BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terbentuk secara tiba-tiba, tetapi setiap chengyu ( 成语 ) terbentuk dari cerita,

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perekonomiannya. Pertumbuhan perekonomian China yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 )

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis kesalahan, suoyou, yiqie, tata bahasa Bahasa Mandarin. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya:

ANALISIS TES BAHASA MANDARIN PERCAKAPAN TINGKAT DASAR (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS X BANDUNG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

ABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU

BAB IV PENUTUP. Memiliki kemampuan dalam menguasai kosakata bahasa Mandarin sering. diidentikan memiliki prospek karir yang sangat baik.

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

KETERKAITAN NEW HSK DAN KURIKULUM BAHASA MANDARIN DI PERGURUAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa

manusia, sebab bahasa adalah satu bentuk alat komunikasi yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru.

Abstrak. :Jovita Priatnawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN KATA KETERANGAN DERAJAT HEN DAN TING DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN. 汉语程度副词 很 和 挺 使用分析 ( Hàn yǔ chéng dù fù cí hěn hé tǐng shǐyòng fēnxī )

ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA

Program Studi S-1 SASTRA CHINA

BAB I PENDAHULUAN. gunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar, dimana media tersebut

Kata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, bùguǎn, jǐnguǎn bahasa Indonesia, bahasa Mandarin

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BANTU STRUKTURAL 的 de, 得 de, 地 de DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN OLEH MAHASISWA SEMESTER II SASTRA CINA USU

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN MONOPOLI TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN UNTUK SISWA KELAS X-2 SMA DHARMA WANITA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Maksudnya adalah bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bahasa memegang peranan penting, karena dengan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KONTRASTIF KATA BANTU BILANGAN ( 汉印量词对比分析 )

KONDISI PENGGUNAAN KATA BANTU BILANGAN ( 量词 ) PADA BINUSIAN 2017 JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari bahasa, baik itu bahasa lisan

PERTUKARAN LETAK MORFEM DALAM KAMUS BAHASA CINA 规范汉语词典 (Gui Fan Han Yu Ci Dian) 汉语同素逆序词分析

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Bahasa disebut sebagai alat komunikasi karena bahasa

melalui makna kedua kata tersebut. Analisis diartikan sebagai semacam bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang memungkinkan dapat mengetahui inti

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Perubahaan globalisasi yang terus-menerus terjadi membuat sistem pendidikan pun

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Program studi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama

ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT PASIF DALAM BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INGGRIS

KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KETERANGAN 再, 又, 还 DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN FBS UNESA KELAS 2012

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Berdasarkan penelitian yang telah pernah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya.

FUNGSI HANYU PINYIN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN (Studi Kasus Siswa DI SMA KATOLIK BUDI MURNI 1 MEDAN)

Program Studi D-III BAHASA MANDARIN

ANALISA KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SINONIM BAHASA MANDARIN TERHADAP MAHASISWA/I TINGKAT 1 JURUSAN SASTRA CHINA DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ABSTRAK. : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISA DATA. 3.1 Perkembangan Peminatan Broadcasting Sastra China Universitas Bina. Nusantara Sejarah Universitas Bina Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan

ANALISIS KONTRASTIF LETAK KATA KETERANGAN WAKTU DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MANDARIN PADA NOVEL PUTRI HUAN ZHU I KARYA CHIUNG YAO

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

ANALISIS BENTUK RADIKAL AKSARA CINA DALAM TABEL TINGKATAN HURUF PADA HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) BUDI PROGRAM STUDI S- 1 SASTRA CINA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. (2006:1) mengatakan di artikelnya yang berjudul Schools adding Chinese

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Peningkatan taraf hidup tersebut telah. tersebut terlihat dalam perkembangan metode pembelajaran.

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DOSEN TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA MANDARIN MAHASISWA TINGKAT 2 JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL BINA NUSANTARA

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan

APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BENDA BANTU BILANGAN ( 名量词 ) DALAM BAHASA MANDARIN

BAB 1 PENDAHULUAN. tenses yang tepat. Kesulitan ini mungkin disebabkan adanya fakta bahwa

Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa

TEORI KRASHEN SEBAGAI SOLUSI PEMECAHAN MASALAH KEMAMPUAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BAHASA INGGRIS DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ),

FAKULTAS SASTRA.

PERSEPSI DAN HARAPAN MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA FIB-UI TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA KOREA

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMA TZU CHI

PROGRAM STUDI SASTRA CHINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi antar satu dengan yang lain. Dengan bahasa, orang dapat melakukan

PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA

PENGUASAAN KONSONAN BAHASA CHINA MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT 1 DAN 4 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Ucapan Terima Kasih. Jakarta, 16 Agustus Stefanny dan Yenny

ABSTRAK. : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin

ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Jepang, ungkapan disebut dengan hyougen. Menurut Ishimori (1994:710),

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM KARANGAN DESKRIPSI BAHASA MANDARIN MAHASISWA SASTRA CINA USU OLEH SUCITA ANGGRAINI SIREGAR

1 Universitas Kristen Maranatha

名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosakata dan tata bahasa.

苏北大学中文系学生汉语上声习得偏误分析 (sū běi dà xué zhōng wén xì xué shēng hàn yǔ shǎng shēng xí dé piān wù fēn xī) SKRIPSI. Oleh Ivan

KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KERJA PASIF

ADIWENA YUSUF NUGRAHA C

Kreativitas Pengajar dalam Penentuan Bahan Ajar Bahasa Mandarin untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran 1

ANALISA PENGUASAAN SUKU AWAL DAN NADA MAHASISWA TINGKAT IV JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS KESALAHAN NADA PERTAMA ATAU YĪNPÍNG ( 阴平 ) DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI SASTRA CINA FIB UB SKRIPSI

PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, bahasa Mandarin sudah menjadi bahasa Internasional kedua setelah bahasa Inggris, yang di mana keberadaannya sudah tidak bisa dianggap remeh lagi atau dipandang sebelah mata. Sesuai dengan artikel yang dilansir oleh kompasiana.com, Setelah bahasa Inggris menjadi bahasa internasional di dunia kini bahasa Mandarin pun ikut menjadi bahasa internasional kedua di dunia. Karena selain sudah menjadi bahasa kedua di dunia, seiring dengan perkembangan ekonomi Tiongkok saat ini, bahasa Mandarin menjadi sangat penting untuk dipelajari. Jika kita memiliki kemampuan berbahasa Mandarin dengan baik, maka hal tersebut merupakan nilai yang sangat berharga saat kita sudah memasuki dunia kerja kelak. Namun pada saat kita mempelajari bahasa kedua, yakni bahasa selain bahasa ibu kita, kita sebagai pembelajar pasti menghadapi sejumlah kesulitan. Tak pelak kesulitan-kesulitan tersebut juga akan dihadapi oleh pembelajarpembelajar dari Indonesia yang akan mempelajari bahasa Mandarin. Karena bahasa Mandarin bukan merupakan bahasa ibu bagi kita. Faktor penyebab kesulitan-kesulitan tersebut juga tidak lepas kaitannya dengan perbedaan budaya sendiri antara Indonesia dan negara asal bahasa asing tersebut. Budaya yang berbeda akan menghasilkan gaya bahasa yang berbeda juga. Pada saat pembelajar mempelajari sebuah bahasa asing, maka akan tercipta juga bahasa antara atau yang biasa lebih dikenal dengan inter language, yang dalam bahasa Mandarin ialah 中介语 (zhongjie yu). Bahasa antara ini terkadang hanya dapat dimengerti oleh pembelajar yang mempelajari bahasa asing saja. Bahkan penutur asli (native speaker) dari bahasa asing itu berasal saja terkadang tidak akan mengerti tentang bahasa antara ini ( Souphan Siauphing, 2008). 1

2 Selain fenomena tersebut, sampai saat ini, topik mengenai pembelajaran bahasa kedua ini adalah topik yang tidak lekang oleh waktu. Dari dahulu hingga sekarang, hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa kedua ini masih terus diperbincangkan. The field of second language learning is old and new at the same time. ( Gass/Selinker,1994,xiii ). Bahkan penelitian yang berhubungan dengan hal ini pun terus dan sedang semakin berkembang. Maka dari itu, penulis tertarik untuk meneliti hal ini. Terutama penulis akan meneliti mengenai komparasi linguistik antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin, khususnya tentang kata-kata sifat apa sajakah yang membingungkan pembelajar Indonesia yang mempelajari bahasa Mandarin dan mengetahui apa penyebabnya dari segi seorang pembelajar bahasa kedua. Confusable words adalah kosakata-kosakata yang makna katanya bisa mirip, bisa berbeda jauh, bahkan tidak ada kesamaan, namun para pembelajar bahasa kedua sering salah dalam menggunakannya (Zhang Bo, 2005). Penyebab lain penulis ingin meneliti hal ini ialah karena sepengetahuan penulis, penelitian mengenai komparasi linguistik antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin ini masih sangat sedikit. Penelitian ini akan sangat berguna untuk pembelajar bahasa Mandarin asal Indonesia yang terkadang masih bingung dan salah dalam menggunakan kata-kata sifat yang tepat pada bahasa Mandarin. Hal itu dikarenakan kata-kata sifat dalam bahasa Mandarin tersebut memilki makna yang hampir sama pada bahasa Indonesia. Sebenarnya sebagai seorang pembelajar bahasa Mandarin asal Indonesia, kata-kata yang membingungkan pada saat pengaplikasiannya dalam kalimat bahasa Mandarin, tidak hanya kelas kata sifat saja. Namun penulis memilih untuk meneliti hanya kelas kata sifat saja, karena tidak mungkin bagi penulis untuk meneliti semua kelas kata sekaligus. Selain itu, memilih kata sifat yang paling sesuai untuk mengaplikasikannya pada sebuah kalimat itu cukup sulit. Maka pada penelitian kali ini, penulis akan memusatkan pada kelas kata sifat terlebih dahulu. Penulis juga membatasi hanya mengambil kata-kata sifat dari HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) level dasar dan menengah saja. Dan beberapa contoh pasangan kata-kata sifat tersebut, penulis mengambilnya dari buku 1700 对近义词语用法对比 atau

3 1700 Groups Of Frequently Used Chinese Synonyms karya Yang Jizhou 杨寄洲 dan Jia Yongfen 贾永芬. Semoga ke depannya, penulis memiliki kesempatan untuk terus mengembangkan penelitian semacam ini untuk kelas kata yang lainnya. Dan semoga penelitian ini nantinya juga dapat menjadi bagian dari jurnal internasional dengan mengacu pada penelitian Profesor Zhang Bo tentang Kamus Besar 易混淆词 (yi hunxiao ci), di mana Bapak Siauphing Souphan yang merupakan dosen pembimbing penulis dalam pembuatan skripsi ini, pada proyek pembuatan kamus tersebut menjadi penanggung jawab untuk bagian bahasa atau pembelajar Indonesia. Karena menurut penelitian Bapak Siauphing Souphan, adanya perbedaan 易混淆词 (yi hunxiao ci) bagi pembelajar yang memiliki bahasa ibu yang berlainan. (lihat jurnal Souphan, Siauphing. 2013. Analysis of Indonesian Students Specific Chinese s Confusable Words and Their First L1 Influence Factors. Jinan University: TCSOL Studies ). Maka, penulis juga menjadi lebih tertarik lagi untuk meneliti pembelajar bahasa Mandarin yang berlatar belakang bahasa atau budaya Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah 1. Apa yang menyebabkan pembelajar bahasa Mandarin asal Indonesia seringkali bingung dan cenderung salah ketika menggunakan kata-kata sifat bahasa Mandarin yang memilki kemiripan tersebut? 2. Bagaimana cara meminimalisir kesalahan penggunaan kata-kata sifat bahasa Mandarin yang memilki kemiripan tersebut? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, di antaranya adalah : 1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata-kata sifat bahasa Mandarin yang memilki kemiripan tersebut.

4 2. Memberikan solusi kepada pembelajar bahasa Mandarin asal Indonesia untuk meminimalisir kesalahan pemilihan kata-kata sifat pada saat mengaplikasikannya dalam sebuah kalimat berbahasa Mandarin. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini, di antaranya adalah : 1. Dapat mengetahui penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata-kata sifat dalam bahasa Mandarin yang memilki kemiripan tersebut dan mengklasifikasikannya menurut penyebab kesalahannya. 2. Dapat memberikan solusi kepada pembelajar bahasa Mandarin asal Indonesia untuk meminimalisir kesalahan pemilihan kata-kata sifat pada saat mengaplikasikannya dalam sebuah kalimat berbahasa Manadarin. 3. Dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti topik yang serupa dengan penelitian ini. 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan mekanisme sebuah proses dan untuk menciptakan seperangkat kategori atau pola ( Prasetyo/Jannah, 2005:42). Kajian kualitatif pada dasarnya dilakukan untuk menyusun teori, bukan menguji teori. Atau dengan kata lain, kajian kualitatif ini untuk menemukan pengetahuan baru, atau merumuskan teori baru berdasarkan data yang dikumpulkan (Abdul Chaer, 2007, 11). Selain itu, penulis juga akan menggunakan metode studi literatur, dengan mencari dan mengumpulkan contoh kata-kata sifat dalam bahasa Mandarin yang memilki makna hampir sama dalam bahasa Indonesia, namun terdapat perbedaan saat digunakan pada kalimat bahasa Mandarin.

5 Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis kata-kata sifat dalam bahasa Mandarin yang memilki makna hampir sama dalam bahasa Indonesia, namun terdapat perbedaan saat digunakan pada kalimat bahasa Mandarin. Diharapkan penelitian ini juga dapat memberikan solusi untuk pembelajar Indonesia yang sering bingung atau salah pada saat memilih dan mengaplikasikan kata sifat bahasa Mandarin tersebut dalam kalimat. Nantinya, penulis akan mengklasifikasikan kesalahan pemilihan kata sifat dalam bahasa Mandarin berdasarkan penyebab kesalahannya. Lalu mencari solusi yang dapat meminimalisir kesalahan tersebut. 1.5.1 Prosedur Penelitian 1.5.1.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan kata-kata sifat dalam bahasa Mandarin yang memilki makna hampir sama dalam bahasa Indonesia, namun terdapat perbedaan saat digunakan pada kalimat bahasa Mandarin. Kata-kata sifat itu berdasarkan HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) level dasar dan menengah. Lalu membuat kuesioner, yang berisi soal-soal yang mengharuskan sampel untuk memilih kata sifat bahasa Mandarin yang memilki makna hampir sama dalam bahasa Indonesia, namun terdapat perbedaan saat digunakan pada kalimat bahasa Mandarin. Soal-soal tersebut penulis ambil dari berbagai sumber literatur, salah satu contohnya dari buku Wan Yiling 万艺玲, yang berjudul Hanyu Cihui Jiaocheng 汉语词汇教程 (Pengajaran Kosakata Bahasa Mandarin). 1.5.1.2 Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Mencari arti dari contoh kata-kata sifat tersebut baik dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia.

6 b) Memeriksa hasil dari kuesioner. Lalu mengurutkan kesalahan pemilihan kata sifat yang paling sering dilakukan oleh sampel. c) Mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan pemilihan kata sifat tersebut, lalu kemudian mencari penyebabnya. d) Mengambil kesimpulan dan mencari solusi yang terbaik untuk mengurangi kesalahan pemilihan kata sifat tersebut terjadi. 1.5.1.3 Sampel Penelitian Dalam penelitian ini yang penulis jadikan sampel penelitian adalah mahasiswa Sastra China Bandung semester enam (6) dan delapan (8). Penulis memilih sampel ini karena didasarkan pada kemampuan berbahasa Mandarin mereka yang sudah setingkat dengan kuesioner yang telah penulis buat. Jumlah sampel adalah tiga puluh (30) mahasiswa.