HUBUNGAN PERSEPSI DIMENSI MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT JALAN PADA PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT SILOAM BALI

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

JANGKA WAKTU YANG DIPERLUKAN PASIEN UNTUK PELAYANAN DI BAGIAN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

Farmaka Volume 15 Nomor 3 96

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

Kata Kunci : Persepsi Pasien, Mutu Jasa Pelayanan.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 2,3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

Universitas Sam Ratulangi Manado

Keywords: patient satisfaction; the National Health Insurance; the quality of dental and oral health services

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN TERHADAP KELUHAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

PEMANFAATAN PELAYANAN PENGOBATAN DI PALANG MERAH INDONESIA KOTA SEMARANG

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak.

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

INTISARI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan pelayanan kesehatan secara umum bisa dikaitkan baik. di beberapa daerah yang mengalami kendala dalam

BAB I PENDAHULUAN. Berkeadilan. Untuk mencapainya, perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat

PELAYANAN DI PUSKESMAS SEGEDONG KABUPATEN PONTIANAK

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

ANALISA KEPUASAN PASIEN TERHADAP ASPEK MUTU PELAYANAN DI BAGIAN TPPRJ RUMAH SAKIT BANYUMANIK SEMARANG

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

ANALISIS PELAYANAN FISIOTERAPI TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN REGULER DI UNIT REHABILITASI MEDIK DI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI

Hakim, et al, Hubungan Bauran Pemasaran dan Faktor Psikologis dengan...

GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN OBAT PADA PASIEN BPJS DI DEPO FARMASI BLUD RSUD BALANGAN PERIODE MEI-JUNI TAHUN 2016

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN PETUGAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN PUSKESMAS BENGKOL KOTA MANADO

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis

HuBunGan mutu PelaYanan PeraWaT dengan TinGkaT kepuasan Pasien rawat inap di rumah sakit dr. soediran mangun sumarso WOnOGiri TaHun 2014

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Peningkatan Kelengkapan Rekam Medis. Improving Medical Record Completeness

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai. dengan standart pelayanan Rumah Sakit.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS PONCOL KOTA SEMARANG TAHUN 2012

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG. Oleh: KHARISMA ROSA BP

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1 pelayanan kesehatan

Kajian Total Quality Management dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Tuminting Kota Manado

Transkripsi:

Jurnal Virgin, Jilid 1,No. 2, Juli 2015, Hal: 191-199 Issn: 2442-2509 HUBUNGAN PERSEPSI DIMENSI MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT JALAN PADA PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT SILOAM BALI Cahya Septia Sardiawan, Putu Dedy Kastama Hardy Fakultas Ilmu Kesehatan, Sains dan Teknologi Universitas Dhyana Pura ABSTRACT BPJS of Health Services starting from January 1, 2014 to achieve health insurance for all of Indonesia citizen. The increasing number of utilization in Siloam Bali using JKN increased from the initial reception of JKN participants makes the hospital should keep and even improve the quality of health services to make people remain interested in utilizing health services provided hospital. The purpose of this research was to determine the relation between quality of services dimension with the utilization of services in outpatient JKN patient on siloam hospitals bali year 2015. This research is descriptive quantitative research using cross sectional study. The number of samples in this study as many as 92 people using purposive sampling technique. The experiment was conducted in July-August 2015 using questionnaire research instrument. Data analysis using Chi-Square test. The results showed the quality of outpatient JKN clinics of Siloam Hospitals Bali is quite good. The utilization rate for outpatient JKN clinics of Siloam Hospitals Bali is 64.1%. The results of the bivariate analysis shows that the quality of service dimension significantly associated with utilization of health services. It can be concluded that there is a relationship between service quality with the utilization of health services at the outpatient JKN clinic in Siloam Hospital Bali. It is suggested to management Siloam Hospital Bali to keep improving the quality of services to patients even though the quality of service has good. Keywords: quality of service, utilization of services, BPJS Health PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 36 tahun 2009, menyatakan bahwa bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Untuk mewujudkan komitmen global dan konstitusi di atas, pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan perorangan. Salah satu solusi yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah mengintegrasikan jaminan kesehatan menjadi satu wadah yang bernama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan. Pemerintah juga mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan target dari program BPJS sendiri yaitu tahun 2019 seluruh warga Indonesia sudah terdaftar dalam BPJS, tidak terkecuali dukungan dari pihak swasta. Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit harus sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, disertai peningkatan efesiensi dan produktivitas di bidang manajemen sesuai dengan standar pelayanan minimal rumah sakit, standar profesi 191

dan standar operasional prosedur. Rumah sakit harus mampu menampilkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu untuk tetap bertahan dan berkembang. Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu langkah kearah peningkatan pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk populasi sesuai dengan keluaran (outcome) kesehatan yang diharapkan dan sesuai dengan pengetahuan professional terkini. Menurut Lori di Prete Brown dalam bukunya Quality Assurance of Health Care in Developing Countries yang dikutip oleh Wijono (2000), kegiatan menjaga mutu dapat menyangkut dimensi berupa kompetensi teknis, akses terhadap pelayanan, efektivitas, hubungan antar manusia, efisiensi, kelangsungan pelayanan, keamanan, kenyamanan dan kenikmatan. Pasien JKN yang memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di Rumah Sakit Siloam Bali sebesar 11,87% dari jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Siloam Bali. Kunjungan pasien JKN di Rumah Sakit Siloam Bali dari mulai melayani JKN hingga bulan Mei tahun 2015 terus mengalami peningkatan.melihat data jumlah kunjungan pasien JKN di Rumah Sakit Siloam Bali yang terus meningkat dari awal penerimaan pelayanan JKN, mengharuskan agar rumah sakit harus tetap menjaga bahkan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan agar masyarakat tetap tertarik dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka dan dianalisis dengan menggunakan statistik. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilaksa-nakan di Rumah Sakit Siloam Bali dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang menggu-nakan JKN di Rumah Sakit Siloam Bali. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu secara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel disasarkan dengan tujuan tertentu. Penelitian ini meneliti hubungan antara mutu pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan sehingga sampel merupakan pasien JKN di Rumah Sakit Siloam Bali pada tahun 2015. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin yang dikutip oleh Riduwan (2006) sebagai berikut : Rumus : Dimana : - n = Sampel - N = Populasi - D = nilai presisi 90% atau sig. = 0,1 192

= 84,80 = 85 Orang Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner atau daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden. Kuisioner yang digunakan berupa kuisioner dimensi mutu pelayanan kesehatan dan kuisioner pemanfaatan pelayanan kesehatan. Analisis data menggunakan program computer dengan analisis chi-square untuk mengetahui hubungan dimensi mutu pelayanan kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan pada pasien JKN di Rumah Sakit Siloam Bali. HASIL PENELITIAN Berdasarkan pengumpulan data oleh peneliti terhadap 92 responden di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Siloam Bali pada tahun 2015 diperoleh data sebagai berikut : Tabel 5.1. Dimensi Mutu Pelayanan Poliklinik BPJS Rumah Sakit Siloam Bali No. Dimensi Mutu Pelayanan Baik Tidak Baik 1 Kompetensi Teknis 56.5% 43.5% 2 Akses Terhadap Pelayanan 50.0% 50.0% 3 Efektivitas 69.6% 30.4% 4 Hubungan Antar Manusia 87.0% 13.0% 5 Kelangsungan Pelayanan 91.3% 8.7% 6 Efisiensi 70.7% 29.3% 7 Keamanan 89.1% 10.9% 8 Kenyamanan Kenikmatan 59.8% 40.2% Rata-Rata 71.75 28.25 Kategori Baik Pada Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa mutu pelayanan poliklinik BPJS Rumah Sakit Siloam Bali dilihat dari delapan dimensi secara keseluruhan dapat dikategorikan baik dengan persentase 71.75%. Persentase baik tertinggi pada mutu pelayanan dimensi kelangsungan pelayanan dengan nilai sebesar 91.3%. Persentase baik terendah pada mutu pelayanan dimensi akses dengan persentase 50%. Tabel 5.2. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan BPJS Rumah Sakit Siloam Bali NO. Pemanfaatan Jumlah Persentase 1 Memanfaatkan 59 64.1% 2 Tidak memanfaatkan 33 35.9% Dengan perhitungan program statistik didapatkan jumlah pasien yang berminat memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan BPJS Rumah Sakit Siloam Bali sebanyak 193

59 orang atau 64.1%, dan jumlah pasien yang tidak berminat memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan BPJS Rumah Sakit Siloam Bali sebanyak 33 orang atau 35.9% seperti dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.3. Hubungan Dimensi Mutu Pelayanan dengan Pemanfaatan Pelayanan Dimensi Mutu Pelayanan Memanfaatkan Tidak memanfaat kan P Value Baik 46 (50%) 2 (2.2%) 48(52.2%) 0.000 Tidak baik 13 (14.1%) 31 (33.7%) 44 (47.8%) Total 59 (64.1%) 33 (35.9%) 92(100.0%) Tabel 5.3 menunjukkan bahwa mutu pelayanan poliklinik BPJS Rumah Sakit Siloam Bali terdapat 48 pasien memberikan nilai baik atau sebesar 52.2% dan 44 pasien memberikan nilai tidak baik atau sebesar 47.8%. Jumlah pasien yang berminat memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan BPJS Rumah Sakit Siloam Bali sebanyak 59 orang atau 64.1%, dan jumlah pasien yang tidak berminat memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan BPJS Rumah Sakit Siloam Bali sebanyak 33 orang atau 35.9%. Hasil analisis data antara mutu pelayanan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan menggunakan analisis data Chi-Square menunjukkan nilai sig 0.000 atau <0.5 yang berarti H0 ditolak atau ada hubungan yang bermakna antara dimensi mutu pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada poliklinik rawat jalan pasien peserta BPJS di Rumah Sakit Siloam Bali. PEMBAHASAN Dimensi Mutu Pelayanan Mutu produk dan jasa adalah seluruh gabungan sifat-sifat produk atau jasa pelayanan dari pemasaran, engineering, manufaktur, dan pemeliharaan dimana produk dan jasa pelayanan dalam penggunaanya akan bertemu dengan harapan pelanggan (Wijono,2000). Menurut Lori di Prete Brown dalam bukunya Quality Assurance of Health Care in Developing Countries yang dikutip oleh Wijono (2000), kegiatan menjaga mutu dapat menyangkut dimensi kompetensi teknis, akses, efektifitas, hubungan antar manusia, efisiensi, kelangsungan pelayanan, keamanan, kenyamanan dan kenikmatan. Pada Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa persentase baik tertinggi pada mutu pelayanan dimensi kelangsungan pelayanan dengan nilai sebesar 91.3%. Persentase baik terendah pada mutu pelayanan dimensi akses dengan persentase 50%. 194

Dimensi kelangsungan pelayanan mengukur kejelasan informasi, pemberian rujukan, dan rekam medis pemberi pelayanan kesehatan. Kejelasan informasi termasuk bagaimana petugas menangani keluhan pasien serta informasi yang diberikan oleh petugas pemberi pelayanan kesehatan kepada pasien. Rekam medis pemberi pelayanan kesehatan dinilai dari berkas rekam medis yang tersimpan dengan baik dan tertata dengan rapi. Petugas pemberi pelayanan kesehatan terdiri dari administrasi, perawat, dokter, dan farmasi mendengarkan dan mengakomodir keluhan pasien dengan baik dan memberikan penjelasan yang lengkap. Hanya terdapat 1 pasien yang memberikan nilai sangat setuju dan 4 pasien yang memberikan nilai setuju yang menganggap informasi yang diberikan oleh petugas pemberi pelayanan kesehatan rumit dan tidak lengkap. Rekam medis menurut kesan pasien tercatat dengan baik dilihat dari sebanyak 34 pasien memberikan jawaban sangat setuju, 57 pasien memberikan jawaban setuju dan hanya 1 pasien yang memberikan jawaban tidak setuju. Mutu pelayanan dimensi kelangsungan pelayanan mendapat persentase mutu baik tertinggi yaitu sebesar 91.3% dan mutu tidak baik dengan persentase terendah yaitu sebesar 8.7%. Dimensi akses mengukur jarak pasien menuju fasilitas kesehatan, dan informasi mengenai pelayanan kesehatan di rumah sakit. Menurut Azwar (2008) agar pelayanan kesehatan dapat mencapai tujuan yang diinginkan harus memenuhi beberapa syarat salah satunya adalah mudah dicapai (accesible) oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini adalah terutama dari sudut lokasi. Menurut Muninjaya (2011) yang dikutip dari Dever menyatakan bahwa salah satu yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah faktor organisasi yang didalamnya dijelaskan mengenai keterjangkauan lokasi. Keterjangkauan lokasi berkaitan dengan keterjangkauan tempat dan waktu. Keterjangkauan tempat diukur dengan jarak tempuh, waktu tempuh dan biaya perjalanan. Mutu Pelayanan dimensi akses mendapatkan persentase mutu baik terendah dengan persentase 50%, begitupula dengan persentase mutu tidak baik tertinggi yaitu 50%. Dua puluh sembilan orang menjawab setuju pada pernyataan promosi rumah sakit mengenai pelayanan BPJS Kesehatan masih kurang. Masyarakat yang belum mendapatkan informasi mengenai pelayanan BPJS di rumah sakit tidak mengetahui rumah sakit tersebut melayani JKN dengan peserta BPJS Kesehatan sehingga akses masyarakat menuju ke rumah sakit tersebut atau ke pelayanan kesehatan menjadi berkurang. Akses terhadap parkir mempengaruhi kenyamanan masyarakat untuk mengakses dan memanfaatkan pelayanan kesehatan. Terdapat 11 orang yang menjawab sangat setuju dan 4 orang menjawab setuju dengan pernyataan sulit mendapatkan parkir. Parkir yang sulit juga mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan. Rumah sakit dapat meningkatkan nilai persentase mutu pelayanan dimensi akses dengan meningkatkan promosi mengenai pelayanan BPJS Kesehatan di media masyarakat, dan menyediakan fasilitas parkir yang lebih luas sehingga 195

meningkatkan kenyamanan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Siloam Bali. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Utilisasi pelayanan adalah sebuah kegiatan pemanfaatan pelayanan oleh sekelompok orang atau individu. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan dan memanfaatkan tergantung dari pengetahuan masing-masing individu (Notoadmojo,2007). Terdapat 2 orang yang tidak setuju dengan pernyataan anda memanfaatkan kartu BPJS ke pelayanan kesehatan, sementara 41 orang menjawab setuju dan 49 orang menjawab sangat setuju. Pada pernyataan jika terdapat anggota keluarga yang sakit, anda tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan terdapat 58 orang menjawab setuju dan 33 orang menjawab sangat tidak setuju sementara hanya 1 orang yang menjawab setuju. Terdapat 42 orang yang sangat setuju dan 46 orang yang setuju untuk berobat ke pelayanan kesehatan jika sedang sakit dan hanya 4 orang yang tidak setuju. Terdapat 2 orang yang sangat setuju dan 3 orang yang setuju dengan pelayanan kesehatan tidak membantu meringankan sakit yang diderita sementara 87 orang meyakini bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas keesehatan membantu meringankan sakit yang diderita. Dengan perhitungan program statistik didapatkan jumlah pasien yang berminat memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan BPJS Rumah Sakit Siloam Bali sebanyak 59 orang atau 64.1%, dan jumlah pasien yang tidak berminat memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan BPJS Rumah Sakit Siloam Bali sebanyak 33 orang atau 35.9%. Andersen dalam Notoatmodjo (2007) mendeskripsikan model sistem kesehatan merupakan suatu model kepercayaan kesehatan yang disebut sebagai model perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan (behaviour model of health serviceutilization). Andersen mengelompokkan faktor determinan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan ke dalam tiga kategori utama, yaitu karakteristik predisposisi (Predisposing Characteristics) untuk menggambarkan fakta bahwa setiap individu mempunyai kecenderungan menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda yang disebabkan karena adanya ciri-ciri individu, karakteristik kemampuan adalah sebagai keadaan atau kondisi yang membuat seseorang mampu untuk melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhannya terhadap pelayanan kesehatan, dan karakteristik kebutuhan merupakan komponen yang paling langsung berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hubungan Mutu Pelayanan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien 196

sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan (Azwar,2008). Semua proses dimulai dari pasien memasuki rumah sakit, administrasi, pelayanan kesehatan oleh dokter dan perawat, dan penukaran resep hingga pengambilan obat sampai pasien meninggalkan rumah sakit termasuk ke dalam penilaian mutu. Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah hasil dari proses pencarian pelayanan kesehatan oleh seseorang maupun kelompok. Perilaku pencarian pengobatan adalah perilaku individu maupun kelompok atau penduduk untuk melakukan atau mencari pengobatan (Ilyas, 2003). Menurut Dever dalam Muninjaya (2011) faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan adalah faktor sosiokultural, faktor organisasi dan faktor interaksi konsumen-petugas kesehatan. Pelayanan rumah sakit termasuk ke dalam faktor organisasi dan faktor interaksi antara konsumen dan petugas kesehatan. Menurut Anderson dalam Notoatmodjo (2007), salah satu faktor yang penting dalam mencari pelayanan kesehatan yaitu mudahnya menggunakan pelayanan kesehatan yang tersedia dan adanya faktor-faktor yang menjamin terhadap pelayanan kesehatan yang ada. Hasil analisis data antara mutu pelayanan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara dimensi mutu pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada poliklinik rawat jalan pasien peserta BPJS di Rumah Sakit Siloam Bali. Kualitas dan mutu rumah sakit dapat dijadikan jaminan pelayanan kesehatan rumah sakit. Rumah sakit dengan mutu yang baik, akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien dan citra rumah sakit yang baik di mata masyarakat, sehingga mempengaruhi minat masyarakat untuk memanfaatan pelayanan kesehatan. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan : 1. Mutu pelayanan poliklinik rawat jalan peserta JKN Rumah Sakit Siloam Bali dikategorikan baik dengan persentase 71.75% 2. Jumlah pasien yang berminat memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan Rumah Sakit Siloam Bali sebanyak 64.1%, dan jumlah pasien yang tidak berminat memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan Rumah Sakit Siloam Bali sebanyak 35.9%. 3. Ada hubungan antara dimensi mutu pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada poliklinik rawat jalan pasien JKN di Rumah Sakit Siloam Bali. 197

Saran Saran Untuk Rumah Sakit : Secara umum mutu pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Siloam Bali dikategorikan baik, namun diharapkan manajemen Rumah Sakit Siloam Bali tetap meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien JKN. Dilihat dari mutu pelayanan dimensi akses, Rumah Sakit Siloam Bali diharapkan meningkatkan promosi mengenai pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional dan untuk mendukung kenyamanan pasien disarankan untuk lebih mempermudah akses parkir pasien. Dilihat dari mutu pelayanan dimensi efisiensi, diharapkan Rumah Sakit Siloam Bali mengurangi waktu tunggu pasien JKN saat mendapatkan pelayanan kesehatan dari petugas rumah sakit. Saran Untuk Peneliti Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan tinjauan yang lebih mendalam mengenai mutu pelayanan JKN dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Aditama, Y. 2006. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi Kedua. Jakarta : UI-Press. Alfiati, Y. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Poli Obsgyn Di RSUD Banjarnegara. Jurnal KESMAS UAD Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, hal 196-206. Azwar, A. 2008. Pengantar Administrasi Kesehatan Ed-3. Jakarta : Binarupa Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Depkes RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Depkes RI. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta. Depkes RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta. Depkes RI. 2009. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta. Effendy, F. dan Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika. Gemala R. H. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press. Hasby, H. 2012. Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Dengan Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Poncol Kota Semarang Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat FKM UNDIP, 1(2), Hal. 37 47. Ilyas, Y. 2003. Mengenal Asuransi-Review Utilisasi, Manajemen Klaim dan Fraud. Jakarta: UI Press. Jefkins, F. 2002. Public Relations. Jakarta: PT. Gramedia. KEMENKES RI. 2014. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta. Lubis, D. 2013. Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Program Jaminan Persalinan (Jampersal) Dalam Melakukan Persalinan Di Puskesmas Namorambe Kabupaten Deli Serdang. Skripsi Sarjana. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan. 198

Moenir. 2002. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta:Bumi Aksara. Mukti, Y. 2013. Pengaruh Mutu Layanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Woodward Kota Palu. Jurnal AAK, 2(3), hal. 35-41. Muninjaya, A.A Gde., 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:EGC. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Ratminto, A. dan Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan-Pengembangan Konseptual, penerapan Citizen s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : Alfabeta. Riyadi, R., 2015. Mutu Pelayanan Kesehatan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat. Skripsi Sarjana. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Rumengan, D., 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Peserta BPJS Kesehatan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 5(1), hal. 88-100. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Wijono, D. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol.2. Surabaya : Airlangga University Press. 199