BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya

dokumen-dokumen yang mirip
1) Struktur Ekonomi Daerah. terbesar dalam penyusunan PDRB.

Penutup. Sekapur Sirih

hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. hutan, perkebunan dan lahan lainnya. atas sebagaimana tergambar pada tabel 2.9.

3.1.1.Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun. perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis

terendah pada tahun ) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi

yaitu 44 partai seperti tercantum pada tabel

BAB I PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25. perdagangan yang merupakan inti sistem pembangunan.

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik bagi kepentingan anak, tanpa ada diskriminasi. Salah satu isu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung bujur timur dan LS. Kabupaten Temanggung

pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42.

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

BAB I P E N D A H U L U A N

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL SIDANG PLENO PENYUSUNAN PRIORITAS USULAN PNPM MANDIRI PERDESAAN INTEGRASI SPP-SPPN TA 2015 KAB.TEMANGGUNG

Perencanaan Pembangunan JUMLAH REALISASI DINAS PENDIDIKAN DINAS KESEHATAN R S U D P U BAPPEDA DINHUBKOMINFO B L H

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

BAB II GAMBARAN UMUM Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung

Penatatan ruang daerah bertujuan mewujudkan ruang kabupaten berbasis. pertanian yang didukung industri, perdagangan, pariwisata dan sosial

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG dan BUPATI TEMANGGUNG

a. Gaji dan Tunjangan Belanja Sosial a. Jaminan Kesehatan Temanggung Belanja Hibah Urusan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap penduduk yang hidup

DAU BAPELUH 79. SKPD : BADAN PELAKSANA PENYULUHAN. Prakiraan Maju Rencana Tahun Rencana Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

SAMBUTAN. Temanggung, Oktober 2012 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG. Ir. BAMBANG DEWANTORO NIP

MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN

Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENEMPATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN TEMANGGUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS.PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalari Pahlawan No 100, Telp/Facs , Kode Pos TEMANGGUNG

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN, PENGAWASAN, DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan reformasi sosial politik di Indonesia. Reformasi tersebut

KAJIAN TEMBAKAU SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN TEMANGGUNG. Ika Agustina Luthfi Muta ali

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Temanggung

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tersebut. Tahun 2010, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten. Regional Bruto Angka Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) Kabupaten

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

BAB III PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM DI KUA KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG. A. Sekilas tentang KUA Kec. Parakan Kab.

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah di wilayah negaranya. Dalam pembangunan perekonomian di suatu

I. PENDAHULUAN. Banyak wilayah-wilayah yang masih tertinggal dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).

BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,

Kelerengan atau kemiringan lahan diklasifikasikan menjadi 5 kelas, yaitu sebagai berikut: Tabel 6.30.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

I. PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu maka pelaksanaan otonomi daerah. pendapatan dan pembiayaan kebutuhan pembangunan di daerahnya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

DAU DISPERINDAGKOP UMKM

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

3. Kondisi Ekonomi Makro Daerah

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang secara terus menerus tumbuh akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa : Setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin,

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

ANALISIS PENENTUAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN TEMANGGUNG MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah itu sendiri maupun pemerintah pusat. Setiap Negara akan

posyandu di tiga kecamatan tersebut. Pembantu Per Satuan Penduduk

I. PENDAHULUAN. keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi masayarakat industri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan adalah suatu proses yang berkesinambungan dengan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. ketertinggalan dibandingkan dengan negara maju dalam pembangunan

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INDEKS KESENJANGAN EKONOMI ANTAR KECAMATAN DI KOTA PONTIANAK (INDEKS WILLIAMSON)

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang

VII. ANALISIS POTENSI PEREKONOMIAN LOKAL DI WILAYAH PEMBANGUNAN CIANJUR SELATAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran yang penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan di suatu wilayah. Sebuah wilayah dianggap berhasil melaksanakan pembangunan jika pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut cukup tinggi. Namun demikian, tingginya pertumbuhan ekonomi suatu wilayah tidak berarti bahwa kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut terdistribusi secara merata. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang merupakan tujuan pembangunan, selain harus dicapai dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, juga diperlukan pembangunan yang merata. Temanggung adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan penduduk sebanyak 730.555 jiwa pada tahun 2010. Dua pertiga dari penduduk tersebut masuk dalam angkatan kerja dengan tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 77,57 dan tingkat pengangguran sebesar 3,60 persen. Mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Temanggung bertumpu pada sektor pertanian dengan penyerapan sebesar 46,35 persen, disusul dengan sektor industri dan sektor jasa-jasa dengan masing-masing menyerap 15,77 persen dan 13,37 persen. Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung selama 5 tahun terakhir bisa dilihat dalam tabel dibawah ini : 1

2 Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupeten Temanggung Tahun 2006-2010 TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 Pertumbuhan Ekonomi (persen) Temanggung Jawa Tengah Nasional 3,31 5,33 5,50 4,03 5,59 6,35 3,54 5,61 6,01 4,09 5,14 4,58 4,31 5,84 6,10 Sumber : PRDB Kab. Temanggung 2010 Berdasarkan tabel 1 di atas, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung selama lima tahun cenderung stabil, hal ini dikarenakan perokonomian Kabupaten Temanggung bertumpu pada sektor pertanian. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung yang berkisar antara 3,31-4,31 persen selama lima tahun terakhir masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 5,33-5,84 persen maupun pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 4,58-6,35 persen. Telah disebutkan di atas bahwa dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera, selain pertumbuhan ekonomi yang tinggi, diperlukan juga pembangunan yang merata. Namun demikian, pada kenyataannya pembangunan tidak dapat terjadi secara serentak, tetapi muncul di tempattempat tertentu dengan intensitas yang berbeda sehingga menimbulkan ketimpangan pembangunan. Salah satu bentuk ketimpangan pembangunan di Kabupaten Temanggung adalah ketimpangan pembangunan antar wilayah.

3 Ketimpangan pembangunan antar wilayah di Kabupeten Temanggung paling tidak dapat dibuktikan dengan tiga cara. Pertama ditinjau dari sumbangan produk domestik regional bruto (PDRB) antar kecamatan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten. Kedua, ditinjau dari perbandingan laju pertumbuhan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Temanggung. Dan ketiga, ditinjau dari perbandingan PDRB per Kapita antar kecamatan di Kabupaten Temanggung. Dari sisi PDRB, dapat dilihat dalam tabel 2 bahwa dari dua puluh kecamatan di Kabupaten Temanggung terdapat kecamatan yang kontribusi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten sangat besar, lebih dari 12 persen. Sementara terdapat sepuluh kecamatan yang Temanggung hanya berkontribusi sekitar 2 dan 3 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat berbedaan yang mencolok dalam kegiatan perekonomian antar wilayah di Kabupaten Temanggung. Tabel 2. PDRB ADHB Kabupaten Temanggung Tahun 2010 PDRB PDRB Persentase (Juta) (Juta) Persentase Parakan 433.727,33 8,55 Kaloran 261.239.83 5,15 Kledung 227.474.56 4,49 Kandangan 273.957.32 5,46 Bansari 140.868.96 2,78 Kedu 342.242.15 6,75 Bulu 296.438.14 5,85 Ngadirejo 306.004.53 6,04 Temanggung 638.585.74 12,60 Jumo 187.115.72 3,69 Tlogomulyo 151.462.05 2,99 Gemawang 173.692.84 3,43 Tembarak 193.935.07 3,82 Candiroto 157.533.64 3,12 Selopampang 111.833.10 2,21 Bejen 132.684.10 2,62 Kranggan 340.932.48 6,72 Tretep 108.220.18 2,13 Pringsurat 441.412.95 8,71 Wonoboyo 176.668.62 2,89 TMG 5.069.020,32 100 Sumber : PDRB Tk Kab. Temanggung 2010

4 Dari sisi laju pertumbuhan ekonomi, bisa dilihat dalam tabel 3 bahwa ketimpangan pertumbuhan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Temanggung yang sangat besar. Laju pertumbuhan ekonomi perkecamatan di Kabupaten Temanggung berada di kisaran angka 0,21 persen sampai dengan 15,88 persen. Pertumbuhan tertinggi adalah kecamatan Tlogomulyo dengan laju pertumbuhan 15,88 persen dan yang terendah adalah Bansari dengan laju pertumbuhan 0,21 persen. Tabel 3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung ADHK Tahun 2010 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK (persen) Laju Pertumbuhan PDRB ADHK (persen) Parakan 8,12 Kaloran 0,32 Kledung 7,55 Kandangan 0,41 Bansari 0,21 Kedu 0,26 Bulu 6,19 Ngadirejo 13,80 Temanggung 0,27 Jumo 5,71 Tlogomulyo 15,88 Gemawang 3,24 Tembarak 6,44 Candiroto 1,86 Selopampang 1,45 Bejen 0,31 Kranggan 1,23 Tretep 12,75 Pringsurat 3,26 Wonoboyo 14,82 Temanggung 4,31 Sumber : PDRB Tk Kab. Temanggung 2010 Dari sisi perbandingan PDRB per Kapita, dapat dilihat dalam tabel 4 bahwa PDRB per Kapita Kabupaten Temangung sebesar 7.154.116,04 rupiah, jadi rata-rata pendapatan bulanan penduduk Kabupaten Temanggung sebesar Rp. 596 ribu rupiah. Pendapatan rata-rata warga yang kurang dari Rp. 600 ribu tersebut masih tergolong rendah. Akan menjadi lebih rendah dengan mempertimbangkan bahwa pendapatan tidak terdistribusi secara merata.

5 Tabel 4. PDRB per Kapita Kabupaten Temanggung Tahun 2010 dirinci per PDRB per Kapita (Rupiah) PDRB per Kapita (Rupiah) Parakan 9.400.242,55 Kaloran 6.081.143,26 Kledung 9.150.223,59 Kandangan 6.060.600,37 Bansari 6.526.243,24 Kedu 6.577.532,12 Bulu 6.764.750,65 Ngadirejo 6.087.461.78 Temanggung 8.376.652,71 Jumo 6.576.540.08 Tlogomulyo 7.480.346.17 Gemawang 5.913.551,58 Tembarak 7.061.685,58 Candiroto 5.403.500,08 Selopampang 6.257.447,62 Bejen 7.028.876,48 Kranggan 7.985.278,50 Tretep 5.650.889,30 Pringsurat 9.563.915,32 Wonoboyo 6.178.642,89 Temanggung 7.154.116,04 Sumber : PDRB Tk Kab. Temanggung 2010 Dari perbandingan-perbandingan yang telah dilakukan di atas, bisa disimpulkan bahwa secara umum kesenjangan pembangunan antar wilayah di Kabupaten Temanggung masih tinggi. Beberapa faktor menyebabkan ketimpangan pembangunan antar wilayah yang dapat di Kabupaten Temanggung berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan diantaranya (1) timpangnya penyediaan dan pemeliharaan berbagai sarana dan prasarana publik, terutama sarana dan prasarana dasar masyarakat yang berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, (2) timpangnya kemampuan daerah dalam hal ketersediaan SDA, SDM, maupun sumber daya modal dalam melaksanakan pembangunan di wilayahnya masing-masing, (3) timpangnya penyediaan sarana dan prasarana pada pusat-pusat ekonomi daerah yang berdampak pada timpangnya pertumbuhan ekonomi, timpangnya aksesibilitas dan mobilitas ekonomi masyarakat.

6 Sebagai upaya dalam mengatasi rendahnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya kesenjangan pembangunan wilayah, Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung mengeluarkan sebuah kebijakan yang dikemas dalam Program Pagu Wilayah atau disingkat dengan Program PWK. Program PWK dibagi menjadi dua bidang, pertama Program PWK Bidang Prasarana Wilayah dan kedua Program PWK Bidang Ekonomi. Kebijakan yang dirumuskan Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung tersebut menggunakan kecamatan sebagai lokus pelaksanaan program. Kedu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Temanggung yang laju pertumbuhan ekonominya sangat rendah. Pada tahun 2010, laju pertumbuhan ekonomi Kedu hanya 0,26 persen. Lokasi Kedu juga sangat strategis, dilewati oleh jalan provinsi dan berada di antara Temanggung dan Parakan yang merupakan pusat perekonomian. Kontur tanah yang datar dan desa yang berdekatan menjadi pendukung bagi kegiatan perekonomian dan mobilisasi masyarakat. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, potensi ekonomi Kedu yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani sangat besar. Namun, potensi berupa bahan-bahan hasil pertanian belum banyak diolah dan dimanfaatkan secara maksimal. Masalah klasik yang menjadi penghambatan utama bagi masyarakat dalam mengolah dan memanfaatkan potensi ada adalah keterbatasn modal. Oleh karena itu, Program PWK Bidang Ekonomi sangat cocok diterapkan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Kedu, Kabupaten Temanggung.

7 Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, kebijakan tersebut belum banyak diketahui oleh masyarakat. Selain itu, peneliti menemukan adanya penerima manfaat yang bermasalah dalam mengembalikan dana program. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik melakukan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi Program PWK Bidang Ekonomi di Kedu, Kabupaten Temanggung. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan permasalahanpermasalahan sebagai berikut : 1. Rendahnya laju pertumbuhan ekonomi di Kedu. 2. Belum dimanfaatkannya potensi ekonomi yang ada secara maksimal 3. Terbatasnya permodalan menjadi hambatan bagi masyarakat untuk mengelola potensi yang ada. 4. Keberadaan Program PWK Bidang Ekonomi belum banyak diketahui oleh masyarakat. 5. Terdapat penerima manfaat yang bermasalah dalam pengembalian dana Program PWK Bidang Ekonomi. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan pertimbangan luasnya cakupan masalah dan terbatasnya kemampuan peneliti maka dalam penelitian ini diperlukan batasan agar penelitian dapat terfokus. Penelitian ini membatasi masalah hanya pada implementasi Program PWK Bidang Ekonomi dengan mengambil kasus di Kedu, Kabupaten Temanggung.

8 D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana implementasi Program PWK Bidang Ekonomi di Kedu, Kabupaten Temanggung? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Program PWK Bidang Ekonomi di Kedu, Kabupaten Temanggung? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui implementasi Program PWK Bidang Ekonomi di Kedu, Kabupaten Temanggung. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Program PWK Bidang Ekonomi di Kedu, Kabupaten Temanggung. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan atau referensi untuk melakukan penelitian lanjutan terkait tema dan topik dalam penelitian ini. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang implementasi Program PWK Bidang Ekonomi yang dilaksanakan Pemerintah Daerah

9 Kabupaten Temanggung, sehingga dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan Ilmu Administrasi Negara. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini digunakan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Ilmu Administrasi Negara UNY. b. Bagi Universitas Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan kepustakaan bagi mahasiswa Ilmu Administrasi Negara UNY. c. Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan bahan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dalam rangka perbaikan maupun penyempurnaan implementasi Program PWK Bidang Ekonomi di Kedu khususnya dan di Kabupaten Temanggung pada umumnya.