PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINISTRASI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
Ijazah yang diberikan untuk jurusan Teknika adalah : - Ijazah Akademik : Diploma III (A.Md) - Ijazah Profesi : ATT III (Ahli Teknika Tingkat III)

Tujuan umum dari jurusan Nautika adalah melatih para lulusan SMU/SMK/MA untuk menjadi perwira Pelayaran Besar (Samudra) bidang keahlian Nautika.

PROGRAM STUDI NAUTIKA

BAB I PENDAHULUAN. Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan seorang manajer di tempat kerjanya adalah melakukan penyeliaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

Konsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk itu manusia terdorong untuk melakukan aktivitas yang disebut bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

merasa dirinya penting (sense of importance) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) 4) Esteem or status needs

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan

BAB 7 KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN KETERBATASAN PENELITIAN. Berdasarkan data yang diperoleh, data tersebut dianalisis atau diolah.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama dari seluruh kegiatan atau aktifitas dalam mencapai tujuan sekaligus untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

TEMP AT Y AN G P AL IN G T EP AT U NT UK M EN J ADI PERW IR A P EL AY ARAN N IAG A ATAU AHLI K EP ELABUH A NA N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawannya untuk melakukan jenis-jenis perilaku tertentu. Perilaku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. korporat dimana di dalamnya terdapat budaya kerja. untuk memperoleh status sosial, pengembangan karir, dan memperoleh

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.07/MEN/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik secara

KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP SISTEM DAN PRAKTEK PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

STRATEGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA DALAM PENGAJUAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Psikologi Industri & Organisasi

Universitas Kristen Maranatha. Lampiran 1. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas. Kuesioner Self-efficacy

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Hal ini sejalan dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki target

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : SK. 2163/HK.208/XI/DIKLAT-2010

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan demi keberhasilan suatu organisasi. Jika perusahaan

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 10/E/O/2013 TENTANG

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pegawai jika tidak mendapatkan kepuasan dalam bekerja, akan

BAB VI PENUTUP Kesimpulan 1. Implementasi Kebijakan Penjaminan Mutu Pada Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.16/BPSDMP-2017 TENTANG

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

-2- c. bahwa usulan perubahan tarif layanan Badan Layanan Umum Politeknik Pelayaran Surabaya pada Kementerian Perhubungan, telah dibahas dan dikaji ol

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuntutan sebagai sekretaris yang profesional di era global memang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Primora B Harahap, 25/03/2009, Http: //primora- harahap.blog.co.uk

LAPORAN HASIL AUIDT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000

PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M

BAB I PENDAHULUAN. atau memperluas usahanya. Oleh karena itu sumber daya yang paling penting bagi

Sistem Penjaminan Mutu Internal sebagai Enabler Tercapainya Kampus Unggul di STIE Perbanas Surabayaq

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

I. PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan dirasakan jauh lebih besar daripada sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat, oleh karena itu diperlukan pula tenaga kerja yang benar-benar

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Transkripsi:

TUGAS AKHIR Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis Program : MSDA (Semester III) Dosen : Prof. Dr. Thahier Kasnawi SU DEMOTIVASI, PENYEBAB DAN SOLUSI STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA AKADEMI MARITIM VETERAN MAKASSAR HARRY KATUUK NPIM : 200901055 PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINISTRASI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA MAKASSAR 2010

Daftar Isi halaman - Lembar Judul... i - Daftar Isi..... ii A. Latar Belakang... 1 B. Gambaran Umum AMI Veteran Makssar 2 C. Metode Penelitian 5 D. Analisis Data 6 E. Penyebab Demotivasi 6 F. Kesimpulan 9 G. Penyampaian Hasil dan Tindak Lanjut (Solusi). 10 ii

A. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan yang semakin lama semakin cepat akan mendorong organisasi yang bergelut dengan pendidikan untuk meningkatkan kinerja, meningkatkan kemampuan pengelolaan yang handal, terpercaya dan akuntable terhadap stakeholder yang membutuhkannya. Untuk mencapai pendidikan yang diharapkan masyarakat maka kondisi sumber daya manusia harus mendapat perhatian utama untuk dikembangkan, dinilai, serta diukur sampai sejauhmana kinerja dan pelaksanaan tugas termotivasi sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sesuai visi, misi organisasi itu. Dalam teori manajemen sumber daya manusia dikatakan bahwa manusia itu mempunyai nilai-nilai strategis yang dapat diarahkan, dikembangkan dan dibina karena sumber daya itu adalah manusia. Apalagi manusia adalah mahkluk bio-kultural, culture ini yang membedakannya dengan makhluk lain, sehingga ia mempunyai personality (kepribadian) sebagai karakter yang dapat diamati dalam kesehariannya. Banyak pendekatan-pendekatan stratejik yang dapat dipakai untuk mempelajari personality dan karakteristik manusia. Menurut administration approach, manusia selalu cenderung untuk bekerjasama, dan idealnya kerjasama itu dilakukan dalam organisasi dalam konteks pencapaian hasil yang efisien, efektif dan produktif. Dalam kaitan itu maka bio-culture menjadi sangat penting untuk meredesign Manajemen By Culture (MBC) menggantikan Manajemen By Objective (MBO). MBC menurut hemat penulis dapat menjadi faktor penentu terhadap produktivitas kerja yang mengacu pada pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sikap dan perilaku. Namun demikian faktor lain yang juga ikut menentukan efisiensi, efektifitas dan produktivitas adalah adanya dorongan internal dalam diri masing-masing orang untuk melakukan aktivitasnya, karena apa saja 1

yang dilakukan manusia pasti ada tujuan, maksud atau sesuatu yang akan dicapai. Dorongan internal ini dikenal dengan motivasi. Dalam MSDM motivasi itu dapat dijadikan tolok ukur akan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mengembangkan dirinya, apakah kepribadian (personality) yang dimiliki menunjang organisasi. Makalah ini mencoba untuk mengukur tingkat motivasi karyawan AMI Veteran Makassar dalam pengembangan organisasinya. B. Gambaran Umum AMI Veteran Makassar AMI Veteran Makassar binaan Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) Pusat Makassar saat ini mengelola 3 jurusan yaitu jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga (KPN), Jurusan Nautika dan Jurusan Teknika. Pada Tahun 2004 AMI Veteran mendapat pengakuan (approval) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) untuk menyelenggarakan program kepelautan dan pengakuan tersebut dilanjutkan pada tahun 2010 ini sampai untuk lima tahun ke depan. Approval dari DJPL merupakan jalan masuk untuk mendapatkan ijasah kepelautan yaitu Ahli Nautika/Teknika Tingkat III (disingkat ANT/ATT-III). Sedangkan dalam pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) melalui Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IX ijasah yang diterbitkan adalah Diploma III (Ahli Madya-A.Md). Ijasah kepelautan dijadikan pintu masuk untuk menjadi perwira di atas kapal, dengan jabatan Deck yaitu Nakhoda, Mualim I,II dan III. Sedangkan untuk jabatan Mesin yaitu Chief Engineer, atau Bas I,II dan III. Dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) AMI Veteran mendapat akreditasi B untuk ketiga jurusan dan berakhir masa berlakunya pada tahun 2011. Dalam rangka penjaminan mutu AMI Veteran Makassar juga telah mendapat pengakuan dari Dirjen Dikti sebagai PTS yang telah menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) mulai tahun 2010. 2

Kampus berlantai dua dan berlokasi di Jalan Nuri Baru Nomor 1 Makassar, Kecamatan Mariso, Kelurahan Tamarunang. Kampus mulai ditempati sejak tahun 2001, sebelumnya kampus berlokasi di Jalan Gunung Latimojong (mulai tahun 1962 sampai 2000). Data mahasiswa, dosen dan karyawan adalah sebagai berikut : Tabel 1 Jumlah Mahasiswa Baru Tahun 2005-2009 Sumber : BAAK AMI Veteran Makassar Tahun 2010. Dari tabel tersebut di atas, terlihat bahwa dari tahun ketahun jumlah mahasiswa baru secara signifikan mengalami kenaikan, sehingga mahasiswa aktif (yang masih mengikuti kuliah) dapat dilihat pada tabel berikut. Tahun Tahun Jurusan KPN Teknika Nautika Tabel 2 Jumlah Mahasiswa Aktif tahun 2005 2009 Jumlah 2005 17 35 58 110 2006 21 68 56 145 2007 17 97 73 187 2008 26 148 89 263 2009 62 301 246 609 Jurusan KPN Teknika Nautika Jumlah 2005 17 15 = 2 35 6 = 29 58 2 = 56 87 2006 21 20 = 1 68 56 125 2007 17 15 = 2 97 73 172 2008 26 148 89 263 2009 62 301 246 609 Jumlah 93 643 520 1.256 Sumber : BAAK AMI Veteran Makassar Tahun 2010. 3

Tabel 2 menunjukkan jumlah mahasiswa aktif sebanyak 1.256 mahasiswa. Sejumlah mahasiswa aktif tersebut diasuh oleh dosen sesuai Tabel 3 berikut : Tabel 3 Jumlah Dosen Pengajar Ijazah Jumlah Ijazah Jumlah Umum Kepelautan S1 46 ATT I / II 18 S2 23 ANT I / II 7 S3 1 - - Jumlah 70 Jumlah 25 Sumber : BAAK AMI Veteran Makassar Tahun 2010. Dari data Tabel 3 dapat diketahui bahwa tenaga profesi sebagai tenaga pengajar berlatar belakang ijazah laut sebanyak 25 orang, jumlah ini apabila dibandingkan jumlah mahasiswa yang ada, maka pengajar profesi masih sangat dibutuhkan. Table 4 Jumlah Karyawan Ijazah Jumlah Ijazah Jumlah Umum Kepelautan SLTA 3 - - D3 5 ANT III 1 S1 17 ANT/ATT II 3 S2 5 ATT I 1 Jumlah 39 Jumlah 5 Sumber : BAAU AMI Veteran Makassar Tahun 2010. 4

C. Metode Penelitian 1. Penyebaran Kuesioner Pendekatan (metode) yang dipilih dalam penulisan ini adalah metode survei yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner khususnya kepada karyawan tetap. Dari sejumlah 39 orang karyawan maka kuesioner diberikan kepada : 1. Top Manajemen (Direktur) = 1 orang 2. Middle Manajemen = 3 orang 3. Lower Management = 3 orang 4. Staf = 2 orang Jumlah = 9 orang. Dipilih karyawan tetap dan bukan dosen karena karyawan inilah yang secara langsung terlibat dalam perencanaan kerja, pelaksanaan dan evaluasi. 2. Teknik Pengolahan Data Kuesioner (terlampir) yang diberikan kepada karyawan sebanyak 9 orang, setelah dijawab maka jawaban tersebut diolah sebagai berikut : Tabel 5 Tabulasi Pengolahan sebanyak 9 Kuesioner Responden Jawaban Ya Tidak Jumlah Nomor 1 7 33 40 Nomor 2 19 21 40 Nomor 3 7 33 40 Nomor 4 17 23 40 Nomor 5 12 28 40 Nomor 6 10 30 40 Nomor 7 16 24 40 Nomor 8 23 17 40 Nomor 9 14 26 40 Jumlah 125 Ratas = 13,8 % = 34,72 235 Ratas= 26,1 % = 65,27 360 Sumber : Data diolah, 2010 5

D. Analisis Data Melihat hasil pengolahan data maka diperoleh 34,72 % mengatakan ya atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Ini menunjukkan bahwa terdapat demotivasi pada AMI Veteran Makassar, apabila acuan standar jawaban Ya adalah 8. Artinya angka di atas angka standar 8, organisasi itu telah mengalami demotivasi. E. Penyebab Demotivasi. Sebagai bahan untuk mengetahui posisi demotivasi, keseluruhan pertanyaan dikonversi ke dalam kategori-kategori yang dianggap ada hubungannya dengan teori yang pernah dikemukakan oleh para ahli. Untuk itu esensi yang terkandung dalam pertanyaan kedalam Teori-Teori berikut ini : Teori Pemenuhan Kebutuhan Berjenjang (Teori Maslow) 1. Survival Needs 2. Security Needs 3. Social Needs 4. Esteem Needs 5. Self Actualization Tabel 6 Rujukan Teori dimasukkan Konversi Nomor Pertanyaan 8, 9, 13, 19, 21, 23, 27, 29, 30, 34 Kebutuhan Nyata (Mc Clelland) 1. Needs for Achievement 2. Needs for Power 3. Needs for Affiliation 2, 4, 5, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 22, 24, 25, 31, 32, 33, 37, 38 Kebutuhan Akan Harapan 1, 6, 20, 26, 28, 39, 40 (Teori Vroom) Kebutuhan Akan Keadilan (Stacy) 3, 7, 11, 18, 35, 36, Sumber :Data diolah, 2010 6

Selanjutnya, untuk mengetahui penyebab demotivasi, berikut ini dijelaskan sebaran pertanyaan sebanyak 40 pertanyaan ditabulasi atas jawaban ya dan tidak Tabel 7 Jawaban responden No Ya Tdk No Ya Tdk No Ya Tdk No Ya Tdk 1 1 8 11 1 8 21 3 6 31 1 8 2 3 6 12 6 3 22 4 5 32 4 5 3 3 6 13 1 8 23 4 5 33 1 8 4 4 5 14 0 9 24 3 6 34 2 7 5 3 6 15 5 4 25 6 3 35 3 6 6 3 6 16 3 6 26 7 2 36 4 5 7 3 6 17 0 9 27 1 8 37 1 8 8 4 5 18 9 1 28 4 5 38 1 8 9 1 8 19 3 6 29 1 8 39 2 7 10 6 3 20 7 2 31 2 7 40 2 7 Sumber : Data diolah, 2010 Untuk menentukan akan adanya demotivasi, penulis hanya memilih jawaban ya yang melebihi angka 5, karena angka lima melebihi 50% pembagi jumlah responden 9 orang yang menjawab pertanyaan (9 : 2 = 4,5 dibulatkan 5) Untuk itu dapat diketahui jawaban responden yang cenderung demotivasi adalah : 1. Pertanyaan Nomor 10 : Orang-orang telah menampilkan suatu kemampuan yang tinggi untuk bekerja dengan baik sekarang nampaknya beralih ke tugas-tugas yang secara minimal dapat diterima dalam kualitas atau kuantitas. Jawaban Nomor 10 ini diperoleh skor ya = 6 tidak = 3. 7

Pada Tabel 6 jawaban Nomor 10 ini berada pada kerangka teori Mc Clelland terutama pada kebutuhan untuk berprestasi. Hal ini disebabkan karena mungkin pimpinan tidak memberikan penghargaan atas apa yang pernah dilakukan, mungkin karyawan menganggap berprestasi, tetapi bagi Pimpinan itu hanya pekerjaan biasa saja, rutinitas belaka. 2. Pertanyaan Nomor 12 : Ada kecenderungan menurunnya perhatian terhadap batas penundaan pelalaian tugas-tugas. Jawaban Nomor 12 ini diperoleh skor ya = 6 tidak = 3. Pada Tabel 6 diketahui bahwa Nomor 12 berada pada Teori Mc Cleland. Hampir sama dengan Nomor 10. Karyawan cenderung acuh tak acuh karena penundaan terhadap pekerjaan yang seharusnya telah selesai masih ditolerir untuk dilakukan dilain waktu. 3. Pertanyaan Nomor 18 : Keterlambatan cenderung meningkat dikalangan karyawan. Jawaban Nomor 18 ini diperoleh skor ya = 9 tidak = 1. Tabel 6 menunjukkan bahwa Nomor 18 berada pada Teori Maslow. Pengamatan penulis hal ini sering terjadi karena pengaturan jam kerja tidak dilaksanakan dengan baik. Atau mungkin karena prestasi bukan menjadi ukuran dan pekerjaan hanya yang ringan-ringan saja sehingga fenomena keterlambatan terjadi. 4. Pertanyaan Nomor 20 : Ada keluhan yang tidak proporsional tentang upah dan gaji Jawaban Nomor 20 ini diperoleh skor ya = 7 tidak = 2. Tabel 6 menununjukkan Nomor 20 ini berada pada Teori Harapan. 8

Karyawan berbuat sesuatu tentu ada harapannya. Kecenderungan akan harapan menyangkut upah atau gaji. Harapan disini tidak berimbang dengan pekerjaan yang ringan, terlambat lagi. Atau mungkin terbalik, karena gaji rendah maka pekerjaan juga dikerjakan sesedikit mungkin dan kalau terlambat adalah hal yang wajar karena gaji juga kecil. Namun, diorganisasi manapun hal ini lazim terjadi. 5. Pertanyaan Nomor 25 : Para karyawan menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang relative ringan / simple. Jawaban Nomor 25 ini diperoleh skor ya = 6 tidak = 3. Tabel 6 menunjukkan bahwa No. 25 berada pada Teori Mc Clelland. Rendahnya afiliasi terhadap pekerjaan menjadi faktor utama, dan ketidak mampuan mempengaruhi ikut juga menentukan demotivasi karyawan. 6. Pertanyaan Nomor 26 : Para karyawan sering membuat perbandingan tentang bagaimana beruntungnya rekan-rekan dan kenalan mereka pada organisasi lain. Jawaban Nomor 26 ini diperoleh skor ya = 7 tidak = 2. Tabel 6 menunjukkan Nomor 26 ini berada pada Teori Harapan. Karena mungkin penghasilan orang lain lebih besar dari karyawan, maka penghasilan itu menjadi perbandingan. Pengamatan penulis, gaji telah melebihi standar UMR, bahkan ada bonus secara rutin, pekerjaan relatif ringan/simpel sehingga berimbanglah. Namun, alangkah baiknya kinerja dipacu lebih baik lagi. F. Kesimpulan 1. Telah terjadi demotivasi karyawan melalui 6 item pertanyaan. 2. Perlu adanya apresiasi terhadap prestasi karyawan, mungkin bukan dalam bentuk imbalan materi, tetapi tutur sapa dan atensi dapat memberikan semangat untuk termotivasi lebih baik lagi. 9

3. Pertanyaan Nomor 18 menyangkut keterlambatan harus menjadi perhatian Manajemen. 4. Karena kategori yang menyangkut Teori Keadilan bukan merupakan pilihan responden di atas angka 5 maka masalah keadilan bukan merupakan esensi terjadinya demotivasi, walaupun ada responden yang memilih sebagai masalah yang perlu dipikirkan di masa yang akan datang. G. Penyampaian Hasil dan Tindak Lanjut (Solusi) Sebelum tulisan ini disetor kepada dosen pembimbing mata kuliah, terlebih dahulu penulis menyampaikan hasil survey ini kepada Direktur AMI Veteran Makassar. Dan penulis mengemukakan akan adanya demotivasi di kalangan karyawan. Sebagai solusi, demotivasi tersebut akan dicarikan jalan keluarnya dan akan diminimalisir penyebabnya karena: 1. Jumlah Mahasiswa yang akan diterima poada Tahun 2010/2011 berkisar 700 an, sehingga memerlukan performance yang lebih baik untuk seluruh karyawan. 2. Adanya peluang dan tantangan akan kebutuhan tenaga pelaut dunia yang membutuhkan sekitar 71.000 perwira kapal sampai dengan tahun 2020, sehingga kekuatan yang ada harus dimaksimalkan sehingga AMI Veteran dapat ikut berpartisipasi dalam mengisi kebutuhan tenaga pelaut dunia. 3. AMI Veteran akan terapproval (diakui sebagai penyelenggara diklat kepelautan oleh IMO) untuk 5 tahun kedua (sampai Tahun 2015) sehingga memang memerlukan kinerja yang baik. Karena di Indonesia, Perguruan Tinggi Swasta yang terapproval hanya 7 PTS. Dengan demikian daya saing di tingkat nasional memerlukan kinerja, semangat dan kebersamaan diantara karyawan, dan tentunya harus bersinergi dengan dosen, Mahasiswa sebagai pelanggan dan skakeholder sebagai mitra kerja.. 10

4. AMI Veteran Makassar telah terdaftar sebagai 100 Perguruan Tinggi terbaik dalam hal Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal. Ini harus diimplementasikan 5 tahun ke depan. 5. Memang membina Mahasiswa aktif sebanyak 1200-an setiap hari memerlukan keahliah dan keterampilan manajemen, terutama penerapan prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) yang harus mengawal pemberlakuan Quality Standard System (QSS) yang telah diterapkan sejak tahun 2003. Dan terlepas dari semua kebijakan yang diterapkan, yang jelas sivitas akademika membutuhkan pemantik motivasi untuk memacu pengembangan dan itu adalah tugas dan tanggung jawab manajerial AMI Veteran Makssar, Makassar, 12 Juni 2010 11

1