SISTEM PELAPORAN TERPADU BERBASIS WEB PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Theo Wicaksono Adinugroho 12.22.1439 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
SISTEM PELAPORAN TERPADU BERBASIS WEB PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO Theo Wicaksono Adinugroho, Krisnawati, Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : theo.a@students.amikom.ac.id, krisna@amikom.ac.id Abstract - Department of Health has the technical implementation unit in the field of health, namely Health Center. Currently Health Center in Sukoharjo been using management information system to improve and help the process and reporting services. Health Center shall implement an integrated system for recording and reporting and should be collected to the Health Department regularly every month. In order to integrate the health centers and health authorities so that the data can be accommodated in an integrated reporting by the Department of Health, the Department of Health requires Integrated Reporting System. Research methods that I use is a field of research and the research literature. Design stage to design a model using DFD, database design, relations between tables and interface design. From the results of research conducted conclusion applications Integrated Web-Based Reporting System on Sukoharjo District Health Office is to help accommodate the data reporting health centers. To report to the Department of Health data will be uploaded to the application of Integrated Reporting System Health Department and the data can be displayed in tabular form. Through this application can help the Department of Health monitor and analyze the data reporting health centers. Keywords: Reporting System, Integrated Reporting, Health Center, Public Health Service. 1. PENDAHULUAN adalah unit pelaksana teknis kesehatan dibawah supervisi Dinas Kesehatan. Di kabupaten Sukoharjo ada 12 saat ini telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Puskemas guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar pelayanan berjalan dengan cepat dan efisien. Penggunaan sistem informasi meningkatkan pelayanan meliputi mengolahan data, pencatatan informasi pasien, pelayanan pemeriksaan medis pada pasien, pemeriksaan laboratorium, pencatatan data obat, distribusi obat hingga pembuatan laporan. wajib melaksanakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP). Melalui SP2TP, dapat melaporkan semua hasil kegiatan ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala, dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat. Guna untuk mengintegrasikan antara puskesmas dan dinas kesehatan agar data pelaporan dapat ditampung secara terpadu. Oleh karena itu penulis akan membuat sebuah aplikasi pelaporan yaitu Sistem Pelaporan Terpadu Berbasis Web pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Aplikasi pelaporan terpadu dapat membantu mengintegrasikan dan menampung data pelaporan puskesmas kepada Dinas Kesehatan. Untuk melaporkan kepada Dinas Kesehatan data akan di upload pada aplikasi pelaporan terpadu Dinas Kesehatan. Melalui aplikasi ini dapat membantu Dinas Kesehatan mengawasi dan menganalisis data pelaporan puskesmas. Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini dirumuskan dengan sebuah rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana merancang dan membangun sebuah Sistem Pelaporan Terpadu Berbasis Web pada Dinas Kesehatan yang dapat membantu mengintegrasikan dan menampung data pelaporan puskesmas. Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : 1. Sebagai syarat kelulusan program studi strata(s1) jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK AMIKOM) Yogyakarta. 2. Merancang Sistem Pelaporan Terpadu guna membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo dalam menampung, mengawasi, dan menganalisis data pelaporan puskesmas. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur-unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain. Definisi informasi menurut Jogiyanto (2005) adalah suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan. Menurut Jogiyanto (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan 1
pengendalian yang di tunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memperoses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambil keputusan cerdik. 2.2 Definisi Analisis Sistem Menurut Jogiyanto (2005) analisis sistem adalah menguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikannya. Tujuan dari analisis sistem informasi yaitu : 1. Menentukan kelemahan dari proses-proses bisnis pada sistem lama untuk bisa menentukan kebutuhan dari sistem baru. 2. Menentukan tingkat kelayakan kebutuhan sistem baru tersebut ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya ekonomi, teknik, operasional dan hukum. 2.3 Definisi Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap, harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki. Dokumen yang dibuat dalam tahap perancangan sistem adalah sebagai berikut. 1. Process Modelling (pemodelan proses), cara formal untuk menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi. Cara yang popular untuk merepresentasikan proses model adalah dengan menggunakan data flow diagram (DFD). 2. Data Modelling (pemodelan data), cara formal untuk menggambarkan data yang digunakan dan diciptakan dalam suatu sistem bisnis. Salah satu cara pemodelan data adalah dengan ERD (entity Relationship Diagram). 3. Interface Design (desain antar muka), merancang tampilan yang akan digunakan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem. 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas termasuk puskesmas pembantu, yang ditetapkan melalui surat keputusan Menteri Kesehatan RI No.63/Menkes/SK/II/1981. Terpadu merupakan gabungan dari berbagai macam kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas, untuk menghindari adanya pencatatan dan pelaporan lain yang dapat memperberat beban kerja petugas puskesmas. Menurut Yusran (2008) Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP) merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu) dengan konsep wilayah kerja puskesmas. Sistem pelaporan ini ini diharapkan mampu memberikan informasi baik bagi puskesmas maupun untuk jenjang administrasi yang lebih tinggi, guna mendukung manajemen kesehatan. 3.2 Tujuan Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Tujuan Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) secara umum adalah agar semua data hasil kegiatan dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat. Meningkatkan kualitas manajemen secara lebih berhasil guna dan berdaya guna melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan informasi lain yang menunjang. Sedangkan tujuan secara Khusus adalah Tercatatnya semua data hasil kegiatan puskesmas sesuai kebutuhan secara benar, berkelanjutan, dan teratur, Terlaporkannya data ke jenjang administrasi berikutnya sesuai kebutuhan dengan menggunakan format yang telah ditetapkan secara benar, berkelanjutan, dan teratur. 3.3 Manfaat Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Manfaat dari pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah sebagai berikut : 1. Memudahkan dalam mengelola informasi kegiatan di tingkat pusat, provinsi, dan Kabu/kota. 2. Memudahkan dalam memperoleh data untuk perencanaan dalam rangka pengembangan tenaga kesehatan. 3. Memudahkan dalam melakukan pembinaan tenaga kesehatan. 4. Memudahkan dalam melakukan evaluasi hasil. 3.4 Analisis Sistem Dalam kasus ini penulis menggunakan metode SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) yaitu dengan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari aplikasi Sistem Pelaporan Terpadu Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Adapun hasil dari analisis tersebut adalah sebagai berikut : 1. Analisis Kekuatan (Strength) Analisis yang melihat kekuatan pada Dinas Kesehatan, adapun kekuatannya adalah : a) Ketersediaan perangkat pendukung pada Dinas Kesehatan seperti komputer server, komputer client, jaringan lokal pada dinas sudah memadai untuk pengembangan sistem baru. b) Pelaporan yang dilakukan puskesmas ke dinas selalu dilakukan setiap bulan, untuk memudahkan 2
dinas dalam melakukan pengawasan dan menganalisis data pelaporan terpadu puskesmas. c) Pengembangan infrastruktur yang terus dilakukan secara bertahap untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan dan puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 2. Analisis Kelemahan (Weakness) Pelaporan puskesmas yang dilakukan setiap bulan dari setiap puskesmas masih harus datang ke Dinas Kesehatan untuk menyerahkan data pelaporan puskesmas. Ada beberapa puskesmas dengan lokasi yang cukup jauh dari Dinas Kesehatan membuat adanya keterlambatan dalam penyampaian data pelaporan. 3. Analisis Peluang (Opportunities) Analisis peluang melihat pada kondisi dimana adanya peluang yang berkembang dimasa yang akan datang, peluang yang ada untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo adalah kebutuhan penggunaan internet sekarang ini sangat berkembang. Dengan mengembangkan sebuah sistem yang dapat diakses secara online membuat pelaporan dapat dilakukan tanpa harus datang ke Dinas Kesehatan. 4. Analisis Ancaman (Threats) Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya yang ada ikut berkembang dan mengikuti perkembangan. Pengembangan sistem baru pun harus selalu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang ada. 3.5 Perancangan Sistem Diagram konteks adalah DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal (proses 0) dan semua entitas yang menerima atau memberikan informasi ke sistem. Gambar 1. Diagram Konteks 3.6 Perancangan Antarmuka Halaman Utama (Home) pada aplikasi Sistem Pelaporan Terpadu mempunyai beberapa bagian antara lain adalah bagian atas terdapat header, pada header terdapat judul aplikasi dan bagian kanan header terdapat informasi login. Bagian informasi login mempunyai sub menu meliputi pengaturan profil, pengaturan pengguna, dan logout. Bagian konten terdapat dua bagian sebelah kiri berisi menu dari aplikasi dan sebalah kanan terdapat bagian yang akan menampilkan seluruh isi konten aplikasi. Gambar 2. Perancangan Halaman Utama (Home) 4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Basis Data Dalam pembuatan sistem pelaporan terpadu ini menggunakan mysql versi 5.5.38, nama database yang digunakan adalah sipedu terdapat 31 tabel yang 3
digunakan untuk merancang sistem pelaporan terpadu ini 4.2 Implementasi Sistem Secara garis besar aplikasi Sistem Pelaporan Terpadu ini dapat melakukan menambah data, melihat data, mengedit data dan menghapus data dalam memenejemen data. Login user sebagai akses masuk pada aplikasi serta Upload data pelaporan untuk menampung data pelaporan setiap puskesmas. 4.3 Pengujian Sistem Uji coba sistem atau testing merupakan sebuah proses terhadap program atau aplikasi untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan. Tujuan dari pengujian sistem ini adalah untuk memastikan semua modul berjalan dengan baik. Ada dua jenis pengujian sistem, yaitu white box testing dan black box testing. 4.3.1 White Box Testing White box testing merupakan pengujian yang dilakukan untuk menguji prosedur-prosedur yang ada. Alur logika yang dilakukan oleh setiap bagian prosedur diuji dengan memberikan kondisi yang spesifik. Salah satu contohnya adalah pada saat pengguna melakukan login sistem. Jika data yang dimasukkan tidak sesuai atau kosong, maka proses login gagal. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan validasi yang disesuaikan dengan kondisi di dalam program yang menentukan layak / tidaknya validasi pada kolom input. Tabel 1. Pengujian Black Box Tesing No Keterangan Pengujian Hasil Uji 1 Sistem login user 2 Data Pengguna 3 Data Adanya peringatan jika pengguna melakukan kesalahan input username dan password. Sistem hanya mengijinkan yang terdaftar saja yang bisa masuk ke aplikasi dan hapus data pengguna konfirmasi password agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan password. Terdapat peringantan jika pengguna input data pengguna. dan hapus data puskesmas 4 Data Kecamatan input data puskesmas dan hapus data kecamatan input data kecamatan baik Gambar 3. Validasi ketika input username atau password salah 4.3.2 Black Box Testing Pengujian ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi berkerja dengan baik, masukan yang diterima dengan benar dan keluaran yang dihasilkan benar-benar tepat, pengintegrasian dari eksternal data berjalan dengan baik. Pengujian ini dinyatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak sesuai dengan apa yang diharapkan. 5 Data Kelurahan dan hapus data kelurahan input data kelurahan 6 Data Dusun dan hapus data dusun input data dusun 4
7 Data Pembantu dan hapus data puskesmas pembantu input data unit pelayanan 8 Data Polindes 9 Data Posyandu input data puskesmas pembantu dan hapus data polindes input data polindes dan hapus data posyandu input data posyandu 15 Data Poli Rujukan 16 Data Rumah Sakit 17 Data Kelompok Umur hapus data poli rujukan input data poli rujukan hapus data rumah sakit input data rumah sakit hapus data kelompok umur 10 Data Pekerjaan 11 Data Jenis Pasien hapus data pekerjaan input data pekerjaan hapus data jenis pasien input data jenis pasien 18 Data Surveilans Terpadu Penyakit (STP) 19 Data Kelompok Penyakit input data kelompok umur hapus data STP hapus data kelompok penyakit 12 Data Tindak Lanjut 13 Data Pengirim 14 Data Unit Pelayanan hapus data tindak lanjut input data tindak lanjut hapus data pengirim input data pengirim hapus data unit pelayanan 20 Data Penyakit input data kelompok penyakit hapus data penyakit input data penyakit 21 Data Obat hapus data obat input data obat 5
22 Data Kelompok Tarif hapus data kelompok tarif input data kelompok tarif 23 Data Tarif hapus data tarif input data tarif 24 Data Profil Dapat merubah data informasi dinas kesehatan Gambar 4. Halaman Login 2. Halaman Beranda Halaman ini adalah halaman jika user telah berhasil melakukan login. Terdapat menu utama pada bagian kiri untuk input data meliputi data dasar, variabel dasar, data puskesmas, pelaporan data puskesmas, serta backup dan restore. Bagian kanan atas terdapat informasi login serta menu untuk edit informasi dinas, user management dan logout. 25 Upload pelaporan Dapat upload data pelaporan puskesmas Data tidak ter-upload dan terdapat peringatan jika data yang di-upload sama atau bulan yang sama 26 Backup dan Restore Database Data tidak dapat diupload dan terdapat peringatan jika data puskesmas belum di isi Dapat backup database data pelaporan. Dapat restore data pelaporan Gambar 5. Halaman Beranda 3. Halaman Input Data Halaman utam pada sistem pelaporan terpadu memiliki menu utam pada bagian kiri meliputi data dasar, data puskesmas, variabel dasar, pelaporan, menu backup database dan upload pelaporan. Sebagai contoh untuk input data adalah input data puskesmas yang terletak pada grup menu data puskesmas. Dapat mengunduh data yang telah di backup Dapat menghapus data backup 4.4 Manual Program Manual program merupakan petunjuk bagaimana suatu program digunakan, mengetahui secara garis besar gambaran penggunaan program ketika program sedang dijalankan. 1. Halaman Login Halaman login merupakan halaman awal sebelum masuk kedalam program. Disini user diminta untuk memasukan username dan password agar dapat masuk ke dalam program. Gambar 6. Halaman Input Data 4. Upload data pelaporan puskesmas Upload data pelaporan puskesmas adalah proses untuk memasukan data pelaporan puskesmas. Data yang akan dimasukan adalah data kunjungan, data diagnosa, data biaya dan data resep yang nantinya akan diolah menjadi data pelaporan. 6
[9] Cake Software Foundation. 2014. Cake Cookbook Documentation Release 2.X. http://book.cakephp.org/2.0/en/index.html. 5 Agustus 2014. Gambar 7. Halaman Upload Data Pelaporan 5. KESIMPULAN Dari hasil analisis, pembahasan dan implemantasi pada bab-bab sebelumnya tentang membangun Sistem Pelaporan Terpadu pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Untuk membangun Sistem Pelaporan Terpadu diperlukan beberapa tahap yaitu pengumpulan data, identifikasi masalah, membuat solusi untuk memecahkan masalah, rancangan, implementasi dan pemeliharaan. 2. Sistem ini dirancang sesuai dengan kebutuhan Dinas Kesehatan untuk menampung data pelaporan terpadu puskesmas. Data pelaporan terpadu puskesmas dapat disajikan secara cepat dan efisien sehingga memudahkan dalam menganalisis data pelaporan puskesmas. 3. Ditinjau dari segi biaya dengan sistem ini akan meminimalisir pemborosan kertas yang digunakan untuk pelaporan puskesmas kepada dinas kesehatan. Dengan pelaporan berbentuk file digital dan data diupload kedalam sistem. Biodata Penulis Theo Wicaksono Adinnugroho, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Saat ini menjadi Programmer di CV Kinaryatama Raharja di Yogyakarta. Krisnawati, memperoleh gelar Sarjana (S.Si) dari MIPA Ilmu Komputer UGM, memperoleh gelar Magister Teknik (MT) Teknik Elektro Sistem Komputer & Informatika UGM, Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta DAFTAR PUSTAKA [1] Al fatta H. 2007.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta :Penerbit Andi. [2] Jogiyanto, HM. 2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis, Yogyakarta: Penerbit Andi. [3] Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta : Penerbit Andi. [4] Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Yogyakarta : Penerbit Andi. [5] Kadir, Abdul. 2002. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP, Yogyakarta : Penerbit Andi. [6] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi. [7] Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relational dengan MySQL. Yogyakarta : Penerbit Andi. [8] Sakur, Stendy B. 2010. PHP 5 Pemrograman Berorientasi Objek (Konsep & Implementasi). Yogyakarta : Penerbit Andi. 7