IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

dokumen-dokumen yang mirip
TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan

PENJEJAKAN POSISI BOLA PADA MODUL PHYCORE IMX31 MENGGUNAKAN EMBEDDED OPENCV

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

Perancangan Sistem Identifikasi Barcode Untuk Deteksi ID Produk Menggunakan Webcam

APLIKASI ABSENSI KULIAH BERBASIS IDENTIFIKASI WAJAH MENGGUNAKAN METODE GABOR WAVELET

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

Penjejakan Posisi Bola Pada Modul Phycore IMX31 Menggunakan Embedded OpenCV

BAB II DASAR TEORI. CV Dokumentasi CV berisi pengolahan citra, analisis struktur citra, motion dan tracking, pengenalan pola, dan kalibrasi kamera.

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006

BOARDING HOUSE SECURITY SYSTEM BERBASIS IMAGE PROCESSING DAN SMS GATEWAY

Gambar 4.1 Diagram Percobaan

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

DETEKSI WAJAH METODE VIOLA JONES PADA OPENCV MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PYTHON

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Bab III Perangkat Pengujian

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi

IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT MENGGUNAKAN METODA BACKPROPAGATION

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015.

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL

Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG DAN IMPLEMENTASI PATTERN RECOGNITION PADA GARIS TELAPAK TANGAN UNTUK AKSES KEAMANAN PINTU

PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI

Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

One picture is worth more than ten thousand words

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram iris dan diteruskan ke bagian retina mata.

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

SAMPLING DAN KUANTISASI

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA SEBAGAI PENDETEKSI JARI PADA VIRTUAL KEYPAD

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan Februari 2014 sampai dengan Juli 2014 di

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

IDENTIFIKASI CITRA BILANGAN DESIMAL 0-9 BERBASIS LEARNING VECTOR QUANTIZATION SECARA REAL TIME

BAB 2 LANDASAN TEORI

OTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Pembaca Teks Bahasa Indonesia Otomatis Menggunakan Kamera Web Dengan Metode Integral Proyeksi

ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

Perbaikan Citra X-ray Gigi Menggunakan Contrast Stretching

Tracking Arah Gerakan Telunjuk Jari Berbasis Webcam Menggunakan Metode Optical Flow

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, hal ini membuktikan bahwa pengenalan pola sangatlah penting terutama dalam

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Prototype Sistem Pengendalian Kualitas Level Isi Pada Produk Minuman Kemasan Dalam Botol

III. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pola interferensi pada interferometer Michelson

Mengubah Citra Berwarna Menjadi Gray Scale dan Citra biner

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

MENGHITUNG JUMLAH JARI PADA CITRA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RUANG WARNA YCBCR DAN TEKNIK DETEKSI KONTUR SKRIPSI. Disusun oleh :

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

BAB II TEORI PENUNJANG

TUGAS AKHIR FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE VIOLA & JONES

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

Transkripsi:

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME Hendy Mulyawan, M Zen Hadi Samsono, Setiawardhana Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus PENS-ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya. Telp : +62+31+59472; Fax. +62+31+594611 Email : hendymulyawan@gmail.com Abstrak - Dengan kemajuan teknologi pengolahan citra digital ( Digital Image Processing ) yang semakin pesat, maka dapat mempermudah kehidupan manusia, dan dewasa ini banyak aplikasi yang dapat menerapkannya, dalam berbagai bidang. Pengolahan citra (image processing) adalah teknik mengolah citra yang mentransformasikan citra masukan menjadi citra lain agar keluaran memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan kualitas citra masukan. Pengolahan citra sangat bermanfaat, diantaranya adalah untuk meningkatkan kualitas citra, menghilangkan cacat pada citra, mengidentifikasi objek, penggabungan dengan bagian citra yang lain. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, maka diharapkan adanya suatu aplikasi yang dapat menangkap suatu obyek yang ada di depan kamera bisa mengidentifikasi jenis objek serta melakukan tracking objek secara realtime. Dengan menggunakan webcam akan melakukan pengambilan citra sehingga akan didapatkan gambar objek. Kemudian gambar objek diproses menggunakan metode template matching untuk mengidentifikasi dan melakukan tracking gambar objek tersebut. Setelah didapatkan citra gambar objek kemudian proses selanjutnya adalah membandingkan dengan database. Apabila cocok dengan database, maka output yang dihasilkan berupa suara yang sesuai dengan gambar objek. Hasil dari proyek akhir ini bertujuan untuk membuat software yang dapat mengidentifikasi dan melaukan tracking objek secara real-time, Dari hasil pengujian sistem diperoleh presentase keberhasilan pada siang hari dalam ruangan sebesar 54.4% dengan range jarak terbaik antara 9cm hingga 16cm, sedangkan untuk luar ruangan sebesar 34.% dengan jarak terbaik antara 9cm hingga 13cm. Dan untuk malam hari dalam ruangan dengan tingkat keberhasilan tertinggi mencapai 59.94% dengan jarak terbaik 3cm hingga cm, sedangkan untuk luar ruangan dengan presentase terendah yaitu 52.16% dengan jarak terbaik antara 3cm hingga 13cm. Kata Kunci : Image Processing, Template Matching, OpenCV. 1. PENDAHULUAN Dengan kemajuan ilmu teknologi pengolahan citra digital ( Digital Image Processing ) yang semakin pesat, maka dapat mempermudah kehidupan manusia, dan dewasa ini banyak aplikasi yang dapat menerapkannya, dalam berbagai bidang. Pengolahan citra (image processing) adalah teknik mengolah citra yang mentransformasikan citra masukan menjadi citra lain agar keluaran memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan kualitas citra masukan. Pengolahan citra sangat bermanfaat, diantaranya adalah untuk meningkatkan kualitas citra, menghilangkan cacat pada citra, mengidentifikasi objek, penggabungan dengan bagian citra yang lain. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, maka diharapkan adanya suatu aplikasi yang dapat menangkap suatu obyek yang ada di depan kamera bisa mengidentifikasi jenis objek serta melakukan tracking objek secara real-time. Metode pendefinisian tracking objek yang di aplikasikan pada proyek akhir ini yaitu dengan menggunakan metode template matching serta software pendukung yaitu open cv. Tujuan digunakannya metode template matching dengan perbandingan ini adalah untuk memudahkan penggguna dalam tracking objek secara sederhana dan tidak terlalu rumit. Ada beberapa tahapan dalam proses tracking objek ini diantaranya yaitu proses pengambilan gambar dari webcam untuk database gambar yang dimaksudkan, kemudian proses cropping gambar untuk memisahkan background dengan objek yang dimaksudkan, dan kemudian proses matching antara gambar database dengan gambar yang ditangkap oleh webcam secara real-time, sehingga program dapat membandingkan gambar database yang tersimpan dengan gambar yang ditangkap dari webcam. Apabila cocok dengan database, maka output yang dihasilkan berupa suara yang sesuai dengan gambar objek. Hasil dari proyek akhir ini bertujuan untuk membuat software yang dapat mengidentifikasi dan melaukan tracking objek secara real-time,

sehingga dapat membantu para pengguna software dalam mendefinisikan objek disekitarnya menggunakan teknologi yang lebih modern. 2. TUJUAN Tujuan dari Proyek Akhir adalah membuat software aplikasi real time, yang dapat mengidentifikasi suatu obyek dengan menggunakan sebuah kamera berbasis images processing secara real-time. Output dari aplikasi ini berupa suara. Software ini berguna untuk pengawasan cctv, dan melakukan proses identifikasi jika dikembangkan lebih lanjut. 3. TEORI PENUNJANG 3.1 Pengertian Citra Digital A. Pengolahan Citra (Image Processing) Pengolahan citra atau Image Processing adalah suatu sistem dimana proses dilakukan dengan masukan (input) berupa citra (image) dan hasilnya (output) juga berupa citra (image). Pada awalnya pengolahan citra ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas citra, namun dengan berkembangnya dunia komputasi yang ditandai dengan semakin meningkatnya kapasitas dan kecepatan proses komputer, serta munculnya ilmuilmu komputer yang memungkinkan manusia dapat mengambil informasi dari suatu citra maka image processing tidak dapat dilepaskan dengan bidang computer vision. B. Citra Digital Citra atau image adalah angka, dari segi estetika, citra atau gambar adalah kumpulan warna yang bisa terlihat indah, memiliki pola, berbentuk abstrak dan lain sebagainya. Citra dapat berupa foto udara, penampang lintang (cross section) dari suatu benda, gambar wajah, hasil tomografi otak dan lain sebagainya. Dari segi ilmiah,citra adalah gambar 3-dimensi (3D) dari suatu fungsi, biasanya intensitas warna sebagai fungsi spatial x dan y. Di komputer, warna dapat dinyatakan, misalnya sebagai angka dalam bentuk skala RGB. Karena citra adalah angka, maka citra dapat diproses secara digital. C. Model Citra Oleh karena citra merupakan matrik dua dimensi dari fungsi intensitas cahaya, maka referensi citra menggunakan dua variabel yang menunjuk posisi pada bidang dengan sebuah fungsi intensitas cahaya yang dapat dituliskan sebagai f(x,y) dimana f adalah nilai amplitudo pada koordinat spasial (x,y). Karena cahaya merupakan salah satu bentuk energi, f(x,y) tidak berharga nol atau negatif dan merupakan bilangan berhingga, yang dalam pernyataan matematis adalah sebagai berikut, < f(x.y). Gambar 1. Sistim koordinat citra diskrit C. RGB Untuk citra berwarna maka digunakan model RGB (Red-Green-Blue), satu citra berwarna dinyatakan sebagai 3 buah matrik grayscale yang berupa matrik untuk Red (R-layer), matrik Green (G-layer) dan matrik untuk Blue(B-layer).R-layer adalah matrik yang menyatakan derajat kecerahan untuk warna merah (misalkan untuk skala keabuan -255, nilai menyatakan gelap (hitam) dan 255 menyatakan merah. G-layer adalah matrik yang menyatakan derajat kecerahan untuk warna hijau, dan B-layer adalah matrik yang menyatakan derajat kecerahan untuk warna biru. Dari definisi tersebut, untuk menyajikan warna tertentu dapat dengan mudah dilakukan, yaitu dengan mencampurkan ketiga warna dasar RGB. Gambar 2 Komposisi Warna RGB D. Grayscale ( Derajat Keabuan ) Proses awal yang banyak dilakukan dalam image processing adalah mengubah citra berwarna menjadi citra grayscale, hal ini digunakan untuk menyederhanakan model citra. Seperti dijelaskan didepan, citra berwarna terdiri 3 layer matrik yaitu R-layer, G-layer, B-layer. Sehingga untuk melakukan proses selanjutnya tetap diperhatikan 3 layer diatas. E. Thresholding Thresholding merupakan konversi citra hitam putih ke citra biner dilakukan dengan cara mengelompokkan nilai derajat keabuan setiap pixel kedalam 2 kelas, hitam dan putih. Pada citra hitam putih terdapat 256 level, artinya mempunyai skala sampai 255 atau [,255], dalam hal ini nilai intensitas menyatakan hitam, dan nilai intensitas 255 menyatakan putih, dan nilai antara sampai 255 menyatakan warna keabuan yang terletak antara hitam dan putih. 3.2 Template Matching Template matching adalah sebuah teknik dalam pengolahan citra digital untuk menemukan bagian-bagian kecil dari gambar yang cocok dengan template gambar. Energi cahaya yang terpancar dari suatu bentuk mengena pada retina

mata dan diubah menjadi energi neural yang kemudian dikirim ke otak. Selanjutnya terjadi pencarian di antara template - template yang ada. Jika sebuah template ditemukan sesuai (match ) dengan pola tadi, maka subjek dapat mengenal bentuk tersebut. Setelah kecocokan antara objek dan template terjadi, proses lebih lanjut dan interpretasi terhadap objek bisa terjadi. 3.3 OpenCV OpenCV adalah singkatan dari Open Computer Vision, yaitu suatu library gratis yang dikembangkan oleh Intel Corporation yang di khususkan untuk melakukan image prosessing. Tujuaannya adalah agar komputer mempunyai kemampuan yang mirip dengan cara pengolahan visual pada manusia. OpenCv mempunyai API (Aplication Programming Interface) untuk High level maupun low level, terdapat fungsi2 yang siap pakai, baik untuk loading, saving, akuisisi gambar maupun video. 2. Keberhasilan Program dapat melakukan tracking objek benda yang dimaksud. 5. Experiment Dan Analisa Sistem Perancangan sistem pada proyek akhir ini meliputi: 1. Melakukan instalasi library opencv. 2. Melakukan konfigurasi library opencv dengan software microsoft visual C++. 3. Melakukan include file-file library yang akan digunakan pada opencv pada pemrograman Image Processing. 4. Pemrograman kombinasi antara opencv dan C/C++ yang digunakan. 7. PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM SECARA KESELURUHAN 4. METODOLOGI 1. Perancangan Sistem Pembuatan sistem untuk mengidentifikasi objek, menggunakan webcam yang disambungkan ke PC (Personal Komputer) untuk menangkap gambar secara realtime, kemudian gambar diolah menggunakan metode template matching berbasis image processing, dengan cara membandingkan image database yang telah dibuat dengan pengambilan gambar secara real time. sehingga komputer dapat mengidentifikasi dan melakukan tracking objek tersebut. 2. Perancangan Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak Pada sub bab ini akan dijelaskan bahan dan alat apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan system proyek akhir ini, diantaranya meliput : 1. Notebook Compaq Presario V396TU dengan spesifikasi RAM 1526MB RAM, Intel(R) Pentium(R) Dual CPU T23 @ 1,86GHz 2. Kamera Logitech Pro 9, 8 Mega Pixel 3. Software OpenCV, Visual Studio C++ 28. Gambar 3. Blok Diagram Sistem Keseluruhan 3. Pembuatan dan Pengujian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. Dari hasil perancangan dilakukan realisasi pembuatan perangkat lunak. Dan diadakan pengujian masing-masing bagian dari perangkat lunak tersebut sebelum dilakukan integrasi. 4. Integrasi Pengujian Sistem Integrasi pengujian sistem guna mengetahui permasalahan-permasalahan yang mungkin muncul diantara lain pengujian : 1. Keberhasilan Capture objek untuk image pembanding pada database objek.

Botol Pengharum Gelas Besar Gelas Kecil Kotak Kopi Mizone Flowchart START Webcam Mengambil Image Objek Image objek diproses 1 16 6 2 Maksimum Image sama dengan database, tracking objek sukses N Output berupa suara END Y Gambar 4. Flowchart Sistem Penjelasan flowchart diatas, dijelaskan untuk melakukan proses tracking objek, diperlukan adanya gambar pembanding, yang berguna untuk proses tracking object. Jika Object tidak ditemukan, maka tracking object tidak berhasil, dan kembali kepada proses load image untuk membandingkan image yang ada pada database, dengan Load image secara real time. 5. ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN 1. Pengujian Pada Siang Hari 2 1 16 6 2 Maksimu m Gambar 6. Grafik Pengujian Siang Hari Luar Ruang Ketika pengujian pada siang hari dan berada dalam ruangan, untuk tracking objek jarak maksimum yang bisa dilakukan sampai 19cm yaitu pada objek gelas besar. Dan ketika pengujian dilakukan pada malam hari jarak maksimum yang dapat dilakukan untuk mentracking objek adalah sebesar 16cm.Adanya perbedaan jarak disebabkan karena diluar ruangan mendapatkan cahaya dari sinar matahari lebih banyak daripada didalam ruangan. Dengan adanya cahaya yang terlalu banyak membuat tracking objek tidak sempurna. 2. Pengujian pada Malam Hari 2 1 16 6 2 Maksimu m Gambar 7. Grafik Pengujian Malam Hari Dalam ruang Gambar 5. Grafik Pengujian Siang Hari Dalam Ruang

1 16 6 2 Maksimum Gambar 8. Grafik Pengujian Malam Hari Luar ruang Ketika pengujian dilakukan pada malam hari dan berada dalam ruangan, untuk tracking objek jarak maksimum yang bisa dilakukan sampai 19cm yaitu pada objek gelas besar. Dan ketika pengujian dilakukan pada malam hari dan berada di luar ruangan jarak maksimum yang dapat dilakukan untuk tracking objek adalah sebesar 16cm.Adanya perbedaan jarak disebabkan karena diluar ruangan mendapatkan kurang cahaya sehingga semakin jauh objek semakin tidak terdeteksi oleh kamera. Sedangkan ketika dalam ruangan, mendapatkan cahaya yang cukup sehingga objek dapat tertracking jelas oleh kamera. 3. Analisa Sistem Keseluruhan Dari hasil pengujian tracking objek dengan satu benda diperoleh presentase keberhasilan pada siang hari dalam ruangan sebesar 54.4% dengan range jarak terbaik antara 9cm hingga 16cm, sedangkan untuk luar ruangan sebesar 34.% dengan jarak terbaik antara 9cm hingga 13cm. Dan untuk malam hari dalam ruangan dengan tingkat keberhasilan tertinggi mencapai 59.94% dengan jarak terbaik 3cm hingga cm, sedangkan untuk luar ruangan dengan presentase yaitu 52.16% dengan jarak terbaik antara 3cm hingga 13cm. Pengujian tracking objek dengan lima benda secara langsung yang dilakukan pada siang hari, hasil pengujian yang dilakukan dari dalam ruangan didapatkan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan hasil pengujian yang dilakukan di luar ruangan yaitu antara 9cm sampai dengan 11cm, sedangkan pada luar ruangan hanya jarak 9 cm yang dapat melakukan tracking objek dengan baik. Kemudian ketika pengujian dilakukan pada malam hari, hasil pengujian yang dilakukan dari dalam ruangan didapatkan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan hasil pengujian yang dilakukan di luar ruangan yaitu antara 9cm sampai dengan cm, sedangkan pada luar ruangan hanya jarak 9 cm yang dapat melakukan tracking objek dengan baik. Perbedaan hasil pengujian baik yang dilakukan pada siang hari maupun malam hari dipengaruhi oleh intensitas cahaya. 6. KESIMPULAN Dari uji coba yang dilakukan, dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Penentuan posisi dan jarak webcam dengan objek dan pencahayaan memiliki pengaruh besar dalam pengenalan objek, untuk itu dibutuhkan pengaturan kamera dan pencahayaan yang cukup. 2. Pengenalan image dengan metode Template Matching ini dapat mengidentifikasi dan mentracking 5 objek secara langsung. 3. Pada pengujian tracking objek ini, sangat berpengaruh terhadap beberapa hal, diantaranya berpengaruh dengan cropping objek pada saat awal pengenalan image yang digunakan untuk database, pencahayaan, dan kesamaan bentuk objek. 4. Pengujian yang dilakukan dalam ruangan memperoleh tingkat keberhasilan yang lebih tinggi yaitu 59.94% daripada ketika pengujian dilakukan diluar ruangan yaitu 52.16%. 5. Ketika diluar ruangan jarak maksimum yang dapat dilakukan untuk tracking objek sebesar 16cm, sedangkan jarak maksimum yang dapat dilakukan untuk tracking objek didalam ruangan 19cm. 7. DAFTAR PUSTAKA [1] Gary Bradski dan Kaebler Adrian Learning OpenCV,, 28. [2] Mukhlas Arihutomo, Rancang Bangun Sistem Penjejakan Objek Menggunakan Metode Viola Jones, Tugas Akhir PENS - ITS Surabaya, 21. [3] Riza Anshori, 21, Deteksi Kendaraan Bergerak Secara Real Time, Tugas Akhir PENS - ITS Surabaya, 21. [4] Sangap Mulyadi, Mochamad Hariadi dan Mauridhi Hery Purnomo, Pengujian Hasil Template Maching Untuk Deteksi Posisi Mata Menggunakan Receiver Operating Characteristic (ROC), Thesis Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya.