Contingent Valuation Method (CVM)

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA PEMIKIRAN P 1 0 Q 1. Kurva Opportunity Cost, Consumers Surplus dan Producers Surplus Sumber : Kahn (1998)

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis terdiri dari beberapa teori yang digunakan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat

KERANGKA PEMIKIRAN. akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan metode CVM akan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Fauzi (2006), sumber daya didefinisikan sebagai sesuatu yang

VALUASI LINGKUNGAN. Valuasi Lingkungan (Contingent Valuation Method) 1

VALUASI EKONOMI OLEH : NOVINDRA

II. TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumberdaya adalah komponen dari

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berfokus

BAB I PENDAHULUAN. sektor lain untuk berkembang karena kegiatan pada sektor-sektor lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan

III. KERANGKA PEMIKIRAN Konsep Kesediaan untuk Menerima (Willingness to Accept/WTA)

BAB I PENDAHULUAN. udara bersih dan pemandangan alam yang indah. Memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan seperti hutan lindung sebagai

PENILAIAN EKONOMI DAN KONSEP WTP vs WTA VALUASI EKONOMI SDAL PERTEMUAN KE /2016

ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT. 7.1 Analisis Willingness To Accept dengan Pendekatan Metode Contingent Valuation Method

TUJUAN, TAHAPAN PELAKSANAAN DAN PENDEKATAN VALUASI

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ekonomi lingkungan atau ilmu ekonomi lingkungan merupakan ilmu yang

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

VALUASI EKONOMI: METODE KONTINJEN. Disiapkan oleh Arianto A. Patunru Untuk Program Pelatihan Analisis Biaya-Manfaat LPEM-FEUI, 2004.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsumen menghargai barang atau jasa tersebut. (Amelia, 2016). formal disebut dengan willingness to pay (Kamal, 2014).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengeringan dan pengemasan (Somantri, 2014). Salah satu jenis teh adalah teh

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesediaan Membayar ( Willingness to Pay )

I. PENDAHULUAN. membutuhkan rumah sebagai tempat tinggal, tempat pendidikan keluarga dan

VALUASI EKONOMI: UMUM. Disiapkan oleh Arianto A. Patunru Untuk Program Pelatihan Analisis Biaya-Manfaat LPEM-FEUI, 2004.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai ERP Dilihat dari Willingness To Pay (WTP) Pengguna Jalan

EFISIENSI EKONOMI dan PASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Muhammad Fauzi, FE UI, 2010.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,

Data aspek biofisik-kimia perairan terdiri dari :

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN NILAI KESEDIAAN MEMBAYAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN STATED PREFERENCE CONTINGENT VALUATION DAN STATED PREFERENCE STATED CHOICE

ENVIRONMENTAL VALUATION VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM & LINGKUNGAN (ESL 434) DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN PERTEMUAN 1

JURNAL PRAKTIKUM VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DATA MAHASISWA BAGIAN EKONOMI LINGKUNGAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Sebagian besar perekonomian Provinsi Bali ditopang oleh

BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI

PERBANDINGAN NILAI KESEDIAAN MEMBAYAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN STATED PREFERENCE CONTINGENT VALUATION DAN STATED PREFERENCE STATED CHOICE

ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam

III. KERANGKA PEMIKIRAN Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Accept Responden. nilai WTA dari masing-masing responden adalah:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Spillane (1994) mendefinisikan pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. berupa produk jasa lingkungan yang manfaatnya secara langsung bisa di rasakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tidak ada keputusan ekonomi yang dibuat tanpa mempengaruhi. berdampak pada perekonomian.

VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian 3.2 Metode Pengumpulan Data

VALUASI EKONOMI: METODE PILIHAN KONJOIN. Disiapkan oleh Arianto A. Patunru Untuk Program Pelatihan Analisis Biaya-Manfaat LPEM-FEUI, 2004.

THE AVERTING BEHAVIOR METHOD (ABM) VALUASI EKONOMI SDAL

Pertemuan 12 VALUASI EKONOMI SDAL 2015/2016 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Raya Kasomalang Kabupaten

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di daerah hulu dan hilir Sungai Musi, yang

IV. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) karena masyarakat dan instansi di daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN. hutan mangrove non-kawasan hutan. Selain itu, adanya rehabilitasi hutan

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

Valuasi Ekonomi Dalam Pengembangan Ekowisata Berbasis Sumberdaya Penyu di Kampung Baru Desa Sebong Lagoi Kabupaten Bintan

ANALISIS DAMPAK KEMACETAN LALU LINTAS DENGAN PENDEKATAN WILLINGNESS TO ACCEPT (Studi Kasus : Kecamatan Bogor Barat) FAIZAL MARWAN

ANALISIS PERMINTAAN DAN NILAI EKONOMI WISATA PULAU SITU GINTUNG-3 DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN TRI FIRANDARI

1.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam & PUSPARI Universitas Sebelas. 2.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan

4. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatunya yang mudah dan praktis. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh produsen

METODE VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM

ANALISIS KESEDIAAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) PRODUK TELUR ORGANIK SRIKANDI DI KABUPATEN JEMBER

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nilai Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. adalah komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang

Travel Cost Method (TCM) Pertemuan 10 VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN 2015/2016

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

V. Consumer Surplus and Consumer Welfare

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang ekowisata mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Namun

Jurnal Geodesi Undip April 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam penyusunan tugas akhir, dibuat suatu alur

BAB VI VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA CIKOROMOY DENGAN TRAVEL COST METHOD

PERHITUNGAN KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PADA PENETAPAN NILAI KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN UNTUK KELOMPOK PENGGUNA JALAN TERTENTU

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh

PENDAHULUAN. Latar Belakang. karena peluang pasar yang cukup terbuka. Peternakan sapi potong ini

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT BERPENGHASILAN MENENGAH RENDAH

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

BAB I PENDAHULUAN. bermotif untuk mencari keuntungan (profit motive/nirlaba), consumer ignorance,

II. TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENILAIAN EKONOMI SUMBERDAYA KAWASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Eksternalitas adalah dampak dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 4 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI & MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. METODE PENELITIAN

KONSEP NILAI EKONOMI TOTAL DAN METODE PENILAIAN SUMBERDAYA HUTAN. Oleh /Bye: Fitri Nurfatriani 1)

Transkripsi:

Contingent Valuation Method (CVM) Kuliah Valuasi ESDAL Pertemuan Ke-8 2015/2016

Urgensi CVM (1) Contingent Valuation Methods (CVM) merupakan metode yang dianggap dapat digunakan untuk menghitung jasa-jasa lingkungan/fungsi ekosistem yang dianggap tidak memiliki nilai guna. Misalnya, nilai jasa kebersihan lingkungan, nilai kerugian atas kemacetan transportasi, nilai kerugian masyarakat atas bahaya banjir akibat kerusakan lingkungan sulit diukur dari sudut pandang pasar

Urgensi CVM (2) Nilai intrinsik nilai yang terkandung di dalam sebuah produk, namun tidak dapat diukur secara fisik (non-physically). Contoh: nilai dari kamar yang menghadap ke arah pantai nilai ekstrinsik biaya produksi kamar mudah dihitung nilai intrinsik nilai pemandangan pantai sulit dihitung

Penentuan Nilai Supply dan Demand (1) Nilai pasar merupakan keseimbangan dari nilai demand dari sisi konsumen dan nilai supply dari sisi produsen. Pada kasus-kasus lingkungan, produsen dari jasa-jasa lingkungan adalah alam itu sendiri yang menghasilkan jasa tersebut.

Penentuan Nilai Supply dan Demand Harga (p) (2) a Supply = Marginal Social Benefit p C P b Demand = Marginal Social Cost c q Jumlah (Q) Gambar 1. Kurva Supply dan Demand untuk Fungsi Ekosistem Divisi Ekonomi Lingkungan

Penentuan Nilai Supply dan Demand (3) kurva demand dari fungsi ekosistem berkemiringan negatif Kurva demand bersifat infinitif ketika jumlah fungsi ekosistem yang ada semakin kecil sumberdaya langka konsumen membayar lebih dan sangat besar Kurva supply bersifat inelastis sempurna berapapun harga yang terjadi, alam/lingkungan akan selalu menyediakan jasanya pada tingkat tersebut (q)

Penentuan Nilai Supply dan Demand (4) keseimbangan pasar kurva demand dan supply berpotongan (titik b) surplus produsen segiempat pbqc (daerah P) pada tingkat jumlah jasa ekosistem di bawah q akan menyebabkan produsen mendapatkan surplus sebesar P surplus konsumen daerah C infinitif

Willingness To Pay Kurva demand berasal dari Willingness to Pay (WTP) konsumen WTP adalah besarnya kemauan seseorang dalam membayar jasa-jasa alam dan lingkungan yang diterimanya besarkecilnya biaya yang mau dibayarkan tergantung persepsi dari penerima jasa tersebut

Willingness To Accept Sedangkan Willingness to Accept (WTA) adalah besarnya kemauan seseorang untuk menerima ganti rugi (dana kompensasi) dikarenakan adanya pengurangan jasa-jasa lingkungan yang diterimanya akibat aktivitas pihak lain.

Konsep CVM (1) Dalam menilai dan mengukur barang dan jasa lingkungan terdapat dua kelompok pendekatan, yaitu (1) revealed preference approaches (revealed preference techniques); dan (2) stated preference approaches (expressed preference techniques) Metode valuasi kontingensi (CVM) termasuk pendekatan stated preference approaches (expressed preference techniques),

Konsep CVM (2) Untuk menghitung nilai CVM ini dapat ditanyakan langsung ke individu/masyarakat sejauhmana masyarakat mau membayar untuk perubahan kualitas lingkungan CVM adalah metode teknik survey untuk menanyakan penduduk tentang nilai atau harga yang mereka berikan terhadap komoditi yang tidak memiliki pasar, seperti barang lingkungan, jika pasarnya betul-betul tersedia atau jika ada cara-cara pembayaran lain seperti pajak diterapkan.

Konsep CVM (3) Tujuan CVM: menghitung nilai (harga) atau penawaran yang mendekati keadaan yang sebenarnya jika pasar dari barang-barang tersebut benar-benar ada. pasar hipotetik (kuesioner dan responden) harus sebisa mungkin mendekati kondisi pasar yang sebenarnya. Responden harus mengenal dengan baik barang yang ditanyakan dalam kuesioner dan alat hipotetik yang digunakan untuk pembayaran, seperti pajak dan biaya masuk (retribusi) secara langsung, yang juga dikenal sebagai alat pembayaran.

Persyaratan Penghitungan CVM (1) (1) Pasar hipotetik yang digunakan harus memiliki kredibilitas dan realistik. (2) Alat pembayaran yang digunakan dan atau ukuran kesejahteraan (WTP) sebaiknya tidak kontroversial dengan ethics di masyarakat. (3) Responden sebaiknya memiliki informasi yang cukup mengenai barang lingkungan yang dimaksud dalam kuesioner dan alat pembayaran untuk permintaan mereka. (4) Jika memungkinkan ukuran WTP sebaiknya dicari, karena responden sering kesulitan dengan penentuan nilai nominal yang ingin mereka berikan.

Persyaratan Penghitungan CVM (2) (5) Ukuran contoh yang cukup besar sebaiknya dipilih untuk mempermudah perolehan selang kepercayaan dan reabilitas. (6) Pengujian kebiasan, sebaiknya dilakukan dan pengadopsian strategi untuk memperkecil strategic bias secara khusus. (7) Penawaran sanggahan sebaiknya diidentifikasi. (8) Diperlukan pengetahuan dengan pasti jika contoh memiliki karakteristik yang sama dengan populasi dan penyesuaian diperlukan. (9) Tanda parameter sebaiknya dilihat kembali untuk melihat jika mereka setuju dengan harapan yang tepat.

Asumsi yang Digunakan dalam CVM Individu yang terlibat dalam menilai lingkungannya memahami benar tentang kondisi lingkungannya dan dapat memahami dan menentukan pilihan yang ada dengan tepat. Jawaban yang diberikan individu haruslah benar-benar apa yang akan dilakukannya seandainya kondisi lingkungan yang diharapkan benar-benar terjadi.

Langkah-Langkah Dalam Penghitungan CVM Penentuan Hypothetical Market Penentuan Besarnya Penawaran Pendugaan Besarnya Nilai WTP Perkiraan Rataan dan Nilai Tengah WTP Perkiraan Kurva Penawaran Penjumlahan data Mengevaluasi Penggunaan CVM Divisi Ekonomi Lingkungan

Penentuan Hypothetical Market Pasar hipotetis diperlukan karena tidak terdapat pasar jasa lingkungan yang dapat dengan tepat menggambarkan kondisi riilnya. Contoh: seandainya kita dapat tinggal di sebuah lingkungan rumah yang jauh dari polusi, nyaman, halaman yang luas, taman yang indah dan sebagainya. Divisi Ekonomi Lingkungan

Penentuan Besarnya Penawaran (1) Bidding game, metode tawar-menawar dimana kepada konsumen ditawarkan harga yang semakin meningkat sampai nilai maksimum yang mampu dibayarnya. Open-ended question, yaitu metode pertanyaan terbuka dimana setiap individu ditanyakan nilai maksimum WTP mereka tanpa adanya nilai awal yang disarankan kepada mereka. Close-ended question, mirip Open-ended question hanya saja bentuk pertanyaannya tertutup

Penentuan Besarnya Penawaran (2) Payment card, yaitu metode kartu pembayaran dimana menggunakan selang nilai yang dipresentasikan pada sebuah kartu Referendum, yaitu metode yang menggunakan sebuah alat pembayaran yang disarankan kepada responden, baik responden tersebut setuju maupun tidak setuju Divisi Ekonomi Lingkungan

Pendugaan Besarnya Nilai WTP Pada dasarnya CVM menanyakan dua jenis pertanyaan: 1. Apakah anda bersedia membayar (Willingness to Pay) sejumlah Rp X tiap bulan/tiap tahun untuk memperoleh peningkatan kualitas lingkungan. 2. Apakah anda bersedia menerima (Willingness to Accept) sejumlah Rp X tiap bulan/tiap tahun sebagai kompensasi atas diterimanya kerusakan lingkungan?

Perkiraan Rataan dan Nilai Tengah WTP Nilai rataan dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar nilai WTP dari individuindividu yang disurvei secara mudah. terkadang nilai rataan akan memberikan bias dimana nilai rataan yang diperoleh akan lebih besar dibandingkan dengan nilai WTP yang telah sesungguhnya didapat. Cara lain yang dapat digunakan adalah: mencari nilai tengahnya Divisi Ekonomi Lingkungan

Perkiraan Kurva Penawaran (1) Bebarapa cara membuat kurva penawaran: Cara 1: menggunakan nilai WTP sebagai variabel dependen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai variabel independennya menggunakan metode ekonometrika y = x 1 + x 2 + x 3 +...+ x n dimana: y adalah besarnya nilai WTP x adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya y Kurva penawaran adalah deferensiasi/turunan dari persamaan tersebut, yaitu: dy / dx = d(x 1 + x 2 + x 3 +...+ x n ) / dx

Perkiraan Kurva Penawaran (2) Cara 2: dengan menggunakan jumlah kumulatif dari jumlah individu yang menjawab suatu nilai WTP. Asumsi dari cara ini adalah individu yang bersedia membayar suatu nilai WTP tertentu akan bersedia pula membayar suatu nilai WTP yang lebih kecil. Jumlah kumulatif tersebut akan semakin sedikit sejajar dengan semakin meningkatnya nilai WTP.

Penjumlahan data Penjumlahan data merupakan proses dimana nilai tengah penawaran dikonversikan terhadap nilai total populasi yang dimaksudkan.

Mengevaluasi Penggunaan CVM menilai sejauhmana CVM telah diterapkan dan berhasil dalam pelaksanaannya. Penilaian dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan mengenai seberapa baik pasar hipotesa dapat meliputi keseluruhan barang/jasa lingkungan yang ada, seberapa besar pemahaman individu terhadap pasar hipotesa serta seberapa besar kepemilikan individu terhadap barang/jasa lingkungan yang terdapat dalam pasar hipotesa.

Tahapan Pekerjaan Dalam CVM CVM Mendesain instrumen Administrasi survei Interpretasi hasil survei 1. Penjelasan produk 2. Pertanyaan mengenai WTP/WTA 3. Pertanyaan karakteristik 1. Menetapkan metode pengambilan sampel 2. Memperhatikan efektivitas penyebaran 1. Analisis deskriptif 2. Analisis ekonometrika

Mendesain dan membangun instrumen survei (kuesioner) Penjelasan tentang barang/jasa lingkungan yang akan dinilai Penjelasan tentang WTP/ WTA individu Penjelasan tentang karakteristik maupun kondisi sosio demografi individu. Divisi Ekonomi Lingkungan

Administrasi Survei Metode dalam pengambilan sampel, harus ditentukan secara jelas populasi yang diteliti serta sampel yang akan diambil. Kesalahan dalam penentuan sampel dapat menyebabkan interpretasi yang salah terhadap populasi yang diteliti. Tingkat efektivitas teknik penyebaran kuesioner (response rate)

Interpretasi Hasil Survei Meliputi deskripsi ukuran populasi yang ada, jumlah sampel yang akan diambil dan sedapat mungkin mewakili dari populasi yang ada, nilai tengah/nilai rata-rata WTP/WTA + informasi-informasi lain Umumnya jumlah sampel yang representatif berkisar antara 500 responden hingga 1000 responden, yang mewakili unit rumahtangga.

Kelebihan CVM mudah digunakan dalam berbagai konteks dapat mengestimasi nilai non use (nilai bukan pengguna).

Kelemahan CVM (1) Bias Strategi (strategic Bias) muncul akibat dari ketidakjujuran responden, yang mencoba memanipulasi hasil dari analisis dan mencoba mempengaruhi kebijakan pemerintah dimasa yang akan datang. Solusi : desain dari alat survei sehingga memperkecil kemungkinan hasil survei yang dilihat sebagai sumber kebijakan di masa yang akan datang. Divisi Ekonomi Lingkungan

Kelemahan CVM (2) Empat langkah alternatif untuk meminimalkan bias strategis: Menghilangkan seluruh pencilan (outliner). Penekanan adanya penjaminan pembayaran oleh responden lain. Menyembunyikan nilai tawaran responden lain. Membuat perubahan lingkungan bergantung pada nilai tawaran. Divisi Ekonomi Lingkungan

Kelemahan CVM (3) Bias Rancangan (Design Bias) Rancangan sebuah CVM meliputi format pertanyaan, cara informasi yang disajikan, instruksi yang diberikan, tipe dan jumlah informasi yang disajikan. Responden dapat dipengaruhi oleh rancangan survei yang ada, misalnya Bid vehicle (pemilihan jenis tawaran). Divisi Ekonomi Lingkungan

Kelemahan CVM (4) Bias titik awal: Adanya sikap yang kurang sabar dari responden karen ingin cepat selesai dapat menyebabkan bias titik awal sangat mempengaruhi rataan nilai tawaran. Solusi : desain dari alat survei sedemikian hingga pertanyaan open-ended memungkinkan dan starting points yang realistik.

Kelemahan CVM (4) sifat informasi yang ditawarkan: Informasi yang memperbaiki pengetahuan responden mengenai karakteristik benda lingkungan yang dinilai dapat dipandang sebagai penyampaian informasi sebuah keputusan konsumsi sedangkan informasi yang dapat merubah preferensi responden dipandang menyatakan sebuah bias.

Kelemahan CVM (5) Information bias muncul dari reaksi subjek survei pada alat pembayaran yang dipilih atau pilihan yang ditawarkan. Solusi : desain yang berhati-hati dari alat survei dan alat penjelas yang tepat. Instrument bias yang muncul dari reaksi subyek survei pada alat pembayaran yang dipilih atau pilihan yang ditawarkan. Solusi : desain dari alat sedemikian hingga alat pembayaran dan aspek yang lainnya dari kuesioner tidak mempengaruhi tanggapan subyek wawancara. Divisi Ekonomi Lingkungan

Kelemahan CVM (5) Mental Account Bias: Pengambilan keputusan oleh responden terkait tingkat pendapatan, waktu yang digunakan untuk konsumsi benda/jasa lingkungan sangat rentan menjadi bias. Kesalahan Pasar Hipotetik: Subjek mungkin tidak menanggapi proses survei dengan serius dan jawaban yang mereka berikan cenderung tidak memenuhi pertanyaan yang diajukan. Solusi : desain dari alat survei sedemikian hingga memaksimasi realitas dari situasi yang akan diuji dan melakukan pengulangan kembali untuk kekonsistenan dari responden. Divisi Ekonomi Lingkungan

T E R I M A K A S I H Divisi Ekonomi Lingkungan