ANALISIS RISIKO TIPE I (PRODUSEN) DAN RISIKO TIPE ii (KONSUMEN) DALAM KOLABORASI RANTAI PASOK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS RISIKO TIPE I (PRODUSEN) DAN RISIKO TIPE II (KONSUMEN) DALAM KERJASAMA RANTAI PASOK. Nama Mahasiswa : Afriani Sulastinah NRP :

Tugas Akhir KAJIAN PEMILIHAN STUKTUR DUA RANTAI PASOK YANG BERSAING UNTUK STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS

Riset Operasional Teori Permainan

BAB II LANDASAN TEORI

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

Model Optimisasi Ukuran Lot Produksi yang Mempertimbangkan Inspeksi Sampling dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

Teori permainan mula-mula dikembangkan oleh ilmuan Prancis bernama Emile Borel, secara umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL PADA DATA ATRIBUT UNTUK PEMERIKSAAN HASIL AKHIR PRODUKSI

STRATEGI GAME. Achmad Basuki

Istilah games atau permainan berhubungan erat dengan kondisi pertentangan bisnis yang meliputi suatu periode tertentu.

PENERAPAN TEORI PERMAINAN DALAM STRATEGI PEMASARAN PRODUK BAN SEPEDA MOTOR DI FMIPA USU

Matriks Permainan (Payoff matrix) Matriks Permainan Jumlah tak NOL

ANALISIS PETA KENDALI-p MENGGUNAKAN KUALITAS FUZZY PADA PERGESERAN NILAI RATA-RATA DAN VARIANSI DARI SUATU PROSES ROLLITA PUTRI KARENI ( )

ACCEPTANCE SAMPLING PLANS MUHAMMAD YUSUF IWAN NOEGROHO GALIH DWI AGUNG P BRIAN REYVENDRA P AHMAD AUDREY T. JUIOCAISAR W SYAFIQAR NABIL M.

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

Pendahuluan. Matriks Permainan (Payoff Matrix) Matriks Permainan Jumlah Nol. Unsur-Unsur Dasar. Matriks Permainan Jumlah Tak Nol

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI PERMAINAN. Digunakan jika permainan stabil ada titik saddle (saddle point) Titik sadel minimaks = maksimin Contoh :

Riset Operasi GAME THEORY. Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs.

BAB IV TEORI PERMAINAN

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENENTUAN SAMPEL PRODUK LINK BELT MENGGUNAKAN METODE ACCEPTANCE SAMPLING MIL-STD-105E

Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN

TINJAUAN PUSTAKA. ruang sampel dan dilambangkan dengan huruf S. Ruang sampel beranggotakan

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah, ST., MT

Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) untuk Data Atribut

Sesi XV TEORI PERMAINAN (Game Theory)

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

SAMPLING PENERIMAAN ( ACCEPTANCE SAMPLING )

RENCANA PENERIMAAN SAMPEL (ACCEPTANCE SAMPLING)

Pengantar Statistika Matematika II

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan,

Teori Permainan. Lecture 8 : Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik (Game Theory) Hanna Lestari, ST, M.Eng

Pengertian Teori permainan adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi dan pertentangan (konfleks) antar berbagai kepentingan.

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

Oleh: Isna Kamalia Al Hamzany Dosen Pembimbing : Dra. Laksmi Prita W, M.Si. Dra. Nur Asiyah, M.Si

Pengendalian Proses. Waktu

DISTRIBUSI SAMPLING besar

BAB 4 FORMULASI MODEL

Arisma Yuni Hardiningsih. Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si. Jurusan Matematika. Surabaya

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT.

Oleh: Nurul Hidayah Dosen pembimbing: Dra. Laksmi Prita, M.Si

Teorema Newman Pearson

APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

PENGGUNAAN ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

IV. METODE PENELITIAN

TEORI PERMAINAN. JHON HENDRI RISET OPERASIONAL UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 Page 1

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA)

BAB III PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Dengan Stategi Dominan Permainan zero sum Pemain 2 a b Pemain 1 a 1,-1 2,-2 b 4,-4 3,-3. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) UNTUK MEAN DAN VARIANS

Lobes Herdiman, Retno Wulan Damayanti 1, Sukarno Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

(D.2) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE. H. Sudartianto 3. Sri Winarni

Praktikum Total Quality Management

KAJIAN MODEL MARKOV WAKTU DISKRIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR PADA MODEL EPIDEMIK SIR. Oleh: RAFIQATUL HASANAH NRP.

Tujuan Praktikum Landasan Teori 2.1 Sejarah dan Pengertian

X. KESIMPULAN DAN SARAN

Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming

KAJIAN ANTRIAN TIPE M/M/ DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

SYARAT FRITZ JOHN PADA MASALAH OPTIMASI BERKENDALA KETAKSAMAAN. Caturiyati 1 Himmawati Puji Lestari 2. Abstrak

Syarat Fritz John pada Masalah Optimasi Berkendala Ketaksamaan. Caturiyati 1 Himmawati Puji Lestari 2. Abstrak

Pemain B B 1 B 2 B 3 9 5

SEMINAR TUGAS AKHIR NP CONTROL CHART BY USING BAYESIAN APPROACH PETA KENDALI NP MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYESIAN. Oleh : Rizckha Septiana

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ

PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT

Lembar Kerja Mahasiswa

Metode Simpleks Minimum

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

Penentuan Daerah Kritis Terbaik dengan Teorema Neyman- Pearson

KONTRAK PEMBELAJARAN

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UJIAN TUGAS AKHIR EKA NOVI NURHIDAYATI. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012

Uji Hipotesis dan Aturan Keputusan

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

UKURAN LOT PRODUKSI DAN BUFFER STOCK PEMASOK UNTUK MERESPON PERMINTAAN PROBABILISTIK

Sampling, Estimasi dan Uji Hipotesis

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN POSSIBILITY FUZZY MULTI-OBJECTIVE PROGRAMMING

KAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q)

Pendugaan Selang Kepercayaan Persentil Bootstrap Nonparametrik untuk Parameter Regresi

KONSISTENSI ESTIMATOR

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut ini merupakan pembahasan kajian-kajian tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III GAME THEORY. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Matematika Murni dan Terapan Epsilon Juni 2014 Vol. 8 No. 1 METODE KARMARKAR SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINEAR

MODEL SPASIAL BAYES DALAM PENDUGAAN AREA KECIL DENGAN PEUBAH RESPON BINER

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU SAYUR OLAHAN PADA PT. AAA

Bab 2 LANDASAN TEORI

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

Transkripsi:

ANALISIS RISIKO TIPE I (PRODUSEN) DAN RISIKO TIPE ii (KONSUMEN) DALAM KOLABORASI RANTAI PASOK OLEH AFRIANI SULASTINAH 1206100030 DOSEN PEMBIMBING Dra. LAKSMI PRITA WARDHANI, M.Si JURUSAN MATEMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

TUGAS AKHIR PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

LATAR BELAKANG MASALAH BISNIS RISIKO PENGENDALIAN RISIKO RISIKO MINIMUM

RUMUSAN MASALAH Bagaimana mengkaji lemma Neyman- Pearson dalam meminimalkan risiko. Bagaimana menganalisis risiko tipe I dan tipe II pemasok dan perusahaan dalam rantai pasok. Bagaimana meminimalkan risiko tipe II dalam kolaborasi rantai pasok.

BATASAN MASALAH Menggunakan uji hipotesa Neyman-Pearson untuk menentukan daerah penolakan dugaan awal. Menggunakan distribusi binomial untuk menentukan nilai risiko tipe I dan tipe II pemasok dan perusahaan. Menggunakan teori permainan dalam menentukan solusi optimum untuk meminimalkan risiko tipe II. Strategi yang digunakan dalam teori permainan pada masing-masing produsen dan pemasok berjumlah dua strategi.

TUJUAN Mengkaji lemma Neyman-Pearson dalam meminimalkan risiko tipe II pemasok dan perusahaan dalam kolaborasi rantai pasok. Mendapatkan nilai minimum risiko tipe II dalam kolaborasi rantai pasok.

MANFAAT Memberikan informasi mengenai kemungkinan risiko yang terjadi dalam sebuah bisnis (perusahaan) yang nantinya dapat membuat bisnis (perusahaan) tersebut mengalami kerugian. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya tentang risiko dalam pengendalian kualitas.

SAMPLING PENERIMAAN Sampling penerimaan adalah metodologi dimana keputusan yang dihasilkan adalah menerima atau menolak lot berdasarkan pemeriksaan sampel Terdapat tiga macam sampling penerimaan, yaitu: 1. Sampling penerimaan tunggal 2. Sampling penerimaan ganda 3. Sampling penerimaan multipel

Kesalahan (error) Tipe 1 dan 2 Karena keputusan mengenai lot ini didasari dari sampel, maka ada peluang membuat kekeliruan dalam memutuskannya. Keliru menolak suatu lot padahal semestinya diterima, disebut dengan kesalahan tipe 1 atau. Risiko membuat kesalahan tipe 1 ini disebut dengan risiko produsen Keliru menerima suatu lot padahal semestinya ditolak, disebut dengan kesalahan tipe 2 atau. Risiko membuat kesalahan tipe 2 ini disebut dengan risiko konsumen

Peluang lot diterima (Pa) Kurva KO untuk N=2000,c=2,n (50,100,200) 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 n=200 c=2 n=200 c=2 n=50 c=2 n=100 c=2 Kurva KO N=2000 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 Persen cacat dalam lot (p)

Peluang lot diterima (Pa) KO untuk N=2000,n=50,c 3 Kurva KO N=2000 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 n=50 c=0 n=50 c=2 n=50 c=1 n=50 c=3 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 Persen cacat dalam lot (p)

Kurva KO dengan α=0.05, AQL=5% dan β=0.1, LTFD=8%

Risiko tipe I (produsen) Risiko tipe I (produsen) adalah probabilitas lot ditolak, padahal kualitas lot tersebut baik atau probabilitas menolak, padahal benar. Risiko tipe I dinotasikan dengan α. Persentase barang cacat diterima dinyatakan dengan Acceptable Quality Level (AQL). Jadi AQL adalah persentase kecacatan maksimum yang masih dapat diterima sebagai suatu rata-rata proses. AQL ditetapkan produsen

Risiko tipe II (konsumen) Risiko tipe II (konsumen) adalah probabilitas menerima lot dengan kualitas tidak baik atau probabilitas menerima, padahal salah. Risiko tipe II dinyatakan dengan β. Persentase barang cacat yang diterima dinyatakan dengan Lot Tolerance Fraction Defective (LTFD). Jadi LTFD adalah batas proporsi kecacatan yang masih ditoleransi oleh konsumen

RANTAI PASOK Menurut Schroeder, yaitu sebuah proses bisnis dan informasi yang berulang yang menyediakan produk atau layanan dari pemasok melalui proses pembuatan dan pendistribusian kepada konsumen. tujuan dari setiap rantai pasok adalah memaksimalkan nilai yang dicapai, di mana nilai yang dimaksud adalah selisih antara produk akhir yang dianggap berharga oleh pelanggan dengan usaha yang dikeluarkan oleh rantai pasok dalam memenuhi permintaan pelanggan tersebut.

Kolaborasi Rantai Pasok Badan Peneliti Supermarket Petani jeruk PT. XYZ konsumen Pengecer/Grosir

Lemma Neyman-Pearson Sampel Uji hipotesa mempunyai pdf Diberikan (1)

Lanjutan Dan adalah suatu himpunan dengan k adalah suatu konstanta adalah daerah kritis untuk pengujian hipotesis yang merupakan subset dari ruang sampel untuk menolak hipotesis null.

. Contoh Lemma Neyman-Pearson Diberikan sampel acak berukuran n dari distribusi eksponensial, uji hipotesa: dengan Lemma Neyman-Pearson untuk menolak Dan didapatkan daerah kritis menolak jika

DISTRIBUSI BINOMIAL Diberikan sampel dengan : x : banyaknya sukses dalam n percobaan p : probabilitas sukses q : probabilitas gagal (2)

. Contoh Distribusi Binomial Suatu perusahaan pembuat CD menghasilkan 10% CD yang cacat. Jika 100 CD dipilih secara random, berapa probabilitas terdapat 8 cacat? x = banyaknya CD yang cacat n=100, p=0.1 Jadi probabilitas 8 CD yang cacat adalah

TEORI PERMAINAN DENGAN STRATEGI CAMPURAN Definisi peluang untuk nilai harapan : dengan : payoff jika pemain I menggunakan strategi i dan pemain II menggunakan strategi j : peluang pemain I menngunakan strategi : peluang pemain II menngunakan strategi (3)

KRITERIA MINIMAKS Kriteria minimaks adalah kriteria yang mengharuskan pemain II memilih strategi campuran yang meminimumkan harapan kerugian maksimum, dapat ditulis sebagai berikut: Dengan V (nilai permainan) adalah: Fungsi objektif: Maksimum Dan kendala

KRITERIA MAKSIMIN Kriteria maksimin adalah kriteria yang memaksimumkan harapan payoff minimum. Harapan payoff minimum adalah harapan payoff terkecil yang dapat dihasilkan oleh sebarang strategi campuran yang dapat ditangkis oleh lawan. Strategi maksimin untuk pemain I, dapat ditulis sebagai berikut: Dengan V (nilai permainan) adalah: Fungsi objektif: Minimum Dan kendala

METODE PENELITIAN STUDI LITERATUR MENENTUKAN DAERAH KRITIS MENENTUKAN FUNGSI OBJEKTIF MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM NILAI MINIMUM RISIKO TIPE ii CONTOH KASUS

Masalah Risiko Tipe I dan Tipe II untuk Pemasok dan Perusahaan. Model transfer risiko untuk pemasok dan peru sahaan sebagai berikut: PEMASOK PRODUSEN PASAR

Lanjutan Rata-rata risiko pada perusahaan adalah : Rata-rata risiko pada pemasok adalah :

.,, Lanjutan Diberikan matriks risiko Dalam kasus tertentu, dan Risiko tipe II perusahaan dan pemasok minimum tanpa adanya kolaborasi dengan kendala risiko tipe I adalah : dengan kendala dan dengan kendala (4)

Lanjutan Jika perusahaan dan pemasok berkolaborasi dalam meminimalkan risiko, maka masalah tersebut dapat dinyatakan dengan solusi pembobotan untuk permainan. Diberikan parameter, persamaan (4) dapat ditulis (5)

, Lanjutan Diberikan matriks dan rata-rata risiko didefinisikan sebagai berikut : dan (6) (7)

Menentukan Daerah Kritis dengan Uji Hipotesa Neyman-Pearson Dalam uji hipotesa, ruang sampel (S) dibagi menjadi dua daerah yaitu daerah kritis atau daerah penolakan (C) dan bukan daerah penolakan (S-C). Jika sampel data yang diteliti berada di dalam C, maka ditolak. Dan jika sampel data yang diteliti tidak berada di dalam C, maka diterima. Jadi daerah kritis dalam uji hipotesa adalah subset dari ruang sampel yang berkaitan dengan penolakan. Berikut ini uji hipotesa untuk menentukan daerah kritis dari permasalahan penerimaan sampling pemasok dan perusahaan.

Uji Hipotesa Neyman-Pearson dengan menggunakan distribusi sampling binomial Uji Hipotesa RisikoTipe I untuk Pemasok Uji Hipotesa RisikoTipe I untuk Pemasok Uji Hipotesa Risiko Tipe I untuk Perusahaan Uji Hipotesa Risiko Tipe II untuk Pemasok

Uji Hipotesa risiko tipe I untuk pemasok Misalkan L banyaknya barang cacat dalam pengambilan n sampel dengan hipotesa: (probabilitas menerima barang cacat) (probabilitas menolak barang cacat) L diasumsikan berdistribusi binomial, maka dapat ditulis dengan pdf Berdasarkan lemma Neyman-Pearson

Lanjutan Karena, maka. uji untuk menolak jika. Probabilitas menolak, jika benar ditunjukkan dalam persamaan berikut: Karena nilai, maka

Uji hipotesa risiko tipe II untuk perusahaan Misalkan L adalah banyaknya barang cacat dalam pengambilan n sampel dengan Hipotesa: (probabilitas menolak barang cacat) (probabilitas menerima barang cacat) L diasumsikan berdistribusi binomial, maka dapat ditulis dengan pdf Berdasarkan lemma Neyman-Pearson dengan

Lanjutan Karena, maka. Uji menerima, jika. Probabilitas menerima, jika salah ditunjukkan dalam persamaan berikut: Karena nilai, maka

Uji Hipotesa Risiko Tipe I untuk Perusahaan Misalkan L adalah banyaknya barang cacat dalam pengambilan n sampel dengan Hipotesa: (probabilitas menerima barang cacat) (probabilitas menolak barang cacat) L diasumsikan berdistribusi binomial, maka dapat ditulis dengan pdf Berdasarkan lemma Neyman-Pearson

. Lanjutan Karena, maka. uji untuk menolak jika. Probabilitas menolak, jika benar Karena nilai, maka

Uji Hipotesa Risiko Tipe II untuk Pemasok Misalkan L adalah banyaknya barang cacat dalam pengambilan n sampel dengan Hipotesa: (probabilitas menolak barang cacat) (probabilitas menerima barang cacat L diasumsikan berdistribusi binomial, maka dapat ditulis dengan pdf Berdasarkan Lemma Neyman-Pearson dengan

Lanjutan Karena, maka. Uji menerima, jika. Probabilitas menerima, jika salah ditunjukkan dalam persamaan berikut Karena nilai, maka

MENENTUKAN FUNGSI OBJEKTIF Diasumsikan terdapat dua strategi yang digunakan oleh produsen dan pemasok dengan Diasumsikan perusahaan dan pemasok menggunakan strategi campuran dan harapan payoff pada persamaan (2.3) dengan strategi masing-masing pemasok dan perusahaan berjumlah dua adalah sebagai berikut : a) Pada produsen: dan

Lanjutan b) Pada pemasok dan Dengan demikian, minimum untuk risiko tipe II perusahaan adalah: a) Pada perusahaan...(8) b) Pada pemasok...(9)

Lanjutan Persamaan (9) dapat ditulis sebagai Karena dan, maka diperoleh (10)

Lanjutan adalah risiko rata-rata pemasok dengan risiko rata-rata sampling khusus mengarah pada sehingga persamaan (13) dapat ditulis Persamaan (8) dapat ditulis sebagai (11)

, Lanjutan Karena dan, maka diperoleh adalah risiko rata-rata produsen dengan risiko rata-rata sampling khusus mengarah pada sehingga persamaan (14) dapat ditulis

MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM Jika diasumsikan bahwa risiko tipe I pemasok dan perusahaan terikat, maka didapatkan nilai solusi optimum dengan adalah solusi optimum untuk perusahaan dan adalah solusi optimum untuk pemasok. Dengan menggunakan teori permainan untuk mendapatkan, maka didapatkan: a) Untuk pemain kolom (strategi pemasok): Strategi pemasok adalah meminimalkan kerugian maksimal dengan dan

Lanjutan Dengan V (nilai permainan) adalah Fungsi objektif: Minimumkan W=V Terhadap kendala dapat ditulis sebagai Karena dan, maka

Lanjutan (12) Jadi solusi optimum pemasok untuk meminimalkan permainan adalah dengan mengambil strategi b) Untuk pemain baris (strategi perusahaan): Strategi perusahaan adalah memaksimalkan harapan payoff dengan: dan

Lanjutan Dengan V (nilai permainan) adalah: Fungsi objektif: Maksimum Z=V Terhadap kendala dapat ditulis sebagai Karena dan, maka diperoleh

Lanjutan Dari persamaan (12) Jadi solusi optimum perusahaan untuk memaksimalkan permainan adalah dengan mengambil strategi

Minimum risiko tipe II Setelah dan ditentukan, maka nilai minimum risiko tipe II pemasok dan perusahaan sebagai berikut: pemasok

Lanjutan perusahaan

Lanjutan Pemasok dan perusahaan berkolaborasi untuk meminimumkan masing-masing risiko tipe II sbb: atau

CONTOH KASUS Diasumsikan pemasok dan produsen menggunakan dua strategi, yaitu : tidak adanya sampling dan sampling m dan n. Pada strategi dengan tidak adanya sample, probabilitas menolak lot yang tidak cacat adalah 0(nol), sedangkan probabilitas menerima lot cacat adalah 1. 1. Diasumsikan bahwa risiko tipe I terikat dengan dan dan Ukuran sampel n dan m adalah (5,10,15,20) dan dan bilangan penerimaan adalah nol, maka perhitungan dengan menggunakan Maple 13 diperoleh bahwa strategi yang dapat meminimalkan rata-rata risiko tipe II adalah dengan ukuran sampel produsen, n=10 dan ukuran sampel pemasok, m=20, sehingga diperoleh

Lanjutan Jadi untuk strategi dengan risiko tipe I terikat, diperoleh rata-rata risiko tipe II minimum

Lanjutan 2. Diasumsikan bahwa risiko tipe I tidak terikat dengan dan Ukuran sampel n dan m adalah (5,10,15,20) dan dan bilangan penerimaan adalah nol, maka perhitungan dengan menggunakan Maple 13 diperoleh bahwa strategi yang dapat meminimalkan rata-rata risiko tipe II adalah dengan ukuran sampel produsen, n=20 dan ukuran sampel pemasok, m=20, sehingga diperoleh Jadi untuk strategi dengan risiko tipe I tidak terikat, diperoleh rata-rata risiko tipe II minimum

Lajutan 3. Diasumsikan bahwa risiko tipe I terikat, dengan dan dan Ukuran sampel n dan m adalah (5,10,15,20) dan dan bilangan penerimaan adalah nol, maka perhitungan dengan menggunakan Maple 13 diperoleh bahwa strategi yang dapat meminimalkan rata-rata risiko tipe II adalah dengan ukuran sampel produsen, n=5 dan ukuran sampel pemasok,m=20, sehingga diperoleh jadi untuk strategi dengan risiko tipe I terikat, diperoleh rata-rata risiko tipe II minimum

Lanjutan 4. Diasumsikan bahwa risiko tipe I tidak terikat, dengan dan Ukuran sampel n dan m adalah (5,10,15,20) dan dan bilangan penerimaan adalah nol, maka perhitungan dengan menggunakan Maple 13 diperoleh bahwa strategi yang dapat meminimalkan rata-rata risiko tipe II adalah dengan ukuran sampel produsen,n=20 dan ukuran sampel pemasok,m=20, sehingga diperoleh Jadi untuk strategi dengan risiko tipe I tidak terikat, diperoleh rata-rata risiko tipe II minimum

Kesimpulan 1. Dalam uji hipotesa, daerah kritis adalah daerah menolak. Dengan menggunakan uji hipotesa Neyman-Pearson didapatkan daerah kritis yang menentukan nilai dan pada pemasok dan perusahaan dalam kolaborasi rantai pasok sebagai berikut: Risiko tipe I dan II perusahaan danpemasok

KESIMPULAN 2. Model untuk meminimalkan risiko tipe II produsen dan pemasok dengan adanya kerjasama antara keduanya adalah 3. Dari empat simulasi contoh kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila diasumsikan risiko tipe I terikat, maka diperoleh nilai solusi optimum yang dapat mempengaruhi nilai optimasi minimum risiko tipe II dalam kerjasama rantai pasok antara produsen dan pemasok,

Lanjutan sedangkan jika diasumsikan risiko tipe I tidak terikat, maka didapatkan nilai minimum risiko tipe II lebih kecil dibandingkan ketika risiko tipa I terikat. Selain itu, nilai AQL dan LTFD mempengaruhi nilai minimum risiko tipe II.

SARAN Pada tugas akhir ini, uji hipotesa Neyman- Pearson dilakukan dengan menggunakan distribusi binomial, diharapkan untuk penelitian selanjutnya akan dilakukan uji hipotesa serupa dengan menggunakan model distribusi selain binomial. Pada tugas akhir ini, analisis terhadap biaya yang diperlukan untuk pemeriksaan sampling diabaikan, sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan adanya analisis untuk meminimalkan biaya pemeriksaan sampling.

DAFTAR PUSTAKA [1] Adinugroho, Brahmantyo. 2010. Manajemen Rantai Pasokan Sayuran (Studi Kasus: Frida Agro, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat). Skripsi, Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB [2] Grant, Eugene L., and Leavenworth, Richard S. 1974. Statistical Quality Control Sixth Edition. United States of America : R.R. Donnelley & Sons Company. [3] Hillier, Frederick S., and Lieberman, Gerald J. 1994. Pengantar Riset Operasi Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga. [4] IndonesianSCM. Supply Chain Management. 17 Maret 2010.<URL:http://indonesianscm.web44.net/index.php> [5] Mitra, Amitava. 1998. Fundamentals of Quality Control and Improvement. Alabama: A John Wiley & Sons. Inc Publication. [6] Montgomery, Douglas C. 1995. Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press. [7] Tapiero, Charles S. 2006. Consumers risk and quality control in a collaborative supply chain. European Journal of Operational Research 182 (2007) 683 694.