Hukum Jaminan Resi Gudang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LINGKUP RESI GUDANG. Bagian Kesatu Bentuk dan Sifat. Pasal 2

Beberapa Pengertian. Analisa Sistem Resi Gudang. Hakikat Resi Gudang 07/10/2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN RI. Nomor : 26/M-DAG/PER/6/2007. Tentang BARANG YANG DAPAT DISIMPAN DI GUDANG DALAM PENYELENGGARAAN SISTEM RESI GUDANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

UNDANG-UNDANG REPUBUK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sistem Resi Gudang Bagi Petani

Sistem Resi Gudang Memberdayakan Bangsa

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN SISTEM RESI GUDANG DI JAWA TENGAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2009 TENTANG SKEMA SUBSIDI RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BAB V PENYELESAIAN TRANSAKSI. Bagian Kesatu Penyerahan Barang. Pasal 25

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan umum usaha agribisnis di Indonesia, terutama yang berkaitan

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008

Lex et Societatis, Vol. V/No. 6/Ags/2017

BAPPEBTI Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. CoFTRA Commodity Futures Trading Regulatory Agency KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II PENERBITAN RESI GUDANG. Bagian Kesatu Umum. Pasal 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi masa kini terjadi persaingan yang semakin ketat. Era

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN SISTEM RESI GUDANG

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 08/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Usahatani di Indonesia

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 12/BAPPEBTI/PER-SRG/5/2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tujuan tersebut di cita-citakan dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2013 TENTANG

TANGGAPAN TERHADAP MATERI PRESENTASI PROF.DR. ACHMAD SURYANA BERJUDUL: 15 TAHUN DINAMIKA KETAHANAN PANGAN INDONESIA 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

ANALISIS KINERJA DAN POTENSI SISTEM RESI GUDANG UNTUK SUMBER PEMBIAYAAN, STABILISASI HARGA DAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG DAN KEDELAI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III KELEMBAGAAN. Bagian Kesatu Umum. Pasal 19. Bagian Kedua Badan Pengawas. Pasal 20

BAB II. Makkah). h. 4/460

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS MENGENAI HAK JAMINAN RESI GUDANG DAN PERMASALAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. didukung dengan kondisi wilayah Indonesia yang memiliki daratan luas, tanah

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN SISTEM RESI GUDANG

BAB V PENUTUP. polis asuransi jiwa di PT Asuransi Jiwasraya Cabang Yogyakarta ini

BAB VI KELEMBAGAAN. Bagian Kesatu Umum. Pasal 34

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERAN DAN FUNGSI COVERNOTE NOTARIS PADA PERALIHAN KREDIT (TAKE OVER) PADA BANK

BAB 4 SISTEM RESI GUDANG SEBAGAI JAMINAN KREDIT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidus

HAK MILIK ATAS RUMAH SEBAGAI JAMINAN FIDUSIA

No. 1/5/DPNP Jakarta, 10 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH

BAB IV PEMBAHASAN. Realisasi Tunggakan Pajak yang Lunas Pada Kantor Pelayanan Pajak

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

JASA DAN LAYANAN PERBANKAN DALAM LALU LINTAS KEUANGAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

ANALISIS EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI SISTEM RESI GUDANG (SRG) KOMODITI JAGUNG

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 42 TAHUN 1999 (42/1999) TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SISTEM RESI GUDANG SEBAGAI ALTERNATIP SUMBER PEMBIAYAAN UNTUK KOMODITAS PERTANIAN. Anggo Doyoharjo, SH MH Fakultas Hukum Unisri Surakarta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

Hak Tanggungan. Oleh: Agus S. Primasta 2

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/13/PBI/2008 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. memperoleh bahan pangan dengan cara mendayagunakan tanah, lebih dari itu tanah juga

BAB 2 PROSEDUR PELAKSANAAN JAMINAN RESI GUDANG SERTA PERANAN NOTARIS DALAM PROSES TERSEBUT 2.1 LEMBAGA JAMINAN DAN RESI GUDANG SEBAGAI JAMINAN

ASAS PUBLISITAS PADA HAK JAMINAN ATAS RESI GUDANG

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

3 Lihat UU No. 4 Tahun 1996 (UUHT) Pasal 20 ayat (1) 4 Sudarsono, Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hal. 339

OUTLOOK 2015 SISTEM RESI GUDANG DAN PASAR LELANG KOMODITAS

Pembebanan Jaminan Fidusia

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Nomor :..., Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan sebagai Pengelola Gudang...

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM RESI GUDANG KOMODITI LADA

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PMK.05/2015 TENTANG TINGKAT SUKU BUNGA DAN PENATAUSAHAAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

PENJUALAN DIBAWAH TANGAN TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA SEBAGAI PENYELESAIAN KREDIT NARATAMA BERSADA CABANG CIKUPA, KABUPATEN

TINJAUAN TERHADAP RUU TENTANG HIPOTEK KAPAL *) Oleh: Dr. Ramlan Ginting, S.H., LL.M **)

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang TUJUAN KEPAILITAN TUJUAN KEPAILITAN. 22-Nov-17

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROSEDUR PENCATATAN PIUTANG KLAIM PADA KARYAWAN DI PERUM BULOG JAKARTA

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO. 15/17/PBI/2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA

Transkripsi:

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA- MALANG Hukum Jaminan Resi Gudang Oleh Herlindah, SH, M.Kn hmp://herlindahpepr.lecture.ub.ac.id 1 Pokok Bahasan: A. Latarbelakang B. IsPlah dan PengerPan C. Urgensi dan Manfaat Resi Gudang D. Dasar Pengaturan RG E. Pihak yang terlibat dalam RG F. Objek RG G. Syarat dan Prosedur Penjaminan Resi Gudang 2 1

A. Latarbelakang Turunnya harga saat panen raya sbg efek dari besarnya pasokan dibanding dengan kemampuan pasar untuk menyerapnya. era perdagangan bebas dimana harga dipengaruhi oleh situasi global. Petani butuh dana/modal untuk keberlangsungan usahanya tetapi tetap ingin menjual hasil panen dengan harga terbaik Kebutuhan pihak Bank untuk menyalurkan dananya agar berputar. Petani butuh gudang untuk menyimpan hasil panennya 3 B. IsPlah dan PengerPan Gudang: semua ruangan yang Pdak bergerak dan Pdak dapat dipindah- pindahkan dengan tujuan Pdak dikunjungi oleh umum, tetapi untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan barang yang dapat diperdagangkan secara umum dan memenuhi syarat- syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri. 4 2

Resi Gudang: dokumen bukp kepemilikan atas barang yang disimpan di Gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang Sistem Resi Gudang: kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi Resi Gudang Barang: sepap benda bergerak yang dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu dan diperdagangkan secara umum. 5 Hak Jaminan atas Resi Gudang, yang selanjutnya disebut Hak Jaminan: hak jaminan yang dibebankan pada Resi Gudang untuk pelunasan utang, yang memberikan kedudukan untuk diutamakan bagi penerima hak jaminan terhadap kreditor yang lain 6 3

C. Urgensi dan Manfaat Resi Gudang Resi gudang merupakan salah satu bentuk sistem tunda jual yang menjadi alternapf dalam meningkatkan nilai tukar petani. Di era perdagangan bebas seperp sekarang ini resi gudang sangat diperlukan untuk membentuk petani menjadi petani pengusaha dan petani mandiri. Sistem Resi Gudang bisa memangkas pola perdagangan komodip pertanian sehingga petani bisa mendapatkan peningkatan harga jual komodip. 7 Sistem Resi Gudang bukan hanya bermanfaat bagi petani tapi juga bermanfaat bagi perbankan,dunia usaha dan juga bagi Pemerintah sendiri. 1. Ikut menjaga kestabilan dan keterkendalian harga komodip. 2.Memberikan jaminan modal produksi karena adanya pembiayaan dari lembaga keuangan. 3.Keleluasaan penyaluran kredit bagi perbankan yang minim resiko. 4.Ada jaminan ketersediaan barang. 8 4

5. Ikut menjaga stok nasional dalam rangka menjaga ketahanan dan ketersediaan pangan nasional. 6. Lalu lintas perdagangan komodip menjadi lebih terpantau. 7. Bisa menjamin ketersediaan bahan baku industri khususnya agroindustri. 8. Sistem resi gudang mampu melakukan efisiensi baik logispk maupun distribusi. 9. Sistem resi gudang mampu memberikan kontribusi fiskal kepada Pemerintah. 10. Mendorong tumbuhnya industri pergudangan dan bidang usaha yang terkait dengan SRG lainnya. 9 D. Dasar Pengaturan RG UU No. 9 Th 2006 tentang Resi Gudang UU No. 9 Th 2011 tentang Perubahan UU 9/06 tentang Resi Gudang PP No. 36 Th 2007 Mg Pelaksanaan UU 9/06 Permendag No.26/M- Dag/Per/6/2007 Permendag No.37/M- Dag/Per/11/2011 PBI No.9/6/PBI/2007 Mg Perubahan kedua atas PBI No.7/2/PBI/2005 Mg Penilaian Kualitas AkPva Bank Umum 10 5

E. Pihak yang terlibat dalam RG 1. Petani adalah pihak yang memproduksi dan yang akan menyimpan hasil produksinya di gudang penyimpanan 2. Kelompok tani adalah lembaga yang akan mengkoordinir hasil panen anggotanya untuk disimpan di gudang penyimpanan guna mendapatkan resi gudang sebagai bukp atas barang yang disimpan. 11 3. Pengelola gudang adalah pihak yang melakukan usaha pergudangan, yang melakukan penyimpanan, pemeliharaan dan pengawasan barang yang disimpan oleh pemilik barang.pengelola gudang berhak menerbitkan Resi Gudang.Pengelola gudang dipersyaratkan harus berbentuk badan usaha yang berbadan hukum dan telah mendapat persetujuan dari pengawas.pengelola gudang wajib membuat perjanjian pengelolaan secara tertulis dengan pemilik barang atau kuasanya,yang sekurang- kurangnya memuat idenptas serta hak dan kewajiban para pihak, jangka waktu penyimpanan,deskripsi barang dan asuransi. 12 6

4. Lembaga Penilaian Kesesuaian adalah suatu lembaga terakreditasi yang melakukan kegiatan penilaian untuk membukpkan bahwa persyaratan tertentu mengenai produk, sistem, prosesdan SDM yang dimiliki sudah sesuai dengan standar. 5. Pusat registrasi adalah bertugas melakukan akpfitas pencatatan,penyimpanan, pengalihan, pembebanan hak jaminan,pelaporan serta penyediaan sistem dan jaringan informasi. 13 6. Lembaga keuangan atau Bank 7. Badan Pengawas Resi Gudang adalah Lembaga yang diberi wewenang untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan pelaksanaan sistem resi gudang 14 7

F. Objek RG Ada 9 KomodiP: Gabah, Beras, Jagung, Kopi, Kako, Lada, Karet, Rumput Laut (Permendag No.26/M- Dag/Per/2007) dan Rotan (Permendag No.37/M- Dag/Per/2011) 15 G. Syarat dan Prosedur Penjaminan Resi Gudang Benda bergeraknya Minimal memenuhi 3 syarat: 1. memiliki daya simpan paling sedikit 3 (Pga) bulan; 2. memenuhi standar mutu tertentu; dan 3. jumlah minimum barang yang disimpan. 16 8

Pasal 5 UU 9/06: Resi Gudang harus memuat sekurang- kurangnya: judul Resi Gudang; jenis Resi Gudang, yaitu Resi Gudang Atas Nama atau Resi Gudang Atas Perintah; nama dan alamat pihak pemilik barang; lokasi gudang tempat penyimpanan barang; tanggal penerbitan; nomor penerbitan; waktu jatuh tempo; deskripsi barang; biaya penyimpanan; tanda tangan pemilik barang dan Pengelola Gudang; dan nilai barang berdasarkan harga pasar pada saat barang dimasukkan ke dalam Gudang. 17 18 9

Resi Gudang dapat dijaminkan: Pasal 4 UU 9/06 (1) Resi Gudang dapat dialihkan, dijadikan jaminan utang, atau digunakan sebagai dokumen penyerahan barang. (2)Resi Gudang sebagai dokumen kepemilikan dapat dijadikan jaminan utang sepenuhnya tanpa dipersyaratkan adanya agunan lainnya. 19 Penerbitan Resi Gudang Pasal 6 (1) Se@ap pemilik Barang yang menyimpan barang di Gudang berhak memperoleh Resi Gudang. (2) Pengelola Gudang menerbitkan Resi Gudang untuk se@ap penyimpanan barang setelah pemilik barang menyerahkan barangnya. 20 10

Pengalihan Resi Gudang Pasal 8 (1) Pengalihan Resi Gudang Atas Nama dilakukan dengan akta auten@k. (2) Pengalihan Resi Gudang Atas Perintah dilakukan dengan endosemen yang disertai penyerahan Resi Gudang. (3) Pihak yang mengalihkan Resi Gudang wajib melaporkan kepada Pusat Registrasi, (4) Resi Gudang yang telah jatuh tempo @dak dapat dialihkan. 21 Pasal 10 (1) Penerima pengalihan Resi Gudang memperoleh hak atas dokumen dan barang. (2) Pihak yang mengalihkan Resi Gudang memberikan jaminan kepada penerima pengalihan bahwa: Resi Gudang tersebut asli; penerima pengalihan dianggap Pdak mempunyai pengetahuan atas sepap fakta yang dapat mengganggu keabsahan Resi Gudang; pihak yang mengalihkan mempunyai hak untuk mengalihkan Resi Gudang; penerima pengalihan selanjutnya dibebaskan dari segala tanggung jawab atas kesalahan pengalihan Pemegang Resi Gudang terdahulu; dan proses pengalihan telah terjadi secara sah sesuai dengan undang- undang. 22 11

Sebab Pengalihan: Pasal 11 Pengalihan Resi Gudang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2) dapat terjadi karena: pewarisan; hibah; jual beli; dan/atau sebab- sebab lain yang dibenarkan undang- undang, termasuk pemilikan barang karena pembubaran badan usaha yang semula merupakan Pemegang Resi Gudang. 23 Hak Jaminan Pasal 12 (1) Perjanjian Hak Jaminan merupakan perjanjian ikutan dari suatu perjanjian utang- piutang yang menjadi perjanjian pokok. (2) Se@ap Resi Gudang yang diterbitkan hanya dapat dibebani satu jaminan utang. Pasal 13 Penerima Hak Jaminan harus memberitahukan perjanjian pengikatan Resi Gudang sebagai Hak Jaminan kepada Pusat Registrasi dan Pengelola Gudang. 24 12

Pasal 14 (1) Pembebanan Hak Jaminan terhadap Resi Gudang dibuat dengan Akta Perjanjian Hak Jaminan, (2) Perjanjian Hak Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang- kurangnya memuat: idenptas pihak pemberi dan penerima Hak Jaminan; data perjanjian pokok yang dijamin dengan Hak Jaminan; spesifikasi Resi Gudang yang diagunkan; nilai jaminan utang; dan nilai barang berdasarkan harga pasar pada saat barang dimasukkan ke dalam Gudang. 25 Hapusnya Jaminan Pasal 15 Hak Jaminan yang dimiliki oleh penerima Hak Jaminan hapus karena hal- hal sebagai berikut: 1. hapusnya utang pokok yang dijamin dengan Hak Jaminan dan; 2. pelepasan Hak Jaminan oleh penerima Hak Jaminan. 26 13

Pasal 16 (1) Apabila pemberi Hak Jaminan cedera janji, penerima Hak Jaminan mempunyai hak untuk menjual objek jaminan atas kekuasaan sendiri melalui lelang umum atau penjualan langsung. (2) Penerima Hak Jaminan memiliki hak untuk mengambil pelunasan piutangnya atas hasil penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah dikurangi biaya penjualan dan biaya pengelolaan. (3) Penjualan objek jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan atas sepengetahuan pihak pemberi Hak Jaminan. 27 14