dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

239 Prosiding Seminar Nasional KSDP Prodi S1 PGSD Konstelasi Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

LAPORAN MENGIKUTI PELATIHAN KURIKULUM 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

Perihal Keunggulan Dan Kelemahan Kurikulum 2013

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

STUDI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI KELAS X-3 SMA NEGERI 2 PAMEKASAN PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 16 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAHUN 2013 DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA Volume 1 Nomor 2 (2015)

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

TINJAUAN TERHADAP KURIKULUM 2013 DAN SARAN IMPLEMENTASINYA DI SATUAN PAUD KELOMPOK BERMAIN

BAB I PENDAHULUAN. Percepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini menuntut

STUDI REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI JENJANG SMA

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN KURIKULUM DALAM IMPLEMENTASI KTSP DI KALANGAN GURU SMK BM DI KOTA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman paradigma pendidikaan juga

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan,

PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bab ini dikemukakan beberapa simpulan dan rekomendasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan kemajuan suatu

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN KTSP

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PKN DI SMA SEKECAMATAN COMAL KABUPATEN PEMALANG a

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Problematika Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013 di SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan, tantangan masa depan, kemajuan teknologi dan seni maka diperlukan

EDISI : 4 PENGEMBANGAN SILABUS. Modul : Pengembangan Silabus Soal-soal Pengembangan Silabus

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK. Oleh : Sri Karyono

BAB I PENDAHULUAN. isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

METODOLOGI PENELITIAN

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

HAMBATAN YANG DIHADAPI GURU EKONOMI SMA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KOTA PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N 12 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PONDOK PESANTREN KHALAFIAH DI KUDUS NASKAH PUBLIKASI. Pancasila dan Kewarganegaraan

Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Penerapan KTSP Sekolah Dasar di Wilayah Jakarta Timur. Sukiniarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul. Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik pada Pembelajaran Subkonsep Fotosintesis di SMP

Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Aktif Tematik Integratif Bagi Guru SD Muhammadiyah di Yogyakarta

Persoalan Terkait Kurikulum Hendra Gunawan 14 April 2015

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Diajukan Oleh: DEDE SRI RAHAYU A

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan sudah masuk ranah politik. Iklim perpolitikan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

Transkripsi:

ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMAN 1 KOTA JAMBI Novia Sri Dwi Jayanti 1), Prof. Dr. H. Ekawarna, M.Psi. 2), Drs. H. Arpizal, M.Pd. 3) 1) Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi Email: Noviasrid@gmail.com 2) Pembimbing Utama, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi 3) Pembimbing Pendamping, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Dalam melaksanakan Kurikulum 2013, peran guru lebih dari sebagai fasilitator dan mediator. Dalam kegiatan belajar mengajar guru dituntut mampu mengembangkan silabus, membuat RPP, melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan melakukan evaluasi. Dan siswa sebagai peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar dituntut untuk selalu aktif karena di dalam implementasi kurikulum 2013 kegiatan belajar mengajar berpusat kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang implementasi perencaaan pembelajaran, mengetahui proses pembelajaran, mengetahui penilaian apa yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, dan mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 1 Kota Jambi serta bagaimana pemecahan masalah yang dilakukan dan yang diharapkan kedepannya demi perbaikan kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti ingin mendiskripsikan serta menganalisis tentang implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 1 Kota Jambi dalam hal perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Kota Jambi. Adapun subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, siswa, dan guru kelas X IIS pada mata pelajaran ekonomi. dan obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian dideskripsikan menjadi suatu situasi yang terjadi. Hasil penilitian menunjukkan bahwa dalam implementasinya, kurikulum 2013 sudah diimplementasikan sesuai dengan konsep dan prinsip dasarnya walaupun hanya sepengetahuan guru saja, fasilitas dan media pembelajaran sudah memadai walaupun belum lengkap. Namun masih ditemukan kendala-kendala, diantaranya kendala dalam kurangnya pemahaman konsep kurikulum 2013, perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Akan tetapi guru tetap menerapkan kurikulum 2013 dengan pemahaman dan pemikiran guru sendiri. Berdasarkan temuan diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi Kurikulum 2013 di SMAN 1 Kota Jambi khususnya pada mata pelajaran ekonomi kelas X masih menemui kesulitan dan kendala. Penyebab kesulitan dan kendala tersebut adalah kurangnya sosialisasi, pelatihan, diklat untuk guru. Dan berdasarkan kesimpulan penelitian ini disarankan kepada guru hendaknya tetap belajar dan mencari referensi yang mendukung tentang implementasi Kurikulum 2013, pemerintah hendaknya selalu memantau implementasi Kurikulum 2013 di lapangan dan juga mengambil langkah-langkah bijak demi perubahan kurikulum kedepannya. Kata Kunci : Implementasi, Kurikulum 2013, SMAN 1 Kota Jambi.

PENDAHULUAN Percepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini menuntut berbagai perubahan yang bersifat mendasar di semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan, dan strateginya agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman, demikian halnya dalam sistem pendidikan. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik ditingkat lokal, nasional, maupun global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara, khususnya oleh siswa dan guru. Oleh karena itu pendidikan di indonesia harus selalu mengikuti perkembangan jaman. Maka di susunlah kurikulum sebagai pedoman atau panutan untuk mengendalikan pendidikan di indonesia untuk selalu berkembang dan setara antara daerah satu dengan daerah yang lain. Hal itu di lakukan agar sumber daya manusia yang berkualitas baik akan merata di seluruh daerah indonesia. Menurut Hamid Hasan (dalam Hidayat Sholeh, 2013:21-22), Kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu: (1) kurikulum sebagai ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan (2) kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; yang di dalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu (3) kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran (4) kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik. Pada saat ini yang diperlukan adalah kurikulum pendidikan yang berbasis karakter; dalam arti kurikulum itu sendiri memiliki karakter, dan sekaligus diorientasikan bagi pembentukan karakter peserta didik. Perbaikan kurikulum merupakan bagian tak terpisahkan dari kurikulum itu sendiri, bahwa suatu kurikulum yang berlaku harus secara terus-menerus dilakukan peningkatan dengan mengadopsi kebutuhan yang berkembang dalam masyarakat dan kebutuhan peserta didik,. Usaha pemerintah ini terbukti dengan merancang munculnya kurikulum 2013. Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih instruktur nasional (master teacher), guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya),mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik dan menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.

Keberhasilan dan kegagalan implementasi kurikulum 2013 di sekolah sangat bergantung pada guru dan kepala sekolah, karena figur tersebut merupakan kunci yang menentukan serta menggerakkan berbagai komponen dan dimensi sekolah yang lain. Dalam posisi tersebut, baik buruknya komponen sekolah yang lain sangat ditentukan oleh kualitas guru dan kepala sekolah, tanpa mengurangi tenaga pendidik lainnya, dengan kurikulum 2013 dituntut untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan kompetensi inti yang dapat digali dan dikembangkan oleh peserta didik. Guru harus mampu memahami potensi diri, bakat, dan minat peserta didik sehingga mampu mencari dan menemukan makna dari apa yang dipelajari. Penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini hanya terfokus pada kelas X IIS di SMAN 1 Kota Jambi dan Informan penelitian hanya Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Siswa dan Guru mata pelajaran Ekonomi kelas X IIS 1 Dan X IIS 2. Berdasarkan observasi awal di SMAN 1 Kota Jambi, bahwa SMAN 1 Kota Jambi telah menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi kelas X. Merupakan salah satu dari enam instansi sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013. Peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan Judul Analisis Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMAN 1 Kota Jambi. TINJAUAN PUSTAKA 1) Implementasi Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk komponen-komponen yang ada dalam sistem pendidikan itu sendiri. Komponen-komponen tersebut antara lain kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan sekolah/madarasah, pelaksanaan pengembangan diri seperti peserta didik, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, serta etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah/madrasah. 2) Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK diajadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah. 3) Perencanaan Pembelajaran Dalam kurikulum 2013 Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP). Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Komponen RPP terdiri atas: a) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, b) Identitas mata pelajaran, c) Kelas / semester, d) Materi pokok d) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai, e) Kompetensi inti, f) kompetensi dasar, g) indikator pencapaian kompetensi, h) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, g) Materi pembelajaran, memuat fakta,

konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi, h) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, i) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran, j) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan, k) Langkah pembelajaran melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup, l) Penilaian hasil pembelajaran 4) Proses Pembelajaran Menurut Mulyasa (2013:125). Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 merupakan keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi, dan karakter peserta didik yang di rencanakan. Untuk itu waktu yang di perlukan harus di tetapkan sesuai kepentingan pembelajaran sehingga peserta didik memperoleh pengalaman dan kesempatan belajar yang optimal 5) Penilaian Pembelajaran Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik. Penilaian yang mengarah pada kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi, serta penjenjangan penilaian. 1. Konsep Penilaian Autentik Pada Proses Dan Hasil Belajar A. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 B. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik C. Jenis-jenis Penilaian Autentik 6) Struktur Kurikulum 2013 Menurut Hidayat Sholeh (2013:138). Struktur kurikulum SMA yang sekarang adalah penjurusan dilaksanakan kelas X terdiri atas jurusan IPA, IPS, Bahasa dan Keagamaan. Untuk kelas 10 jumlah mata pelajaran yang diajarkan adalah 16 mata pelajaran ditambah dengan muatan lokal dan pengembangan diri dengan jumlah jam pelajaran per minggu sebanyak 38 jam pelajaran. Untuk kelas 11 dan 12 baik IPA, IPS, maupun Bahasa masing-masing 15 mata pelajaran dengan jumlah jam pelajaran masing-masing 39 jam pelajaran. Untuk jurusan keagamaan terdiri dari 15 mata pelajaran dengan jumlah jam pelajaran 38 jam pelajaran per minggu. 7) Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Hal-hal yang baru sebgai perubahan kurikulum yang menjadi ciri kurikulum 2013 adalah menyangkut empat standar pendidikan, yakni Standar Kompeyensi Lulusan (SKL), standar proses, standar isi, dan standa penilaian. Keempat standar ini dirumuskan dalam tujuh elemen sabagai berikut: 1) Kompetensi Lulusan, 2) Kedudukan Mata Pelajaran (ISI), 3) Pendekatan (ISI), 4) Struktur kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI), 5) Proses Pembelajaran Penialain, 6) Penialaian, 7) Ekstrakulikuler. a. Keterampilan Kompetensi Guru b. Merubah Mendset Guru c. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD)

8) Sosialisasi Kurikulum 2013 Sosialisasi kurikulum perlu dilakukan terhadap berbagai pihak yang terkait dalam implementasinya, serta terhadap seluruh warga sekolah, bahkan terhadap masyarakat dan orang tua peserta didik. Sosialisasi ini penting, terutama agar seluruh warga sekolah mengenal dan memahami visi dan misi sekolah, serta kurikulum yang akan dimplemntasikan. Sosialisasi bisa dilakukan oleh jajaran pendidikan di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang bergerak dalam bidang pendidikan (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) secara proporsional dan profesional. Di tingkat sekolah, sosialisasi bisa langsung oleh kepala sekolah apabila yang bersangkutan sudah mengenal dan cukup memahaminya. Namun demikian, bila kepala sekolah belum begitu memahami, atau masih belum mantap dengan konsep-konsep perubahan kurikulum yang akan dilakukan, maka bisa mengundang ahlinya yang ada di masyarakat, baik dari kalangan pemerintah, akademis, maupun dari kalangan penulis atau pengamat pendidikan. Sebaiknya dalam sosialisasi juga dihadirkan komite sekolah, bahkan bila memungkinkan seluruh orang tua, untuk mendapat masukan, dukungan dan pertimbangan tentang implementasi kurikulum. 9) Strategi Implementasi Kurikulum 2013 Stratergi implementasi kurikulum 2013 : A. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu: 1. Juli 2013 : Kelas I, IV, VII, dan X 2. Juli 2014 : Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI 3. Juli 2015 : kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII B. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013-2015 C. Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 2014 D. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari Desember 2013 E. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 2016 METODOLOGI PENELITIAN Ditinjau dari tempat, penelitian ini adalah penelitian lapangan. Permasalahan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Moleong (1995:6), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang datanya berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Jadi penelitian ini mencoba menemukan data atau kenyataan tentang perencaan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi kelas X khususnya jurusan IIS di SMAN 1 Kota Jambi. Dikarenakan penelitian ini dilakukan pada lembaga pendidikan, tepatnya di sekolah SMA Negeri 1 Kota Jambi, maka dari itu yang menjadi informan yaitu, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Siswa dan guru sebagai tenaga pendidik dan menjalankan secara langsung kurikulum 2013 tersebut. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Kota Jambi karena SMAN 1 Kota Jambi. Penelitian ini dilaksanaan ketika peneliti mulai memasuki tempat dan situasi sosial penelitian yaitu pada tanggal 10 April 2014 s.d 30 Mei 2014. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, siswa, dan guru kelas X IIS pada mata pelajaran Ekonomi di SMAN

1 Kota Jambi. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Dalam penelitian ini, manusia dijadikan sebagai sumber data karena dapat memberikan data secara langsung yang dibutuhkan berupa informasi. Adapun informan dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru ekonomi kelas X IIS, dan siswa. Benda yang digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini yaitu berupa dokumendokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru ekonomi kelas X IIS di SMAN 1 Kota Jambi dan benda-benda lain yang dianggap dapat mendukung dalam permasalahan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi non partisipasif, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Kegiatan dalam analisis data dalam penelitaian ini, yakni: analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya. Tahapan penelitian yang dilakukan peneliti adalah tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap pengujian keabsahan data PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN 1) Hasil Penelitian 1. Proses pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 1 Kota Jambi A. Proses Pembelajaran Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. Pada kurikulum 2013 ini proses pembelajaran yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan,menyimpulkan, dan mencipta, yang biasa disebut dengan pendekatan saintifik. Jika dalam kurikulum KTSP pelajaram terpusat pada guru tetapi di kurikulum 2013 ini pelajaran di pusatkan pada siswa jadi siswa yang harus aktif, guru hanya sebagai motivator saja. Tetapi kenyataan dilapangan jauh berbeda dengan yang sebenarnya, proses pembelajaran mengggunakan metode ceramah dan diskusi, dan hanya beberapa siswa yang aktif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. dalam penerapan kurikulum 2013 di SMAN 1 Kota Jambi, materi yang diajarkan telah sesuai dengan konsep dasar kurikulum 2013 dan harus sesuai juga dengan kompetensi inti dan kompetensi dasarnya, evaluasi yang digunakan pun juga telah sesuai dengan keputusan kementerian pendidikan dan kebudayaan mengenai kurikulum 2013. Sebagaimana hasil pengamatan yang dilakukan ketika guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran yang digunakan di SMAN 1 Kota Jambi adalah metode ceramah dan metode diskusi, metode tersebut digunakan untuk membuat siswa lebih mengerti materi yang disampaikan dan guru pun merasa materi yang dijelaskan telah tersampaikan ke peserta didik. B. Lintas Minat pada kurikulum 2013 Dalam kurikulum 2013, peserta didik selain memilih kelompok mata pelajaran (peminatan), mereka diberi kesempatan untuk mengambil matapelajaran dari kelompok peminatan lain. Hal ini memberi peluang kepada peserta didik untuk mempelajari matapelajaran yang diminati namun tidak terdapat pada kelompok mataplajaran peminatan.

Hal tersebut telah diterapkan di SMAN 1 Kota Jambi, pihak sekoalah telah mencanangkan untuk semua kelas agar mengikuti lintas minat sesuai bakat dan kemampuan yang mereka miliki, agar lebih terarah ke jurusan yang akan mereka ambil saat sudah di perguruan tinggi. 2. Penilaian pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 1 Kota Jambi. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komperehensif untuk menilai mulai dari masukan, proses, dan keluaran pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tetapi di SMAN 1 Kota Jambi penilaian pembelajaran menggunakan penilaian setiap pokok bahasan, penilaian tengah pembelajaran, penilaian semsester, penilaian kenaikan kelas. 3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 1 Kota Jambi. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa masih banyak kendala yang dihadapi baik siswa maupun guru diantaranya adalah guru kurang memahami konsep dasar kurikulum 2013 dan siswa juga belum aktif sesuai yang diharapkan pemerintah jika kegiatan belajar mengajar berpusat kepada siswa. Tetapi guru masih tetap menerapkan kurikulum 2013 dengan sepengetahuan yang ada dan terus membenahi kekurangan-kekurangan, hambatan, dan kendala yang dihadapi. 1. Pelatihan guru Tetapi pada kenyataannya tidak semua guru telah mengikuti pelatihan implementasi kurikulum 2013, bahkan sosialisasi kurikulum 2013 dirasakan masih kurang menyeluruh oleh karena itu banyak guru yang menerapkan kurikulum 2013 dengan sepengetahuannya saja tanpa ada pedoman atau pengarahan dari pemerintah. Seperti yang terjadi di SMAN 1 Kota Jambi. 2. Ketersediaan Fasilitas dan Media Pembelajaran Beberapa fasilitas dan media pembelajaran yang terdapat di SMAN 1 Kota Jambi adalah seperti LCD proyector, laptop masing-masing guru, laboratorium yang dibutuhkan. 2) Temuan-Temuan Penelitian A. Perencanaan pembelajaran Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti tentang perencanaan pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 di SMAN 1 Kota Jambi meskipun tidak secara khusus kurikulum 2013 tersebut telah menjadi tujuan awal sekolah untuk mengembangkan dan lebih memahami konsep dasar dan prinsip kurikulum 2013 walaupun masih banyak kesulitan dan kendala yang dihapai. Rencana pelaksanaan pembelajaran SMAN 1 Kota Jambi, maka dapat disimpulakan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran ada beberapa yang telah sesuai dengan kurikulum 2013 yang sebenarnya seperti kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penialian pembelajaran. Tetapi di sisi lain ada juga yang belum sesuai dengan kurikulum 2013 yang sebenarnya terutama dalam hal tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum 2013 yang sebenarnya. Pada langkah pembelaran di kegiatan inti dan penutup belum sesuai dengan kurikulum 2013 karena metode pembelajaran yang digunakan tidak di jelaskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran seharusnya di dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 metode pembelajaran yang digunakan harus dijelaskan. Seharusnya di dalam tujuan pembelajaran harus ada audiance, behavior, condition, dan degree tetapi di rencana pelaksanaan pembelajaran yang dimiliki guru yang diteliti, hal-hal seperti itu belum di cantumkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang dimilikinya. B. Proses Pembelajaran Berdasarkan petikan wawancara dan hasil pengatatan yang telah dilakukan peneliti tentang proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 1 Kota jambi dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan kurikulum 2013 di SMAN 1 Kota Jambi, materi yang diajarkan telah sesuai dengan konsep dasar kurikulum 2013 dan harus sesuai juga dengan kompetensi inti dan kompetensi dasarnya, evaluasi yang digunakan pun juga telah sesuai dengan keputusan kementerian pendidikan dan kebudayaan mengenai kurikulum 2013. C. Penilaian Pembelajaran Penilaian pembelajaran yang digunakan di SMAN 1 Kota Jambi menggunakan penilaian setiap pokok bahasan, penilaian tengah pembelajaran, penilaian semsester, penilaian kenaikan kelas. Hanya saja guru dan siswa merasa bahwa sistem penialain kurikulum 2013 lebih rumit dari sistem penilaian kurikulum sebelumnya. Penerapan sistem penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013 di SMAN 1 Kota Jambi harus lebih dikembangkan dan dipahami lagi, hal tersebut harus menjadi pembiasaan bagi siswa dan guru dengan menerapkan sistem penilaian pembelajaran kurikulum 2013 sehingga terwujudnya harapan pemerintah dalam menerapkan kurikulum. D. Kendala-kendala yang dihadapi Kendala tersebut antara lain, siswa juga belum aktif sesuai yang diharapkan pemerintah jika kegiatan belajar mengajar berpusat kepada siswa. Tetapi guru masih tetap menerapkan kurikulum 2013 dengan sepengetahuan yang ada dan terus membenahi kekurangan-kekurangan, hambatan, dan kendala yang dihadapi. kendala tersebut terjadi karena kurangnya sosialisasi, pelatihan atau diklat guru mengenai kurikulum 2013. Guru tetap menerapkan kurikulum 2013 hanya sepengetahuan guru tersebut tanpa ada pedoman atau pengarahan dari pemerintah karena tidak semua guru telah mengikuti pelatihan implementasi kurikulum 2013, guru baru mengikuti MGMP dan pelatihan yang dibuat pihak sekolah, bahkan sosialisasi kurikulum 2013 dirasakan masih kurang menyeluruh. Oleh karena itu guru menerapkan kurikulum 2013 tanpa memahami sepenuhnya prinsip kurikulum 2013 itu sendiri. Beberapa fasilitas dan media pembelajaran yang terdapat di SMAN 1 Kota Jambi adalah seperti LCD proyector, laptop masing-masing guru, laboratorium yang dibutuhkan. Dan ada beberapa cara mengatasi kendalanya seperti diantaranya yang disampaikan guru ekonomi kelas X SMAN 1 Kota Jambi yaitu memperbanyak belajar, membaca buku, dan mengikuti MGMP yang dilaksanakan sekolah.

PEMBAHASAN A. Perencanaan Pembelajaran Pada Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMAN 1 Kota Jambi. Berdasarkan hasil pengamatan dan dokumentasi yang berkaitan (silabus dan RPP) yang ada di SMAN 1 Kota Jambi telah membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan prinsip pembuatan rencana pembelajaran kurikulum 2013, yaitu dengan menggunakan kompetensi inti bukan standar kompetensi lagi dan melibatkan semua unsur. B. Proses Pembelajaran Pada Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMAN 1 Kota Jambi. Sebagaimana yang telah dituliskan dalam temuan penelitian, bahwa kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran di SMAN 1 Kota Jambi ini masih mengggunakan metode ceramah dan hanya beberapa siswa yang aktif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. C. Penilaian Pembelajaran Pada Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMAN 1 Kota Jambi. Pada temuan penelitian tentang Penilaian Pembelajaran Pada Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMAN 1 Kota Jambi. Dapat diketahui bahwa Penilaian pembelajaran yang digunakan di SMAN 1 Kota Jambi masih menggunakan sistem penialaian kurikulum KTSP seperti penilaian setiap pokok bahasan, penilaian tengah pembelajaran, penilaian semsester, penilaian kenaikan kelas. Hanya saja guru dan siswa merasa bahwa sistem penialain kurikulum 2013 lebih rumit dari sistem penilaian kurikulum sebelumnya. D. Kendala-kendala yang dihadapi Sebagaimana telah dijelaskan di hasil temuan penelitian pada bab IV bahwa SMAN 1 Kota Jambi juga menemui kendala dalam menerapkan kurikulum 2013, kendala tersebut antara lain, Sulitnya mengubah mindset dan kebiasaan guru mengajar di depan kelas menjadi kendala penerapan kurikulum baru 2013, guru kurang memahami konsep dasar kurikulum 2013 dan siswa juga belum aktif sesuai yang diharapkan pemerintah jika kegiatan belajar mengajar berpusat kepada siswa. Tetapi guru masih tetap menerapkan kurikulum 2013 dengan sepengetahuan yang ada dan terus membenahi kekurangan-kekurangan, hambatan, dan kendala yang dihadapi. kendala tersebut terjadi karena kurangnya sosialisasi, pelatihan atau dikalat guru mengenai kurikulum 2013. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Analisis Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMAN 1 Kota Jambi masih menemui kesulitan dan kendala. Penyebab kesulitan dan kendala tersebut adalah kurangnya sosialisasi, pelatihan, diklat untuk guru. Dan berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada guru hendaknya tetap belajar dan mencari referensi yang mendukung tentang implementasi Kurikulum 2013, pemerintah hendaknya selalu memantau implementasi Kurikulum 2013 di lapangan dan juga mengambil langkah-langkah bijak demi perubahan kurikulum kedepannya.

B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti dapat memberikan saran yaitu: guru hendaknya terus belajar dan mencari berbagai informasi yang mendukung bagaimana penerapan kurikulum 2013 itu sendiri, bertanyan pada guru atau pihak-pihak yang telah berpengalaman khusus mengenai kurikulum 2013 itu sendiri. DAFTAR RUJUKAN Alawiyah Faridah. (2013). Dampak Implementasi Kurikulum 2013 Terhadap Guru, Jakarta. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Peneltitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Http://desainpembelajaran.blogspot.com/2013/10/perencanaan-pembelajaran- kurikulum- 2013.html: Diakses tanggal 6 juni 2014 Http://fatkoer.wordpress.com/2013/07/22/rangkuman-materi-diklat-implementasi- kurikulum- 2013/: Diakses tanggal 13 juni 2014 Moleong, Lexy. (1995). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya Moleong, Lexy. (2010: 302). Teknik Analisa Data. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pedidikan Dasar Dan Menengah. Sani Berlin dan Kurniasih Imas. (2014), Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep & Penerapan. Surabaya; Kata Pena Sugiyono. (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung; Alfabeta Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Ssitem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: sinar Grafika. Uno, B, Hamzah. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.