Manajemen Perakitan Mesin Traktor Tangan Iseki-Agrindo Model KAI 711

dokumen-dokumen yang mirip
MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING

BAB VI LINE BALANCING

ANALISIS PERBAIKAN KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN TRANSMISI CURRENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KILLBRIDGE-WESTER

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D

BAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

Improvement Proses Screwing pada Lini Kaleng Kopi di PT Sinar Djaja Can

MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN KERJA MENGGUNAKAN METODE RPW DAN KILLBRIDGE-WESTERN

BAB 2 STUDI LITERATUR. Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh

Perbaikan Keseimbangan Lintasan di Lini Produksi ECOSS Perusahaan Heat Exchanger

Kata Kunci : Keseimbangan Lintasan, Metode Ranked Positional Weight, Produktivitas 1. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KESEIMBANGAN LINI PADA LINTASAN TRANSMISI MF06 DENGAN PENERAPAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing

Line Balancing (Keseimbangan Lini Produksi)

PERBAIKAN SISTEM KERJA DAN ALIRAN MATERIAL PADA PT. M MOTORS AND MANUFACTURING

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) (STUDI KASUS: PT. KRAKATAU STEEL, Tbk.

ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI

BAB VII SIMULASI CONVEYOR

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang paling pokok

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING

BAB VI LINE BALANCING

PERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT

Seminar Tugas Akhir Statistika ITS, 12 Januari 2011

ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISA HASIL Kondisi Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual

ANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric

PENENTUAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HELGESON-BIRNIE

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan perusahaan bertipe repetitive manufacturing dengan produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. rupa sehingga tidak ada waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia sehingga dapat

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri manufaktur yang begitu pesat menuntut perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI

Analisis Kebutuhan Man Power dan Line Balancing Jalur Supply Body 3 D01N PT. Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

LINE BALANCING LINI PERAKITAN PRODUK TORCH LIGHT (STUDI KASUS PT ARISAMANDIRI PRATAMA)

Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Mempertimbangkan Keseimbangan Lintasan (Studi Kasus)

BAB V HASIL ANALISA DATA

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PLONG MANUAL DAN GLUEING MANUAL DI PT. X

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN PENERAPAN KAIZEN (Studi Kasus pada PT Beiersdorf Indonesia PC Malang)

DAFTAR LAMPIRAN. viii

PENINGKATAN EFSIENSI DAN PRODUKTIVITAS KINERJA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS RANGKED POSITIONAL WEIGHT METHOD PT. X

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS LINE BALANCING PADA LINI PERAKITAN HANDLE SWITCH DI PT. X

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI LINE REAR AXLE ASSY DENGAN METODE LINE BALANCING DI PT. XYZ

Perancangan Keseimbangan Lintasan Produksi untuk Mengurangi Balance Delay dan Meningkatkan Efisiensi Kerja

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat

PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING PADA PT SCOIL INDONESIA

BAB V ANALISIS HASIL

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Tata Letak Pabrik dan Perhitungan Waktu Baku Pabrik Helmet

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN METODE LINE BALANCING PADA PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

PENENTUAN JUMLAH STASIUN KERJA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DI PT. MERCEDES BENZ INDONESIA

METODE REGION APPROACH UNTUK KESEIMBANGAN LINTASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan akan dihadapkan dengan era persaingan pasar global,

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRACT. Keywords: Efficiency, Productivity, Line Balancing, Idle Time. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENERAPAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI UD SUMBER AYEM

BAB V ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka

METODE KERJA MENGGUNAKAN MOST UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI MUKENA

PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN METODE HEURISTIK (STUDI KASUS PT XYZ MAKASSAR)

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

APLIKASI BINARY INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI LINTASAN SEBAGAI FUNGSI OUTPUT PRODUKSI DI PT INDOJAYA PRIMA SEMESTA-PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan. Berikut ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang selanjutnya dinamakan sebagai stasiun kerja. Waktu yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB I Pendahuluan I-1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk terus bertahan dan berkembang. Perusahaan yang mampu bertahan dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENINGKATAN EFISIENSI STASIUN KERJA DENGAN PENDEKATAN REGION LINE BALANCING ( STUDI KASUS DI PT. TRIANGLE MOTORINDO )

PERENCANAAN KESEIMBANGAN LINTASAN GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan lintasan merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Manajemen Perakitan Mesin Traktor Tangan IsekiAgrindo Model KAI 7 Arthur Yanny Leiwakabessy ) FakultasTeknik Universitas Pattimura Ambon Email : arthur.leiwakabessy@gmail.com Abstrak Penjadwalan adalah pengukuran waktu dari suatu kegiatan operasi. Penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi. Dalam pengambilan keputusan, penjadwalan merupakan langkah terakhir sebelumnya dimulainya operasi. Penjadwalan yang baik memberi dampak positif, yaitu rendahnya biaya operasi dan waktu pengiriman yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, serta dapat meningkatnya produktivitas perusahaan tersebut Dalam teknik pengolahan data ini menggunakan tiga metode pembanding yaitu, Metode line balancing, Metode bobot posisi, Network planning, penggunaan ketiga metode ini mana yang terbaik yang dapat output perusahaan sehingga permintaan pasar dapat terpenuhi. Dan berikut ini akan dijabarkan tiaptiap metode dan setelah meningkatkan itu dapat dianalisa mana yang terbaik yang akan diambil. Dengan waktu yang ditentukan untuk pekerja pada PT. AGRINDO, Ltd yaitu 8 jam/hari dipotong jam istirahat (makan siang), briefing 0 menit, waktu allowens 0 menit jadi total waktu satu hari kerja 00 menit. Jika dikaji dengan metode Line Balancing dan Bobot Posisi maka output/hari yang dihasilkan adalah 3 unit/hari dan itupun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar yang membutuhkan 00 unit/ bulan, sedangkan dengan menggunakan Network Planning maka di dapat waktu yang pendek dengan output/hari unit dan untuk perakitan unit membutuhkan waktu 9 menit sehingga dapat menjawab kebutuhan pasar yang membutuhkan 00 unit/ bulan, itupun belum membuat keseluruhan lintasan Network Planning menjadi kritis. Dan kalau semua lintasan di buat kritis maka output/hari adalah unit sehingga melebihi kebutuhan pasar. Dengan menggunakan Network Planning maka waktu diperpendek dengan stasiun kerja tetap (7 stasiun kerja) dengan output yang bertambah. Kalau seluruh lintasan dibuat kritis pada Network Planning maka perlu ditambah SDM yang harus trampil atau sekurangkurangnya sudah mengikuti trainning yang dibuat perusahaan. Kata Kunci : Manajemen, Metode, Stasiun,

PENDAHULUAN. Latar Belakang Pada dewasa ini dilihat banyak tantangan, peluang yang dihadapi oleh industri di Indonesia. Peluang yang timbul tidak hanya dalam pemasaran produksi Indonesia di dalam negeri, tetapi juga pemasaran luar negeri atau eksport dari tahun ke tahun terus meningkat. Walaupun terdapat peluang dalam pemasaran dan distribusi produksi Indonesia semakin tajam dan ketat, baik dipasarkan luar negeri (Internasional), maupun pasaran dalam negeri terhadap produkproduk luar negeri. Dalam suatu perusahaan, penjadwalan (scheduling) memegang peranan penting untuk meningkatkan produksi suatu perusahaan. Penjadwalan diperlukan dalam mengalokasikan tenaga operator, mesin peralatan produksi, urutan proses, jenis produksi, dan sebagainya. Penjadwalan yang baik memberi dampak positif, yaitu rendahnya biaya operasi dan waktu pengiriman yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, serta dapat meningkatnya produktivitas perusahaan. PT. Agrindo, ltd adalah suatu dari sekian banyak perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang pembuatan mesinmesin pertanian, mulai dari pembuatan mesin penggilingan padi, semuanya diproduksi di PT. AGRINDO, ltd. Objek penelitian yang penulis ambil pada PT. AGRINDO, ltd yaitu pada objek Perakitan Mesin Traktor Tangan IsekiAgrindo Model KAI 7, dikarenakan sampai saat ini tingkat produktivitas untuk perakitan mesin traktor tangan IsekiAgrindo Model KAI 7, sangat rendah yaitu sekitar,%, jika dibandingkan dengan permintaan pasar yang membutuhkan 00 unit/ bulan. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a. Meningkatkan penggunaan sumberdaya dalam efisiensi waktu, sehingga produktivitas dapat ditingkatkan. b. Membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan mengenai perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan produksinya. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana meningkatkan produktivitas proses perakitan mesin traktor tangan Iseki Agrindo model KAI 7 yang sesuai permintaan pasar. Peningkatan produktivitas proses perakitan yang baik, harus ditinjau dari segi waktu (penjadwalan), harga, dan jumlah, maka perlu dilakukan rasionalisasi pada PT. AGRINDO, ltd yang meliputi : Manajemen (Remanajemen), fasilitas dan perlengkapan serta tenaga kerja. Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penulisan : Penelitian mandiri ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif yaitu menyelesaikan masalah dengan menggunakan data. Pembatasan Perlunya pembatasan masalah agar masalah tidak menjadi bias (keluar) dari tujuan penelitian yang akan dicapai, sehingga harus di buat pokokpokok pembatasan masalah sebagai berikut : c. Pembatasan masalah dititikberatkan pada masalah yang bersifat teknis yang meliputi : penjadwalan, fasilitas, perlengkapan serta tenaga kerja. d. Pembatasan masalah dikhususkan pada produk yang dibuat oleh PT. AGRINDO, ltd yaitu : Mesin Traktor Tangan IsekiAgrindo Model KAI 7.

Metode Penelitian Dalam teknik pengolahan data ini menggunakan 3 metode pembanding yaitu :. Metode line balancing. Metode bobot posisi 3. Network planning Dalam penggunaan ketiga metode ini mana yang terbaik yang dapat output perusahaan sehingga permintaan pasar dapat terpenuhi. Dan berikut ini akan dijabarkan tiaptiap metode dan setelah meningkatkan itu dapat dianalisa mana yang terbaik yang akan diambil... Keseimbangan Lintasan (Waktu 0 menit) PT. AGRINDO, ltd, adalah salah satu industri yang bergerak di bidang pembuatan alatalat pertanian diantaranya merakit komponenkomponen mesin traktor tangan IsekiAgrindo model KAI 7. Untuk itu diperlukan diagram jaringan kerja maka kegiatan proses dapat digambar sebagai berikut. Gambar A B C D E F G Gambar Keseimbangan Lintasan Mesin Traktor Tangan ISEKIAgrindo Model KAI 7 Diketahui :. Waktu kerja pada PT. AGRINDO ltd adalah 8 jam/hari dengan waktu kerja efektif 7 jam/hari.. Dalam sehari menghasilkan 3 unit traktor IsekiAgrindo Model KAI 7. 3. Dalam sehari menghasilkan unit traktor tangan IsekiAgrindo Model KAI 7. Dengan menggunakan Network Planning dan untuk unit traktor tangan di rakit memakan waktu jam 3 menit atau 9 menit.

. Dalam sehari menghasilkan unit traktor tangan IsekiAgrindo Model KAI 7. Dengan menggunakan Network Planning dan untuk unit traktor tangan di rakit memakan waktu jam menit atau 7 menit.. Dalam seminggu tenaga kerja pada PT. AGRINDO ltd bekerja selama hari dan pada hari sabtu libur. Dalam menyusun line balancing ini, terdapat faktor yang perlu diketahui yaitu:. Waktu selurug tugas. Waktu elemen tugas terlama Kedua faktor diperlukan untuk mengetahui waktu siklus (clele time) yang maksimum dan minimum. Jumlah waktu seluruh tugas adalah 0 menit (waktu maksimum) di mana kegiatankegiatan yang dilakukan tiap hari antara lain :. Makan siang jam = 0 menit. Waktu Allowance = 0 menit 3. Briving = 0 menit 80 menit Jadi waktu kerja efektif per hari 8 jam = 80 menit/hari 80 menit = 00 menit/hari Tiap hari menghasilkan ratarata unit yang diselesaikan : OT OC= CT Dimana : OC OT CT = Kapasitas keluar (unit/hari) = Waktu operasi per hari (menit) = Waktu siklus (menit) Jika digunakan waktu siklus 0 menit (waktu maksimum), waktu ratarata, maka kapasitas keluarnya adalah : OC = 00 menit / hari, unit / hari 0 menit / unit Dibulatkan 3 unit/hari Sehingga bila diinginkan keluarannya sebesar 3 unit/hari maka siklus waktunya adalah : CT = D OT Di mana :

D = Tingkat keluaran yang diinginkan/target 00 menit / hari CT = 33,3 menit / unit 3 unit / hari Jumlah minimum stasiun kerja (work station) yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus : N = D xt OT Dimana : N D T OT N = = Jumlah minimum stasiun kerja (buah) = Tingkat keluaran yang diinginkan (unit) = Jumlah waktu seluruh tugas (menit) = Waktu operasi per hari (menit) 3 x 0, stasiun ker 00 ja Maka dibulatkan angka pecahannya menjadi stasiun kerja. Salah satu tujuan Line Balancing adalah meningkatkan efisiensi dengan meminimalkan waktu kosong (idle time). T ( η ) Efisiensi = 00% N x CT (IT) Waktu Kosong (Idle Time) = 00% Efisiensi 0 ( η ) Efisiensi = x 00% x 33, ( η ) = 0% (IT) Waktu Kosong (Idle Time) = 00% 0% = 0%. Metode Bobot Posisi (Waktu 0 menit) A B C C D E F G

Gambar Jaringan Kerja Perakitan Mesin Traktor Tangan IsekiAgrindo Model KAI 7 Diketahui jumlah hari kerja selama satu tahun adalah 300 hari kerja (8 jam kerja/hari). Dengan total kebutuhan selama satu tahun mencapai 900 unit produk. Waktu operasi lintasan perakitan pada mesin traktor dengan IsekiAgrindo Model KAI 7 (dalam menit). Tabel OPERASI 3 7 WAKTU 0 0 0 Menghitung waktu siklus yang diinginkan dalam satu tahun dihasilkan 900 unit produk maka waktu siklus yang diinginkan adalah : 300 hari kerja x 8 jam x 0 menit 0 menit 900 produk Matriks pendahulu berdasarkan gambar jaringan kerja perakitan mesin traktor tangan Iseki Agrindo Model KAI 7. Operasi Pendahulu 3 7 Tabel. Operasi Pengikut 3 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Hasil Perhitungan Bobot Posisi tiap Operasi Operasi 3 Tabel 3. Bobot Posisi 0 7 7 9 30 Operasi Pendahulu,3,

7 Hasil pengurutan mulai dari bobot terbesar Operasi 3 7 Tabel. Bobot Posisi 0 9 7 7 30 Operasi Pendahulu,3, Jumlah stasiun kerja yang akan terbentuk dapat diperkirakan dengan cara membagi total waktu pekerjaan dengan waktu siklusnya, sehingga di dapat : Total Waktu Pekerjaan Perkiraan Jumlah Stasiun = Waktu Siklus yang Diinginkan =,9 3 stasiun 0 3. Network Planning Urutan Proses Perakitan Kode A B C D E F G Tabel. Urutan Kegiatan Assembling Gearbox Running Test Gearbox Sub Assembly PelengkapAssembly Pelengkap Finish + Pemasangan Ban Running Test Traktor Pengecatan Finish Waktu Kerja (Menit) 0 0 0 Kegiatan yang Mendahului A CD BE F

ARROW DIAGRAM GAMBAR 3. Ket : Lintasan Kritis :,,3,,7,8 Waktu masingmasing stasiun : Dalam Menit Unit traktor tangan di rakit : jam, 3 menit (9 menit) Garis Hitam Double adalah lintasan kritis 3 0 0 8 8 7 9 9 8 B E C F G A D

Kesimpulan. Dengan waktu yang ditentukan untuk pekerja pada PT. AGRINDO, Ltd yaitu 8 jam/hari dipotong jam istirahat (makan siang), briefing 0 menit, waktu allowens 0 menit jadi total waktu satu hari kerja 00 menit. Jika dikaji dengan metode Line Balancing dan Bobot Posisi maka output/hari yang dihasilkan adalah 3 unit/hari dan itupun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar yang membutuhkan 00 unit/ bulan, sedangkan dengan menggunakan Network Planning maka di dapat waktu yang pendek dengan output/hari unit dan untuk perakitan unit membutuhkan waktu 9 menit sehingga dapat menjawab kebutuhan pasar yang membutuhkan 00 unit/ bulan, itupun belum membuat keseluruhan lintasan Network Planning menjadi kritis. Dan kalau semua lintasan di buat kritis maka output/hari adalah unit sehingga melebihi kebutuhan pasar.. Dengan menggunakan Network Planning maka waktu diperpendek dengan stasiun kerja tetap (7 stasiun kerja) dengan output yang bertambah. 3. Kalau seluruh lintasan dibuat kritis pada Network Planning maka perlu ditambah SDM yang harus trampil atau sekurangkurangnya sudah mengikuti trainning yang dibuat perusahaan.. Di samping itu dalam menjalankan suatu pekerjaan atau perakitan selain material, peralatan, modal, SDM juga sangat mempunyai peranan penting dalam kelancaran suatu pekerjaan yaitu kemampuannya dalam bekerja seperti kecepatan reaksi, kecepatan gerak, ketrampilan tangan dan lainlain. Di samping itu SDM juga harus membutuhkan rasa aman, rasa terjamin ingin perlakukan yang adil, ingin prestasinya diketahui orang lain, ingin berteman, ingin menonjol. Jika semuanya terpenuhi membuat seorang pekerja mendapatkan kepuasaan perusahaan sangat besar guna kelancaran suatu pekerjaan.. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Network Planning dapat memperjelas urutan dari suatu pekerjaan sehingga pekerjaan akan lebih efisien.

.. Saran Dengan dasar kesimpulan tersebut di atas maka perlu diberikan suatu saran sebagai berikut :. Dalam melakukan suatu pekerjaan perlu adanya perencanaan yang matang sehingga perkerjaan tersebut dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.. Network Planning tidak hanya digunakan untuk kegiatan proyek semata tetapi bisa juga digunakan untuk penjadwalan (proses perakitan yang berulangulang) sebagai alat kontrol untuk kelancaran proses

DAFTAR PUSTAKA Baroto, Teguh. (00). Perencanaan Dan Pengendalian Produksi, Edisi. Indonesia. Ghalia. Barnes,R.M (98), Motion and Time studi, New York. Kadarusman, Indra(007), Analisa Keseimbangan Lintasan Produksi Untuk Mengurangi Balance Delay Guna Meningkatkan Output Produksi, ITATS. Nasution, A rman(003), Perencanaan dan pengendalian produksi. Yogyakarta Wignjosoebroto, Sritomo(99), Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Jakarta. Guna Widya