BAB II KAJIAN PUSTAKA
|
|
- Yohanes Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir (state of the art) Berdasarkan topik usulan tugas akhir yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil. Referensi-referensi ini kemudian akan digunakan untuk mempertimbangkan permasalahan-permasalahan apa saja yang berhubungan dengan topik yang diambil. Adapun beberapa referensi tinjauan mutakhir yang digunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Disyon tentang Analisa Keandalan Sistem Distribusi dengan Metode RIA pada Sistem Distribusi Jawa Timur Penyulang GI Waru pada tahun 2008, didapatkan bahwa metode RIA ini dapat digunakan untuk menghitung indeks keandalan MAIFI ( Momentary Average Interruption Frequency Index) sebab di dalam perhitungannya, metode ini juga memperhatikan laju kegagalan yang disebabkan oleh gangguan sementara yang dialami oleh tiap komponen dalam sistem. Namun data-data yang dianalisis di dalam penelitian ini hanya mencangkup data panjang saluran serta jumlah pelanggan sistem distribusi GI Waru saja dan nilai failure rate pada komponen lain (seperti trafo dan CB) tidak dimasukkan ke dalam perhitungan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Henki P. Wicaksono dan kawan-kawan tentang Analisis Keandalan Sistem Distribusi di PLN APJ Kudus dengan metode Section Technique pada tahun 2012, didapatkan bahwa konfigurasi jaringan di APJ Kudus yang mulanya kompleks dapat dibagi ke dalam beberapa seksi dengan sectionalizer sebagai pembatas dari tiap seksi pada diagram sistem distribusi menggunakan metode ini, sehingga didapatkan proses perhitungan yang lebih sederhana untuk mendapatkan hasil indeks keandalan sistem. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan behwa nilai SAIFI pada area ini masih di memenuhi terget 5
2 6 PLN yakni sebesar 2,4982 pemadaman/tahun sedangkan nilai SAIDI bernilai 7,6766 jam/tahun sehingga tidak memenuhi target PLN yaitu 100 menit atau sekitar 1,67 jam/tahun. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Fauziah dan kawan-kawan tentang Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distibusi dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan di Kabupaten Enrekang Sulsel dengan metode RIA pada tahun 2012, didapatkan bahwa nilai indeks keandalan di area ini menjadi lebih baik setelah adanya sisipan GI di Enrekang. Dengan bantuan metode RIA ini, peneliti mendapatkan perhitungan indeks keandalan yang berupa SAIFI dan SAIDI. Didapatkan bahwa nilai SAIFI di masing-masing penyulang di area Enrekang ini masih memenuhi target PLN dengan nilai jumlah nilai SAIFI di penyulang area ini adalah 1,199 jam / pelanggan.tahun. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Fery Praditama tentang Analisis Keandalan dan Nilai Ekonomis di Penyulang Pujon PT. PLN (Persero) Area Malang pada tahun 2014, didapatkan bahwa dengan menggunakan metode section technique untuk menganalisis jaringan Penyulang Pujon yang semula sangat kompleks menjadi 8 section membuat proses perhitungan indeks keandalan sistem menjadi lebih mudah. Penyulang Pujon yang memiliki struktur jaringan radial interkoneksi dibagi menjadi 8 section untuk mendapat perhitungan SAIDI dan SAIFI.
3 7 2.2 Tinjauan Pustaka Adapun teori-teori penunjang yang digunakan penulis untuk mengerjakan Tugas Akhir ini, antara lain : Keandalan Sistem Tenaga Listrik Keandalan merupakan suatu istilah abstrak yang memiliki arti ketahanan, ketergantungan, dan kinerja yang baik. Untuk sistem teknik elektro, keandalan merupakan sesuatu yang dapat dihitung, diukur, dievaluasi, direncanakan, dan didesain menjadi bagian dari peralatan atau sebuah sistem. Keandalan berarti kemampuan suatu sistem untuk bekerja sesuai dengan fungsinya dibawah kondisi operasi yang dihadapi selama masa hidupnya (Chowdhury, 2009). Secara umum, sistem penyaluran tenaga listrik dibagi menjadi beberapa bagian, yakni : sistem pembangkitan, sistem transmisi, sistem distribusi, serta sistem pembagian beban. Masing-masing bagian beroperasi secara terintegrasi agar dapat menyalurkan energi listrik dari pembangkit hingga pelanggan (beban). Sistem distribusi merupakan bagian vital dari sebuah sistem penyaluran energi listrik, karena sistem ini yang menghubungkan langsung sistem tenaga dengan pelanggannya. Sebanyak lebih dari 80% dari semua gangguan pelanggan, terjadi di sistem distribusi (Chowdhury, 2009). Hal ini dapat terjadi karena konfigurasi dari sistem distribusi umumnya adalah berbentuk radial, dimana sistem akan mudah down oleh sebuah gangguan karena sistem radial ini umumnya menggunakan struktur seri dalam konfigurasinya, sehingga apabila terjadi suatu gangguan maka akan mempengaruhi semua komponen sistem di dalamnya. Metode keandalan direncanakan dan didesain pada sistem distribusi untuk mencegah sistem tersebut mudah mengalami down, sehingga disinilah pentingnya untuk menganalisis suatu keandalan sistem distribusi tenaga listrik.
4 Pengaplikasian konsep keandalan pada sistem distribusi Aplikasi dari konsep keandalan sistem distribusi berbeda dengan aplikasi sistem pembangkitan dan sistem transmisi, dimana sistem distribusi lebih berorientasi pada titik beban pelanggan daripada orientasi pada wujud sistem, dan sistem distribusi lokal lebih dipertimbangkan daripada sistem terintegrasi yang secara luas yang mencangkup fasilitas pembangkitan dan transmisi. Keandalan sistem pembangkitan dan transmisi lebih mempertimbangkan probabilitas hilangnya beban (loss of load), dengan sedikit memperhatikan komponen sistem, sedangkan keandalan distribusi melihat ke semua aspek dari teknik, seperti desain, perencanaan, pengoperasian. Karena sistem distribusi kurang kompleks dibandingkan sistem pembangkitan dan transmisi yang terintegrasi, perhitungan probabilitas metematiknya lebih sederhana dibandingkan yang dibutuhkan untuk penaksiran keandalan pembangkitan dan transmisi (Chowdhury, 2009) Tipe Jaringan Sistem Distribusi Secara umum, bentuk konfigurasi suatu jaringan tenaga listrik hanya mempunyai 2 konsep konfigurasi, yaitu : (PLN, 2010) Jaringan Radial Merupakan jaringan yang hanya mempunyai satu pasokan tenaga listrik, jika terjadi gangguan pada sistem, maka sistem akan blackout atau padam pada bagian yang tidak mendapat pasokan listrik Jaringan Bentuk Tertutup Merupakan jaringan yang memepunyai alternatif pasokan tenaga listrik jika terjadi gangguan. Sehingga bagian yang mengalami pemadaman ( blackout) dapat dikurangi atau bahkan dihindari. Berdasarkan kedua konsep di atas, maka dibuat konfigurasi-konfigurasi jaringan sebagai berikut : (PLN, 2010)
5 9 1. Konfigurasi Radial Konfigurasi jaringan ini disebut juga sebagai konfigurasi fish bone. Pengurangan luas pemadaman dilakukan dengan mengisolasi bagian yang terkena gangguan dengan menggunakan pemisah pole top switch (PTS), Air Break Switch (ABS), dengan koordinasi relai. Pemutus balik otomatis (PBO) atau automatic recloser dipasang pada saluran utama dan saklar seksi otomatis (SSO) atau automatic sectionalizer pada titik percabangan. Gambar 2.1 Konfigurasi Radial Konfigurasi bertipe radial ini memiliki kelebihan maupun kekurangan, antara lain sebagai berikut : a. Keunggulan : - Bentuk atau strukturnya sederhana. - Biaya investasi dan perawatan yang relatif murah. b. Kelemahan : - Kualitas pelayanannya kurang baik karena rugi tegangan dan daya pada saluran relatif besar. - Kontinyuitas pelayanan daya tak terjamin sebab antara titik sumber dan titik beban hanya ada satu alternatif saluran. - Bila saluran tersebut mengalami gangguan, maka seluruh rangkaian setelah gangguan akan mengalami pemadaman total.
6 10 2. Konfigurasi Spindel Konfigurasi spindel umumnya digunakan pada saluran kabel bawah tanah. Pada konfigurasi ini dikenal 2 jenis penyulang yaitu penyulang cadangan (standby atau express feeder) dan penyulang operasi ( working feeder). Penyulang cadangan tidak dibebani dan berfungsi sebagai back-up suplai jika terjadi gangguan pada penyulang operasi. Untuk konfigurasi 2 penyulang, maka faktor pembebanan hanya 50%. Berdasarkan konsep spindel, jumlah penyulang pada 1 spindel adalah 6 penyulang operasi dan 1 penyulang cadangan sehingga faktor pembebanan konfigurasi spindel penuh adalah 85%. Ujung-ujung penyulang berakhir pada gardu yang disebut Gardu Hubung dengan kondisi operasi Normally Open (NO), kecuali penyulang cadangan dengan kondisi Normally Close (NC). Gambar 2.2 Konfigurasi Spindel Adapun kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh konfigurasi sistem distribusi ini, antara lain sebagai berikut : a. Keunggulan : - Mempunyai keandalan sistem yang lebih tinggi. - Rugi tegangan dan rugi daya relatif kecil. - Adanya gardu hubung b. Kelemahan : - Beban setiap penyulang terbatas - Maksimum 7 penyulang dan panjang penyulang kurang lebih 8 km - Biaya investasi dan perawatan yang sangat mahal.
7 11 3. Konfigurai Fork Konfigurasi ini memungkinkan satu Gardu Distribusi dipasok dari 2 penyulang berbeda dengan selang waktu pemadaman sangat singkat. Jika penyulang operasi mengalami gangguan, dapat dipasol dari penyulang cadangan secara efektif dalam waktu sangat singkat dengan menggunakan fasillitas Automatic Change Over Switch (ACOS). Pencabangan dapat dilakukan dengan sedapan Tee-Off (TO) dari saluran udara atau saluran kabel bawah tanah melalui Gardu Distribusi. Gambar 2.3 Konfigurasi Fork Sumber : PLN, Konfigurasi Spotload (Paralel Spot) Konfigurasi yang terdiri dari sejumlah penyulang yang beroperso secaraa paralel dari sumber atau Gardu Induk yang berakhir pada Gardu Distribusi. Konfigurasi ini dipakai jika beban pelanggan melebihi kemampuan hantar arus penghantar. Salah satu penyulang berfungsi sebagai penyulang cadangan, guna mempertahankan kontinyuitas penyaluran. Sistem harus dilengkapi dengan relai arah (directional relay) pada Gardu Hubung. Gambar 2.4 Konfigurasi Spotload (Paralel Spot) Sumber : PLN, 2010
8 12 5. Konfigurasi Jala-Jala (Grid, Mesh) Konfigurasi jala-jala memungkinkan pasokan tenaga listrik dari berbagai arah ke titik beban. Rumit dalam proses pengoperasiannya, namun umumnya digunakan pada daerah padat beban tinggi dan pelanggan-pelanggan khusus. Gambar 2.5 Konfigurasi Jala-Jala (Grid, Mesh) Secara umum, baik buruknya sistem penyaluran dan distribusi tenaga listrik adalah ditinjau dari bal-hal berikut ini : (Suhadi, 2008) a. Kontinyuitas Pelayanan yang baik, tidak sering terjadi pemadaman, baik karena gangguan maupun karena hal-hal yang direncanakan. Biasanya, kontinyuitas pelayanan terbaik diprioritaskan pada beban-beban yang dianggap vital dan sama sekali tidak dikehendaki mengalami pemadaman, misalnya instalasi militer, pusat pelayanan komunikasi, rumah sakit, dll. b. Kualitas Daya yang baik, antara lain meliputi : Kapasitas daya yang memenuhi Tegangan yang selalu konstan dan nominal Frekuensi yang selalu konstan (untuk sistem AC) c. Perluasan dan Penyebaran daerah beban yang dilayani seimbang. Khususnya untuk sistem tegangan AC 3 fasa, faktor keseimbangan beban pada masing-masing fasa perlu diperhatikan. d. Fleksibel dalam pengembangan dan perluasan daerah beban. Perencanaan sistem distribusi yang baik, tidak hanya bertitik tolak pada kebutuhan beban sesaat, tetapi perlu diperhatikan pula secara teliti mengenai pengembangan
9 13 beban yang harus dilayani, bukan saja dalam hal penambah kapasitas dayanya, tetapi juga dalam hal perluasan daerah beban yang harus dilayani. e. Kondisi dan Situasi Lingkungan. Faktor ini merupakan pertimbangan dalam perencanaan untuk menentukan tipe-tipe atau macam sistem distribusi mana yang sesuai untuk lingkungan bersangkutan, misalnya tentang konduktornya, konfigurasinya, tata letaknya, dan sebagainya, termasuk pertimbangan segi estetika atau keindahannya. f. Pertimbangan Ekonomis. Faktor ini menyangkut perhitungan untung rugi ditinjau dari segi ekonomis, baik secara komersil maupun dalam rangka penghematan anggaran yang tersedia Laju Kegagalan (failure rate) Laju kegagalan didefinisikan sebagai nilai atau jumlah dari gangguan dalam suatu interval waktu tertentu. Di dalam menghitung laju kegagalan dari sebuah grup unit, waktu total operasi dari unit biasanya digunakan daripada waktu kronologinya. Laju kegagalan ini mempunyai satuan kegagalan/tahun. Adapun persamaan dari laju kegagalan ini adalah sebagai berikut : Laju kegagalan, λ = jumlah kegagalan total waktu operasi unit (2.1) Berdasarkan penyebab terjadinya laju kegagalan, laju kegagalan dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni : 1. Sustained failure rate yang merupakan nilai laju kegagalan yang diakibatkan oleh gangguan yang memiliki interval waktu yang cukup lama di dalam periode perbaikannya. Jenis laju kegagalan ini yang umum digunakan untuk perhitungan indeks keandalan suatu sistem distribusi. 2. Momentary failure rate merupakan nilai laju kegagalan yang disebabkan oleh gangguan sesaat yang dialami oleh suatu komponen di dalam sistem.
10 14 Berikut ini merupakan SPLN No. 59 Tahun 1985 mengenai standar nilai λ pada setiap struktur jaringan distribusi listrik : Tabel 2.1 Failure rate menurut SPLN No. 59 Tahun 1985 Jenis Jaringan Standar Nilai λ SUTM Radial 3,21 SUTM Radial dengan PBO di tengah 2,415 Spindle tanpa PPJD 1,199 Spindle dengan PPJD 1,199 Spot Network 0, Ketidaktersediaan (Unavailability) Ketidaktersediaan merupakan waktu dimana sistem tidak dapat menyuplay daya ke pelanggan. Ketidaktersediaan juga berarti durasi atau lamanya gangguan dan disimbolkan huruf U besar. Durasi gangguan ini mempunyai satuan jam/tahun. Berikut ini merupakan SPLN No. 59 Tahun 1985 mengenai standar nilai U pada setiap struktur jaringan distribusi listrik : Tabel 2.2 Unavailability menurut SPLN No. 59 Tahun 1985 Jenis Jaringan Standar Nilai U SUTM Radial 21,094 SUTM Radial dengan PBO di tengah 12,842 Spindle tanpa PPJD 4,364 Spindle dengan PPJD 3,3312 Spot Network 0,01
11 Konsep Kurva Bathtub Kurva bathtub merupakan grafik yang digunakan untuk menggambarkan laju kegagalan dari suatu peralatan. Kurva bathtub ini memiliki 3 bagian utama, yaitu : Periode Infant Mortality Pada periode ini laju kegagalan dari peralatan memiliki nilai yang tinggi pada waktu baru pakai artinya peralatan tersebut akan mudah mengalami kerusakan, kemudian terjadi penurunan nilai laju kegagalan yang signifikan. Besarnya nilai laju kegagalan ini dapat disebabkan karena adanya cacat pada waktu produksi peralatan, adanya kerusakan pada saat pengangkutan, adanya kerusakan pada saat instalasi, ataupun pelaksanaan instalasi yang kurang baik. Periode ini disebut juga periode adaptasi dari peralatan terhadap lingkungannya Periode Useful Life Karakteristik peralatan pada selang waktu ini memiliki nilai laju kegagalan yang mendekati konstan sehingga peralatan tersebut siap beroperasi atau digunakan. Pada periode ini, laju kegagalan dari peralatan juga paling kecil dibandingkan periode yang lain, atau dengan kata lain pada periode ini peralatan dapat dikatakan jarang mengalami kegagalan Periode Wear Out Karakteristik peralatan pada selang waktu ini yang sebelumnya mendekati konstan akan mengalami peningkatan nilai laju kegagalan secara eksponensial sampai kemudian peralatan tersebut rusak dan harus diganti dengan peralatan yang baru.
12 16 Gambar 2.6 Kurva bathtub laju kegagalan Sumber : Chowdhury, Sistem Seri Pada suatu sistem yang terkoneksi seri, semua komponen di dalam sistem dibutuhkan agar sistem dapat bekerja sesuai fungsinya. Dengan kata lain, apabila terdapat satu dari semua komponen yang tidak beroperasi, maka sistem akan mati (down). Secara skematik, sistem ini memiliki satu jalur utama yang melewati tiap elemen dari sistem dan jalur ini yang menghubungkan bagian input dan output dari sistem. R 1 (t) R 2 (t) R 3 (t) Gambar 2.7 Skematik jaringan sistem seri Setiap komponen pada sistem memiliki laju kegagalan dan keandalan sendiri, dan laju kegagalan dan keandalan dari sistem tergantung pada komponen individunya. Keandalan sistem seri merupakan probabilitas dimana semua komponen akan berperan secara serempak atau bersamaan agar sistem tersebut dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Apabila kegagalan komponen tidak tergantung dengan yang lain, maka probabilitas dari sistem dapat dituliskan ke dalam persamaan berikut :
13 17 R system (t) = R 1 (t) x R 2 (t) x R 3 (t) (2.2) Apabila terdapat n komponen pada sistem seri, maka : n R system (t) = i=1 R i (2.3) Apabila komponen satu memiliki laju kegagalan λ 1 komponen 2 dan 3 memiliki laju kegagalan λ 2 dan λ 3, maka : begitu pula dengan λ sys =λ 1 +λ 2 +λ 3 (2.4) U sys =λ 1.r 1 +λ 2.r 2 +λ 3.r 3 (2.5) r sys = U sys λ sys = λ 1.r 1 +λ 2.r 2 +λ 3.r 3 λ 1 +λ 2 +λ 3 (2.6) λ 1, λ 2, λ 3 r 1, r 2, r 3 U sys Apabila terdapat n komponen pada sistem seri, maka : Keterangan : λ sys = λi i (2.7) U sys = λi.ri i (2.8) r sys = U sys λ sys (2.9) = laju kegagalan komponen 1, 2, dan 3 (kegagalan/tahun) = outage time komponen 1, 2, dan 3 (jam/kegagalan) = rata-rata ketidaktersediaan / unavailability sistem (jam/tahun) Sistem Paralel Sebuah sistem yang disusun secara paralel akan mengalami pemadaman (mati) apabila semua komponen di dalam sistem mengalami pemadaman atau rusak, namun jika hanya terdapat satu komponen saja yang mengalami kerusakan maka tidak akan menyebabkan sistem mati. Sistem yang memiliki konfigurasi paralel sering disebut sebagai sistem yang berlebih (fully redundant system).
14 18 R 1 (t) R 2 (t) Gambar 2.8 Skematik jaringan sistem paralel Apabila komponen 1 memiliki laju kegagalan λ 1 komponen 2 memiliki laju kegagalan λ 2, maka : begitu pula dengan λ sys = λ 1.λ 2.(r 1.r 2 ) 1+(λ 1.r 1 )+(1+λ 2.r 2 ) (2.10) λ sys =λ 1.λ 2.(r 1 +r 2 ) ketika λ i. r i << 1 (2.11) r sys = r 1.r 2 r 1 +r 2 (2.12) U sys =λ sys.r sys =λ 1.λ 2.r 1.r 2 (2.13) Untuk sistem yang memiliki komponen lebih dari 2, maka persamaan sistem menjadi dibawah ini : λ sys =λ 1.λ 2.λ 3 (r 1 +r 2 +r 3 ) (2.14) r sys = r 1.r 2.r 3 r 1 +r 2 +r 3 (2.15) U sys =λ sys.r sys =λ 1.λ 2.λ 3.r 1.r 2.r 3 (2.16) Komponen-komponen sistem dalam menganalisis keandalan Suatu sistem jaringan distribusi tenaga listrik memiliki banyak komponen di dalamnya, seperti : transformator, circuit breaker, fuse, relay-relay, dan sebagainya. Namun, di dalam menganalisis keandalan suatu sistem jaringan distribusi, komponenkomponen yang umumnya diperhatikan tingkat laju kegagalannya (λ) antara lain : Transformator Circuit Breaker
15 19 Fuse Saluran distribusi, baik berupa SUTM maupun SKBT Selain tingkat laju kegagalannya ( failure rate) dari masing-masing komponen, nilai repair time serta switching time dari tiap komponen juga diperlukan guna mengetahui nilai indeks keandalan sistem distribusi tersebut Metode Section Technique Metode Section Technique merupakan suatu metode terstruktur untuk menganalisis suatu sistem kelistrikan. Metode ini dalam mengevaluasi keandalan sistem distribusi didasarkan pada bagaimana suatu kegagalan dari suatu peralatan mempengaruhi operasi sistem. Efek atau konsekuensi dari gangguan individual peralatan secara sistematis diidentifikasikan dengan penganalisaan apa yang terjadi jika gangguan terjadi. Kemudian masing-masing kegagalan peralatan dianalisisis dari semua titik beban (load point). Pendekatan yang dilakukan dari bawah ke atas dimana yang dipertimbangkan satu mode kegagalan pada suatu waktu (Xie, 2008). Dalam metode Section Technique ini, diasumsikan kegagalan peralatan tidak saling berhubungan, masing-masing peralatan dapat dianalisis secara terpisah. Jika kegagalan peralatan saling dihubungkan, maka perhitungan keandalan sistem menjadi lebih kompleks. Maka untuk menyederhanakan perhitungan tersebut adalah dengan cara mengasumsikan bahwa setiap kegagalan tidak saling berhubungan. Namun pada akhirnya, hasil dari tiap bagian-bagian yang telah terpisah sebelumnya akan digabungkan menjadi satu untuk mendapatkan indeks keandalan yang akan dicari Metode RIA Metode RIA ( Reliability Index Assesment) adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk memprediksi gangguan pada sistem distribusi berdasarkan topologi sistem dan data-data mengenai keandalan komponen. Secara fungsional, RIA mendata kegagalan yang terjadi pada peralatan secara komprehensif, lalu mengidentifikasi kegagalan tersebut, dan menganalisis mode kegagalan tersebut.
16 20 Filosofi dari metode RIA adalah suatu sistem mode yang melibatkan analisis bottom up dimana suatu analisis mode kegagalan spesifik dari sub sistem, dilihat pengaruhnya terhadap keseluruhan sistem sehingga dapat dihasilkan indeks-indeks keandalan yang memiliki kontribusi terhadap indeks keandalan seluruh sistem. Adapun syarat-syarat dari metode RIA : 1. Data topologi penyulang (feeder) sistem jaringan distribusi 20 kv secara menyeluruh beserta titik-titik beban (load point). 2. Data jumlah pelanggan pada setiap titik beban. 3. Parameter data keandalan sistem Indeks Keandalan Indeks keandalan yang akan dievaluasi biasanya menggunakan konsep klasik yang akan menghitung : laju kegagalan rata-rata (λ), durasi pemadaman ratarata (r), dan ketidaktersediaan tahunan rata -rata (U). Indeks keandalan merupakan suatu indikator keandalan yang dinyatakan dalam suatu besaran probabilitas. Keandalan dari pelayanan konsumen dapat dinyatakan dalam beberapa indeks yang biasanya digunakan untuk mengukur keandalan dari suatu sistem. Adapun indeks tersebut, diantaranya : 1. SAIFI ( System Average Interruption Frequency Index). Merupakan ukuran jumlah rata-rata dari gangguan yang terjadi dalam satu tahun dan ditetapkan ke dalam bentuk persamaan : = =. h h... (2.17)
17 21 2. SAIDI ( System Average Interruption Duration Index). Merupakan waktu kegagalan rata-rata dalam satu tahun untuk tiap pelanggan dan ditetapkan ke dalam bentuk persamaan : = =. h h... (2.18) 3. CAIDI ( Customer Average Interruption Duration Index). Merupakan lama rata-rata dari sebuah gangguan yang pernah dialami oleh pelanggan dan ditetapkan ke dalam bentuk persamaan : = =. h h... (2.19) 4. CAIFI ( Customer Average Interrruption Frequency Index). Merupakan lama rata-rata dari gangguan pada pelanggan yang pernah mengalami gangguan paling tidak satu kali dan ditetapkan ke dalam persamaan berikut : = =. h h... (2.20) 5. MAIFI ( Momentary Average Interruption Frequency Index). Merupakan frekuensi pemadaman rata-rata untuk tiap konsumen dalam kurun waktu setahun yang disebabkan oleh gangguan sesaat dan ditetapkan ke dalam persamaan berikut : =.... (2.21)
Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-153 Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique Henki Projo Wicaksono,
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Sistem Distribusi Penyulang Kampus dengan Menggunakan Penggabungan Metode Section Technique dan RIA
SKRIPSI Analisis Keandalan Sistem Distribusi Penyulang Kampus dengan Menggunakan Penggabungan Metode Section Technique dan RIA GUSTI PUTU BUDI ARIGANDHI NIM. 1104405009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG
ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG Fery Praditama. 1, Ir. Teguh Utomo, MT. 2, Ir. Mahfudz Shidiq, MT³ 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 2,3 Dosen Teknik Elektro,
Lebih terperinciTeknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember
Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember 2015 1 ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PENYULANG KAMPUS DENGAN MENGGUNAKAN PENGGABUNGAN METODE SECTION TECKNIQUE DAN RIA Gusti Putu Budi Arigandi 1,
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA
BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA Distribusi sistem tenaga listrik memiliki peranan penting dalam penyaluran daya ke beban atau konsumen, terutama kualitas energi listrik yang diterima konsumen sangat
Lebih terperinciSTUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN
Mikrotiga, Vol 2, No. 1 Januari 2015 ISSN : 2355-0457 5 STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN Azzahraninna Tryollinna 1*, Rudyanto
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Sistem Tenaga listrik di Indonesia tersebar dibeberapa tempat, maka dalam penyaluran tenaga listrik dari tempat yang dibangkitkan sampai ke tempat
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gardu Induk Kentungan Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang Km 6,5 Yogyakarta. Ditinjau dari peralatannya Gardu Induk Kentungan merupakan Gardu Induk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proses Penyaluran Tenaga Listrik Gambar 2.1. Proses Tenaga Listrik Energi listrik dihasilkan dari pusat pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, gas, panas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai
BAB IV ANALISA DATA Dalam melakukan evaluasi nilai indeks keandalan pada sebuah sistem distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai keandalan yang didapat dari ETAP dibandingkan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Kinerja Distribusi PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang Secara umum kinerja distribusi di PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang mengalami penurunan yang baik
Lebih terperinciPengelompokan Sistem Tenaga Listrik
SISTEM DISTRIBUSI Sistem Distribusi Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik
Lebih terperinciLaju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi
Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan akan tenaga listrik di jaringan listrik Bengkulu, menuntut suatu sistem tenaga listrik yang mempunyai keandalan dalam penyediaan dan penyaluran dayanya. Permasalahan
Lebih terperinciAnalisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor
Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor Okki Dwi Bagus A. 1), Sulistyono, ST, MM 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON
STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON I. N. Partawan 1, I. G. Dyana Arjana 2, A. I. Weking 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir (State Of The Art) Berdasarkan topik skripsi yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan
Lebih terperinciPROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1
PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1 ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DI PT. PLN (PERSERO) APJ KUDUS MENGGUNAKAN SOFTWARE (ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGAM) DAN METODE
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam proses penelitian ini penulis melakukan penelitian kuantitatif yang menganalisa suatu keandalan sistem distribusi 20 kv menggunkan metode RIA (Reliability
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distributed Generation Distributed Generation adalah sebuah pembangkit tenaga listrik yang bertujuan menyediakan sebuah sumber daya aktif yang terhubung langsung dengan jaringan
Lebih terperinciStudi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 B-119 Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan Fauziah, Adi
Lebih terperinciEvaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto
Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan
Lebih terperinciJARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Pengertian dan fungsi distribusi tenaga listrik : Pembagian /pengiriman/pendistribusian/pengiriman energi listrik dari instalasi penyediaan (pemasok) ke instalasi pemanfaatan
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE Chandra Goenadi, I.G.N
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Agung Arief Wibowo dalam penelitiannya yang berjudul Analisa Keandalan Transformator Gardu Induk Wilayah Surabaya Menggunakan Metode
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique
KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique Aditya Mulianda #1, Syahrizal #, Mansur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam penggunaan daya listrik, mutlak dibutuhkan sistem distribusi. Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berguna untuk menyalurkan
Lebih terperinciCanggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN (PERSERO) APJ BANYUWANGI DENGAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT APPROACH (20 kv Distribution System Reliability Analysis At PT. PLN (Persero)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik skripsi yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan
Lebih terperinciStudi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Andhito Sukmoyo Nugroho, I.G.N. Satriadi Hernanda 2), Adi Soeprijanto 1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE
ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciPerencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran
56 Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 1, Januari - Juni 2016 Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran I Putu Andithya Chrisna Budi 1, I. A. Dwi Giriantari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Literatur Pada penelitian sebelumnya pada tahun 2014 menjelaskan tentang studi keandalan sistem distribusi 20 kv menggunakan metode Section Technique dan RNEA (Realibility
Lebih terperinciAnalisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)
B-462 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) Achmad
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Kenyamanan dan keamanan pada konsumen perusahaan maupun rumah tangga sangat ditentukan oleh keandalan sistem distribusi tenaga listrik. Indeks keandalan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman teknologi sekarang ini kehidupan masyarakat sangatlah bergantung dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi kebutuhan pokok industri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik skripsi yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG
ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG Fery Praditama. 1, Ir. Teguh Utomo, MT. 2, Ir. Mahfudz Shidiq, MT³ 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 2,3 Dosen Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam proses penelitian ini penulis melakukan penelitian kuantitatif yang menganalisa suatu keandalan sistem distribusi 20 kv menggunkan metode Section
Lebih terperinciDosen Pembimbing Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc., Ph.D I.G.N. Satriyadi Hernanda, ST., MT
STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT. SEMEN GRESIK-TUBAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY INDEX ASSESSMENT (RIA) DAN SOFTWARE ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGRAM (ETAP) Dosen Pembimbing Prof.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi Sistem distribusi merupakan keseluruhan komponen dari sistem tenaga listrik yang menghubungkan secara langsung antara sumber daya yang besar (seperti gardu transmisi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan
Lebih terperinciBAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Awalnya energi listrik dibangkitkan di pusat-pusat pembangkit listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTD dengan tegangan menengah 13-20 kv. Umumnya pusat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian dalam tugas akhir ini yaitu penelitian kuantitif dengan melakukan analisis keandalan penggunaan SCADA pada jaringan distribusi
Lebih terperinciSeminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2013 Analisa Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan FMEA Pada PT. PLN Cabang Medan Cholish 1) dan Syukriadin 2) 1) Magister Teknik Elektro Program Pasca Sarjana Universitas
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT.PLN (Persero) Merupakan perusahaan listrik terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang pendistribusian dan berusaha men-suplay energi listrik dengan seoptimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia teknologi baik di bidang industri, usaha, maupun rumah tangga yang mana semua kebutuhan tersebut membutuhkan adanya daya listrik, hampir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Sistem Tenaga Listrik [8] Sekalipun tidak terdapat suatu sistem tenaga listrik yang tipikal, namun pada umumnya dapat dikembalikan batasan pada suatu sistem yang lengkap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. parameter keandalan suatu peralatan distribusi tenaga listrik terhadap
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Keandalan sistem distribusi tenaga listrik sangat berperan penting terhadap kenyamanan dan keamanan bagi konsumen perusahaan maupun rumah tangga. Indeks keandalan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Konsumen Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis, dimana tenaga listrik dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENDAHULUAN Energi listrik pada umumnya dibangkitkan oleh pusat pembangkit tenaga listrik yang letaknya jauh dari tempat para pelanggan listrik. Untuk menyalurkan tanaga listik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang keandalan sistem distribusi telah banyak dilakukan di berbagai daerah baik itu di Indonesia maupun luar negri banyak metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri serta pertambahan
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG
ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG Fahmi Ramadhan 1, Rukmi Sari Hartati 2, I Ketut Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email : ftejoee@gmail.com 1, rshartati@gmail.com
Lebih terperinciANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN RAYON BLORA DENGAN METODE FMEA
TUGAS AKHIR TE 141599 ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN RAYON BLORA DENGAN METODE FMEA M. Umar Khusni NM NRP 2215 105 050 Dosen Pembimbing Dr. Rony Seto Wibowo, ST., MT. Dr. Eng. I Made
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR
SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata-1
Lebih terperinciKeandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA
STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYULANG GARDU INDUK SUKOLILO MENGGUNAKAN METODE RIA (RELIABILITY INDEX ASSESSMENT) Muhammad Yusuf Saifulloh S1 Teknik Elektro,
Lebih terperinciAPLIKASI KONFIGURASI JARINGAN SPINDEL PADA PLN CABANG MEDAN RAYON MEDAN KOTA
APLIKASI KONFIGURASI JARINGAN SPINEL PAA PLN CABANG MEAN RAYON MEAN KOTA Virgilius Robert H. Rumapea 13203146 Laboratorium Tegangan Tinggi dan Arus Tinggi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika - Institut
Lebih terperinciEvaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)
Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) Rahmad Santoso, Nurhalim Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gardu Induk Gejayan Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk Gejayan, didapatkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat di era teknologi saat ini, khususnya Riau. Arsyad Juliandi Rachman sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau mengatakan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN
PENGARUH PENGATURAN RECLOSER UNTUK MENANGGULANGI GANGGUAN ARUS LEBIH DAN GANGGUAN TANAH (STUDI KASUS PADA KINERJA RECLOSER SESI NR1 DI PT PLN RAYON PANCUR BATU) LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah
Lebih terperinciBAB 2 TEORI PENUNJANG
5 BAB 2 TEORI PENUNJANG 2.1 Sistem Distribusi Tenaga listrik Sistem distribusi bertugas mengirim tenaga listrik dari pusat listrik ke pelanggan. Kemampuan untuk melayani pelanggannya sangat tergantung
Lebih terperinciYulius S. Pirade ABSTRAK
Media Litbang Sulteng 2 (1) : 29 33, Oktober 2009 ISSN : 1979-5971 STUDI KEANDALAN KELISTRIKAN KOTA PALU 2007 BERDASARKAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION DURATION INDEX (SAIDI) DAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION
Lebih terperinciSTUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION
STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 PHOTO GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR) Rizky Kurniawan, Zulkarnaen Pane Konsentrasi
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik
Lebih terperinciBab V JARINGAN DISTRIBUSI
Bab V JARINGAN DISTRIBUSI JARINGAN DISTRIBUSI Pengertian: bagian dari sistem tenaga listrik yang berupa jaringan penghantar yang menghubungkan antara gardu induk pusat beban dengan pelanggan. Fungsi: mendistribusikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diimbangi dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun juga akan terus meningkat. Hal ini akan
Lebih terperinciUKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI
UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI 14.1 Pendahuluan Keandalan sistem tenaga listrik merupakan salah satu fitur dari kualitas sistem daya, selain memerlukan tegangan dan frekuensi konstan.
Lebih terperinciANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA
ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Tenaga Listrik Pada umumnya energi listrik yang dihasilkan oleh pusat-pusat pembangkit tenaga listrik letaknya tidak selalu dekat dengan pusat-pusat beban yang akan dilayani.
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA
OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA Radiktyo Nindyo Sumarno Dr. Ir. Hermawan, DEA Wahyudi, ST., MT. Abstract Nowadays, the determination of recloser
Lebih terperinciEVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU
EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciSistem Listrik Idustri
Skema Penyaluran Tenaga Listrik Sistem Listrik Idustri Oleh: Tugino, ST, MT Jurusan Teknik Elektro STTNAS Yogyakarta Tugino, ST MT STTNAS Yogyakarta 2 Sistem Listrik Industri Meliputi Generator Pembangkit
Lebih terperinciEVALUASI INDEKS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI SURABAYA MENGGUNAKAN LOOP RESTORATION SCHEME
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-142 EVALUASI INDEKS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI SURABAYA MENGGUNAKAN LOOP RESTORATION SCHEME Gheschik Safiur Rahmat,
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA
Makalah Seminar Tugas Akhir OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA Radiktyo Nindyo Sumarno [1], Dr. Ir. Hermawan, DEA [2], Wahyudi, ST., MT. [2]
Lebih terperinciGunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method
OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER PADA PENYULANG MAYANG AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) JEMBER MENGGUNAKAN SIMPLEX METHOD (OPTIMIZATION OF RECLOSER PLACEMENT USING SIMPLEX METHOD (CASE STUDY : MAYANG S FEEDER
Lebih terperinciEvaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan
Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State of The Art Review Terdapat beberapa penelitian yang mendukung dari tugas akhir ini, dimana pada penelitian tersebut dijadikan dasar acuan pada penelitian pada tugas
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT
PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1 STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT. SEMEN GRESIK-TUBAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY INDEX ASSESSMENT (RIA) DAN SOFTWARE ETAP
Lebih terperinciANALISA ASPEK EKONOMI PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV PT.PLN(PERSERO) APJ MOJOKERTO
TUGAS AKHIR RE 1599 ANALISA ASPEK EKONOMI PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV PT.PLN(PERSERO) APJ MOJOKERTO Yun Tonce Kusuma Priyanto NRP 2202109003 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciEvaluasi Keandalan Sistem Distribusi Jaringan Spindel GI Nusa Dua PT. PLN (Persero) Distribusi Bali UJ Kuta. I Wayan Suardiawan
Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Jaringan Spindel GI Nusa Dua PT. PLN (Persero) Distribusi Bali UJ Kuta. I Wayan Suardiawan 2206 100 009 Dosen Pembimbing: Ir. Sjamsjul Anam, MT I Gusti Ngurah Satriyadi
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG PEKALONGAN 8 DAN 11
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG PEKALONGAN 8 DAN 11 Aditya Teguh Prabowo *), Bambang Winardi, and Susatyo Handoko Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem tenaga listrik merupakan sistem sarana penyaluran tenaga listrik dari suatu titik sumber ke titik pusat beban yang terdiri atas pembangkitan, saluran
Lebih terperinciAnalisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo
Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo 2207 100 058 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto ST., MT. I Gusti Ngurah Satriyadi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil. Referensi
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik tugas akhir yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasanbatasan
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan
7 BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Dari pembahasan penelitian ini, terdapat beberapa referensi dari beberapa sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan
Lebih terperinciBAB II SALURAN DISTRIBUSI
BAB II SALURAN DISTRIBUSI 2.1 Umum Jaringan distribusi adalah salah satu bagian dari sistem penyaluran tenaga listrik dari pembangkit listrik ke konsumen. Secara umum, sistem penyaluran tenaga listrik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. listrik yang berhubungan dengan pelanggan pengguna jasa PLN.
BAB II DASAR TEORI A. Tinjauan Pustaka Sistem keandalan pada jaringan distribusi sangat besar peranannya untuk mengetahui kebutuhan tenaga listrik pada setiap konsumen. Oleh karena itu peranannya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam dunia yang berkembang saat ini, energi listrik merupakan aspek yang sangat penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam dunia yang sedang berkembang, energi listrik merupakan aspek sangat penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat berperan penting
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk Brebes Gardu induk kebasen memiliki empat buah trafo penunjang. Pada masing-masing trafo memiliki kapasitas yaitu Trafo I
Lebih terperinciSTUDI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV BERBASIS GIS ( GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE RIA ( RELIABILITY INDEX ASSESSMENT )
TUGAS AKHIR - TE 141599 STUDI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV BERBASIS GIS ( GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE RIA ( RELIABILITY INDEX ASSESSMENT ) Jefri Arianto NRP 2213106024
Lebih terperinciEVALUASI EXPECTED ENERGY NOT SUPPLIED (EENS) TERHADAP KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 kv KOTA PADANG
EVALUASI EXPECTED ENERGY NOT SUPPLIED (EENS) TERHADAP KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 kv KOTA PADANG Syarif Hidayatullah (1), Ir. Cahayahati, MT (2), Ir. Ija Darmana, MT (2) (1) Mahasiswa dan (2) Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu ke waktu. Untuk tetap melayani kebutuhan tenaga listrik dari pelanggan, maka sistem distribusi
Lebih terperinciAnalisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru
Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru Jufrizel, MT 1, Rahmat Hidayatullah 2 Universitas Islam Negeri
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir. Judul
1 Judul ANALISA PENGGUNAAN ECLOSE 3 PHASA 20 KV UNTUK PENGAMAN AUS LEBIH PADA SUTM 20 KV SISTEM 3 PHASA 4 KAWAT DI PT. PLN (PESEO) APJ SEMAANG Disusun oleh : Kunto Herwin Bono NIM : L2F 303513 Jurusan
Lebih terperinciTugas Metodologi Penelitian Referensi dan Rangkuman Reliabilitas sistem distribusi tenaga listrik : C Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Tugas Metodologi Penelitian Referensi dan Rangkuman Reliabilitas sistem distribusi tenaga listrik Disusun Oleh NPM Semester Fakultas Program Studi :Rizaldi Lukman Imani : C20201141038 : V (Lima) : Teknik
Lebih terperinciEVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP
EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP Drajad Wahyudi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinci