PROPORSI PENILAIAN 1. Tugas Mingguan 40% 2. Diskusi Mingguan 20% 3. Ujian Tengah Semester 20% 4. Ujian Akhir Semester 20%

dokumen-dokumen yang mirip
TATA-TERTIB PERKULIAHAN

MasterBukaAura.com. Panduan Buka Aura Untuk Kesuksesan Hidup. Salam Sejahtera,

PROPORSI PENILAIAN Tugas Mingguan 40% Diskusi Mingguan 20% Ujian Tengah Semester 20% Ujian Akhir Semester 20%

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

GENDAM HARTA MODUL BASIC GENDON

PANDUAN DASAR MEDITASI BUKA AURA. Ditulis oleh : Vena Aurora

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Doa Hari ke 1. Doa Hari ke 2

SENSITIVE ENERGY GENDAM. MODUL GENDAM ONLINE kelas Hari Rabu 27 April Supported by. Admin : Edi Sugianto 4/27/16

Allah Swt. menciptakan langit dan bumi beserta isinya.

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun Dalam Undang-Undang

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Meditasi Usada I (Tahap 1)

Mula Kata, Bismillah

Hati Hanya Lah Alat. Bahkan pada manusia itu diatas dirinya (nafs) ada yang tahu (bashiroh) (al qiyamah:14)

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana

Bab I Apa Sih Kuncinya?

HEALTH TRANSFORMATION #1 TRANSFORMASI KESEHATAN #1 BIBLICAL MINDSET ABOUT BODY POLA PIKIR ALKITABIAH TENTANG TUBUH

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

Cara Melihat Aura & Merasakannya

budi pekerti pelajaran 11

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Bagaimana Membentuk Pola Pikir yang Baru

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN. PETEMON Kelas / Semester : IV / I Tema : (3) Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema :

( Surat Untuk Presiden ) Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrahmanirrohim. Kepada Yth. Presiden Indonesia terpilih Ir.

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA

CARA BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI. Aty Nurdiana

Markus: Aku perhatikan dalam cerita Budi bahwa Budi bilang Yakub tidak bertanggung jawab. Tidak baik untuk menjelekkan orang begitu.

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang

All rights reserved Brought to you by

B. Allah Swt. itu Esa. Sikapku. Ayo Kerjakan. Lihat diri sendiri. Lihat gambar ini. Tanyakan pada temanmu, nama dan manfaat setiap anggota tubuh.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 7 : ENERGI DAN PERUBAHANNYA. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2

Awal beliau menekuni bidang Aura tentu saja dikarenakan karena Bakat Lahir yang beliau miliki dalam melihat dan merasakan Aura seseorang.


Doa hari 1. Doa hari 2. Doa hari 3. Doa hari 4. Doa hari 5

Disebarluaskan melalui: website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

Beriman sebuah kata yang mudah sekali untuk diucapkan, mudah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

Ibadah Dalam Pelayanan

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu; 1. Relevansi Tata Cara

Suplemen untuk mendukung Perut Sixpack Anda

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

Lampiran 1 Lirik lagu

SILABUS PEMBELAJARAN

I. Panduan Pengukuran Antropometri

Meditasi adalah Jalan Ketenangan

Oleh Fadhil ZA. diiringi dengan kalimat dzikir dan do a yang dibaca didalam hati.

KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Temukan diri Anda dan kemungkinankemungkinan. untuk masa depan Anda. Basic Training

Miracle In You. Syarat membaca e-book ini

Petunjuk Meditasi Jalan, Duduk, dan Kegiatan Sehari-hari dalam Meditasi Vipassanā

KONTRAK PERKULIAHAN (Pendidikan Jasmani dan Olahraga)

Hubungan Kita Dengan Allah

[Amazing] Inilah 50 Keunikan Tubuh Manusia yang Mengagumkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

MODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya.

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PANDUAN BELAJAR ILMU SILAT GAIB LEVEL 1

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

Kalender Doa Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya imajinasi yang inspirasinya berasal dari

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI

Suplemen untuk mendukung Perut Sixpack Anda

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

A. PENGANTAR B. SEJARAH REIKI C. MANFAAT DEO REIKI

medium Buku siswa dengan Buah Roh Medium

Pengendalian Emosi. Rerata Empirik (RE) : 124,95. Rerata Hipotetik (RH) : 107,5. Tergolong Tinggi

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Pola Tidur Diabetasi Efektif dan Konsisten

KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

THE FINANCIAL TRANSFORMATION #4 TRANSFORMASI KEUANGAN #4 WISDOM FOR FINANCIAL WONDERS HIKMAT MENGALAMI KEAJAIBAN KEUANGAN

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

Iwan Triyuwono Universitas Brawijaya

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak

BAHASA BAYI (BABY LANGUAGE) Hasnerita, S.Si.T,M.Kes

Transkripsi:

MATA KULIAH JUMLAH SKS DOSEN : M E N T A L I T A S : 2 SKS : TIM DESKRIPSI SINGKAT Matakuliah ini menjelaskan: (a) dimensi kecerdasan manusia, (b) mengenal fitrah manusia, (c) menemukan suara hati manusia melalui kebebasan untuk memilih, (d) hukum alam dan prinsip-prinsip. Matakuliah ini juga menjelaskan pribadi, sosial dan ketangghan hubungan manusia dengan alam semesta, serta bagaimana membangun pribadi, sosial dan berhubungan dengan alam semesta melalui sifat kasih dan sayang, adil dan rasa syukur untuk mencapai manusia paripurna. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki pribadi, sosial dan mampu berinteraksi terhadap alam semesta melalui sifat kasih sayang, adil dan pandai bersyukur dalam kehidupan sehari-hari. PROPORSI PENILAIAN 1. Tugas Mingguan 40% 2. Diskusi Mingguan 20% 3. Ujian Tengah Semester 20% 4. Ujian Akhir Semester 20% TATA-TERTIB PERKULIAHAN a. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu dengan maksimum keterlambatan 5 menit. Keterlambatan dosen selama 15 menit tanpa pemberitahuan berarti kelas dinyatakan kosong b. Mahasiswa harus berpakaian rapi, tidak merokok di kelas, tidak berbicara dengan rekannya di kelas, tidak mengganggu jalannya perkuliahan c. Mahasiswa tidak diperkenankan menyalakan handphone di dalam kelas d. Mahasiswa diharapkan bertindak sejujur-jujurnya, karena seluruh materi matakuliah ini dirancang untuk meningkatkan kualitas diri mahasiswa. Perilaku tidak jujur adalah perilaku menipu diri sendiri e. Mahasiswa mempunyai hak untuk mendapatkan nilai akhir dari matakuliah ini, jika: Mengikuti kuliah minimal 80% Mengumpulkan tugas (keterlambatan dianggap tidak mengumpulkan tugas) 1

Minggu Tujuan Instruksional Khusus 1 Menjelaskan dimensi kecerdasan manusia. 2 Memberi pemahaman bahwa manusia tercipta secara fitrah 3 Menjelaskan bagaimana kesempurnaan manusia dicapai melalui pribadi, sosial dan hubungan manusia-alam 4 Membentuk karakter yang memiliki sifat kasih pada tingkat fisik 5 Membentuk karakter yang memiliki sifat kasih pada 6 Membentuk karakter yang memiliki sifat kasih pada tingkat fisik 7 Membentuk karakter yang memiliki sifat kasih pada 8 Ujian Tengah Semester 9 Membentuk karakter yang memiliki sifat kasih pada tingkat fisik-mental-spiritual SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pokok Bahasan Pendahuluan : Dimensi Kecerdasan manusia Mengenal fitrah manusia dengan empat sifat dasar: kasih, sayang, adil, dan syukur Menuju Manusia Paripurna Pribadi Sifat Kasih pada Tingkat Fisik Pribadi - Sifat Kasih pada Tingkat Mentalspiritual Sosial - Sifat Kasih pada Tingkat Fisik Sosial - Sifat Kasih pada Tingkat Mental- Spiritual Hubungan Manusia-Alam Sub Pokok Bahasan 1. Kecerdasan fisik (PQ), kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) 2. Keunggulan kecerdasan spiritual 1. Hakekat penciptaan manusia 2. Fitrah/sifat dasar manusia 1. Ketanguhan pribadi 2. sosial 3. Hubungan manusia-alam 1. Nilai kasih pribadi dengan sifat kasih (tingkat fisik) 1. Nilai kasih pribadi dengan sifat kasih (tingkat 1. Nilai kasih sosial dengan sifat kasih (tingkat fisik) 1. Nilai kasih sosial dengan sifat kasih (tingkat 1. Nilai kasih Teknik Pembelajaran - Latihan 1 - Latihan 2 - Diskusi Latihan 3 Latihan 4 Latihan 5 Latihan 6 Latihan 7 2

10 Membentuk karakter yang memiliki sifat sayang pada 11 Membentuk karakter yang memiliki sifat sayang pada 12 Membentuk karakter yang memiliki sifat sayang pada 13 Membentuk karakter yang memiliki sifat adil pada 14 Membentuk karakter yang memiliki sifat adil pada 15 Membentuk karakter yang memiliki sifat adil pada 16 Ujian Akhir Semester Sifat Kasih pada Tingkat Fisik- Mental-Spiritual Pribadi - Sifat Sayang pada Tingkat Mentalspiritual Sosial - Sifat Sayang pada Tingkat Mentalspiritual Hubungan Manusia-Alam - Sifat Sayang pada Tingkat Mentalspiritual Pribadi - Sifat Adil pada Tingkat Mental-spiritual Sosial - Sifat Adil pada Tingkat Mental-spiritual Hubungan Manusia-Alam - Sifat Adil pada Tingkat Mentalspiritual sosial dengan sifat kasih (tingkat mental) 1. Nilai sayang pribadi dengan sifat sayang (tingkat 1. Nilai sayang sosial dengan sifat sayang (tingkat 1. Nilai sayang hubungan manusia-alam dengan sifat sayang (tingkat 1. Nilai adil pribadi dengan sifat adil (tingkat 1. Nilai adil sosial dengan sifat adil (tingkat 1. Nilai adil hubungan manusia-alam dengan sifat adil (tingkat Latihan 8 Latihan 9 Latihan 10 Latihan 11 Latihan 12 Latihan 13 3

MINGGU 1 LATIHAN 1 : Dimensi Kecerdasan Manusia Mahasiswa mengerjakan soal di bawah ini (The 8 th habit: hal 87) 1. Bagi fisik kita: seandainya Saudara mengalami kecelakaan dan menderita cacat permanen, apakah yang Saudara lakukan? 2. Bagi pikiran kita: seandainya Saudara adalah karyawan kontrak suatu perusahaan dan masa kerja Saudara tinggal 6 bulan lagi apa yang Saudara pikirkan? 3. Bagi hati/emosi kita: Praktik dengan bermain peran di kelas misalnya menciptakan suatu kondisi tertentu yang dapat memancing emosi mahasiswa. 4. Untuk jiwa kita: (1) Andaikan Saudara dapat bertatap muka dengan Tuhan setiap 15 menit sekali; hiduplah sesuai dengan pengandaian itu. (2) melakukan dzikir atau doa bersama. (lakukan dalam seminggu mendatang untuk didiskusikan di kelas pada pertemuan berikutnya) MINGGU 2 LATIHAN 2 : Mengenal Fitrah Manusia Mahasiswa diberikan kosa-kata tentang nilai-nilai kebaikan manusia sebanyak 30 kosa kata. Kemudian diminta untuk memilih 10, kemudian dari 10 dipilih lagi menjadi 5 yang dianggap paling baik. Setelah itu pada sesi berikutnya mahasiswa diminta menuliskan pengalaman yang dialami dari kelima nilai kebaikan manusia. Nilai-nilai kebaikan dimaksud adalah sebagai berikut: (sumber asmaul husna) Pemberi manfaat Konsisten Komitmen Pengasih sesame Pemaaf Inspirator Mandiri Kebenaran Menguasai diri Murah hati Estetis Inovatif Berhati luas Berhati jernih Pembuka hati Berilmu Bersikap terpuji Bersikap mulia Cinta damai Berpengetahuan Sabar Menghargai Mensyukuri Kejujuran Empati Enerjik Ikhlas Adil Kreatif Obyektif MINGGU 3 Diskusi tentang Pribadi, Sosial, dan Hubungan Manusia-Alam MINGGU 4 LATIHAN 3: Membangun Pribadi Sifat Kasih (Tingkat Fisik) Kasih adalah sifat Tuhan (Rahman) yang pada dasarnya secara sederhana dapat diartikan suka memberi. Tuhan memberi apa saja dan kepada siapa saja tanpa membeda-bedakan, seperti matahari yang menyinari alam tanpa pilih kasih. Latihan ini adalah latihan dalam bentuk memberi sesuatu pada diri sendiri secara fisik. Contoh dari latihan ini seperti memberi sesuatu yang menjadi hak dari tubuh kita; jika pada suatu saat kita merasa lapar, maka ini pertanda bahwa hak dari tubuh harus segera dipenuhi dan hak dari tubuh pula untuk berhenti makan sebelum kenyang. 4

Latihan 3a (Makan): 1. Sadari dan rasakan pada suatu saat perut Saudara terasa lapar 2. Sadari rasa lapar tersebut seolah-olah tubuh Saudara meminta haknya, dan Saudara menyadari untuk memenuhi hak tersebut sebagai kewajiban 3. Ambillah/carilah makanan yang bersih dan sehat secara fisik dan mental (halal) 4. Panjatkan doa kepada Tuhan, karena RahmatNya Saudara mendapatkan rejeki yang halal dan sehat; dan dengan RahmatNya pula perut Saudara memberikan sinyal lapar 5. Makanlah makanan yang sudah ada di tangan Saudara 6. Rasakan sepenuh hati; rasakan pula bahwa semua ini karena kehendak Tuhan yang menggerakkan tangan, mulut, dan perut Saudara 7. Rasakan terus sepanjang Saudara makan dengan penghayatan yang penuh 8. Hentikan makan Saudara sebelum terasa kenyang (secara ideal 30% berupa makanan padat dan 70% berupa air) 9. Panjatkan puji syukur dengan sepenuh hati kepada Tuhan yang telah memberi rejeki 10. Lakukan latihan tersebut setiap hari 11. Tulislah pengalaman Saudara dan ceritakan di kelas Latihan 3b (Bernafas): Bernafas adalah kegiatan setiap detik yang kita lakukan tanpa disadari (karena aktivitas ini digerakkan oleh alam bawah sadar kita, sehingga pada saat tidurpun kita tetap bernafas). Latihan ini pada dasarnya memberikan kesadaran kepada kita bahwa (1) tubuh kita mempunyai hak untuk mendapatkan energi ilahi dari proses pernafasan, (2) bersyukur kepada Tuhan, karena tanpa kehendak kita (dengan kekuatan alam bawah sadar), organ-organ pernafasan bekerja dengan ketundukan penuh pada perintah Tuhan untuk membantu kita bernafas, (3) bersyukur kepada Tuhan yang memberikan rejeki energi ilahi ini secara gratis. 1. Pada saat Saudara sedang stres atau lelah atau juga dalam keadaan sadar, cobalah duduk di kursi (atau duduk bersila di atas sajadah, atau tikar, atau karpet) dalam posisi punggung dan kepala tegak lurus, santai dan rileks, tanpa rasa tegang pada seluruh tubuh baik secara fisik maupun mental 2. Pejamkan mata, mohon kepada Tuhan agar latihan ini dapat memberi berkah pada pribadi Saudara 3. Kemudian konsentrasikan pikiran Saudara pada proses pernafasan 4. Rasakan udara yang masuk dan udara yang keluar (pastikan bahwa dalam proses ini Saudara benar-benar konsentrasi pada nafas, tidak ada pikiran lain selain konsentrasi pada nafas) 5. Sadari bahwa Saudara sedang memberikan apa yang menjadi hak dari tubuh Saudara, yaitu memberikan udara bersih kepada tubuh 5

6. Lakukan langkah 1-4 selama kira-kira 10 menit 7. Setelah itu (masih dalam posisi duduk dan mata terpejam), hiruplah udara sambil membayangkan seolah-olah Saudara menghirup energi Ilahi yang suci yang diberikan atas Rahmat Tuhan 8. Salurkan energi tersebut ke seluruh tubuh untuk membersihkan semua kotoran yang ada (energi negatif) 9. Hembuskan udara, seolah-olah Saudara sedang mengeluarkan kotoran (energi negatif) dari seluruh tubuh Saudara 10. Lakukan langkah 6-8 di atas selama kira-kira 10 menit 11. Setelah itu, sadari lingkungan sekitar dan pelan-pelan mata dibuka 12. Ucapkan puji syukur kepada Tuhan atas berkat rejeki yang diberikan kepada Saudara 13. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas MINGGU 5 LATIHAN 4: Membangun Pribadi Sifat Kasih (Tingkat Mental- Spiritual) Pada latihan sebelumnya kita memberikan benda fisik (makanan dan udara) kepada tubuh. Latihan berikut ini juga memberikan sesuatu kepada tubuh kita, namun yang kita berikan berupa sesuatu yang sifatnya non-fisik, yaitu memberikan rasa perhatian (mental) dan makanan spiritual pada roh (spiritual). Latihan 4.a (Rasa Perhatian): 1. Duduk di kursi (atau duduk bersila di atas sajadah, atau tikar, atau karpet) dalam posisi punggung dan kepala tegak lurus, santai dan rileks, tanpa rasa tegang pada seluruh tubuh baik secara fisik maupun mental 2. Pejamkan mata, mohon kepada Tuhan agar latihan ini dapat memberi berkah pada pribadi Saudara 3. Kemudian konsentrasikan pikiran Saudara pada proses pernafasan 4. Rasakan udara yang masuk dan udara yang keluar (pastikan bahwa dalam proses ini Saudara benar-benar konsentrasi pada nafas, tidak ada pikiran lain selain konsentrasi pada nafas) 5. Sadari bahwa Saudara sedang memberikan apa yang menjadi hak dari tubuh Saudara, yaitu memberikan udara bersih kepada tubuh 6. Lakukan langkah 1-4 selama kira-kira 10 menit 7. Setelah itu (masih dalam posisi duduk dan mata terpejam), lakukan dialog dengan anggota tubuh Saudara (dengan memberikan perhatian dan merasakan keberadaan semua anggota tubuh); mulai dari ujung jari-jari kaki kiri terus naik ke betis dan paha, kemudian dari jari kaki kanan naik ke betis hingga paha. Kemudian dari paha naik ke pantat, punggung, dan dada. Berhenti di dada, kemudian lanjutkan dari jari- 6

jari tangan kiri naik hingga ke lengan atas, demikian juga dari jari-jari tangan kanan naik hingga ke lengan atas. Berikutnya, mulai dari lengan atas ke bahu, leher, dan berakhir di kepala. Dialog dapat dilakukan seperti contoh berikut ini (Saudara dapat melakukannya dengan bahasa sendiri): Jari-jari kaki kiriku, dalam seharian ini engkau telah membantuku... engkau membantu tanpa lelah dan balas jasa. Tanpa engkau, aku tidak dapat menjalankan tugasku dengan baik... makasih ya...engkau telah banyak membantuku dan maafkan aku jika selama ini aku tidak memperhatikanmu... dan seterusnya... Jika ada bagian dari tubuh yang sakit, lakukan dialog seperti berikut (Saudara juga dapat mengunakan bahasa sendiri): kenapa engkau (dan bayangkan bagian anggota tubuh yang sakit) sakit?...maafkan aku, mungkin engkau sakit karena aku tidak memperhatikan kamu, atau aku menggunakan kamu tanpa memperhatikan kapasitasmu... maafkan aku! Sembuhlah engkau dengan energi dari Tuhanku! (sambil bayangkan ada energi putih dari Tuhan masuk pada organ tubuh yang sakit)... sembuh ya?!... maafkan aku, sekali lagi maafkan aku jika selama ini aku menyiksamu... 8. Lakukan langkah 6 selama kira-kira 15-20 menit 9. Setelah itu, sadari lingkungan sekitar dan pelan-pelan mata dibuka 10. Ucapkan puji syukur pada Tuhan atas berkat rejeki perhatian yang telah diberikan pada tubuh Saudara 11. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas Latihan 4.b (Makanan Spiritual): Ketika kita lapar secara fisik, maka kita bersegera memberi makanan kepada tubuh kita. Makanan yang kita berikan juga berupa fisik, seperti nasi, roti, dan lain-lainnya. Namun ketika roh kita lapar, makanan apa yang harus segera kita berikan? Makanannya juga harus setingkat dengan yang membutuhkan, yaitu berupa makanan spiritual (biasanya dalam bentuk menyebut nama-nama Tuhan, berdzikir). 1. Lakukan latihan ini pada malam hari, yaitu ketika Saudara akan mengakhiri semua kegiatan dan akan istirahat untuk tidur 2. Tidurlah dengan posisi tubuh yang rileks dan santai 3. Kemudian, sebutlah atau pujilah nama Tuhan (misalnya yang beragama Islam: subhanaallah, astaghfirullah, laa ilaaha ilallah, alhamdulillah, dan lain-lainnya. Bagi yang beragama selain Islam silahkan gunakan puji-pujian pendek yang dapat disebutkan berulang-ulang) dengan bersuara selama 10 menit 4. Sesudah itu, lanjutkan dzikir tadi melalui hati (tanpa suara) sampai Saudara tertidur 5. Lakukan latihan ini setiap malam, tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas 7

MINGGU 6 LATIHAN 5: Membangun Sosial Sifat Kasih (Tingkat Fisik) Latihan sebelumnya pada dasarnya berkaitan dengan pengembangan diri kita secara individu (karena itu kita menamakannya Pribadi ). Pada latihan berikutnya diarahkan pada hubungan diri kita dengan orang lain (oleh karena itu kita namakan Sosial ). Latihan 5.a (Benda Fisik): 2. Berikan sesuatu milik Saudara (misalnya: uang, baju, kalung, cincin, dan lainlainya) kepada orang lain (misalnya: teman, tetangga, pengemis, orang yang sama sekali tidak kenal, dan lain-lainnya) 3. Lakukan latihan ini setiap hari dengan memberikan benda/harta yang bernilai rendah hingga bernilai tinggi kepada orang lain (misalnya memberi uang dengan nilai Rp. 1.000,00 pada hari pertama, Rp. 2.000,00 pada hari kedua, Rp. 5.000,00 pada hari ketiga, Rp. 10.000,00 pada hari keempat, dan seterusnya) 4. Pada saat memberikan benda/harta tadi, bayangkan seolah-olah Saudara sebagai agen -Nya Tuhan yang mendapat tugas untuk mendistribusikan harta Tuhan itu kepada orang lain 5. Setelah memberikan benda/harta tadi, ucapkan puji syukur kepada Tuhan karena Tuhan telah memberikan kepercayaan kepada Saudara untuk mendistribusikan hartanya kepada hamba Tuhan yang lain 6. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 7. Lakukan latihan ini setiap hari selama satu minggu, tulis dan ceritakan perasaan Saudara setelah menunaikan tugas tadi di kelas MINGGU 7 LATIHAN 6: Membangun Sosial - Sifat Kasih (Tingkat Mental- Spiritual) Pada latihan ini, kita tidak memberikan benda fisik kepada orang lain. Tetapi sebaliknya kita memberikan benda mental dan spiritual kepada orang lain untuk memperkuat Sosial kita. Latihan 6.a (Benda Mental ): 2. Benda mental yang dapat kita berikan kepada orang lain misalnya dalam bentuk senyum, perhatian, empati, memberi maaf, dan lain-lainnya. Benda mental ini jika diberikan kepada orang lain akan memberikan efek positif bagi kita 8

sendiri dan orang lain. Kita dapat merasakannya pada saat melakukan latihan berikut ini. 3. Pada saat Saudara bertemu dengan tetangga, teman, dosen, atau siapa saja (baik yang dikenal atau tidak), coba berikan senyum kepada mereka. Atau, ketika teman Saudara marah terhadap Saudara, cobalah balas kemarahan teman tersebut dengan senyum Saudara 4. Rasakan senyum ini (sebagai refleksi dari rasa bahagia) sebagai karunia Tuhan, dan 5. Salurkan rasa bahagia ini kepada orang lain (atau kepada teman yang sedang marah) dengan ikhlas, dan dengan harapan orang tersebut merasakan kebahagian yang sama dengan Saudara 6. Kombinasikan senyum Saudara dengan obrolan-obrolan ringan lain yang menyenangkan dan menyejukkan 7. Jika telah selesai (yaitu, Saudara mau berpisah dengan orang tersebut atau teman tadi yang marah), ucapkan puji syukur kepada Tuhan atas kemampuan yang telah diberikan Tuhan kepada Saudara untuk senyum kepada orang lain 8. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas Latihan 6.b (Benda Spiritual ): Benda Spiritual yang diberikan kepada orang lain, dalam bentuk sederhana dan mudah dilakukan adalah memberikan doa. Lakukan latihan berikut ini yang InsyaAllah Pribadi dan Sosial kita menjadi semakin baik dan kuat. 1. Pada saat Saudara bertemu dengan seseorang (baik orang tua maupun tetangga, teman, dosen, pengemis, atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu), coba doakan dia! 2. Doa apa? Doa yang tiba-tiba terlintas dalam pikiran Saudara (bukan dipikirkan sebelumnya) 3. Bacakan doa dengan ikhlas dalam bahasa yang mudah Saudara lakukan (bahasa Indonesia, Arab, atau lainnya) 4. Lakukan doa tadi dengan lisan (terdengar) atau cukup dengan hati (tanpa suara) 5. Lakukan puji syukur kepada Tuhan, karena Saudara telah mampu berdoa untuk orang lain 6. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 7. Lakukan tiap hari, tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas MINGGU 8 Ujian Tengah Semester (UTS) 9

MINGGU 9 LATIHAN 7: Membangun Hubungan Manusia-Alam Sifat Kasih (Tingkat Fisik-Mental-Spiritual) Selain berinteraksi dengan manusia yang lain, kita juga berinteraksi dengan alam. Latihan berikut ini adalah untuk memperkuat hubungan kita dengan alam baik pada tingkat fisik maupun mental dan spiritual. Latihan 7 (Kasih pada Alam): 2. Perhatikan tanaman (atau hewan) yang ada di halaman rumah Saudara 3. Lakukan dialog dengan tanaman tersebut melalui hati Saudara, tunggu respon yang diberikan oleh tanaman tersebut yang tertangkap oleh hati Saudara 4. Ikuti respon yang diperoleh dari tanaman tersebut dengan sepenuh hati. Sebagai contoh, jika tanaman tadi minta disirami, maka Saudara bantu tanaman tadi untuk disiram. Jika minta dibersihkan daun-daun yang kering, maka bersihkan daun-daun tersebut, begitu seterusnya 5. Ketika Saudara sedang memenuhi apa yang diminta oleh tanaman tersebut, lakukan seolah-olah Saudara sedang menyalurkan rahmat Tuhan pada tanaman tersebut 6. Panjatkan puji syukur pada Tuhan karena Saudara dapat melakukan pekerjaan tersebut 7. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 8. Lakukan setiap hari dengan obyek yang sama (tanaman) atau obyek yang berbeda 9. Tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas MINGGU 10 LATIHAN 8: Membangun Pribadi - Sifat Sayang (Tingkat Mental- Spiritual) Sayang adalah sifat Tuhan (Rahim) yang pada dasarnya dapat diartikan secara sederhana sebagai sifat menyayangi. Tuhan menyayangi hamba-hambanya. Tuhan menyebarkan Rahim-Nya di alam semesta untuk dinikmati, dirasakan, dan diinteraksikan sebagi jembatan untuk kembali kepadanya. Tanpa sifat ini, dunia beserta isinya akan hancur dan punah. Dengan sifat Rahim ini alam semesta tetap hidup dinamis. Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri): 2. Setelah melakukan Latihan 3.b (Bernafas), lanjutkan latihan ini dalam posisi Saudara tetap duduk dengan mata terpejam 10

3. Bayangkan orang yang paling Saudara sayangi (misalnya Ibu Saudara); bayangkan Ibu Saudara menyayangi Saudara sejak dari kandungan hingga Saudara menjadi dewasa. Ibu menyayangi Saudara tanpa pamrih 4. Jika rasa sayang tersebut telah hadir dalam diri Saudara, maka rasakan rasa sayang itu 5. Kemudian salurkan rasa sayang itu mulai dari kaki hingga ke ujung rambut; bayangkan rasa sayang itu merasuk ke dalam setiap sel kaki hingga rambut Saudara 6. Rasakan bahwa Saudara menyatu dengan rasa sayang itu; rasakan kira-kira 10 menit, atau lebih 7. Sadari lingkungan sekitar, dan bukalah mata Saudara 8. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 9. Lakukan latihan ini setiap hari; tulis dan ceritakan pengalaman Saudara! MINGGU 11 LATIHAN 9: Membangun Sosial - Sifat Sayang pada Tingkat Mental-spiritual Sifat sayang bukan untuk monopoli diri sendiri, tetapi untuk disalurkan ke orang lain sebagai Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu, latihan berikut ini pada dasarnya adalah latihan memberikan rasa kasih-sayang kepada orang lain. Latihan 9a (Sayang pada Orang lain): 2. Lakukan Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri) 3. Pada saat rasa sayang telah menyatu dengan diri Saudara [yaitu pada saat Saudara melakukan langkah ke-6 pada Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri)], salurkan rasa sayang itu kepada orang yang hendak Saudara beri rasa sayang. Pada saat Saudara menyalurkan rasa sayang itu, ucapkan dalam hati: Dengan Kasih-Sayang Tuhanku, berikut ini aku salurkan rasa sayang kepadamu. 4. Lakukan langkah 3 selama 10 menit, atau lebih 5. Sadari lingkungan sekitarnya, dan bukalah mata Saudara 6. Panjatkan puji syukur kepada Tuhan 7. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 8. Lakukan latihan ini setiap hari; tulis dan ceritakan pengalaman Saudara! Latihan 9b (Sayang pada Orang lain dalam Bentuk Nyata): 2. Lakukan Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri) 3. Pada saat rasa sayang telah menyatu dengan diri Saudara [yaitu pada saat Saudara melakukan langkah ke-6 pada Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri)], Lakukan sesuatu, misalnya, membuatkan kopi/teh untuk orang tua di rumah. 11

4. Ketika Saudara sedang membuat kopi/teh, salurkan rasa sayang pada kopi/teh tersebut. Salurkan dan sadari pula pada saat Saudara memberikan kopi/teh tersebut kepada orang-tua Saudara 5. Pandanglah orang-tua Saudara dengan penuh rasa sayang dan layani dengan rasa sayang 6. Panjatkan puji syukur kepada Tuhan 7. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 8. Lakukan latihan ini setiap hari; tulis dan ceritakan pengalaman Saudara! MINGGU 12 LATIHAN 10: Membangun Hubungan Manusia-Alam - Sifat Sayang pada Tingkat Mental-spiritual Rasa sayang tidak saja penting bagi diri sendiri dan orang lain, tetapi juga bagi alam di sekitar kita. Untuk itu, setelah kita melakukan latihan untuk diri sendiri dan orang lain, maka berikutnya adalah melakukan latihan untuk alam. Latihan 10 (Sayang pada Alam): 2. Lakukan Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri) 3. Pada saat rasa sayang telah menyatu dengan diri Saudara [yaitu pada saat Saudara melakukan langkah ke-6 pada Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri)], salurkan rasa sayang itu kepada misalnya tanaman yang ada di halaman rumah Saudara. Pada saat Saudara menyalurkan rasa sayang itu, ucapkan dalam hati: Dengan Kasih-Sayang Tuhanku, berikut ini aku salurkan rasa sayang kepadamu. 4. Lakukan langkah 3 selama 10 menit, atau lebih 5. Lakukan komunikasi dengan tanaman, tunggu dan tangkap responnya 6. Jika telah selesai dialog, maka sadari kembali lingkungan Saudara dan bukalah mata Saudara 7. Panjatkan puji syukur kepada Tuhan atas karunianya 8. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 9. Lakukan latihan ini setiap hari; tulis dan ceritakan pengalaman Saudara! MINGGU 13 LATIHAN 11: Membangun Pribadi - Sifat Adil pada Tingkat Mental-spiritual Adil juga merupakan salah satu sifat dari Tuhan Yang Maha Esa. Adil dapat diartikan sebagai menempatkan sesuatu pada tempatnya, atau ada juga yang mengartikan menempatkan sesuatu secara proporsional, atau ada juga yang mengartikan membagi 12

sesuatu dengan jumlah yang sama. Terlepas dari variasi makna adil tersebut, latihan berikut ini dilakukan dalam rangka menanamkan sifat adil bagi diri kita. Latihan 11 (Adil pada Diri Sendiri): 2. Duduk di kursi (atau duduk bersila di atas sajadah, atau tikar, atau karpet) dalam posisi punggung dan kepala tegak lurus, santai dan rileks, tanpa rasa tegang pada seluruh tubuh baik secara fisik maupun mental 3. Pejamkan mata, mohon kepada Tuhan agar latihan ini dapat memberi berkah pada pribadi Saudara 4. Kemudian konsentrasikan pikiran Saudara pada proses pernafasan 5. Rasakan udara yang masuk dan udara yang keluar (pastikan bahwa dalam proses ini Saudara benar-benar konsentrasi pada nafas, tidak ada pikiran lain selain konsentrasi pada nafas) 6. Sadari bahwa Saudara sedang memberikan apa yang menjadi hak dari tubuh Saudara, yaitu memberikan udara bersih kepada tubuh 7. Lakukan langkah 1-4 selama kira-kira 10 menit 8. Perhatikan kegiatan yang Saudara lakukan kemarin 9. Perhatikan seberapa banyak kegiatan tersebut menyangkut aspek fisik, aspek mental dan aspek spiritual 10. Renungkan seberapa banyak waktu yang telah digunakan untuk aktivitas fisik, mental, dan spiritual 11. Tanyakan ke diri Saudara: apakah kegiatan yang dilakukan kemarin itu sudah cukup adil memenuhi kebutuhan tubuh Saudara secara utuh? 12. Perhatikan respon dari diri Saudara melalui hati 13. Jika jawabannya ya, maka tanyakan kepada diri Saudara tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap adil 14. Jika jawabannya tidak, maka tanyakan kepada diri Saudara tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap tidak adil 15. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 16. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis pengalaman Saudara dan diskusikan MINGGU 14 Latihan 12 (Adil pada Orang Lain): 2. Duduk di kursi (atau duduk bersila di atas sajadah, atau tikar, atau karpet) dalam posisi punggung dan kepala tegak lurus, santai dan rileks, tanpa rasa tegang pada seluruh tubuh baik secara fisik maupun mental 3. Pejamkan mata, mohon kepada Tuhan agar latihan ini dapat memberi berkah pada pribadi Saudara 13

4. Kemudian konsentrasikan pikiran Saudara pada proses pernafasan 5. Rasakan udara yang masuk dan udara yang keluar (pastikan bahwa dalam proses ini Saudara benar-benar konsentrasi pada nafas, tidak ada pikiran lain selain konsentrasi pada nafas) 6. Sadari bahwa Saudara sedang memberikan apa yang menjadi hak dari tubuh Saudara, yaitu memberikan udara bersih kepada tubuh 7. Lakukan langkah 1-4 selama kira-kira 10 menit 8. Perhatikan interaksi Saudara dengan orang lain yang paling berkesan (positif atau negatif) kemarin 9. Renungkan dan tanyakan ke diri Saudara: apakah interaksi yang dilakukan kemarin itu sudah cukup adil atau tidak? 10. Jika jawabannya ya, maka tanyakan kepada diri Saudara tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap adil 11. Jika jawabannya tidak, maka tanyakan kepada diri Saudara tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap tidak adil 12. Perhatikan respon dari diri Saudara melalui hati 13. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 14. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis pengalaman Saudara dan diskusikan MINGGU 15 Latihan 13 (Adil pada Alam): 2. Duduk di kursi (atau duduk bersila di atas sajadah, atau tikar, atau karpet) dalam posisi punggung dan kepala tegak lurus, santai dan rileks, tanpa rasa tegang pada seluruh tubuh baik secara fisik maupun mental 3. Pejamkan mata, mohon kepada Tuhan agar latihan ini dapat memberi berkah pada pribadi Saudara 4. Kemudian konsentrasikan pikiran Saudara pada proses pernafasan 5. Rasakan udara yang masuk dan udara yang keluar (pastikan bahwa dalam proses ini Saudara benar-benar konsentrasi pada nafas, tidak ada pikiran lain selain konsentrasi pada nafas) 6. Sadari bahwa Saudara sedang memberikan apa yang menjadi hak dari tubuh Saudara, yaitu memberikan udara bersih kepada tubuh 7. Lakukan langkah 1-4 selama kira-kira 10 menit 8. Hadirkan tanaman atau hewan yang ada di rumah Saudara dalam visualisasi pikiran Saudara 9. Renungkan dan tanyakan kepada tanaman atau hewan tadi: apakah sikapku terhadapmu selama ini sudah cukup adil atau tidak? 10. Perhatikan respon dari tanaman atau hewan tadi melalui hati 14

11. Jika jawabannya ya, maka tanyakan kepada tanaman atau hewan tadi tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap adil 12. Jika jawabannya tidak, maka tanyakan kepada tanaman atau hewan tadi tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap tidak adil 13. Perhatikan dan catat respon dari tanaman atau hewan tersebut 14. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 15. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis pengalaman Saudara dan diskusikan 15