KATA PENGANTAR BANDUNG, DESEMBER 2002 TIM KONSULTAN KIMIA FPTK UPI

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom

STRUKTUR ATOM A. PENGERTIAN DASAR

ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Apa yang dimaksud dengan atom? Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur

Mekanika Kuantum. Orbital dan Bilangan Kuantum

BAB 2 STRUKTUR ATOM PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Penyusun bagian-bagian atom sangat menentukan sifat benda/materi. Untuk mengetahui bagaimana atom bergabung sehingga dapat mengubah bahan sesuai

BAB VIII STRUKTUR ATOM

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

Struktur atom. Bagian terkecil dari materi disebut partikel. Beberapa pendapat tentang partikel materi :

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford.

Bab I Teori Atom Bohr dan Mekanika Kuantum

SMA NEGERI 48 JAKARTA

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I STRUKTUR ATOM

Bunyi Teori Atom Dalton:

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK Kimia SMK KELAS X SEMESTER 1 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO

X Z. ISOTOP Atom atom yang sama mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda disebut isotop Contoh : H 1 H 1 H 1

kimia KONFIGURASI ELEKTRON

STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani. sinar bermuatan negatif. kecil pembentuk atom tersebut yaitu

Struktur Atom. Sulistyani, M.Si.

Struktur Atom dan Sistem Periodik

BAHAN AJAR KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN BILANGAN KUANTUM

Bilangan Kuantum Utama (n)

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN

B. Macam macam Model Atom a. Model Atom John Dalton. a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat. Makalah Struktur Atom 1

UJI KOMPETENSI A. PILIHAN GANDA

Struktur Atom Untuk SMK Teknologi dan Pertanian. Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung

Bab 1 STRUKTUR ATOM. Pada pelajaran bab pertama ini akan dipelajari tentang perkembangan teori atom, notasi unsur, Isotop, isobar, dan isoton.

PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044

Struktur Atom. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu mengidentifikasi atom dan strukturnya berdasarkan Tabel Periodik Unsur.

RANGKUMAN MATERI. Struktur Atom

Perkembangan Model Atom. Semester 1

KEGIATAN BELAJAR 2 KONFIGURASI ELEKTRON, HUBUNGANNYA DENGAN LETAK UNSUR DALAM SISTEM PERIODIK, DAN SIFAT PERIODIK UNSUR

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

(I) MATERI. Pengertian materi sifat materi, Perubahan materi, Klasifikasi materi, serta hukum-hukum yang berhubungan dengan materi.

kimia REVIEW I TUJUAN PEMBELAJARAN

4. Atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik disebut. a. zat tunggal d. ion b. molekul e. gugus fungsi c. senyawa

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA

GENTA GROUP in PLAY STORE. Kode Aktivasi Aplikasi: 74DSM. Kode Aktivasi Aplikasi: P859 FPM KIMIA

BAB I MATERI. Perb kimia. Unsur : Senyawa : Zat yang tidak dapat dipisahkan lagi. Kombinasi kimia dari dua atau lebih unsur.

MODUL -1. STRUKTUR ATOM dan SISTEM PERIODIK UNSUR- UNSUR

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur. Kelompok 1 Atifa Rahmi ( ) Lelly Shelviyani ( ) Nur Ayu Fitriani ( ) Suhartini ( )

PENDAHULUAN PENGENALAN ILMU KIMIA

STRUKTUR ATOM. 3. Perhatikan gambar berikut :

LEMBARAN SOAL 7. Sat. Pendidikan. Pilihlah Satu Jawaban yang Palin Tepat 1. Perhatikan bagan percobaan penghamburan sinar alfa berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Purwanti Widhy H, M.Pd Pendidikan IPA FMIPA UNY

Struktur Atom dan Sistem Periodik

PENDAHULUAN. Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.

ANALISIS SOAL UJIAN HARIAN KELAS XI BAB: TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM, BENTUK MOLEKUL, DAN GAYA ANTARMOLEKUL

LEMBARAN SOAL 1. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) SOAL

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

TEORI ATOM DAN STRUKTUR ATOM

LEMBARAN SOAL 8. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

Atom netral. Ion bermuatan listrik positif : melepas elektron negatif ; menerima elektron Atom Inti atom o proton o neutron Elektron Contoh:

Pentalogy FISIKA SMA

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra

CREATED BY : KKN-PPL UNY 2012

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang

INFORMASI KIMIA ENERGI ATOM

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom

Pilihan ganda Soal Sistem Periodik Unsur dan Struktur atom. A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang tepat!

STRUKTUR ATOM. Penulis : Niyata Sirat, S.Pd. Penyunting Materi : Drs. Ucu Cahyana, M.Si. Penyunting Media : Drs. Slamet Soetanto, M.Si.

TEORI PERKEMBANGAN ATOM

Teori Atom Mekanika Klasik

I. Perkembangan Teori Atom

MASSA ATOM,MASSA ATOM RELATIF dan KONFIGURASI ELEKTRON

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

PENGANTAR KIMIA INDUSTRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

PARTIKEL PENYUSUN ATOM

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN

MASSA ATOM,MASSA ATOM RELATIF DAN KONFIGURASI ELEKTRON

Inti Atom dan Penyusunnya. Sulistyani, M.Si.

1.1. TEORI ATOM MODERN

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori

KIMIA (2-1)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281

Stuktur atom dan SPU. Oleh : Tim Dosen Kimia Dasar FTP

ULANGAN SUSULAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2009/2010 SMA KRISTEN PETRA 1 SURABAYA

TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM DAN SISTEM PERIODIK

Struktur atom. Kunci : A Pembahasan Partikel dasar penyusun atom adalah proton, elektron dan neutron

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I. Total. Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Menerapkan Menganalisa (C4) 15 3,6,9,11,21 4,12,18,26 5,19,20,25

IR. STEVANUS ARIANTO 1

Tabel periodik unsur-unsur kimia

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.

Demonstrasi kembang api. Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006

BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT

Batasan KIMIA FISIKA DALTON BOHR M. KUANTUM

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)

BAB FISIKA ATOM I. SOAL PILIHAN GANDA

MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BERELEKTRON BANYAK

kimia Kelas X TABEL PERIODIK K-13

Pendahuluan Fisika Inti. Oleh: Lailatul Nuraini, S.Pd, M.Pd

Intan Pariwara. Depdiknas. halaman Kelas X. 2. Buku PR Kimia. 3. BSE Kimia X, positif dengan elektron. bergerak mengelilinginya.

Transkripsi:

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA 2002

KATA PENGANTAR Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian standar serta memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan itu maka dilakukan berbagai perubahan mendasar di dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Salah satu perubahan tersebut adalah penerapan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi. Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, maka dirancang kurikulum yang didasarkan pada jenis pekerjaan dan uraian pekerjaan yang dilakukan oleh seorang analis dan teknisi kimia di dunia kerja. Berdasarkan hal itu disusun kompetensi yang harus dikuasai dan selanjutnya dijabarkan ke dalam deskripsi program pembelajaran dan materi ajar yang diperlukan yang disusun ke dalam paket-paket pembelajaran berupa modul. Modul-modul yang disusun untuk tingkat I di SMK program keahlian Kimia Analisis dan Kimia Industri berjumlah dua belas modul yang semuanya merupakan paket materi ajar yang harus dikuasai peserta didik untuk memperoleh sertifikat sebagai laboran. Judul-judul modul dapat dilihat pada peta bahan ajar yang dilampirkan pada setiap modul. BANDUNG, DESEMBER 2002 TIM KONSULTAN KIMIA FPTK UPI i

DESKRIPSI JUDUL Modul struktur atom ini adalah modul ke lima yang harus dikuasai di Tingkat I baik untuk Kimia Analisis maupun Kimia Industri. Modul ini membahas mengenai partikel dasar penyusun atom, model atom, nomer atom, nomer massa, konfigurasi elektron, dan elektron valensi. Pembahasan materi tersebut dibagi kedalam dua kegiatan belajar yaitu kegiatan belajar ke 1 yang membahas mengenai partikel dasar dan model atom, kegiatan belajar ke 2 membahas mengenai susunan elektron dalam atom. D isamping penjelasan mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan struktur atom, juga disajikan mengenai lembar kegiatan untuk membantu memahami konsep-konsep tersebut. Waktu untuk mempelajari modul ini, dialokasikan sebanyak 40 jam. ii

PETA KEDUDUKAN MODUL

PRASYARAT Untuk mempelajari modul ini terlebih dahulu anda harus sudah menguasai pengetahuan mengetahui pengertiam atom yang telah dipelajari dalammodul Materi-Energi. PERISTILAHAN/GLOSARY Atom Elektron Netron Proton Nucleus Nomor atom Nomor massa Isotop Isobar Orbital Bilangan kuantum utama Bilangan kuantum azimuth Bagian terkecil dari suatu unsur yang memiliki sifat khas dari unsur tersebut. Partikel dasar penyusun atom yang bermuatan negatif Partikel dasar penyusun atom yang tidak bermuatan Partikel dasar penyusun atom yang bermuatan positif Inti atom yang terdiri dari proton dan netron Angka yang menunjukkan jumlah proton dalam inti atom unsur yang dinyatakan dengan simbol Z Angka yang menunjukkan jumlah proton dan netron dalam inti suatu atom yang dinyatakan dengan simbol A Unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama tetapi massa ato berbeda Atom yang memiliki massa atom sama tetapi nomor atom berbeda Suatu ruang dimana memungkinkan terdapatnya satu atau dua elektron Bilangan yang menyatakan tingkat energi utama tempat elektro berada Bilangan yang menyatakan sub tingkatan energi dri jenis apa elektron itu berada iv

Bilangan kuantum magnetik Bilangan kuantum spin Konfigurasi elektron Elektron valensi Menyatakan orbital khusus yang ditempati elektron yang terdapat dalam sub tingkatan energi Bilangan yang menyatakan arah perputaran elektron pada porosnya yang dinyatakan dengan angka +1/2 dan 1/2 Susunan elektron dalam atom Elektron yang terletak di kulit terluar. v

DAFTAR ISI Kata Pengantar..... i Deskripsi Judul.... ii Peta Kedudukan Modul.... iii Prasyarat.... iv Peristilahan/Glosary. iv Daftar Isi..... v Petunjuk Penggunaan Modul..... 1 Tujuan 1 a. Tujuan Akhir. b. Tujuan Antara.. Kegiatan Belajar 1 : Partikel Dasar dan Model Atom 2 Kegiatan Belajar 2 : Susunan Elektron dalam Atom.. 15 Lembar Evaluasi.... 30 Lembar Kunci Jawaban 34 Daftar Pustaka.. 35 vi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Pelajarilah materi dalam modul ini hingga benar-benar faham dan mengerti 2. Jawablah latihan-latihan yang ada, kemudian cocokkan hasil latihan Anda dengan kunci jawaban 3. Ukurlah kemampuan Anda dengan mengerjakan evaluasi, bila jawaban Anda banyak yang salah (kurang 75%), bacalah lagi modul ini dan kerjakan lagi soal-soalnya. 4. Bila mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan mintalah bimbingan guru. TUJUAN 1. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat mendeskripsikan struktur atom 2. Tujuan Antara Setelah mempelajari modul ini siswa dapat: a. Mendeskripsikan partikel dasar penyusun atom berdasarkan hasil eksperimen ( sinar katoda, tetes minyak Milikan, sinar katoda berongga, dan radioaktif) b. Mendeskripsikan model atom berdasarkan eksperimen c. Mendeskripsikan nomor atom, nomor massa dan isotop berdasarkan eksperimen d. Menulis konfigurasi elektron berdsarkan teori atom modern e. Menentukan elektronvalensi berdasarkan pada konfigurasi elektron

KEGIATAN BELAJAR 1 PARTIKEL DASAR DAN MODEL ATOM Tujuan: Setelah mempelajari kegiatan belajar satu ini diharapkan Anda dapat: 1. Mendeskripsikan partikel dasar penyusun atom berdasarkan hasil eksperimen ( sinar katoda, tetes minyak Milikan, sinar katoda berongga, dan radioaktif) 2. Mendeskripsikan model atom berdasarkan eksperimen 3. Mendeskripsikan nomor atom, nomor massa dan isotop berdasarkan eksperimen Lembar Informasi Partikel Dasar Pengertian tentang atom dimulai dari teori Dalton yang menyatakan bahwa : atom merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa. Teori Dalton ini tidak dapat diterima karena ada partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut dengan partikel-partikel dasar yaitu elektron, proton dan netron. Partikel-partikel dasar ini dapat dibuktikan secara eksperimen. Seperti adanya elektron dibuktikan dengan percobaan sinar katoda dari JJ Thomson pada tahun 1897 yang menghasilkan harga e/m = 1,76 x 10 8 C/g dimana e muatan elektron dan m massa elektron Besarnya muatan elektron ditentukan dengan percobaan tetes minyak dari Millikan pada tahun 1905 diperoleh harga muatan elektron sama dengan 1,602 x 10 19 C, dari kedua data ini maka dapat dihitung massa elektron sama dengan 9,11 x 10-31 g. Keberadaan proton dapat dibuktikan dari percobaan sinar katoda berongga dari Goldstein pada tahun 1886 diperoleh data (e/m) untuk proton 1837 kali harga (e/m) untuk elektron. Data ini membuktikan bahwa massa elektron lebih kecil dari massa proton. Sedangkan besar muatan elektron sama dengan muatan proton hanya tandanya yang berbeda, elektron mempunyai tanda negatif sedangkan proton bertanda positif. Netron adalah suatu partikel yang tidak bermuatan, sehingga percobaan untuk pembuktian adanya netron sulit dilakukan dengan percobaan yang menggunakan listrik maka pembuktian adanya netron dilakukan dengan reaksi radioaktif oleh J Chadwick pada tahun 1932 : 4 He + 11 B 14 N + 1 n 2 5 7 0

Dari percobaan-percobaan di atas maka dapat diketahui bahwa partikel dasar penyusun atom terdiri dari proton, elektron dan netron dengan data-data fisiknya terdapat pada tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1 Partikel dasar penyusun atom Nama Partikel Lambang Muatan Besar muatan Massa Elektron e -1-1,6 x 10-19 C 9,11 x 10-31 kg Netron n 0 0 C 1,675 x 10 27 kg Proton P +1 + 1,6 x 10 19 C 1,672 x 10 27 kg Struktur Atom 1. Model Atom Thomson Atom yang disusun oleh partikel dasar elektron, proton dan netron, penyusunannya diawali oleh model atom JJ. Thomson, yaitu atom bentuknya bulat yang terdiri dari awan bermuatan positif dan elektron tersebar pada awan muatan positif atau biasa disebut dengan model roti kismis dapat digambarkan seperti pada gambar 1.1 Gambar 1.1 Model atom dari JJ Thomson Model atom dari JJ Thomson tidak sesuai dengan hasil percobaan dari Rutherford tentang penembakan unsur logam dengan sinar alfa. Dimana terjadi sinar alfa yang dipantulkan sinar alfa yang dibelokan dan terjadinya sinar alfa yang diteruskan. Oleh sebab itu timbul model atom dari Rutherford. 2. Model Atom Rutherford. Rutherford menentukan model atom didasarkan pada hasil percobaan penembakan sinar alfa terhadap unsur emas dan menyimpulkan bahwa seluruh muatan positif dan massa atom terkonsentrasi pada pusat atom yang di------- inti atom, dan elektron beredar mengelilingi inti atom.. Model atom Rutherford ini sesuai dengan hasil penenbakan sinar alfa pada unsur emas.

Gambar 1.2 Penembakan Sinar Alfa Namun secara dinamika jika elektron terus menerus bergerak mengelilingi pusat massa atom yang bermuatan positip.maka lama kelamaan gerakan elektron yang mengelilingi inti akan berkurang dan suatu saat elektron akan tertarik keinti yang berada di pusat massa atom, sehingga atom akan hancur. Sampai dengan saat ini atom masih ada sehingga model atom dari Rutherford diperbaiki oleh Bohr. Model atom Rutherford dapat digambarkan seperti pada gambar 1.3 Gambar 1.3 Model Atom Rutherford. 3. Model Atom Bohr Model atom dari Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford, dimana model atom Bohr menyatakan bahwa atom terdiri proton yang bermutan positip dan netron bermuataan netral kedua pertikel ini dikelilingi elektron dalam bentuk lintasan lingkaran dengan momentum sudut sama dengan nh/2 dimana n adalah nomor lintasan dan h adalah tetapan Planck secara matematik dapat ditulis sebagai berikut mvr = nh/2 ( 1. 1 )

dengan m = massa elektron, v = kecepatan gerak elektron mengelilingi inti dan lintasan elektron mengelilingi inti r = jari-jari Setiap elektron yang berada pada satu lintasan akan mempunyai energi tertentu, sehinggga jika elektron akan pindah dari satu lintasan kelintasan yang lain harus menyerap atau melepaskan energi, jumlah energi yang diserap atau dilepaskan pada saat elektron berpindah harus terkuantisasi sebesar h v atau secara ringkas dapat dituliskan E = hυ E = perubahan energi elektron, υ = frekwensi m υ r = n h/2ï..( 1. 2 ) Ä E = h υ Kedua persamaan di atas disebut dengan postulat Bohr. Model atom Bohr dapat digambarkan sebagai berikut N= nh n=3 Gambar 1.4 Model atom Bohr Perhatikan model atom Bohr di bawah ini : e mh +

Didasarkan pada mekanika antara inti yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan negatif melintasi inti dalam lintasan lingkaran akan mempunyai gaya Coulomb sebesar : Fc = kq 1 q 2 / 4Ðυo.r..( 1. 3 ) Karena electron bergerak dengan lintasan lingkaran maka akan mempunyai gaya sentipetal Fc = mv 2 /r ( 1. 4 ) Supaya elektron tetap dalam lintasannya maka: Fc = Fs k. q 1. q 2 /4ðυo.r 2 = m.v 2 /r k.l 2 /4ðυo.r = mv 2.( 1. 5 ) Menurut postulat pertama Bohr m.v.r = nh/2 ð, maka v = nh/ 2ð. 1/m 2 r 2 (1. 6 ) Substitusi persamaan 1.6 ke 1.5, maka kl 2 /4ðυo.r = n 2 h 2 /4 ð 2. 1/m 2 r 2.. (1. 7 ) r = 2 2 n h ε mπ k l o 2 Semua variable nilainya sudah diketahui dan menghasilkan harga 0,5291 n, sehingga r = n 2. 0,5291 A 0. r = 1, maka r = 0,5291 A 0.(1. 8 ) r dinamakan jari-jari atom Bohr pertama. Contoh : Hitung jari-jari atom H pada lintasan ke 4. Jawab : r = n 2. 0,5291 A 0 Pada lintasan ke 4 n = 4 Sehingga r = 4 2. 0,5291 A 0 = 8,4752 A 0 Dengan cara penurunan yang sama dapat diperoleh energi electron pada setiap lintasan E n = 2 2 π n 2. me 2 h 2 4...( 1. 9 ) semua variable yang nilainya sudah diketahui dan menghasilkan nilai 13,6 ev, maka E n = 13,6/n 2 ev (1. 10 ) Contoh : Hitung energi elektron pada lintasan ke 3 Jawab : E 3 = 13,6/3 2 = 13,6/3 = 1,511 ev.

Jika elektron pindah dari lintasan ke 1 ke lintasan ke 2, maka energi yang harus diserap - 13,6-13,6 oleh elektron E 2 - E 1, maka E = ( ) - ( 2 2 n n 1 ( n 1 ) - ( n E = 2 2 1 2 Persamaan r n = 0,529/ n 2 dan (1. 12 ) 2 )..................( 11) E n = - 13,6 1/n 2.(1. 13 ) Hanya berlaku untuk atom hidrogen (H). Untuk atom bukan hidrogen (H) maka pada persamaan 12 dan 13 harus ditambahkan muatan inti Z sehingga : r = 0,5291. n 2 /..(1. 14 ) E n = -13,6. Z 2 /n ( 1. 15 ) Contoh : Hitung energi yang diserap oleh elektron atom 2 He untuk pindah dari lintasan Ke 1 kelintasan ke 4. Jawab : 2He Z = 2, maka E 1 = -13,6. 2 2 /1, E 2 = -13,6. 2 2 /4 E = E 4 - E 1 = -13,6 - ( -( 4 ) ( 13,6 ) E = ( 4 ) 13,6 13,6 = 3. 13,6 = 40,8 ev 1 ) Contoh : Hitung jari-jari atom O 7+ O 8+ pada lintasan ke 2 Jawab : r n = 0,5291. n 2 /Z = 0,5291. 2 2 /8 = 0,265 A 0 Bohr telah berhasil membuat model atom dengan sempurna dan dapat menghitung dan energi elektron pada setiap lintasan. jari- jari atom Kelemahan dari teori atom Bohr ini hanya berlaku untuk atom hidrogen, sedangkan untuk atom yang lebih besar dari atom hidrogen, jika dilakukan dalam medan magnet akan mengalami efek Zeeman yang tidak dapat dijelaskan dengan teori Bohr.

4. Bohr Summerfield Adanya efek Zeeman menyebabkan Summerfield menyatakan bahwa atom terdiri dari inti yang dikelilingi elektron dalam bentuk elips. Namun model atom ini tidak pernah terbukti karena atom tidak pernah mempunyai dua buah jari-jari. Perkembangan teori atom setelah Bohr adalah teori atom yang didasarkan pada mekanika kuantum. Teori atom Rutherford menyatakan bahwa muatan positif terpusat pada inti atom. Muatan positif suatu atom menunjukkan bilangan bulat yang merupakan karakteristik suatu atom. Hal ini dikemukakan oleh H G I Moseley pada tahun 1913. Pada awal informasi telah dituliskan massa netron hampir sama dengan massa proton. Rutherford telah menyatakan pula bahwa massa atom terpusat pada inti atom. Dari data massa partikel maka massa atom suatu unsur dapat dihitung dari penjumlahan partikel dasar (proton, elektron, dan netron) dikalikan dengan massanya. Massa elektron itu sangat kecil sekali sehingga massa atom hanya diperhitungkan dari massa proton dan netron. Massa disebut juga nomor massa. Susunan suatu atom dapat ditunjukkan dengan notasi sebagai berikut: nax nm n.a = nomor atom n.m = nomormassa Untuk atom yang netral jumlah proton = jumlah elektron. Contoh: 11 X 23 Unsur X dengan nomor atom 11 dan nomor massa 23 5. Mekanika Kuantum Pendekatan secara modern penjelasan teori atom diawali dengan penemuan De Broglie (1924) yang menyatakan bahwa partikel mempunyai sifat gelombang. Hubungan antara momentum p dengan panjang gelombang dinyatakan dengan persamaan: χ = h/p = h / m.c ------------------- (1.16) Makin besar kecepatan partikel, makin kecil sifat gelombangnya. Sifat gelombang dari benda-benda yang besar seperti bola tidak tampak, tetapi hasil defraksi telah diperoleh dengan sinar elektron, proton dan netron. Panjang gelombang untuk elektron dan netron pada suhu kamar adalah 60 dan 0,7 A 0. Proton, elektron, dan sebagainya mempunyai sifat baik sebagai partikel maupun gelombang bergantung sifat yang dilihat.

Sebagai akibat dari sifat dualisme partikel gelombang, Heisenberg (1925) mengemukakan prinsip ketidakpastian dari suatu partikel yang bergerak. Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin mengukur atau mengetahui, baik momentum maupun kedudukan suatu partikel yang bergerak secara tepat, pada waktu bersamaan, Prinsip ketidakpastian ini dinyatakan sebagai (p x ) (x) h -------------------- (1.17) Dengan: p x = ketidakpastian dalam momentum (pada arah x) x = ketidakpastian dalam kedudukan (pada arah x) h = tetapan Planck Contoh. Andaikan kedudukan sebuah elektron dalam atom adalah 10 10 dalam penentuan kecepatannya. Cm. Perkirakan ketidakpastian Jawab karena (p x ) (x) = h (p x ) 10 10 = 6,625. 10 27 (p x ) = 6,625.10 27 / 10 10 = 6,625. 10-17 (p x ) = (v x ) m, maka (v x ) = (p x ) /m (v x ) = 6,625. 10 17 / 9,11. 10 28 = 7,3. 10 10 Cm/detik Menurut Schrodinger (1926), sifat gelombang yang terasosiasi dengan elektron dinyatakan secara matematis dengan persamaan yang berhubungan dengan fungsi gelombang (ψ), energi total (E) dan energi potensial (V) dari sistem., massa elektrom (m), dan tetapan Planck (h), maka persamaannya merupakan persamaan deferensial dalam sistem ordinat (x,y, dan z). Persamaan Schrodinger hanya dapat diselesaikan (menghitung fungsi gelombang ψ) untuk harga-harga tertentu saja dari energi total E. Untuk atom hidrogen harga harga E yang diperbolehkan adalah sesuai dengan yang diperoleh oleh Bohr, yaitu dengan persamaan: En = - (2 π 2 m e 2 ) / (n 2 h 2 ) ( n= 1,2,3,4, ). 1.19 Dengan n adalah bilangan kuantum utama.

Untuk setiap harga dari En persamaan Schrodinger menghasilkan lebih dari satu fungsi gelombang (ψ). Untuk membedakan fungsi-fungsi gelombang ini diperlukan tiga bilangan kuantum lainnya, yaitu bilangan kuantum momentum sudut atau azimuth (l), bilangan kuantum spin (s), dan bilangan kuantum magnetik (m). Setiap fungsi gelombang dari persamaan Schrodinger bercirikan empat bilangan kuantum n, l, m, dan s yang dinyatakan dengan ψ nlm. Untuk menyatakan kedudukan suatu elektron dalam atom diberikan sebagai kebolehjadian memiliki harga-harga bilangan kuantum tertentu. Kebolehjadian ini diberikan oleh fungsi gelombang. Misalnya di suatu tempat ψ 2 = 0, maka kebolehjadian untuk menemukan elektron di tempat tersebut adalah nol. Bentuk tiga dimensi dari kebolehjadian disebut orbital. Isotop Penelitian para ilmuwan pada awal abad ke-20 menunjukkan bahwa atom-atom dari unsur yang sama ternyata dapat memiliki massa yang berbeda. Atom oksigen misalnya: ada tiga macam. Sebagian besar atom oksigen mempunyai massa atom 16, sehingga 1 mol atom oksigen ini adalah 16 gram. Tetapi ada pula atom oksigen, walaupun sedikit jumlahnya, yang mempunyai massa atom 17 dan 18 sehingga massa 1 mol mereka masingmasing 17 gram dan 18 gram. Fenomena semacam ini disebut isotop (bahasa Yunani: iso = sama; topos = tempat; disebut emikian karena mereka adalah atom-atom sejenis dan menduduki tempat yang sama dalam sistem periodik. Dengan demikian kita dapat membuat dua definisi mengenai isotop: Isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi jumlah netron berbeda. ATAU Isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama tetapi massa atom yang berbeda Semua unsur di alam terdiri dari isotop-isotop. Hidrogen mempunyai tiga isotop ( 1 H 1, 2 H 1, dan 3 H 1 ), karbon tiga isotop ( 12 C 6, 13 C 6, dan 14 C 6 ), klor dua isotop ( 35 Cl 17 dan 37 Cl 17 ), brom dua isotop ( 79 Br 35 dan 81 Br 35 ), timbal empat isotop ( 204 Pb 82, 206Pb 82, 207 Pb 82, dan 208 Pb 82 ).

Oleh karena masing-masing isotop memiliki massa atom yang berbeda-beda, sedangkan mereka sealu bercampur dalam suatu unsur, maka harga massa atom unsur itu, yang kita pakai dalam perhitungan stoikiometri, haruslah harga massa atom rata-rata. Jika suatu unsur memiliki isotop-isotop yang jumlahnya sama banyak, massa atom rata-rata unsur tersebut dapat dihitung secara sederhana. Misalnya, brom yang tersusun dari 79 Br dan 81 Br. Kedua macam isotop ini jumlahnya di alam sama banyak, masing -masing 50% dari seluruh atom brom. Maka massa atom (Ar) brom yang kita pakai adalah 79 + 81/2 = 80. Demikian pula unsur perak yang tersusun dari 50% isotop 107 Ag dan 50% isotop 109 Ag akan memiliki massa atom rata-rata 108. Akan tetapi sebagian besar unsur-unsur memiliki isotopisotop yang persentasenya tidak seimbang. Ada isotop yang jumlahnya berlimpah, ada pula isotop yang jumlahnya dapat diabaikan. Maka dalam mencari harga massa atom rata-rata kita harus memperhitungkan presentase masing-masing isotop dari unsur tersebut. Contoh : Klor di alam terdiri dari dua macam isotop 17 35 Cl yang jumlahnya 75 % dari seluruh atom klor 17 37 Cl yang jumlahnya 25% dari seluruh atom klor Hitung masa atom (Ar) dari unsur klor Jawab : Ar = (0,75 x 35) + (0,25 x 37) = 26,25 + 9,25 = 35,5 Isobar Isobar adalah inti atom yang memiliki mssa atom sama, tetapi mempunyai nomor atom yang berbeda.

LEMBAR KERJA Untuk lebih mudah mempelajari bahan kajian struktur atom coba lakukan kegiatan dengan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Menurut J. Dalton, atom merupakan partikel terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Akan tetapi, setelah para ahli menemukan hasil percobaannya, ternyata setiap atom terbentuk dari tiga partikel dasar, yaitu proton, elektron, dan neutron. Partikel Massa Muatan Lambang Proton 1 sma + 1 Elektron nol - 1 Neutron ma 0 1 p +1 1 e -1 1 n 0 Proton dan neutron terdapat dalam inti atom, sedangkan elektron berada di sekitarnya. Bagaimna partilkel-partikel dasar membangun atom? Para ahli telah melakukan percobaanpercobaan tentang model atom diantaranya Thomson dan Rutherford. Hubungan Nomor Atom, Proton, dan Neutron dalam Atom 1. Nomor atom + Nomor atom H=1 Nomor atom C=6 Proton=1 Proton=6 Elektron=1 Elektron=6 Neutron=0 Bagaimana hubungan antara proton, elektron, dan nomor atomnya?....... 2. Massa atom Jika lambang unsur digambarkan A X Z 6p- 6n 7p 7n

12 C 6 14 N 7 X = lambang atom A = massa atom Z = nomor atom Tulis hubungan antara massa atom, proton, dan neutron.... a. Lengkapi tabel berikut! Unsur Nomor atom Massa atom A --------------- 16 B 7 ------------- C --------------- 35 D ---------------- ------------- E 15 31 b. Gambar berikut adalah gambar sebuah atom. Jumlah Proton Elektron Neutron 8 ------------- ----------- ----------- ------------- 7 ----------- 17 ----------- ----------- ------------- ----------- ----------- ------------- ----------- Lambang 16 A 8 ----------- ----------- 39 D 19 ----------- Pertanyaan: a. Berapa jumlah proton, elektron, neutrn, nomor, dan massa atomnya? Proton = Elektron = Neutron = Elektron Nomor atom = Proton Massa atom = Neutron b. Tuliskan lambang atom berikut! Contoh Isotop 1 H 1 2 H 1 12 C 6 14 C 6 3 H 1 15 C 6 Berdasarkan lambang isotop hidrogen dan karbon, berikan kesimpulan tentang pengertian isotop!..

Pada kegiatan ini akan dipelajari model atom Thomson dan Rutherford. 1. Model atom Thomson Dari gambar di sebelah kiri, berikan penjelasan tentang model atom Thomson 2. Percobaan Rutherford Beri bagan dan suatu kesimpulan dari percobaan hamburan sinar a terhadap lempeng emas yang sangat tipis (sinar α = partikel bermuatan +)

LATIHAN 1 Kerjakan soal berikut dengan singkat dan jelas! 1. Suatu atom unsur berikut, carilah jumlah proton, netron, dan elektronnya. a. atom unsur A dengan nomor 17 dan nomor massa 35 b. atom unsur B dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56 c. atom unsur C dengan nomor atom 83 dan nomor massa 206 d. ion D 2- dengan nomor atom 16 dan nomor massa 32 e. ion E 2+ dengan nomor atom 56 dan nomor massa 137 2. Jelaskan model atom dari: a. JJ. Thomson b. Rutherford c. Bohr 3.. Isotop - isotop belerang adalah S, S, S dengan masing-masing persentasi 95 %, 1%, dan 4 % dari seluruh atom belerang di alam. Berapakah Ar belerang?

KEGIATAN BELAJAR 2 Susunan Elektron dalam Atom Tujuan 1. Menulis konfigurasi elektron berdsarkan teori atom modern 2. Menentukan elektronvalensi berdasarkan pada konfigurasi elektron Lembar Informasi Elaktron-elektron suatu atom ditentukan oleh tiga bilangan kuantum utama yaitu n, l, dan m yang menyatakan tingkat energi, orbital, dan orbital khusus. Arah perputaran dalam orbital khusus ditentukan bilangan kuantum ke 4 yaitu spin. Untuk itu semua kedudukan elektron dalam suatu atom disebut konfigurasi. 1. Bilangan Kuantum Sifat elektron dalam atom ditentukan oleh empat bilangan kuantum. Empat bilangan kuantum ini muncul dari persamaan Schrodinger. Ke empat bilangan kuantum tersebut adalah sebagai berikut. a. Bilangan kuantum utama (n). Bilangan kuantum utama mempunyai harga merupakan bilangan bulat dari 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya., yang menyatakan tingkatan energi utama tempat elektron itu berada. Makin besar harga n, makin besar tingkat energi (ukuran orbital) yang ditempati elektron tersebut. Gambar 2.1 Orbital 1s

b. Bilangan kuantum azimuth atau momentum sudut (l). Bilangan kuantum ini menyatakan sub tingkatan energi jenis apa elektron itu berada dan menentukan bentuk orbital dalam suatu sub tingakatan energi tersebut. Harga yang diperbolehkan untuk bilangan kuantum kedua (l) bergantung pada harga bilangan kuantum utama (n), dan harganya dari 0 sampai n-1. Misalnya: Jika harga n = 1, maka l = 0, artinya pada tingkat energi pertama hanya mempunyai satu sub tingkatan energi atau satu tipe orbital. Jika n = 2, maka harga l adalah 0 dan 1. Jadi pada tingkat energi kedua mempunyai dua sub tingktan energi atau dua buah tipe orbital. Jika n = 3, maka harga l adalah 0,1, dan 2, bila n = 4, maka harga l = 0,1,2,dan 3. Jadi energi tingkatan ketiga mempunyai tiga tipe subtingkatan atau orbital dan energi timgkat keempat mempunyai empat tipe orbital. Bila l = 0, maka orbitalnya adalah orbital s, l = 1, jenis orbitalnya adalah orbital p, l = 2 tipe orbitalnya adalah orbital d, dan l = tipe orbitalnya adalah orbital f. c. Bilangan kuantum ketiga atau magnetik (m). Bilangan kuantum ini menyatakan orbital khusus yang ditempati elektron yang terdapat dalam subtingkatan energi. Banyaknya orbital dalam suatu jenis subtingkatan energi bergantung pada harga l. Setiap harga l akan memberikan harga m dari -l,. 0,.+ l. Jumlah harga m akan = 2 l + 1 Apabila jumlah harga m adalah 2l + 1, maka jumlah orbital khususnya adalah 2 l + 1 juga. Untuk l = 0 ( orbital s), maka harga m = 0 dan pada orbital s hanya ada satu tipe orbital khusus s yaitu hanya s. Untuk l = 1 (orbital p), maka harga m = 1, 0, -1, sehingga pada orbital p ada tiga tipe orbital khusus p yaitu p x, p y, dan p z Untuk l = 2 ( orbital d), maka harga m = 2, 1, 0, -1, -2, sehingga pada orbital d terdapat 5 tipe orbital khusus yaitu, orbital d xz, d xy, d yz, d x2-y2, d z2 Untuk l = 3 ( orbital f), maka harga m = 3, 2, 1, 0, -1, -2, -3, sehingga terdapat tujuh tipe orbital khusus f. Bentuk geometri orbital p dan d ditunjukkan pada gambar 2.5.

Gambar 2.2. Bentuk geometri orbital p dan d d. Bilangan kuantum keempat atau spin (s). Bilangan kuantum spin mempunyai harga + ½ dan - ½. Elektron dapat diasumsikan sebagai perputaran pada porosnya. Jadi harga bilangan kuantum spin menunjukkan arah perputaran elektron yaitu mengikuti arah perputaran jarum jam atau berlawanan, sehingga kedua elektron yang mempunyai arah berlawanan dapat berpasangan 2. Konfigurasi elektron Konfigurasi elektron dari suatu atom disusun berdasarkan tiga aturan, yaitu prinsip Aufbau, azas ekslusi Pauli, dan aturan Hund. Prinsip Aufbau Pengisian elektron pada suatu atom dimulai dari orbital dengan tingkat energi terendah. Atom setiap unsur mempunyai konfigurasi yang khas untuk unsur tersebut. Pengisian elektron dalam orbital sesuai dengan tingkat energinya yang ditunjukkan pada gambar 2.4.

1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f 5s 5P 5d 5f 6s 6p 6d 7s 7p Gambar 2.4. Metode pengisian elektron sesuai tingkat energi orbital Menurut aturan tersebut, elektron akan mengisi orbital yang mempunyai energi paling rendah, yang selanjutnya orbital yang mempunyai energi lebih tinggi. Urutannya adalah : 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, dan seterusnya. Azas Eksklusi Pauli Azas eksklusi Pauli menyatakan bahwa tidak ada elektron dalam suatu atom memiliki empat bilangan kuantum yang sama. Dengan kata lain, jika dua elektron menempati dalam satu orbital, harga n, l, dan m sama, tetapi harga spin (s)- nya berbeda, yaitu + ½ dan ½. Sebagai contoh atom helium (He), dua elektron menempati orbital 1 s dalam keadaan dasar, kedua elektron dalam atom He mempunyai bialngan kuantum spin berlawan dan dikatakatan berpasangan. Bilangan kuantum kedua elektron tersebut adalah sebagai berikut. Elektron pertama ; harga n=1, l=0, m=0, dan s = + ½ Elektron kedua: harga n = 1, l = 0, m = 0, dan s = - ½ Pada tabel 2.1 ditunjukkan ringkasan bilangan kuantum untuk empat tingkat energi utama dan jumlah elektron yang menempatinya.

Energi (n) Kulit utama (n) TABEL 2.1 BILANGAN KUANTUM DAN JUMLAH ELEKTRON Subtingkatan (l) M ( magnetik) Harga spin (s) Jumlah elektron 1 (K) 0 0 + ½, - ½ 2 s 2 (L) 0 1 0 + 1, 0, - 1 + ½, - ½ + ½, - ½ 2 6 s p 3 (M) 0 0 + ½, - ½ 2 s 1 + 1, 0, - 1 + ½, - ½ 6 2 + 2, + 1, 0, - 1, - 2 + ½, - ½ 10 s 4 (N) 0 1 2 3 0 + 1, 0, - 1 + 2, + 1, 0, - 1, - 2 + 3, + 2, + 1, 0, - 1, - 2, -3 + ½, - ½ + ½, - ½ + ½, - ½ + ½, - ½ 2 6 10 14 Orbital d s p d f Berdasarkan tabel 2.1 ditunjunkkan bahwa jumlah elektron maksimum yang menempati pada energi tingkat pertama (K) adalah 2 elektron, lintasan ke dua (L) adalah 8 elektron, lintasan ke tiga (M) adalah 18 elektron, dan lintasan ke empat adalah 32 elektron. Aturan Hund Aturan Hund mengatur pengisian elektron dalam suatu orbital. Aturan Hund menyatakan bahwa pengisian elektron dalam suatu orbital yang mempunyai tingkat energi sama, setiap orbital ditempati sebuah elektron lebih dahulu, sebelum elektron dalam orbital berpasangan. Sebagai contoh : suatu atom karbon ( C ) mempunyai konfigurasi elektron: 1 s 2, 2 s 2, 2 p 2 2p 2s 1s bukan 2p 2s 1s Contoh konfigurasi elektron beberapa atom unsur ditunjukkan pada tabel 2.2

TABEL 2.2. KONFIGURASI ELEKTRON DARI ATOM UNSUR Simbol Unsur Nomer atom Konfigurasi elektron H Li C N F Ne Na Mg Al S K Fe 1 3 6 7 9 10 11 12 13 16 19 26 1 s 1 1s 2 2s 1 1s 2 2s 2 2p 2 1s 2 2s 2 2p 3 1s 2 2s 2 2p 5 1s 2 2s 2 2p 6 1s 2 2s 2 2p 6 3s 1 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 1 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 4 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 1 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 6 Dengan demikian dapat disimpulkan : Elektron-elektron pada kulit yang sama memiliki harga n yang sama. Elektron-elektron pada orbital yang sama memiliki harga n dan l yang sama. Elektron-elektron pada orbital yang sama memiliki harga n, l, dan m yang sama. Elektron-elektron pada orbital khusus yang sama memiliki harga s yang berbeda 3. Elektron Valensi Jika suatu atom membentuk ikatan dengan atom lain, maka yang terlibat atau berperan dalam pembentukan ikatan itu adalah elektron-elektron yang terletak di kulit terluar daripada atom-atom tersebut. Itulah sebabnya elektron-elektron yang terletak di kulit terluar disebut elektron-elektron valensi (bahasa Yunani: valen = ikatan). Sebagaimana kita ketahui, ikatan antar atom akan menghasilkan materi yang baru dengan sifat-sifat kimia yang juga baru. Jadi, struktur elektron valensi (elektron terluar) sangat meneentukan sifat-sifat kimia suatu atom. Oleh, sebab itu unsur-unsur yang memiliki struktur elektron valensi yang sama akan memperlihatkan sifat-sifat kimia yang sama.

Perhatikanlah konfigurasi elektron dari unsur-unsur natrium dan kalium: 11Na 1s 2 2s 2 2p 6 3s 1 19K 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 1 Kedua unsur di atas sama-sama memiliki satu elektron valensi, sehingga dapatlah diramalkan bahwa mereka memiliki sifat-sifat kimia yang sama. Juga perhatikan konfigurasi elektron dari unsur-unsur fluor, klor, dan brom: 9F 1s 2 2s 2 2p 5 17Cl 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 5 35Br 1s2 2s2 2p6 3s2 3d10 4s2 2p5 Ketiga unsur ini pun memiliki sifat-sifat kimia yang sama, sebab sama-sama memiliki tujuh elektron valensi. Jika suatu atom menangkap elektron, hal itu dilakukan untuk menambah elektron valensinya. Dan jika suatu atom melepaskan elektron, maka yang hilang adalah elektron valensinya. Perhatikanlah konfigurasi elektron atom besi: 26Fe [Ar] 3d 6 4s 2 Jika atom ini melepaskan dua elektron untuk membentuk ion Fe 2+, maka yang dilepaskan adalah dua elektron dari 4s, dan bukan dua elektron dari 3d meskipun 3d diisi belakangan dari 4s menurut prinsip Aufbau. Jadi konfigurasi elektron ion Fe 2+ adalah [Ar] 3d 6. Elektron dari 3d baru dilepaskan pada pembentukan Fe 3+, sehingga konfigurasi elektron ion yang terakhir ini adalah [Ar] 3d 5

1. Elektron dalam Kulit-Kulit LEMBAR KERJA Perhatikan gambar susunan elektron dalam suatu atom K L Jumlah elektron maksimum pada kulit-kulit = ---------------------------------- elektron = ------------------------------------ elektron M = ------------------------------------- elektron 2. A B C Unsur A B C No. atom Jumlah elektron K L M Konfigurasi elektron 1 2, 8, 4 2, 8, 1 Elektron valensi 1 4 1 Apa yang dimaksud dengan valensi? Buatlah konfigurasi elektron pada unsur-unsur berikut dan tentukan elektron valensinya. Nama Unsur No. Atom Konfigurasi elektron Elektron Valensi Berilium Karbon Oksigen Neon Natrium Alumunium Fosfor Klor 4 6 8 10 11 13 15 17

a. Buatlah konfigurasi elektron pada ion-ion berikut: O 2- =. K + =. F- =. Ca 2+ =. Na + =. Cl - =. Mg 2+ =. S 2- =. 2. Bagaimana elektron-elektron mengelilingi atom berdasarkan mekanika gelombang. Untuk memahami hal tersebut perlu mempelajari konfigurasi elektron mengenal macam-macam bilangan kuantum yang menunjukkan kulit, orbital, orbital arah, dan arah perputaran elektron dalam orbitnya. Bilangan kuantum ada empat macam, yaitu bilangan kuantum utama(n), bilangan kuantum azimut (l), bilangan kuantum magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s) 1. Bilangan Kuantum Utama (n) Lengkapi kolom berikut! Nama Unsur Oksigen Natrium Nomor Atom Jumlah Elektron K L M Gambarlah susunan elektron pada oksigen dan natrium! Dengan membandingkan susunan elektron pada kolom dan gambar jawablah pertanyaan berikut: a. Apa yang dimaksud dengan bilangan kuantum utama? b. n = 1 menunjukkan n = 2 menunjukkan n = 3 menunjukkan 2. Bilangan Kuantum Azimut (l) Bilangan kuantum azimuth menunjukkan di subkulit mana electron bergerak di atom dan menunjukkan jumlah subkulit yang merupakan penyusun kulit. Harga 1 = 0,1,2 sam pai (n 1), lengkapi table berikut ini! n 1 Jenis subkulit Jumlah subkulit 1 2 0 0,1 S Sp -1 2

3 0, 1, 2 3 s, p, d 1 = 0 menunjukkan subkulit 1 = 2 menunjukkan subkulit 1 = 1 menunjukkan subkulit 1 = 3 menunjukkan subkulit Berdasarkan data di atas lengkapi tabel berikut: Harga n Harga l Jumlah Orbital Jenis Orbital 1 4 0 0,1 3 3. Bilangan Kuantum Magnetik (m) Bilangan kuantum magnetik menunjukkan adanya satu atau beberapa tingkatan yang setingkat dalam suatu orbital atau menunjukkan kedudukan orbital. Berikut merupakan tabel yang menyatakan hubungan antara n, l, dan m. n L M Jenis Orbital 1 0 0 s jumlah Orbital 1 Jenis orbital khusus s; 1 2 0,1 0 s s; 1-1,0,+1 p 2 p; 3 Yaitu px, py, pz Ketiga orbital pada subkulit p diberi lambang px, py, dan pz. m = -1 m = 0 m = +1 Px Py Pz Lengkapi tabel berikut: n L m Jenis Orbital Jumlah Orbital Jenis orbital khusus 3 4

4. Bilangan Kuantum Spin (s) Bilangan kuantum spin menggambarkan arah putaran electron pada sumbunya, setiap orbital dapat diisi maksimal 2 elektron. Arah putarannya digambarkan sebagai berikut: Dalam orbital digambarkan Harga s = +½ dan -½ Jelaskan arti s = +½ dan s = -½! 5. Konfigurasi Elektron Susunan electron yang terletak pada kulit, subkulit dan orbitalnya disebut konfigurasi electron. Pengisian elektron dalam atom dimulai pada orbital yang tingkat energinya terendah. Tingkat energi untuk pengisian electron dapat digambarkan sebagai berikut: 5f - 7s - 6p - 5d - 6s - 4f - 5p - 4d - 5s - 4p - 4s - 3p - 3d - 3s - 2p - 2s - 1s - 6 Aturan Aufbau

Contoh pengisisan electron pada atom menurut Aufbau Lambang Unsur Konfigurasi Elektron 2He 7N 12Mg 1s 2 1s 2 2p 2 2p 3 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 21Sc 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 1 38Sr 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 5s 2 Dengan memperhatikan diagram dan contoh di atas, nyatakan aturan pengisian electron dalam atom menurut Aufbau. Buat konfigurasi elektron unsur-unsur, nomor golongan, atau perioda pada kolom-kolom yang tersedia! Nomor Atom Nama Unsur Konfigurasi electron Nomor Golongan Perioda Fluor Fosfor 18 Perak 53 1s 2 2s 2 2p 5 VIII A 4

7. Aturan Hund Tabel di bawah ini berisi contoh pengisian electron pada orbital yang setingkat menurut aturan Hund. Orbital Jumlah electron Pengisian pada orbital Benar Salah P 4 D 7 Contoh 9F 1S 2 2s 2 2P 5 14Si 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 2

LATIHAN 2. 1. Lengkapi tabel berikut ini! No Lambang Unsur Konfigurasi Elektron 1 4Be 2 7N 3 15P 4 20Ca 5 24Cr 6 28Ni 2. Tulis konfigurasi unsure-unsur: a. g F d. 26 Fe b. 15 P e. 26 Kr c. 35 Br f. 56 Ba 3. Diketahui unsur X dengan nomor atom 26, a. Buatlah konfigurasi elektronnya! b. Isilah orbital atom unsure tersebut di atas menurut aturan Hund jika orbital digambarkan dengan kotak dan electron dengan anak panah! 4. Tentukan harga bilangan kuantum n, l, m, dan s untuk elektron ke 35 dari unsur 35 Br! Jawaban:

5. Tuliskan bilangan kuantum yang mungkin dimiliki elektron yang menempati orbital berikut! a. 2p b. 3d c. 4s d. 3p 5 6. Jelaskan empat bilangan kuantum yang menentukan sifat suatu atom! 7. Jelaskan tiga aturan penyusunan konfigurasi elektron dalam suatu atom! 8. Tuliskan konfigurasi elektron dari atom unsur di bawah ini! a. atom A dengan nomor atom 14 b. atom B dengan nomor atom 20 c. atom c dengan nomor atom 35 d. atom D dengan nomor atom 28 e. atom E dengan nomor atom 33 f. atom F denagn nomor atom 21 g. atom G dengan nomor atom 18 h. ion H 1+ dengan nomor atom 55 i. ion I 1-+ dengan nomor atom 17

LEMBAR EVALUASI I. SOAL-SOAL PILIHAN BERGANDA 1. Nomor massa dari isotop hidrogen yang mengandung 1 proton, 1 elektron, dan 2 netron adalah a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3 2. Bilangan kuantum azimut (l) yang diperbolehkan untuk elektron n = 4 adalah a. 1, 2, 3 d. 0, 1, 2, 3, 4 b. 0, 1, 2, 3 e. tidak tergantung pada harga n c. 1, 2, 3, 4 3. Manakah ion di bawah ini yang paling banyak mengandung elektron yang tidak berpasangan? a. Mn 2+ (nomor atom Mn = 25) b. Fe 2+ (nomor atom Fe = 26) c. Co 2+ (nomor atom Co = 27) d. Ni 2+ (nomor atom Ni = 28) e. Cu 2+ (nomor atom Cu = 29) 4. Ion X 2- memiliki konfigurasi elektron terluar 3s 2 3p 6. Nomor atom unsur X adalah a. 16 d. 19 b. 17 e. 20 c. 18 5. Konfigurasi elektron yang tidak mengikuti aturan Hund adalah a. b. c. d. e.

6. Manakah Teori Atom Dalton di bawah ini yang harus diperbaiki setelah dikenal adanya isotop-isotop? a. Zat tersusun dari partikel-partikel yang disebut atom b. Atom suatu zat tidak dapat diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil. c. Atom suatu zat berbeda sifatnya dengan atom zat lain. d. Atom-atom dari at yang sama mempunyai massa yang sama. e. Persekutuan antara dua atom atau lebih akan menghasilkan "atom senyawa". 7. Boron mempunyai dua isotop: 10 B 5 dengan kelimpahan 19% 11 B 5 dengan kelimpahan 81% Massa atom boron adalah a. 10,2 d. 10,6 b. 10,4 e. 10,8 c. 10,5 8. Bilangan kuantum yang mungkin dimiliki elektron adalah a. n = 1, l = 1, m = 0, s = +1/2 b. n = 3, l = 0, m = +1, s = +1/2 c. n = 4, l = 2, m = -1, s = -1/2 d. n = 2, l = 2, m = 0, s = -1/2 e. n = 3, l = 1, m = -2, s = +1/2 9. Manakah hal di bawah ini yang tidak perlu diperhatikan dalam penulisan konfigurasi elektron? a. Prinsip Aufbau d. Massa elektron b. Nomor atom e. Asas Ekslusi Pauli c. Aturan Hund 10. Atom 50 Sc 21 mempumyai elektron pada kulit M sebanyak a. 8 d. 16 b. 9 e. 18 c. 10

11. Ion M 2+ akan terbentuk, jika atom M a. menerima dua proton b. menerima dua eleektron c. menerima dua netron d. melepaskan dua netron e. melepaskan dua proton 12. Isotop-isotop suatu unsur berbeda dalam hal a. jumlah proton b. jumlah elektron c. konfigurasi elektron d. jumlah kulit elektron e. jumlah partikel inti 13. Jika atom klor mempunyai nomor atom 17 dan massa atom 35, jumlah elektron dalam ion klorida adalah a. 16 d. 35 b. 17 e. 52 c. 18 14. Bilangan kuantum m = 2 tidak mungkin dimiliki oleh elektron yang terletak pada kulit a. Kedua d. kelima b. Ketiga e. keenam c.keempat 15. Jumlah elektron pada masing-masing kulit K, L, M, dan N dari atom krom (Z = 24) adalah a. 2 8 8 6 d. 2 8 13 1 b. 2 8 11 3 e. 2 8 14 0 c. 2 8 12 2 16. Manakah pernyataan tentang bilangan kuantum yang tidak benar? a.elektron yang berpasangan dalam satu orbital mempunyai harga n, l dan m yang sama. b. Ada 9 orbital yang dapat ditempati oleh elektron-elektron dengan harga n = 3. c. Ada 6 orbital yang dapat ditempati oleh elektron-elektron dengan harga l = 3. d. Ada 16 orbital yang dapat ditempati oleh elektron-elektron dengan harga n = 4. e. Ada 3 orbital yang dapat ditempati oleh elektron-elektron dengan harga l = 1

17. Tembaga di alam memiliki dua macam isotop: 63 Cu 29 dan 65 Cu 29. Jika massa atom tembaga adalah 63,5, berapakah persentase isotop tembaga yang ringan? a. 25% d. 60% b. 40% e. 75% c. 50% 18. Ion Al 3+ yang atom-atomnya memiliki 13 proton, 13 elektron dan 14 netron mempunyai konfigurasi elektron a. 1s 2 2s 2 2p 6 b. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 c. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 1 d. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 4 e. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 19. Manakah atom di bawah ini yang memiliki tujuh netron dan lima elektron valensi? a. 31 P1 5 d. b. 24 Mg 12 e. c. 16 O 8 14 N 7 13 C 6 20. Partikel A mengandung 16 proton, 16 netron dan 18 elektron. Partikel B mengandung 17 proton, 18 netron, damn 18 elektron. Kedua partikel merupakan a. isotop-isotop b. atom-atom netral c. kation-kation d. anion-anion e. kation dan anion

LEMBAR KUNCI JAWABAN Lembar Jawaban Evaluasi 2. C 11. D 3. B 12. E 4. A 13. C 5. A 14. C 6. D 15. A 7. D 16. C 8. E 17. E 9. C 18. A 10. D 19. D 11. A 20. D

DAFTAR PUSTAKA Brady, James E. 1990. General Chemistry: Principles & Structure. 5 th Edition New York: John Wiley & Son Ebbing, Morrison. 1992. Organic Chemistry. New York: Prentice Hall International, Inc, Hunter, et. All. 1993. Chenical Science. Scienc Press Lee Ett fong. 1996. Science Chemistry. Singapore: EPB Publishers Pte. Ltd. Morris, Jane. 1986. CGSE Chemistry, Bell & Hyman Petrucci, Ralph H. 1982. General Chemistry: Principles and Modern Application. 3 rd Edition. London: Macmillan Publishing Co. Tim Penulis Kimia. 2002. Kimia SMU Kelas I: Semester I dan II. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.