STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2012/2013

dokumen-dokumen yang mirip
Perbandingan Metode Sobel, Metode Prewitt dan Metode Robert Untuk Deteksi Tepi Objek Pada Aplikasi Pengenalan Bentuk Berbasis Citra Digital

Digital Watermarking Untuk Melindungi Informasi Informasi Multimedia Dengan Metode Fast Fourier Transform (FFT)

IDENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN DATA BERSKALA BESAR MENGGUNAKAN METODE HYBRID MINUTIAE DAN FILTER GABOR. Oleh : Siswo Santoso

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

3.2.1 Flowchart Secara Umum

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pikir

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

STMIK MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

SISTEM IDENTIFIKASI BERDASARKAN POLA SIDIK JARI TANGAN MENGGUNAKAN MINUTIAE-BASED MATCHING

SISTEM PENGENALAN INDIVIDU MELALUI IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS DISKRIMINATOR SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR

Kata kunci : Pengolahan Citra, Kompresi Citra, Fast Fourier Transform, Discrete Cosine Transform.

ANALISA DETEKSI KELOMPOK USIA DAN GENDER BERDASARKAN KONTUR WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENERAPAN METODE SOBEL UNTUK PENGUKURAN TINGGI BADAN MENGGUNAKAN WEBCAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE ABSTRAK

Pengembangan Sistem Identifikasi Telapak Tangan dengan Menggunakan Metode Filter Bank Gabor

BAB I PENDAHULUAN. Suara merupakan salah satu media komunikasi yang paling sering dan

PENGENALAN POLA SIDIK JARI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Aplikasi Presensi Sidik Jari dengan menggunakan Alihragam Wavelet dan Jarak Euclidean di Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

ANALISA PROSES PEMADANAN PADA PEMINDAIAN SIDIK JARI DI STMIK JIBES

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL LINE BINARY PATTERN (LLPB)

KLASIFIKASI CITRA SIDIK JARI DENGAN METODE TEMPLTE MATCHING

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

Analisis dan Perancangan Transformasi Wavelet. Untuk Jaringan Syaraf Tiruan pada. Pengenalan Sidik Jari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sistem biometrik merupakan teknologi pengenalan diri yang menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

Implementasi Reduksi Noise Citra Berwarna dengan Metode Filter Median dan Filter Rata-rata

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem

Pengenalan Citra Sidikjari Menggunakan Minutiae Dan Propagasi Balik

BAB III PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA HAMMING DISTANCE

BAB 4. komponen yang sangat berperan penting, yaitu komponen perangkat keras

100% Akurasi = (11) Lingkungan Pengembangan

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA TELINGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI HOUGH ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

DAFTAR ISI. BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Diagram Alir Utama Kamera Web iii

PERBAIKAN METODE B.GATOS UNTUK RESTORASI CITRA DOKUMEN KUNO NON-LINIER. Arliansyah J2A

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. dengan menggunakan 15 tanda tangan yang berasal dari 1 user yang masing masing

IDENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR MINUTIA

DETEKSI KERUSAKAN JALUR PCB (PRINTED CIRCUIT BOARD) MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE DETEKSI TEPI CANNY UNTUK SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN TUGAS AKHIR

Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS CHAIN CODE

IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA

ABSTRAK. Michael Parlindungan ( ) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

DETEKSI KEMIRINGAN ALUR POLA SIDIK JARI DENGAN HAMMING NET SEBAGAI DASAR KLASIFIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Adiguna¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Teknik Ekstraksi Minutiae Untuk Sistem Verifikasi Keaslian Sidik Jari

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

APLIKASI PELEMBUTAN CITRA (IMAGE SMOOTHING) BERDASARKAN KOMPUTASI KLASIK DAN KUANTUM

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi Teori Graf Dalam Masalah Fingerprint Recognition (Pengenalan Sidik Jari)

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dari tugas akhir, batasan-batasan masalah, dan metodologi.

SISTEM INFORMASI MUTASI DAN PENSIUN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SEMARANG ABSTRACT

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu preprocessing citra, ekstraksi citra, SIFT, dan pencocokan citra.

Transkripsi:

STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2012/2013 ANALISIS METODE DETEKSI MINUTIAE UNTUK EKSTRAKSI CIRI SIDIK JARI BERBASIS MATLAB Abstrak Armadi 2009250029 Jimmi Long 2009250133 Sistem pengenalan identitas menggunakan sidik jari telah diaplikasikan secara luas untuk berbagai keperluan, di antaranya pada bidang forensik, pembuatan kartu identitas, maupun identifikasi pelaku kejahatan untuk penegakan hukum. Penggunaan sidik jari sebagai alat identifikasi terbukti cukup efektif karena sifatnya yang universal, unik, dan permanen pada tiap manusia. Metode klasifikasi dan identifikasi sidik jari akhir-akhir ini sangat diperlukan dan beberapa di antaranya rnenggunakan metode deteksi minutiae. Langkah yang termasuk penting dalam pengidentifikasian sidik jari yang menggunakan metode minutiae adalah mengekstraksi citra sidik jari itu sendiri, minutiae yang di ekstraksi dalam aplikasi ini yaitu titik akhir ( ridge ending). Rata-rata tingkat akurasi pencarian titik akhir minutiae yang benar ditemukan adalah 58,51 dan tingkat pengenalan sidik jari yang teridentifikasi dengan benar adalah 95%. Aplikasi ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi perkembangan kemajuan ilmu kecerdasan. Selain itu, diharapkan aplikasi ini mampu memudahkan pengguna dalam pengenalan identitas seseorang menggunakan sidik jari. Kata kunci : Minutiae, Identifikasi, Ekstraksi, Ridge Ending, Matlab. Abstract: Identification system using fingerprint recognition has been widely applied for various purposes, including in the field offorensics, identity card making, and the identification of perpetrators of crimesto law enforcement. The use of fingerprints as tool of identification proved to be quite effective because it is universal, unique, and permanent for every human. The Methods of classification and fingerprint identification latelyis required and some of them typically uses minutiae detection methods. Important steps that include fingerprint identification method is extracting minutiae fingerprint image it self, which in the extraction of the minutiae of this application is the termination (ridge ending). The rate of the accuracy average search for the real ridge endingminutiae is 58.51 percent and the fingerprint recognition rate has been identified correctly is 95%. This application is expected to provide input to the development of intelligence science advances. In addition,this applicationis expected to be able to facilitate users in recognition of one's identity using fingerprints. Key Word : Minutiae, Identfication, Ekstraksi, Ridge Ending, Matlab.

1 PENDAHULUAN Semakin berkembangnya teknologi komputer, maka waktu untuk melakukan pengenalan terhadap seseorang harus lebih cepat. Berbagai cara dapat dilakukan untuk membedakan identitas seseorang dengan orang lain dengan mengidentifikasi ciri seseorang. Identifikasi diperlukan untuk meningkatkan keamanan, misalnya pada saat absensi, baik untuk keperluan karyawan maupun mahasiswa. Cara yang dapat dilakukan umumnya dengan melihat dengan wajah, suara, bentuk tubuh dan lainnya. Salah satu cara pengenalan yang akurat yaitu dengan menggunakan sidik jari, karena sidik jari dianggap mempunyai karakteristik yang khas pada masing-masing orang dan lebih sederhana jika dibandingkan dengan wajah maupun suara. Untuk membedakan sidik jari yang satu dengan yang lainnya diperlukan karakteristik antara sidik jari yang satu dengan yang lainnya. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan mengekstraksi minutiae pada ciri sidik jari. 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra 2.1.1 Definisi Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa foto, bersifat analog berupa video yang dapat disimpan pada suatu media penyimpanan (Sutoyo, 2009, h. 9). 2.1.2 Format File Citra Ada dua jenis format citra yang sering digunakan dalam pengolahan citra, yaitu citra bitmap dan citra vektor. Istilah ini biasanya digunakan pada saat kita melakukan desain grafis (Sutoyo, 2009, h. 25). Ada dua jenis format citra : 1. Format File Citra Bitmap Citra Bitmap sering disebut juga dengan citra raster. Citra bitmap menyimpan data dan kode secara digital dan lengkap (cara penyimpanannya adalah per piksel). 2. Format File Citra Vektor Citra vektor dihasilkan dari perhitungan matematis dan tidak berdasarkan piksel, yaitu data tersimpan dalam bentuk vektor posisi, dimana yang tersimpan hanya informasi vektor posisi dengan bentuk sebuah fungsi. 2.1.3 Ekstraksi Citra 1. Segmentation/Binarization Pada tahap ini citra grayscale akan dikonversi menjadi citra biner dengan metode thresholding maupun metode adaptive binarization. Untuk meningkatkan kualitas citra biner yang dihasilkan maka proses ini didahului dengan proses perbaikan citra. 2. Thinning Pada tahap ini bukit dari sidik jari pada citra biner akan dibentuk sehingga mempunyai lebar 1 piksel dengan suatu iterative morphological process. 3. Deteksi ciri Inti dari proses ini adalah mengenali ciri dari sidik jari. Tahapan ini dapat dilakukan dengan berbagai algoritma. 4. Post-processing Pada tahap deteksi ciri bisa terjadi kesalahan. Kesalahan yang terjadi dapat berupa minutiae palsu ( spurious minutiae) atau minutiae asli tetapi gagal dideteksi. Proses ini akan mengurangi spurious minutiae yang terdeteksi. 2.2 Perbaikan Kualitas Citra Citra sidik jari yang berkualitas baik jika citra tersebut memiliki kontras yang tinggi dan lembah atau bukit terlihat jelas. Citra sidik jari yang tidak baik memiliki ciri kontras yang rendah dan lembah tidak dapat dilihat dengan jelas. Chikkerur (dikutip dalam Ary Noviyanto 2010, h. 7). Alasan harus dilakukannya perbaikan citra pada sidik jari yaitu: 1. Adanya area yang luka ataupun lipatanlipatan yang menyebabkan bukit- bukit pada citra sidik jari menjadi terputus. 2. Jari yang terlalu kering akan membuat citra menjadi pecah-pecah dan membuat kontras citra menjadi buruk. 3. Jari yang lembab memicu adanya noda dan membuat bukit-bukit yang paralel pada citra sidik jari terhubung. Sumber utama dari noise dalam citra gambar ditimbulkan pada waktu akuisi sidik jari atau pengambilan sidik jari. Kualitas sidik jari disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi lingkungan selama akuisi pada sidik jari (Gonzalez dan Woods, 2008 h.5).

2.3 Minutiae 2.3.1 Definisi Minutiae Minutiae atau dalam bentuk jamak disebut minutiae, berarti tanda-tanda kecil. Menurut Newton (dikutip dalam Ary Noviyanto 2010, h. 1) mendefinisikan minutiae sebagai titik di mana bukit pada sidik jari berawal, berhenti, atau terpisah menjadi dua atau lebih bukit lain. Tujuh tipe minutiae yang umum menurut Maltoni (dikutip dalam Ary Noviyanto 2010, h. 11) ditunjukkan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Ridge Ending, Bifurcation, Lake, Independent Ridge, Point/ Island, Spur, dan Crossover 2.3.2 Pencocokan Minutiae Pencocokan minutiae berfungsi untuk mencocokan keseluruhan minutiae dari dua buah sidik jari yang dibandingkan. Hasil pencocokan kemudian dijadikan dasar penentuan apakah kedua sidik jari tersebut identik atau tidak (Legawa, 2007, h. 3). 2.4 Noise Berdasarkan bentuk dan karakteristiknya, noise pada citra dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: 1. Gaussian Gaussian merupakan model noise gambar muncul titik-titik berwarna yang jumlahnya sama dengan persentase noise. 2. Speckle Speckle merupakan model noise yang memberikan warna hitam pada titik yang terkena noise. 3. Salt dan Pepper Salt & pepper merupakan model noise yang seperti taburan garam, akan memberikan warna putih pada titik yang terkena noise. 2.5 Metodologi Metodologi yang dipakai untuk analisis penerapan metode deteksi minutiae untuk ekstraksi ciri sidik jari berbasis matlab ini adalah metodologi prototyping. Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan kebutuhan Sistem Penulis mengidentifikasikan semua kebutuhan untuk analisis ciri sidik jari, dan membuat secara garis besar sistem yang akan dibuat. 1. 2. Membangun Prototyping Membangun Prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada analisis ekstraksi ciri sidik jari. 2. 3. Evaluasi Prototyping Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah Prototyping yang sudah dibangun sudah dapat mengekstraksi ciri sidik jari. Jika sudah, maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak, Prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2, dan 3. 3. 4. Pembuatan kode program Dalam tahap ini Prototyping yang sudah dapat menganalisis ciri sidik jari, kemudian dibuat ke dalam kode program Matlab. 4. 5. Pengujian aplikasi Setelah kode program Matlab selesai dibuat, maka dilakukan pengujian dengan memasukan citra sidik jari dari setiap orang yang berbeda. 5. 6. Evaluasi aplikasi Evaluasi dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam mengidentifikasi ciri sidik jari. Jika analisis berhasil dan memenuhi tingkat keberhasilan yang dicapai, maka dilakukan langkah 7, jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5 sampai sistem memenuhi tingkat keberhasilan yang dicapai. yang mengikuti distribusi normal standar 6. 7. Hasil persentase identifikasi dengan rata-rata nol dan standar devisiasi 1. Efek dari gaussian noise ini, pada

Hasil akhir dari prototype analisis minutiae pada sidik jari yang telah diuji dapat memberikan persentase identifikasi. 3 Rancangan Sistem Interface 3.1 Penggunaan Perangkat Keras yang disarankan 1. Intel Core 2 Duo Processor T6400 2.0 GHz 2. Memory 2 GB 3. 10 GB free Harddisk 3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak 1. Sistem Operasi yang digunakan menggunakan Microsoft windows 7 Ultimate. 2. Bahasa Pemprograman yang digunakan memakai MatLab (Matrix Laboratory) R2009a. 4.1.3 Tampilan Lihat Minutiae Pada saat user mengklik button Lihat Minutiae maka akan muncul form lihat minutiae yang digunakan untuk melihat titiktitik minutiae yang terdapat pada gambar sidik jari yang di input. 4 Implementasi dan Analisis Program 4.1 Tampilan Rancangan AntarMuka 4.1.1 Tampilan Menu Utama Dari menu utama ini akan dimunculkan tampilan yang memberikan beberapa pilihan bagi user. Pilihan pertama yaitu Analisis Sidik Jari yang berisi mengenai cara menganalisis gambar sidik jari. Pilihan kedua yaitu Lihat Minutiae yang digunakan untuk melihat titik minutiae padfa sidik jari dan pilihan ketiga yaitu keluar dari aplikasi. 4.1.2 Tampilan Analisis Minutiae Pada saat user mengklik button Analisis Sidik Jari maka akan muncul form analisis sidik jari yang digunakan untuk melihat kecocokan dari gambar sidik jari yang di input dengan gambar yang ada di database dan persentase dari sidik jari. 4.2 Pengujian Identifikasi Pengujian identifikasi dilakukan terhadap 2 (dua) gambar sidik jari dari masing-masing 10 (sepuluh) sidik jari yang berbeda terhadap 10 (sepuluh) sidik jari template. Total gambar sidik jari yang diidentifikasi dengan prototype aplikasi adalah sebanyak 20 (dua puluh) gambar sidik jari. Setiap gambar sidik jari yang sudah diekstraksi oleh prototype aplikasi akan dicocokan dengan 10 (sepuluh) sidik jari template satu per satu. Hasil pencocokan adalah berupa persentase identifikasi. Nilai persentase identifikasi tertinggi yang didapat akan dianggap sebagai hasil identifikasi oleh prototype aplikasi, sehingga sidik jari tersebut dapat dikenali.

Hasil Pengujian Hasil Analisis Data Gambar Persentase (%) Gambar 1 Gambar 2 Waktu (detik) Persentase Hasil Data Gambar Hasil (%) Pencarian Titik Waktu (detik) Pencarian Titik Identifikasi Identifikasi 36,58 Benar 0,5148 1,9032 33,33 Benar 0,546 1,4976 Andi.tif 101_1.tif 101_2.tif 42,307 Benar 0,5304 1,326 50 Benar 0,4524 0,9984 Budi.tif 102_1.tif 102_2.tif

40,74 Benar 0,5304 1,4352 51,851 Benar 0,468 1,4352 Citra.tif 103_1.tif 103_2.tif 32 Benar 0,5928 1,2948 50 Benar 0,6552 1,0296 Maya.tif 104_1.tif 104_2.tif 40 Benar 0,5928 1,2636 33,33 Benar 0,5304 1,3416 Mery.tif 105_1.tif 105_2.tif

37,5 Benar 0,7488 1,0608 15,625 Salah 0,5772 1,638 Nina.tif 106_1.tif 106_2.tif 54,545 Benar 0,5148 0,8424 39,13 Benar 0,5928 1,2623 Okta.tif 107_1.tif 107_2.tif 30,43 Benar 0,7176 3,2292 58,62 Benar 0,5772 1,482 Septi.tif 108_1.tif 108_2.tif

62,5 Benar 0,5928 1,3104 47,058 Benar 0,7176 1,0296 Susi.tif 109_1.tif 109_2.tif 33,928 Benar 0.7644 2,652 37,209 Benar 0,81121 2,0592 Yolanda.tif 110_1.tif 110_2.tif Total Benar 10 Total Benar 9 Rata-rata Waktu Pencarian Titik Rata-rata Waktu Identifikasi 0,6014 detik 1,5045 detik Rata-rata Persentase identifikasi 41,33 % Persentase Teridentifikasi Benar 95 %

5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Rata-rata tingkat akurasi pencarian titik akhir minutiae yang benar ditemukan adalah 58,51 %. 2. Rata-rata persentase identifikasi berdasarkan ciri titik akhir minutiae untuk setiap gambar sidik jari adalah 41,33 %. 3. Tingkat pengenalan sidik jari yang teridentifikasi dengan benar adalah 95%. 4. Kesalahan dalam identifikasi sidik jari dipengaruhi oleh posisi jari saat pengambilan gambar sidik jari, banyaknya noise pada gambar sidik jari, jumlah dan posisi titik akhir yang mirip, dan kesalahan deteksi titik akhir oleh prototype aplikasi. 5.2 Saran 1. Menggunakan database sidik jari dengan alat sensor sidik jari yang berkualitas lebih baik. 2. Sebelum citra sidik jari diproses dilakukan perbaikan citra lebih lanjut lagi. 3. Tidak hanya mendeteksi titik akhir sebagai identifikasi ciri sidik jari, tetapi juga mendeteksi titik percabangan, point/island, spur, independent, lake, dan crossover. [5] Legawa, Tri, dkk. 2007. Skripsi: Pengenalan Sidik Jari Menggunakan Algoritma Pencocokan berdasarkan Penjajaran Minutiae. Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Semarang. [6] Marvin 2007. Pengolahan Citra Digital Menggunakan Matlab.Informatika, Jakarta. [7] Noviyanto, Ary 2010. Skripsi: Perbandingan Implementasi Dua Metode Pengenalan Sidik Jari. Universitas Gadja Mada, Yogyakarta. [8] Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi Offset, Yogyakarta. [9] Putra, Darma 2010. Pengolahan Citra Digital. Andi Offset. Yogyakarta. [10] Ramza, Hary dan Dewanto 2007. Teknik Pemprograman Menggunakan Matlab. Grasindo. Jakarta. [11] Sugiharto, Aris 2006 Pemprograman GUI Dengan Matlab. Andi Offset. Yogyakarta. [12] Sutojo T. 2011. Teori Bahasa Otomata dan Komputasi. Andi offset, Yogyakarta. [13] Sutoyo T. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital. Andi offset, Yogyakarta. [14] Wuzhili 2002. Thesis: Fingerprint Recognition. Hong Kong Baptist University,Hongkong. DAFTAR PUSTAKA [1] Basuki, Achmad 2005. Pengolahan Citra Digital. Graha Ilmu, Jakarta. [2] Gonzalez, Rafael C. And Richard E. Woods 2008. Digital Image Processing, Third Edition, Person Education, inc. [3] Gonzalez, Rafael C. And Richard E. Woods and Steven L.Eddins 2008. Digital Image Processing Using Matlab, Third Edition, Person Education, inc. [4] Kusrini 2006 Sistem Pakar teori dan Aplikasi. Andi Offset. Yogyakarta.