PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

Unggul, Inovatif dan Berdayasaing

PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 14/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

Distribusi INDIKATOR KINERJA (2016)

KINERJA PUSAT UNGGULAN IPTEK

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2018

PENYUSUNAN RENCANA KERJA

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

PEMBAHASAN DOKUMEN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEKK

PANDUAN TEKNIS PENILAIAN PROPOSAL PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017

PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

PANDUAN TEKNIS INDIKATOR KINERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

PANDUAN TEKNIS SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PEMBINAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK 2016

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG DAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

PANDUAN TEKNIS SISTEM PENILAIAN MONITORING DAN EVALUASI PEMBINAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK 2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KONTRAK INSENTIF PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 02/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

PANDUAN TEKNIS PENILAIAN PROPOSAL SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2018

PANDUAN TEKNIS PEMETAAN PERKEMBANGAN HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUI TAHUN Nomor : 19/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

[NAMA LEMBAGA] RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 FOKUS UNGGULAN : [ NAMA LEMBAGA ] [ Alamat Lembaga ]

PANDUAN TEKNIS PARTISIPASI PUSAT UNGGULAN IPTEK PADA RITECH EXPO 2016

Unggul, Inovatif, dan Berdayasaing

BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK. Nama Lembaga: Judul Pusat Unggulan Iptek yang KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

KERANGKA ACUAN KERJA RAPAT KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

PANDUAN TEKNIS PENGUATAN HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUI TAHUN Nomor : 05/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

VERIFIKASI BORANG. 1. Apakah Lembaga memiliki Standard Operation Procedure (SOP) : [ YA, TIDAK ]

Unggul, Inovatif dan Berdayasaing

PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (FORM ISIAN LEMBAGA) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

INSENTIF RISET SINAS

Pedoman Insentif Pengembangan Pusat Unggulan Iptek Edisi ke-3

Pedoman Pengembangan Pusat Unggulan. 10 Iptek

KERANGKA ACUAN KERJA RAPAT KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2018

Pedoman Pengembangan Pusat Unggulan 1

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017

Pedoman Pengembangan Pusat Unggulan Iptek

LOGO LEMBAGA LOGO RISTEKDIKTI RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 [NAMA LEMBAGA] FOKUS UNGGULAN :

PANDUAN ANUGERAH IPTEK PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (PRAYOGASALA)

Dibuat dalam rangka Workshop Simlitabmas bagi Operator Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII

VERIFIKASI BORANG. C. Disseminating Capacity

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI

PANDUAN PENGGUNAAN WEBSITE PUSAT UNGGULAN IPTEK (BETA VERSION)

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016

SOSIALISASI PROGRAM CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI (CPPBT) DARI PERGURUAN TINGGI Jakarta, 7 Desember 2017

STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016

PANDUAN PROGRAM PENGEMBANGAN MANDAT DIVISI UNTUK RELEVANSI DAN INOVASI

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

PANDUAN ANUGERAH IPTEK PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (PRAYOGASALA)

PANDUAN 20 KARYA UNGGULAN ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI ANAK BANGSA. Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-20 Tahun 2015

PANDUAN SELEKSI TEKNOLOGI YANG DIMANFAATKAN DAN DIDAYAGUNAKAN DI INDUSTRI TAHUN 2016

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI)

PEDOMAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA TAHUN 2010 DEWAN RISET NASIONAL KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek dan Penguatan Kelompok Penelitian (Research Group) 16 May 2016

Diseminasi Produk Teknologi Ke Masyarakat. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Program Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Jakarta, Februari 2008

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

PANDUAN ANUGERAH TOKOH TELADAN IPTEK (WIDYAMAHESWARA) Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-18 Tahun 2013

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

PEDOMAN ANUGERAH IPTEK KREATIVITAS INOVASI MASYARAKAT (LABDHAKRETYA)

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

INSENTIF PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSI

ACADEMIC LEADER TAHUN 2018

PEDOMAN ANUGERAH IPTEK KREATIVITAS - INOVASI MASYARAKAT (LABDHAKRETYA)

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Draft LOGO PIHAK KEDUA KONTRAK KERJASAMA. Antara

PANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI

VERIFIKASI BORANG. B. Research & Development Capacity

BUKU PANDUAN Program Pengembangan Teknologi Industri tahun 2016

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2017

PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan

Tim Penyusun. Travel Award. Diterbitkan Oleh. Keri Lestari Dandan Rizky Abdulah Gatot Riwi Setyanto Arif Satria Wira Kusuma Mira Suryani

KEBIJAKAN MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI


SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PANDUAN DAN PELAKSANAAN Program Pengembangan Teknologi Industri 2015

DEWAN RISET NASIONAL

Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM)

8. Pengusul diperbolehkan mengusulkan lebih dari 1 (satu) artikel tetapi hanya diperbolehkan menerima 1 (satu) hibah. Usulan lebih dari 1 (satu) supay

STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN

MENUJU TATA KELOLA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG EFEKTIF

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang Telepon: Laman:

PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Oleh: TIM PENYUSUN PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEDOMAN TEKNIS BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) TAHUN 2018

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL HIBAH PENELITIAN SINERGI FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

PANDUAN ANUGERAH DUTA IPTEK (WIDYASILPAWIJANA) Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-18 Tahun 2013

PANDUAN INSENTIF JURNAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU DAN TATA KELOLA NASIONAL TAHUN 2015

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PROGRAM PENELITIAN DIT. LITABMAS-DIKTI 20 JANUARI 2012

Transkripsi:

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2016

A. PENDAHULUAN A.1. Konsepsi Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Penguatan kelembagaan iptek merupakan langkah penting dalam penguatan sistem inovasi nasional agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi dengan menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna teknologi (masyarakat, industri, dan pemerintah) dengan menjunjung tinggi kejujuran dan integritas sesuai dengan etika penelitian. Diharapkan dengan tumbuhnya inovasi dan teknologi yang disertai dengan pemanfaatan oleh pengguna, kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi dapat meningkat. Salah satu upaya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk memperkuat kelembagaan iptek adalah melalui pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI). Kegiatan Pengembangan Pusat Unggulan diharapkan akan menghasilkan lembaga litbang yang unggul dari sisi penguasaan iptek karena sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga. Namun di sisi lain akan dihasilkan juga lembaga litbang yang unggul keinovasiannya karena tugas dan fungsi lembaga memungkinkan untuk mencapai hal dimaksud. Adapun yang dimaksud dengan Pusat Unggulan Iptek adalah suatu organisasi atau lembaga yang melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna iptek. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Pusat Unggulan Iptek yaitu kemampuan lembaga untuk menyerap teknologi dari luar, kemampuan mengembangkan kegiatan riset, dan kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset sehingga kemanfaatannya dirasakan oleh masyarakat banyak dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, Kegiatan pengembangan Pusat Unggulan Iptek bertujuan untuk mengembangkan Pusat Unggulan Iptek yang mampu menyerap kebutuhan pasar serta menghasilkan dan mengalirkan teknologi ke pasar. Sedangkan maksud dikembangkannya Pusat Unggulan Iptek adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang mencakup kelembagaan, sumberdaya, dan jaringan iptek menjadi bertaraf internasional dalam bidang prioritas spesifik agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk menumbuhkan perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini mendukung indikator kinerja utama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yaitu peningkatan kualitas lembaga litbang melalui peningkatan jumlah Pusat Unggulan Iptek. A.2. Maksud dan Tujuan Panduan Teknis Pelaksanaan Supervisi Pengembangan Pusat Unggulan Iptek 2016 ini dimaksudkan untuk memberikan panduan dalam menyusun bahan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan supervisi atas perkembangan aktivitas pengembangan Pusat Unggulan Iptek pada Semester I Tahun 2016. Adapun tujuan penyusunan panduan teknis ini antara lain : a. Memberikan pemahaman dan penjelasan materi substansi kinerja dan permasalahan yang dilaporkan dan menjadi bahan dalam pelaksanaan supervisi Tahun 2016. b. Menyampaikan outline presentasi yang merupakan laporan singkat lembaga PUI atas perkembangan yang telah dicapai dan rencana ke depan. c. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan supervisi baik melalui skema online (pada website PUI http://pui.ristekdikti.go.id ) maupun offline (penyerahan dokumen hardcopy). B. RUMUSAN INDIKATOR KINERJA Peningkatan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas upaya lembaga menjadi fokus pengembangan dengan lingkup penguatan yang mencakup kegiatan : 1

(a) Sourcing Capacity : Kemampuan Lembaga untuk menyerap informasi dan teknologi dari luar: kemampuan lembaga dalam mengakses informasi teknologi, mengefisienkan penggunaan sumberdaya yang ada, dan mencegah terjadinya tumpang tindih riset. (b) R&D Capacity : Kemampuan Lembaga Litbang untuk melakukan kegiatan litbangrap: kemampuan lembaga untuk meningkatkan kapasitas iptek melalui potensi adopsi, adaptasi, dan pengembangan teknologi untuk peningkatan daya saing barang dan/atau jasa melalui optimalisasi input, proses, dan pengelolaan industri. (c) Disseminating Capacity : Kemampuan Lembaga Litbang untuk melakukan hilirisasi hasilhasil litbangrap: kemampuan untuk mendiseminasikan hasil-hasil riset yang kemanfaatannya dirasakan oleh pengguna teknologi (masyarakat, industri, pemerintah). Indikator kinerja yang dipergunakan sebagai tolok ukur unggul, inovatif dan berdaya saing sebuah Pusat Unggulan Iptek ini disusun dengan pendekatan yang komprehensif mulai dari indikator pada komponen input, proses, output dan outcome (short outcome) impact. Penyusunan indikator yang selaras dengan upaya penguatan lembaga ini diharapkan dapat memetakan output kinerja lembaga termasuk pula proses yang berkembang dan dilaksanakan oleh lembaga PUI. Secara rinci rumusan indikator kinerja tersebut antara lain : INDIKATOR KINERJA SOURCING ABSORPTIVE CAPACITY PENDEKATAN UPAYA PENGUATAN INDIKATOR INPUT Peningkatan Tata Kelola Organisasi Pengembangan Kompetensi SDM Peningkatan Dukungan Sarana dan Prasarana Perolehan Akreditasi Manajemen Litbang Rasio SDM Peneliti - Perekayasa berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Kompetensi Ketersediaan Dukungan Sarana Prasarana dan tingkat Pemanfaatannya PROCESS Penguatan Tata Kelola Anggaran Perolehan Akreditasi, Standardisasi dan Sertifikasi Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi Menguatnya Kapasitas Tata Kelola Anggaran (manajemen anggaran, kompetensi pengelolaan) Perolehan Akreditasi, Standardisasi, dan Sertifikasi Menguatnya Kapasitas Lembaga dalam Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi OUTPUT Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi Undangan menjadi Pembicara dalam Konferensi Internasional (target minimal = 3) Undangan menjadi Pemakalah Internasional (target minimal = 5) Kunjungan Lembaga Internasional ke Pusat Unggulan Iptek (target minimal = 3) 2

INDIKATOR KINERJA RESEARCH & DEVELOPMENT CAPACITY PENDEKATAN UPAYA PENGUATAN INDIKATOR PROCESS Penguatan Fokus Riset Menguatnya Strategi dan Implementasi Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas SDM dlm Pelaksanaan Riset Tingkat Pemanfaatan Roadmap Riset dalam Pengembangan Fokus Unggulan Pemanfaatan Produk Riset Menguatnya Strategi dan Implementasi Peningkatan Perolehan Paten dan Rezim HKI Lainnya Menguatnya Strategi dan Implementasi Penguatan Produk Berbasis Riset Unggulan Menguatnya Strategi dan Implementasi Penguatan Kerangka Kerjasama yang mendukung Pemanfaatan Produk Riset Lembaga OUTPUT Penguatan Produktivitas Riset Publikasi dalam Jurnal Internasional Terakreditasi (target minimal = 5) Publikasi dalam Jurnal Nasional Terakreditasi (target minimal = 20) Lulusan S3 yang dihasilkan sesuai Tema Riset Unggulan Lembaga (target minimal = 2) Perolehan Paten atau Rezim HKI Lainnya (target minimal = 1) INDIKATOR KINERJA DISSEMINATING CAPACITY PENDEKATAN UPAYA PENGUATAN INDIKATOR PROCESS Penguatan Kerangka Diseminasi Menguatnya Strategi dan Implementasi Sistem Basis Data dan Informasi Produk Unggulan Lembaga Menguatnya Strategi dan Implementasi dalam pelaksanaan Kerjasama Hilirisasi Produk OUTPUT Keberlanjutan dan Perluasan Diseminasi Produk Riset Kerjasama Riset pada Tingkat Nasional minimal = 3) (target Kerjasama Riset pada Tingkat Internasional (target minimal = 1) Kerjasama non riset (jasa konsultasi, diklat, dll.) dengan pengguna teknologi (target minimal = 15) Kontrak Bisnis dengan Industri dalam rangka hilirisasi Produk Unggulan Lembaga (target minimal = 1) 3

PENDEKATAN UPAYA PENGUATAN INDIKATOR OUTCOMES- IMPACTS Produktivitas Diseminasi Perolehan apresiasi - National Recognition untuk Produk berbasis Riset Unggulan Perolehan apresiasi National References bagi Kinerja Pusat Unggulan Iptek Perolehan Economic Benefit dan Social Impact bagi masyarakat Adapun pertimbangan penyusunan dan penetapan indikator PUI tahun 2016 ini didasarkan pada beberapa hal antara lain : 1. Kinerja lembaga merupakan capaian tertinggi dari pelaksanaan aktivitas lembaga. Rangkaian pencapaiannya lebih merupakan hasil kerja bersama baik antar komponen internal lembaga maupun proses yang terjadi secara simultan dan integratif. Oleh karenanya, pendekatan yang perlu dilakukan adalah pendekatan menyeluruh baik dari sisi input, proses dan output serta memperhatikan outcome-impact. 2. Bahwa Indikator kinerja merupakan ukuran keberhasilan pencapaian target kinerja lembaga litbang berbasis pembinaan kelembagaan yang mencakup Sourcing-Absorptive Capacity, R&D Capacity dan Disseminating Capacity. Oleh karenanya, maka Masing-masing upaya penguatan kapasitas mempunyai indikator kinerja sehingga dapat diperoleh gambaran kinerja yang komprehensif dan mencerminkan perkembangan kapasitas lembaga litbang. 3. Bahwa kondisi spesifik yang merupakan cerminan karakteristik lembaga, akan diperhatikan secara utuh sehingga akan mendorong bagi penciptaan keunggulan lembaga berbasis pada kompetensi lembaga. Rumusan indikator ini akan menjadi patokan dasar yang selanjutnya disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik lembaga. 4. Pencapaian indikator atas pelaksanaan upaya penguatan kapasitas ini mempunyai indeks bobot tersendiri yang berkontribusi pada indeks bobot keseluruhan, sehingga didapatkan total bobot per indikator-per kapasitas-per perkembangan kinerja lembaga litbang (capacity, capability dan continuity). 5. Terdapat perbedaan dalam perhitungan indeks bobot antara jenis dan karakteristik lembaga litbang LPK-LPNK, perguruan tinggi, dan badan usaha. Target minimal masingmasing indikator akan disesuaikan dengan perkembangan lembaga litbang : pratama, madya, utama dan unggul C. LINGKUP SUBSTANSI BAHAN SUPERVISI Lingkup substansi bahan supervisi ini merupakan gambaran upaya penguatan yang dilakukan lembaga PUI 2016 dalam mencapai indikator kinerja pada Sourcing-Absorptive Capacity, R&D Capacity dan Disseminating Capacity. Supervisi yang dilakukan akan lebih menekankan pada penguatan fasilitasi dan asistensi lembaga yang dilakukan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi c.q. Tim Supervisi dan Monev PUI 2016. Untuk itu, dalam pelaksanaannya, diharapkan terjadi komunikasi dan interaksi yang dialogis antara lembaga PUI 2016 dan Tim Supervisi-Monev PUI 2016 terutama dalam menggali potensi rencana tindak lanjut atas penanganan permasalahan yang dihadapi. Adapun berita acara yang dihasilkan dari pertemuan supervisi ini sebagaimana dalam format sebagai berikut : 4

BERITA ACARA SUPERVISI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 No. KRITERIA / UNSUR PENILAIAN PERMASALAHAN USULAN TINDAK LANJUT BAGI LEMBAGA 1 Kemampuan Lembaga untuk menyerap informasi dan teknologi dari luar: kemampuan lembaga dalam mengakses informasi teknologi, mengefisienkan penggunaan sumberdaya yang ada, dan mencegah terjadinya tumpang tindih riset a) Perolehan akreditasi manajemen litbang; b) Rasio SDM peneliti; c) Ketersediaan sarana prasarana yang mendukung dan SOP pemanfatannya; d) Kapasitas tata kelola anggaran; e) Perolehan akreditasi, standardisasi, dan sertifikasi lainnya; f) Kapasitas akses informasi; g) Undangan menjadi pembicara dalam konferensi internasional; h) Undangan menjadi pemakalah internasional; i) Kunjungan lembaga internasional ke Pusat Unggulan Iptek; 2 Kemampuan lembaga untuk melakukan kegiatan litbang: kemampuan lembaga untuk meningkatkan kapasitas iptek melalui potensi adopsi, adaptasi, dan pengembangan teknologi untuk peningkatan daya saing barang dan/atau jasa melalui optimalisasi input, proses, dan pengelolaan industri a) Strategi dan implementasi penguatan kapasitas dan kapabilitas riset; b) Tingkat pemanfaatan roadmap riset dalam penguatan fokus unggulan; c) Strategi dan implementasi lembaga dalam peningkatan perolehan paten dan rezim HKI lainnya; d) Strategi dan impelemntasi lembaga memperkuat produk unggulan berbasis riset; e) Strategi dan implementasi lembaga dalam memperkuat kerjasama pemanfaatan produk hasil riset; f) Publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi; g) Publikasi dalam jurnal internasional; h) Lulusan S3 sesuai tema riset unggulan lembaga; i) Perolehan paten atau rezim HKI lainnya; 3 Kemampuan Lembaga Litbang untuk melakukan hilirisasi hasil-hasil litbang: kemampuan untuk mendiseminasikan hasil-hasil riset yang kemanfaatannya dirasakan oleh pengguna teknologi (masyarakat, industri, pemerintah) a) Strategi dan implementasi pengembangan basis data dan informasi produk unggulan lembaga; b) strategi dan implementasi penguatan mekanisme hilirisasi produk; c) Kerjasama riset pada tingkat nasional; d) Kerjasama riset pada tingkat internasional; e) Kerjasama non riset dengan pengguna teknologi; f) Kontrak bisnis dengan industri dala rangka hilirisasi produk unggulan lembaga; g)perolehan apresiasi dari National Recognition untuk produk berbasis riset unggulan lembaga; h) Perolehan apresiasi dari National References bagi kinerja pusat unggulan iptek; i) Wujud impelentasi Economic Benefit dan Social Impact bagi masyarakat; 5

D. OUTLINE BAHAN PRESENTASI SUPERVISI Adapun bahan yang perlu dipersiapkan dalam bentuk microsoft powerpoint (.ppt) akan menjadi bahan pembahasan dan diskusi sepanjang pelaksanaan supervisi. Bahan yang disampaikan tersebut dimohonkan disusun dengan outline sebagai berikut : 1. Data Umum OUTLINE a. Nama Pusat Unggulan Iptek b. Nama Lembaga Induk c. Visi Misi d. Tupoksi Lembaga e. Fokus Bidang Unggulan f. Tahun Pembinaan PUI g. Alamat Lembaga 2. Fokus Unggulan a. Latar Belakang b. Permasalahan c. Tujuan Penguatan Fokus Unggulan d. Lingkup Penguatan e. Strategi Rencana Kerja Penguatan : Sourcing Absorptive Capacity R & D Capacity Disseminating Capacity f. Jadwal Pelaksanaan Penguatan Fokus Unggulan 3. Perkembangan Capaian dan Permasalahan Sourcing Absorptive Capacity R & D Capacity Disseminating Capacity PENJELASAN Menjelaskan data umum dari lembaga untuk menggambarkan kondisi umum lembaga Menjelaskan informasi terkait fokus unggulan yang mencakup uraian latar belakang, point permasalahan, tujuan penguatan fokus unggulan, lingkup penguatan, ditambahkan informasi mengenai rencana kerja (sebagaimana telah disusun di awal tahun) yang terinci pada lingkup Sourcing Absorptive Capacity, R & D Capacity, dan Disseminating Capacity dan jadwal pelaksanaannya Menjelaskan perkembangan capaian sesuai dengan uraian indikator kinerja hingga akhir juni 2016 dan permasalahan yang dihadapi lembaga (: terkait kelembagaan, sumber daya dan jaringan) pada lingkup Sourcing Absorptive Capacity, R & D Capacity, dan Disseminating Capacity. 4. Rencana Tindak Lanjut Menjelaskan potensi rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan lembaga dalam durasi pelaksanaan semester II 2016 E. MEKANISME PELAKSANAAN SUPERVISI Pelaksanaan supervisi yang dilaksanakan pada Rabu, 20 Juli 2016 merupakan bagian langkah pembinaan yang dilakukan dalam rangka pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas fokus unggulan lembaga PUI 2016. Tahapan supervisi PUI 2016 ini terbagi dalam dua aktivitas : (1) Pertemuan Supervisi 20 Juli 2016 dan (2) Kunjungan Lapangan dalam rangka Supervisi yang akan dilaksanakan sesuai kesepakatan jadwal antara Lembaga PUI 2016 dan Tim Supervisi- Monev PUI 2016 (diharapkan dapat dilaksanakan pada Minggu IV Juli Minggu I Agustus 2016. Adapun untuk pertemuan Supervisi yang dilaksanakan pada Rabu 20 Juli 2016 dimaksudkan untuk : 1. Menjadikan wahana - forum perkenalan Lembaga PUI 2016 dengan Tim Supervisi-Monev PUI 2016, oleh karenanya informasi umum lembaga perlu disampaikan dalam presentasi lembaga. 2. Tim Supervisi Monev PUI 2016 diharapkan mendapatkan informasi rencana kerja penguatan fokus unggulan dan permasalahan yang dihadapi lembaga PUI 2016. 6

3. Menghasilkan naskah Berita Acara Perkembangan Capaian Kinerja yang menjadi informasi perkembangan capaian atas indikator kinerja. Berita Acara ini akan menjadi dokumen pendukung yang melengkapi persyaratan bagi pencairan Termin II (bobot capaian 50% atas realisasi capaian rencana kerja) Insentif PUI Tahun 2016. Hal ini dimaksudkan untuk percepatan realisasi pencairan dana insentif PUI 2016. Selanjutnya Lembaga PUI 2016 berkewajiban menyusun laporan kemajuan yang akan diatur dalam panduan teknis tersendiri dan dikumpulkan bersamaan dengan kelengkapan dokumen administrasi lainnya. 4. Bahwa diharapkan pada akhir pelaksanaan pertemuan 20 Juli 2016 ini dapat disepakati rencana tindak lanjut kunjungan lapangan sebagaimana rencana alokasi waktu yang telah ditetapkan. Guna mendukung kelancaran pelaksanaan supervisi ini maka diharapkan Lembaga PUI 2016 dapat mengisi uraian permasalahan dalam dokumen supervisi online yang ada pada laman lembaga masing-masing pada website PUI (http://pui.ristekdikti.go.id) sebelum pelaksanaan supervisi pada 20 Juli 2016. Pertemuan Supervisi ini dilaksanakan secara paralel dalam 5 batch (disediakan 5 meja supervisi untuk 5 lembaga) dengan durasi masing-masing selama 1 jam. Masing-masing batch terdiri dari 5 Lembaga PUI 2016. Adapun rincian agenda dalam durasi 1 jam tersebut terdistribusi ke dalam : DURASI ALOKASI WAKTU AGENDA KETERANGAN 00.00 00.05 5 Pembukaan dan Perkenalan Tim Sekretariat PUI 2016 00.05 00.20 15 Presentasi Capaian Kinerja dan Permasalahan 00.20 00.50 30 Supervisi : Tanya Jawab Pembahasan Rencana Tindak Lanjut 00.50 00.55 5 Penandatanganan Berita Acara Supervisi Kemajuan Capaian Kinerja Lembaga Tim Lembaga PUI 2016 Interaktif : Tim Supervisi Monev PUI 2016 Tim Lembaga PUI 2016 00.55 00.60 5 Penutup Tim Sekretariat PUI 2016 Sementara untuk agenda kunjungan lapangan dalam rangka supervisi PUI 2016 akan dilaksanakan terpisah dengan rangkaian (a) diskusi - pembahasan perkembangan dan permasalahan, serta (b) kunjungan sarana dan prasarana. F. PENUTUP Petunjuk Teknis ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai bahan penjelasan dalam penyusunan bahan dan pelaksanaan supervisi dalam rangka pembinaan PUI 2016. Apabila masih diperlukan penjelasan, dapat menghubungi Tim Sekretariat PUI Direktorat Lembaga Litbang Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti, Gedung II BPPT Lantai 16, MH. Thamrin 8 Jakarta 10340 Telp. 021. 3169580 Fax. 021. 3102014 Call Center PUI 0811 156 2656, email : pui@ristekdikti.go.id, pui.ristekdikti@gmail.com website http://pui.ristekdikti.go.id. 7