PERHITUNGAN INDEKS KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI SUMATERA BAGIAN SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember

BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG

Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

Dosen Pembimbing Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc., Ph.D I.G.N. Satriyadi Hernanda, ST., MT

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

Canggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

ANALISA KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK JAKARTA DAN BANTEN PERIODE TAHUN

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Studi Dampak Pemeliharaan Sistem Pembangkit Terhadap Keandalan Sistem Tenaga Listrik di PT. Petrokimia Gresik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. 4.1 Jumlah Pelanggan Per-Penyulang di Gardu Induk Gejayan

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG

Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

Gunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk

PERBAIKAN KEANDALAN SISTEM MELALUI PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION

KETERSEDIAAN TENAGA LISTRIK SISTEM TRANSMISI 500 KV BALI PADA TAHUN 2030

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA

STUDI SKEMA PELEPASAN GENERATOR PADA FREKUENSI BERLEBIH SEBAGAI PENGAMAN UNIT PEMBANGKIT SUBSISTEM SUMBAGSEL

STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Besar kecilnya beban serta perubahannya

Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR)

Studi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita Lukitasari NRP :

Yulius S. Pirade ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tingkat keandalan suatu sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung

Studi Keandalan Sistem Distribusi yang Terhubung ke Photovoltaic Menggunakan Metode Monte Carlo di PT. PLN (Persero) Distribusi Nusa Penida - Bali

ANALISA SISTEM SUPLAI ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KEANDALAN SISTEM GENERATOR DI PERTAMINA PRABUMULIH

Analisis Pengaruh Kegagalan Proteksi dan Koordinasi Rele Terhadap Indeks Keandalan Subsistem Transmisi 150kV Di Surabaya Selatan

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISA PENGARUH KEGAGALAN PROTEKSI TERHADAP INDEKS KEANDALAN DI GARDU INDUK TALANG RATU PT.PLN(PERSERO) MENGGUNAKAN ETAP 12.6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penambahan unit pembangkit. (Zein dkk, 2008), (Subekti dkk, 2008) meneliti

Suatu sistem tenaga listrik memiliki unit-unit pembangkit yang bertugas menyediakan daya dalam sistem tenaga listrik agar beban dapat terlayani.

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

Peningkatan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Pada PT. PLN (Persero) Cabang Padang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Jaringan Spindel GI Nusa Dua PT. PLN (Persero) Distribusi Bali UJ Kuta. I Wayan Suardiawan

UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI


BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan

EVALUASI EXPECTED ENERGY NOT SUPPLIED (EENS) TERHADAP KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 kv KOTA PADANG

Studi Keandalan Ketersediaan Daya Pembangkit Listrik pada Jaringan Daerah X

ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PADA PENYULANG NUSANTARA II DI PT.PLN (PERSERO) RAYON KROYA MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran 67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN REKONFIGURASI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PADA KAMPUS UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I PUTU ANDITHYA CHRISNA BUDI

ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE

ANALISA ASPEK EKONOMI PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV PT.PLN(PERSERO) APJ MOJOKERTO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION (PLTSA SUWUNG) TERHADAP RUGI-RUGI DAYA DAN KEANDALAN PADA PENYULANG SERANGAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

SISTEM KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI WAMENA KABUPATEN JAYAWIJAYA PROPINSI PAPUA. Martha Loupatty

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

EVALUASI PENGGUNAAN SCADA PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) AREA PALU

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

KM-3 PERHITUNGAN INDEKS KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI SUMATERA BAGIAN SELATAN Ir. Rudyanto Thayib, Msc Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Jl. Raya Prabumulih Km. 32 Inderalaya 30662 Email : rudyantothayib@yahoo.co.id ABSTRACT The quality of electricity supply at consumer s side is highly effected by the availability of power at power station. For that reason the adequate of power with high reliability is needed. The reliability of electrical power system can be expressed by using a number of reliability indices. The most commonly used indices are SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) dan SAIDI (System Average Interruption Duration Index). These indices indicate how frequently the system is interrupted and the duration of system interrupted. The calculation of SAIFI and SAIDI for Sumatera Bagian Selatan interconnection system requires probability of outage indices (λ), outage duration (r) dan anuual outage time for installed power system and calculation is carried out by using software Etap 7.0.0. From the result of calculation for Sumatera Bagian Selatan interconnection system, the value of SAIFI is 3,0716 failure/consumers/year. This value is very closed to the standar value determined by PT. PLN (Persero) i.e. 3 failure/consumers/year. On the other hand, the value of SAIDI is 34,6482 hour/consumers/year which is much higher than the standar value determined by PT. PLN (Persero) i.e. 1,67 hour/consumers/year. So it can be concluded that the interconnection system of Sumatera Bagian Selatan is not reliable. Key words : reliability indices, outage rate, outage duration, annual outage time I. LATAR BELAKANG Sistem interkoneksi Sumatera Bagian Selatan menghubungkan sistem tenaga listrik yang ada di Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu. Sistem interkoneksi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan listrik di seluruh wilayah Sumatera Bagian Selatan dalam satu integritas sistem sehingga keterbatasan pasokan listrik pada regional tertentu dapat teratasi melalui pengiriman daya dari regional yang memiliki kelebihan daya. Konsep integritas ini memperkuat sistem tenaga listrik Sumatera Bagian Selatan pada umumnya dan sistem tenaga listrik tiap-tiap subsistem yang ada di Sumatera Bagian Selatan pada khususnya. Pada suatu sistem tenaga listrik tingkat keandalan adalah hal yang sangat penting dalam menentukan kinerja sistem tersebut. Keandalan ini dapat dilihat dari sejauh mana suplai tenaga listrik bisa mensuplai secara kontinu dalam satu tahun ke konsumen. Permasalahan yang paling mendasar pada penyaluran daya listrik adalah Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 463

terletak pada mutu, kontinuitas dan ketersediaan pelayanan daya listrik pada pelanggan. Gangguan yang terjadi pada unit-unit pembangkitan akan menyebabkan terganggunya penyediaan tenaga listrik dengan segala akibatnya bagi perusahaan listrik maupun konsumen. Keandalan sistem adalah ketersediaan/tingkat pelayanan penyediaan tenaga listrik dari sistem ke konsumen. Indeks Keandalan merupakan suatu indikator keandalan yang dinyatakan dalam suatu besaran probabilitas. Untuk tingkat keandalan pelayanan tergantung dari berapa lama terjadi pemadaman selama selang waktu tertentu (satu tahun) atau dikenal dengan SAIDI dan berapa sering (frekwensi) terjadinya pemadaman selama setahun atau dikenal dengan SAIFI. Perhitungan indeks keandalan secara keseluruhan dilakukan dengan mempergunakan software ETAP 7.0.0 kemudian hasil perhitungan yang diperoleh dibandingkan dengan indeks keandalan yang ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) dalam rangka menuju WCS (World Customer Service) dan WCC (World Class Company) yaitu SAIFI = 3 kali/pelanggan/tahun dan SAIDI = 100 menit/pelanggang/tahun II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Dalam dunia modern sekarang ini, energi listrik merupakan bentuk energi yang paling penting peranannya karena tidak hanya secara langsung mensejahterakan kehidupan manusia, tetapi juga merupakan faktor penentu dalam peningkatan kemampuan dalam hal produksi. Makin tinggi tingkat kesejahteraan seseorang, makin tinggi pula tingkat ketergantungan pada ketersediaan energi listrik yang memadai dan berkualitas. Demikian juga makin maju perindustrian makin penting dan makin besar peran energi listrik itu dalam menjamin kelangsungan dan pengembangan selanjutnya. Keandalan suatu sistem tenaga listrik dapat dinyatakan dengan menggunakan indeks keandalan. Indeks Keandalan yang umum digunakan adalah SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) dan SAIDI (System Average Interruption Duration Index) yaitu indeks yang menyatakan seberapa sering sistem mengalami gangguan dalam setahun dan berapa lama pemadaman terjadi. Adapun indeks dasar yang digunakan adalah laju kegagalan rata-rata/ angka keluar pembangkit (λ), waktu keluaran rata-rata (r), dan ketidaktersediaan tahunan rata-rata atau waktu keluar tahunan rata-rata (U). 2.2 Keandalan dan Ketersediaan Setiap pembangkit tenaga listrik dapat mengalami kegagalan. Kegagalan pembangkitan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : kelalaian manusia, perawatan yang buruk, kesalahan dalam penggunaan, dan kurangnya perlindungan terhadap tekanan lingkungan yang berlebihan. Akibat yang ditimbulkan dari kegagalan pembangkitan ini dapat berpengaruh pada operasi sistem, antara lain : terjadinya pemadaman pada sebagian titik beban yang disebabkan kekurangan dalam pembangkitan, dan kerugian biaya ekonomis yang cukup. Definisi keandalan (reliability) secara umum merupakan kemungkinan sistem akan mampu berfungsi dengan baik untuk jangka waktu tertentu. Ukuran keandalan dapat dinyatakan sebagai seberapa sering sistem mengalami pemadaman, berapa lama pemadaman terjadi dan berapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 464

kondisi dari pemadaman yang terjadi. Sistem yang mempunyai keandalan yang tinggi akan mampu memberikan tenaga listrik setiap saat dibutuhkan, sedangkan sistem yang mempunyai keandalan rendah akan menyebabkan sering terjadinya pemadaman. Ketersediaan (availability) didefinisikan sebagai kemungkinan suatu sistem berfungsi menurut kebutuhan pada waktu tertentu saat digunakan dalam kondisi beroperasi. 2.3 Laju Kegagalan Komponen (λ) Kegagalan komponen adalah keadaan suatu komponen atau sistem yang tidak dapat melaksanakan fungsinya akibat satu atau beberapa kejadian yang berhubungan secara langsung dengan komponen atau sistem tersebut. Banyaknya kegagalan yang terjadi selama selang waktu t 1 sampai t 2 disebut laju kegagalan (failure rate). Hal ini dapat dinyatakan sebagai peluang bersyarat, yaitu kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam selang waktu t 1 dan t 2 dimana sebelum periode t 1 tidak terjadi kegagalan, dan ini merupakan awal dari selang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laju kegagalan (λ) adalah harga rata-rata dari jumlah kegagalan persatuan waktu pada suatu selang waktu pengamatan (T). Laju kegagalan ini dihitung dengan satuan kegagalan per tahun. Untuk selang waktu pengamatan diperoleh dari : Metode representasi dimana dua keadaan baik dan dua keadaan gagal untuk durasi operasi atau durasi perbaikan, maka rumus laju kegagalan untuk jumlah n komponen adalah sebagai berikut : Dimana : Λ = angka/laju kegagalan konstan (Failure Rate) N = jumlah kegagalan selama selang waktu (Total number of failure) Σ T i = Jumlah selang waktu pengamatan 2.4 Durasi Perbaikan Rata-rata ( r) Durasi keluaran rata-rata (r) adalah waktu rata-rata yang diperlukan oleh sistem atau pembangkit untuk melakukan perbaikan selama terjadinya gangguan. r = lama gangguan jam dalam periode tertentu jumla gangguan dalam periode tertentu Waktu perbaikan (r) dapat juga diartikan sebagai waktu yang diperlukan dari saat terjadinya gangguan sampai pembangkit atau sistem dapat bekerja kembali secara normal. Metode representasi dimana dua keadaan baik dan dua keadaan gagal untuk durasi operasi atau durasi perbaikan, maka rumus durasi keluaran rata-rata untuk jumlah n komponen pembangkit adalah sebagai berikut : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 465

r = n i=1 λ i.r i n i=1 λ i jam/gangguan Dimana : Λ i = angka/laju kegagalan pembangkit (kegagalan/tahun) r i = durasi keluaran rata-rata pembangkit (jam/gangguan) 2.5 Durasi Gangguan Tahunan / Annual Outage Duration (U) Annual outage duration (durasi keluaran tahunan) merupakan waktu kegagalan rata-rata yang terjadi pada sistem atau peralatan yang terjadi selama periode tertentu (satu tahun). U i = λ i. r i jam/taun Dimana : U i = Annual outage duration (jam/tahun) λ i = Laju kegagalan pada titik tertentu (frekuensi/tahun) = waktu rata-rata perbaikan selama terjadi gangguan(jam) r i 2.6 Indeks Keandalan Berorientasikan Pada Pelanggan/ Beban Indeks keandalan yang akan dievaluasi biasanya menggunakan konsep klasik yang akan menghitung : laju kegagalan rata-rata, durasi pemadaman rata-rata dan ketersediaan tahunan rata-rata atau waktu pemadaman tahunan rata-rata. 2.6.1 Indeks Frekuensi Gangguan Rata-rata Sistem / System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) SAIFI merupakan suatu indeks yang menyatakan banyaknya gangguan (pemadaman) yang terjadi dalam selang waktu tertentu (satu tahun) pada pelanggan dalam suatu sistem secara keseluruhan. SAIFI = Jumla gangguan Pelanggan Jumla pelanggan SAIFI = n i=1 λ i. N i N gangguan/pelanggan Dimana λ i adalah laju kegagalan unit dan N i adalah banyaknya pelanggan (beban) pada suatu titik. 2.6.2 Indeks Durasi Gangguan Rata-rata Sistem / System Average Interruption Duartion Index (SAIDI) SAIDI merupakan suatu indeks yang menyatakan lamanya gangguan (pemadaman) yang terjadi dalam selang waktu tertentu. Indeks ini ditentukan dengan pembagian jumlah dari lamanya kegagalan secara terus menerus untuk semua pelanggan selama periode waktu yang telah ditentukan dengan jumlah pelanggan yang dilayani selama tahun itu SAIDI = Jumla durasi gangguan Pelanggan Jumla pelanggan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 466

= n i=1 U i.n i N jam/pelanggan No. Dimana U i adalah annual outage time dan N i adalah jumlah pelanggan pada suatu titik. III. Hasil Perhitungan dan Pembahasan Indeks Keandalan Sistem Tenaga Listrik Interkoneksi Sumbagsel 3.1. Data Pembangkitan Data pembangkit yang digunakan untuk menghitung indeks keandalan SAIFI dan SAIDI adalah daya mampu, durasi keluaran, dan jumlah pemadaman/gangguan pembangkit. Adapun data pembangkit untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1: Unit pembangkit, kapasitas daya, durasi keluaran dan jumlah pemadaman sistem Sumbagsel. UNIT PEMBANGKIT DAYA MAMPU (MW) DURASI KELUARAN (JAM) 1 PLTA BATUTEGI 1 10 12 4 2 PLTA BATUTEGI 2 13 9 4 3 PLTA BESAI 1 45 20 18 4 PLTA BESAI 2 45 18 16 5 PLTA MUSI 1 70 11,25 2 6 PLTA MUSI 2 70 25,12 2 7 PLTA MUSI 3 70 9,05 2 8 PLTA TES 1 0,53 95,64 12 9 PLTA TES 2 0,53 18,05 10 10 PLTA TES 3 4 11,14 11 11 PLTA TES 4 4 23 9 12 PLTA TES 5 4 8 3 13 PLTA TES 6 4 40,07 22 14 PLTD BUKIT ASAM 1 5 0 0 15 PLTD BUKIT ASAM 2 5 beroperasi 16 PLTD SUNGAI JUARO 1 11,34 65 4 17 PLTD SUNGAI JUARO 2 10,68 77 6 18 PLTD SUKAMERINDU 1 4,3 0 0 19 PLTD SUKAMERINDU 2 4,3 0 0 20 PLTD SUKAMERINDU 3 4,3 0 0 21 PLTD TEGINENENG 1 6,33 301,42 36 22 PLTD TEGINENENG 2 6,33 23 PLTD TEGINENENG 3 6,33 583,29 40 24 PLTD TELUK BETUNG 1 0,9 48 3 25 PLTD TELUK BETUNG 2 0,9 48 5 26 PLTD TELUK BETUNG 3 0,9 48 5 27 PLTD TELUK BETUNG 8 3,25 130,94 17 28 PLTD TELUK BETUNG 10 3,95 99,22 16 JUMLAH PEMADAMAN (KALI) Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 467

29 PLTG INDRALAYA GT 1.1 45 115,79 22 30 PLTG INDRALAYA GT 1.2 38,379 40 17 31 PLTG INDRALAYA ST 1.0 37,999 256,44 26 32 PLTG TM 1 BORANG 17,46 222,12 49 33 PLTG TM 2 BORANG 18 2263,41 188 34 PLTG GUNUNG MEGANG 1 40 1784,93 163 35 PLTG GUNUNG MEGANG 2 40 639,3 75 36 PLTG KERAMASAN 1 8,88 131,06 20 37 PLTG KERAMASAN 2 8,88 616,15 15 38 PLTG KERAMASAN 3 14,83 96,92 8 39 PLTG TALANG DUKUH 1 13,6 40 PLTG TALANG DUKUH 2 13,6 0 0 41 PLTGU AGP BORANG 1 100 500 15 42 PLTGU AGP BORANG 2 50 600,06 22 43 PLTU NEW TARAHAN 1 50 680,2 22 44 PLTU NEW TARAHAN 2 50 513,01 28 45 PLTU BUKIT ASAM 1 37,184 524,61 28 46 PLTU BUKIT ASAM 2 40 168,71 25 47 PLTU BUKIT ASAM 3 39,999 179,92 18 48 PLTU BUKIT ASAM 4 59,929 35,05 18 49 PLTU KERAMASAN 1 7,16 221,36 29 50 PLTU KERAMASAN 2 7,86 224,86 21 51 PLTD PULAU BAAI 1 5 0 0 52 PLTD PULAU BAAI 2 4 53 PLTD PULAU BAAI 3 1,5 0 0 54 PLTD PULAU BAAI 4 1,5 0 0 55 PLTD PULAU BAAI 5 3 0 0 56 PLTD TARAHAN 1 5 25,78 3 57 PLTD TARAHAN 2 4,71 515,00 15 58 PLTD TARAHAN 3 3,5 8,75 2 59 PLTD TARAHAN 4 6 450,08 30 60 PLTD TARAHAN 5 4,67 61 PLTD TARAHAN 6 4,67 5,60 5 62 PLTD TARAHAN 7 6,62 0 0 63 PLTG TARAHAN 16 27,55 13 64 PLTD TALANG PADANG 1 1 0 0 65 PLTD TALANG PADANG 2 1 0 0 66 PLTD TALANG PADANG 3 1 0 0 67 PLTD TALANG PADANG 4 0,119 0 0 68 PLTD TALANG PADANG 5 0,2 0 0 69 PLTD TALANG PADANG 6 0,2 0 0 70 PLTD TALANG PADANG 7 0,2 0 0 Sebelum dikurangi pembangkit TOTAL KAPASITAS 1.222,519 yang tidak beroperasi TOTAL KAPASITAS 1.200,249 Sesudah dikurangi pembangkit Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 468

yang tidak beroperasi 3.2. Hasil Perhitungan dan Pembahasan Perhitungan indeks keandalan SAIFI dan SAIDI dilakukan dengan menggunakan progam Etap 7.0.0. Hasil perhitungan dapat dilihat dari tabel dibawah ini Tabel 2 : Hasil perhitungan Indeks keandalan SAIFI dan SAIDI pada sistem interkoneksi Sumbagsel No. Indeks Keandalan Hasil Perhitungan 1. SAIFI 3,0716 (gangguan/pelanggan/tahun) 2. SAIDI 34,6482 (jam/pelanggan/tahun) Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa sistem Sumbagsel memiliki indeks SAIFI sebesar 3,0716 gangguan/pelanggan/tahun yang berarti bahwa dalam satu tahun, probabilitas terjadi gangguan pada pelanggan sebanyak 3 kali. Nilai SAIFI ini hanya memberi informasi frekwensi terjadinya pemadaman tetapi tidak memberi informasi berapa lama terjadinya pemadaman. Oleh karena itu nilai SAIFI akan lebih lengkap apabila disertakan nilai SAIDI. Nilai indeks SAIDI hasil perhitungan adalah 34,6482 jam/pelanggan/tahun, ini berarti bahwa dalam satu tahun, probabilitas terjadi pemadaman pada pelanggan sebanyak 34,6482 jam. Nilai indeks SAIDI ini cukup besar, hal ini disebabkan karena waktu durasi keluaran pembangkit terlalu lama, dengan kata lain apabila ada pembangkit yang rusak, waktu perbaikannya cukup lama. Hal lain yang bisa menyebabkan nilai indeks SAIDI besar karena kurangnya pemeliharaan dan cadangan suka cadang tidak tesedia. Untuk memenuhi target PT. PLN (Persero) ke depan yaitu mencapai WCS (World Customer Service) dan WCC (World Class Company), PT. PLN (Persero) telah menetapkan SAIFI sebesar 3 kali/pelanggan/tahun dan SAIDI sebesar 100 menit/pelanggan/tahun. Dengan demikian nilai indeks SAIFI untuk sistem Sumbagsel (3,0716 gangguan/pelanggan.tahun) hampir memenuhi standar yang ditetapkan, akan tetapi nilai indeks SAIDI ini jauh diatas standar yang ingin dicapai oleh PT. PLN (Persero), oleh karena itu harus dilakukan upaya dan kerja keras dari seluruh jajaran PT. PLN (Persero) untuk menurunkan indeks SAIDI dari 34,6482 jam menjadi lebih rendah dari 100 menit. Dalam evaluasi nilai indeks keandalan pada sisi pelanggan, SAIFI dan SAIDI tidak bisa dievaluasi sendiri-sendiri tetapi harus dievaluasi secara bersama-sama (keseluruhan). jadi nilai indeks SAIFI dan SAIDI kedua-duanya harus memenuhi standar yang telah ditentukan, baru system itu dapat dikatakan andal, apabila salah satu indeks tidak memenuhi kreteria, maka system itu dikatakan tidak andal. IV. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan 1. Nilai indeks SAIFI untuk sistem Sumatera Bagian Selatan adalah 3,0716 gangguan/pelanggan/tahun. Nilai indeks ini mendekati indeks SAIFI yang ingin dicapai oleh PT. PLN (Persero) yaitu 3 gangguan/ pelanggan/tahun Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 469

2. Nilai indeks SAIDI untuk sistem Sumatera Bagian Selatan adalah 34,6482 jam/pelanggan/tahun. Nilai indeks ini jauh diatas indeks SAIDI yang ingin dicapai oleh PT. PLN (Persero) yaitu 1,67 jam/pelanggan/tahun. 3. Pada tahun 2010, Sistem interkoneksi Sumatera Bagian Selatan dapat dikatakan tidak andal 4.2. Saran Untuk memenuhi indeks keandalan yang ingin dicapai PT.PLN (Perseero) yaitu indeks SAIFI sebesar 3 gangguan/pelanggan/tahun dan SAIDI sebesar 1,67 jam/pelanggan/tahun maka hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menambah cadangan kapasitas pembangkit 2. Overhaul pembangkit yang sudah tua 3. Meningkatkan pemeliharaan unit-unit pembangkit 4. Menyediakan alat suku cadang yang memadai 5. DAFTAR PUSTAKA Bertling, Lina dan Wallnerstrom Carl Johan. 2007. Exercise on Reliability Assessment of electric power systems. Royale Institute of Technology School of electrical Engineering : Stockholm. Billinton, R, dan Allan, R,N. 1994. Reliability Evaluation Of Power System second edition. Plenum Press New York dan London. Thayib, Rudiyanto, Ir, Msc. 2003. Buku Ajar Keandalan Sistem Tenaga Listrik. Universitas Sriwijaya : Palembang. PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Ramakumar, R. 2000. Reliability Engineering The Electrical Engineering Handbook. Boca Raton: CRC Press LLC. Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 470