Pengaruh Umur Starter terhadap Rendaman Nata Nira Aren (The Influence of Age of Starter toward Soaking Nata Palm Juice)

dokumen-dokumen yang mirip
Influence Old Age The Breeding Of Acetobacter Cylinum To Rendemen Nata Sugar Palm

PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN AMONIUM SULFAT TERHADAP KUALITAS NATA DE SOYA

PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR

BAB VI PEMBUATAN NATA DE BANANA MENGGUNAKAN Acetobacter sp.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN NITROGEN PADA PRODUKSI NATA DE COCO

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. dengan persoalan yang diteliti, yang bertujuan untuk meneliti pengaruh perlakuan

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

PRODUKSI NATA PINNATA DARI NIRA AREN

ABSTRAK PENGARUH KONSENTRASI ZA TERHADAP KUALITAS NATA DE BANANA BERBAHAN DASAR KULIT PISANG KEPO

PENDAHULUAN. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi. kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga

PEMANFAATAN BUAH TOMAT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN NATA DE TOMATO

Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih. segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

khususnya dalam membantu melancarkan sistem pencernaan. Dengan kandungan

BAB I PENDAHULUAN. produk makanan yang digemari masyarakat. Selain karena tekstur nata yang

PENGARUH KETINGGIAN MEDIA DAN WAKTU INKUBASI TERHADAP BEBERAPA KARAKTERISTIK FISIK NATA DE SOYA

ABSTRAK PENGARUH KONSENTRASI ZWAVELZURE AMONIAK ( ZA ) TERHADAP KUALITAS NATA DE COCO

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

BAB II. latin menjadi natare yang berarti terapung-apung (Susanti,2006). Nata termasuk

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS GULA TERHADAP SIFAT MORFOLOGIS PRODUK MAKANAN BERSERAT TINGGI NATA DE PINA

Pengaruh Media Starter Dari Daging Nanas, Bonggol Nanas Dan Kulit Nanas Terhadap Kualitas Nata De Coco

BAB I PENDAHULUAN. selulosa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum (Alwani et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Nata merupakan hasil fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang

PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA

PEMBUATAN NATA DE RICE DARI AIR CUCIAN BERAS DALAM BEBERAPA KONSENTRASI DENGAN BAKTERI Acetobacter xylinum

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PEMANFAATAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG HIJAU SEBAGAI SUMBER NITROGEN ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN NATA DE LERRY

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk,

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Ketebalan dan Rendemen pada Nata

NATA DE CACAO 1. PENDAHULUAN

BAB I PEMBUATAN NATA DE COCO MENGGUNAKAN Acetobacter xylinum

Amalia Fitri Andriani. Penulis Adalah Dosen Jurusan Biologi, Fakultas Saintek,UIN MMI Malang

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

Formulasi Media Tumbuh Acetobacter xylinum Dari Bahan Limbah Cair Tempe dan Air Kelapa Untuk Produksi Nata De Soyacoco

Kata kunci: nata de coco, gula, sumber nitrogen, medium

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan

Pengaruh Penambahan Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Nata De Soya

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

Pengaruh Medium Perendam...(Senny W dan Hartiwi D) PENGARUH MEDIUM PERENDAM TERHADAP SIFAT MEKANIK, MORFOLOGI, DAN KINERJA MEMBRAN NATA DE COCO

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran produk makin terbuka luas. 1. buah-buahan sampai saat ini masih sangat sederhana (tradisional) dan pada

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR FERMENTASI NATA DE COCO DENGAN VARIASI NUTRISI GULA DAN AMMONIUM SULFAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kajian Variasi Kadar Glukosa Dan Derajat Keasaman (Ph) Pada Pembuatan Nata De Citrus Dari Jeruk Asam (Citrus Limon. L)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemanfaatan Limbah Cair Produksi Pati Kasava Sebagai Substrat Pembuatan Nata De Cassava

SUBSTITUSI EKSTRAK AMPAS TEBU TERHADAP LAJU KEASAMAN DAN PRODUKSI ALKOHOL PADA PROSES PEMBUATAN BIOETHANOL BERBAHAN DASAR WHEY

FERMENTASI NATA DARI SARI BUAH KURMA (Phoenix dactylifera) TERHADAP BEBERAPA VARIASI KONSENTRASI STARTER Acetobacter xylinum.

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

BAB V PEMBAHASAN. waktu inkubasi, nata yang terbentuk akan semakin tebal. Hal lain yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP KUALITAS BIOPLASTIK DARI AIR CUCIAN BERAS

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE LERI DI KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFATAN LIMBAH BUAH NANAS DALAM PEMBUATAN NATA DE PINA (PINEAPPLE FRUIT WASTE UTILIZATION FOR THE MAKING OF NATA DE PINA)

EXPLOITING A BENEFIT OF COCONUT MILK SKIM IN COCONUT OIL PROCESS AS NATA DE COCO SUBSTRATE

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

PENGARUH KONSENTRASI STARTER Acetobacter xylinum TERHADAP RENDEMEN SELULOSA Nata de Soya. Retni.S.BUDIARTI ABSTRAC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nanas memiliki nama latin Ananas Cosmosus dan termasuk dalam devisi

Pemanfaatan Limbah Cair Tahu (Whey Tahu) Sebagai Media Tumbuh Acetobacter xylinum untuk Memproduksi Nata

BAB I PENDAHULUAN. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah naga

BAB II LANDASAN TEORI

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah cair tapioka dihasilkan dari proses produksi tapioka. Air merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

Pengaruh Waktu Fermentasi Air Kelapa Terhadap Produksi dan Kualitas Nata de Coco

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Minuman Disperindag dan SMA Negeri 6 Pekanbaru serta SMA Negeri 11

Fermentasi alkohol dari nira aren (Arenga pinnata Merr.) dengan menggunakan metode fed batch

PEMBUATAN NATA DE COCO DAR I BEBERAPA KONSENTRASI "SKIM" SANTAN DAN SUKROSA

Effect of ammonium concentration on alcoholic fermentation kinetics by wine yeasts for high sugar content

PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN PERSENTASE STARTER PADA NIRA AREN (Arenga pinnata) TERHADAP BIOETHANOL YANG DIHASILKAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian. Tabel 3. Pertumbuhan Aspergillus niger pada substrat wheat bran selama fermentasi Hari Fermentasi

BAB II LANDASAN TEORI

MATERI DAN METODE. 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box,

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEMBUATAN NATA DARI ANEKA BUAH-BUAHAN

WAHYUDI A

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

Transkripsi:

Bionature Vol. 12 (2): Hlm: 131-136, Oktober 2011 ISSN: Pengaruh 1411-4720 Umur Starter terhadap Rendaman Nata Nira Aren 131 Pengaruh Umur Starter terhadap Rendaman Nata Nira Aren (The Influence of Age of Starter toward Soaking Nata Palm Juice) Andi Taskirah Jurusan Biologi, STKIP-PI Makassar Abstract Aren (Arenga pinnata, Merr) was one type of palm tree of the family was well known area of the tropics because of various benefits. Starting from the root, stem, bark, leaves, fruits, fibers up to the treetops. The variables in this study were age starter as the independent variable and the yield of sugar as a variable independent. Design used a completely randomized design (CRD) consisting of three treatments with three replications. Each repeat unit there were 3 observations. So that the overall number of observation units 3 x 3 x 3 = 27. The treatment used in this study, namely: A 1 = Age starter 4 days, A 2 = Age 6 day starter, starter A 3 = Age 8 days. The parameters measured in this study is the yield produced nata, nata yield measured by weighing the first nata formed have drained for 1 hour and then divided by the volume of juice used. Data obtained with the variation (F test) to see the effect on the level sig α = 0.01. When the results showed a treatment effect of the test followed by LSD α = 0.01. The results showed that age affects the formation of nata starter. Keyword: Age of Starter, Nata Palm Juice A. Pendahuluan Aren (Arenga pinnata, Merr) merupakan salah satu jenis pohon dari keluarga palma yang cukup dikenal dikawasan tropik oleh karena ragam manfaatnya. Mulai dari akar, batang, pelepah, daun, buah, ijuk sampai dengan pucuk pohon. Tandan bunganya dapat menghasilkan nira untuk bahan baku pembuatan gula merah maupun sebagai minuman segar. Di Indonesia tanaman aren etrsebar diseluruh wilayah nusantara, khususnya di daerah-daerah perbukitan yang lembab (Anonim, 2006). Walaupun aren memiliki manfaat, namun yang banyak diusahakan petani adalah niranya.pengelolaan nira masih sangat sedehana dan bersifat tradisional, misalnya nira diolah menjadi gula merah atau langsung diminum sebagai minuman segar. Penganekaragaman produk aren merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan petani dan salah satu alternatif yang dapat diragamkan produknya adalah nira aren. Nira merupakan cairan yang rasanya manis dan komponen utamanya adalah air, sedang komponen lainnya adalah karbohidrat dalam bentuk sukrosa,serta protein, lemak, vitamin dan mineral. Susunan dan komposisi tersebut memungkinkan nira diolah lebih lanjut menjadi berbagai macam produk seperti pembuatan nata. Nata adalah bahan menyerupai gel (agar-agar) yang terapung pada medium. Yang mengandung gula dan asam hasil bentukan mikroorganisme Acetobacter xylinum. Nata pada dasarnya merupakan selulosa. Apabila dilihat dibawah microskop Akan tampak sebagai suatu massa fibril tidak beraturan yang menyerupai benang atau kapas (Sutarminingsih, 2004).

Pengaruh Umur Starter terhadap Rendaman Nata Nira Aren 132 Nira sebagaibahan dasar dalam pembuat-an gula merah merupakan bahan yang mudah mengalami fermentasi dan peningkatan kadar keasaman yang berdampak menurunkan mutu gula merah atau menyebabkan nira tidak dapat lagi dibuat menjadi gula merah. Sebaiknya pada pembuatan nata dibutuhkan nira yang tingkat keasamannya tinggi (Delima,2003). Saat ini nata yang banyak diproduksi dari air buah kelapa maupun nira kelapa. Secara fisik, nira aren tidak jauh berbeda dengan nira air kelapa sehingga ada peluang untuk menghasilkan nira aren menjadi produk fermen-tasi nata yang bernilai ekonomi sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani (Anonim, 2006). Masyarakat pada umumnya lebih mengenal nata yang dibuat dari air kelapa(nata decoco). Meskipun demikian,produk nata juga dapat dibuat dari aneka buah seperti nenas,bahkan dari air tahu dan cairan lendir kakao bisa digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan nata,yang penting bahan itu mengandung gula, protein dan mineral yang cukup. Umur biarkan starter pada pembuatan nata sangat mempengaruhi rendemen dan ketebalan nata yang diperoleh karena umur biakan ini berkaitan erat dengan aktifitas bakteri dengan pembentuk nata. Media fermentasi yang sudah tua mudah mengalami kontaminasi sehingga menghasilkan nata; yang tipis (Atyh, 1979 dalam Delima, 2003). Mengingat bahwa nata aren sebetulnya merupakan folikel dari bakteri Acetobacter xylinum, maka rendemen nata yang terbentuk dari proses pembuatan tergantung pada aktifitas bakteri Acetabacter xylinum dingaruhi leh kondisi inkubasi yakni umur bakteri(pasa,2003). Pada penelitian sebelumnya dengan menggunakan nira lontar menujukan bahwa hasil terbaik diperoleh pada umur starter 8 hari yang menghasilkan rendemen tertinggi yaitu 43,79% (Afrianti,2005). Berdasarkan uraian yang telah dikemu-kakan diatas dan hasil penelitian sebelumnya maka perlu diadakan penelitian mengenai pengaruh umur starter terhadap rendemen nata yang dihasilkan. B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang akan melihat pengaruh umur starter terhadap rendemen nata nira aren. Penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu umur starter sebagai variabel bebas dan rendemen nata aren sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri tiga perlakuan dengan tiga kali ulangan. Tiap ulangan terdapat 3 unit pengamatan. Sehingga jumlah unit pengamatan keseluruhan 3 x 3 x 3 = 27. Adapun perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu; A 1 = Umur starter 4 hari A 2 = Umur starter 6 hari A 3 = Umur starter 8 hari Tabel 1. Desain Penelitian Perlakuan Ulangan I II III A 1 A 1.1 A 1.2 A 1.3 A 1.1 A 1.2 A 1.3 A 1.1 A 1.2 A 1.3 A 2 A 2.1 A 2.2 A 2.3 A 2.1 A 2.2 A 2.3 A 2.1 A 2.2 A 2.3 A 3 A 3.1 A 3.2 A 3.3 A 3.1 A 3.2 A 3.3 A 3.1 A 3.2 A 3.3 Penelitian ini dilaksanakan dari bulan juli hingga september 2010, bertempat di laboratorium biologi STKIP- PI Makassar. Alat yang digunakan yaitu autoklaf, kompor gas, timbangan, analitik, saringan, panci, penga-duk, botol sirup, gelas ukur, Aluminium foil. Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu nira

Pengaruh Umur Starter terhadap Rendaman Nata Nira Aren 133 aren, starter air kelapa, asam asetat, Amonium sulfat (NH 4 ) 2 SO 4, alkohol 70%/ 95%, MgSO 4, K 2 HPO 4, gula, pasir. Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui dua langkah utama, yakni pembuatan larutan starter dan fermentasi nata. Pada pembuatan larutan starter, Botol-botol yang akan digunakan (9 botol), disterilkan terlebih dahulu dengan autoklaf selama 15-30 menit. Pertama-tama nira yang masih segar disaring, kemudian nira aren dipanaskan sampai mendidih. Kedalam larutan tersebut ditambahkan gula 0,1 % (b/v), (NH 4 ) 2 so4 0,1 % (B/V), asam asetat glasial sebanyak 5 ml atau ph cairan sampai dengan 4 dan diaduk sampai homogen. Kemudian dituangkan kedalam botol sebanyak 400 ml/botol, kemudian ditutup dengan aluminium foil dan didinginkan selama 24 jam. Setelah dingin tutup botol dibuka kemudian diinokulasikan starter air kelapa 20 % (v/v) atau sebanyak 30 ml dan diinkubasi sampai terbentuk starter nira. Kemudian starter nira yang terbentuk diperbanyak dan diinkubasi sesuai perlakuan selama 4, 6, dan 8 hari sebelum starter digunakan dalam proses fermentasi. Untuk fermentasi nata, Nira aren masih segar disaring, kemudian dipanaskan. Setelah mendidih kedalam larutan ditambahkan gula 0,1 % (b/v), (NH4)2SO4 0,1 % (b/v), MgSO4 0,2% (b/v) K 2 HPO 4 0,1 % (b/v) dan asam asetat sebanyak 5 ml asam asetat glasial sebanyak 5 ml atau cairan sampai dengan ph 4. Kemudian diaduk supaya rata dan dibiarkan mendidih. Setelah 15 menit mendidih larutan dituangkan kedalam wadah/botol selai masing-masing dengan volume 150 ml, kemudian ditutup dengan aluminium foil dan didinginkan selama 24 jam, setelah dingin tutup botol dibuka kemudian diinokulasikan starter yang telah diinkubasi selama 4, 6 dan 8 hari sebanyak 30 ml. Kemudian difermentasi selama 14 hari. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah rendemen nata yang dihasilkan nata. Rendemen nata diukur dengan cara menimbang berat nata yang terbentuk yang terlebih dulutelah ditiriskan selama 1 jam kemudian dibagi dengan volume nira yang digunakan. *Rendemen = x100% Data yang diperoleh dengan variasi (uji F) untuk melihat pengaruh pada taraf kepercayaan α = 0,01. Bila hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh perlakuan maka pengujian dilanjutkan dengan uji BNT α= 0,01. C. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel hasil pengamatan dari parameter yang diamati yaitu rendamen nata. Tabel 2. Tabel Pengamatan Rendamen nata Perlakuan Rendemen (%) I II III Jumlah Rerata A 1 35,44 37,47 31,03 103,94 34,64 b A 2 25,29 24,50 23,57 73,36 24,45 a A 3 27,06 26,62 24,89 78,57 26,19 a Total 87,79 88,59 79,49 255,87 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berarti berbeda tidak nyata pada taraf α =0,01 (BNT= 6,28). Berdasarkan hasil uji BNT α = 0,01 pada tabel diatas menunjukkan bahwa Perlakuan A 1 (umur starter 4 hari) berbeda nyata dengan perlakuan A 2 (umur starter 6 hari) dan A 3 (umur starter 8 hari). Perlakuan A 2 (umur starter 6 hari ) tidak

Pengaruh Umur Starter terhadap Rendaman Nata Nira Aren 134 berbeda nyata dengan perlakuan A 3 (umur starter 8 hari), Hubungan antara perlakuan umur starter dengan rendemen nata yang dihasilkan menunjukkan bahwa perlakuan umur starter 4 hari memberikan rendemen nata tertinggi, selanjutnya perlakuan umur starter 6 dan 8 hari memberikan hasil rendemen nata lebih rendah. Hubungan antara perlakuan dengan rendemen nata yang dihasilkan setelah 14 hari difermentasi dapat dilihat pada Gambar 1. 40 20 0 A1 A2 A3 Gambar 1. Rata-rata rendemen nata (%) 14 hari fermentasi dengan perlakuan umur starter (A 1 = Umur starter 4 hari, A 2 = umur starter 6 hari dan A 3 = umur starter 8 hari). Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa umur starter mempengaruhi pembentukan nata nira aren. Hal ini dapat dilihat dari rendemen nata yang dihasilkan setelah inokulasi 14 hari. Nata yang terbentuk merupakan senyawa selulosa polisakarida ekstraseluler hasil aktivitas dari Acetobacter xylinum. Acetobacter xylinum dapat membentuk asam dari glukosa, etil alkohol, dan propil alkohol dan mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi CO 2 dan H 2 O. Sifat yang paling menonjol dari bakteri ini adalah memiliki kemampuan untuk mempolierasi glukosa hingga menjadi selulosa. Selanjutnya, selulosa tersebut membentuk maktriks yang disebut nata. Faktor fisiologis dalam pem-bentukan nata adalah ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, temperatur, dan ketersedia-an oksigen (Pambayun,2002). Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur starter mempengaruhi pembentukan nata. Hal ini dapat dilihat dari rendemen nata yang dihasilkan setelah fermentasi 14 hari yang dilakukan diperoleh rendemen tertinggi pada perlakuan A 1 (umur starter 4 hari). Untuk rendemen terendah pada perlakuan A2 (umur starter 6 hari). Semua ulangan pada setiap perlakuan nampak terbentuk lapisan nata. Hal ini menunjukkan umur starter dapat mem-pengaruhi aktivitas Acetobacter xylinum dalam membentuk nata. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa folikel atau lapisan tipis mulai tampak dipermukaan 4 hari sejak starter diinokulasikan. Ini menandakan bakteri mulai menunjukkan aktivitas dan lapisan nata mulai bertambah ketebalannya. Tingginya rendemen nata hari ke 14 inokulasi yang dihasilkan pada perlakuan A 1 (umur starter 4 hari) diduga disebabkan umur starter yang berada pada fase eksponensial yaitu fase yang ditandai dengan pertumbuhan yang sangat cepat. Disamping itu mikrobia dalam media fermentasi berada dalam keadaan fisiologis bagi proses fermentasi nata. Menurut Pambayun (2002), setelah diinokulasi, bibit nata (starter) akan segera berkembang dan tumbuh dengan perkembangan sangat pesat hingga hari kelima. Pada puncak perkembang-an ini, Acetobacter xylinum mengeluarkan enzim ekstraseluler yang mampu menyusun satuan gula (glukosa) menjadi senyawa selulosa hingga membentuk matriks menyeru-pai gel yang disebut nata. Fase ini sangat menentukan tingkat kecepatan suatu nata strain Acetobacter xylinum dalam membentuk nata. Menurut Sutarminingsih (2004), terja-dinya starter yang baik merupakan faktor penting dalam produksi nata karena kualitas starter sangat menentukan hasil nata. Biasa-nya starter yang digunakan adalah starter Acetobacter xylinum yang

Pengaruh Umur Starter terhadap Rendaman Nata Nira Aren 135 telah disimpan selama 3 4 hari sejak inokulasi karena pada masa penyimpanan itu akan mencapai maksimal. Rendemen nata terendah diperoleh pada perlakuan umur starter A 2 dan A 3, diduga disebabkan oleh faktor umur starter dimana pertumbuhan diperlambat karena ketersediaan nutrisi telah berkurang dan umur sel telah tua menyebabkan pertumbuhan tidak stabil walaupun jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak dari pada jumlah sel yang mati. Menurut Delima (2003), proses pembuatan nata tergantung pada aktivitas dari Acetobacter xylinum yang di pengaruhi oleh kondisi. Fermentasi fermentasi yakni meliputi kandungan nutrien serta umur biakan starter. Makin tua umur biakan starter makin menurun hasilnya (berat dan tebal). Media fermentasi yang mengandung starter tua sangat mudah mengalami kontaminasi sehingga menghasil-kan nata yang tipis. Rendemen nata pada perlakuan umur starter A 2 dan A 3 tidak berbeda nyata diduga disebabkan oleh karena umur starter umur starter masih dalam fase yang sama yaitu fase pertumbuhan lambak yang ditandai dengan pertumbuhan yang mulai melambat. Menurut Pambayun (2003), Fase pertumbuhan lambat, terjadi pertumbuhan yang diperlambat karena ketersedian nutrisi, terdapat metaboli yang bersifat toksik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan umur sel telah tua. Pada fase ini pertumbuhan tidak lagi stabil. Menurut Ali, dkk (2004), Fase transisi antara antara fase stasioner (pertumbuhan tetap) dengan fase eksponensial merupakan periode pertumbuhan tak seimbang karena laju sintesis berbagai komponen seluler tidak sama. Akibatnya sel-sel pada fase ini memiliki komposisi kimia berbeda dengan fase eksponensial. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa umur starter mempengaruhi pembentukan nata nira aren. E. Daftar Pustaka Anonim. 2010. Tanaman Aren. http//arengasugar.multiply.com/jur nal/.htm. 12 Maret 2010 Anonim. 2010. Pengelolahan Nira Aren Menjadi Produk Nata Pinnata. Makassar: Balai Penelitian dan Pengembangan Kehu-tanan Sulawesi. Delima, Y. 2003. Pengaruh Penyimpanan nira lontar terhadap nata yang dihasilkan. Skripsi. Makassar: Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Hidayat N, M Padaga, S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta Lutony, L. 1993. Tanaman Sumber Pemanis. Penebar Swadaya. Jakarta. Pasa, F. 2003. Pemamfaatan Nira aren (Arenga pinnata Merr) untuk Produk Fermentasi Nata. Skripsi. Makassar: Fakultas Pertanianan Universitas Hasanuddin. Pembayun, R. 2002. Teknologi Pengelolahan Nata De Coco. Kanisius. Yogyakarta. Pelczar dan Chan. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi 1. Jakarta: Universitas Indonesia.

Pengaruh Umur Starter terhadap Rendaman Nata Nira Aren 136 Soesono, S. 2000. Bertanam Aren. Penebar swadaya. Jakarta. Seragih,P. 2004. Membuat Aneka Nata De Coco. Jakarta: Puspa Suara. Suryani, A. Dkk. 2005. Membuat Aneka Nata. Penebar Swadaya. Jakarta. Sutarminingsih, L. 2004. Peluang Usaha Nata De coco. Yogyakarta: Kanisius.