MODUL: PENYIAPAN TAMBAK

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL: PEMIJAHAN DAN PEMANENAN TELUR

MODUL: PEMELIHARAAN INDUK

MODUL: PENEBARAN NENER

MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN

MODUL: PENYIAPAN BAK DAN AIR

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

MODUL: PENETASAN Artemia

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 16/PRT/M/2011 Tentang PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI TAMBAK

TINJAUAN PUSTAKA. lahan budidaya sehingga dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk

Widi Setyogati, M.Si

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2015 TENTANG

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN IKAN BANDENG

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

MODUL: PENGELOLAAN AIR TAMBAK

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

Studi Potensi Air Tanah di Pesisir Surabaya Timur Untuk Budidaya Perikanan Air Payau

BAB III BAHAN DAN METODE

PARAMETER KUALITAS AIR

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk pokok (Parent Stock)

saat suhu udara luar menjadi dingin pada malam dan pagi hari. (Mengakibatkan kematian pada Udang)

MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA PEMBESARAN IKAN NILA SALIN (Oreochromis aureus x niloticus) DI INSTALASI BUDIDAYA AIR PAYAU KABUPATEN LAMONGAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

TUGAS AHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1.1 Sejarah Perkembangan Ikan Bandeng Ikan bandeng mempunyai nama Latin Chanos chanos, yang merupakan

Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas pembesaran di kolam air tenang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODUL: BUDIDAYA Chlorella

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

Produksi ikan patin pasupati (Pangasius sp.) kelas pembesaran di kolam

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN RAWA PASANG SURUT UNTUK TAMBAK. SITI YULIAWATI DOSEN KOPERTIS WILAYAH I Dpk UNIVERSITAS DHARMAWANGSA MEDAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha diseluruh penjuru Indonesia yang bebas

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGOLAHAN LAHAN

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi

Budidaya Udang Windu

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

MODUL: PEMIJAHAN INDUK IKAN TETRA

WADAH BUDIDAYA IKAN (WBI) ADI SUCIPTO

PENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)

Ikan bandeng (Chanos chanos, Forskal) Bagian 3: Produksi benih

Pengelolaan tanah dan air di lahan pasang surut

TINJAUAN PUSTAKA. ujung paparan benua (continental shelf) atau kedalaman kira-kira 200 m. Pulau-Pulau Kecil diantaranya adalah sebagai berikut :

Bisnis Budidaya Ikan Bawal

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

MANAJEMEN KUALITAS AIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tangga 24 Agustus 5 Oktober 2014.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran terhadap beberapa parameter kualitas pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelangsungan Hidup Ikan Nila Nirwana Selama Masa Pemeliharaan Perlakuan Kelangsungan Hidup (%)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Budidaya ikan lele

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI BENIH

bio.unsoed.ac.id di alternatif usaha budidaya ikan air tawar. Pemeliharaan ikan di sungai memiliki BUDIDAYA IKAN DALAM KERAMBA DI PERAIRAN MENGALIR

KISI-KISI SOAL UKA 2014 PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA

PENGELOLAAN INDUK IKAN NILA. B. Sistematika Berikut adalah klasifikasi ikan nila dalam dunia taksonomi : Phylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Pengelolaan Tanah dan Air di Lahan Pasang Surut

I. PENDAHULUAN. Potensi perairan pantai Indonesia yang cukup luas adalah merupakan

PERIKANAN BUDIDAYA (AKUAKULTUR) Riza Rahman Hakim, S.Pi

GROUPER FAPERIK ISSN

PEMBESARAN BANDENG DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 02/MEN/2007 TENTANG CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam

Transkripsi:

BDI-P/1/1.1 BIDANG BUDIDAYA IKAN PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN AIR PAYAU PEMBESARAN IKAN BANDENG MODUL: PENYIAPAN TAMBAK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

PEMBESARAN IKAN BANDENG MODUL PENYIAPAN TAMBAK Penyusun: MUHAMMAD ALIFUDDIN Editor: MUHAMMAD. M. RASWIN DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

Penyiapan Tambak i KATA PENGANTAR Modul ini merupakan bagian pertama dari seri Pembesaran Ikan Bandeng yang selengkapnya terdiri dari empat modul, yaitu Penyiapan Tambak, Penebaran Nener Bandeng, Pengelolaan Air Tambak, serta Pemanenan dan Pengangkutan Ikan Bandeng. Modul pertama ini terdiri dari 2 Unit Kegiatan Belajar, yaitu Pemilihan Lokasi Tambak dan Penyiapan Petakan Tambak. Dalam modul ini akan dipelajari prosedur pemilihan lokasi tambak serta penyiapan tambak sebelum digunakan untuk budidaya bandeng. Setelah berhasil mempelajari dan menerapkan modul ini diharapkan siswa dapat melakukan penyiapan petak tambak dengan baik sehingga kegiatan budidaya bandeng selanjutnya dapat dilaksanakan dengan baik pula. Penyusun

Penyiapan Tambak ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii PETA KEDUDUKAN MODUL... iv PERISTILAHAN... v I. PENDAHULUAN... 1 A. Deskripsi... 1 B. Prasyarat... 1 C. Petunjuk Penggunaan Modul... 2 D. Tujuan Akhir... 4 E. Kompetensi... 4 F. Cek Kemampuan... 5 II. PEMBELAJARAN... 6 A. Rencana Belajar Siswa... 6 B. Kegiatan Belajar... 7 1. Kegiatan Belajar 1 : Pemilihan Lokasi Tambak... 7 a. Tujuan... 7 b. Uraian Materi... 7 c. Rangkuman... 11 d. Tugas... 11 e. Test Formatif... 11 f. Kunci Jawaban Test Formatif... 12 g. Lembar Kerja... 13 2. Kegiatan Belajar 2 : Persiapan Tambak... 15 a. Tujuan... 15 b. Uraian Materi... 15 c. Rangkuman... 18 d. Tugas... 19

Penyiapan Tambak iii e. Test Formatif... 19 f. Kunci Jawaban Test Formatif... 20 g. Lembar Kerja... 20 III. EVALUASI... 23 A. Evaluasi Kognitif... 23 B. Evaluasi Psikomotorik... 24 C. Evaluasi Sikap... 25 D. Evaluasi Produk... 25 E. Kunci Jawaban Evaluasi Kognitif... 25 IV. PENUTUP... 26 DAFTAR PUSTAKA... 27

Penyiapan Tambak iv PETA KEDUDUKAN MODUL BDI P/1/1.1: Penyiapan Tambak Pembesaran Ikan Bandeng BDI P/1/1.2: Penebaran Nener Bandeng BDI P/1/1.3: Pengelolaan Air Tambak BDI P/1/1.3: Pemanenan dan Pengangkutan Ikan Bandeng Budidaya Pakan Alami BDI-P/6/6.1: Budidaya Chorella BDI-P/6/6.2: Penetasan Artemia BUDIDAYA IKAN AIR PAYAU Pengelolaan Induk Udang Galah BDI-P/7/7.1: Persiapan Wadah dan Penebaran BDI-P/7/7.2: Pengelolaan Air dan Pakan BDI-P/7/7.3: Pemeliharaan Induk Matang telur BDI-P/7/7.3: Penetasan Telur dan Pemanenan larva BDI-P/8/8.1: Persiapan Wadah Pengelolaan Larva Udang Galah BDI-P/8/8.2: Penebaran Larva BDI-P/8/8.3: Pengelolaan Air BDI-P/8/8.4: Pengelolaan Pakan Pendederan Udang Windu BDI-P/8/8.5: Pemanenan BDI P/1/1.1: Penyiapan Tambak = Modul yang sedang dipelajari

Penyiapan Tambak v PERISTILAHAN Air Payau Aerasi : Percampuran antara air tawar dan air laut : Pemberian udara ke dalam air untuk penambahan oksigen. Desinfektan : Bahan yang digunakan untuk mensucihamakan sesuatu/ wadah; berupa bahan kimia, misalnya: alkohol, klorin/ kaporit, formalin DO-meter Elevasi Larva Media : Alat pengukur kandungan oksigen terlarut di dalam air : Ketinggian suatu tempat terhadap permukaan laut : Stadia ikan yang belum menyerupai ikan dewasa : Air yang digunakan untuk memelihara ikan atau organisme perairan lainnya Penyiponan : Pembersihan air dalam wadah pemeliharaan dengan cara mengeluarkan kotoran bersama sejumlah air didalamnya ph ph-meter Salinitas : Derajat keasaman, ukuran negatif logaritma (-log) dari konsentrasi ion hidrogen (H + ) : Alat pengukur derajat keasaman (ph) : Kadar garam; jumlah garam (dalam gram) yang terdapat dalam satu kilogram air laut; satuan: permil, ppt, 0 / 00 Salinometer : Alat pengukur salinitas Silty Loam : Jenis tanah liat lempung Tambak bandeng: Wadah budidaya yang terletak di daerah pantai (dekat laut) berisi air payau dan digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng. Termometer : Alat pengukur suhu

Penyiapan Tambak 1 I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini merupakan modul pertama yang diberikan pada Program Keahlian Ikan Air Payau, mata pelajaran Pembesaran Ikan Bandeng. Penyiapan Tambak merupakan langkah awal pada kegiatan budidaya ikan termasuk Budidaya Ikan Air Payau. Modul ini bersama dengan modul terkait lainnya diberikan dalam Mata Pelajaran Pembesaran Ikan Bandeng. Modul lainnya pada Mata Pelajaran Pembesaran Ikan Bandeng adalah Penebaran Nener Bandeng, Pengelolaan Air Tambak, Pemanenan Dan Pengangkutan Ikan Bandeng. Dalam modul penyiapan tambak akan dipelajari tentang memilih lokasi tambak untuk pembesaran ikan bandeng mulai dari pengolahan tanah dasar tambak, pengapuran dan pemupukan tanah dasar tambak serta pengairan tambak pembesaran. Diharapkan, setelah mempelajari modul ini, siswa dapat mengawali kegiatan budidaya ikan bandeng dengan baik, mampu menyiapkan petakan tambak pembesaran bandeng sebagai langkah awal yang menentukan keberhasilan usaha pembesaran ikan bandeng ditambak dan memiliki kompetensi dalam pembesaran ikan bandeng. B. Prasyarat Sebagai modul yang berlandaskan biologi, maka persyaratan untuk mengikuti dan mempelajari modul ini adalah siswa diharapkan telah mengikuti, mempelajari dan memahami tentang kimia, fisika dan biologi sehingga tidak menemui kesulitan mengikuti dan menjalankan semua kegiatan yang terdapat dalam modul ini.

Penyiapan Tambak 2 C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Bagi Siswa a. Modul ini merupakan satu kesatuan Paket Pembelajaran Pembesaran Ikan Bandeng yang terdiri dari empat modul, yaitu : Penyiapan Tambak Penebaran Nener Bandeng Pengelolaan Air Tambak, serta Pemanenan dan Pengangkutan Ikan Bandeng b. Modul Penyiapan Tambak terdiri dari 2 Kegiatan Belajar dan setiap Kegiatan Belajar memerlukan waktu 5 kali pertemuan @ 4 jam pelajaran. c. Kegiatan Belajar tersebut adalah Pemilihan Lokasi Tambak dan Penyiapkan Tambak. d. Setiap Kegiatan Belajar berisi kegiatan teori dan praktek. Landasan teori tentang materi kegiatan dapat dipelajari dalam Lembar Uraian Materi, dan panduan mengenai pelaksanaan praktek dapat dibaca dalam Lembar Kerja. e. Pahami dahulu Lembar Tugas sebelum melaksanakan Lembar Kerja f. Pada lembar lain terdapat Lembar Tes Formatif. Baca dahulu Lembar Uraian Materi, lalu dilanjutkan dengan mengerjakan soalsoal pada Lembar Tes Formatif. Janganlah melihat Kunci Jawaban sebelum Anda selesai menjawab semua soal Tes Formatif. g. Apabila Anda telah membaca Lembar Uraian Materi, dan mampu menjawab semua soal Test Formatif dengan benar, berarti Anda telah memahami konsep dan landasan teori tentang materi kegiatan belajar yang bersangkutan dengan baik. Sekarang Anda boleh melanjutkan pada bagian Lembar Kerja. h. Diskusikan dengan guru saat anda mengalami kesulitan dalam memahami perintah dan pelaksanaan lembar kerja

Penyiapan Tambak 3 i. Soal soal pada lembar Evaluasi kognitif adalah instrumen untuk menguji kemampuan kognitif. Kemampuan psikomotorik (keterampilan) dan afektif (sikap) diukur langsung pada saat kegiatan praktek berlangsung. j. Apabila ditemukan istilah istilah yang tidak dimengerti di dalam paket pembelajaran ini, silahkan baca Lembar Peristilahan. 2. Peran Guru a. Membantu siswa dalam merencanakan pelatihan pemilihan lokasi tambak dan penyiapkan tambak. b. Membimbing siswa dalam melaksanakan tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam kegiatan belajar c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktek baru dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa d. Membantu siswa menentukan dan mengakses sumber tambahan informasi yang diperlukan untuk belajar e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. g. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya h. Melaksanakan penilaian i. Menjelaskan kepada siswa tentang sikap, pengetahuan dan keterampilan dari suatu kompetensi dan merencanakan rencana pembelajaran selanjutnya, serta j. Mencatat pencapaian kemajuan siswa.

Penyiapan Tambak 4 D. Tujuan Setelah mempelajari modul ini siswa mampu menyiapkan tambak untuk pembesaran ikan bandeng dengan kriteria tambak tidak bocor, kualitas air memadai dan tumbuh pakan alami di tambak. E. Kompetensi Setelah mempelajari modul ini, modul Penyiapan Tambak bersama dengan modul lainnya seperti disebutkan dalam Peta Kedudukan Modul, maka siswa diharapkan memiliki kompetensi dalam bidang Pembesaran Ikan Bandeng. Kompetensi : Membesarkan ikan bandeng Subkompetensi : Menyiapkan tambak Kriteria Unjuk Kerja: Tambak disiapkan dengan prosedur yang benar Media budidaya disiapkan dengan prosedur yang benar Pengetahuan: Teknik sanitasi Prosedur perbaikan pematang Prosedur pengolahan dasar tambak Persyaratan teknis caren Teknik perbaikan pintu air Fungsi, jenis, cara dan dosis pengapuran Fungsi, jenis, cara dan dosis pemupukan Kebutuhan air dan cara mengairi wadah Keterampilan: Melakukan sanitasi Memperbaiki pematang Mengolah dasar tambak Membuat caren

Penyiapan Tambak 5 Memperbaiki pintu air Mengatur kebutuhan kapur dan melakukan pengapuran Mengatur kebutuhan pupuk dan melakukan pemupukan Mengatur pengairan tambak Sikap: Untuk mencapai kompetensi ini diperlukan sikap yang hati hati, tekun dan cermat. F. Cek Kemampuan 1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi tambak untuk budidaya ikan bandeng! 2. Sebutkan komponen-komponen tambak beserta fungsinya! 3. Sebutkan kerusakan-kerusakan yang umum terjadi pada komponenkomponen tambak dan bagaimana cara mengatasinya! 4. Sebutkan prosedur penyiapan tambak sampai benar-benar siap digunakan untuk budidaya ikan bandeng!

Penyiapan Tambak 6 II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda tangan Guru Melakukan sanitasi Memperbaiki pematang Mengolah dasar tambak Membuat caren Memperbaiki pintu air Mengatur kebutuhan kapur dan melakukan pengapuran Mengatur kebutuhan pupuk dan melakukan pemupukan Mengukur kualitas air Mengatur pengairan tambak

Penyiapan Tambak 7 B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 : Pemilihan Lokasi Tambak a. Tujuan Siswa mampu melaksanakan pemilihan lokasi tambak untuk pembesaran ikan bandeng dengan memperhatikan aspek teknis dan aspek non teknis. b. Uraian Materi Pemilihan Lokasi Tambak Tambak merupakan salah satu wadah yang dapat digunakan untuk membudidayakan ikan air payau atau laut. Letak tambak biasanya berada di sepanjang pantai dan mempunyai luas berkisar antara 0,3 2 ha. Luas petak tambak sangat bergantung kepada sistem budidaya yang diterapkan. Bentuk dan konstruksi tambak bandeng relatif sama dengan kolam di air tawar. Perbedaan keduanya adalah jenis air yang digunakan, yaitu kolam menggunakan air tawar sedangkan tambak menggunakan air payau atau laut. Tambak bandeng

Penyiapan Tambak 8 Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi tambak yang akan digunakan untuk budidaya ikan bandeng, antara lain : Aspek Teknis Secara teknis lokasi tambak yang baik dan benar sangat berpengaruh terhadap konstruksi tambak yang akan dibangun serta biaya operasional pemeliharaan tambak. Faktor teknis yang harus diperhatikan antara lain adalah : 1. Elevasi Elevasi merupakan ketinggian tempat/lokasi tambak terhadap permukaan laut. Hal ini dapat diketahui dengan memantau gerakan air pasang dan air surut. Air pasang atau air laut naik terjadi pada saat bulan berada dekat sekali dengan bumi dan waktu bumi serta bulan berputar, bergerak mengarungi angkasa dan terjadi daya tarik terhadap lautan. Air surut atau air laut turun terjadi pada saat bumi menjauhi bulan. Bagi petambak yang akan membudidayakan ikan bandeng harus mengetahui kapan terjadinya pasang tertinggi dan pasang terendah, hal ini untuk mengetahui cocok tidaknya lokasi tersebut untuk dibuat menjadi tambak. Lokasi Pasang surut air laut tambak yang baik bila lokasi tersebut terletak diantara pasang tertinggi dan pasang terendah.

Penyiapan Tambak 9 2. Jenis Tanah Tambak pada umumnya dibuat secara alami artinya tidak dilapisi dengan tembok, sehingga jenis tanah sangat menentukan dalam memilih lokasi tambak yang baik. Jenis tanah yang dipilih harus dapat menyimpan air atau kedap air sehingga tambak yang akan dibuat tidak bocor. Jenis tanah yang baik untuk membuat tambak adalah campuran tanah liat dan endapan lempung yang mengandung bahan organik. Tanah liat berlempung tersebut dikenal dengan silty loam. Untuk mengetahui jenis tanah ini dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur atau secara manual. Tanah yang mengandung liat tinggi akan dapat dipilin mamanjang. Namun, tanah yang mengandung debu atau pasir tinggi hanya akan mengahasilkan pilinan tanah yang pendek saja. Jenis tanah liat saja kurang baik untuk dijadikan lokasi tambak, karena jenis tanah ini bersifat kaku kalau kering dan lekat/lengket kalau becek dan menjadi lembek kalau diairi. Oleh karena itu jika tanah liat ini bercampur dengan tanah dan endapan maka kekakuannya akan berkurang dan kemampuan memegang airnya lebih besar. Metode sederhana penentuan jenis tanah 3. Kualitas Air Kualitas air atau mutu air yang akan digunakan untuk memelihara ikan bandeng di tambak harus diperhatikan. Dengan kualitas air yang baik, maka ikan bandeng akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Parameter kualitas air yang baik untuk membudidayakan ikan bandeng seperti tertera pada tabel berikut.

Penyiapan Tambak 10 Kualitas air yang layak untuk budidaya ikan bandeng No. Parameter Kisaran Nilai 1 Suhu air 28 30 0 C 2 Kecerahan > 25 cm 3 Salinitas 12 20 ppt 4 Oksigen terlarut > 5 mg/liter 5 ph 6,5 9 6 Amonia < 0,3 mg/liter Salino-refraktometer DO-meter ph-meter Termometer Alat pengukur kualitas air Aspek Non Teknis Dalam memilih lokasi tambak perlu diperhatikan juga aspek non teknis, misalnya aspek sosial ekonomis. Hal ini karena dalam membudidayakan ikan bandeng ditambak secara komersil dibutuhkan dana investasi yang tidak sedikit. Oleh karena itu lokasi tambak yang

Penyiapan Tambak 11 dipilih sebaiknya tidak terlalu jauh dari sumber pakan, benih, sarana produksi dan daerah pemasaran. Selain itu lokasi tambak sebaiknya mempunyai sarana dan prasarana transportasi/komunikasi, serta keamanan yang memadai. Selain itu, status lahan juga harus dipertimbangkan kejelasannya. c. Rangkuman Tambak merupakan wadah budidaya berisikan air payau atau asin yang dibangun dengan memperhatikan aspek teknis dan sosial ekonomi. Aspek teknis menyangkut ketinggian lokasi terhadap permukaan air, jenis tanah dan kualitas air. Aspek non teknis berkaitan dengan operasional tambak, misalnya ketersediaan dan transportasi benih, pakan, pupuk dan kapur, transportasi hasil panen tambak, keamanan, serta legalitas lahan. d. Tugas 1. Lakukan pengamatan terhadap tambak yang akan dipilih untuk budidaya ikan bandeng: b. Identifikasi aspek teknis: kondisi tanah dan air c. Identifikasi aspek non teknis: sarana dan prasarana, komunikasi, transportasi, keamanan, serta aspek legal d. Lakukan pencatatan semua data yang diperoleh. e. Lakukan diskusi kelayakan lokasi bagi pemeliharaan ikan bandeng 2. Lakukan pengamatan (no. 1) pada beberapa lokasi pertambakan. 3. Lakukan penilaian lokasi bagi peruntukan tambak bandeng. e. Test formatif 1. Jelaskan faktor faktor yang sangat menentukan dalam pemilihan lokasi tambak! 2. Jenis tanah apakah yang cocok untuk membuat tambak?

Penyiapan Tambak 12 3. Jelaskan parameter kualitas air yang harus diperhatikan dalam membudidayakan ikan bandeng! 4. Apa fungsi pengetahuan pasang surut dalam pengelolaan tambak? 5. Apakah perbedaan utama antara pengelolaan budidaya pada kolam air tawar dan tambak? f. Kunci Jawaban Test Formatif 1. Faktor yang sangat menentukan dalam memilih lokasi tambak adalah a. Aspek teknis, yang meliputi ketinggian tempat calon lokasi tambak terhadap permukaan laut, jenis tanah dan kualitas air. b. Aspek non teknis yang meliputi kelengkapan sarana dan prasarana dalam budidaya bandeng seperti pakan, benih, pupuk, daerah pemasaran. 2. Jenis tanah yang cocok untuk membuat tambak budidaya bandeng adalah campuran tanah liat dan endapan lempung yang mengandung bahan organik. 3. Parameter kualitas air yang harus diperhatikan dalam budidaya bandeng adalah osigen terlarut, suhu air, salinitas, derajat keasaman (ph), amoniak, dan kecerahan. 4. Pengetahuan pasang surut dalam pengelolaan tambak digunakan untuk mengetahui kapan waktu yang cocok untuk mengisi tambak (waktu air pasang) dan kapan waktu yang cocok untuk membuang/ mengeluarkan air tambak (waktu air surut). 5. Perbedaan utama antara pengelolaan budidaya pada kolam air tawar dan tambak adalah penggunaan jenis dan sumber air sebagai media budidaya.

Penyiapan Tambak 13 g. Lembar Kerja Keperluan Alat dan Bahan Meteran/mistar Theodolit Termometer Secchi disk Salino-refraktometer Tanah Tambak Air Tambak Data pasang surut Keselamatan Kerja Gunakan alat dengan hati-hati dan kuasai pengoperasiannya agar tidak rusak, terutama jika terkena air. Hati-hati jika bekerja di sungai, lengkapi siswa dengan pelampung. Hati-hati dengan hewan berbisa, terutama ular yang umumnya banyak terdapat di wilayah pantai. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Lakukan pengamatan terhadap lokasi tambak yang akan dipilih untuk budidaya ikan bandeng: 1) Identifikasi aspek teknis a. Ukurlah ketinggian tempat calon lokasi tambak dengan prosedur sebagai berikut : Ambil alat pengukur pasang surut dan theodolit Ukurlah titik 0 (nol) laut yaitu titik yang berimpit dengan tinggi permukaan air laut pada waktu air surut terendah berada ditik paling rendah. Amati data pasang surut untuk mengetahui hari dan jam air pasang dan air surut. Tancapkan sebatang mistar kayu pada tanah dasar pantai dan dijadikan sebagai titik 0 (nol).

Penyiapan Tambak 14 Ukurlah tinggi tempat calon lokasi dengan menggunakan theodolit agar diketahui perbedaan tinggi antara titik 0 (nol) dengan calon lokasi tambak. Calon lokasi tambak berada diantara batas tinggi permukaan air pasang tertinggi yang paling tinggi dan permukaan air surut terendah yang paling rendah. b. Lakukan pengukuran kualitas air (salinitas, suhu, ph, dan oksigen terlarut) dengan menggunakan alat ukur pada sumber air tambak, yaitu air sungai dan laut, saluran terdekat yang dipakai untuk mengairi tambak, serta tambak yang ada di sekitar lokasi. c. Ukurlah jenis tanah tambak dengan cara meraba tanah tambak dan bentuklah menjadi bola dan pita serta amati keadaan bola dan pita. Jika tanah tersebut membentuk bola dan melekat berarti cocok digunakan untuk membangun tambak. 2) Identifikasi aspek non teknis a. Lakukan pengamatan terhadap ketersedian sarana produksi, misalnya benih bandeng (nener), kapur, pupuk, pemberantas hama, dan sebagainya. b. Lakukan pengamatan terhadap sarana transportasi yang tersedia di lokasi, baik mengenai ketersediaan jalan penghubung (jenis dan kondisinya), maupun kendaraan yang tersedia c. Lakukan pengamatan terhadap sarana komunikasi yang tersedia di lokasi: ketersedian jaringan komunikasi (telepon) d. Lakukan pengamatan kondisi sosial ekonomi yang terkait dengan ketersedian tenaga kerja dan aspek keamanan e. Lakukan pengamatan kondisi aspek legalitas dari kepemilikan tanah 3. Lakukan pencatatan semua data yang diperoleh. 4. Lakukan diskusi kelayakan lokasi bagi pemeliharaan ikan bandeng dengan anggota kelompok dan guru.

Penyiapan Tambak 15 5. Lakukan pengamatan tersebut pada beberapa lokasi dan lakukan penilaian setiap lokasi, serta bandingkan hasilnya antar lokasi. 2. Kegiatan Belajar 2 : Persiapan Tambak a. Tujuan Siswa mampu melakukan persiapan tambak sehingga proses budidaya ikan bandeng dapat berlangsung baik dengan produktivitas yang tinggi. b. Uraian Materi Persiapan Tambak Setelah dapat memilih lokasi tambak yang baik untuk budidaya maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan tambak tersebut agar dapat digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng. Tambak yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng ini harus dipersiapkan dengan baik dan benar agar diperoleh produksi tinggi. Kegiatan yang harus dilakukan dalam persiapan tambak budidaya ikan bandeng meliputi perbaikan komponen tambak, yaitu pematang, pintu air, caren dan saluran, serta pengelolaan tanah dasar tambak. Pematang Pematang tambak harus dibuat kokoh, karena fungsi pematang tambak adalah menahan air didalam tambak. Oleh karena itu pematang harus diperbaiki setiap akan digunakan untuk budidaya. Perbaikan ini meliputi penambalan kebocoran dan meninggikan pematang. Ketinggian pematang tambak sangat bergantung kepada sistem budidayanya. Pada sistem budidaya bandeng intensif kedalaman air tambak bila mencapai satu meter, maka ketinggian pematang 1,5 m. Pada sistem budidaya bandeng tradisional. Kedalaman air tambak hanya mencapai 50 cm, maka ketinggian pematang hanya sekitar 1 m.

Penyiapan Tambak 16 Puncak pematang Inti pematang Berm Caren Pelataran Gambar pematang dan bagian-bagiannya Saluran air Saluran air pada tambak budidaya bandeng ada dua macam yaitu saluran air masuk dan saluran air keluar. Tinggi dasar saluran air masuk lebih rendah daripada Saluran air Pintu air dasar tambak untuk mengurangi pelumpuran dalam tambak. Dasar saluran air keluar minimal 15 cm lebih rendah dari dasar tambak terendah agar Petak tambak tambak dapat dikeringkan dengan sempurna. Saluran air tambak Dasar Tambak Dasar tambak budidaya ikan bandeng biasanya adalah tanah. Oleh sebab itu, dalam persiapan tambak bandeng harus dilakukan pengelolaan tanah dasar agar pakan alami (klekap) yang sangat dibutuhkan oleh ikan bandeng dapat tumbuh subur.

Penyiapan Tambak 17 Pengelolaan tanah dasar tambak itu meliputi : 1. Pengeringan tanah dasar kolam. Hal ini bertujuan untuk membunuh hama dan penyakit yang ada didasar tambak. Pengeringan dilakukan dengan mengeluarkan semua air dalam tambak kemudian dilakukan penjemuran. Selama proses tersebut dilakukan kegiatan pengolahan tanah dasar, misalnya pencangkulan, lalu dikeringkan selama 3-5 hari sampai tanah dasar tambak tersebut mengering. Tanah dasar tambak retakretak akibat penjemuran Pengapuran dan pemupukan 2. Pengapuran dan pemupukan. Tujuan pengapuran adalah mempertahankan kestabilan derajat keasaman (ph) tanah dasar kolam dan air, serta memberantas hama penyakit. Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dasar kolam.

Penyiapan Tambak 18 Pintu Air Dalam satu petak tambak sebaiknya terdapat pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air. Pintu tempat air masuk dan keluar dibuat untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran air didalam tambak sehingga sangat memudahkan untuk pergantian air selama pemeliharaan ikan bandeng. Pembuatan pintu air masuk dan keluar dalam petak tambak dapat dibuat dari papan atau pipa paralon yang dilengkapi dengan pipa tegak untuk pergantian air. Selain itu pada pintu pemasukan sebaiknya dilengkapi dengan waring untuk mencegah ikan Pintu air tambak liar masuk ke dalam petak tambak. c. Rangkuman Persiapan tambak perlu dilakukan untuk memperoleh produksi bandeng yang tinggi. Kegiatan yang harus dilakukan dalam persiapan tambak budidaya ikan bandeng meliputi perbaikan pematang, pintu air, caren dan saluran, serta pengelolaan tanah dasar yang terdiri kegiatan pengeringan, pengolahan, serta pengapuran dan pemupukan tanah dasar.

Penyiapan Tambak 19 Persiapan tambak d. Tugas 1. Lakukan kegiatan persiapan tambak budidaya ikan bandeng yang meliputi perbaikan pematang, pintu air, caren dan saluran, serta pengelolaan tanah dasar yang terdiri kegiatan pengeringan, pengolahan, serta pengapuran dan pemupukan tanah dasar. 2. Lakukan evaluasi dengan menilai keberhasilan persiapan tambak tersebut dengan melihat adanya kebocoran dan pertumbuhan klekab di dasar tambak. e. Test formatif 1. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mempersiapkan tambak! 2. Jelaskan pengelolaan tanah dasar tambak yang baik! 3. Sebutkan bagian-bagian tambak yang harus disiapkan! 4. Sebutkan fungsi pematang! 5. Apakah tujuan dari pengeringan dan penjemuran dasar tambak?

Penyiapan Tambak 20 f. Kunci Jawaban Test Formatif 1. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mempersiapkan tambak adalah : a. Perbaikan pematang dan saluran b. Perbaikan kedalaman air tambak dan peralatan c. Pengelolaan tanah dasar tambak 2. Pengelolaan tanah dasar tambak yang baik adalah pengeringan tanah dasar kolam dengan melakukan pencangkulan tanah dasar dan dikeringkan selama 3-5 hari, pengapuran dan pemupukan tanah dasar tambak untuk menyertakan kestabilan ph tanah dan menyuburkan tambak. 3. Bagian tambak yang harus diperbaiki pematang, saluran air, dasar tambak dan pintu air. 4. Fungsi pematang diantaranya adalah untuk menahan air di dalam tambak agar tidak keluar, menahan gelombang terutama bila tambak langsung berhadapan dengan laut, sebagai jalan untuk orang dan kendaraan! 5. Tujuan pengeringan dan penjemuran dasar tambak antara lain adalah membasmi hama dan penyakit, mempercepat mineralisasi bahan organik dan menguapkan senyawa racun dalam tanah. g. Lembar Kerja Keperluan Alat dan Bahan Cangkul Golok/parang Sabit Pengukur kualitas air Timbangan Pupuk Kandang/Pupuk Buatan Kapur Air payau

Penyiapan Tambak 21 Keselamatan Kerja Gunakan alat dengan hati-hati dan kuasai pengoperasiannya agar tidak rusak dan membahayakan si pemakai. Pada saat mengolah tanah dasar tambak, jaga jarak dengan teman lainnya untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Langkah Kerja 1. Persiapkan alat dan bahan 2. Keringkan tambak selama 3-5 hari dengan membuka pintu pengeluaran air dan menutup pintu pemasukan air. 3. Lakukan perbaikan caren dengan mengangkat tanah dan lumpur di caren ke pematang. 4. Lakukan perbaikan pematang. - Cari adanya kebocoran atau lubang-lubang penyebab kebocoran. Gali lubang tersebut kemudian tutup lagi dengan tanah yang telah dipadatkan - Angkat tanah dari dan lumpur dari caren ke atas dan sisi pematang untuk meninggikan dan memperbaiki bentuk pematang - Lakukan pendalaman saluran air dengan cara mengangkat timbunan lumpur dan tanah ke atas dan sisi pematang. 5. Lakukan perbaikan pintu air dengan memperbaiki atau mengganti bagian-bagian pintu air yang rusak. Periksa juga bagian pematang dan dasar tanah yang menempel pada pintu air, kemudian perbaiki jika ada kebocoran. 6. Lakukan pengolahan tanah di bagian pelataran tambak dengan cara mencangkul tanah dasar tambak dan membuang lumpur yang ada di pelataran. 7. Setelah itu biarkan tanah dasar tambak mengering betul sampai retak-retak

Penyiapan Tambak 22 8. Lakukan pemupukan dengan pupuk kandang/buatan dengan dosis 1.000-2.000 kg/ha secara merata diseluruh permukaan pelataran tambak. 9. Masukkan air kedalam tambak sampai macak-macak dengan kedalaman air di pelataran sekitar 5 10 cm dan biarkan menguap lagi hingga tanah dasar itu cukup basah saja. 10. Tutup rapat pintu pengeluaran air. 11. Lakukan pengairan tambak secara bertahap, yaitu sampai kedalaman air 10 cm kemudian diamkan dan amati adanya pertumbuhan klekab di pelataran. 12. Jika klekab sudah tumbuh, secara bertahap masukkan air sampai ketinggian air di pelataran mencapai 40-60 cm. 13. Lakukan pengukuran kualitas air tambak dan periksa lagi pertumbuhan klekab. 14. Tebarkan nener jika kondisi lingkungan sudah cukup baik.

Penyiapan Tambak 23 III. EVALUASI A. Evaluasi Kognitif Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan melingkari pada huruf di depan jawaban soal dibawah ini 1. Jenis air yang digunakan di tambak budidaya ikan bandeng adalah: a. air tawar b. air payau c. air laut d. air hujan 2. Untuk mengukur jenis air yang akan digunakan dalam membudidayakan ikan bandeng ditambak adalah : a. salinitas b. salimeter c. salinometer d. salinimeter 3. Lokasi tambak yang baik untuk membudidayakan ikan bandeng harus diperhatikan aspek teknis antara lain adalah. kecuali : a. ketinggian tempat (elevasi) b. jenis tanah c. kualitas air d. sarana transportasi 4. Ketinggian tempat tambak yang baik untuk budidaya ikan adalah : a. terletak pada pasang tertinggi b. terletak pada pasang terendah c. terletak diantara pasang tertinggi dan terendah d. terletak diantara pasut tertinggi 5. Jenis tanah untuk tambak yang baik adalah : a. tanah pasir b. tanah liat c. tanah liat dan lempung d. tanah lempung 6. Salinitas air untuk budidaya bandeng yang optimal adalah : a. 0 10 ppt b. 10 15 ppt c. 12 20 ppt d. > 20 ppt

Penyiapan Tambak 24 7. Ketinggian pematang tambak budidaya bandeng yang baik adalah : a. 50 cm b. 50 100 cm c. 100 150 cm d. > 150 cm 8. Tujuan pengeringan tambak adalah untuk : a. membuang kotoran tambak b. membersihkan tambak c. membunuh hama dan penyakit d. menumbuhkan plankton 9. Pemupukan tambak dilakukan setelah tambak dikeringkan, dosis pupuk organik yang digunakan sebaiknya: a. 100 kg/ha b. 1.000 2.000 kg/ha c. 2.000 3.000 kg/ha d. > 3.000 kg/ha 10. Waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan dasar tambak adalah: a. 2 hari b. 3 hari c. 3 5 hari d. 7 hari B. Evaluasi Psikomotorik Dengan disediakan tambak, pengukur kualitas air, peralatan pengolahan tanah, pupuk, kapur, air payau, lakukanlah persiapan tambak untuk membudidayakan ikan bandeng sehingga memenuhi kriteria sebagai berikut: No Kriteria (90%) benar Ya Tidak 1 Pematang dan saluran tambak diperbaiki sesuai dengan ukuran 2 Caren diperbaiki 3 Pengelolaan (pengeringan dan pemupukan) dasar tambak dilakukan 4 Tambak diairi sesuai dengan air yang berkualitas untuk budidaya bandeng 5 Makanan alami (klekab) ditumbuhkan

Penyiapan Tambak 25 C. Evaluasi Sikap Evaluasi terhadap sikap siswa meliputi: No. Sikap B C K 1 Hati-hati, cekatan, dan cermat dalam memperbaiki pematang, saluran dan caren 2 Hati-hati, cekatan, dan cermat dalam melakukan pengelolaan dasar tambak 3 Hati-hati, cekatan, dan cermat dalam melakukan pengelolaan air tambak 4 Kerja sama yang baik dalam kerja kelompok Keterangan: B = Baik; C = Cukup; K = Kurang D. Evaluasi Produk Evaluasi terhadap produk siswa akhir meliputi: No. Produk Lulus Tidak Lulus 1 Tambak dipersiapkan dengan baik 2 Tambak diairi dengan baik 3 Klekab ditumbuhkan dengan baik E. Kunci Jawaban Evaluasi Kognitif 1. b 2. c 3. d 4. c 5. c 6. c 7. c 8. c 9. b 10. c

Penyiapan Tambak 26 IV. PENUTUP Modul ini berisi panduan bagi penyiapan tambak. Diharapkan setelah mengikuti modul ini dengan baik, siswa dapat menyiapkan persyaratan mengikuti uji kompetensi yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan yang berwenang untuk mendapatkan kompetensi dalam penyiapan tambak.

Penyiapan Tambak 27 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, T dkk, 1998. Budidaya Bandeng Secara Insentif. Penebar Swadaya. Jakarta Idel, A. dan S. Wibowo. 1996. Budidaya Tambak Bandeng Modern. Gitamedia Press. Surabaya Martosudarmo, B. dan B. S. Ranoemihardjo. 1992. Rekayasa Tambak. Penebar Swadaya, Jakarta. Soeseno, S, 1987. Budidaya Ikan dan Udang dalam Tambak. PT. Gramedia. Jakarta.