab kematian, cedera fatal, meskipun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ilmu dan teknologi yang semakin berkembang, membuat banyaknya. peralatan listrik modernyang menggunakan gelombang elektromagnetik

I. PENDAHULUAN. Ilmu dan teknologi yang semakin berkembang, membuat banyaknya. peralatan listrik modernyang menggunakan gelombang elektromagnetik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu dan teknologi yang semakin berkembang, membuat banyaknya peralatan listrik modernyang menggunakan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak penyakit dapat dimulai,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAN KIMIA

IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAN KIMIA IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAN KIMIA IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAN-BAHAN KIMIA Dalam upaya memastikan bahan kimia yang berbahaya ada di tempat kerja, maka perlu dilakukan identifikasi awal. Identifikasi awal dapat

Lebih terperinci

PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM

PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM Peredaran bahan kimia semakin hari semakin pesat, hal ini disamping memberikan manfaat yang besar juga dapat menimbulkan masalah yang tak kalah besar terhadap manusia terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 Disampaikan pada tanggal 23 November 2017 DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH,

Lebih terperinci

PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT.

PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT. 1 PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT. Pencemaran Udara 2 3 Regulasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara 4 Pencemaran Udara Masuknya atau

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi dapat menyebabkan polusi udara. Banyak kota di seluruh dunia sekarang menghadapi masalah pencemaran

Lebih terperinci

WASPADAI BAHAYA ASAM KUAT DALAM PRODUK YANG DIGUNAKAN DI RUMAH TANGGA

WASPADAI BAHAYA ASAM KUAT DALAM PRODUK YANG DIGUNAKAN DI RUMAH TANGGA WASPADAI BAHAYA ASAM KUAT DALAM PRODUK YANG DIGUNAKAN DI RUMAH TANGGA Asam merupakan bahan yang sangat akrab dan mudah dijumpai dalam kehidupan kita. Asam merupakan suatu zat yang mempunyai rumus kimia

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Imidacloprid 10% Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kimida 10 WP Nama Kimia : (E)-1-(6-chloro-3-pyridylmethyl)-N-nitroimidazolidin-2-

Lebih terperinci

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA Penjelasan gambar Zat aktif + pencampur Pestisida Sebagian besar pestisida digunakan di pertanian,perkebunan tetapi bisa digunakan di rumah tangga Kegunaan : - Mencegah

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet. : Gliserin Mentah

Material Safety Data Sheet. : Gliserin Mentah Material Safety Data Sheet Gliserin Mentah Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Gliserin Mentah Identifikasi Perusahaan : Campuran Gliserin dan Asam Lemak Ester Alamat : Tradeasia

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Cosmedia SP Penggunaan: 'Thickener', Cosmetic preparation Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor,

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/7 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan EMACO 157D PRIMER Penggunaan: Produk untuk bahan kimia konstruksi Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI, 10th & 11th

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Fipronil 50 g/l : Ken-Pronil 50 SC : 5-amino-1-(2, 6-dichloro-4-(trifluoromethyl)phenyl)-4-

Lebih terperinci

Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 Tentang : Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja

Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 Tentang : Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 Tentang : Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 22 TAHUN 1993 (22/1993) Tanggal : 27 PEBRUARI 1993 (JAKARTA) DENGAN

Lebih terperinci

KEPPRES 22/1993, PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPPRES 22/1993, PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPPRES 22/1993, PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 22 TAHUN 1993 (22/1993) Tanggal: 27 PEBRUARI 1993 (JAKARTA) Sumber: Tentang: PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri tekstil selain menghasilkan suatu produk juga menghasilkan produk sampingan berupa air limbah, yang sering kali mencemari lingkungan terutama perairan.

Lebih terperinci

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam Asam Basa dan Garam Asam Basa dan Garam A Sifat Asam, Basa, dan Garam 1. Sifat asam Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena

Lebih terperinci

PENGENALAN BAHAN-BAHAN Kimia

PENGENALAN BAHAN-BAHAN Kimia 2012 PENGENALAN BAHAN-BAHAN Kimia NUR RATNA SARI DIII ANALIS KIMIA 9/29/2012 I. Tujuan : PENGENALAN BAHAN KIMIA Untuk dapat menjelaskan tentang jenis, sifat serta simbol-simbol bahaya bahan kimia. II.

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Irgalite Orange K 2925 Penggunaan: komponen pewarna Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok dan Merokok Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. (Kamus

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Mancozeb 80% Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kencozeb 80 WP Nama Kimia : Manganese etylenebis (dithiocarbamate)(polymeric)

Lebih terperinci

BAB III Efek Radiasi Terhadap Manusia

BAB III Efek Radiasi Terhadap Manusia BAB III Efek Radiasi Terhadap Manusia Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru, lambung dan lainnya. Setiap organ tubuh tersusun dari jaringan yang merupakan kumpulan dari sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar dari setiap manusia yang ada di bumi ini. Hak untuk hidup sehat bukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar dari setiap manusia yang ada di bumi ini. Hak untuk hidup sehat bukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hak untuk hidup sehat telah ditetapkan secara internasional sebagai hak dasar dari setiap manusia yang ada di bumi ini. Hak untuk hidup sehat bukan hanya dalam

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkurangnya lahan sebagai tempat merumputnya sapi, maka banyak peternak mencari alternatif lain termasuk melepas ternak sapinya di tempat pembuangan sampah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : PER.01/MEN/1981 TENTANG KEWAJIBAN MELAPOR PENYAKIT AKIBAT KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : PER.01/MEN/1981 TENTANG KEWAJIBAN MELAPOR PENYAKIT AKIBAT KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : PER.01/MEN/1981 TENTANG KEWAJIBAN MELAPOR PENYAKIT AKIBAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Menimbang : a. bahwa penyakit akibat kerja

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara merupakan unsur yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan semuanya membutuhkan udara untuk mempertahankan hidupnya. Udara

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN 1. Produk kimia dan identifikasi perusahaan Nama produk Identifikasi lain Kode Produk NYOGEL 774F NYOGEL 774F Pembuat/Pemasok Alamat Nye Lubricants, Inc. 12 Howland Road Fairhaven,

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Lipofructyl Argan LS 9779 Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Basacid Red 495 liquid Penggunaan: Pewarna untuk penggunaan industri Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/9 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Eupolen PE Blue 69-2005 Penggunaan: pewarna untuk industri plastik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Sebagian besar bumi terdiri atas air karena luas daratan lebih kecil dibandingkan

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena II. TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Hujan Asam Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut waktu dan tempat. Hujan adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Timica Violet 530FR Penggunaan: bahan kosmetik Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World

Lebih terperinci

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat

Lebih terperinci

Pemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat

Pemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat Pemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat Paryanto, Ir.,MS Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret Bimbingan Teknis Pengendalian B3 Pusat Pelatihan

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Glufosinate ammonium 150 g/l Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kenbast 150 SL Nama Kimia : ammonium 4-(hydroxyl(methyl)

Lebih terperinci

Mengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas

Mengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas Mengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas RAMBASAN 400 SL merupakan herbisida sistemik purna tumbuh yang diformulasi dalam bentuk larutan yang mudah larut dalam air dan dapat ditranslokasikan

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Alpha-Cypermethrin 100 g/l Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Ken-Fas 100 EC Nama Kimia : (S)-α-cyano-3-phenoxy

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia senantiasa dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup tinggi, kontaminasi dalam makanan,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI MINERAL. Makro : Kebutuhan minimal 100 mg/hari utk orang dewasa Ex. Na, Cl, Ca, P, Mg, S

KLASIFIKASI MINERAL. Makro : Kebutuhan minimal 100 mg/hari utk orang dewasa Ex. Na, Cl, Ca, P, Mg, S ANALISIS KADAR ABU ABU Residu anorganik dari proses pembakaran atau oksidasi komponen organik bahan pangan. Kadar abu dari bahan menunjukkan : Kadar mineral Kemurnian Kebersihan suatu bahan yang dihasilkan

Lebih terperinci

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TUJUAN Memelihara lingkungan kerja yang sehat. Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja. Mencegah dan mengobati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Komposisi dan Perilaku Gas Buang Kendaraan Bermotor Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan senyawa kimianya tergantung

Lebih terperinci

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT PEMERINTAH PEMILIK USAHA SEHAT, merupakan suatu keadaan sejahtera (badan, jiwa,dan sosial). Hidup Produktif - Sosial - Ekonomi

Lebih terperinci

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006 LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN Tanggal Revisi 05.07.2010 1. Identitas Bahan dan Perusahaan Informasi Produk Penggunaan Bahan / Preparat Bahan pewarna Perusahaan: Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Paraquat Dichloride 276 g/l : Ken-Tec 276 SL : 1, 1 -dimethyl-4,

Lebih terperinci

LEMBARAN DATA KESELAMATAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN LEMBARAN DATA KESELAMATAN 1. Produk kimia dan identifikasi perusahaan Nama produk Identifikasi lain Code Produksi H-2 Q7700002 Pemasok Olympus Alamat 48 Woerd Ave. Waltham, MA 02453, Amerika Serikat Telepon

Lebih terperinci

Sumber Bahaya di lab. 1. Bahaya fisik (bakar, gores, dll) 2. Bahaya bahan kimia (korosif, karsinogenik) 3. Bahaya bahan biologi (bakteri, virus dll)

Sumber Bahaya di lab. 1. Bahaya fisik (bakar, gores, dll) 2. Bahaya bahan kimia (korosif, karsinogenik) 3. Bahaya bahan biologi (bakteri, virus dll) DOKUMEN KESELAMATAN& KEAMANAN KERJA DI LABORATORIUM IPA SMA/SMK Oleh: Dr. Suyanta, M.Si Sumber Bahaya di lab 1. Bahaya fisik (bakar, gores, dll) 2. Bahaya bahan kimia (korosif, karsinogenik) 3. Bahaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerja serta terlindung dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerja serta terlindung dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan kerja diartikan sebagai ilmu kesehatan dan penerapannya yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Udara mempunyai fungsi yang sangat penting bagi makhluk hidup terutama manusia. Di

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Glyphosate Isopropylammonium 490 g/l : Kenfosat 490 SL : N-(fosfonometil)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan

BAB I PENDAHULUAN. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan.

Lebih terperinci

Gas dan Debu. Pada Tambang Bawah Tanah

Gas dan Debu. Pada Tambang Bawah Tanah Gas dan Debu Pada Tambang Bawah Tanah Nama : Gilas Amartha Abieyoga Nim/kelas : 03121402081 / A ABSTRAK Usaha pertambangan adalah kegiatan yang mempunyai resiko kecelakaan kerja yang sangat besar. Oleh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Toksikologi : ilmu tentang racun-racun

PENDAHULUAN. Toksikologi : ilmu tentang racun-racun PENDAHULUAN Toksikologi : ilmu tentang racun-racun Toksikologi industri : ilmu tentang racunracun yang dipergunakan, diolah, dihasilkan atau diproduksi dalam perusahaan Racun : bahan kimia yang dalam jumlah

Lebih terperinci