BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya saja dan itu dilakukan secara monoton atau tradisional dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di sebagian besar organisasi atau perusahaan terutama yang bersifat padat

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

PERANCANGAN DAN PENGELOLAAN TENAGA KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat, pekerjaan yang dirancang dengan baik akan mampu menarik dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengaruh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

Job Design and Job Analysis Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkontribusi pada organisasi daripada karyawan yang performanya buruk.

BAB 2 : PERILAKU ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak akan terjadi hubungan

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI

BAB 1 PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya yang berupa pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. juga dengan Sumber Daya Manusia (SDM) karena Sumber Daya Manusia. organisasi. Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) disini cenderung

PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP PADA PO ROSALIA INDAH

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Dalam penelitian Arif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial

MSDM Materi 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Pada dasarnya yang menjadi tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan,

PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG

BAB II KERANGKA TEORETIS. Penelitan terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dapat dilihat. Analisis

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN SIKAP KOOPERATIF KARYAWAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Path-goal theory menjelaskan dampak gaya kepemimpinan pada motivasi

KEPUASAN KERJA. Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi. DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis ( ) 2. Dede Hidayat ( )

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI PERILAKU KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada CV. Lazatex Pekalongan)

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu dalam bekerja ditunjukkan adanya gairah dan semangat kerja,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Setiap kegiatan yang dilakukan suatu organisasi tentu membutuhkan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

Motivasi : Dari Konsep menjadi Penerapan. BAB 8 Perilaku Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap

BAB I PENDAHULUAN. karyawan maupun organisasi, karena dianggap sebagai outcome yang positif.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara job..., Putriani Pradipta Utami Setiawan, FISIP Universitas UI, 2010 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PEMBAGIAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN DAN PENGAWASAN BEA DAN CUKAI TIPE 3A SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang. Dalam menghadapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 59 orang

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesuksesan organisasi di masa depan. Kemampuan perusahaan. efektif dan efisien (Djastuti, 2011:2).

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki bakat, tenaga, kreativitas yang dibutuhkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. perlu adanya sebuah pengelolaan atau manajemen yang baik. Dengan adanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi adalah meningkatkan kinerja karyawan. yang meliputi fasilitas, perlalatan, serta sumber daya manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. seseorang. Menurut Wexley dan Yukl (2005: 129) kepuasan kerja adalah cara

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. PABELAN CERDAS NUSANTARA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Fokus utama suatu organisasi adalah untuk mencapai suatu keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. dan kompetensi terhadap organisasi sehingga memberikan dampak positif

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. memiliki pengertian berbeda mengenai engagement (Albrecht, 2010).

Organizing (Pengorganisasian) I M A Y U D H A P E R W I R A

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dahulu karyawan dalam melakukan tugasnya hanya menurut kemampuan yang dimilikinya saja dan itu dilakukan secara monoton atau tradisional dari waktu ke waktu tanpa ada peningkatan. Kondisi tersebut tidak relevan lagi untuk kondisi saat ini, karena saat ini karyawan dituntut untuk dapat menguasai beberapa metode atau kemampuan yang berlainan untuk menyelesaikannya. Perkembangan jaman dan teknologi menuntut karyawan untuk selalu mengikutinya dan menerapkannya dalam pekerjaannya. Hal ini digunakan untuk mempermudah tugas-tugas atau pekerjaan karyawan serta meningkatkan kinerjanya (As ad, 2002: 46). Penguasaan ketrampilan dan pengetahuan yang luas diharapkan mampu meningkatkan kemampuan karyawan untuk beradaptasi dengan cepat pada lingkungannya dan merasa senang dengan kehidupan atau iklim organisasi (kualitas kehidupan kerja). Kualitas kehidupan kerja mengacu pada keadaan menyenangkan tidaknya lingkungan pekerjaan bagi karyawan. Tujuan pokoknya adalah mengembangkan lingkungan kerja yang sangat baik bagi karyawan dan bagi perusahaan. Kualitas kehidupan kerja merupakan langkah besar ke depan dengan beranjak dari desain pekerjaan tradisional yang hanya berfokus pada spesialisasi dan efesiensi untuk melaksanakan tugas yang sempit. 1

2 Perkembangan terhadap kualitas kerja karyawan dewasa ini ditekankan pada pemerkayaan keberagaman pekerjaan. Secara sederhana pemerkayaan pekerjaan berarti bahwa motivator tambahan dicakupkan dalam pekerjaannya untuk membuatnya lebih berarti. Pemerkayaan pekerjaan adalah perluasan konsep pemekaran pekerjaan (job enlargement), yang berusaha menciptakan keragaman tugas yang luas bagi karyawan untuk mengurangi kemonotonan. Karyawan yang memiliki prestasi kerja yang baik akan meningkatkan kepuasan kerjanya, dan memiliki kesempatan mengaktualisasikan diri. Hal ini hanya dapat dicapai dengan syarat karyawan dapat mengetahui dengan baik mengenai karakteristik atas pekerjaannya. Penelitian mengenai karakteristik tugas pertama kali dilakukan oleh Artur Turner dan Paul Lawrence pada pertengahan tahun 1960-an. Turner dan Lawrence mengembangkan suatu studi penelitian untuk menilai efek dari beberapa jenis pekerjaan yang berbeda terhadap kepuasan kerja dan ketidakhadiran (absensi). Turner dan Lawrence (1960) meramalkan bahwa karyawan akan lebih memilih pekerjaan-pekerjaan yang kompleks dan menantang, yakni jenis-jenis pekerjaan yang dapat meningkatkan kepuasan kerja dan menyebabkan angka ketidakhadiran menjadi rendah (Robbins, 2002: 247). Dalam penelitiannya Turner dan Lawrence (1960) mendefinisikan kompleksitas pekerjaan dari enam segi karakteristik tugas yaitu: 1) variasi, 2) otonomi, 3) tanggung jawab, 4) pengetahuan dan ketrampilan, 5) interaksi sosial yang dibutuhkan, dan 6) interaksi sosial pilihan. Semakin tinggi sebuah pekerjaan

3 dinilai pada karakteristik ini, menurut Turner dan Lawrence semakin kompleks pekerjaan tersebut (Robbins, 2002: 247). Peneliti yang lainnya, yaitu Hackman dan Oldham (1999) mengusulkan lima dimensi inti untuk mengevaluasi lingkungan kerja/karakteristik pekerjaan. Dimensi-dimensi inti dari karakteristik pekerjaan ini mempunyai hubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Lima dimensi tersebut adalah: 1) skill variety, 2) task identity, 3) task significance, 4) autonomy, dan 5) feedback. Dalam hal ini, faktor lingkungan kerja yang akan diukur terdiri dari ke lima dimensi tersebut. Lima dimensi tersebut lebih dikenal dengan karakteristik pekerjaan(yunki, 2002: 325). Dalam aplikasinya karakteristik pekerjaan memiliki kontribusi positif dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Keragaman ketrampilan atau skill yang dimiliki karyawan baik itu yang berasal dari diri karyawan yang bersangkutan atau yang berasal dari pelatihan atau training dari pihak perusahaan, akan berdampak pada meningkatnya kepuasan kerja karyawan. Hal ini disebabkan karena dengan ketrampilan yang dimilikinya karyawan akan dengan mudah untuk melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaannya. Demikian juga dengan kejelasan tugas yang diberikan pimpinan pada karyawan untuk melaksanakan suatu pekerjaan hingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Kebebasan yang dimiliki karyawan untuk menentukan cara kerja serta penjadwalan pekerjaan tanpa harus melanggar prosedur yang berlaku secara umum dalam perusahaan tentunya meningkatkan kepuasan kerja karyawan karena karyawan bisa berkreasi dengan cara kerjanya sendiri (Yunki, 2002: 325).

4 Hakekat lain dari bekerja bagi karyawan adalah seberapa besar atau berartinya pekerjaan yang ia lakukan baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat. Dewasa ini pekerja ingin agar pekerjaannya juga berarti bagi orang lain, atau dengan kata lain pekerja akan semakin puas bila hasil dari pekerjaannya dapat dinikmati oleh orang lain. Dan yang terakhir hakekat dari kerja adalah untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Karyawan akan merasa semakin puas jika pihak perusahaan dapat memberikan penghargaan atas kerja yang dilakukannya. Penghargaan dari pihak perusahaan dapat berupa peningkatan gaji atau upah, promosi jabatan, maupun penghargaan yang lainnya sebagai suatu reward atas suatu pengabdian yang diberikan karyawan bagi perusahaan (As ad, 2002: 48). Cara dimana tugas-tugas dikombinasikan memiliki pengaruh langsung terhadap kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual, artinya, tingkat kepuasan kerja dari masing-masing individu berbeda satu dengan yang lain sesuai dengan sistem yang berlaku pada dirinya (As ad, 2002: 104). Robbins (2002: 36) menyatakan bahwa kepuasan kerja mengacu kepada sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya. Karyawan yang terpenuhi kebutuhannya tersebut diharapkan merasa puas dengan apa yang mereka dapatkan dari perusahaan dan bekerja dengan baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerjanya dan dapat mengurangi tingkat absensi, perputaran tenaga kerja, dan biaya yang dikeluarkan perusahaan melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karyawan (As ad, 2002: 105). Sesuai dengan kodratnya bahwa kebutuhan manusia itu sangat beraneka ragam, baik jenis ataupun tingkatannya. Semakin luas pandangan seseorang maka

5 akan semakin dirasakan banyaknya kebutuhan yang belum terpenuhi dan individu tersebut belum merasa puas. Sikap puas manusia terhadap kebutuhankebutuhannya tersebut dipengaruhi oleh potensi yang ada pada setiap kebutuhan itu sendiri. Besarnya potensi tiap kebutuhan tersebut ditentukan oleh besarnya nilai dalam memuaskan kebutuhan seseorang dan besarnya nilai tersebut sangat bersifat pribadi, karena keinginan seseorang untuk meraih kepuasan tertentu tergantung pada nilai kepuasan yang telah dirasakan pada saat itu (As ad, 2002: 108). Penerapan karakteristik tugas telah banyak dilakukan oleh perusahaanperusahan di Indonesia. Salah satu perusahaan yang telah menerapkan karakteristik pekerjaan adalah PT. Air Mancur. PT. Air Mancur merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam produksi jamu tradisional yang terletak di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa tengah. Dalam dinamika organisasi yang selalu berkembang, manajemen PT. Air Mancur sebenarnya telah menerapkan program pengembangan karyawan yaitu dengan penerapan karakteristik pekerjaan yang terdiri dari skil variety, task identity, task significance, task authonomy, dan feedback walaupun belum dapat berjalan secara maksimal. Hal ini dibuktikan dengan pengembangan kemampuan karyawan yang diadakan pihak perusahaan yaitu dengan cara pelatihan bagi karyawannya. Karyawan dilatih untuk dapat menguasai beberapa macam ketrampilan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Untuk masalah penugasan, pihak manajemen PT. Air Mancur, selalu memberikan perintah yang jelas kepada karyawannya atas suatu pekerjaan yang

6 harus diselesaikan. Demikian juga masalah kebebasan yang dimiliki karyawan untuk menyelesaikan tugasnya. Karyawan PT. Air Mancur diberi wewenang untuk menyelesaiakn pekerjaannya dengan cara mereka sendiri namun dengan catatan harus sesuai prosedur dan norma yang berlaku secara umum dalam perusahaan. Manajemen PT. Air Mancur selalu membuat evaluasi mengenai kinerja karyawan, dan memberikan penghargaan kepada karyawan yang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tepat waktu, berupa kenaikan gaji maupun promosi jabatan. Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin mengetahui apakah karakteristik pekerjaan yang diterapkan pada suatu organisasi akan memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Pada penelitian ini penulis mengambil sampel karyawan PT. Air Mancur sebagai obyek penelitian. PT. Air Mancur, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam produksi jamu tradisional yang terletak di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa tengah. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimanakah profil karyawan PT. Air Mancur? 2. Bagimana pengaruh karakteristik pekerjaan yang terdiri dari skill variety, task identity, task significance, authonomy dan feedback terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Air Mancur, secara bersama-sama maupun secara sendirisendiri?

7 C. Batasan Masalah Agar tujuan dari penelitian ini lebih terfokuskan pada permasalahan yang akan dibahas dan tidak menyimpang dari tujuan awal, maka peneliti memberikan beberapa batasan. Batasan masalah dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Karakteristik pekerjaan. Definisi karakteristik pekerjaan menurut Robins (2002: 246) merupakan suatu cara mengkombinasikan tugas-tugas untuk memperlancar pekerjaannya. Sedangkan Keitner dan Kinicki (2003: 264) mendefinisikan karakteristik pekerjaan adalah suatu pendekatan dalam merancang pengembangan pekerjaan dengan pengkayaan pekerjaan yang ditujukan untuk memperlancar pekerjaan masing-masing karyawan. Dimensi karakteristik pekerjaan kerja yang akan diteliti mengacu pada dimensi karakteristik pekerjaan menurut Robbins (2002: 246) dan Keitner dan Kinicki (2003: 266) yang terdiri dari: a. Skill variety: Variasi ketrampilan yang harus dimiliki karyawan untuk menjalankan pekerjaannya. b. Task identity: Kemampuan karyawan untuk mengidentifikasi pekerjaan dengan jelas dan benar. c. Task significance: Manfaat dari suatu pekerjaan yang berhasil dilakukan oleh karyawan bagi perusahaan.

8 d. Autonomy: Kebebasan yang dimiliki oleh karyawan untuk menentukan cara kerjanya sendiri. e. Feedback: Informasi balik yang diterima oleh karyawan mengenai seberapa efektif dalam melaksanakan pekerjaan. 2. Kepuasan kerja Robbins (2002: 36) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu keadaan yang mengacu kepada sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya, sedangkan Keitner dan Kinicki (2003: 271) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu efektivitas respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Untuk menjelaskan kondisi kepuasan kerja yang akan diteliti, sehingga dimensi kepuasan kerja yang diteliti mengacu pada kepuasan kerja menurut Robbins (2002: 36) yang terdiri dari: a. Kepuasan terhadap gaji/upah: Karyawan mengharapkan bahwa ia memperoleh gaji atau upah yang sesuai dengan pekerjaan dan tanggungjawab yang ia lakukan. b. Kepuasan terhadap promosi di perusahaan: Karyawan mengharapkan akan memperoleh promosi jabatan sesuai dengan prestasi kerjanya. c. Kepuasan terhadap teman kerja: Karyawan mengharapkan adanya hubungan yang baik dengan rekan kerja, dan dukungan dari rekan kerja.

9 d. Kepuasan terhadap supervisi: Kemampuan atasan dalam mengkoordinasikan bawahan, memimpin, serta dalam melakukan pengawasan pada bawahan akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. e. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri: Karyawan cenderung menyukai pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan mereka dibandingkan dengan pekerjaan yang tanpa resiko serta monoton. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui profil karyawan PT. Air Mancur. 2. Untuk mengetahui apakah karakteristik pekerjaan yang terdiri dari skill variety, task identity, task significance, authonomy dan feedback memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan PT. Air Mancur. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan. Perusahaan diharapkan dapat mengetahui serta pengaruh karakteristik pekerjaan yang terdiri dari skill variety, task identity, task significance, authonomy dan feedback terhadap kepuasan kerja karyawan, sehingga perusahaan bisa membuat kebijakan terutama yang berhubungan dengan tenaga kerja sehingga keinginan tenaga kerja dapat terpenuhi dan tercapai kepuasan kerja yang tinggi.

10 2. Bagi penulis. Dengan melakukan penelitian ini penulis dapat memperoleh kesempatan untuk mencoba menerapkan pengetahuan yang didapat selama mengikuti perkuliahan ke dalam praktek. 3. Pihak lain. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan yang bermanfaat dalam menambah wawasan, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia.