Pemodelan Lintasan Benda Titik Pada Wall of Death (Tong Setan)

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan aplikasi analisis video tracker

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

SILABUS PEMBELAJARAN

GERAK MELINGKAR B A B

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

Aplikasi Prinsip Gyroscope untuk Mempertahankan Kesetimbangan Sebuah Sistem Sederhana

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

SOAL DINAMIKA ROTASI

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

SASARAN PEMBELAJARAN

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

PETA KONSEP MATERI GLB DAN GLBB

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR

Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik

GAYA DAN HUKUM NEWTON

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.

Hukum Newton dan Penerapannya 1

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

USAHA, ENERGI & DAYA

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

KINEM4TIK4 Tim Fisika

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N

Antiremed Kelas 10 FISIKA

MEKANIKA. Oleh WORO SRI HASTUTI DIBERIKAN PADA PERKULIAHAN KONSEP DASAR IPA. Pertemuan 5

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Uji Kompetensi Semester 1

DINAMIKA PARTIKEL - 1

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila benda itu tidak dikenai gaya lain.

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

Bentuk Volumetric Irisan Kerucut (Persiapan Modul Cara Menghitung Volume Irisan Kerucut)

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

FI-2283 PEMROGRAMAN DAN SIMULASI FISIKA

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

BAB VI USAHA DAN ENERGI

GERAK MELINGKAR BERATURAN

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB I PENDAHULUAN. fisika sejak kita kelas VII. Bila benda dikenai gaya maka benda akan berubah bentuk, benda

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

GERAK HARMONIK SEDERHANA

FIsika USAHA DAN ENERGI

DINAMIKA. Massa adalah materi yang terkandung dalam suatu zat dan dapat dikatakan sebagai ukuran dari inersia(kelembaman).

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN

ΣF r. konstan. 4. Dinamika Partikel. z Hukum Newton. Hukum Newton I (Kelembaman/inersia)

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Analisis Gerak Parabola Menggunakan Teknik Pelacakan Video Digital

BAB IV HUKUM NEWTON DALAM GERAK

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

SILABUS. Kegiatan pembelajaran Teknik. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Fisika Dasar 9/1/2016

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi

BAB 2 MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

DINAMIKA GERAK. 2) Apakah yang menyebabkan benda yang sedang bergerak dapat menjadi diam?

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

GERAK LURUS Kedudukan

Hukum Newton tentang Gerak

r = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k

Transkripsi:

Pemodelan Lintasan Benda Titik Pada Wall of Death (Tong Setan) Wenny Wahyuni1,a), ustan1,b), Erika L. Y. Nasution,c), Miftahul Husnah,d) dan Sparisoma Viridi3,e) 1 Laboratorium Fisika Bumi, Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 4013 Laboratorium Material Energi dan Lingkungan, Kelompok Keilmuan Fisika Material dan Elektronik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 4013 3 Laboratorium Fisika Nuklir dan Biofisika, Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 4013 a)wenny.wahyuni.zahda@gmail.com (corresponding author) b)rustankabaro@yahoo.com c)erika.lindanst@gmail.com d)miftahulhusnah1403@gmail.com d)dudung@fi.itb.ac.id Abstrak Wall of death adalah suatu wahana bermain dimana sipengendara sepeda motor mengelilingi tong yang berbentuk silinder tanpa terjatuh. Kebanyakan masyarkat awam mengira atraksi tersebut terjadi karena adanya sihir. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena ini secara fisika melalui pemodelan tiga dimensi yang menggunakan metode Euler pada program C++. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa atraksi ini dipengaruhi kecepatan sepeda motor, dimana semakin besar jari-jari tong maka kecepatan sepeda motor harus semakin besar juga, semakin besarnya kecepatan sepeda motor saat mengelilingi tong (silinder) maka energi yang dibutuhkan juga semakin besar. Apabila silinder memiliki bentuk yang dengan sudut yang konstan dari bawah hingga atas θ = 90 o maka jika kecepatan sepeda motor diperlambat, motor akan jatuh kebawah, tetapi jika kecepatan terus bertambah maka sepeda motor akan tetap pada lintasannya. Jika sepeda motor tersebut diberikan waktu yang lebih cepat maka selisih ketinggian motor tersebut saat turun akan semakin besar yaitu dibandingkan dengan waktu turun motor lebih lama. Pada penelitian ini waktu turun motor (t) ditentukan pada saat t = 1 s, t = s, t = 3 s dan t = 4 s dengan selisih ketinggian masingmasing adalah 9,6 m, 9 m, 8,4 m dan 7,9 m. Kata-kata kunci: Gaya sentripetal, gerak melingkar, wall of death dan pemodelan. 570

PENDAHULUAN Tong setan (Wall of Death) merupakan istilah untuk salah satu wahana permainan yang dapat dinikmati di pasar malam. Wall of death merupakan suatu atraksi mengendarai sepeda motor yang berputar mengelilingi sebuah tong silinder berukuran besar menggunakan motor bahkan mobil. Anehnya, meskipun dinding tong memiliki kemiringan hampir tegak lurus dengan tanah, pengendara dapat berputar-putar tanpa terjatuh. Banyak pendapat mengenai fenomena tersebut, ada berpendapat pemain atraksi menggunakan ilmu sihir, sulap, atau memang ada bantuan setan [1,]. Fenomena tersebut menarik untuk dikaji dan dijelaskan secara fisika dan dimodelkan untuk meluruskan pendapat-pendapat tersebut. Simulasi pemodelan gerak benda ini dilakukan dengan menggunakan program C++, program ini digunakan karena memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan program yang lain [3]. Pada penelitian ini, sebuah motor diasumsikan sebagai sebuah benda titik, bergerak dengan kecepatan sudut ω min bergerak mengelilingi dinding silinder. Untuk bergerak stabil dan tidak terjatuh, benda titik harus melewati kecepatan sudut ω min. Persamaan gerak akan diturunkan secara analitik dan numerik menggunakan metode Euler. z ω>ωmin ω<ωmin ω>ωmin t Gambar 1. Model pergerakan dalam silinder dengan kecepatan sudut yang diinginkan Dengan menentukan kecepatan sudut dari benda yang bergerak tersebut, maka akan di dapatkan bentuk lintasan yang terbentuk oleh benda terhadap dinding. Perubahan kecepatan sudut diakibatkan karena adanya perubahan waktu. Waktu yang digunakan merupakan variabel yang dapat diubah-ubah. Perubahan waktu disini bertujuan untuk melihat seberapa besar selisih penurunan benda selama turun dan kemudian kembali keposisi konstan dimana ω > ω min, pada keadaan ini dapat dikatakan benda (sepeda motor) dapat bergerak stabil pada lintasannya. 571

KONSEP GEAK BENDA PADA WALL OF DEATH Gaya-gaya yang bekerja pada benda di dalam Wall of Death Suatu benda yang bergerak pada dinding vertikal kasar dipengaruhi oleh beberapa gaya yang bekerja pada benda dan dinding tersebut. Gaya-gaya yang bekerja antara lain gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya normal. Pada kasus tabung yang berbentuk silinder vertikal dengan kemiringan θ = 90 o maka dari Gambar dapat dilihat bahwa gaya normal juga berlaku sebagai gaya sentripetalnya, dengan asumsi inilah dengan menurunkan rumus dari hukum Newton didapatkan nilai dari ω min. Dengan sedikit operasi matematik maka nilai ω min ini di dapatkan hanya bergantung terhadap jari-jari dari silinder atau tong tersebut. Pada sumbu x v F =m, x v. N =m Pada sumbu y [4] F z (1) = ma z W f s = ma z mg µ k N = ma z mg µ k N. az = m () Gambar. Gaya-gaya yang bekerja pada wall of death Subsitusikan persamaan (1) ke persamaan () sehingga diperoleh: mg ( µ k mv / ) az = m az = g µ k vs az = g µkω, (3) az = 0 (4) Saat ω > ω min maka Syarat Batas Suatu keadaan agar benda tetap berada pada lintasannya atau benda tetap dalam keadaan stabil dan tidak terjatuh, maka gaya gesek yang bekerja pada benda tersebut dalam arah vertikal f s harus sama besar dengan gaya berat yang dimiliki oleh benda. f s = mg µ s N = mg N= mg (5) µs 57

Dalam arah horizontal, gaya yang bekerja adalah gaya sentripetal. Gaya sentripetal merupakan resultan gaya yang arahnya menuju/keluar dari pusat silinder. mv (6) ΣF = x Pada kasus ini gaya sentripetal yang bekerja hanya gaya normal, N sehingga: N= mv (7) subsitusi persamaan (5) ke persamaan (7) maka diperoleh, g (8) µs dimana ω adalah kecepatan sudut minimal yang harus dilewati benda titik agar tetap pada lintasan (tidak terjatuh), g adalah percepatan gravitasi, μ s adalah koefisien gesek dinding tong, dan adalah jari-jari silinder. ω= Solusi Numerik dan Algoritma Dengan menggunakan metode Euler, maka persamaan (3) dapat memberikan kecepatan dan posisi setiap saat dalam arah z untuk ω < ω min a z (t ) = g µ k ω (9) v z (t + t ) = v z (t ) a z (t ) t Sedangkan persamaan posisi untuk sumbu x, y dan z adalah: (10) x = sin θ y = cos θ z (t + t ) = z (t ) v z (t ) t Untuk ω > ω min persamaan posisi pada sumbu x, y dan z diberikan oleh: x = sin θ z = z0 (14) (15) (16) θ = θ + ω (t ) t (17) y = cos θ dimana hubungan Ɵ dan ω adalah (11) (1) (13) Implementasi persamaan (9) sampai dengan persamaan (17) dapat dibuat dalam bentuk algoritma di bawah ini: t1, t, t, ω 0, ω1, ω 3? L0. g,, v s, µ, θ? L01. t 0, L03. t = t 0 ω (t ) = ω1 ω 0 (t t 0 ) + ω 0 t1 t 0 L05. θ = θ + ω (t ) t L06. t = t + t L07. t t1 L04 ω ω1 (t t1 ) + ω1 L08. ω (t ) = t t1 L09. θ = θ + ω (t ) t L10. t = t + t L11. t t L08 L1. ω = ω 0 L04. 573

L13. x = sin θ L14. y = cos θ az = 0 L16. v z = 0 L15. L17. z = z 0 ω (t ) = ω 0 ω L19. ω (t ) ω min L13 L0. x = sin θ L1. y = cos θ L. a z = 0.5( g µω ) L3. v z (t + t ) = v z (t ) + a z (t ) t L4. z (t + t ) = z (t ) + v z (t ) t L5. ω (t + t ) = ω (t ) + ω L6. ω (t ) < ω min L 0 L18. HASIL PEHITUNGAN DAN PEBANDINGAN DENGAN DATA EFEENSI Parameter-parameter beserta nilai yang digunakan dalam simulasi dapat dilihat dari Tabel 1 di bawah ini. Parameter-parameter ini digunakan mendekati dengan nilai sebenarnya. Tabel 1. Parameter-parameterdalam simulasi No 1 3 4 5 6 7 8 9 Parameter Jari-jari silinder () Ketinggian awal (z o ) Gaya grafitasi (g) Kecepatan sudut minimum (ω min ) Kecepatan sudut awal (ω awal ) Kecepatan sudut akhir (ω akhir ) t awal t akhir Koefisien gesek (μ) Nilai 7m 10 m 10 m/s 5 rad/s 10 rad/s 1 rad/s 0s 5s 0.04 Hasil simulasi yang dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter di atas pada program C++ maka di dapatkan hasil berupa gambar yang ditampilkan menggunakan program gnuplot. 574

Ketinggian (m) Gambar 3. Simulasi menggunakan program C++ Dari gambar di atas dapat dilihat pada keadaan awal dimana ω > ω min maka benda tetap pada keadaan mula-mulanya, yaitu pada z = z o, kemudian pada waktu tertentu benda mulai turun. Pada saat benda turun maka dapat dikatakan bahwa tersebut memiliki nilai ω < ω min, kemudian saat ω > ω min maka benda kembali bergerak stabil pada lintasannya. Data yang diperoleh dari simulasi di atas maka dapat diplot dalam grafik kecepatan terhadap waktu yang diperlihatkan oleh Gambar 4 dan grafik ketinggian terhadap waktu pada Gambar 5 Grafik 4 dibawah memperlihatkan hubungan kecepatan sudut dan waktu yang dipengaruhi oleh perubahan waktu pada saat benda mulai jatuh t. Dari grafik di atas dapat dilihat saat kecepatan benda lebih kecil dari kecepatan minimum, maka benda tersebut akan jatuh sejauh jarak tertentu. Pada saat waktu turun t dikondisikan untuk t = 1 s, t = s, t = 3 s dan t = 4 s dapat dilihat bahwa benda mulai turun pada ketinggian yang berbeda, dimana benda dengan t = 1 s maka akan lebih cepat turun dibandingkan dengan t = s, t = 3 s dan t = 4 s Kecepatan Sudut (ω) Grafik Kecepatan sudut Vs Waktu t=1s t=s t=3s t=4s Waktu (s) Gambar 4. Grafik Kecepatan sudut terhadap waktu 575

Dari grafik 5 dibawah dapat di lihat waktu turun pada saat t = 1 s akan memiliki selisih ketinggian yang lebih besar dibandingkan dengan waktu turun pada saat t = s, t = 3 s dan t = 4 s. Pada saat t = 1 s maka benda akan mulai turun pada t = 0,559 s dengan ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t =,778 s dengan ketinggian 0,395 m dan perubahan ketinggian 9,6 m. Pada saat t = s maka benda akan mulai turun pada t = 1,115 s dengan ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t = 3,340 s dengan ketinggian 0,946 m dan perubahan ketinggian 9 m. Pada saat t = 3 s maka benda akan mulai turun pada t = 1,670 s dengan ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t = 3,889 s dengan ketinggian 1,50 m dan perubahan ketinggian 8,4 m. Pada saat t = 4 s maka benda akan mulai turun pada t =,6 s dengan ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t = 4,446 s dengan ketinggian.05 m dan perubahan ketinggian 7,9 m. Grafik Ketinggian (z) Vs Waktu (t) t=1s t=s Ketinggian (m) t=3s t=4s Waktu (s) Gambar 5. Grafik ketinggian terhadap waktu Dari data di atas maka dapat dibuat tabel dan grafik perubahan ketinggian terhadap waktu turun t. Tabel. Selisih ketinggian terhadap waktu No 1 3 4 Waktu turun t (s) 1 3 4 Perubahan Ketinggian (m) 9,6 9 8,4 7,9 576

Gambar 6. Grafik selisish ketinggian terhadap waktu Dari tabel dan grafik di atas dapat dengan jelas dilihat bahwa semakin lama pengaturan waktu turun dari benda pada dinding silinder yang vertikal maka perubahan ketinggian akan semakin kecil, artinya penurunan benda akan semakin kecil. KESIMPULAN Benda yang bergerak pada dinding vertikal akan dapat bergerak stabil apabila benda tersebut memiliki kecepatan sudut yang lebih besar dibandingkan dengan kecepatan minimum yang dimilikinya. Kecepatan minimum benda ini dipengaruhi oleh jari-jari tong yang akan dilewatinya, tetapi jika benda tersebut memiliki kecepatan sudut kurang dari kecepatan minimumnya, maka benda akan jatuh. Dari hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan waktu benda saat dibuat mulai turun mempengaruhi ketinggian dan kecepatan sudut yang dibuat oleh benda itu sendiri. Semakin cepat waktu benda tersebut turun maka semakin besar selisih ketinggian yang akan dihasilkan, begitu juga sebaliknya. EFEENSI 1.. 3. 4. Abramowicz, M.A. dan Szuszkiewicz, E. The Wall of Death. American Journal of Physics (1993) http://dx.doi.org/10.1119/1.17349 Ahmed, M. Methods in Computational Physics. North Carolina University (01) Sparisoma Viridi. Visualisasi Data dengan Gnuplot: Modul Praktikum FI83 Pemrograman dan Simulasi Fisika. Versi 9 September 013 (013) esnick, Haliday, dkk. Fisika Jilid 1 Edisisi Ketiga. Erlangga (1985) 577