STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Selamat Pagi. Sri Kadarwati, S.Si., M.T. Kepala BPS Kabupaten Lamongan. E :

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPS SIMALUNGUN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPS KABUPATEN DAIRI TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPS KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPS KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TOBA SAMOSIR

Profile Perempuan Indonesia

GAMBARAN SOSIAL - EKONOMI KOTA PALOPO TAHUN Disampaikan oleh : Badan Pusat Statistik Kota Palopo Palopo, 23 Oktober 2014

Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LUWU TIMUR TAHUN ANGGARAN 2016

METADATA KEGIATAN STATISTIK DASAR

LAPORAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA TRIWULAN I DAN TRIWULAN II BIDANG DAN BAGIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOALEMO TAHUN ANGGARAN 2016

KINERJA DAN PERSPEKTIF KEGIATAN NON-PERTANIAN DALAM EKONOMI PEDESAAN *

DATA TERPILAH DALAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG SINGLE DATA SYSTEM UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH DI JAWA TENGAH

PARTISIPASI KASAR ( APK ) MENURUT JENJANG PENDIDIKAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN

ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR)

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADANPUSATSTATISTIK KABUPATEN SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2016

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

Kata pengantar. Tanjungpinang, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Grafik Daftar Tabel

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

BPS PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

STATISTIK GENDER 2011

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Ne

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

BERITA RESMI STATISTIK

KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN

BERITA RESMI STATISTIK

Kata Pengantar. Jakarta, Oktober 2011 Kepala BPS RI. Dr. Rusman Heriawan

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

Mengeluarkan uang dalam rangka membiayai proses pendidikan adalah investasi yang sangat menguntungkan dan dapat dinikmati selama-lamanya.


KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

SURVEI KEBUTUHAN DATA TAHUN 2010

- 1 - PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PP 51/1999, PENYELENGGARAAN STATISTIK. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TANGERANG N TANGERANG016

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK DASAR


Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013

Indeks Pembangunan Manusia

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN

SURVEI KEBUTUHAN DATA TAHUN 2010

Kata pengantar. Tanjungpinang, Oktober 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2013

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROFIL PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

PROFIL PEREMPUAN INDONESIA 2013

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011

BAB I PENDAHULUAN. suatu barang dan jasa demi memenuhi kebutuhan dasarnya. Seseorang yang melakukan

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2013

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN POHUWATO TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN POHUWATO

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

gizi buruk. Ketenagakerjaan meliputi rasio penduduk yang bekerja. Secara jelas digambarkan dalam uraian berikut ini.

BERITA RESMI STATISTIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA RESMI STATISTIK

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

INDEKS TENDENSI KONSUMEN BANTEN TRIWULAN II-2016

DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA

Transkripsi:

STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016

Data dan Informasi (1) Data a. Data adalah fakta berupa angka, karakter, simbol, gambar, tanda-tanda, isyarat, tulisan, suara, bunyi yang merepresentasikan keadaan sebenarnya yang selanjutnya digunakan sebagai masukan suatu Sistem Informasi. 2

Data dan Informasi (2) Data b. Data adalah bahan yang akan diolah/diproses berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol, kata-kata yang akan menunjukkan situasi dan lain lain yang berdiri sendiri. 3

Data dan Informasi (3) Informasi a. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusankeputusan yang sekarang atau keputusankeputusan yang akan datang. 4

Data dan Informasi (4) Informasi b. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya 5

Data dan Informasi (5) Informasi c. Secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang 6

Statistik Dasar UU No.16 Tahun 1997 tentang statistik BPS Statistik Sektoral Kementerian Statistik Khusus Lembaga Lainnya 7

Statistik Dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciriciri lintas sektoral, berskala nasional maupun regional, makro, dan yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab BPS.

Statistik Sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi pemerintah tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas tugas pemerintah dan tugas pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi pemerintah yang bersangkutan.

Statistik Khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan intern dari suatu instansi/perusahaan swasta dalam rangka penyelenggaraan riset atau penelitian misalnya: survei survei yang sering dilakukan oleh lembaga Survei Riset Indonesia (SRI).

9 0 Sensus Penduduk 1 Siklus Kegiatan Sensus dan Survei BPS 8 Beberapa Kegiatan Survei BPS: 2 1. Survei Sosial Ekonomi Nasioanl (Susenas) 2. Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas) 7 3. Survei Industri Besar Sedang 4. Potensi Desa (Podes) 3 Sensus Pertanian Sensus Ekonomi 6 5 4 SUPAS

Data yang dihasilkan BPS (1) 1. Data Sosial Sensus Penduduk: 10 tahunan (2010) Sakernas: tahunan SDKI: 2012 Susenas: Kor setiap tahun Modul ada 3 jenis yaitu Perumahan (2010), Konsumsi (2011) dan Sosial Budaya dan Pendidikan (2012) yang berulang setiap 3 tahun Podes: Mengikuti pelaksanaan sensus di BPS Supas: Setiap sepuluh tahunan (2005) 12

Data yang dihasilkan BPS (3) 2. Data Ekonomi Sensus Ekonomi (SE): 10 tahunan (2006) Sensus Pertanian (ST): 10 tahunan (2003) Inflasi: bulanan Harga harga: bulanan Survei Industri: tahunan 13

Sensus dan Survei BPS (1) 1. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tujuan Secara umum tujuan pengumpulan data melalui Susenas Triwulan I IV adalah tersedianya data tentang kesejahteraan rumah tangga mencakup antara lain pendidikan, kesehatan, dan kemampuan daya beli. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah: 1. Tersedianya data pokok tentang kesejahteraan masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi keberhasilan pembangunan; 2. Tersedianya data rinci tentang kesejahteraan anggota rumah tangga seperti pendidikan, kesehatan, fertilitas/kb, dan data kependudukan menurut golongan umur, jenis kelamin, dan status perkawinan Data Variabel: Keluhan Kesehatan, Frekuensi Berobat, Mengobati Sendiri, Berobat Jalan, Rawat Inap, Imunisasi, Partisipasi Sekolah, Pemilikan Ijazah, Kemampuan Baca Tulis, Akses Internet, Kegiatan Utama, Jam Kerja, Lapangan Usaha, Status Pekerjaan, Anak Lahir/Masih Hidup, Penggunaan Alat Kontrasepsi, Pengeluaran untuk Makanan, Pengeluaran untuk Bukan Makanan, Jenjang Pendidikan Frekuensi Kegiatan: Tahunan Metodologi Cakupan wilayah: Seluruh wilayah provinsi di Indonesia Cakupan responden: Rumah tangga Metode pengumpulan: Wawancara langsung 14

Output Indikator: Angka Melek Huruf (AMH), Angka Buta Huruf (ABH), Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Ratarata (bulan) Anak 2 4 tahun yang Mendapat ASI dengan Makanan Tambahan, Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Putus Sekolah (APTS), Rata rata Lama Sekolah, Pendidikan yang Ditamatkan Penduduk Usia 15 tahun ke Atas, Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan Sebulan yang Lalu, Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan Sebulan yang Lalu dan Terganggu (Sakit), Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan yang Mengobati Sendiri, dll. Level terendah data yang bisa disajikan: Kabupaten/Kota Publikasi: Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan Statistik Perumahan dan Permukiman Indikator Kesejahteraan Rakyat Statistik Kesejahteraan Rakyat Profil Statistik Kesehatan Indonesia 15

Sensus dan Survei BPS (2) 2. Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Tujuan Secara umum, tujuan Sakernas adalah menyediakan data pokok ketenagakerjaan. Secara khusus, Sakernas bertujuan untuk memperoleh informasi data jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran, dan penduduk yang pernah berhenti/pindah bekerja, serta perkembangannya dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional. Data Variabel: Jenis Kelamin, Jumlah Jam Kerja dari Seluruh Pekerjaan Seminggu Terakhir, Mencari Pekerjaan, Lapangan Pekerjaan, Status Pekerjaan, Jenis Pekerjaan, Pendidikan, Umur Frekuensi Kegiatan: Tahunan Metodologi Cakupan wilayah: Seluruh wilayah provinsi di Indonesia Cakupan responden: seluruh perusahaan industry manufaktur skala besar dan sedang (complete enumeration) Metode pengumpulan: Wawancara langsung 16

Output Indikator: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) Level terendah data yang bisa disajikan: Kabupaten/Kota Publikasi: Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Keadaan Pekerja di Indonesia Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia Leaflet Sakernas (Februari, Mei dan Agustus) 17

Sensus dan Survei BPS (3) 3. Survei Industri Besar Sedang (IBS) Tujuan Secara umum, tujuan IBS adalah menyediakan data dan informasi statistik industri manufaktur yang lengkap, akurat, relevan dan tepat waktu untuk bahan evaluasi dan perencanaan pembangunan khususnya di sektor industri pengolahan. Data Variabel: tenaga kerja, upah/gaji yang diterima pekerja, biaya input, nilai output, nilai tambah, pemakaian bahan baku dan penolong, banyaknya dan nilai jenis barang yang diproduksi, persentase kapasitas terpasang dan penambahan/pengurangan barang modal tetap Frekuensi Kegiatan: Tahunan Metodologi Cakupan wilayah: Seluruh wilayah provinsi di Indonesia Cakupan responden: Rumah tangga Metode pengumpulan: Wawancara langsung 18

Output Indikator: Indeks Produksi Industri Pengolahan Level terendah data yang bisa disajikan: Kabupaten/Kota Publikasi: Statistik Industri Manufaktur Indonesia (Buku I) Statistik Industri Manufaktur Bahan Baku Indonesia (Buku II) Statistik Industri Manufaktur Produksi Indonesia (Buku III) Indikator Industri Manufaktur Indonesia Perkembangan Indeks Produksi Industri Manufaktur Direktori Industri Pengolahan Indonesia 19

Sensus dan Survei BPS (4) 4. Potensi Desa (Podes) Tujuan Secara umum, tujuan Podes adalah untuk mendukung kelancaran pelaksanaan sensus. Data Variabel: Keterangan Umum Desa/kelurahan, Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Perumahan dan Lingkungan Hidup, Bencana Alam dan Mitigasi Bencana Alam, Pendidikan dan Kesehatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Olah raga, Angkutan, Komunikasi dan Informasi, Penggunaan Lahan, Ekonomi, Keamanan, Program Pemberdayaan Masyarakat, Otonomi, Keterangan Aparatur Pemerintah Desa/kelurahan Frekuensi Kegiatan: Tahunan Metodologi Cakupan wilayah: Seluruh wilayah provinsi di Indonesia Cakupan responden: desa/kelurahan Metode pengumpulan: Wawancara langsung 20

Output Indikator: Level terendah data yang bisa disajikan: Desa/Kelurahan Publikasi: Statistik Potensi Desa Indonesia Statistik Infrastruktur Indonesia 21

Link Website Prosedur Mendapatkan Data di BPS http://www.bps.go.id/index.php/mastermenu/3 22

Lengkapi dengan: Bagaimana Mengelola Data (1) Pedoman pengumpulan dan pengolahan Layout record Konsep dan definisi yang digunakan Metadata Klasifikasi yang digunakan Standarisasi

Bagaimana cara mendapatkan data di BPS? 1. Jika ingin membaca buku publikasi silahkan datang ke Perpustakaan yang berada di semua kantor BPS baik Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/ Kota. Untuk di BPS Pusat terletak di Gedung 2 lantai 1, atau melalui telepon (021) 385 7046 atau (021) 381 0291 ext. 3240 3; 2. Jika ingin membeli buku terbitan BPS silahkan datang langsung ke Ruang Galeri Buku yang berada di Gedung 2 lantai 1, atau melalui email ke edid@bps.go.id atau bookstore@bps.go.id, atau melalui telepon (021) 381 0291 ext. 7445; 3. Jika ingin membeli softcopy buku publikasi atau data mikro hasil survei/ sensus, silahkan datang langsung ke Ruang Konsultasi Statistik yang berada di Gedung 2 lantai 3, atau mendaftar pada Sistem Informasi Layanan Statistik, atau melalui telepon (021) 350 7057 atau (021)384 1195 ext.3230 3234, atau melalui surat yang ditujukan kepada Direktur Diseminasi Statistik.

Apakah untuk mendapatkan data BPS dikenakan biaya? (1) Berdasarkan aturan dan kebijakan yang dikeluarkan BPS, maka untuk mendapatkan data BPS dikategorikan menjadi 3 (tiga), yaitu berbayar, nol rupiah dan gratis. Berbayar adalah layanan data BPS yang memberlakukan tarif pada produk BPS. Pada layanan berbayar ini didasarkan kepada Peraturan Pemerintah no.7 Tahun 2015 tentang jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Badan Pusat Statistik. Pada PP PNBP tersebut mengatur mengenai jenis penerimaan PNBP BPS meliputi penerimaan dari: 1. Penjualan publikasi cetakan (menurut jumlah halaman) 2. Penjualan publikasi elektronik (menurut jumlah halaman dan dalam bentuk pdf) 3. Penjualan data mikro; 4. Penjualan peta digital wilayah kerja Statistik (Shape File); 5. Jasa pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Statistik 6. Jasa pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional; and 7. Jasa penggunaan sarana dan prasarana terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pusat Statistik.

Apakah untuk mendapatkan data BPS dikenakan biaya? (2) Nol Rupiah adalah layanan data BPS yang memberlakukan tarif Rp0,00 pada konsumen data. Pada layanan Rp0,00 didasarkan pada Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No.1 Tahun 2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengenaan Tarif Rp0,00 (nol rupiah) terhadap pihak tertentu atas penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Badan Pusat Statistik. Pihak tertentu sebagaimana dimaksud pada peraturan tersebut terdiri atas: 1. Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah 2. Lembaga Negara 3. Perwakilan Negara Asing 4. Lembaga Internasional Pengenaan tarif Rp0,00 (nol rupiah) terhadap pihak tertentu diberikan untuk layanan sebagai berikut: 1. Publikasi cetakan sebanyak 1 (satu) eksemplar publikasi cetakan; 2. Publikasi elektronik/softcopy sebanyak 1 (satu) keeping publikasi elektronik; 3. Data mentah sampai dengan 5 MB (lima MegaByte); 4. Peta digital wilayah sebanyak 1 (satu) peta. Untuk Instansi pemerintah pusat dan daerah serta lembaga negara yang melaksanakan kegiatan terkait tugas perencanaan pembangunan, pengelolaan keuangan negara, pengawasan dan pemeriksaan keuangan dan pembangunan, dan/atau penanggulangan bencana yang bersifat nasional dan lintas sektor dapat diberikan publikasi cetakan, publikasi elektronik/ softcopy, data mentah, dan/ atau peta digital wilayah lebih banyak dari satuan sebagaimana dimaksud diatas.

Apakah untuk mendapatkan data BPS dikenakan biaya? (3) Gratis adalah layanan data BPS yang memungkinkan konsumen data untuk mendapatkan data dan softcopy publikasi secara gratis yang dapat diunduh melalui website.

Diseminasi Data Website: pengguna internet Press Release: media massa Seminar: akademisi dan peneliti, pelaku bisnis Publikasi: umum (perpustakaan) Executive Summary: pemerintah, parlemen Booklet/leaflet: umum 28

Terima Kasih Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua