STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SELF ATRIBUT PADA MAHASISWA S1 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN SARAH F FATHONI ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : Iklim, Iklim Organisasi, Litwin & Stringer

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari perubahan kognitif, fisik, sosial dan identitas diri. Selain itu, terjadi pula

Selviana Elisa. Dibimbing Oleh : Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.Si.

STUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

STUDI MENGENAI GAMBARAN SENSE OF COMMUNITY PADA PEMAIN GAME ONLINE YANG TERGABUNG DALAM GUILD/CLAN

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT GADING CEMPAKA GRAHA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. selayaknya mendapatkan perhatian utama baik dari pemerintah maupun. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan disajikan tabel-tabel yang menggambarkan

GAMBARAN KEBAHAGIAAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN LATAR BELAKANG BUDAYA BATAK, JAWA, MINANG, DAN SUNDA

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

Hubungan Kekuatan Karakter dengan Komitmen Kerja pada Guru di TK dan SD Bakti Asih Bandung

STUDI MENGENAI INTENSI BERPERILAKU ASERTIF DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

GAMBARAN KOMITMEN BERPACARAN PADA KORBAN SEXUAL INFIDELITY USIA TAHUN YANG TETAP MEMERTAHANKAN RELASI BERPACARANNYA SEKAR NAWANG WULAN

Bab II. Kajian Pustaka. Teori identitas sosial dipelopori oleh Henri Tajfel pada tahun 1957 dalam

Abstrak. Kata kunci:

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN ASPEK EMOSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan luas, namun tidak cukup sebatas berpengetahuan luas saja,

GAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.

STUDI KOMPARATIF MENGENAI KEMANDIRIAN EMOSIONAL PADA SISWA SMP YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN YANG TINGGAL DI RUMAH DENGAN ORANG TUA

MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. korelasional. Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang

CONTROL PADA PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN APARTEMEN DI KOTA BANDUNG SEBAGAI TEMPAT TINGGAL TETAP PADA MAHASISWA PERANTAU FITRIYANTI

HUBUNGAN ANTARA SIBLING RELATIONSHIP DENGAN MOTIVASI INTRINSIK PADA ANAK-ANAK USIA 11 TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesejahteraan Psikologis. Ryff (1989) mendefinisikan kesejahteraan psikologis adalah sebuah kondisi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial yang tidak

Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK

PROFIL PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

KONTRIBUSI KONTROL DIRI TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU

BAB V TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa teori akan dipaparkan dalam bab ini sebagai pendukung dari dasar

2016 PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

GAMBARAN KOMITMEN PADA EMERGING ADULT YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH DAN PERNAH MENGALAMI PERSELINGKUHAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat

GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL DAN KOMITMEN PADA INDIVIDU YANG BERPACARAN BEDA AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan. Orang yang lahir dalam keadaan cacat dihadapkan pada

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORI. 2010:523) menyatakan bahwa self efficacy mempengaruhi pilihan aktivitas

PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting mempengaruhi kesehatan psikologis suatu individu. Ketika individu

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Psychological Well Being. perspektif besar mengenai psychological well being yang diturunkan dari dua

R. EL AMANDA DE YURIE ARRAFAJR SURYADIMULYA ABSTRAK

PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Identity Achievement. (Kartono dan Gulo, 2003). Panuju dan Umami (2005) menjelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak dapat hidup tanpa berelasi dengan

PSIKOLOGI SOSIAL 1 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 05

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 1 (H 1 ) tidak didukung. mempengaruhi secara signifikan pada kinerja guru.

Tri Suswanto Saptadi Tujuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, semakin bertambah juga tuntutan-tuntutan

Studi Deskriptif Children Well-Being pada Korban Pelecehan Seksual yang Berusia 8-12 Tahun di Sukabumi

yang lainnya, maupun interaksi dengan orang sekitar yang turut berperan di dalam aktivitas OMK itu sendiri,. Interaksi yang sifatnya saling

PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi masyarakat kecil yang hidup di perkotaan. Fenomena di atas

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya, terutama kebutuhan interpersonal dan emosional. Selain bertumbuh secara

Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhannya. Salah satu tugas perkembangan seorang individu adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEMUAN PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang ingin berhasil dalam hidupnya dan semua orang mempunyai

BAB II LANDASAN TEORI. hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen.

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI OCCUPATIONAL COMMITMENT PADA WARTAWAN HARIAN DAERAH KOTA BANDUNG M. ARIEF MULIA HAKIM LUIS ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Tingkat Kebersyukuran Orang Tua yang Memiliki

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI DAN CITRA DIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. normal dan sehat, bekerja me nyajikan kehidupan sosial yang mengasyikkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa beralihnya pandangan egosentrisme menjadi sikap yang empati. Menurut Havighurst

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

Transkripsi:

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SELF ATRIBUT PADA MAHASISWA S1 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN SARAH F FATHONI ABSTRACT Self attribute merupakan suatu hal yang dimiliki oleh individu untuk mengembangkan konsep diri dan membangun konsepsi akan diri yang disukainya, sehingga pada akhirnya individu tersebut akan tersusun atas berbagai trait dan karakteristik yang dianggap sebagai jati diri. Persahabatan merupakan salah satu self attribute manusia sebagai makhluk sosial. Persahabatan dikatakan sebagai self attribute karena ketika seseorang menjalin persahabatan dengan orang lain, maka sebenarnya ia sedang mencoba memahami karakteristik diri yang dimilikinya sekaligus ia sedang mencoba memahami bagimana hubungan antara karakteristik dirinya tersebut dengan cara-cara yang ia lakukan untuk membangun dan menjaga relasi personal yang dimilikinya. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang self attribute mahasiswa S1 Fakultas Psikologi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Psikologi UNPAD memiliki kemampuan yang cukup baik untuk dapat memunculkan keinginan dan juga memberi respon yang sesuai, sebagai upaya menjaga kesetaraan dalam hubungan relasi persahabatannya.

SELF ATTRIBUTE TERKAIT KEMAMPUAN MENJAGA RELASI PERSAHABATAN Persahabatan sebagai self attribute, adalah dimana well-being dan keberhargaan diri sahabat, satu sama lain saling memperhatikan dan mengutamakannya ketika berelasi. Jika seorang sahabat merasakan manfaat dari apa yang kita lakukan maka kita pun akan merasakan manfaat tersebut dengan secara pribadi senang karena dapat bermanfaat untuk sahabat, begitu pun sebaliknya. Sehingga yang terjadi adalah, walaupun keuntungan yang kita dapatkan atau kita rasakan tidak nyata dalam wujud yang jelas, konkrit, atau merupakan hal yang persis sama dengan apa yang sahabat kita dapatkan, namun tetap ada rasa senang karena secara tak langsung sebenarnya persahabatan ini telah membantu kita untuk dapat mengekspresikan diri berdasarkan self attribute yang kita miliki. Karena sebenarnya keuntungan atau kesenangan adalah rasa dari satu keterlibatan diri ke dalam relasi, sehingga walaupun keuntungan yang didapatkan bukan dalam bentuk suatu benda yang nyata, namun apapun itu, tetap ada rasa yang berkaitan dengan motif self referent yang diri kita miliki. Dengan memperlakukan sahabat sebagai self attribute kita maka selanjutnya dalam pertemanan kita dapat berlaku secara konsisten untuk teman kita. Wright (1984) mendefinisikan persahabatan adalah ketika ada dua orang atau lebih menjalin suatu hubungan dekat, kedua belah pihak merasakan keuntungan dari hubungan tersebut, dan biasanya ini berlangsung dalam waktu yang lama. Wright lebih menekankan pada keuntungan yang dirasakan itu merupakan hal yang kaitannya dengan kemampuan seseorang untuk berlaku sesuai dengan dirinya sendiri. Seseorang akan menggunakan persepsi dirinya sebagai sumber pengalaman-pengalamannya, dan inilah yang menjadi dorongan untuk berlaku saling mendukung pencapaian well being satu sama lain, dan akhirnya menciptakan suatu hubungan saling ketergantungan. Fokus dan perhatian pada teori ini adalah hubungan antara karakteristik individu dengan bagaimana ia membangun dan menjaga relasi personal yang dimilikinya. Dan yang dilihat dari keterkaitan ini adalah lebih kepada bagaimana self-concept atau self referent berlaku terhadap sahabat (pihak lain yang terlibat di dalamnya), dilihat melalui kualitas persahabatan yang dimiliki. 2

Self sendiri adalah suatu konsep yang dibuat berdasarkan bagaimana pribadi memaknai kekhasan, kesatuan, keberurutan, suatu kekuatan sebab-akibat, dan keunikan yang dimilikinya. Seseorang sebagai individu akan hidup atau muncul di lingkungan sosialnya dalam wujud satu kesatuan atas seluruh atribut-atribut dirinya yang menunjukkan berbagai macam kualitas atau karakteristik dirinya. Dimana kualitas dan karakteristik dirinya tersebut dibangunnya menjadi sebuah konsepsi sebagimana ia memaknai dirinya. Wright (Hinde, R. A. 1997) mengemukakan lima dimensi terkait kualitas persahabatan yang dapat digunakan atau dijadikan latar belakang melihat bagaimanakah kualitas persahabatan yang dirasakan oleh seseorang (secara subjektif memandang kualitas persahabatan yang dimilikinya). Terdapat lima dimensi yang dikemukakan Wright terkait kualitas suatu persahabatan, yaitu Relationship strength, Relationship Values (Interpersonal rewards), Tension or strain (maintenance difficulty), Relationship differentiation, dan Response bias. Dengan melihat bagaimana lima dimensi dari persahabatan tersebut maka akan tergambarkan self attribute yang dimiliki seseorang dimana self attribute tersebut mengindikasikan derajat untuk memunculkan keinginan atau mengindikasikan bagaimana respon yang diberikan orang tersebut untuk menjaga kesetaraan dalam hubungan relasi persahabatannya. Persahabatan sebagai salah satu self attribute ini menggambarkan bagaimana kemampuan seseorang terkait komitmen seseorang dalam menjaga persahabatannya. 3

METODA Partisipan Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif yang sedang menempuh pendidikan sarjana psikologi (S1) Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Jumlah populasi sebanyak 640 orang mahasiswa. Sedangkan ukuran sampel penelitian tentang self attribute terkait kemampuan menjaga relasi persahabatan ini adalah sebanyak 194 orang mahasiswa. Pengukuran Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Acquaintance Description Form atau biasa disebut ADF-F2 (P.H. Wright s 1985). Alat ukur ini diperuntukkan untuk memahami suatu bentuk hubungan personal. ADF-F2 terdiri dari 70 buah kalimat berisi pernyataan mengenai reaksi seseorang terhadap sahabatnya. Dimana setiap pernyataan diikuti skala angka, dengan rentang mulai dari 0 sampai 6. Skala tersebut menggambarkan reksi responden. HASIL Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis pembahasan mengenai self attribute terkait kemampuan menjaga relasi persahabatan pada mahasiswa S1 Fakultas Psikologi UNPAD, diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan penghitungan distribusi frekuensi, Self Atribute responden termasuk kedalam kategori sedang yaitu sebanyak 180 orang (92.3%), dan mean hasil self attribute = 259.69 yang artinya termasuk kategori mean sedang. Keadaan ini menggambarkan bahwa mahasiswa S1 Fakultas Psikologi UNPAD memiliki kemampuan yang cukup baik untuk dapat memunculkan keinginan dan juga memberi respon yang sesuai, sebagai upaya menjaga kesetaraan dalam hubungan relasi persahabatannya. 2. Berdasarkan penghitungan distribusi frekuensi, dimensi Relationship Strength termasuk kedalam kategori tinggi yaitu sebanyak 112 orang (57.4%), dan mean dari dimensi Relationship Strength = 43.49 yang artinya termasuk kategori mean sedang. Keadaan ini menggambarkan bahwa mahasiswa S1 Fakultas Psikologi UNPAD memiliki 4

kemampuan yang cukup baik untuk dapat menyediakan waktu untuk berinteraksi dengan sahabat, mengetahui apa yang sahabat sukai, memberi perhatian, memperlakukan sahabatnya sebagai seseorang yang unik, dan meperlakukan sahabat sebagai seseorang yang tak tergantikan. 3. Berdasarkan penghitungan distribusi frekuensi, dimensi Interpersonal rewards termasuk kedalam kategori tinggi yaitu sebanyak 106 orang (54.4%), dan mean dimensi Interpersonal Reward value berada diatas rata-rata skor ideal yaitu 75. Dengan nilai mean sebesar 108.14 maka dimensi ini termasuk ke dalam kategori sedang.. Keadaan ini menggambarkan bahwa mahasiswa S1 Fakultas Psikologi UNPAD memiliki kemampuan yang cukup baik untuk melihat bahwa sahabat adalah orang yang bersedia memberi bantuan, sahabat adalah orang yang memperluas sudut pandang, sahabat adalah pemberi keyakinan atas dirinya, sahabat adalah orang yang memberi respon atau ekspresi tepat, dan sahabat adalah orang yang aman/tak mengancam. 4. Berdasarkan penghitungan distribusi frekuensi, dimensi Tension or strain termasuk kedalam kategori sedang yaitu sebanyak 129 orang (66.2%), dan mean dimensi Tension Or Strain berada bawah rata-rata skor ideal yaitu 30. Dengan nilai mean sebesar 28.64 dimensi Tension Or Strain termasuk ke dalam kategori mean sedang. Keadaan ini menggambarkan bahwa mahasiswa S1 Fakultas Psikologi UNPAD memiliki kemampuan yang cukup baik untuk menyikapi perasaan tak nyaman baik disebabkan oleh adanya tingkah laku atau karakter yang dimiliki sahabat atau pun yang disebabkan oleh faktorfaktor luar dirinya dan luar sahabat. 5. Berdasarkan penghitungan distribusi frekuensi, dimensi Relationship differentiation termasuk kedalam kategori sedang yaitu sebanyak 125 orang (64.1%), dan mean dimensi Relationship Differentiation berada bawah rata-rata skor ideal yaitu 60. Dengan nilai mean sebesar 57.06 maka dimensi Relationship Differentiation termasuk ke dalam kategori mean sedang. Keadaan ini menggambarkan bahwa mahasiswa S1 Fakultas Psikologi UNPAD memiliki kemampuan yang cukup baik untuk mengontrol harapan akan perlakuan eksklusif yang sahabat berikan, kemampuan untuk mempertahankan persahabatan walaupun ada situasi baru yang dirasa kurang nyaman, kemampuan untuk memandang bahwa apresiasi adalah hal yang penting baik untuk dirinya atau pun terhadap sahabat, kemampuan untuk mengarahkan interaksi dengan sahabat sesuai 5

dengan tuntutan, norma sosial dan harapan lingkungan namun dalam batas yang wajar, dan tentunya tanpa ada rasa berat hati menjalaninya. 6. Berdasarkan penghitungan distribusi frekuensi, dimensi Response Bias termasuk kedalam kategori tinggi yaitu sebanyak 123 orang (63.1%), dan mean dimensi Response Bias berada diatas rata-rata skor ideal yaitu 15. Dengan nilai mean sebesar 22.35 maka dimensi Response Bias termasuk ke dalam kategori mean sedang. Keadaan ini menggambarkan bahwa mahasiswa S1 Fakultas Psikologi UNPAD memiliki kemampuan yang cukup baik untuk tetap melihat kebaikan yang ada pada diri sahabat walaupun ada saja kekurangan yang dimiliki sahabat. 6

DAFTAR PUSTAKA Wright, Paul H. 1997. A Bare-bones Guide to The Acquaintance Description Form-F2. Department of Psychology University of North Dakota, Grand Forks, North Dakota. Hinde, R. A. 1997. Relationships a Dialetical Perspective. London: Psychology Press. Sujarwani, V. W. & Endryanto, P. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kerlinger, F. N. 2010. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta; Gajah Mada University Press. Reksoatmodjo, T. N. 2009. Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama. Myers, D. G. 2008. Social Psychology 9 th edition. New York; McGraw-Hill Companies. Miell, D. & Dallos, R. 1996. Social Interaction and Personal Relationships. Canada; Publications. Sage 7