MEMULAI PENELITIAN KUALITATIF YANG BERKUALITAS. Bagian 1 : Penelitian dan Karya Tulis Ilmiah. Oleh : Heris Hendriana

dokumen-dokumen yang mirip
Jenis Karya Tulis Ilmiah. Makalah Laporan Buku Anotasi Bibliografi Skripsi Tesis Disertasi Artikel

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH

Bab 1 Konsep Karya Ilmiah [

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

06/11/12. Hipotesis. Hipotesis penelitian TUJUAN, HIPOTESIS DAN LITERATUR REVIEW

Pengantar Penulisan Ilmiah U M M I K A L S U M

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Menulis Artikel Ilmiah

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Bagaimana Cara Menulis Review Sebuah Artikel

TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TATA TULIS KARYA ILMIAH SEMESTER PENDEK

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

Mengapa perlu menulis karya ilmiah?

Oleh: Dudun Ubaedullah

PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI. Oleh M. Sarjan Fakultas Pertanian UNRAM 2009

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

DCH2G3 TEKNIK PRESENTASI DAN PELAPORAN

A. Konsep Dasar Karya Ilmiah

Pedoman Me review Paper Untuk Seminar dan Jurnal Ilmiah

III. LITERATUR REVIEW

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1 Oleh: Sudrajat, M. Pd. 2

Seminar Pendidikan Matematika

oleh Septia Sugiarsih, M.Pd. Disampaikan dalam Seminar Penelitian di SD Negeri Gedongkiwo Sabtu, 23 Juli 2011

SYARAT DAN JENIS KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Intelektual dan Penulisan Karya Ilmiah

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

Berpikir & Menulis Ilmiah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

BAB I. PENDAHULUAN BAB. II PANDUAN CRITICAL BOOK REVIEW / REPORT

ABDUL JAMIL, S.KOM., MM TATA TULIS KARYA ILMIAH TAHUN AKADEMIK 2016/

PELATIHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH & PENDAMPINGAN KARYA TULIS ILMIAH. Ir.Agung Astuti, M.Si Fak. Pertanian UMY

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1

Safitri Juanita, M.T.I. Metodologi Riset IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Oleh: Lia Yuliana, M.Pd

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

PANDUAN PELAKSANAAN PENUGASAN CRITICAL BOOK REPORT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

ANALISIS DATA. Tanggal : March 30, 2010 Dosen Pengasuh :

TEKNIK PENULISAN TULISAN & METODE ILMIAH YULYANA AURDIN, ST., M.ENG

ESSENTIALS OF RESEARCH DESIGN AND METHODOLOGY Rintania, 09/292890/PTK/06245 Ain Sahara, 10/308643/PTK/07002 Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan obyek penelitian atau pengumulan data yang bersifat kepustakaan.

ANALISIS KARYA TULIS (SKRIPSI) TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PERIODE 2008/2009 dan 2009/2010

Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia

METODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BAB 3 MASALAH PENELITIAN

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN SKRIPSI

Nama kelompok : Perbedaan secara umum Penelitian Eksperiman dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Ragam Bahasa Ilmiah

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1)

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

Jenis karya ilmiah berdasarkan sifatnya ada empat diantaranya: non-teknis konkret, teknis

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

Oleh: HARRY SULASTIANTO

RINGKASAN * Pengertian Ringkasan * Tujuan Membuat Ringkasan * Cara Membuat Ringkasan

Ringkasan Makalah Berjudul Conducting Research in IS

KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI SALAH SATU KARYA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh : Dra. Umi Chotimah, M. Pd

6/10/ MHS DAPAT MENJELASKAN APA YG DIMAKSUD PENELITIAN ILMIAH. 2. MHS DAPAT MENJELASKAN HUB PENELITIAN DGN PENGEMBANGAN IPTEK

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS

PKM-ARTIKEL ILMIAH (PKM-AI)

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

Fungsi Tinjauan Pustaka

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode,

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Denies Priantinah, SE., M.Si, Ak, CA

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

Intel Teach Program Assessing Projects

KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. lambang yang formal, sebab matematika bersangkut paut dengan sifat-sifat struktural

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAHASA TATA TULIS ILMIAH

Transkripsi:

MEMULAI PENELITIAN KUALITATIF YANG BERKUALITAS A. Penelitian Bagian 1 : Penelitian dan Karya Tulis Ilmiah Oleh : Heris Hendriana herishen@yahoo.com Secara umum seseorang disebut ilmuwan baik bidang eksakta maupun sosial apabila orang tersebut seorang peneliti, dengan demikian seseorang dikatakan ilmuwan apabila dia telah melakukan penelitan dan tentunya ahli dalam bidang yang digelutinya. Setiap ilmuwan dalam melakukan penelitian didasari adanya keingintahuan tentang kebenaran atau ketidakbenaran sesuatu. Rasa ingin tahu itu dapat menimbulkan keinginan mereka dalam melakukan penelitan dan memperdalam serta memperluas ilmu yang ditekuninya. Motivasi utama seseorang melakukan penelitian adalah karena keingintahuan. Rasa ingin tahu ini merupakan karakter dasar individu yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan. Keingintahuan itu tentu berhubungan dengan mencari kebenaran dan ketidakbenaran sesuatu hal. Masalahnya adalah pada cara individu melakukan prosedur untuk menemukan kebenaran atau ketidak benaran tersebut sehingga memuaskan rasa keingintahuannya dan meningkatkan tingkat kepercayaan pada kebenaran tersebut. Tingkat kepercayaan ini sebagai konsekuensi dari prosedur dalam melakukan pencarian kebenaran terhadap sesuatu. Semakin baik standar pencarian kebenaran maka semakin tinggi tingkat kepercayaan hasil pencarian kebenaran tersebut. Sebagai gambaran, ada tingkat kebenaran yang paling rendah yaitu dongeng. Sebagai contoh, Batu Akik tertentu jika dibawa sama pemiliknya menyebabkan disenangi banyak orang. Ketika ditanyakan kepada orang yang mengatakannya, dia bilang kata-kata tersebut kata orang lain. Jadi sumbernya katanya-katanya. Setingkat lebih tinggi dari dongeng adalah pengalaman dimana orang menganggap sesuatu itu benar karena dia mengalaminya sendiri. Selanjutnya adalah kewenangan, yaitu tingkat kebenaran yang didasarkan pada kekuasaan tertentu untuk mengatakan bahwa sesuatu itu benar atau tidak. Tingkat kebenaran yang lebih tinggi tingkatannya dari tiga kebenaran di atas adalah kebenaran yang diperoleh secara induktif, yaitu menyimpulkan sesuatu berdasarkan pada

kebenaran premis-premis sebelumnya yang bersifat khusus. Memperoleh kebenaran secara deduktif lebih tinggi tingkatannya dibandingkan keempat cara memperoleh kebenaran di atas. Memperoleh kebenaran secara deduktif artinya sesuatu dikatakan benar karena didasari oleh teori-postulat atau definisi sebelumnya yang mengatur kesimpulan secara umum. Metoda ilmiah merupakan salah satu prosedur memperoleh kebenaran yang paling tinggi tingkat kepercayaannya. Langkah-langkah metoda ilmiah meliputi menemukan masalah, mencari data-data yang berhubungan dengan masalah tersebut, melakukan dugaan sementara, menguji dugaan (hipotesis) dan menarik kesimpulan. Langkah-langkah tersebut di atas yang menyebabkan anggapan bahwa metoda ilmiah merupakan cara memperoleh kebenaran yang kebenarannya paling baik. Secara bahasa penelitian berarti mencari kembali yaitu mencari fakta-fakta baru untuk dikembangkan menjadi sebuah teori guna memperdalam atau memperluas ilmu tertentu denga menggunakan langkah-langkah metode ilmiah. Penelitian sendiri memiliki istilah lain yaitu research yang berasal dari kata re (kembali) dan search (mencari). Secara umum sebuah karya disebut hasil penelitian jika memiliki ciri-ciri penelitian sebagai berikut : 1. Bersifat ilmiah, maksudnya selalu mengikuti prosedur dan menggunakan bukti yang meyakinkan dalam bentuk fakta yang diperoleh secara objektif 2. Penelitian merupakan proses yang berjalan terus menerus dan berkesinambungan, karena hasil dari suatu penelitian selalu da[at disempurnakan 3. Memberikan konstribusi, artinya setiap penelitian harus memiliki unsure nilai tambah, sehingga ada hal baru yang dapat ditambahkan, substitusi ataupun komplementer pada penelitian atau pengetahuan sebelumnya. 4. Penelitian yang dilakukan harus dapat diuraikan dan sibuktikan dengan metode ilmiah dan memiliki kejelasan hubungan antar variabelnya. Dengan kata lain penelitian memiliki ciri yaitu analitis. Kualitas penelitian sangat dipengaruhi oleh instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Pada penelitian kualitatif peneliti merupakan salah satu instrument sehingga

perannya sangat penting, karena itu kelemahan pada penelitian kualitatif sebagian besar muncul karena kelemahan peneliti sendiri, hal-hal yang melemahkannya diantaranya : (1) Seberapa jauh peneliti mampu dan siap melakukan penelitian ke lapangan. (2) Kesiapan peneliti ini meliputi pemahaman metode penelitian kualitatif, wawasan atau keahlian terhadap bidang yang diteliti, dan kesiapan peneliti terjun ke objek yang akan diteliti baik kesiapan akademik maupun logistiknya. Kelemahan peneliti pemula dalam melakukan penelitian kualitatif biasanya : (1) mereka menganggap bahwa penelitian kualitatif seperti laporan pandangan mata atau laporan proyek dari lapangan tanpa analisis yang dalam, (2) belum menunjukan adanya korelasi antara pertanyaan penelitian, data lapangan dengan kesimpulan yang dihasilkan, (3) Peneliti belum siap terjun ke lapangan karena belum memahami instrument yang harus digunakan, focus penelitian dan apa yang harus mereka lakukan di lapangan, (4) belum memiliki standar variable yang terukur, hal ini disebabkan peneliti ketika menyusun rumusan masalah belum dirumuskan sedemikian rupa sehingga masalah tersebut dapat dipecahkan, masalahnya terbuka dan tidak bias dan seberapa petingkah masalah yang diteliti itu bagi kepentingan keilmuan atau umum. Tugas peneiliti kualitatif diantaranya : (1) menetapkan focus penelitian, (2) memilih informasi sebagai sumber data, (3) melakukan pengumpulan data, (3) menilai kualitas data, (4) menganalisis data, (5) menafsirkan data, (6) membuat kesimpulan atas temuannya. B. Karya Tulis Ilmiah Karya tulis yang dihasilkan seseorang atau kelompok dapat dibedakan menjadi dua kategori utama: karya tulis ilmiah dan karya tulis non-ilmiah. Karya tulis ilmiah merupakan tulisan atau susunan wacana yang ditulis seseorang atau kelompok dengan merujuk pada karakteristik keilmuan pada bidang ilmunya masing-masing, serta memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah. Secara lebih singkat, karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan metodologi yang benar.

Karya tulis ilmiah secara umum memiliki kekhasan dalam penyajiannya yang sistematis, bersifat objektif, bahasa yang digunakan merupakan bahasa formal, dan penalarannya ilmiah. Bentuk karya ilmiah diantaranya : laporan hasil penelitian, naskah untuk seminar, tulisan untuk penyelesaian studi (skripsi, tesis, disertasi), makalah, artikel jurnal dan laporan praktikum Karya tulis nonilmiah adalah tulisan yang dihasilkan oleh seseorang atau kelompok dengan tidak mengikuti kriteria penyajian fakta dan tidak mengikuti metodologi penulisan ilmiah. Jika fakta yang disajikan dalam karya tulis ilmiah merupakan fakta yang bersifat umum dan objektif, sedangkan fakta yang disajikan dalam karya tulis nonilmiah ini adalah fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang bersifat subjektif. Contoh karya tulis nonilmiah, antara lain: cerita pendek, novel, puisi, dan lain-lain. Ditinjau dari jenisnya, karya tulis ilmiah terdiri antara lain: makalah, artikel jurnal, presentasi poster (poster presentation) laporan, usulan/proposal penelitian, skripsi, tesis, disertasi. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, di bawah ini dibahas masing-masing jenis karya tulis ilmiah tersebut (kecuali usulan penelitian, skripsi, dan tesis akan dibahas dalam bab terpisah). 1. Makalah Makalah merupakan proyek atau karya tulis yang meringkas atau mendemonstrasikan penguasaan seorang/sekelompok mahasiswa terhadap suatu masalah, subjek, atau topik dalam mata kuliah tertentu. Makalah dibedakan menjadi dua jenis: makalah biasa (proper paper), dan makalah posisi (position paper). Makalah biasa secara deskriptif mengemukakan berbagai pandangan mengenai berbagai aliran pemikiran, teori, atau sudut pandang yang ada sedang dikaji. Dalam makalah biasa, mahasiswa tidak dituntut mengambil posisi tertentu dengan mendukung salah satu pemikiran/sudut pandang dan mengkritisi pemikiran lain. Sementara itu, makalah posisi adalah makalah yang lebih tinggi tingkatannya daripada makalah biasa. Dalam makalah posisi, penulis tidak hanya mengemukakan berbagai teori atau aliran pemikiran, tetapi juga menegaskan posisinya dalam mendukung dengan mengemukakan argumennya. Meskipun jenis makalah ini ditujukan kepada mahasiwa pasca sarjana (S1 dan S2), namun mahasiswa S1, terutama tingkat akhir, dibelajarkan menulis makalah posisi.

Ciri-ciri makalah posisi, di antaranya, posisi argumentatif dan jelas dalam pengertian bahwa posisi yang diambil penulis, tidak selalu benar, tetapi masuk di akal, didukung argument/data, dan layak dipertimbangkan, memiliki informasi latar belakang, mempunyai alasan yang bagus, bukti yang meyakinkan (fakta, statistic, testimony ahli, bukti anekdot, studi kasus, bukti teks, dll), sifat dipercaya (fair, jujur), menghargai posisi pihak lain. 2. Artikel Jurnal Artikel jurnal biasanya merupakan laporan kajian empirik (empirical studies), artikel tinjuan (review articles), artikel teori, artikel metodologis (methodological articles), studi kasus, dan tinjauan buku. Laporan kajian empirik merupakan laporan penelitian yang secara khas terdiri atas bagian-bagia yang menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian, yang setidaktidaknya terdiri atas: pendahuluan, metode, hasil, dan pembahasan. Dalam pendahuluan, penulis mengemukakan latar belakang masalah yang sedang dikaji, dan tujuan penelitian. Metode mendeskripsikan metode yang digunakan untuk melakukan penelitian. Hasil memilki dua cirri utama: deskripsi secara menyeluruh mengenai temuan temuan poko, dan presentasi temuan secara jelas dan singkat.. Pembahasan memuat rangkuman temuan utama, membahas masalah yang mungkin dengan penggunaan metode yang digunakan, membandingkan hasil temuan dengan penelitian sebelumnya, membahas implikasi ilmiah maupun praktis temuan penelitian, menyampikan kesimpulan, dan saran. Artikel tinjauan, termasuk meta-analisis, merupakan tinjauan kritis terhadap bahanbahan yang telah diterbitkan, Dengan mengorganisasi, mengintegrasikan, dan mengevaluasi bahan yang telah diterbitkan, penulis meninjau kemajuan penelitian saat ini terhadap kejelasan masalah. Dalam artikelini, penulis: mendefinisikan dan mengklarifikasi masalah; meringkas penelitian-penelitian sebelumnya untuk memberi informasi mengenai keadaan penelitian saat ini; mengidentifikasi hubungan, kontradiksi, kesenjangan, dan inkonsistensi dalam literatur;

menyarankan langkah selanjutnya dalam memecahkan masalah. Artikel teori merupakan karya tulis yang memanfaatkan literature penelitian yang ada untuk mengemukakan teori dalam disiplin ilmu tertentu. Artikel tinjauan dan artikel teori memiliki kemiripan, tetapi artikel teori mengemukakan informasi empirik hanya kalau.hal tersebut mempengaruhi isu-isu teori. Penulis melacak perkembangan teori untuk memperluas dan memperbaiki konstruk teori. Biasanya penulis menyampaikan teori baru. Secara bergantian, dia menganalisis teori yang ada, menunjukkan kesalah/kelemahan atau mendemonstrasikan kelebihan suatu teori atas teori lain. Dalam anlisisnya terhadap teori, penulis umumnya meneliti konsistensi eksternal dan internal, yaitu apakah teori tersebut berisi gagasan-gagasan yang saling bertentangan (self-contradictory) dan apakah teori dan pengamatan empirik saling bertentangan. Seperti disebutkan, meta analisis merupakan bagian dari artikel teori. Yang dimaksud meta-analisis di sini adalah kajian sistematis terhadap artikel-artikel riset dengan tujuan sampai kepada simpulan menyeluruh mengenai hubungan variabel bebas/kausal terhadap variabel terikat yang menjadi perhatian. Dalam riset empiric, meta-analisis berusaha menyerasikan dan melakukan kajian-kajian yang relative sama dan beragam, yang didasarkan pada metodologi, sampel, tingkat agregasi, dan prosedur statistic yang berbeda. Meta-analisis sesuai dengan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif, membantu memperjelas masalah-masalah yang sesuai yang dikemukakan, jawaban-jawaban yang mungkin dinilai, dan pemilihan metodologi kualitatif yang tepat. Meta-analisis merupakan bentuk riset yang mengajukan pemahaman ilmiahnya sendiri dan hasil meta-analisis secara rutin dipublikasikan secara berkala oleh jurnalilmiah. Artikel metodologis adalah karya tulis di mana pendekatan metodologis baru, modifikasi metode yang ada, dan pembahasan terhadap pendekatan kuantitatif dan data analisis dikemukakan kepada komunitas peneliti. Karya tulis ini berfokus pada pendekatan metodologis atau analisis data dan mengenalkan data empirik hanya sebagai ilustrasi terhadappendekatan. Lebih jauh, artikel metodologis memberi kesempatan kepada pembaca secara logis membandingkan pendekatan yang diusulkan dengan pendekatan alternative yang saat ini digunakan dan mengimplementasikan pendekatan tersebut.

Studi kasus merupakan karya tulis yang mendeskripsikan materi kasus yang diperoleh pada saat bekerja dengan seorang individu atau dengan sebuah organisasi untuk menggambarkan sebuah masalah, menunjukkan sarana untuk memecahkan masalah, atau menyoroti riset atau masalah teori yang dibutuhkan. Dalam menulis studi kasus, penulis harus menyeimbangkan antara materi penting yang bersifat ilustratif dengan materi kasus yang bersifat rahasia secara bertanggung jawab. Tinjauan buku merupakan karya tulis yang bertujuan mengenalkan buku yang baru terbit atau edisi baru kepada pembaca. Karya tulis ini mendekripsikan isi buku dan menyampaikan opini peninjau terhadap buku tersebut, terutama mengenai kualitas dan manfaatnya bagi pembaca. Tinjauan buku mencakup unsure-unsur, seperti deskripsi buku, jumlah halaman, jumlah bagian, bab, tingkat keterbacaannya, dan lain-lain. Menulis tinjaun buku dapat membantu mahasiswa mengembangkan penilaian kritis dan kemampuan menulis. 3. Laporan Laporan biasanya merujuk kepada rekaman/catatan atau deskripsi hasil secara rinci dan cermat terhadap pengalaman langsung, kajian empirik atau bacaan. Tujuan penulisan laporan adalah memberi informasi kepada pembaca perihal sesuatu, tanpa menyimpang, dan pada umumnya, tanpa memasukan opini penulis. Ada berbagai ragam bentuk laporan, di antaranya: laporan buku, laporan bab, laporan artikel jurnal, laporan kegiatan, seperti PLP (Praktek Latihan Profesi), KKN (Kelompok Kerja Nyata), annoted bibliography, dan lain-lain. Laporan buku secara singkat meringkas dan menyampaikan reaksi/respons terhadap sebuah buku. Berbeda dengan tinjauan buku, laporan buku hanya berusaha melaporkan apa yang dicakup oleh buku, mencerminkan secara singkat, dan barangkali tidak langsung, reaksi pembaca terhadap buku tersebut. Penekanannya bisanya pada aspek-aspek buku yang terkait langsung dengan materi pembahasan mata kuliah. Sebenarnya, laporan buku sering digunakan untuk membuktikan bahwa penulis telah menguasai pengetahuan dari membaca di luar wilayah subjeknya. Laporan bab adalah karya tulis yang berisi laporan atau kajian tentang isi suatu atau beberapa bab, atau bagian tertentu dari sebuah buku. Laporan artikel jurnal adalah laporan

yang berisi kajian tentang isi satu atau beberapa artikel jurnal yang dipilih. Mahasiswa dituntut akrab dengan jurnal-jurnal ilmiah, karena di dalamnya berisi perkembangan ilmu yang mutakhir. Bibliografi beranotasi (Annotated bibliography) mendes-kripsikan, memberi informasi publikasi, dan sewaktu-waktu mengevaluasi tiap-tiap karya pada daftar sumber. Ketika mahasiswa melakukan penelitian, mereka berkonsultasi dengan bibliografi beranotasi untuk mengevaluasi sumber-sumber yang mungkin. Mahasiswa mungkin diberi tugas menciptakan bibliografi beranotasi untuk menimbang manfaat yang mungkin dari suatu sumber, dan mendokumentasikan usaha pencariannya sehingga dosen bisa menilai kemampuan mahasiswa dalam menemukan, mendes-kripsikan, dan mengevaluasi sumber. Ada dua jenis karya tulis ini: bibliografi beranotasi deskriptif, dan bibliografi beranotasi evaluatif. Keduanya mungkin ringkas, berisi hanya frase, lebih formal, berisi kalimat dan paragraph. Karya ilmiah ini kadang-kadang didahului dengan kalimat yang menjelaskan ruang lingkupnya. Bibliografi beranotasi deskriptif hanya meringkas isi masing-masing karya, tanpa komentar atau penilaian. Biasanya singkat, sekedar cukup menangkap nilai rasa sebuah karya. Adapun, bibliografi beranotasi evaluatif mengemukakan opini mengenai suatu sumber, di samping juga, mendeskripsikan. Bibliografi beranotasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: pernyataan ruang lingkup, informasi bibliografis yang lengkap, deskripsi singat karya ilmiah, komentar yang relevan, dan penyajian yang konsisten. 4. Presentasi Poster Sebagai alternatif terhadap karya tulis tradisional, presentasi poster (poster presentation) memberi kesempatan kepada mahasiswa membagi hasil riset berbasis teks, penelitian eksperimen, atau hasil bacaannya dengan cara yang interaktif dan visual. Presentasi poster berkembang sebagai bagian dari pertemuan professional. Presentasi poster menekankan unsure visual yang didukung dengan informasi tulisan/cetak, dan memberi kesempatan peneliti/audiensi yang lain membahas karya tersebut dengan orang-orang yang berminat.