SPMI P A N DU A N Direktorat Penjaminan Mutu Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMRISTEKDIKTI Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Tinggi 0
DAFTAR ISI Daftar Isi 1 I. Pendahuluan 2 II. Tujuan 3 III. Output 3 IV. Peserta dan Fasilitator 4 V. Pelaksanaan Workshop 4 VI. Jadwal dan Tempat Kegiatan 5 VII. Pendanaan 6 1
PANDUAN WORKSHOP SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) I. Pendahuluan Pada tanggal 10 Agustus 2012 telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang mengukuhkan integrasi Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi tersebut dalam sebuah sistem dengan perubahan nama dari Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi menjadi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti). SPM Dikti terdiri dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau Akreditasi, dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti). Menurut Pasal 51 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, pendidikan tinggi yang bermutu merupakan pendidikan tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan Negara. Untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang bermutu tersebut, pemerintah menyelenggarakan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Di dalam Pasal 52 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, dinyatakan bahwa SPM Dikti ditetapkan oleh Menteri dan merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. SPM Dikti dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar pendidikan tinggi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2014, SPM Dikti bertujuan menjamin pemenuhan standar pendidikan tinggi secara sistemik dan berkelanjutan sehingga tumbuh dan berkembangnya budaya mutu. Sistem Penjaminan Mutu Internal sebagai bagian dari SPM Dikti, direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi secara internal dan otonom. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan SPMI mengacu pada standar pendidikan tinggi. SPMI diimplementasikan melalui 5 (lima) siklus kegiatan yang terdiri atas: A. Penetapan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi, merupakan kegiatan penentuan standar/ukuran. B. Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi, merupakan kegiatan pemenuhan standar/ukuran. 2
C. Evaluasi pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi merupakan kegiatan pembandingan antara luaran kegiatan pemenuhan standar/ukuran yang telah ditetapkan. D. Pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi, merupakan kegiatan analisis penyebab standar/ukuran yang tidak tercapai untuk dilakukan tindakan koreksi. E. Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi, merupakan kegiatan perbaikan standar/ukuran agar lebih tinggi dari standar/ukuran yang telah ditetapkan. II. Tujuan Workshop SPMI ini diselengarakan bertujuan: 1. Agar setiap perguruan tinggi menyadari bahwa tanggung jawab atas mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di perguruan tinggi tersebut tidak lagi sepenuhnya di tangan pemerintah, melainkan terutama di tangan perguruan tinggi itu sendiri. 2. Memberi inspirasi pada setiap perguruan tinggi tentang apa, mengapa, siapa, dimana, bila mana, dan bagaimana melaksanakan penjaminan mutu di perguruan tinggi. 3. Memperoleh informasi dan pengalaman berharga tentang proses dan mutu, serta inovasi pembalajaran yang ideal untuk dilaksanakan di perguruan tinggi yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). III. Output Output yang diperoleh dari workshop ini adalah: 1. Mendapatkan informasi dan kebijakan terkait dengan penjaminan mutu yang akan menjadi dasar pengembangan program peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. 2. Desain awal dengan mengintegrasikan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi tersebut dalam sebuah sistem yang disebut Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, yang terdiri atas SPMI yang dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi, dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal atau akreditasi yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi, dan Pangkalan Data di perguruan tinggi yang ada pada aras setiap perguruan tinggi. 3
IV. Peserta dan fasilitator Peserta yang diundang dalam workshop adalah seluruh perguruan tinggi swasta yang belum pernah mendapatkan kegiatan Diseminasi SPMI, dan setiap perguruan tinggi diwakili masing-masing 2 (dua) orang peserta, yang terdiri dari 1 (satu) orang unsur pimpinan; dan 1 (satu) orang lagi dosen yang menangani penjaminan mutu di perguruan tinggi atau Ketua Lembaga/Unit/Kantor Jaminan Mutu. Kegiatan ini akan dilaksanakan di 4 (empat) lokasi, dengan pengelompokan menurut kopertis wilayah sbb: 1. Jakarta: Peserta terdiri dari Kopertis Wilayah II, III, IV, V, VI, VII, dan X 2. Banda Aceh: Peserta terdiri dari Kopertis Wilayah I, dan XIII 3. Makassar: Peserta terdiri dari Kopertis Wilayah IX, XI, XII, dan XIV 4. Mataram: Peserta terdiri dari Kopertis Wilayah VIII Tim SPMI Nasional yang menjadi Fasilitator dalam workshop ini adalah: Jakarta: 1. Prof.Dr. Johannes Gunawan, SH., LL.M [UNPAR] 2. Prof.Dr. Bernadette M. Waluyo, SH, MH, CH, CN [UNPAR] 3. Widijanto S. Nugroho, P.hD [DPT] Banda Aceh: 1. Prof.Dr.drh. Nyoman Sadra Dharmawan [UNUD] 2. Dr.Ir. Setyo Pertiwi, M.Eng [UBT] Makassar: Mataram: 1. Prof.Bambang Suryatmono, Ph.D [UNPAR] 2. Prof.Dr.Ir. Tirza Hanum,MS [UNILA] 1. Dr.Ir. J.P. Gentur Sutapa, M.Sc [UGM] 2. Prof.Dr.drh. Nyoman Sadra Dharmawan [UNUD] V. Pelaksanaan Workshop Tahapan kegiatan yang dilaksankan dalam workshop adalah: 1. Penyampaian rencana kerja strategis Direktorat Penjaminan Mutu, dan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahsiswaan, Kemristekdikti. 2. Penyampaian regulasi atau peraturan perundang-undangan yang terbaru dan sudah diberlakukan saat ini. 4
3. Sharing tentang pengalaman implementasi penjaminan mutu, dan rancangan pengembangannya. 4. Penyampaian materi oleh Fasilitator/Tim SPMI dengan Presentasi. 5. Diskusi dan tanya jawab, serta rangkuman oleh Fasilitator/Tim SPMI. VI. Jadwal dan Tempat Kegiatan Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan Workshop di empat kota yaitu: 1. Tanggal 11 November 2015, di Hotel Peninsula Jl.S.Parman, Slipi, Jakarta 2. Tanggal 13 November 2015, di Aula Universitas Muhammadiyah Aceh 3. Tanggal 14 November 2015, di Auditorium Kopertis Wilayah IX Makassar 4. Tanggal 21 November 2015, di STIKes Yarsi Mataram Rundown acara di tiap lokasi workshop adalah sama, seperti berikut: No Waktu Kegiatan/Materi Fasilitator PIC [11 Nov 2015] + [13 Nov 2015] + [14 Nov 2015] + [21 Nov 2015] 1 08:00 09:00 Pendaftaran ulang & coffee break Panitia Staf Dit. Penj. Mutu 2 09:00 09:30 Sambutan dan Pembukaan Dirjen Belmawa, Direktur Penjaminan Mutu 3 09:30 10:30 Kebijakan Nasional SPM Dikti, dan tanya-jawab 4 10:30 11:30 Kebijakan Nasional SPMI, dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Tim SPMI Tim SPMI Sistem 5 11:30 12:00 Tanya-jawab Tim SPMI 6 12:00 13:00 Rehat dan Makan siang Panitia Panitia Lokal 7 13:00 15:00 Implementasi SPMI Tim SPMI Tim SPMI 7 15:00 15:30 Tanya-jawab Umum Tim SPMI Tim SPMI 8 15:30 16:00 Rangkuman dan Penutupan Direktur Penjaminan Mutu 5
VII. Pendanaan Biaya penyelenggaraan kegiatan workshop ini dibebankan pada DIPA Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti. Karena keterbatasan anggaran, biaya transportasi dan akomodasi peserta menjadi tanggungan masing-masing peserta, sedangkan konsumsi selama kegiatan berlangsung termasuk bahan/materi/ruangan, dan ATK, menjadi tanggungan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Pada tahun 2015 mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) yang menjamin keberlangsungan sirkulasi bebas (free flows), yaitu: Free Flows of Goods; Free Flows of Services; Free Flows of Investment; Free Flows of Capital; Free Flows of Skilled Labour; di lingkungan Negara ASEAN, termasuk Indonesia. Untuk menghadapi Free Flows of Services dan Free Flows of Skilled Labour, dunia pendidikan tinggi di Indonesia harus senantiasa meningkatkan mutu pendidikan tingginya, sehingga lulusan dan hasil penelitiannya memiliki daya saing tidak saja di aras ASEAN, melainkan juga di aras dunia. Dalam rangka memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang telah diinisiasi sejak tahun 2003 oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi harus senantiasa dikembangkan untuk memenuhi tantangan baru pada aras regional maupun global. 6