PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS VI

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 10 No 2 (2015) 33-42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan. Kemampuan (Ability) merupakan kecakapan atau potensi seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH. Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran. 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009.

PROSIDING ISBN :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa kurang berkembang akan berdampak pada sikap mahasiswa yang apatis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian. Alokasi Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Arie Suci Margasari Universitas Muhammadiyah Purworejo

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

3 BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ani Wantini SMP N 10 Semarang. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

Seminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi tersebut diharapkan tidak hanya terjadi komunikasi satu arah dari guru

Transkripsi:

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) JUDUL : MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS XI SMAN 48 SEMESTER I TAHUN 2014/2015 DISUSUN OLEH: RAHMA LINA 5235111848 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.A. LATAR BELAKANG SMAN 48 Jakarta merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta. Di SMAN 48 Jakarta memiliki banyak masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran diantaranya: kurangnya motivasi belajar siswa, siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa sulit menguasi materi, dan rendahnya kemampuan dasar siswa tertutama tentang matematika, sehingga membuat hasil belajar siswa rendah terutama pelajaran matematika. Sebelum penelitian dilakukan diperoleh data-data hasil belajar SMAN 48 Jakarta kelas XI yang masih dibawah standar. Data tentang hasil belajar matematika yang rendah dapat dilihat dari berbagai hasil ulangan harian, ulangan mid semester dan ulangan semester. Hasil belajar matematika melalui ulangan harian dari tahun pelajaran 2008/2009 sampai tahun pelajaran 2014/2015 dirata-rata yaitu 60. Sedangkan hasil ulangan mid semester kemarin diperoleh rata-rata 53. Hasil ini berada dibawah KKM mata pelajaran matematika di SMAN 48 Jakarta yaitu 60. Hasil ulangan mid semester dari 44 siswa XI yang memperoleh nilai diatas KKM hanya 17 siswa dan 27 siswa yang lain mendapat nilai dibawah KKM. Sedangkan rata-rata hasil ulangan semester siswa kelas XI adalah 55, dari 44 siswa hanya ada 12 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM. Sisanya 32 anak mendapat nilai dibawah KKM. Dari hasil yang diperoleh dari nilai tes matematika kelas VII yang masih dibawah kreteria ketuntasan minimal yaitu 60, maka penelitian perlu dilakukan di SMAN 48 Jakarta, dan dari hasil penelitian tersebut diharapkan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.. Oleh karena itu motivasi siswa perlu ditingkatkan, karena dengan meningkatnnya motivasi siswa hasil belajar dapat lebih meningkat dan dengan meningkatnya hasil belajar siswa dapat mendorong siswa lebih bersemangat untuk belajar matematika.

Diharapkan setelah penelitian proses pembelajaran mengalami perubahan. Pemebelajaran tidak lagi bersifat satu arah tetapi terjadinya keseimbangan pembelajaran antara guru dan siswa. Guru bukanlah penguasa dikelas tetapi guru adalah pemberi motivasi siswa dalam pembelajaran. Kondisi pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam belajar atau dengan kata lain keaktifan siswa rendah yang didukung dengan rendahnya hasil belajar matematika pula membuat hal ini harus diperbaiki. Harapannya setelah penelitian dilakukan kondisi seperti semula yaitu rendahnya keaktifan dan hasil belajar matematika siswa akan mengalami perubahan. Setelah penelitian dilakukan diharapkan keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dari hasil nilai tes semester 1 yang masih rendah, masih dibawah KKM yaitu 60 ini disebabkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran yang masih kurang, setelah diadakan penelitian apakah motivasi siswa dan hasil belajar siswa dapat meningkat?. Motivasi siswa dan hasil belajar siswa yang masih rendah ini kemungkinan disebabkan peneliti tidak menggunakan berbagai model pembelajaran dengan tepat. Kondisi pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam belajar membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar, yang didukung dengan rendahnya hasil belajar matematika, membuat hal ini harus diperbaiki.. Setelah penelitian dilakukan diharapkan motivasi dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Terjadinya peningkatan tersebut memperlihatkan pembelajaran matematika yang berhasil. Sebelum memanfaatka model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu pembelajaran yang menggunakan model ceramah dan latihan pembelajaran yang terjadi pembelajaran sifatnya hasyalah satu arah yaitu dari guru saja. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran yang ada siswa hanyalah sebagai pendengar saja. Kekurangan yang terjadi dalam

model pembelajaran ceramah tersebut harus diperbaiki yaitu dengan memanfaatkan model pembelaran kooperatif tipe STAD. 1. B. Rumusan Masalah 1. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.dapat meningkatkan minat belajar matematika tentang trigonometri, siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015? 2. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang trigonometri bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015? 3. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar matematika tentang himpunan bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015? 2. C. Tujuan Penelitian Tujuan umum 1. Untuk Meningkatkan minat belajar siswa bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 3. Untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 Tujuan Khusus 1. Untuk Meningkatkan minat belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015

3. Untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 4. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa a. Dapat meningkatnya minati siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015. b. Dapat meningkatnya hasil belajar siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 c. Dapat meningkatnya minat belajar dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 2. Bagi Guru a. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya minat belajar siswa kelas XI SMAN 48 jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 b. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya hasil belajar siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 c. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya minat belajar dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat matematika. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan ide dan penalaran. Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia itu merupakan sistem-sistem yang bersifat untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana masing-masing sistem bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan maslah. Sehubungan dengan hal di atas Hudoyo (1988:3) menyatakan matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), strukturstruktur dan hubungan-hubungan yang diatur secara logik sehingga matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran matematika dikembangkan berdasarkan atas alasan logik yang menggunakan pembuktian deduktif B. Motivasi belajar Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick J. Mc Donald dalam H. Nashar, 2004:39). Tetapi menurut Clayton Alderfer dalam H. Nashar (2004:42) Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin C. Hakekat belajar. Hilgrad (Dimyati dan Mujiono, 1994:9) mengatakan belajar adalah proses melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan, yang dibedakan dalam perubahan-perubahan oleh faktorfaktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja bukan termasuk belajar. Sedangkan Skiner (Dimyati

dan Mujiono, 1994:9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. D. Hasil belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terdadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar. E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams achievment Divisions), tipe ini memiliki tujuan kognitif yaitu informasi akademik sederhana dan tujuan sosial kerjasama dalam kelompok. Menurut Slavin (Pahyono, 2004:4), model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari 5 komponen (fase), yakni: a) Presentasi kelas (Class Presentation); b) Pembentukan tim (Teams); c) Kuis individu (Individual Quizzes); d) Perubahan skor individu (Individual Improvement Score); e) Pengakuan tim (Team Recognition). Model ini sangat cocok untuk menyajikan materi pembelajaran terstruktur yang terdiri dari bebarapa bagian dan saling berhubungan antar bagiannya. Misalnya seorang guru akan menyajikan pokok materi/ bahasan A, B, C dan D. Artinya, sebelum dapat mempelajari Sub B, siswa harus menguasai sub A, sebelum mempelajari sub C, siswa harus sudah menguasai Sub A dan B, demikian seterusnya untuk sub D.

F. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan adalah sebagai berikut. Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat belajar matematika tentang trigonometri siswa kelas XI SMAN 48 jakarta Tahun ajaran 2014/2015. Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang trigonometri siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan hasil belajar matematika tentang trigonometri siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember tahun 2011 dengan agenda menyusun proposal penelitian tindakan kelas kemudian dilanjutkan membuat instrumen penelitian, karena bulan Desember 2011 tersebut tidak cukup maka penulis lanjutkan membuat instrument penelitian pada bulan Januari 2012, setelah membuat instrument penelitian tindakan kelas selesai, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian pada bulan Januari dan Pebruari 2012, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian tindakan kelas pada bulan Januari dan Pebruari yang terdiri dari siklus 1 dan siklus 2, setelah data terkumpul peneliti menganalisis pada bulan Pebruari dan Maret 2012 lalu dilanjutkan dengan diskusi membahas analisa data tersebut dengan teman sejawat pada bulan Maret 2012 dan dilanjutkan bulan April 2012 peneliti menyusun laporan hasil penelitian tindakan kelas (PTK). Jadi peneliti mengadakan penelitian dari persiapan awal yaitu menyusun proposal penelitian tindakan kelas (PTK) sampai dengan menyusun

laporan hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dilakukan mulai dari bulan Desember 2011 sampai dengan bulan April 2012 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 11 Lokasi penelitian merupakan sekolah swasta yang terletak satu komplek dengan SMA. SMKN 11 tempat dilangsungkannya penelitian berada di Jl. Pancur Gang 1 wilayah Kecamatan makasar Kabupaten Jakarta timur. B. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini yang pertama adalah siswa kelas XI SMKN 11, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan dengan jumlah seluruhnya yaitu 42 siswa. Siswa kelas XI memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat kecerdasan ini dikarenakan latar belakang mereka yang berbeda. Latar belakang siswa yang berasal dari keluarga yang berbeda mengakibatkan tingkat kecerdasan dan pola berfikir siswa menjadi berbeda. Selain latar belakang mereka yang berbeda kebanyakan siswa memiliki motivasi dan minat belajar yang rendah. C. Sumber Data Peneliti mengambil sumber data dari hasil belajar siswa kelas XI dengan kondisi awal yang masih rendah yaitu 53 dibawah KKM 60 dan hasil belajar pada siklus I dan siklus II, sedangkan motivasi siswa diambil dari hasil pengamatan motivasi siswa oleh teman sejawat. Banyaknya data peneliti mengambil dari 1) data kondisi awal yang meliputi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas XI 2) data siklus I yang meliputi proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dalam belajar dan hasil evaluasi siklus I dan 3) data siklus II juga diambil dari hasil proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dalam belajar dan evaluasi siklus II D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik pengumpulan data

Data penelitian yang diambil atau dikumpulkan oleh peneliti bersumber dari a) hasil tes kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan sebagai kondisi awal siswa untuk penelitian, b) hasil pengamatan motivasi siswa oleh rekan sejawat pada proses pembelajaran materi himpunan di kelas XI SMAN 48 jakarta tahun pelajaran 2014/2015 dilakukan dengan lembar pengamatan motivasi siswa, dan c) Cara pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan menggunakan tes pada setiap akhir siklus. 2. Alat pengumpulan data Alat pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini adalah: a) daftar nilai tes hasil belajar kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan sebagai kondisi awal siswa untuk penelitian sebagai kondisi awal penelitian, b) motivasi belajar matematika dengan menggunakan lembar pengamatan motivasi dan c) hasil belajar siswa menggunakan butir soal tes yang dilakukan setiap akhir siklus E. Validasi Data Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Soal yang berupa perintah dan skor penilaian dikonsultasikan dengan rekan sejawat terhadap soal tersebut,soal dan penilaian dapat atau layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Adapun soal dan skor penilaian meliputi: 1) untuk data tentang hasil belajar instrumen atau butir soal melalui kisi-kisi. Kisi-kisi dibuat supaya soal yang dikeluarkan tidak mengelompok melainkan menyebar atau rata dan soal yang dikeluarkan sesuai dengan kurikulum, dan 2) untuk data motivasi instrumennya adalah lembar pengamatan motivasi siswa. F. Analisis Data 1. Kuantitatif Data kuantitatif dalam penelitian diperoleh dengan mengadakan tes. Tes dilakukan dengan menggunakan soal yang dibuat oleh peneliti. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes pada siklus pertama dan tes pada siklus yang kedua. Hasil tes dari siklus I dianalisis untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kondisi awal

dengan kondisi hasil belajar siklus I. Dari analisis tersebut kemudian dibuat refleksi untuk mengetahui kelemahan siswa dalam menyelesaikan tugas. Berdasar kelemahan-kelamahan yang ada, diadakan ulasan untuk menghadapai tes siklus II. Hasil pada siklus II dianalisis dan direfleksi, dari analisis dan refleksi tersebut dapat diketahui kemampuan hasil belajar matematika siswa. 2. Kualitatif Tehnik pengumpulan data kualitatif yaitu menggunakan lembar pengamatan motivasi siswa yang dilakukan oleh peneliti/pengamat. Observasi motivasi siswa digunakan untuk untuk mengetahui motivasi belajar matematika pada siswa yang menggunakan menggunakan lembar pengamatan motivasi. Persentase motivasi = (Skor perolehan : skor maksimal )x 100%, siswa dikatakan termotivasi bila persentasi motivasi siswa lebih dari 50% G. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika materi himpunan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas XI SMAN 48 semester I tahun 2012 adalah: 1. Rata-rata minat belajar matematika siswa yang rendah menjadi naik yaitu lebih dari atau sama dengan 50%. 2. Hasil belajar siswa dikatakan tuntas, bila hasil belajar rata-rata siswa dari rendah dalam satu kelas naik menjadi rata-rata hasil belajar matematika satu kelas lebih dari 60. H. Prosedur Tindakan Sebelum melakukan tindakan kelas, diadakan refleksi awal dengan cara mengobservasi hasil ulangan harian siswa kelas XI tahun pelajaran 2013/2014, materi pelajaran Himpunan pada kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus melalui tahapan-tahapan: perencanaan, implementasi tindakan, observasi/pengamatan, refleksi.

1. Siklus I Secara terperinci prosedur penelitian tindakan kelas dalam siklus pertama diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan. Perencanaan dalam siklus pertama meliputi: 1) Mengobservasi hasil ulangan harian pelajaran matematika kelas XI SMK 11 tahun 2013/2014 2) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa 3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi kompetensi dasar operasi pada himpunan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. 4) Membuat kuis. 5) Membuat lembar pengamatan untuk siswa 6) Membuat soal-soal tes untuk melihat hasil tindakan pada siklus I 7) Berdiskusi dengan guru matematika yang lain atau teman sejawat. b. Implementasi Tindakan Awal pelaksanaan tindakan adalah membentuk kelompok yang terdiri 8 sampai dengan 9 siswa secara acak. Pada pertemuan pertama diberikan materi operasi irisan dan gabungan pada himpunan, setiap kelompok diberi soal untuk didiskusikan bersama kelompoknya dengan bimbingan guru seperlunya, selanjutnya siswa diberi kuis. Pada pertemuan kedua diberikan materi operasi komplemen dan kurang. Setiap kelompok diberi soal untuk didiskusikan bersama kelompoknya dengan bimbingan guru seperlunya, selanjutkan siswa diberi kuis. Pada pertemuan ketiga dilakukan tes siklus pertama untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa selama siklus I. c. Pengamatan (Observasi) Saat pelaksanaan implementasi tindakan kelas, diobservasi oleh seorang pengamat yaitu seorang guru matematika.

Pengamat mengisi lembar pengamatan untuk siswa yang berisi semua kegiatan siswa dalam setiap pertemuannya dan memberi penilaian setiap poin penilaiannya. d. Refleksi dan Analisa Semua hasil dari implementasi tindakan dan hasil pengamatan oleh observer dikumpulkan, dianalisis dan dievaluasi didiskusikan antara peneliti dan pengamat tentang kelebihan dan kelemahan tindakan pada siklus I sebagai bahan refleksi awal siklus II. 2. Siklus II Berdasarkan refleksi pada siklus I, perlu diadakan perbaikan pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Identifikasi masalah dari refleksi siklus I 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi diagram venn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. 3) Membentuk kelompok yang anggotanya berbeda tingkat kompetensinya. Setiap kelompok diusahakan ada satu siswa yang memiliki tingkat kompetensi tinggi atau sedang. 4) Membuat kuis. 5) Membuat lembar pengamatan untuk siswa. 6) Membuat soal tes untuk melihat hasil tindakan pada siklus II. b. Implementasi tindakan. Kelompok kerja yang dibentuk pada siklus II berbeda dengan kelompok pada siklus I. Setiap kelompok harus ada seorang siswa yang memiliki kompetensi sedang sampai tinggi. Pertemuan keempat membahas diagram venn dilanjutkan mengerjakan kuis. Pada pertemuan selanjutnya membahas pemecahkan masalah sederhana yang berkaitan dengan diagram venn, dilanjutkan mengerjakan kuis. Pertemuan berikutnya dilakukan

tes kedua untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa pada siklus II. c. Pengamatan Seperti pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II ini juga diamati oleh seorang pengamat dengan mengisi lembar pengamatan yang sudah direncanakan. d. Refleksi dan Analisa Hasil pengamatan dan implementasi tindakan didiskusikan sekali lagi bersama antara peneliti dan pengamat.