HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA SAMBAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

KADER. Disusun J

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DI DESA BARU KECAMATAN SUNGAI TENANG KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN SUAMI UNTUK MENCEGAH HIV/AIDS DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG.

Mike Ahyu Puspita*), Gipta Galih Widodo**), Indri Mulyasari***)

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

GAMBARAN MOTIVASI ANGGOTA FKD DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO ARTIKEL. Oleh : ISNA AOZIANTI NIM.

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Linda Januarti Kamariatmi*), Sigit Ambar W.**), Gipta Galih Widodo***)

GAMBARAN PERAN KADER KESEHATAN DALAM KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

INTISARI. KARYA TULIS ILMIAH. D III KEBIDANAN NGUDI WALUYO. Silva Octariani 1), Ari Andayani, S.SiT,M.Kes 2), Eti Salafas, S.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

Putri Ahadiyah* Rosalina, S.Kp., M.Kes **) Puji Lestari, S.Kep., Ns., M.Kes. (Epid )**)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENIMBANGAN ANAK USIA 0-5

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

GAMBARAN MOTIVASI WANITA USIA SUBUR UNTUK MELAKUKAN TEST INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA CANGGAL KECAMATANCANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

Sugi Purwanti 1, Haryati 2, dan Asrin 3. ABSTRAKS

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KADER DENGAN PELAKSANAAN POSYANDU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACITAN KABUPATEN PACITAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU DI KELURAHAN KEMBANGARUM KOTA SEMARANG TAHUN 2014

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

MOTIVASI DAN PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU ABSTRAK

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE


HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

Erlina Hadi Nur Pratiwi*), Auly Tarmaly**), Rosalina***)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU RT 07 RW 01 KELURAHAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN 2016

PENGETAHUAN IBU TENTANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN BALITA

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

HUBUNGAN PELAYANAN DAN KINERJA KADER TERHADAP MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DESA KARANGMANGU KECAMATAN BATURADEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

Transkripsi:

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG Siti Fatimah*), Fitria Primi Astuti**), Nova Hasani F.***) *) Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Kinerja kader posyandu mengacu kepada peran kader dalam kegiatan posyandu. Kinerja kader posyandu yang rendah diperkirakan karena kurangnya motivasi sehingga menyebabkan tugas yang dilaksanakan posyandu tidak optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi dengan kinerja kader posyandu balita di Kelurahan Bawen. Jenis desain dalam penelitian ini berbentuk deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah kader posyandu di Kelurahan Bawen yang berjumlah 53 kader dengan sampel sebanyak 53 responden menggunakan teknik total sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan distribusi frekuensi dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kader posyandu balita sebagian besar kategori tinggi (52,8%). Kinerja kader posyandu balita sebagian besar baik (56,6%). Ada hubungan motivasi dengan kinerja kader posyandu balita di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, dengan p value 0,043 (α = 0,05). Sebaiknya kader posyandu meningkatkan hubungan baik dengan sesama kader maupun ibu balita sehingga dapat meningkatkan motivasi mengikuti posyandu balita. Kata Kunci: motivasi, kinerja, posyandu

ABSTRACT Cadre's performance of Posyandu refers to their role in Posyandu program. The low performance is caused by lack of motivation, so that the tasks performed by Posyandu are not optimal. The purpose of this study is to find the correlation between motivation and cadre s performance of Posyandu for under-five years children at Bawen village Bawen Sub-district Semarang Regency. This was a descriptive-correlative study with cross sectional approach. The population in this study was the cadres of Posyandu as many as 53 mothers and the samples were 53 respondents that sampled by using total sampling technique. The data were taken by using questionnaires. The data analysis used frequency distribution and chi square test. The results of this study indicate that the motivation of cadre is mostly the category of high (52.8%). The cadre's performance is mostly in the category of good (56.6%). There is a correlation between motivation and cadre s performance of Posyandu for under-five years children at Bawen Village Bawen Sub-district Semarang Regency, with p value of 0.043 (α = 0.05). The cadres of Posyandu should improve good relations with fellow cadres and mothers so as to increase the motivation in participating in the Posyandu program. Keywords: motivation, performance, cadres of posyandu PENDAHULUAN Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 10,75/1000 kelahiran hidup meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 10,34/1000 kelahiran hidup dan tahun 2010 yaitu sebesar 10,62/1000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan target millennium development goals (MDGs) ke 4 sebesar 17/1000 kelahiran hidup maka AKB di Provinsi Jawa Tengah sudah cukup baik. Angka kematian bayi tertinggi adalah Kabupaten Banjarnegara sebesar 18,16/1000 kelahiran hidup, sedangkan untuk Kabupaten Semarang tahun 2010 sebesar 11,63/1000 kelahiran hidup, tahun 2011 sebesar 13,30/1000 kelahiran hidup dan tahun 2012 sebesar 13,19/1000 kelahiran hidup. (Dinkes Prov. Jateng, 2012). Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan. Masyarakat dapat mendapatkan pelayanan professional dari petugas sektor serta non profesional (kader) dan diselenggarakan atas usaha masyarakat sendiri. Pelayanan yang diberikan posyandu meliputi KB, KIA, gizi imunisasi dan penanggulangan diare serta kegiatan sektor lain (Suryanah, 2006). Kader posyandu balita merupakan orang yang karena kecakapannya atau kemampuannya diangkat, dipilih atau ditunjuk untuk mengambil peran dalam kegiatan dan pembinaan Posyandu dan telah mendapat pelatihan tentang KB dan kesehatan. Sebagian besar kader kesehatan adalah wanita dan anggota PKK yang sudah menikah dan berusia 20-40 tahun dengan pendidikan minimal sekolah dasar (Kemenkes RI, 2008). Kinerja kader posyandu mengacu kepada peran kader dalam kegiatan posyandu. Menurut Kemenkes RI (2012), dalam buku pegangan kader posyandu menyatakan bahwa peran kader posyandu dibagi menjadi tiga tahapan yaitu sebelum hari buka posyandu seperti melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan posyandu, saat hari buka posyandu seperti melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu 2 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen

menyusui, dan sasaran lainnya dan sesudah hari buka posyandu seperti melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari buka Posyandu, anak yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi buruk rawat jalan, dan lain-lain. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang diperoleh data jumlah kader sebanyak 53 orang kader. Peneliti juga melakukan pengumpulan data tentang motivasi dan kinerja dari 8 orang kader dengan menggunakan kuesioner sederhana, diperoleh 5 kader mempunyai kinerja kurang baik (ibu jarang membaca skala timbangan gantung setelah batang timbangan pada posisi sejajar, jarang mencatat semua balita yang hadir dan melakukan penimbangan dan jarang membagikan undangan sehari sebelum pelaksanaan kegiatan posyandu) dimana 3 orang mempunyai motivasi yang baik (aktif menjadi kader karena tunjangan mencukupi, mendapatkan mendapat kepercayaan dari petugas kesehatan dan perkembangan posyandu yang pesat) dan 2 orang mempunyai motivasi kurang baik (tidak aktif menjadi kader karena tunjangan kurang, tidak mendapatkan mendapat kepercayaan dari petugas kesehatan dan perkembangan posyandu yang lambat). Rumusan Masalah Adakah hubungan motivasi dengan kinerja kader posyandu balita di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui gambaran motivasi kader posyandu balita; 2) Mengetahui gambaran kinerja kader posyandu balita; 3) Menganalisis hubungan motivasi kader dengan kinerja kader posyandu balita di Kabupaten Semarang. Manfaat Penelitian Memberikan masukan bagi instansi terkait yaitu puskesmas, pihak kecamatan serta kelurahan dalam rangka peningkatan, pembinaan yang efektif dan efisien terhadap kinerja kader posyandu. Bagi Kader Posyandu, diharapkan menambah kesadaran akan arti pentingnya posyandu, dimana posyandu balita merupakan salah satu tempat pemeriksaan kesehatan yang sangat penting di lingkungan masyarakat. METODOLOGI Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data variabel motivasi dan kinerja kader posyandu dilakukan oleh peneliti hanya sekali dalam satu waktu. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini pengambilan datanya dilakukan di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada tanggal 19-22 Agustus 2015. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah kader posyandu balita di Kelurahan Bawen yang berjumlah 53 ibu. Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kader posyandu balita di Kelurahan Bawen yang berjumlah 53 ibu. Metode Pengumpulan Data Data Primer Data primer pada penelitian ini diperoleh peneliti berdasarkan hasil kuesioner yang mengukur motivasi dan kinerja kader posyandu balita di Kelurahan Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen 3

Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh peneliti berupa data jumlah ibu di Kabupaten Semarang. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur variabel motivasi kader posyandu balita dan kinerja kader posyandu balita. Analisis Data Analisis Univariat Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan variabel motivasi kader posyandu balita dan kinerja kader posyandu balita di Kelurahan Bawen. Analisis Bivariat Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan hubungan motivasi kader posyandu balita dengan kinerja kader posyandu balita di Kabupaten Semarang. Uji chi square digunakan dalam analisis ini. HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Motivasi Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Pada Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen Motivasi Frekuensi Persentase (f) (%) Rendah 25 47,2 Tinggi 28 52,8 Jumlah 53 100,0 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Motivasi Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen Jawaban No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya aktif menjadi kader karena tunjangan yang f 0 0 40 13 didapatkan sudah mencukupi. 2 Saya memiliki pengetahuan dan kemampuan mengelola posyandu sehingga akan terus berjuang untuk posyandu 3 Saya aktif di kegiatan posyandu karena mendapatkan mendapat kepercayaan dari petugas kesehatan 4 Adanya jenjang karir membuat saya rajin mengikuti posyandu 5 Saya aktif di posyandu karena senang mengabdikan diri di masyarakat 6 Komunikasi yang baik antar kader membuat saya merasa nyaman dan aktif di kegiatan posyandu 7 Perkembangan posyandu yang pesat meningkatkan semangat saya untuk terus aktif di posyandu 8 Kebijakan pimpinan yang adil menyebabkan saya merasa nyaman di kegiatan posyandu 9 Tunjangan kesejahteraan yang memadai terkadang membuat saya merasa sangat aktif di posyandu 10 Kondisi dengan kader lain yang kondusif membuat saya bangga aktif di posyandu % 0,0 0,0 75,5 24,5 f 0 53 0 0 % 0,0 100,0 0,0 0,0 f 0 53 0 0 % 0,0 100,0 0,0 0,0 f 16 36 1 0 % 30,2 67,9 1,9 0,0 f 24 29 0 0 % 45,3 54,7 0,0 0,0 f 23 30 0 0 % 43,4 56,6 0,0 0,0 f 24 28 1 0 % 45,3 52,8 1,9 0,0 f 10 28 15 0 % 18,9 52,8 28,3 0,0 f 24 11 12 6 % 45,3 20,8 22,6 11,3 f 20 11 14 8 % 37,7 20,8 26,4 15,1 4 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen

Gambaran Kinerja Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kinerja Pada Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen Kinerja Frekuensi (f) Persentase (%) Kurang 23 43,4 Baik 30 56,6 Total 53 100,0 Tabel 4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Kinerja Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen Jawaban No Pernyataan 1 Saya membaca skala timbangan gantung ketika menimbang berat balita dengan cermat setelah batang timbangan pada posisi sejajar 2 Saya memeriksa kembali laporan hasil kegiatan posyandu yang telah dibuat untuk memastikan tidak ada kesalahan 3 Saat melakukan pengukuran tinggi badan balita, saya melepas alas kaki 4 Saya melakukan kunjungan ke rumah ibu balita minimal tiga orang sehari untuk melakukan penyuluhan 5 Saya mengajak ibu balita datang ke kegiatan posyandu bulan berikutnya lima menit sebelum meninggalkan kegiatan posyandu 6 Saya memberikan undangan pelaksanaan posyandu kepada semua ibu balita 7 Saya membagikan undangan dengan sopan sehari sebelum pelaksanaan kegiatan posyandu 8 Saya hadir ke posyandu setengah jam sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai 9 Saya melakukan penimbangan dengan teliti yaitu lebih dari dua menit supaya tepat hasilnya. 10 Saya pulang setengah jam lebih awal dari pada kader yang lain sebelum kegiatan posyandu selesai 11 Saya menyiapkan makanan tambahan yang akan diberikan kepada balita 12 Saya bersedia membantu memegang lembar balik ketika kader yang lain memberikan materi penyuluhan 13 Saya bersedia menyebarkan informasi jadwal posyandu bagi ibu balita jika tunjangan yang diberikan sudah meningkat/naik dan ada yang menemani SL SR KD TP f 40 13 0 0 % 75,5 24,5 0,0 0,0 f 26 13 14 0 % 49,1 24,5 26,4 0,0 f 53 0 0 0 % 100,0 0,0 0,0 0,0 f 0 0 13 40 % 0,0 0,0 24,5 75,5 f 31 13 9 0 % 58,5 24,5 17,0 0,0 f 30 13 10 0 % 56,6 24,5 18,9 0,0 f 53 0 0 0 % 100,0 0,0 0,0 0,0 f 24 28 1 0 % 45,3 52,8 1,9 0,0 f 50 1 2 0 % 94,3 1,9 3,8 0,0 f 45 1 6 1 % 84,9 1,9 11,3 1,9 f 15 0 38 0 % 28,3 0,0 71,7 0,0 f 14 12 17 10 % 26,4 22,6 32,1 18,9 f 32 1 6 14 % 60,4 1,9 11,3 26,4 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen 5

Analisis Bivariat Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi dan Kinerja Pada Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen Kinerja PR Motivasi χ 2 p-value (95% CI) Kurang Baik Total f % f % f % Rendah 15 60,0 10 40,0 25 100,0 2,100 4,109 0,043 Tinggi 8 28,6 20 71,4 28 100,0 (1,077-4,093) Jumlah 23 43,4 30 56,6 53 100,0 PEMBAHASAN Gambaran Motivasi Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Motivasi kader posyandu balita di Kabupaten Semarang kategori rendah terutama pada indikator motivasi ekstrinsik yang ditunjukkan dengan responden yang banyak menjawab tidak setuju pada pertanyaan nomor 1 yaitu aktif menjadi kader karena tunjangan yang didapatkan sudah mencukupi (75,5%). Besar insentif yang tidak sesuai dengan harapan kader diantaranya untuk kebutuhan menyebabkan motivasi mereka menurun. Kader yang aktif umumnya berumur antara 26-35 tahun, karena pada masa dewasa kader mempunyai motivasi yang positif, merasa lebih bertanggung jawab dan inovatif. Umur mempunyai kaitan erat dengan tingkat kedewasaan seseorang yang berarti kedewasaan teknis dalam arti ketrampilan melaksanakan tugas maupun kedewasaan psikologis. Dikaitkan dengan tingkat kedewasaan teknis, anggapan yang berlaku ialah bahwa makin lama seseorang bekerja, kedewasaan teknisnya pun mestinya meningkat. Pengalaman seseorang melaksanakan tugas tertentu secara terus menerus untuk waktu yang lama (Sumardilah, 2005). Hasil penelitian menunjukkan motivasi kader posyandu balita di Kabupaten Semarang kategori tinggi yaitu sebanyak 28 orang (52,8%). Motivasi kader posyandu balita di Kelurahan Bawen kategori tinggi terutama pada indikator motivasi intrinsik yang ditunjukkan dengan responden yang banyak menjawab setuju pada pertanyaan nomor 2 yaitu memiliki pengetahuan dan kemampuan mengelola posyandu sehingga akan terus berjuang untuk posyandu (100%) dan pada pertanyaan nomor 3 yaitu aktif di kegiatan posyandu karena mendapatkan mendapat kepercayaan petugas kesehatan (100%). Gambaran Kinerja Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Kader posyandu balita di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang mempunyai kinerja yang kurang sebanyak 23 orang dimana sebagian besar yaitu 21 orang (91,3%) bekerja sebagai wiraswasta lebih banyak daripada yang bekerja sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 1 orang (4,3%) dan ibu rumah tangga yaitu sebanyak 1 orang (4,3%). Responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebagian besar adalah ibu yang berdagang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Kader posyandu yang bekerja akan mendapat tantangan terkait dengan pembagian waktu bekerja dan tugas melayani ibu balita. Ibu yang bekerja sebagai wiraswasta akan mengambil waktu kerjanya untuk dapat melayani ibu balita di posyandu. Keterbatasan waktu untuk memberikan pelayanan tersebut menyebabkan kader yang bekerja tidak dapat optimal dalam memberikan pelayanan kepada ibu balita. Selain itu, kader yang bekerja dengan keterbatasan waktunya cenderung lebih sulit 6 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen

menerima informasi guna menambah pengetahuannya termasuk dalam hal kesehatan yang salah satunya adalah tentang kinerja kader posyandu. Hasil penelitian menunjukkan kinerja kader posyandu balita di Kelurahan Bawen kategori baik yaitu sebanyak 30 orang (56,6%). Kinerja kader posyandu balita di Kabupaten Semarang kategori baik terutama pada indikator hari posyandu balita yang ditunjukkan dengan responden yang banyak menjawab selalu pada pertanyaan nomor 3 yaitu melakukan pengukuran tinggi badan balita, saya melepas alas kaki balita (100,0%) dan pada pertanyaan nomor 9 yaitu melakukan penimbangan dengan terburu-buru yaitu tidak lebih dari dua menit supaya cepat selesai, terlihat sibuk dan pintar (94,3%). Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Responden yang bekerja di perusahaan umumnya dari pagi sampai sore hari, sehingga mereka dapat memberikan pelayanan posyandu ditengah-tengah mereka bekerja. Mereka yang berkerja sebagai wiraswasta umumnya mempunyai jam kerja yang lebih panjang karena tidak ada batasan jam kerja. Kader yang bekerja sebagai karyawan perusahaan dapat memberikan pelayanan jika mereka ijin jam kerja, sedangkan mereka yang bekerja sebagai wiraswasta harus meluangkan waktunya untuk memberikan pelayanan dengan menunda pekerjaannya misalnya menutup warung dagangannya. Hasil analisis hubungan motivasi dengan kinerja kader posyandu balita di Kabupaten Semarang menunjukkan responden yang mempunyai motivasi rendah sebanyak 25 orang dimana yang mempunyai kinerja kategori baik yaitu sebanyak 10 orang (40,0%). Hubungan dengan kader lain yang tidak kondusif membuat mereka merasa menyesal aktif di posyandu meskipun tetap melakukan penimbangan dengan hati-hati meskipun lebih dari dua menit. Responden yang mempunyai motivasi rendah akan tetapi mempunyai kinerja baik dimungkinkan karena faktor pengetahuan yang baik. Berdasarkan hasil analisis hubungan motivasi dengan kinerja kader posyandu balita di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, diperoleh hasil responden yang mempunyai motivasi tinggi yang mempunyai kinerja kategori baik yaitu sebanyak 20 orang (71,4%). Responden memiliki pengetahuan dan kemampuan mengelola posyandu sehingga akan terus berjuang untuk posyandu, membagikan undangan dengan sopan sehari sebelum pelaksanaan kegiatan posyandu agar ibu balita tidak lupa. Responden yang mempunyai motivasi tinggi dan mempunyai kinerja kategori baik dimungkinkan di dukung oleh faktor pelatihan. Hasil analisis hubungan motivasi dengan kinerja kader posyandu balita di Kabupaten Semarang menunjukkan diperoleh hasil responden yang mempunyai motivasi tinggi sebanyak 28 orang dimana responden yang mempunyai kinerja kategori kurang yaitu sebanyak 8 orang (28,6%). Responden berupaya aktif di posyandu karena senang mengabdikan diri di masyarakat akan tetapi bersedia menyebarkan informasi jadwal posyandu bagi ibu balita jika tunjangan yang diberikan sudah meningkat/naik dan ada yang menemani. Responden yang mempunyai motivasi tinggi akan tetapi mempunyai kinerja kurang dimungkinkan disebabkan oleh faktor insentif. Keterbatasan Penelitian Masih adanya faktor lain yang mempengaruhi penelitian ini yang tidak dapat sepenuhnya dikendalikan oleh peneliti, dimana faktor tersebut dimungkinkan menyebabkan penurunan Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen 7

atau peningkatan kinerja kader posyandu. Faktor yang dimungkinkan turut mempengaruhi diantaranya adalah kemampuan, pengetahuan dan sikap kader. KESIMPULAN Motivasi Kader Posyandu Balita di Kabupaten Semarang sebagian besar kategori tinggi yaitu sebanyak 28 orang (52,8%). Kinerja kader posyandu balita di Kabupaten Semarang sebagian besar kategori baik yaitu sebanyak 30 orang (56,6%). Ada hubungan motivasi dengan kinerja kader posyandu balita di Kelurahan Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, (p = 0,043). SARAN Pihak Puskesmas Bawen diharapkan meningkatkan kinerja kader posyandu diantaranya dengan meningkatkan pembinaan efektif dan efisien terhadap kinerja kader posyandu di wilayahnya melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya peneliti selanjutnya dalam mengukur kinerja kader diobservasi secara langsung. DAFTAR PUSTAKA [1] Ambarwati dan Rismintarti. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika [2] Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta [3] Bahtiar, 2007. Investasi Sosial, Jakarta: Puspensos [4] Dahlan, 2010. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta: Salemba Medika [5] Dinkes Prov Jateng, 2013. Profil Kesehatan Jawa Tengah 2012. Semarang [6] Dwiantara, 2005. Manajemen Logistik, Jakarta: Grasindo. [7] Ghozali, 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. BP-Universitas Diponegoro, Semarang [8] Ismawati, 2010. Posyandu dan Desa Siaga. Panduan untuk Bidan dan Kader. Yogyakarta: Nuha Medika [9] Kemenkes RI, 2011. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011. Jakarta [10] LIPI, 2007. Komunika (Majalah Ilmiah Komunikasi dalam Pembangunan) vol. 10 hal. 2 tahun 2007 [11] Mastuti, 2003. Manajemen Pemasaran Jasa. Bogor: Ghalia Indonesia. [12] Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta [13] Prasetyawati, 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika [14] Proverawati, Sulistorini, Pebriyanti, 2010. Posyandu dan Desa Siaga Panduan untuk Bidan dan Kader. Yogyakarta: Nuha Medika [15] Riwidikdo, 2010. Statistik Kesehatan. Jakarta: Nuha Medika [16] Sudarmanto, 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM Teori, Dimensi dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta; PUSTAKA PELAJAR [17] Sutikno, 2007. The Power of Emphaty in leadership, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama [18] Yuni dan Oktami, 2014. Panduan Lengkap Posyandu untuk Bidan dan Kader. Yogyakarta: Nuha Medika 8 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu Balita di Kelurahan Bawen