RENCANA KERJA (RENJA) PERUBAHAN DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
RENJA (RENCANA KERJA) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN Jalan Lintas Sumatera Kompleks Perkantoran Pemkab Musi Rawas Muara Beliti

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN ANGGARAN 2015

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Sasaran Prioritas Pembangunan Lokasi

RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015

RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2015

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS KEGIATAN TAHUN 2014

USULAN PERUBAHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN perkantoran

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun yang disusun

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015

KONSISTENSI DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2016 SEMESTER I

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

: SOSIAL ORGANISASI : DINAS SOSIAL Halaman sebelum perubahan

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

URUSAN WAJIB SOSIAL. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Created with XFRX, commercial use prohibited. Hal 1 dari 5

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi. Hasil pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Renja Dinas Sosial 2016 BAB I PENDAHULUAN

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KETENAGAKERJAAN DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI, DAN SOSIAL Jumlah (Rp) Anggaran Setelah Perubahan

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2013

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN DINAS SOSIAL KOTA SALATIGAA TAHUN 2017

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

13. URUSAN WAJIB SOSIAL

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

BAB II PERENCANAAN KINERJA

DOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI TAHUN ANGGARAN 2014

KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Nomor : 188.4/ /KEP/DSTKT/2013 TENTANG

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan. Target Kinerja (kuantitatif) Lokasi Kegiatan

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERUBAHAN RENSTRA (PERENCANAAN STRATEGIS) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015

REKAP LAPORAN TAHUNAN REALISASI FISIK DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2012 KABUPATEN BANDUNG ( s/d Bulan DESEMBER 2012)

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

P E N D A H U L U A N

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA KERJA TAHUN 2015

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA (RENJA)

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PARIAMAN TAHUN 2015

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Memberikan jaminan sosial kepada warga masyarakat, khususnya penyandang masalah sosial;

KATA PENGANTAR. Kecamatan Megang Sakti 2016

LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN ( DPPA ) APBD PROVINSI NTB TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Rencana Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyuasin 2016

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENJA Rencana Kerja Tahun 2015 KATA PENGANTAR

Dokumen RUP. Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan. PA/KPA Drs. YOYON USTAR HiDAYAT, M.Si

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

RENCANA KERJA (RENJA) PERUBAHAN DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL Jl. Lintas Sumatera Komplek Perkantoran Pemkab Musi, Tlp/Fax: 0733-4540041 Website : www.dinsos.musirawaskab.go.id, Email : dinsos@musirawaskab.go.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( RENJA SKPD ) Dinas Sosial Kabupaten Musi Tahun 2014 merupakan Dokumen Perencanaan SKPD Dinas Sosial untuk periode satu tahun, yang disusun berdasarkan Rencana Strategis SKPD Dinas Sosial Kabupaten Musi 2010-2015 yang diselaraskan dengan masukan dan aspirasi dari pelaku pembangunan yang disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat desa/kelurahan sampai tingkat kabupaten, dan memperhatikan hasil evaluasi terhadap pencapaian kinerja SKPD pada tahun sebelumnya dan tahun sedang berjalan serta mengacu pada kebijakan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan dan Rencana Strategis Kementrian Sosial. Penyusunan Renja SKPD merupakan amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan pelaksanaan dari Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Renja SKPD Dinas Sosial Kabupaten Musi merupakan pedoman bagi Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Seksi didalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) yang memuat program dan kegiatan pembangunan kesejahteraan sosial yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing kepala seksi. Selanjutnya Renja SKPD Dinas Sosial Kabupaten Musi Tahun 2015 1

menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Musi Tahun Anggaran 2015. 1.2 Landasan hukum Dasar Hukum Penyusunan Renja Dinas Sosial Kabupaten Musi Tahun 2014 antara lain : 1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 5. Undang-undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangtahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembanguan Daerah 11. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangtahapan, 2

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembanguan Daerah 14. Peraturan Daerah No.7 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Musi Tahun 2005 2025, Lembaran Daerah Kabupaten Musi Tahun 2010 Nomor 7. 15. Peraturan Bupati Musi Nomor 39 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010 2015 1.3 Maksud dan tujuan Sebagaimana diuraikan pada latar belakang, bahwa Rencana Kerja SKPD Dinas Sosial Kabupaten Musi Tahun 2015 merupakan Rencana Kerja Dinas Sosial Kabupaten Musi dalam kurun waktu satu tahun. Sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah dan sesuai amanat Undang undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka RKPD memuat prioritas pembangunan daerah. Rencana Kerja SKPD Dinas Sosial Kabupaten Musi Tahun 2014 ditetapkan dengan maksud : 1. Menyediaan acuan resmi dalam penetapan tahapan program dan kegiatan tahunan untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang perencanaan pembangunan, sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2014-2015 dapat tercapai. 2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal. 3. Memberikan informasi keopada pemangku kepentingan ( stakeholders) rentang rencana pembangunan tahunan. 4. Memberikan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka 3

mewujudkan visi dan misi dalam RPJMD Kabupaten Musi 2010-2015. Rencana Kerja Dinas Sosial Kabupaten Musi Tahun 2015 dimaksudkan menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan pembangunan daerah yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja Dinas Sosial Kabupaten Musi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama tahun 2015. Tujuan penyusunan Renja SKPD Dinas Sosial Kabupaten Musi tahun 2015 adalah : 1. Mengelola keberhasilan organisasi secara sistemik. 2. Memanfaatkan perangkat manajerial dalam pengelolaan pemerintah dan pembangunan 3. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada masa depan. 4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Sosial Kabupaten Musi rawas dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur. 5. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima. 1.4 Sistematika Penulisan Rencana Kerja SKPD Dinas Sosial Kabupaten Musi Tahun 2015 sebagai implementasi perencanaan pembangunan tahunan, disusun dengan sistimatika sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan Renja SKPD. 1.1. Latar Belakang Pada bagian ini mengemukakan pengertian ringkas tentang 4

Renja SKPD, proses penyusunan Renja SKPD, keterkaitan antara Renja SKPD dengan dokumen RKPD, Renstra SKPD, dengan Renja K/L dan Renja Provinsi / Kabupaten / Kota, serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD. 1.2. Landasan Hukum. Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD. 1.3. Maksud dan Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja SKPD. 1.4. Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen. BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD. Bab ini membuat kajian ( Review ) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja tahun 2012 dan perkiraan capaian tahun 2013, mengacu pada APBD tahun 2013, mengacu pada APBD tahun 2013 yang telah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya. Review hasil evaluasi-evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu, dan realisasi Renstra SKPD mengacu pada hasil laporan kinerja tahunan SKPD dan/atau realisasi APBD untuk SKPD yang bersangkutan. 5

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD. Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008, dan peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. Jenis indikator yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan. 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD. Berisikan uraian mengenai tingkat kinerja pelayanan : tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD. 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Berisikan uraian mengenai: Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan; penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan; penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan cacatan penting terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD, misalnya : terdapat rumusan program dan kegiatan baru yang tidak terdapat di rancangan awal RKPD, atau program dan kegiatan cocok namun besarannya berbeda. 2.5 Penelaahan Usulan dan Kegiatan Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program / kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan 6

pelayanan provinsi, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun dari SKPD kabupaten / kota yang langsung ditujukan kepada SKPD Provinsi maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKPD provinsi dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang kabupaten. BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan terhadap kebijakan nasional dan sebagainya. Telaahan terhadap kebijakan nasional dan sebagainya dimaksud, yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD. 3.2 Tujuan dan sasaran Renja SKPD. Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isuisu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra SKPD. Diskripsi untuk mengisi sub-sub ini, mengacu pada kertas kerja bagian C.1.6 ( perumusan tujuan dan sasaran Renstra SKPD ). 3.3 dan Keigatan. Berisikan penjelasan mengenai : Faktor-faktor yang menjadi bahan petimbnagan terhadap rumusan program dan kegiatan, Misal : Pencapaian visi dan misi kepala daerah, Pencapaian MDGs, Pengentasan kemiskinan, Pendaya gunaan potensi ekonomi daerah, dan Pengembangan daerah terisolir. 7

BAB IV PENUTUP Berisikan uraian penutup, berupa : Catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, Kaidah-kaidah pelaksanaan dan Rencana tindak lanjut. 8

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun lalu dan capaian Renstra SKPD. Rencana Kerja Dinas Sosial Kabupaten Musi adalah penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis Dinas Sosial tersebut. Tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2013 dan Prediksi Tahun 2014. Anggaran tahun 2013 Dinas Sosial Kabupaten Musi sebesar Rp. 6.771.994.500.- dengan 12 program dan 39 kegiatan. Dari jumlah dana tersebut terealisasi sebesar Rp. 6.568.834.665.- dengan capaian kinerja fisik sebesar.97 % dan capaian kinerja keuangan sebesar 97 %. terdiri dari 5 program rutind an 7 program Urusan Wajib. Urusan Wajib : 1. Progarm Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnnya dianggarkan sebesar Rp 1.076.440.000.- Dan realisasi sebesar Rp atau 96%. di dukung kegiatan sebagai berikut : 1.1. Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas dan Pendamping sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS Lainnya 1.2. Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin 1.3. Pelatihan ketrampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial 1.4. Pengembangan Nilai Budaya dan Pelestarian Keperintisan dan Kejuangan 1.5. Bintek Pengolahan dan Pengumpulan Data PMKS dan PSKS 1.6. Penyediaan Sarana dan Prasarana bagi Komunitas Adat Terpencil 9

2.. Pelayanan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dianggarkan sebesar Rp 1.316.069.500.- dan realisasi 91 % di dukung kegiatan sebagai berikut : 2.1 Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa. 2.2 Pendampingan Keluarga Harapan 3. Pembinaan Anak Terlantar dianggarkan sebesar Rp 55.000.000.- dan realisasi sebesar Rp 53.785.000.- atau 98 % di dukung kegiatan sebagai berikut : Pengembangan bakat dan ketrampilan anak terlantar 4. Progaram Pembinaan para Penyandang cacat dan trauma dianggarkan sebesar Rp 121.000.000.- dan realisasi sebesar Rp 120.000.000.- atau 99,9 % di dukung kegiatan sebagai berikut : Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma 5. Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo dianggarkan sebesar Rp 1.743.523.000.- dan realisasi sebesar 99.9% di dukung kegiatan sebagai berikut : 5.1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo. 5.2. Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Panti asuhan/jompo 6. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial ( Eks Narapidana, PSK, Narkoba, dan penyakit sosial lainnya ) dianggarkan sebesar Rp 110.733.000.- dan realisasi 99 % di dukung kegiatan sebagai berikut : 6.1.Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi eks penyangdang penyakit sosial. 6.2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 7. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahtaraan Sosial dianggarkan sebesar Rp 971.911.000.- dan realisasi sebesar 99 % di dukung kegiatan sebagai berikut : 7.1 Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat 7.2 Pengembangan Modal Kelembagaan Perlindungan Sosial 7.3 Peningkatan Kualitas Karang Taruna 7.4 Peningkatan Sumber Daya Manusia Forum Lansia 10

Capaian kinerja Dinas Sosial Kabupaten Musi Tahun 2013 dan Prediksi Tahun 2014 sejumlah 10 prioritas, 38 Kegiatan prioritas dengan capaian terendah pada kegiatan Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional Sedang untuk tahun berjalan yakni Anggaran tahun 2014 dengan usulan sebesar Rp. 5.900.000.000.- terurai dalam 10 program dan 38 kegiatan, diharapkan keberhasilan kinerja mencapai 100 % atau minimal sama dengan tahun 2013, baik realisasi keuangan maupun realisasi fisik. Apabila dikaitkan dengan pencapaian visi dan misi Kabupaten Musi, pada dasarnya kegiatan Dinas Sosial Kabupaten Musi adalah Kesejahteraan sosial pada intinya mencakup tiga konsepsi, yaitu 1. Kondisi kehidupan atau keadaan sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial. 2. Institusi, arena atau bidang kegiatan yang melibatkan lembaga kesejahteraan sosial dan berbagai profesi kemanusiaan yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial dan pelayanan sosial. 3. Aktivitas, yakni suatu kegiatan-kegiatan atau usaha yang terorganisir untuk mencapai kondisi sejahtera. Setiap program pembangunan dan sistem yang akan memberikan kemudahan bagi SKPD untuk menentukan arah dan sasaran kegiatan, lingkup dan pengukuran tingkat kesuksesannya. Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja terhadap program kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 serta perkiraan capaian program dan kegiatan tahun 2014, dapat dikemukakan beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Sosial Kabupaten Musi sebagai berikut : a. Keterbatasan data dan informasi yang diperlukan bagi perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial; 11

b. Belum optimalnya kemampuan sumber daya manusia dalam perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial; c. Belum optimalnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan yang menyebabkan rendahnya keterpaduan dalam fungsi perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan Kesejahteraan sosial; d. Belum dipahaminya secara utuh tentang outcome yang ingin dicapai dari setiap kegiatan, sehingga masih adanya kesulitan merealisasikan sasaran program menjadi outcome kegiatan yang menunjang efektivitas program / kegiatan; e. Perlunya peningkatan komitmen dan pemahaman untuk mempedomani indikasi kegiatan dalam Renstra, RKPD maupun dalam RPJMD dalam merencanakan kegiatan. Dari identifikasi terhadap masalah yang dihadapi oleh Dinas Sosial Kabupaten Musi dalam melaksanakan urusan pembangunan bidang kesejahteraan sosial, maka peningkatan kinerja organisasi kegiatan tahunan yang dilaksanakannya, menjadi hal yang mutlak dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan Renstra Dinas Sosial Kabupaten Musi tahun 2010-2015, maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh Dinas Sosial Kabupaten Musi pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Strategi mendorong perkembangannya tanggung jawab aparatur atas tugas-tugasnya dalam melaksanakan tugas dilaksanakan dengan arah kebijakan : a. Pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kapabilitas, kopensasi ( reward and punishing ), dan kesejahteraan pegawai. b. Peningkatan kemampuan teknis aparat Dinas Sosial Kabupaten Musi. c. Peningkatan kemampuan aparatur dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sehingga dapat menyelenggarkan urusan pemerintahan dengan optimal. 12

d. Memberikan dukungan sarana dan prasarana bagi aparat pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintah sehingga tercapai effektivitas dan effesiensi. 2. Strategi mendorong masyarakat untuk mengetahui, memahami dan menjelaskan perencanaan pembangunan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku kepastian hukumnya dilaksanakan dengan arah kebijakan : a. Membangun bersama masyarakat melalui penyusunan program pembangunan yang berkualitas, transparan, partisipatif, dan akuntabel. b. Pemantapan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembnagunan. c. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat. 3. Strategi pemberdayaan seluruh potensi yang ada pada Dinas Sosial Kabupaten Musi dalam rangka mewujudkan good governance dilaksanakan dengan arah kebijakan meningkatkan kualitas rencana pembangunan di bidang kesejahteraan sosial. 4. Strategi membangun koordinasi yang efektif dan semangat kebersamaan dalam kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas dalam hal kebijakan kebijakan dan prosedur dilaksanakan dengan arah kebijakan : a. Melaksanakan koordinasi melalui mekanisme yang ada dalam rangka menyusun program pembangunan sesuai dengan kebijakan publik, dan melaksanakan penelitian inovatif dalam rangka mendorong terwujudnya visi dan misi Kabupaten Musi dan Dinas Sosial Kabupaten Musi. b. Melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial yang terintegrasi satu daerah dengan yang lainnya dan antar sektor pembangunan bidang Kesejahteraan Soisal. 13

5. Strategi melakukan inovasi-inovasi dan terobosan-terobosan dalam bidang NSPM sebagai bagian dari operasional perencanaan pembangunan, pendataan dan pelaporan, penelitian dan pengembangan dilaksanakan dengan arah kebijakan : a. Pelayanan bidang kesejahteraan sosial melalui akurasi data dan perencanaan melaui teknologi informasi dan GIS, yang mendukung menajemen sumber daya dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada. b. Peningkatan pelayanan kesejahteraan sosial guna mendukung disegala bidang. 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD. Berdasarkan Analisis yang dilakukan adanya faktor yang berfungsi sebagai diterminan atau penentu keberhasilan, faktor yana dimaksud adalah kemitraan antara Pemerintah Daerah dan DPRD dan pihak lain dalam setiap proses pengambilan kebijakan dan pelaksanaan program serta perkembangannya kerjasama lintas sektor, dalam rangka memudahkan setiap pihak yang terkait untuk menilai target capaian kinerja pelayanan SKPD dengan ini indikator yang di gunakan adalah Indikator Kinerja Mandiri yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD. Berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang kewajiban daerah menyusun Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 yang mengatur Pedoman Evaluasi Penyelengaraan Pemerintah Daerah maka kinerja Dinas Sosial Kabupaten Musi diukur dengan indikator sebagai berikut : A. Aspek Pengambilan Kebijakan. 1. program Dinas Sosial Kabupaten Musi sebanyak 10 program, jumlah program yang dilaksankan sebanyak 10 program. 2. Ketersediaan Perda tentang pelayanan bagi Penyandang Cacat. 3. Ketersediaan Renstra Dinas Sosial Kabupaten Musi. 14

4. Ketersediaan Renja Dinas Sosial Kabupaten Musi. 5. Ketersediaan RKA Dinas Sosial Kabupaten Musi. 6. Fasilitas peningkatan palayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. B. Aspek Capaian Kinerja Pelaksanaan Kebijakan Indikator Aspek pelaksanaan kebijakan terdiri atas : 1. Prosentase ( % ) PMKS skala kabupaten yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar. 2. Prosentase ( % ) PMKS skala kabupaten yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama ( KUBE ) atau kelompok sosial ekonomi sejenisnya lainnya. 3. Prosentase ( % ) panti sosial skala kabupaten yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial. 4. Prosentase ( % ) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat ( WKSBS ) yang menyediaan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial. 5. Prosentase ( % ) korban bencana skala kabupaten yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat. 6. Prosentase ( % ) korban bencana skala kabupaten yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap. 7. Prosentase ( % ) penyandang cacat fisik dan mental, serta panjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial. Tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Kabupaten Musi yang akan dipakai landasan penyusunan program dengan mengantisipasi perkembnagan masa mendatang sebagai berikut : 1. Membuat perumusan kebijakan teknis bidang kesejahteraan sosial, pemerintah dan aparatur, pendataan, pelaporan dan pengembangan. 2. Menyusun pedoman teknis bidang Pembangunan Kesejahteraan Sosial, kriteria teknis, norma standar, prosedor dan manual. 15

3. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan program Perencanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial. 4. Menyelenggarakan koordinasi dan pengendalian atas pelaksanaan kibijakan perencanaan bidang kesejahteraan sosial sebagaimana yang telah ditetapkan. 2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD. Dari analisis kinerja layanan SKPD maka tingkat kenerja palayanan Dinas Sosial Kabupaten Musi tergolong memuaskan, Dinas Sosial sebagai koordinator bidang Pelayanan Sosial telah mampu mengkoordinasikan pelayanan bidang kesjahteraan sosial sehingga ketrsediaan dokumen perencanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial dapat terjamin. Ada beberapa faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepada daerah dan wakil kepada daerah terpilih ini juga akan menjadi penghalang bagi perumusan isu-isu strategis penyelenggaraan tugas dan fungsi pelayanan SKPD. Hal kritis yang terkait dalam pelayanan SKPD adalah masih minimnya keahlian dan teknis pegawai. Dampak dari masih minimnya keahlian dan teknis pegawai, maka mutu hasil perencanaan belum optimal. Untuk dapat mendukung kondisi yang diinginkan, kemampuan teknis perencanaan perlu ditingkatkan, sehingga dapat mendorong berkembangnya aspirasi masyarakat dan mengusulkannya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang memang benar-benar dibutuhkan untuk membawa kearah yang lebih baik lagi, bukan kegiatan kegiatan yang diinginkan seperti kebanyakan usulan selama ini. Kondisi tersebut diatas sangat erat kaitannya dengan keberadaan institusi perencanaan dalam hal ini Dinas Sosial Kabupaten Musi mengalami peningkatan kualitas penyelenggaraan perencaan tersebut meliputi : 16

1. Tersedianya sarana / prasarana dan sumber pembiayaan yang cukup untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Dinas Sosial Kabupaten Musi. 1. Adanya penyelenggaraan mekainsme perencanaan pembangunan yang bersifat partisipatif. 2. Adanya keterlibatan berbagai unsuk pemangku kepentingan pembangunan antara lain : DPRD, Lembaga masyarakat desa, organisadi profesi, perguruan tinggi dan sektor swasta. 3. Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan anggaran. 4. Meningkatnya efektifitas produk-produk pengembangan dan penelitian berupa hasil kajian, yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan. Namun peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan tersebut belum diikuti oleh peningkatan kualitas produk pelayanan kesejahteraan sosial. Beberapa permasalahan yang dihadapi Dinas Sosial Kabupaten Musi dalam peningkatan kualitas produk perencaan pembangunan kesejahteraan sosial adalah sebagai berikut : 1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme pelayanan kesejahteraan sosial; 2. Kemampuan sumber daya manusia yang masih terbatas; 3. Masih kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi; 4. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat kelurahan / desa sehingga berdampak pada kualitas produk rencana pengembangan tahunan, contoh penyusunan prioritas usulan pembangunan; 5. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS ). 6. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan sering tidak tepat waktu / tidak sesuai jadwal yang ditetapkan. Hal ini 17

dikarenakan proses dan mekanismenya yang membutuhkan siklus waktu yang panjang dalam rangkaian kegiatan yang berurutan. 7. Belum optimalnnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi programprogram pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan. 2.4. Review terhadap rancangan awal RKPD. Dari rancangan awal RKPD Kabupaten Musi tahun 2015, sebagian besar telah sesuai dengan hasil analisis kebutuhan perencanaan pembangunan. Review terhadap rancangan RKPD selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1 Terlampir. 2.5. Penelaahan Usulan dan Kegiatan. Proses pengajuan usulan kegiatan masyarakat pada Dinas Sosial Kabupaten Musi dilakukan melalui proses partisipatif. Usulan diusulkan oleh para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan perguruan tinggi maupun dari SKPD Kabupaten yang langsung diajukan kepada SKPD maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKPD dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang kecamatan. Penelitan yang dimaksud adanya peran pemerintah untuk meningkatkan laju perekonomian masyarakat melalui program pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial. ini difungsikan untuk membantu akses pergerakan perekonomian masyarakat desa. Ada beberapa usulan dari kecamatan yang menjadi prioritas seperti yang dijelaskan di bawah ini : 18

Tabel 2.2 Usulan dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Kabupaten Musi Tahun 2015 No / Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Besaran / Volume catatan 1 2 3 4 5 6 Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 1 Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas dan Pendamping Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS Lainnya 2 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Usaha Bagi Keluarga Miskin 3 Pelatihan Ketrampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial Kabupaten Musi Kabupaten Musi Kabupaten Musi Terbantunya insentif selama satu tahun Tersalurnya paket bantuan bahan bangunan rumah Tersalurnya paket bantuan 21 orang selama 12 bulan Pendampingan program 750 anak kurang mampu/miskin Pendampingan Keserasian Sosial 100 Paket 10 Paket usaha 4 Bintek Petugas Penyuluh dan Pembina Penyandang Kesejahteraan Sosial di daerah kumuh, terpencil dan rawan konflik dan rawan bencana Kabupaten Musi Terlaksananya penyuluhan sosial 5 Kecamatan 5 Pengembangan nilai budaya dan pelestarian Keperintisan dan Kejuangan Kec. Ulu, Jayaloka, Megang Sakti, Muara Beliti, dan Ma. Kelingi Terlaksanaya upacara Hari Pahlawan; Terlaksananya kegiatan anjangsana 50 Veteran / keluarga pejuang 4 kali anjangsana 19

6 Pengelolaan dan pengolahan data PMKS dan PSKS Kabupaten Musi Tersusunnya dokumen PMKS dan PSKS Meningkatkan akuntabilitas data 7 Penyediaan Sarana dan Prasarana Komunitas Adat Terpencil Ma. LAKITAN,,STL Ulu Terawas Tersalurnya paket bantuan 2 paket usaha 3 org pendamping KAT Pembinaan KAT 100 KK Pelayanan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 8 Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa Sekretariat TAGANA ; Ma. Kelingi Terbantunya insentif selama satu tahun, terlaksananya pelatihan TAGANA 30 org Sekretariat TAGANA 15 Tim Penanggulangan bencana 100 org pelatihan bencana pembinaan Anak Terlantar 9 Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar diluar panti Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma 10 Pendayagunaan Para Penyandang cacat dan eks trauma Panti Asuhan Budi Mulia dan Panti Asuhan Mutiara kasih Kabupaten Musi Terbantunya orang terlantar menuju tempat tujuan, Tersalurnya paket bantuan Tersalurnya paket bantuan 60 anak terlantar 2 Paket usaha 15 buah kursi roda, 5 bh alat bantu dengar dan 10 paket Pengembangan usaha bagi Paca Pembinaan Panti Asuhan/Jompo 11 Pembangunan sarana dan prasarana panti asuhan/jompo ( program dialihkan ke program pembinaan panti asuhan/jompo) Panti asuhan Budi Mulia Ma. Beliti Terbangunnya sarana prasarana panti 2 Lokal ( Asrama dan, Musollah ) 20

12 Operasi dan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Panti asuhan/jompo Panti asuhan Budi Mulia dan Panti Jompo Bhakti Mulia Terlaksananya makan minum penghuni panti Makan minum 50 anak panti asuhan Makan minum 20 orang panti jompo selama 12 bln 50 Pkt peratalan sekolah 30 baju batik Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial ( Eks Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit sosial lainnya ) 13 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahtaraan Sosial 14 Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat lapas narkoba Ma. Beliti Kabupaten Musi Terlaksanapa pelatihan bagi Eks napi Terlaksananya pelatihan bagi PSM 25 Org 50 PSM 15 Pengembangan Model Kelembagaan Perlindungan Sosial Kabupaten Musi Tersalurnya paket bantuan 20 paket peralatan Memandikan jenazah 16 Peningkatan kualitas Karang Taruna 17 Peningkatan Sumber Daya Manusia Forum Lansia Kabupaten Musi Kabupaten Musi Tersalurnya paket bantuan Tersalurnya paket bantuan 5 paket usaha untuk karang taruna Raker pengurus Karang Taruna 50 baju Karang Taruna 6 Kube, Pembentukan LLI tingkat Kecamatan Raker LLI Kab. Mura 21

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Arah Kebijakan Pembangunan Kesejahteraan Sosial 1. Kesejahteraan PMKS 2. Menurunkan jumlah PMKS Memperhatikan arah kebijakan umum pembangunan nasional pada RPJMN 2010-2015 yang melanjutkan pembangunan mencapai Indonesia yang sejahtera, kondisi ketercapaian ini tercermin dari peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, pengurangan kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran, perbaikan infrastruktur dasar, serta terjaga dan terpeliharanya lingkungan hidup secara berkelanjutan. Faktor pendukung 1. Komitmen dari unsur pimpinan yang kuat dan bersinergi 2. Konsistensi kebijakan pemerintah daerah, 3. Keberpihakan kepada kesejahteraan sosial PMKS, 4. Peran serta masyarakat, organisasi sosial, dan dunia usaha secara aktif, 5. Sistem birokrasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang kuat, transparan, akuntabel, dan efisien. 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 22

Pengembangan Visi dan Misi Dinas Sosial menjadi tujuan dan sasaran tidak terlepas dari dukungan Urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Musi sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota serta Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah. Perwujudan Visi-Misi yang telah diuraikan di atas, akan ditempuh melalui pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Penetapan urusan pemerintahan yang mendukung visi dan misi sangat penting, karena dari urusan pemerintahan ini akan dapat dijabarkan tujuan dan sasaran, serta cara (strategi) untuk mencapai tujuan dan sasaran. Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi, menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk mengoptimalkan penetapan tujuan dan sasaran maka diperlukan penetapan faktor- faktor kunci / penentu keberhasilan (FPK) yang diperoleh atas dasar analisa SWOT untuk Analisa Strategi Pilihan (ASP) dalam RPJMD Kabupaten Musi tahun 2011-2015. Sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakantindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran akan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Untuk mengukur sasaran digunakan indikator utama dari sasaran. Terdapat banyak definisi mengenai indikator kinerja. Indikator kinerja ada yang didefinisikan sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur input, output ataupun outcome. Indikator kinerja juga didefinisikan sebagai alat ukur yang digunakan untuk derajat keberhasilan 23

pemerintah dalam mencapai tujuannya. Salah satu definisi lagi menjelaskan bahwa indikator kinerja adalah suatu informasi operasional yang berupa indikasi mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas. 3.2.1 Tujuan Penetapan tujuan, sasaran dan indikator pembangunan ini merupakan langkah yang mutlak agar implementasi dari setiap misi pembangunan daerah dapat dilaksanakan secara terarah, komprehensif, terukur serta efektif dan efisien. Selain itu, dengan ditetapkannya tujuan, sasaran dan indikator pembangunan ini akan lebih memudahkan dalam proses penyusunan Renja SKPD termasuk penetapan program dan kegiatan yang merupakan prioritas Dinas Sosial Adapun Tujuan Pembangunan 2015 Dinas Sosial Kabupaten Musi, terdiri dari : 1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Tertinggal (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya. 2. Pembinaan Anak Terlantar 3. Pemberdayaan Para Penyandang Cacat dan Trauma 4. Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo 5. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) 6. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 3.2. 2. Sasaran Renja SKPD Adapun sasaran dalam rencana kerja di Dinas Sosial adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan jumlah masyarakat miskin yang memiliki rumah layak huni. 24

2. Pemberdayaan berusaha bagi keluarga miskin, KAT, WRSE, Lansia, Anak terlantar, Penyandang Cacat dan Eks Trauma. 3. Penangganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa. 4. Operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan / Jompo. 5. Meningkatkan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat. 6. Pengembangan modal kelembagaan perlindungan sosial. 7. Penguatan kapasitas dan pemberdayaan karang taruna, orsos dan PSM. 8. Sosialisasi nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan serta peningkiatan kesejahteraan sosial bagi veteran / pejuang. 9. Pembangunan sarana dan prasarana panti asuhan anak Muara Beliti. 10. Pendampingan bantuan tunai bersyarat ( PKH ) sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. 3.3 dan Kegiatan 1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas dan Pendamping Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS Lainnya Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Usaha Bagi Keluarga Miskin Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 25

Pengembangan Nilai Budaya dan Pelestarian Keperintisan dan Kejuangan Bintek Pengolahan dan Pengumpulan Data PMKS dan PSKS Penyediaan Sarana dan Prasarana Bagi Komunitas Adat Terpencil Pendampingan Keluarga Harapan ( PKH ) 2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Penanganan Masalah-Masalah Strategis Yang Menyangkut Tanggap Cepat Darurat dan Kejadian Luar Biasa 3. Pembinaan Anak Terlantar 3.1. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja Bagi Anak Terlantar di Luar Panti 4. Pembinaan Para Penyandang Cacat & Ex Trauma Pendidikan dan Pelatihan Bagi Penyandang Cacat dan Ex Trauma Pembangunan Sarana dan Prasarana perawatan bagi penyandang cacat dan Trauma 5. Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Jompo 6. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSKS, Narkoba dan penyakit Sosial Lainnya) Diklat Keterampilan Berusaha Bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 26

7. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat Pengembangan Model Kelembagaan Perlindungan Sosial Pemilihan PSM, Kube dan Karang Taruna berprestasi Peningkatan kualitas Karang Taruna Peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM ) Forum Lansia 27

REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD 2014 Lampiran 1 N o / Kegiatan Lokasi Rancangan Awal RKPD Indikator kinerja Target capaian kinerja Pagu Indikatif / Kegiatan Lokasi Hasil Analisis Kebutuhan Indikator kinerja Target capaian kinerja Pagu Indikatif Catata n Pentin g 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DINAS SOSIAL 5,900,000,00 0 Dan Kegiatan Pada 1,511,155,00 Setiap SKPD 0 5,893,600,00 0 1,536,055,00 0 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,057,195,00 0 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,082,095,00 0 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat surat terkirim 6.000 surat 2,200,000 Penyediaan Jasa Surat Menyurat surat terkirim 6.000 surat 2,200,000 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, Panti Asuhan Budi Mulia, Panti Jompo Bhakti Mulia, dan Sekretaria t TAGANA. rekening telp, air, internet dan listrik 5 Kantor 12 bulan (, Panti Jompo, Panti Asuhan, Kantor TAGANA, Panti Asuhan Ma. Beliti ) 50,100,000 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, Panti Asuhan Budi Mulia, Panti Jompo Bhakti Mulia, dan Sekretaria t TAGANA. rekening telp, air, internet dan listrik 5 Kantor 12 bulan (, Panti Jompo, Panti Asuhan, Kantor TAGANA, Panti Asuhan Ma. Beliti ) 61,800,000 28

3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas / Operasional kendaraan dinas roda 4 dan roda 2 yang menggunaka n jasa perpanjanga n STNK 2 Bh Roda Empat dan 8 kendaraanf roda dua 5,200,000 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas / Operasional kendaraan dinas roda 4 dan roda 2 yang menggunaka n jasa perpanjanga n STNK 2 Bh Roda Empat dan 8 kendaraanf roda dua 5,200,000 4 Penyediaan Jasa administrasi Keuangan Administrasi keuangan yang akuntabel 31 orang 12 bulan 157,900,000 Penyediaan Jasa administrasi Keuangan Administrasi keuangan yang akuntabel 32 orang 12 bulan 171,100,000 5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor a. ; b. Panti Asuhan Budi Mulia; c. Panti Jompo Bhakti Mulia; d. Makam Pahlawa Ma. Beliti; e. Panti Asuhan Ma. Beliti Terpeliharan ya kebersihan kantor 6 Petugas Kebersihan, ( Panti Asuhan Budi Mulia, Panti Jompo Bakti Mulia, Panti Asuhan Muara Beliti, Makam Pahlawan Ma. beliti dan Kantor ) selama 12 bulan Bahan pembersih Kantor, Panti Asuhan dan Panti Jompo selama 1 tahun 64,446,000 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor a. ; b. Panti Asuhan Budi Mulia; c. Panti Jompo Bhakti Mulia; d. Makam Pahlawa Ma. Beliti; e. Panti Asuhan Ma. Beliti Terpeliharan ya kebersihan kantor Bahan pembersih Kantor, Panti Asuhan dan Panti Jompo selama 1 tahun 33,246,000 29

6 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 7 Penyediaan alat tulis kantor item yg diperbaiki item alat tulis kantor yg dibutuhkan 8 Macam ( perbaikan monitor, laptop, CPU, printer,mesin ketik, instal laptor, dan instral komputer ) 3 Kantor ( 2 panti 1 ) 12,600,000 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 24,277,500 Penyediaan alat tulis kantor item yg diperbaiki item alat tulis kantor yg dibutuhkan 8 Macam ( perbaikan monitor, laptop, CPU, printer,mesin ketik, instal laptor, dan instral komputer ) 3 Kantor ( 2 panti 1 ) 12,600,000 24,277,500 8 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan item barang cetakan & pengandaan 9 Macam 23,292,000 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan item barang cetakan & pengandaan 9 Macam 23,292,000 9 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerang an Bangunan kantor a. ; b. Panti Asuhan Budi Mulia; c. Panti Jompo Bhakti Mulia; d. Panti Asuhan Ma. Beliti item komponen listrik/ penerangan bangunan kantor yg dibutuhkan 4 Kantor 50,000,000 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerang an Bangunan kantor a. ; b. Panti Asuhan Budi Mulia; c. Panti Jompo Bhakti Mulia; d. Panti Asuhan Ma. Beliti item komponen listrik/ penerangan bangunan kantor yg dibutuhkan 4 Kantor 50,000,000 30

10 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, Panti Asuhan Budi Mulia dan Panti Jompo Bhakti Mulia item peralatan dan perlengkapan kantor yang dibutuhkan 5 Macam ( Komputer, AC, Printer, Mesin Ketik, tirai ) 77,600,000 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, Panti Asuhan Budi Mulia dan Panti Jompo Bhakti Mulia item peralatan dan perlengkapan kantor yang dibutuhkan 5 Macam ( Komputer, AC, Printer, Mesin Ketik, tirai ) 77,600,000 11 Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang undangan item surat kabar 15 macam ; 12 bulan 19,320,000 Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang undangan item surat kabar 15 macam ; 12 bulan 19,320,000 12 Penyediaan makanan dan minuman porsi makan dan minum Rapat 4 bidang selama 11 bln; Rapat Staf 11 bln 81,247,500 Penyediaan makanan dan minuman porsi makan dan minum Rapat 4 bidang selama 11 bln; Rapat Staf 11 bln 81,247,500 13 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah koordinasi, konsultasi, acara resmi dari pemerintah pusat, pemprov dan pihak-pihak yang berkopenten 35 kali 140,000,000 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah koordinasi, konsultasi, acara resmi dari pemerintah pusat, pemprov dan pihak-pihak yang berkopenten 35 kali 140,000,000 31

14 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke dalam daerah kunjungan atau acara resmi kabupaten 60 kali 41,850,000 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke dalam daerah kunjungan atau acara resmi kabupaten 60 kali 41,850,000 15 Penyediaan jasa pendukung Administrasi Teknis perkantoran tenaga jasa pendukung administrasi teknis perkantoran 32 Orang 248,412,000 Penyediaan jasa pendukung Administrasi Teknis perkantoran tenaga jasa pendukung administrasi teknis perkantoran 37 Orang 279,612,000 16 Penyediaan jasa dokumentasi, Publikasi dan Dekorasi ucapan selamat 25 Iklan, 50 Umbul-umbul 5 Baleho 58,750,000 Penyediaan jasa dokumentasi, Publikasi dan Dekorasi ucapan selamat 25 Iklan, 50 Umbulumbul 5 Baleho 58,750,000 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 353,840,000 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 353,840,000 17 Pengadaan Mebeleur, Panti Asuhan Budi Mulia dan Panti Jompo Bhakti Mulia item mebeleur yang dibutuhkan 5 Macam ( tempat tidur, almari, meja, filling kabinet dan kursi ) 74,000,000 Pengadaan Mebeleur, Panti Asuhan Budi Mulia dan Panti Jompo Bhakti Mulia item mebeleur yang dibutuhkan 5 Macam ( tempat tidur, almari, meja, filling kabinet dan kursi ) 74,000,000 32

18 Pemeliharaan rutin/berkala gedung, Panti Asuhan Budi Mulia dan Panti Jompo Bhakti Mulia Terpeliharan ya gedung kantor Panti Asuhan, Panti Jompo dan Kantor 103,000,000 Pemeliharaan rutin/berkala gedung, Panti Asuhan Budi Mulia dan Panti Jompo Bhakti Mulia Terpeliharan ya gedung kantor Panti Asuhan, Panti Jompo dan Kantor 103,000,000 19 Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional kendaraan yang terpelihara 3 bh kendaraan roda empat dan 8 bh kendaraan roda dua 176,840,000 Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional kendaraan yang terpelihara 3 bh kendaraan roda empat dan 8 bh kendaraan roda dua 176,840,000 Peningkatan kapasitas SDM aparatur 48,000,000 Peningkatan kapasitas SDM aparatur 48,000,000 20 Bimbingan teknis implementasi peraturan perundangundangan aparatur yang mengikuti bintek 6 orang 48,000,000 Bimbingan teknis implementasi peraturan perundangundangan aparatur yang mengikuti bintek 6 orang 48,000,000 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 52,120,000 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 52,120,000 33

21 Penyusunan Dokumen Perencanaan Dan Kinerja di SKPD dokumen 4 Dokumen ( Renja, Resntra, Lakip dan Buku saku ) 52,120,000 Penyusunan Dokumen Perencanaan Dan Kinerja di SKPD dokumen 4 Dokumen ( Renja, Resntra, Lakip dan Buku saku ) 52,120,000 Wajib 4,388,845,00 0 Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 776,310,000 Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 4,357,545,00 0 751,410,000 22 Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas dan Pendamping Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS Lainnya pendamping KAT 21 orang selama 12 bulan Pendampingan program 1.000 anak kurang mampu/miskin Pendampingan Keserasian Sosial 197,390,000 Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas dan Pendamping Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS Lainnya pendamping KAT 21 orang selama 12 bulan Pendampingan program 1.000 anak kurang mampu/miskin Pendampingan Keserasian Sosial 197,390,000 34

23 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Usaha Bagi Keluarga Miskin Rumah Tidak Layak Huni yang terbangun 20 Paket 150,000,000 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Usaha Bagi Keluarga Miskin Rumah Tidak Layak Huni yang terbangun 20 Paket 150,000,000 24 Pelatihan Ketrampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial paket usaha untuk wanita rawan sosial ekonomi 10 Paket usaha 74,000,000 Pelatihan Ketrampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial paket usaha untuk wanita rawan sosial ekonomi 10 Paket usaha 74,000,000 25 Pengembangan nilai budaya dan pelestarian Keperintisan dan Kejuangan tugu pahlawan yang terawat; jumlah kali anjangsana 50 Veteran / keluarga pejuang 4 kali anjangsana 5 tugu Pejuang/pahlaw an 198,720,000 Pengembangan nilai budaya dan pelestarian Keperintisan dan Kejuangan tugu pahlawan yang terawat; jumlah kali anjangsana 50 Veteran / keluarga pejuang 4 kali anjangsana 178,720,000 26 Pengelolaan dan pengolahan data PMKS dan PSKS petugas pendata Meningkatkan akuntabilitas data 56,000,000 Pengelolaan dan pengolahan data PMKS dan PSKS petugas pendata Meningkatkan akuntabilitas data 56,000,000 27 Penyediaan Sarana dan Prasarana Komunitas Adat Terpencil paket usaha yang diberikan 1 paket usaha 3 org pendamping KAT Pembinaan KAT 100 KK 100,200,000 Penyediaan Sarana dan Prasarana Komunitas Adat Terpencil paket usaha yang diberikan 1 paket usaha 3 org pendamping KAT Pembinaan KAT 100 KK 95,300,000 Pelayanan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 1,168,785,00 0 Pelayanan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 1,168,785,00 0 35

28 Penanganan masalahmasalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa TAGANA yang terlatih; jumah item perlatan tagana yang diperlukan 30 org Sekretariat TAGANA 15 Tim Penanggulanga n bencana 100 org pelatihan bencana 379,735,000 Penanganan masalahmasalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa TAGANA yang terlatih; jumah item perlatan tagana yang diperlukan 30 org Sekretariat TAGANA 15 Tim Penanggulang an bencana 100 org pelatihan bencana 379,735,000 29 Pendampingan Keluarga Harapan 19 Kecamata n sekretariat Unit Pelaksana Keluarga Harapan ; Tim Koordinasi PKH; Sarana dan Prasarana Pendamping dan Operator Komputer PKH 1 tahun 42 orang. 10 677..- Rumah Tangga Sangat Miskin 789,050,000 Penanganan masalahmasalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa 19 Kecamata n sekretariat Unit Pelaksana Keluarga Harapan ; Tim Koordinasi PKH; Sarana dan Prasarana Pendamping dan Operator Komputer PKH 1 tahun 42 orang. 10 677..- Rumah Tangga Sangat Miskin 789,050,000 pembinaan Anak Terlantar 125,000,000 Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar diluar panti 125,000,000 36

30 Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar diluar panti paket usaha yang diberikan 60 anak terlantar 2 Paket usaha 125,000,000 Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma paket usaha yang diberikan 60 anak terlantar 2 Paket usaha 125,000,000 Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma 75,000,000 Pendayagunaan Para Penyandang cacat dan eks trauma 75,000,000 32 Pendayagunaan Para Penyandang cacat dan eks trauma paket usaha yang diberikan 9 buah kursi roda 75,000,000 Pembinaan Panti Asuhan/Jompo paket usaha yang diberikan 9 buah kursi roda 75,000,000 Pembinaan Panti Asuhan/Jompo 1,705,640,00 0 Pembangunan sarana dan Prasarana Panti asuhan/jompo 1,700,840,00 0 33 Pembangunan sarana dan Prasarana Panti asuhan/jompo paket bangunan Pagar panti asuhan di Ma. Beliti 200 Meter 500,000,000 Operasi dan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Panti asuhan/jompo paket bangunan Pagar panti asuhan di Ma. Beliti 200 Meter 497,450,000 37

34 Operasi dan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Panti asuhan/jompo penghuni panti Makan minum 50 anak panti asuhan Makan minum 18 orang panti jompo selama 12 bln 50 Pkt peratalan sekolah 30 baju batik 1,205,640,00 0 Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial ( Eks Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit sosial lainnya ) penghuni panti Makan minum 50 anak panti asuhan Makan minum 18 orang panti jompo selama 12 bln 50 Pkt peratalan sekolah 30 baju batik 1,203,390,00 0 Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial ( Eks Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit sosial lainnya ) 60,213,000 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial 60,213,000 36 Monitoring, Evaluasi dn Pelaporan kali monitoring Termonitornya dan terevaluasinya program dan kegiatan 60,213,000 Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahtaraan Sosial kali monitoring Termonitornya dan terevaluasinya program dan kegiatan 60,213,000 Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahtaraan Sosial 477,897,000 Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat 476,297,000 38