PENGELOLAAN ANGGARAN SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Sektor Publik Pengertian Akuntansi Sektor Publik Bastian (2006:15) Mardiasmo (2009:2) Abdul Halim (2012:3)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung mencerminkan arah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran sebagai salah satu alat bantu manajemen memegang peranan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kebijakan Manajemen Risiko

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bergesernya paradigma manajemen pemerintahan dalam dua dekade terakhir yaitu dari

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

STANDAR PERIKATAN AUDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. standar dan satuan lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

KONSEP DASAR BUDGETING

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

BAB I PENDAHULUAN. bidang. Kinerja yang dicapai oleh organisasi pada dasarnya adalah prestasi para

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Anggaran Negara dan Keuangan Negara. Menurut Revrisond Baswir (2000:34), Anggaran Negara adalah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

CIPP (Context, Input, Process, Product) Oleh : Hasim Asngari NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa :

NO KAJIAN / DOKUMEN URAIAN 1 Rencana Induk Kelautan dan Perikanan Kabupaten Serang

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemerintahan merupakan organisasi sektor publik proses

Tujuan pembelajaran:

BAB II Tujuan Anggaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, pembangunan di

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan. tedi last 09/16

PROGRAM PASCASARJANA MERANCANG ANGGARAN KEGIATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. besar pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kepuasan kerja

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

27/01/2015 AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK. Akuntansi Manajemen Sektor Publik PENDAHULUAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PENGADILAN

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah telah. memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur

Modul 1 : Ruang Lingkup Administrasi Keuangan Modul ini membahas tentang Pengertian dan Hakikat Ilmu Administrasi; Pengertian dan Ruang Lingkup

BAB II BAHAN RUJUKAN Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi. Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan era informasi saat ini, organisasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi

BAB III METODE PENELITIAN

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan paradigma pengelolaan pemerintahan yang berorientasi proses menjadi

Transkripsi:

PENGELOLAAN ANGGARAN SEKOLAH Inovasi yang saat ini tumbuh menitikberatkan pada aspek kurikulum dan administrasi pendidikan. Hal tersebut merupakan bagian dari praktek dan teori keuangan, termasuk penganggaran dan akuntansi. Prinsip dan praktek lama dalam penganggaran terlihat lebih stabil dan teruji dterapkan di sekolah. Pakar sejarah menyatakan bahwa praktek penganggraran berasal masa awal perkembangan Inggris. Di Amerika, penganggaran menjadi hal yang umum dilakukan di bidang bisnis dan industri sebelum diterapkan di sekolah negeri. Hukum yang mendasari anggaran nasional pertama kali disahkan tahun 1921. Sejak saat itu, penerapan sistem anggaran meningkat terus-menerus. Kata anggaran memiliki banyak definisi. Proses penganggaran menyangkut perencanaan, penerimaan, pengeluaran dana, dan evaluasi hasil dalam rentang waktu tertentu. Penganggaran harus mengikuti alur: identifikasi kebutuhan, menentukan tujuan, mengatur secara obyektif, membangun program dan menyediakan anggaran untuk program tersebut. Fungsi dan Tujuan Penganggaran Menurut Ray dan rekan (2005: 12) pelaksanaan penganggaran memiliki beberapa keuntungan, diantaranya : 1) rencana aksi di masa mendatang, 2) penaksiran aktivitas masa lalu, 3) perumusan rencana kerja, 4) pengeluaran dan perkiraan pengeluaran, 5) perencanaan dan koordinasi terurut, 6) membangun sistem kontrol manajemen, 7) menyediakan sistem informasi publik. Adapun tujuan penerapan penganggaran sekolah, yaitu: 1) memproyeksikan usulan program sekolah dan rencana pendidikan untuk tahun fiskal berikutnya, 2) menampilkan sumber pendanaan, pengeluaran, dan alokasi pengelolaan anggaran, 3) menampilkan kepada public tentang program sekolah, 4) menyajikan panduan evaluasi program tahunan dan membandingkan antara layanan sekolah dari tahun ke tahun, 5) menyajikan dorongan dalam rencana yang cermat, membangun sistem kontrol dan pengeluaran dana yang efektif dan bijaksana, 6) menunjukkan hubungan negara, wilayah, dan unit setempat pemerintahan dalam mendukung pendidikan. 1

Administrasi Anggaran Pengawas sekolah menjadi pengelola anggaran. Proses penganggaran harus berlangsung terus-menerus dan menyajikan pandangan dan penaksiran warga sekolah. Dalam penyiapan angaran, pengawas sekolah bekerja dengan seluruh lapisan staf sekolah untuk mendapatkan instrumen yang merefleksikan tujuan dan sarasan. Kepala sekolah selaku pemimpin di lingkup sekolah harus membangun dua sisi anggaran dan lembar buku induk berupa penerimaan dan pengeluaran. Secara umum, pelaksanaan akuntasi dignakan dalam penganggaran. Uang muka dalam pendanaan merupakan prosedur yang baik dalam tingkat sekolah. Hal yang harus dipersiapkan adalah laporan bulanan dan audit independen tahunan. Pengeluaran Uang Anggaran yang baru akan menjadi panduan harian dalam pengeluaran dana sekolah. Tujuan penganggaran tidak hanya untukmenyimpan uang namun juga membantu membelanjakan danasecara bijak berdasar kebutuhan. Seluruh pegawai sekolah harus mengetahui kebijakan dan prosedur rinci rencana anggaran sekolah. Evaluasi Anggaran Tiada seorang pun termasuk pelaksana sekolah mencapai anggaran yang diharapkan. Perencanaan yang cermat dan evaluasi dapat mengurangi namun tidak dapat menghilangkan kebutuhan untuk membuat perubahan dalam anggaran keuangan. Pengawas sekolah berfungsi menjaga pendidikan dan informasi publik tentang pelaksanaan dan keefektifan anggaran. Pengawas sekolah menyampaikan laporan keuangan, menunjukkan total pengeluaran berdasar tangal, menyelaraskan dengan kepala akuntasi, dan mengantisipasi masalah yang mungkin timbul dari keterbatasan anggaran. Kalender Anggaran Tahun fiskal sekolah disebaian besar sekolah dimulai pada awal Juli. Pada saat anggaran dimulai, pengawas sekolah mulai merencanakan untuk tahun ke depan. Kalender anggaran disusun dalam kebutuhan minimum. Seluruh rencana kegiatan dan perancangan anggaran disusun dari bulan ke bulan secara detil, sejak dimulainya tahun anggaran hingga penggunaan anggaran di bulan ke dua belas. Walaupun anggaran terbaru dimulai pada tanggal yang spesifik, di banyak daerah anggaran tahun sebelumnya member kesimpulan dan menutup penganggaran. 2

Sistem Administrasi Anggaran Untuk pengamat kasual, akan terlihat bahwa penganggaran merupakan proses yang sederhana menghitung biaya operasional program pendidikan diproyeksikan dan kemudian menerapkan ketentuan hukum negara, hukum pemerintah lokal dan federal dan pembatasan untuk menentukan sumber-sumber pendapatan dan jumlah diperoleh untuk memenuhi pengeluaran diantisipasi. Perkembangan teori dalam administrasi pendidikan, dengan penekanan pada studi tentang perilaku administrasi, didampingi awal dari apa yang telah menjadi dikenal sebagai analisis sistem ( atau pendekatan sistem ), cara melihat fungsi yang terlibat dalam administrasi. Analisis sistem adalah filsafat praktis tentang bagaimana untuk membantu pembuat keputusan dengan masalah yang kompleks pilihan dalam kondisi ketidakpastian. Ini adalah pendekatan sistematis untuk membantu pembuat keputusan memilih tindakan dengan menyelidiki seluruh masalah, mencari-cari alternatif, dan membandingkan alternatif ini dalam terang konsekuensi mereka, menggunakan kerangka kerja analitis untuk membawa penilaian ahli dan intuisi untuk menanggung pada masalah. Sistem Perencanaan / Pemrograman / Penganggaran Sebuah sistem perencanaan / pemrograman / penganggaran merupakan sistem terpadu yang dirancang untuk memberikan administrator dan anggota staf sekolah lainnya dengan informasi yang lebih baik dan lebih obyektif untuk perencanaan program pendidikan dan membuat pilihan di antara cara-cara alternatif untuk menghabiskan dana untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah. Ini melibatkan siklus perencanaan yang mencakup (1) menetapkan tujuan obyektif, (2) menentukan biaya keuangan rencana alternatif untuk mencapai tujuan (3) mengevaluasi hasil, (4) meningkatkan tujuan, dan (5) menambah dan meningkatkan alternatif berencana untuk mencapai tujuan direvisi Zero-Base Budgeting (ZSB) Zero-Base Budgeting pendekatan penganggaran adalah rasional. Hal ini lebih dari proses pengambilan keputusan dari sistem alokasi sumber daya yang lengkap. Ia bekerja bottom up dari kegiatan dasar organisasi, bukan top down dari tujuan dan sasaran organisasi. 3

Site-Based Budgeting (SBB) SSB adalah konsep pengembangan anggaran kabupaten melalui keterlibatan guru, masyarakat, dan administrator di tingkat sekolah. Pada dasarnya, para pendukung manajemen situs berbasis berpendapat bahwa sekolah akan meningkat karena:1) Memungkinkan peserta situs memberikan pengaruh besar pada keputusan kebijakan sekolah, 2) Meningkatkan semangat dan motivasi karyawan, 3) Memperkuat kualitas proses perencanaan sekolah, 4) Memupuk perkembangan karakteristik yang terkait dengan sekolah-sekolah yang efektif, dan 5) Meningkatkan prestasi akademik siswa. Perencanaan Strategis Perencanaan Strategis adalah sebuah pendekatan untuk menetapkan tujuan kabupaten untuk jangka waktu tiga sampai lima tahun. Perencanaan merupakan bagian integral dari urutan anggaran. Seperti pendekatan lain, tujuan dan rekomendasi tindakan yang diuraikan biasanya melebihi pendapatan potensial, dan prioritas harus ditentukan. Terlalu sering, anggaran mencakup program dasar dan berbagai rencana aksi ditunda. Total Quality Management (TQM) Manajemen Mutu Terpadu TQM telah diusulkan sebagai dasar untuk mencapai keunggulan di sekolah-sekolah. Ini adalah kesempatan untuk konsep perubahan sistematis untuk distrik sekolah. Tantangan Kepemimpinan Setiap PPBS alternatif, ZBB, SBB, Perencanaan Strategis, TQM, atau prosedur lainnya menggunakan unsur-unsur umum dari analisis. Komponen ini adalah : 1. Tujuan Analisis sistem dilakukan untuk pupose dari menyarankan atau membantu untuk memilih suatu tindakan yang pada gilirannya, harus memiliki tujuan atau tujuan. 2. Alternatif Ini adalah program atau cara yang berbeda dengan yang tujuan atau tujuan dapat dicapai. 3. Biaya. Setiap alternatif memerlukan penggunaan dalam jumlah tertentu sumber daya yang pernah dilakukan, tidak dapat digunakan untuk tujuan lain. 4

4. Model Ini adalah representasi dari situasi yang diteliti yang dirancang untuk memprediksi input sumber daya ke dalam sistem, output efektivitas dan idealnya hubungan mereka satu sama alternatif. 5. Kriteria Aturan-aturan ini atau tes untuk pemilihan salah satu alternatif di atas yang lain menyediakan metode untuk memesan alternatif, menggunakan biaya mereka, dan mengukur efektivitas mereka. Tiada satu pun format baku dalam bentk ini. Pengawas sekolah harus bijak ketika menggabungkan komponen terbaik dalam konsep anggaran. Penganggaran lebih responsive pada kebutuhan lokal dan tidak menyoroti bagian rinci singkatan dan ragamnya. Tantangan kepemimpinan adalah mengembangkan kemungkinan anggaran dan dokumentasi terbaik, menyampaikannya tujuan dan harapan kepada badan yang berwenang dan masyarakat luas. 5

Ringkasan Istilah anggaran memiliki banyak definisi. Proses penganggaran melibatkan perencanaan, penerimaan, dan dana belanja, dan evaluasi hasil dalam jangka waktu tertentu biasanya pada tahun. Pengawas sekolah harus mengelola anggaran, dan dewan sekolah memiliki kewenangan hukum untuk adopsi formal. Proses penganggaran harus terus-menerus dan menyediakan untuk meninjau warga dan penilaian. Dalam menyusun anggaran, pengawas harus bekerja dengan seluruh staf disekolah untuk memberikan instrumen yang mencerminkan tujuan dan objective kabupaten. Kepala sekolah, sebagai petugas keuangan di tingkat sekolah masingmasing, harus membentuk dua anggaran dan buku besar sisi lembar dasar dengan penerimaan dan pengeluaran. Sistem pendekatan penganggaran telah mendapatkan beberapa pengakuan dalam bidang pendidikan. Analisis sistem adalah filsafat praktis tentang bagaimana untuk membantu para pengambil keputusan dalam memilih suatu tindakan dengan menyelidiki seluruh masalah mereka. 6