Alasan Penggunaan BTM : (Food Food Protection Committee in Publication) BAB 4 BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)

dokumen-dokumen yang mirip
Zat Aditif : Zat zat yg ditambahkan pada makanan atau minuman pada proses pengolahan,pengemasan atau penyimpanan dengan tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saus cabai atau yang biasa juga disebut saus sambal adalah saus yang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 722/MENKES/PER/IX/88 TENTANG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 722/MENKES/PER/IX/88 TENTANG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan (Food Additive)

Pengaturan & Penggunaan Bahan Tambahan Pangan

BAHAN TAMBAHAN PANGAN (FOOD ADDITIVE)

SMP kelas 8 - KIMIA BAB 3. ZAT ADITIFLatihan Soal 3.2. (1) dan (2) (1) dan (4) (2) dan (3) (3) dan (4)

Kuesiner Penelitian PENGETAHUAN, DAN SIKAP PEDAGANG ES KRIM TENTANG PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN DI BEBERAPA PASAR KOTA MEDAN TAHUN 2010

Assalamu alaikum Wr. Wb. BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) Disusun oleh : Devi Diyas Sari ( )

BAB XI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

BAHAN TAMBAHAN MAKANAN

Makalah Program Pengabdian kepada Masyarakat BAHAN ADITIF DALAM MAKANAN

Bab 21. Bahan Tambahan Makanan (BTM), Keamanan Pangan dan Perlindungan Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

SEMINAR SAFETY DAN HALAL Kamis, 2 Juni 2016 Di Hotel Gracia Semarang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : T22IMENKES/PERiIX/88 TENTANG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lawan kata dari minuman keras. Minuman ini banyak disukai karena rasanya yang

Bahan Aditif Makanan. TBM Pertemuan ke-4

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2003: 27), Belajar adalah modifikasi atau memperteguh perlakuan

LKS 01 MENGIDENTIFIKASI ZAT ADITIF DALAM MAKANAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jelly adalah produk minuman semi padat yang terbuat dari sari buah-buahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. secara tradisional (Suryadarma, 2008). Cotton (1996) menyatakan bahwa, kajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol,

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerupuk sudah lama dikenal di tanah air kita terutama sebagai lauk pauk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pangan dan bahan kimia yang dibutuhkan agar mutunya baik.

BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEPUTAR BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Lampiran 1. A. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : 2. Usia : 3. Pendidikan :

Zat Aditif pada Makanan

PENERAPAN PENGETAHUAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN MAHASISWA PENDIDIKAN TATA BOGA UPI

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. gula oleh bakteri pembentuk nata yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri nata dalam

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: HK TENTANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN ORGANIK

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

BAB VI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a

Dalam bidang farmasetika, kata larutan sering mengacu pada suatu larutan dengan pembawa air.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB VI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN. Bahan Kimia dalam Kehidupan. Buku Pelajaran Sains SMP Kelas VII 82

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

II. TINJAUAN PUSTAKA

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.480,2014 BADAN POM. Formula Bayi. Pengawasan. Keperluan Medis. Khusus. Perubahan.

ASAM, BASA, DAN GARAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jeli adalah bentuk makanan semi padat yang penampakannya jernih,

Topik : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PASCA PANEN. TIK: Setelah mengikuti kuliah ini, anda akan dapat menjelaskan Perkembangan Teknologi Pasca Panen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Resiko Bahan Kimia Pada Makanana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Pengaturan terhadap Penggunaan Zat Aditif pada Makanan

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Makanan/Minuman jajanan adalah makanan/minuman. mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair

ZAT ADDITIF DAN DAMPAKNYA Ahkam Zubair

memerlukan makanan yang harus dikonsumsi setiap hari, karena makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat bergizi untuk mendukung hidup

BAB 1. Di Indonesia, sebagian besar masyarakatnya mempunyai tingkat pendidikan

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh kerusakan, pemalsuan dan kontaminasi, baik oleh mikroba atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

1. Pernyataan berikut yang merupakan teori atom Dalton adalah... A. Atom adalah bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi. B.

BAB I PENDAHULUAN. Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

I. PENDAHULUAN. lainnya. Secara visual, faktor warna berkaitan erat dengan penerimaan suatu

RINGKASAN Herlina Gita Astuti.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manisan adalah produk yang dibuat dari buah-buahan yang diolah

PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahan pangan hasil pertanian seperti buah-buahan, umbiumbian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum. A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

I. PENDAHULUAN. additive dalam produknya. Zat tambahan makanan adalah suatu senyawa. memperbaiki karakter pangan agar mutunya meningkat.

SOAL UJIAN AKHIR ANALISIS MAKANAN 2008

TINJAUAN PUSTAKA. Kerupuk merupakan makanan khas Indonesia dan sudah sangat dikenal. Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. buatan siklamat, dan pengawet boraks (Mardianita, 2012). yang akan dikonsumsi. Makanan atau minuman tersebut harus memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

1 PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai

Transkripsi:

BAB 4 BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM) Alasan Penggunaan BTM : (Food Food Protection Committee in Publication) Menjaga kualitas makanan dengan menggunakan antioksidan Mempertinggi kualitas dan kestabilan makanan dari kerusakan dengan menggunakan antioksidan dan zat anti mikroba Mempertinggi daya tarik makanan dengan cara memberi warna, pewangi, dsb Memudahkan memproses makanan dengan penambahan buffer (asam atau basa)

Dalam Memilih BTM : Perijinan BTM untuk digunakan dalam makanan Fungsi sesuai dengan tujuan pengolahan yang diinginkan BTM tersebut sesuai atau cocok dengan jenis makanan yang akan diolah Jumlah yang digunakan dalam makanan yang secukupnya sesuai dengan cara produksi yang baik atau tidak melebihi batas maksimum penggunaan Persyaratan Bahan Tambahan Makanan Telah melalui pengujian dan evaluasi toksikologi seperlunya. Kadar yang diperlukan tidak membahayakan kesehatan pemakainya Harus selalu diamati dan jika perlu dilakukan re- evaluasi Sedapat mungkin penggunannya dibatasi Harus digunakan dengan kadar sekecil mungkin

Penggunaan Bahan Tambahan Makanan hanya dibenarkan untuk : Untuk mempertahankan nilai gizi makanan Untuk konsumsi segolongan orang ter-tentu tentu yan memerlukan makanan diet. Untuk mempertahankan mutu atau kestabilan makanan atau uantuk memperbaiki sifat-sifat organoleptiknya hingga tidak menyimpang dari sifat- sifat alamiahnya. Untuk keperluan pembuatan atau pengolahan, penyediaan, perlakuan, pewadahan, pembungkusan, pemindahan atau pengangkutan. Tahap Pengujian BTM : (Codex Alimentarus Commission ) Tes Toksisitas akut Penelitian jangka pendek Penelitian jangka panjang Penelitian Khusus Teratogenisitas Karsinogenitas Percobaan pada manusia

Pengamatan dan re-evaluasi evaluasi Suatu BTM yang dianggap aman pada suatu waktu berdasarkan penelitian ilmiah yang telah maju dapat menjadi tidak aman lagi, dan sebaliknya Kadar yang diperkenankan dapat menjadi lebih kecil ataupun lebih besar Suatu BTM yang dianggap aman belum tentu masih aman jika ditambahkan pada makanan tertentu, atau dicampur dengan BTM lain. Digunakan kadar sekecil mungkin Klasifikasi Bahan Tambahan Makanan

1 Pengawet Pengawet adalah BTM yang dapat mencegah atau menghambat proses fermentasi, pengasaman atau peruraian lain dari makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawetan makanan diperlukan karena: Kebutuhan pangan semakin meningkat Sumber pangan semakin menipis Agar dapat didistribusikan ke segala penjuru dunia - Makanan yang diawetkan dengan formalin - 2 Antioksidan Antioksidan adalah BTM yang dapat mencegah atau menghambat proses oksidasi pada makanan. pada minuman beralkohol hasil fermentasi atau minyak/makanan makanan yang mengandung minyak Contoh : Asam Askorbat, Asam Eritorbat, Asorbil palmitat, Butil Hidroksi Anisol (BHA), Butil Hidroksi Toluen (BHT), Propil galat - Antioksidan dalam buah-buahan -

3 Pewarna Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang jika ditambahkan pada makanan dapat memberikan atau memperbaiki warna makanan Zat Warna Sintetik Amarat Brilian Blue Erythrosine Sunset yellow FCF Tartrazine (C.I.16185) (C.I.4290) (C.I.45430) (C.I.15885) (C.I.19140) Zat Warna Alami, berasal dari warna alami yang terdapat baik dari tanaman maupun hewan yang bisa digunakan sebagai pewarna tambahan. Brilian Blue, Fast Green FCF, Erythrosine Pada Makanan Pewarna Alami Pada Makanan

4 Pemanis buatan Pemanis buatan adalah BTM yang tidak bernilai gizi yang jika ditambahkan pada makanan dapat menyebabkan rasa manis pada makanan. Contoh paling populer ialah : sakarin (serta garam nitrium dan kalsium) siklamat (biasanya sebagai garam nitrium atau kalsium) Sakarin 5 Pengemulsi, pengental, pemantap Pengemulsi, pengental, pemantap adalah BTM yang jika ditambahkan pada makanan dapat mengentalkan atau memantapkan atau membantu terbentuknya sistem dispersi yang homogen pada makanan. Contoh yang paling sering digunakan adalah : Gom, agar-agar agar, CMC, algin, glicerida, dll Pengemulsi dalam makanan

6 Sekuestran Sekuestran adalah bahan tambahan makanan yang jika ditambahkan pada makanan padat akan mengikat ion logam dalam makanan hingga memantapkan sifat makanan terutama sifat organoleptik (warna, rasa, dan aroma). contoh : Dinatrium EDTA atau garam lain Garam-garam fosfat (natrium, kalium) polifosfat Senyawa pirofosfat Senyawa metafosfat 7 Anti kempal Anti kempal adalah BTM yang jika ditambahkan pada makanan berbentuk serbuk akan dapat mencegah mengempalnya makanan tersebut. Contoh anti kempal Kalsium Alumunium Silikat Kalsium Stearat Magnesium Karbonat Silikondioksida Natrium Sianoferat (K 4 Fe(CN) 6 ) Garam meja

8 Pengeras Pengeras adalah bahan tambahan makanan yang ditambahkan pada makanan dengan tujuan mengeraskan dan atau mencegah melunaknya makanan. Contoh pengeras yang lain adalah : Alumunium Sulfat Kalium Alumunium Sulfat Kalsium Klorida Kalsium Sitrat 9 Humektan (Humectant) Humektan adalah bahan tambahan makanan yang jika ditambahkan pada makanan dengan tujuan mempertahankan kandungan air atau kelembaban dari makanan. sering ditambahkan pada kembang gula, agar kembang gula tersebut tidak menjadi keras. Contoh humektan lainnya adalah : Gliserin provilenglikol

10 Pemucat Pemucat adalah bahan tambahan makanan yang jika ditambahkan pada makanan (tepung) dapat mempercepat proses pemu-tihan dan pemucatan tepung hingga dapat memperbaiki mutu pemanggangannya (baking( quality) contoh : Amonium Persulfat Asetonperoksida Kalium Bromat Kalium Yodat 11 Pengasam, penetral dan pendapar Pengasam, penetral, dan pendapar adalah bahan tambahan makanan yang jika ditambahkan pada makanan akan mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan keasaman makanan. Contoh : asam sitrat, asam tartat, asam fosfat natrium fosfat, kalium fosfat kalium sitrat, kalium tartat asam natrium bikarbonat, amonium karbonat

12 Bumbu dan bumbu penyedap merupakan kelompok terbanyak BTM,, tetapi digunakan dalam jumlah sedikit sekali dalam makanan. zat sintesis terutama ester, aldehid, dan keton sumber alami misalnya oleoresin ektrak tumbuhan, dan minyak esensial. Bumbu penyedap, misalnya MSG (meningkatkan( rasa makanan). MSG 13 Zat gizi zat tambahan makanan yang digunakan untuk alasan teknologi secara kebetulan dapat mempunyai nilai gizi tertentu, contohnya riboflavin, selain dapat digunakan sebagai suatu zat warna, zat ini juga merupakan vitamin Contoh : vitamin mineral asam amino esensial.

Bahan Tambahan Makanan lainnya 14. Zat antibusa ditambahkan pada cairan untuk mencegah terbentuknya busa 15. Zat pematang tepung dapat mempercepat proses pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangannya. 16. Zat pengilap 17. Propelan 18. Zat Pengembang seperti Natrium karbonat, Kalium karbonat, fosfat dsb. merupakan mineral-mineral atau bahan kimia sintetis