GANGGUAN TIDUR. Dr. Moetrarsih SKF, DTM&H, Sp.KJ

dokumen-dokumen yang mirip
Gangguan tidur LAMIA ADILIA DITA MINTARDI FEBRYN PRISILIA PALIYAMA DR. SUZY YUSNA D, SPKJ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Tidur merupakan suatu fenomena yang umum, terjadi kehilangan. kesadaran yang bersifat sementara dan merupakan suatu keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tidur dan Ritme Sirkadian

Tidur = keadaan bawah sadar dimana orang tsb dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya

Gangguan Tidur (Sleep Disorder) Pertemuan-16

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Nyeri kepala merupakan masalah yang sering terjadi pada anak-anak dan

Klasifikasi dan Penatalaksanaan Gangguan Tidur. Bagaimanakan klasifikasi dan penatalaksanaan gangguan tidur?

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

BAB I. Pendahuluan. melakukan pekerjaan tanpa memperdulikan kesehatan. Pekerjaan. hari dan berulang ulang akan mengakibatkan insomnia yang

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah (NPB) sering disebut sebagai nyeri pinggang

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk anak-anak dan remaja

BAB I PENDAHULUAN. Tidur adalah bagian dari ritme biologis tubuh untuk mengembalikan stamina.

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis

commit to user BAB V PEMBAHASAN

Peran keluarga / caregiver dalam perawatan pasien dengan epilepsi. Dr. Guntara Hari, SpKJ

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Lima, Fransisco &

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungannya dengan fungsi kognitif, pembelajaran, dan atensi (Liu et al.,

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

RESUME JURNAL HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir sepertiga masa hidup kita dihabiskan dengan tidur (Kryger, 2005).

Agung Frijanto PIT PDUI

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

C. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

EATING DISORDERS. Silvia Erfan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup. 17. hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk berubah pengetahuannya,

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki berbagai penyebab. Menurut Kaplan dan Sadock (1997), insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BIPOLAR. oleh: Ahmad rhean aminah dianti Erick Nuranysha Haviz. Preseptor : dr. Dian Budianti amina Sp.KJ

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah. jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun (Bandiyah, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia (lansia)

BAB V PEMBAHASAN. minggu mengalami perbaikan pada kualitas tidur dalam studi ini. Perbaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 11% dari seluruh jumlah penduduk dunia (± 605 juta) (World Health. meningkat menjadi 11.4% dibandingkan tahun 2000 sebesar 7.4%.

BAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Insomnia merupakan suatu kesulitan kronis dalam. memulai tidur, mempertahankan tidur / sering terbangun

BAB I PENDAHULUAN. orang permasalahan sulit tidur (insomnia) sering terjadi bersamaan dengan terjaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho, 2000).

Istirahat adalah suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penderita gangguan skizifrenia di seluruh dunia ada 24 juta jiwa dengan angka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia, sama seperti halnya dengan semua binatang

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan

Gangguan Mood/Suasana Perasaan

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

Diagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar. manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

MAYOR DEPRESSION DISORDER

BAB 1 PENDAHULUAN. secara terus-menerus, dan berkesinambungan. Proses penuan ini akan. sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia sebagai tahap akhir dari siklus kehidupan manusia, sering

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Koroner dan penyakit Valvular ( Smeltzer, et., al. 2010). Gangguan

GAMBARAN KEJADIAN INSOMNIA PADA WANITA MENOPAUSE BERDASARKAN KOMPONEN INSOMNIA RATING SCALE

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. unipolar, penggunaan alkohol, gangguan obsesis kompulsif (Stuart & Laraia,

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

Terapi Kognitif dan Perilaku Untuk Penderita Hipomania dan Mania

GAMBARAN KUALITAS TIDUR DAN GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Synder, 2004). Menurut Potter & Perry (2005) tidur merupakan waktu dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. penutupan rumah sakit jiwa dan cepatnya pengeluaran pasien tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dari 40% keganasan pada perempuan merupakan kanker ginekologi. Kanker

Created by: Rahayu Ginintasasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ditimbulkan sesuai dengan etiologi yang terjadi (Pinzon, 2016).

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas agar dapat dimanfaatkan dan digunakan. mempertahankan eksistensi bangsa di era yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merasa badan tidak segar meskipun sudah tidur (Puspitosari, 2008).

NAPPING DALAM KEPERAWATAN / KESEHATAN. Elly Nurachmah Departmen Keperawatan Medikal Bedah - FIKUI

Transkripsi:

GANGGUAN TIDUR Dr. Moetrarsih SKF, DTM&H, Sp.KJ

Sub Topik Bahasan 1. Sleep-wake cycle disturbance 2. Nightmare 3. Sleep Walking

Indikator Pencapaian 1. Menjelaskan Etiologi Gangguan Tidur 2. Membedakan Gambaran Klinik Gangguan Tidur 3. Menjelaskan Manajemen Gangguan Tidur

Tidur Normal Merupakan serangkaian fase 1-4 dengan peningkatan kedalaman, diselingi periode singkat hampir terjaga selama terjadinya gerakan mata cepat (REM) Setiap Fase tidur memiliki gambaran EEG khas Terdapat perbedaan yang luas lama tidur antara setiap orang (biasanya menurun seiring bertambahnya usia) + 25% waktu hidup manusia untuk tidur Kebutuhan tidur : penidur pendek (short-sleeper) < 6 jam, Penidur panjang (long-sleeper)> 9 jam

Hal-hal Fisiologis yang timbul bersamaan pada Stadium Tidur Gambar 14.1

Fungsi Tidur Sebagai Homeostatik Bersifat menyegarkan Penting untuk Termoregulasi normal Penyimpanan Energi Periode kurang tidur yang lama menyebabkan kekacauan Ego, Halusinasi & Waham

Irama Tidur-Bangun Dipengaruhi faktor eksternal- seperti siklus gelap-terang, rutinitas sehari-hari, periode makan, dalam waktu 24 jam. Juga dipengaruhi Irama Biologis (dewasa tidur 1-2 kali/ 24 jam, perempuan di fase siklus menstruasi pola tidur berubah).

1. Gangguan Tidur Lama tidur tidak selalu berhubungan dengan gangguan tidur Studi tahun 2002, > 1 juta laki-laki & perempuan yang tidur > 8,5 jam setiap malam atau < 3,5 jam menunjukkan angka mortalitas > 15% dibandingkan mereka yang tidur rata2 7 jam setiap malam. 4 Gejala Utama gangguan tidur : Insomnia, Hipersomnia, Parasomnia, & gangguan jadwal tidur-bangun.

Klasifikasi Gangguan Tidur Menurut ICD-10 : F51 Gangguan Tidur nonorganik F51.0 Insomnia nonorganik F51.1 Hipersomnia nonorganik F51.2 Gangguan nonorganik jadwal tidur-bangun F51.3 Berjalan saat tidur F51.4 Teror tidur F51.5 Mimpi buruk

INSOMNIA Definisi : kesulitan memulai atau mempertahankan tidur. Prevalensi pada orang dewasa 15-40%, meningkat pada lansia. Sekitar 145 pada anak usia 3 tahun. JENIS INSOMNIA TRANSIENT / AKUT KRONIK / MENETAP WAKTU Beberapa hari minggu Beberapa bulan - tahun Penyebab Ujian, berkabung, kehilangan, perubahan kehidupan

Penyebab Insomnia Lingkungan Fisiologis Stres hidup Psikiatrik Fisik Farmakologis Parasomnia Higiene tidur yang buruk, perubahan zona waktu, perubahan pola tidur, pergantian waktu kerja Kehamilan, usia pertengahan Kehilangan kerabat, ujian, pindah rumah Ansietas akut, depresi, mania. Sindrom otak organik Nyeri, arthritis, nokturia, Ggn GIT, tirotoksikosis Kafein, alkohol, stimulan Apnea tidur, Mioklonus tidur

PENATALAKSANAAN INSOMNIA 1. Higiene tidur Merupakan dasar pencegahan & terapi insomnia

PENATALAKSANAAN INSOMNIA 2. Hipnotik Benzodiazepin Cyclopyrrolone (Zopiclone) Imidazopyridine (Zolpidem) 3. Pendekatan Perilaku Terapi pilihan untuk anak Kuncinya : menilai menyeluruh pola tidurbangun-kesulitan masuk tidur, memahami keinginan & pandangan ttg perawat agar kemitraan pada penatalaksanaan tercapai.

HIPERSOMNIA Definisi : suatu keadaan tidur & serangan tidur di siang hari yang berlebih, terjadi secara teratur atau rekuren untuk waktu singkat, menyebabkan Ggn fungsi sosial/pekerjaan. Berdasarkan ICD-10, didiagnosis sbg Hipersomnia nonorganik (F51.1) Hipersomnia yang cukup berat : apnea tidur & narkolepsi. Etiologi: bisa menjadi gejala awal depresi, gangguan mood & idiopatik.

Sindrom Kleine-Levin : gangguan langka pada aktivitas hipotalamus, onset masa remaja, kecenderungan pada pria, makan berlebih & hipersomnia episodik.

Perbedaan Hipersomnia dengan Narkolepsi Durasi serangan Hipersomnia > 1-2 jam < 1 jam Onset Gradual Mendadak Narkolepsi Kontrol Dapat ditahan Tidak dapat ditahan Variasi Diurnal Memburuk pagi hari Memburuk malam hari Tempat Jarang di tempat asing >>> di tempat asing Tidur di malam hari EEG Gejala lain Lama, dalam Awitan non-rem (REM onsettidur bila depresi atau tidak minum obat Tidak ada (kecuali bila jadi bagian ggn lain) Terputus REM awitan-tidur khas Katapleksi, paralisis tidur, halusinasi hipnagogik

Penatalaksanaan Hipersomnia Bila ada gangguan psikiatrik mendasar seperti depresi, ditatalaksana depresinya. Stimulan seperti amphetamin terkadang digunakan meskipun ada pertentangan.

Gangguan Jadwal Tidur Bangun Definisi : tidur yang terjadi secara tidak sinkron dgn Penanda waktu lingkungan & sosial, atau zeitgebers. Disebut juga Gangguan irama sirkadian meliputi kegagalan entrainment, hilang pengaturan ritme sentral, sindrom fase tidur tertunda & iregularitas tidur bangun. Kegagalan entrainment : terjadi siklus banguntidur yg independen. Terjadi krn kerusakan neural penglihatan (tiadanya penanda tidur-bangun seperti terang-gelap), bisa juga pd mereka yg penglihatannya normal.

Penanganan Ggn Jadwal Tidur-Bangun Kegagalan entrainment dibantu dengan rutinitas & penanda modalitas sensorik lain. Sindrom fase tidur tertunda dibantu dgn menganjurkan pasien memajukan waktu tidur sebentar tiap 24 jam. Jika tidak berhasil, konsultasi ttg perubahan rutinitas, pekerjaan, dll.

Parasomnia Merupakan fenomena yang tidak diinginkan atau tidak biasa, terjadi tiba-tiba saat tidur atau pada ambang antara bangun & tidur. Biasanya pada tahap 3 & 4 sehingga dikaitkan dgn ingatan buruk ttg gangguan ini. Contoh : Somnabulisme (sleepwalking), mimpi buruk (ansietas mimpi) dan teror malam (pavor nocturnus).

Somnabulisme Definisi Gambaran Klinis Perubahan kesadaran seseorang yg bangun dari tidur sementara masih tertidur & berjalan Berjalan di dalam tidur, duduk & melakukan tindakan tanpa tujuan seperti komat kamit Epidemiologi Diagnosa banding Pria: wanita = 3:4, > 50% kasus terjadi rentang usia 4-8 tahun Epilepsi psikomotor saat tidur ( memeras tangan atau lip smacking) Etiologi Imaturitas fisiologis, stres & ketakutan, 10-20% bersifat familial Penanganan Upaya mencegah cedera & obat yang menekan tidur tahap 3 dan 4

Perbandingan Mimpi Buruk & Teror Malam Mimpi Buruk Teror Malam Stadium Tidur REM (Stadium 1-2) Stadium 3 4 Waktu Malam Asosiasi Gambaran lain Pertengahan & akhir tidur Penghentian konsumsi hipnotik & alkohol, Bete bloker, reserpin, depresi Juga terjadi pd tidur siang Berhub dgn ansietas Sering 1-2 jam setelah mulai tidur Stres, sebelumnya kurang tidur Sering pd tidur malam, Menyertai Somnabulisme

Klasifikasi Gangguan Tidur Menurut DSM-IV-TR Gangguan Tidur Primer Dissomnia 307.42 Insomnia Primer 307.44 Hipersomnia Primer 347 Narkolepsi 780.59 Ggn tidur terkait-pernapasan 307.45 Ggn tidur irama sirkadian Parasomnia 307.47 Ggn Mimpi buruk 307.46 Ggn Teror tidur 307.46 Ggn Berjalan saat tidur

Klasifikasi Gangguan Tidur Menurut DSM-IV-TR Con t Gangguan Tidur akibat gangguan mental lain 307.42 Insomnia yang terkait... (Ggn Aksis I atau II) 307.44 Hipersomnia terkait... ( menunjukkan ggn) Gangguan Tidur lain 780.xx Gangguan tidur akibat (menunjukkan kondisi medis umum ).52 Tipe Insomnia.54 Tipe Hipersomnia.59 Tipe Parasomnia.59 Tipe Campuran

Mengatasi Insomnia Tahapan : 1. Apakah anda seorang penderita insomnia asli atau palsu? Menganalisa diri sendiri apakah penderita insomnia asli atau palsu 2. Mengapa belum tertidur juga Mencari penyebab insomnia yang dialami 3. Menghilangkan penyebab insomnia Sulit untuk dilakukan dan diterapkan

Mengatasi Insomnia lanjutan... 4. Apakah Insomnia akut atau kronis Jika lebih 2 minggu berarti kronis 6. Manfaatkan insomnia yang di diderita Menerima kenyataan dan mengisi dengan cara yang menarik dan menyenangkan

Mengatasi insomnia Akut : Mencari penyebab insomnia Melakukan Terapi : Yoga Hipnotis Relaxasi Minum obat tidur

Mengatasai Insomnia Kronis : Memutus kebiasaan tidak tidur sesering mungkin sambil terus melakukan kontrol atau bahkan menghilangkan penyebab pertama yang menimbulkan masalah Menerima dan membiarkan tetap berlangsung, rileks dan tanpa disadari tidak menjadi beban sehingga bisa tidur dengan baik Konsultasi dan minta nasehat orang lain Membuat acara rutin yang menyenangkan sebelum tidur Tanamkan dalam diri sendiri betapa nikmatnya merasa benar-benar lelah, rileks Menghitung domba sebelum tidur

Terima Kasih