Alternative Dispute Resolution (Alternatif Penyelesaian Sengketa, APS) Miko Kamal S.H., Bung Hatta LL.M., Deakin Ph.D Macquarie ireformbumn (institut untuk Reformasi Badan Usaha Milik Negara) Anggrek Building Lt. 2 Jl. Permindo No. 61-63 Padang 25111 Phone: 0751-24552 Facs.: 0751-22609 Cara Menyelesaikan Sengketa Melalui pengadilan: Li<gasi Diluar pengadilan: Alterna<f Penyelesaian Sengketa. Arbitrase Negosiasi Mediasi Konsiliasi 1
Sejarah APS Lahir di Amerika Serikat pada tahun 1970- an; Tahun 1976, Prof. Frank Sander (Harvard University): Akan ada dua solusi menyiasa< banyaknya perkara yang masuk ke Pengadilan: Mencegah terjadinya sengketa; Mengeksplor alterna<f penyelesaian sengketa di luar pengadilan. (Nurnaningsih Amriani, Mediasi Alterna<f Penyelesaian Sengketa Perdata di Pengadilan, 2001, 14) APS dan Antitesa Terhadap Lembaga Peradilan Waktu: persidangan yang berlarut- larut. Adversary: saling menyerang dalam pengadilan (bermusuhan). Biaya mahal Prosedur yang ketat Lawyer oriented: karena proses yang rumit, hanya pihak yang punya keahlian yang bisa bersidang di pengadilan. 2
APS cont. Ungkapan mengenai citra pengadilan: Hilang kerbau untuk mendapatkan kambing kembali. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Win- Lose Situa<on: menghasilkan loser and winner. Kurangnya kemampuan hakim: hakim <dak mampu mengimbangi kemajuan zaman. Hubungan putus Memicu konflik baru. APS Menurut Hukum Indonesia Diatur di dalam UU No. 30/1999 tentang Arbitrase dan Alterna<f Penyelesaian Sengketa; UU mengatur dua hal: Arbitrase, dan APS. APS adalah alterna<f jalan yang dapat ditempuh sebelum masuk ke jalur arbitrase. Cara- cara yang bisa ditempuh dalam APS: Konsultasi Negosiasi Mediasi Konsiliasi atau penilaian ahli 3
Pengertian APS Alterna<f Penyelesaian Sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepaka< para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau penilaian ahli (Pasal 1 angka 10 UU No. 30/1999). APS Mengenyampingkan Litigasi Sengketa atau beda pendapat perdata dapat diselesaikan oleh para pihak melalui alterna<f penyelesaian sengketa yang didasarkan pada i<kad baik dengan mengesampingkan penyelesaian secara li<gasi di Pengadilan Negeri (Pasal 6 ayat (1) UU No. 30/1999) 4
Konsultasi dalam waktu 14 hari Penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui alterna<f penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diselesaikan dalam pertemuan langsung oleh para pihak dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari dan hasilnya dituangkan dalam suatu kesepakatan tertulis (Pasal 6 ayat (2) UU No. 30/1999). Bantuan Penasehat Ahli atau Mediator Dalam hal sengketa atau beda pendapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) <dak dapat diselesaikan, maka atas kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui bantuan seorang atau lebih penasehat ahli maupun melalui seorang mediator (Pasal 6 ayat (3) UU No. 30/1999). 5
Menunjuk mediator dari lembaga setelah 14 hari Apabila para pihak tersebut dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari dengan bantuan seorang atau lebih penasehat ahli maupun melalui seorang mediator <dak berhasil mencapai kata sepakat, atau mediator <dak berhasil mempertemukan kedua belah pihak, maka para pihak dapat menghubungi sebuah lembaga arbitrase atau lembaga alterna<f penyelesaian sengketa untuk menunjuk seorang mediator (Pasal 6 ayat (4) UU No. 30/1999). Dalam 7 hari Mediasi dimulai Setelah penunjukan mediator oleh lembaga arbitrase atau lembaga alterna<f penyelesaian sengketa, dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari usaha mediasi harus sudah dapat dimulai (Pasal 6 ayat (5) UU No. 30/1999). 6
Kesepakatan dalam 30 hari Usaha penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui mediator sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dengan memegang teguh kerahasiaan, dalam waktu paling lama 30 ( <ga puluh ) hari harus tercapai kesepakatan dalam bentuk tertulis yang ditandatangani oleh semua pihak yang terkait. Final dan Mengikat dan wajib daftar dalam 30 hari Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat secara tertulis adalah final dan mengikat para pihak untuk dilaksanakan dengan i<kad baik serta wajib dida_arkan di Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30 (<ga puluh) hari sejak penandatanganan. 7
Menyelesaikan kesepakatan dalam 30 hari Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (7) wajib selesai dilaksanakan dalam waktu paling lama 30 ( <ga puluh) hari sejak penda_aran. Mengajukan ke lembaga arbitrase atau arbitrase ad-hoc Apabila usaha perdamaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai dengan ayat (6) <dak dapat dicapai, maka para pihak berdasarkan kesepakatan secara tertulis dapat mengajukan usaha penyelesaiannya melalui lembaga arbitrase atau arbitrase ad hoc. 8