VIII. PENGAWETAN MAKANAN MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

BAB V ZAT PENGAWET (PRESERVATIF) DAN ZAT ADITIF

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Perkembangbiakan mikroorganisme menyebabkan kerusakan pangan. Sejumlah mikrobia bersifat toksik menyebabkan infeksi dan intoksikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB 1

Souvia Rahimah Jatinangor, 3 November 2009

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

I. PENDAHULUAN. (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Macam macam mikroba pada biogas

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

Pengawetan bahan pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saus cabai atau yang biasa juga disebut saus sambal adalah saus yang

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

TINJAUAN PUSTAKA. tinggi pohon antara 3-8 m. daunnya berwarna hijau tua, tampak mengkilat dan

BAB II EKOLOGI MIKROBIOLOGI PANGAN

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Proses Pembuatan Madu

molekul kasein yang bermuatan berbeda. Kondisi ph yang asam menyebabkan kalsium dari kasein akan memisahkan diri sehingga terjadi muatan ion dalam sus

KETAHANAN MIKROORGANISME TERHADAP KEASAMAN TINGGI DAN SENYAWA LIPOFILAT. Materi-10. Pertemuan ke-9 1

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

PENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Total Bakteri Daging Sapi

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting

Bahan Tambahan Pangan (Food Additive)

KAJIAN KEPUSTAKAAN. ciri-ciri sapi pedaging adalah tubuh besar, berbentuk persegi empat atau balok,

MIKROBIOLOGI INDUSTRI Memanfaatkan mo sbg kompnen untuk industri Produk mo dlm industri: zat kimia, antibiotik, zat tumbuh, enzim, makanan dan minuman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengawetan pangan dengan pengeringan

PENETAPAN NATRIUM BENZOAT Laporan Praktikum Kimia Pangan

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber protein hewani. Ikan juga merupakan bahan makanan

DOSEN PENGAMPU : Dra.Hj.Kasrina,M.Si

Praktikum Pengaweta Makanan Minuman PENGARUH MACAM DAN KADAR ZAT PENGAWET TERHADAP MASA SIMPAN MAKANAN/MINUMAN

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal

MATA PELAJARAN : PRAKARYA SEMESTER : II Tema : Pengolahan

I. PENDAHULUAN. apabila tidak ditangani secara benar. Kerusakan bahan pangan tersebut

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hewani yang sangat dibutuhkan untuk tubuh. Hasil dari usaha peternakan terdiri

Oksidasi dan Reduksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minuman energi adalah minuman ringan non-alkohol yang dirancang

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

Respirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol)

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK

KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK

LINGKUNGAN MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN

BAB 1. Di Indonesia, sebagian besar masyarakatnya mempunyai tingkat pendidikan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. biologis. Biohidrogen berpotensi sebagai bahan bakar alternatif karena kandungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. negara dengan ciri khas masing-masing. Makanan fermentasi tersebut diolah

TEKNOLOGI DAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN PRODUK HASIL PERTANIAN

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN GULA, GARAM DAN ASAM. Disiapkan oleh: Siti Aminah

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Terhadap Total Bakteri Salami Daging Kelinci

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber nitrogen pada ternak ruminansia berasal dari non protein nitrogen

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri Asam laktat (BAL) yaitu kelompok bakteri gram positif, katalase

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Fisik Sosis Sapi

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Perubahan Protein Kasar. Hasil penelitian pengaruh penambahan asam propionat dan formiat dengan

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

STABILITAS VITAMIN LARUT AIR SELAMA PENGOLAHAN PANGAN Bag 2 Vitamin C

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Jumlah kalori yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSES PENGOLAHAN MAKANAN FERMENTASI - Fermentasi merupakan salah satu metode pengawetan bahan pangan. -Banyak mikroorganisme dimanfaatkan untuk produ

Wardaya College. Latihan Soal Olimpiade KIMIA SMA. Spring Camp Persiapan OSN Departemen KIMIA - Wardaya College

BAB I PENDAHULUAN. Ikan merupakan bahan pangan yang sangat cepat mengalami proses. pembusukan (perishable food). Pembusukan ikan terjadi setelah ikan

I. PENDAHULUAN. dan cepat mengalami penurunan mutu (perishable food). Ikan termasuk komoditi

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

Pendahuluan Fermentasi telah lama dikenal manusia dan kini beberapa diantaranya berkembang ke arah industri spt roti, minuman beralkohol, yoghurt, kej

Media Kultur. Pendahuluan

ASAM, BASA DAN GARAM

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Karakteristik Limbah Ternak

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

VIII. PENGAWETAN MAKANAN MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA Bahan-bahan kimia yang sering digunakan dalam makanan untuk mencegah atau menunda terjadinya pembusukan makanan sering disebut bahan pengawet. Bahan pengawet ini dapat dikategorikan sebagai makanan tambahan (food additive). FAO mendefinisikan bahan makanan tambahan sbb : "setiap substansi yang tidak biasa dikonsumsi baik secara sendiri maupun sebagai bahan dasar makanan, baik substansi tersebut mempunyai nilai nutrisi atau tidak, tujuan penambahannya dalam makanan adalah untuk alas an teknis (termasuk organoleptis), prosessing, preparasi, perlakuan pendahuluan, pengemasan, transport atau mempertahankan produk makanan jadi, bahan makanan tambahan tersebut atau produk sampingnya diharapkan menyebabkan (secara langsung maupun tak langsung) menjadi suatu komponen yang mempengaruhi karakterisitik dari makanannya". Ada beberapa bahan pengawet yang sering digunakan dalam makanan diantaranya adalah sebagai berikut. Asam benzoat dan komponen sejenisnya Asam benzoat (C 6 H 5 COOH) dan garam sodiumnya (C 7 H 5 NaO 2 ) bersamasama dengan metil- dan propilparaben dikelompokkan bersama dalam bagian ini. Sodium benzoate merupakan bahan pengawet kimia pertama yang diijinkan oleh Food and Drug Administration. Komponen ini sampai sekarang masih banyak digunakan dalam berbagai makanan. a. Aktivitas antimikrobia : berhubungan dengan ph terbesar pada ph rendah terdapat pada molekul yang tidak terdisosiasi tidak aktif pada ph yang netral terutama untuk menghambat pertumbuhan jamur dan yeast metil dan propilenparaben (ester dari parahidroksi asam benzoate) disebutkan efektif terhadap bakteri, yeast, dan jamur. b. Penggunaan: terbatas pada makanan yang keasamannya tinggi, misalnya : sari

buah, soft drink, saus tomat, salad dressings, amrgarin, sirup, dll. pada bahan makanan tertentu seperti sari buah tingkat penambahan maksimumnya 0,1%. mempengaruhi rasa yaitu seperti merica Asam Sorbat Asam sorbat (CH 3 CH=CHCH=CHCOOH) biasa digunakan sebagai bahan pengawet dalam bentuk garam kalsium, sodium, atau potassiumnya. Jumlah yang diperbolehkan dalam makanan adalah 0,2%. a. Aktivitas mikrobia : lebih efektif dalam makanan dengan keasaman tinggi. bekerja paling baik pada ph dibawah 6.0 biasanya tidak aktif pada ph sekitar 7.0 pada ph 4.0-6.0 lebih efektif daripada sodium benzoat, pada ph 3.0 ke bawah, sorbat sedikit lebih efektif dari propionat tetapi hampir sama dengan benzoat. terdapat pada molekul yang tidak terdisosiasi penghambatannya pada jamur dilaporkan pada aktivitas sistem enzim dehidrogenasenya. b. Mikrobia yang dihambat: terutama jamur dan yeast Salmonella spp., streptococci fekal, dan staphylococci tetapi tidak menghambat clostridia bakteri asam laktat tidak terhambat oleh sorbat pada ph 4,5 ke atas. c. Penggunaan: Lebih banyak digunakan pada apel cider karena sedikit mempengaruhi rasa dibandingkan dengan benzoat. efektif untuk sirup coklat, jelli, kue, buah kering, salad dressing, fig, sirup, keju, macaroni salad, dll. metabolisme sorbat oleh tubuh menjadi CO 2 dan H 2 O disebutkan hampir sama dengan metabolisme asam lemak.

Sulfur dioksida Sulfur dioksida (SO 2 ) dan garam sodium dan potasium sulfitnya (=SO 3 ), bisulfit (-HSO 3 ), dan metabisulfit (+S 2 O 5 ) bekerja dengan cara yang hampir sama. a. Aktivitas antimikrobia : asam sulfurik tak terdisosiasi atau molekul SO 2 -nya kemampuannya sebagai pereduksi yang kuat sehingga dapat mereduksi oksigen bekerja pada beberapa sistem enzim esensial b. Mikrobia yang dihambat: bakteri asam laktat dan bakteri asam asetat dan b,eberapa jamur lebih sensitif dibandingkan dengan yeast diantara yeast, spesies yang lebih aerobik lebih sensitif terhadap SO 2 dibandingkan dengan spesies yang fermentatif. c. Penggunaan: SO 2 digunakan dalam bentuk gas atau cair atau dalam bentuk netral atau garamnya dalam buah-buahan kering, sari buah, molases, wine, sari buah, dll. jumlahnya tergantung bahan makanan yang digunakan (contoh : raisin, sirup glukosa : 40 mg/kg; jam dan jelli: 100 mg/kg) Propionat Asam propionat adalah asam organik dengan tiga karbon dengan rumus molekul (CH 3 CH 2 COOH). Kecenderungan asam propionat dan garamnya untuk terdisosiasi adalah rendah, dan komponen ini aktif dalam bahan makanan yang berph rendah. Asam propionat khususnya berfungsi sebagai agen antimold dan antirope. a. Aktivitas antimikrobia : Aktivitas anti mikrobia asam lemak secara umum menunjukkan bahwa asam organik dengan atom karbon kurang dari 7 lebih efektif khususnya terhadap jamur. Beberapa asam lemak diketahui mempengaruhi permeabilitas sel

dengan jalan merusak membran sel dari mikroorganisme. Aktivitas antimikrobia propionat masih belum jelas benar. b. Mikrobia yang dihambat: khususnya jamur aktivitas penghambatannya terutama sebagai fungistatik c. Penggunaan : dapat digunakan dalam roti, kue, keju, dll. Penggunaannya tidak dibatasi namun untuk keju digunakan 3000 mg/kg. Etilen dan propilen oksida Etilen dan propilen oksida (berturut-turut: HCOOC 2 H 5 dan HCOOCH 3 ) mempunyai aktivitas yang serupa. Strukturnya adalah sebagai berikut: Etilen oksida propelin oksida a. Aktivitas antimikrobia: Etilen oksida merupakan alkylating agents Aktivitas antimikrobianya diduga berhubungan dengan sifat tersebut Dengan adanya atom-atom H yang labil, cincin etilen oksida yang tidak stabil ini akan terpisah. Atom H akan berikatan dengan oksigen sehingga membentuk radikal hidroksil etil, CH 2 CH 2 OH, yang kemudian berikatan dengan molekul organik yang telah ditinggalkan atom H nya. Akibatnya, gugus hidroksil etil ini dapat menutup gugus reaktif protein mikrobia sehingga terjadi penghambatan. Di antara gugus-gugus yang dapat memberi atom H-labil adalah : COOH, NH 2, -SH, dan OH.

b. Mikrobia yang dihambat: khususnya jamur c. Penggunaan : biasa digunakan sebagai fumigant jumlah dan makanan yang diperbolehkan : dalam FAO/WHO food additive data system tidak disebutkan. Gula dan garam Komponen-komponen ini mempunyai kesamaan dalam cara kerjanya. Garam telah digunakan sebagai bahan pengawet sejak dahulu kala. Pertama kali digunakan untuk pengawetan daging dengan menggunakan pengeringan. a. Aktivitas antimikrobia : Plasmolisis akibat dari perbedaan konsentrasi di dalam dan di luar sel. Menurunkan aktivitas air (a w ) sehingga tidak dapat digunakan untuk pertumbuhan mikrobia. Untuk dapat digunakan secara efektif perlu digunakan jumlah yang cukup sehingga terjadi kondisi hipertonik. Perbedaan utama antara garam dan gula dalam hal aktivitas antimikrobianya adalah konsentrasi yang diperlukan. Untuk gula (sukrosa) dibutuhkan konsentrasi 6 kali iebih besar dibandingkan dengan garam. b. Mikrobia yang dihambat: terutama bakteri c. Penggunaan : Kebanyakan bakteri non marine dapat dihambat pada konsentrasi 20%, sedangkan untuk jamur biasanya tahan terhadap konsentrasi yang Iebih tinggi.

Garam biasa digunakan pada pengawetan ikan dan daging. Gula biasa digunakan panda pengawetan buah-buahan, permen, susu kental, dsb. Nitrat dan nitrit Sodium nitrat (NaNO 3 ) dan sodium nitrit (NaNO 2 ) serta garam potasiumnya biasa digunakan dalam curing untuk daging cured karena mereka dapat menstabilkan warna merah daging dan juga mampu menghambat kebusukan dan mikroorganisme penyebab keracunan. a. Aktivitas antimikrobia Ion nitrit sangat reaktif dan dapat digunakan sebagai agen pereduksi dan pengoksidasi. Dalam suasana asam, ion nitrit terionisasi menghasilkan (3HONO) yang kemudian terurai menjadi (NO) yang merupakan produk penting untuk pembentukan wama, namun tampaknya tidak berpengaruh terhadap bakteri. NO 2 diduga mempunyai aktivitas antimikrobia. Aktivitas antimikrobianya naik dengan turunnya ph dalam suasana asam. Pengaruh ini diikuti dengan meningkatnya HNO 2 yang tidak terdisosiasi. b. Penggunaan Pada produk-produk daging curing. Konsentrasi: tidak Iebih dari 200 ppm. Nitrit sangat toksik pada konsentrasi tinggi dan dapat berakibat fatal. Asam asetat dan asam laktat Kedua asam organik ini termasuk di antara bahan pengawet yang paling sering digunakan. a. Aktivitas antimikrobia Aktivitas antimikrobianya dikarenakan kemampuannya menurunkan

ph di bawah kisaran pertumbuhan dan terganggunya metabolisme akibat moiekul asam yang tidak terdesosiasi. b. Penggunaan Terdapat pada produk-produk fermentasi seperti pickle, sauerkraut, susu fermentasi. Dalam sauerkraut asam laktat harus ada paling sedikit 1,5% dari produk akhirnya. Antibiotik Antibiotik yang pernah digunakan sebagai pengawet bahan pangan antara lain : cnlor- dan oxytetracycline, nisin, tyiosin, polymyxin B dan subtilin. Chlortetracycline dan oxytetracycline (terramycin) diperbolehkan oleh PDA pada tahun 1955 dan 1956 pada karkas unggas dengan konsentrasi 7 ppm. Kedua bahan ini mempunyai efek bakteriostatik dan tidak tergantung pada ph. a. Aktivitas antimikrobia Tetracycline efektif sebagai pengawet karkas disebabkan oleh kemampuannya masuk ke dalam komplek ion logam yang ada pada daging sehingga terjadi kompetisi penggunaan logam dengan mikrobia. Nisin merupakan antibiotik pertama yang diijinkan (1954). Diproduksi oleh Streptococcus lactis menghambat aktivitas clostridia penyebab pembusukan. Nisin dan subtilin merupakan polipeptida yang mampu merusak membran sel. Tyiosin dapat menghambat bakteri pembusuk. Mekanisme penghambatannya dengan jalan mengikat ribosom sel. b. Penggunaan Tetracycline pada karkas (7 ppm) Nisin pertama digunakan pada keju dan roti.

Tyiosin dan subtilin digunakan pada makanan kaleng untuk mengurangi pemanasan. Pengawet kimia lainnya sodium diasetat merupakan derivat asam asetat digunakan dalam roti dan cake untuk mencegah jamur hidrogen peroksida digunakan pada pasteurisasi susu etanol digunakan pada ekstrak flavor diethylpyrocarbonate digunakan pada pembuatan wine untuk menghambat yeast sequestrant (EDTA) asap kayu mengandung formaldehid, asam alifatik, keton, fenol, aldehid, metanol, kersol, dll.