PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA DESA DALAM MEMEDIASI KEPENTINGAN PT. BUKIT BORNEO SEJAHTERA DENGAN MASYRAKAT DESA LONG LUNUK

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung, Simbiosa Rekatama Media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang)

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penting, kurang begitu efektif karena ada sebagaian orang tua yang

BAB IV PENUTUP. interpersonal dalam VCT, penulis melihat bahwa wujud komunikasi interpersonal

STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS SURAT KABAR HARIAN SAMARINDA POS DALAM MENJARING PEMASANG IKLAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

R. R Dinar Soelistyowati

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Daniel Karo Sekali ABSTRAK

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB VI PENUTUP. Setelah melakukan penelitian mengenai komunikasi interpersonal antara

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORITIS. agar terhubung dengan lingkungan dengan orang lain. Menurut Handoko (1994)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MURID (Studi Kasus Pada TK Al-Quran Al-Ittihad Samarinda)

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

Peran Komunikasi Horizontal Dalam Menangani Konflik Antar Pegawai di Dinas Bina Marga Kota Medan. Tira Syahrina Harahap. Abstrak

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Tugas Akhir Skpipsi 1

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN PERILAKU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang di dapat peneliti mengenai Tingkat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

SKRIPSI PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MAHASISWA MENONTON

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

HUBUNGAN MINAT BACA DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP RUBRIK THE YOUTH DI HARIAN RADAR MALANG. (Study pada pelajar SMA Laboratorium Malang) SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAN MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM MENJANGKAU CALON SISWA BARU DI SMKN 7 SAMARINDA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

POLA KOMUNIKASI PIMPINAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI PT. DIRGANTARA INDONESIA. ( Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Pimpinan Departemen

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap kehidupan manusia.

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.

TEORI KOMUNIKASI. Konteks-Konteks Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Sesuai tujuannya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Konflik yang pernah terjadi antara mahasiswa Alor dan Sumba adalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap organisasi harus mampu menghadapi tantangan bagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi telah mendorong manusia untuk mengembangkan suatu

Strategi Komunikasi Travel Day Trans untuk Mencapai Loyalitas Pelanggan

SKRIPSI. PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv )


sebagai bentuk eksistensi.

Interpersonal Communication Skill

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah definisi komunikasi yang dibuat oleh sekelompok sarjana

KRITIK SOSIAL DALAM FILM (Analisis Isi Film Tanah Air Beta Karya Ari Sihasale) S K R I P S I

BAB V. Kesimpulan dan Saran. berdasarkan pada penelitian yang telah penulis laksanakan.

BAB VI PENUTUP. efektif dan prosesnya dapat dilakukan dengan cara sangat sederhana. Komunikasi antarpribadi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

berkomunikasi dahulu, bagaimana mungkin seorang guru dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAPAT PRIA DEWASA TENTANG MAJALAH POPULAR

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA (Studi pada pegawai PNS Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang)

Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA KONFLIK ORGANISASI

TEKNIK KOMUNIKASI KOERSIF DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL DALAM MENANGGULANGI GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA SAMARINDA

BAHAN AJAR PEMBELAJARAN II 1. Nama Mata KuIiah : Filsafat Komunikasi 2. Kode / SKS : FIF 349 / 2 SKS 3. Waktu Pertemuan : 1 x pertemuan (2 x 50

PESAN MORAL DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KA BAH KARYA BUYA HAMKA

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Hardianto Dosen STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian dan Universitas Pasir Pengaraian

Transkripsi:

ejournal Ilmu Komunikasi, 4 (2) 2016 : 24-35 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM SAMARINDA Muhammad Yodiq 1 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui besarnya peran komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di sekolah menengah atas islam samarinda. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yang bersifat khusus untuk memaparkan, menggambarkan dan menceritakan, maka pertama-tama penulis akan menggambarkan dengan apa adanya hasil yang di dapatkan di lokasi penelitian dalam hal ini adalah Peran Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru di Sekolah Menengah Atas Islam Samarinda. Komunikasi interpersonal bertujuan untuk menyampaikan segala sesuatu mengenai isi pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Pengungkapan isi dan pikiran dan perasaan tersebut apabila diaplikasikan secara benar dengan etika yang tepat akan mampu mencegah dan menghindari konflik antarpribadi, antar kelompok bahkan antarbangsa sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dari analisis penelitin ini seorang pemimpin diharuskan agar dapat melakukan komunikasi interpersonal secara efektif guna dapat memiliki kedekatan secara emosional antara pimpinan dan bawahan serta sesama bawahan sehingga apabila penyampaian informasi berlangsung akan lebih mudah dan lebih santai dalam melakukan pencapaian tujuan dari informasi, kedekatan yang dimiliki membuat informasi yang disampaikan mudah udntuk diterima dan dijalankan. Di mana nanti nya faktor faktor tersebut dapat meningkat dan berperan terhadap motivasi guru. Kata Kunci: Peran, Komunikasi Interpersonal, Motivasi kerja PENDAHULUAN Dalam kehidupan organisasi, komunikasi interpersonal menjadi suatu yang s 2 angat penting karena komunikasi interpersonal dapat meningkatkan saling pengertian antara pegawai bawahan dan atasan, dan meningkatkan koordinasi dari berbagai macam kegiatan atau tugas yang berbeda. Komunikasi 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: muhyodiq@yahoo.com

Peran Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Kerja Guru(Yodiq) interpersonal yang tidak baik dapat menyulitkan berbagai macam kegiatan bersama dan lebih jauh lagi bisa mengakibatkan stress dan ketidakpuasan diantara pegawai. Untuk itu, dalam organisasi atau dalam hubungan kepegawaian harus terus dikembangkan suatu sistem komunikasi yang terbuka sebab, terlepas dari adanya banyak sistem komunikasi serta beberapa rambatan dalam komunikasi, dapat dikatakan komunikasi terbuka lebih baik dari pada sistem komunikasi tertutup. Didalam sistem komunikasi ini, tanda-tanda yang dapat ditimbulkan : pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan. Kepala sekolah memerlukan kejelian untuk melihat bahwa kondisi tenaga kependidikan harus mendapat perhatian mengingat bahwa mereka adalah unsur dalam penyelenggaraan pendidikan. Tenaga pendidik (guru) dituntut untuk memiliki kemampuan atau kompetensi khusus untuk memberikan pelayanan terbaik bagi siswanya. Untuk itu, perlu adanya interaksi antara kedua pihak diatas. Dari hasil observasi awal yang penulis lakukan bahwa fenomena yang sering muncul menunjukkan bahwa sistem komunikasi di sekolah kurang terbina dengan baik. Hal ini seringkali muncul dalam permasalahan komunikasi dimana baik kepala sekolah atau guru cenderung tidak menjalankan tugasnya dengan baik. KERANGKA DASAR TEORI Pengertian Komunikasi Proses komunikasi pada hakikatnya merupakan proses penyampain pesan antar manusia baik secara kelompok maupun secara individual dari satu pihak kepada pihak lain. Dalam proses penyampaian pesan tersebut juga mengandung arti adanya pembagian pesan (sharing of information) yang cenderung mengarah ke pencapain titik terentu sampai disepakatinya makna suatu pesan antar pihak-pihak yang berkomunikasi. Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human communication) bahwa : Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesame manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu. (Cangara, 2002:19) Proses Komunikasi Menurut Harold D. Laswell (dalam Uchjana, 1993 : 301), menyatakan, bahwa dalam proses komunikasi harus dapat menjawab pertanyaan who say what, in wich channel to whom and with what effect. yaitu : a. Who (siapa), berarti siapa yang menjadi komunikator. 25

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 24-35 b. Say what (apa yang dikatakan), berarti isi pesan yang disampaiakan harus diikuti atau dilaksanakan. c. In wich channel (saluran yang dipakai), saluran media yang dipakai dalam proses komunikasi adalah langsung atau tatap muka. d. To whom (kepada siapa), ini berarti sasaran atau komunikan. e. With what effect (efek yang timbul), akibat yang timbul setelah pesan itu disampaikan yaitu timbulnya suatu tindakan. Unsur- Unsur Komunikasi Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu. Menurut Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi. a) Sumber ( Source ) b) Pesan ( Message ) c) Media ( Chanel ) d) Penerima ( Receiver ) e) Efek f) Umpan Balik g) Lingkungan Tipe Komunikasi Sepertinya halnya defenisi komunikasi, maka klasifikasi tipe atau bentuk komunikasi di kalangan para pakar juga berbeda satu sama lainnya. Klasifikasi itu didasarkan atas sudut pandang masing-masing pakar menurut pengalaman dan bidang studinya. Tidak begitu mudah menyalahkan suatu klasifikasi tidak benar, karena masing-masing pihak memiliki sumber yang cukup beralasan. Kelompok sarjana komunikasi Amerika yang menulis buku Human Communication membagi komunikasi atas lima macam tipe, yakni Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication), Komunikasi Kelompok kecil (Small Group Communication), Komunikasi Organisasi (Organizational Communication), Komunikasi Massa (Mass Communication), dan Komunikasi Publik (Public Communication). Fungsi Komunikasi Adapun fungsi komunikasi antarpribadi adalah berusaha meningkatkan hubungan insane (human relations), menghindari dan mengatasi konflikkonflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Komunikasi antarpribadi dapat 26

Peran Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Kerja Guru(Yodiq) meningkatkan hubungan kemanusiaan di antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat seseorang bisa memperoleh kemudahan-kemudahan dalam hidupnya karena memiliki banyak sahabat. Komunikasi publik berfungsi untuk menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik dan menghibur. Pengertian Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Dengan bertambahnya orang yang terlibat dalam komunikasi, menjadi bertambahlah persepsi orang dalam kejadian komunikasi sehingga bertambah komplekslah komunikasi tersebut. Komunikasi interpersonal adalah bentuk hubungan dengan orang lain (Arni, 2002:159). Rogers (Wiryanto, 2005:35) mengartikan bahwa komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal merupakan komunikasi dari mulut kemulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Unsur Unsur Komunikasi Interpersonal Dalam komunikasi interpersonal terdapat unsur penting yang juga terdapat didalam komponen komunikasi, yang mana unsur-unsur tersebut tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka komunikasi interpersonal tidak akan dapat berlangsung. Unsur-unsur tersebut menurut Cangara (2006:23-27) adalah : 1. Sumber (komunikator), semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. 2. Pesan, adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima pesan dapat disampaikan melalui tatap muka atau melalui media komunikasi. 3. Media, adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. 4. Penerima, adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. 5. Pengaruh atau efek, adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesantanggapan balik, 6. Lingkungan. Tujuan Komunikasi Interpesonal A.W. Widjaja (2000:122) mengemukakan enam tujuan komunikasi interpersonal, yaitu : 1. Mengenal diri sendiri dengan orang lain 27

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 24-35 2. Mengetahui dunia luar 3. Menciptakan dan memelihara hubungan 4. Mengubah sikap dan perilaku 5. Bermain dan mencari hiburan 6. Membantu orang lain Dampak terhadap penjualan, pengukuran ini lebih sulit diukur daripada dampak komunikasi karena penjualan dipengaruhi oleh banyak faktor selain iklan seperti tampilan produk, harga ketersediaan dan tindakan pesaing. Fungsi Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal memiliki beberapa fungsi, seperti yang diungkapkan oleh widjaja (2000:9-10) sebagai berikut : 1. Informasi 2. Sosialisasi 3. Motivasi 4. Perdebatan dan Diskusi 5. Pendidikan 6. Memajukan Kebudayaan 7. Hiburan 8. Integrasi Efektivitas Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal sebagai suatu bentuk perilaku dapat berubah dari sangat efektif menjadi sangat tidak efektif. Kumar yang dikutip oleh Wiryanto (2005:36) berpendapat bahwa hubungan interpersonal akan terjadi secara efektif apabila kedua belah pihak memenuhi kondisi berikut : 1. Keterbukaan 2. Empati 3. Dukungan 4. Rasa positif 5. Kesetaraan Faktor-Faktor Komunikasi Interpersonal Scoot M. Cultip dan Allen H. Center (Ig Wursanto, 2003:68-70) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal, sebagai berikut : a. Keterpercayaan b. Hubungan/pertalian c. Kepuasan d. Kejelasan e. Kesinambungan dan konsistensi f. Kemampuan pihak penerima pesan/berita 28

Peran Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Kerja Guru(Yodiq) g. Saluran pengiriman berita Pentingnya Komunikasi Interperonal di sekolah Komunikasi interpersonal akan membawa dampak terhadap kelancaran proses komunikasi organisasi, dalam hal ini disekolah. Dengan mengetahui dan memahami jaringan komunikasi akan membantu dalam menemukan gejalagejala timbulnya persoalan dalam sekolah yang tidak dibicarakan secara umum dan terbuka Pengertian Motivasi Kerja Motivasi kerja merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Perilaku manusia ditimbulkan dengan adanya motivasi. Motivasi yang ada dalam diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan yang mencapai sasaran kepuasan Komponen-Komponen Motivasi Menurut Hasibuan (2014:99) komponen motivasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Motivasi Positif, yaitu memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. 2. Motivasi Negatif, yaitu memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman pada mereka yang pekerjaannya kurang baik. dengan motivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum. Tetapi dalam jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik. Teori Motivasi Kerja Dikemukakan Supardi dan Saeful Anwar (2002:47) bahwa motivasi adalah : Suatu masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan dari setiap organisasi berbeda dimana motivasi bisa ditimbulkan oleh faktor-faktor internal atau eksternal tergantung dari mana suatu kegiatan dimulai, motivasi internal berasal dari pribadi sedangkan motivasi eksternal sebenarnya dibangun dari anggapan-anggapan dan teknik-teknik yang dipakai oleh pimpinan organisasi atau para manajer dalam memotivasi bawahannya. Definisi Konsepsional Peran komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di sekolah menengah atas islam samarinda bahwa sebuah organisasi akan mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan apabila organisasi tersebut mampu melakukan koordinasi dan komunikasi diantara bagian-bagian yang 29

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 24-35 ada serta antara sesama anggota organisasi dan mampu melakukan komunikasi secara eksternal. METODE PENELITIAN Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berawal pada data dan bermuara pada kesimpulan (Bungin, 2001: 18). Fokus Penelitian Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka penelitian ini di fokuskan pada peran komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di sekolah menengah atas islam samarinda yaitu dapat dilihat melalui: 1. Keterbukaan 2. Empati 3. Dukungan 4. Rasa positif 5. Kesetaraan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Islam Samarinda Waktu penelitian berlangsung selama satu bulan, yaitu diakhir bulan Maret hingga akhir bulan April tahun 2015. Jenis data dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer 2. Data Skunder Teknik pengumpulan data a. Observasi b. Dokumentasi c. Wawancara Teknik Analisis Data 1. Pengumpulan Data 2. Reduksi Data 3. Penyajian Data 4. Penarikan Kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah Menengah Atas Islam Samarinda bertempat di jalan K.H. Achmad Dahlan No.2 kelurahan sungai pinang luar kecamatan samarinda kota. 30

Peran Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Kerja Guru(Yodiq) SMA Islam merupakan salah satu unit pelaksana pendidikan yang di dibentuk oleh Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Kalimantan Timur yang berdiri pada tahun 1982 dengan status sekolah swasta. Sma islam samarinda menggunakan model pendidikan Sekolah Standar Nasional (SSN) ditambah dengan Full Day School dengan kegiatan pembelajaran berlangsung dari Senin s/d Jumat mulai 13.00-17.00 dan Sabtu sebagai waktu pengembangan diri. Sma islam samarinda menerapkan kurikulum integral yang merupakan perpaduan kurikulum pendidikan nasional, kurikulum yayasan pendidikan islam, dan kurikulum matrikulasi Jumlah Guru Di Sekolah Menengah Atas Islam Samarinda Sekolah menengah atas islam memiliki guru sebanyak 15 orang, dengan guru laki-laki berjumlah 11 orang dan guru perempuan berjumlah 4 orang. Berikut nama, jabatan serta jenis mata pelajaran yang menjadi bidang dari guru-guru di sma islam samarinda. Hasil Penelitian Dari pengamatan dan data yang di peroleh penulis selama penelitian berlangsung. Penulis akan membahas tentang Peran Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru di Sekolah Menengah Atas Islam Samarinda, yaitu : Peran Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru di Sekolah Menengah Atas Islam Samarinda Dalam penelitian ini Teori yang digunakan peneliti adalah teori Komunikasi interpersonal dianggap sebagai komunikasi yang paling efektif karena dilakukan secara langsung antara komunikator dan komunikan, sehingga bisa mempengaruhi satu sama lain. Wiryanto (2005:36) mengungkapkan bahwa pada hakikatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan. Komunikasi ini paling efektif mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang. Luthans (2006:380) juga menyatakan bahwa komunikasi interpersonal dilihat sebagai metode dasar yang mempengaruhi perubahan dasar perilaku Menyampaikan Informasi Kepada guru Menurut Bapak Suyitna selaku Kepala Sekolah SMA Islam Samarinda, Metode yang di gunakan dalam berkomunikasi dengan guru-guru disini yaitu dengan komunikasi interpersonal, dengan langsung bertemu bertatap muka sehingga itu akan lebih mudah apa yang ingin kita sampaikan atau sebaliknya karena secara langsung, seperti menunjukkan keterbukaan, rasa empati, memberi dukungan, menunjukkan rasa positif, serta kesetaraan atau kesamaan. 31

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 24-35 Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan beberapa guru di SMA Islam Samarinda, para guru merasa peran kepala sekolah sangat membantu mereka karena dengan komunikasi interpersonal segala informasi lebih mudah di terima dengan jelas. Berikut hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru di SMA Islam Samarinda, bapak La Uti: Peran Kepala Sekolah menurut saya begitu penting, kepala sekolah lah yang mengarahkan guru-guru di sekolah yang ia pimpin. kami merasa sangat terbantu karena mendapatkan banyak informasi dari kepala sekolah. selain itu pula, Beberapa informasi diberikan dengan cara interpersonal yang membuat guru disini merasa nyaman karena langsung bertatap muka sehingga membuat saya serta guru yang lain merasa sangat dihargai. Belum lagi dalam mengambil keputusan, kepala sekolah selalu membuka ruang diskusi agar para guru bisa bertanya dan memberikan saran sepuas-puasnya. Kepala sekolah menganggap dengan komunikasi interpersonal akan lebih mudah dalam menerapkan keterbukaan, menunjukkan rasa empati, memberikan dukungan, menimbulkan rasa positif didepan guru, serta menunjukkan kesetaraan atau kesamaan sehingga membuat guru merasa sangat dihargai dan dibutuhkan. Meningkatkan Motivasi Kerja Guru Komunikasi interpersonal sangat efektif untuk digunanakan dalam meningkatkan motivasi kerja guru. Dengan komunikasi interpersonal akan lebih mudah sekali dalam proses penyampaian sesuatu, mau itu berupa bentuk suatu keterbukaan, menunjukkan rasa empati, memberikan dukungan, rasa positif, serta menumbuhkan rasa kesetaraan atau kesamaan. Dengan menggunakan komunikasi interpersonal akan lebih mudah untuk diterima dan tentunya dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan, rasa senang antara atasan dan bawahan, sehingga proses penyampaian pesan dapat berjalan dengan lancar dan arus balik tentu akan tercipta. Hal seperti ini tentu sangat membantu sekali untuk meningkatkan motivasi kerja guru dan mereka merasa itu sangat membantu sekali guna meningkatkan motivasi kerja. Dari hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah bahwa dengan komunikasi interpersonal sangat membantu sekali dalam meningkatkan motivasi kerja guru. Dalam hal ini pula dapat dikatakan bahwa komunikasi interpersonal juga dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan di lingkungan sekolah, terutama antara kepala sekolah dan guru serta sesama guru. Pembahasan Menyampaikan Informasi Kepada Guru Dalam hal ini kepala sekolah, metode yang disampaikan kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan guru adalah dengan berkomunikasi secara interpersonal agar pesan yang disampaikan dan pesan yang diterima lebih efektif. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa metode yang 32

Peran Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Kerja Guru(Yodiq) digunakan dalam berkomunikasi dengan guru disini yaitu dengan secara interpersonal, langsung bertemu bertatap muka itu akan lebih mudah apa yang ingin di sampaikan atau sebaliknya. Komunikasi dilakukakn secara interpersonal sehingga ada dialog dengan guru yang ada, sehingga pada saat itu juga kita dapat mengetahui secara langsung tanggapan dari para guru, dan secara pasti akan mengetahui apakah komunikasinya positif, negatif dan berhasil atau tidak. Apabila tidak berhasil, maka akan diberi kesempatan kepada guru untuk berpendapat atau bertanya. Semua upaya yang dilakukan ditujukan agar seluruh guru lebih mudah memperoleh informasi, memahami dan berpartisipasi dalam pelaksanaan program, memberikan dukungan, baik berupa kritikan membangun, dan pengawasan. Meningkatkan Motivasi Kerja Guru Seorang kepala sekolah memiliki peran sebagai kordinator, dimana mereka yang menjelaskan atau menunjukkan hubungan antara berbagai pendapat dan saran, sementara tiap guru dalam sekolah tentu boleh memainkan lebih dari satu peran dalam dalam berpartisipasi di sekolah. Disamping itu, pemimpin sekolah juga sebagai penggerak (energizer) guru untuk bertindak atau mengambil keputusan, dan berusaha merangsang atau memberi semangat pada guru agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan. Meningkatnya partisipasi anggota guru akan meningkatkan kedinamisan sekolah. Kedinamisan tersebut akan memberikan peluang sebesar-besarnya kepada guru untuk bekerjasama dan berpartisipasi dalam mewujudkan visi dan misi sekolah sehingga tujuan bersama dapat dicapai. Sekolah yang dinamis ditandai oleh selalu adanya kegiatan ataupun interaksi, baik di dalam maupun dengan pihak luar dalam upaya mencapai tujuan sekolah. Berbagai macam masalah dapat muncul di sekolah, namun kepala sekolah harus bisa memecahkannya dengan baik, sehingga tidak memihak terhadap guru tertentu, mengenai masalah yang muncul dalam sekolah dan cara menyelesaikannya. Hasil penelitian dilihat bahwa kepala sekolah biasanya masalah yang terjadi hanyalah perbendaan pendapat dalam forum, namun kepala sekolah disini selalu berupaya mencari cara untuk menyelesaikannya. Adapun cara penyelesaian masalah dengan menjadi penengah dalam forum juga membantu guru yang terdiri dari berbagai macam karakteristik yang berbeda-beda untuk dapat bekerja dengan nyaman. Kehidupan seperti inilah yang tentu diharapkan sekolah sebagai tempat pelaksana pendidikan yang menjadi bagian dari masyarakat secara luas. Perbedaan pendapat penting untuk terjadi di setiap forum dengan tujuan mencari solusi dalam menghadapi masalah yang menyangkut kepentingan bersama. Mebuka ruang diskusi maka akan mudah mendapatkan solusi yang terbaik untuk kepentingan bersama dan tercapai kesepakatan yang memuaskan banyak pihak. Solusi ini dapat memberikan dampak yang positif bagi kepentingan sekolah. 33

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 24-35 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti kemukakan maka dapat disimpulkan bahwa Peran Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru di Sekolah Menengah Atas Islam Samarinda adalah sebagai berikut: 1. Peran Kepala Sekolah dalam menyampaikan informasi kepada guru sudah dilakukan dengan baik. Metode yang disampaikan Kepala Sekolah dalam berkomunikasi dengan guru adalah dengan berkomunikasi secara interpersonal agar pesan yang disampaikan dan pesan yang diterima lebih efektif. 2. Dalam peran untuk mempengaruhi dan memotivasi guru, kepala sekolah telah melaksanakan fungsinya, dimana minat guru dalam mengikuti setiap kegiatan sekolah meningkat dengan menciptakan hubungan yang harmonis antar kepala sekolah dan guru serta sesama guru dengan menerapkan komunikasi interpersonal dengan efektif di sekolah. Hal ini betujuan agar dapat dengan mudah mewujudkan visi dan misi dari sekolah sendiri sebagai tempat pelaksana pendidikan. Saran Dari pemaparan kesimpulan diatas dan setelah dilakukan penelitian, ada beberapa saran bagi Peran Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru di Sekolah Menengah Atas Islam Samarinda : 1. Kepala sekolah sebaiknya lebih peka dan antusias lagi dalam menggali atau mengakses informasi baik internal maupun eksternal sekolah. Bisa dengan aktif berkomunikasi secara interpersonal dan lebih banyak lagi membuka ruang diskusi dengan guru-guru guna tetap menjaga kedinamisan sekolah. Dengan kedinamisan akan membuat para guru merasa nyaman untuk berinteraksi dengan siapa saja dilingkungan sekolah termasuk kepala sekolah serta sesama guru. 2. Kepala sekolah harus lebih semangat lagi dalam memotivasi guru dalam hal dengan meningkatkan penerapan komunikasi interpersonal di sekolah. Lebih sering lagi melakukan evaluasi dari bersama-sama guru yang dimana mebuat guru dapat berkumpul dalam hal membahas suatu hal dengan membuka ruang diskusi ataupun memberikan kesempatan bertanya ataupun mengemukakan pendapat yang dimiliki. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Anwar. (1984), Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, Bandung: Armico. 34

Peran Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Kerja Guru(Yodiq) Bales, Robert F., (1950), Interaction Process Analysis: A Method for the Study of Small Groups, Cambridge: Addison-Wesley Bungin, Burhan. (2001). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hasan, Erliana. (2005). Komunikasi Pemerintahan. Bandung: PT. Rafika Aditama. Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Cangara, Hafied. (2002,2005).Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Cangara, Hafied. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada Hasibuan Malayu. (2001,2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Bumi Aksara Hasibuan Malayu. (2014). Organisasi dan Motivasi. Jakarta. PT Bumi Aksara) Kriyantono, Rachmat. 2006.Teknik Praktis Riset Komunikasi. Surabaya: Kencana Prenada Media Group. Luthan, fred. (2006). Perilaku Organisasi (Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk) Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta. ANDI Muhammad, Arni. (2002). Komunikasi Organisasi. Bandung. Rosda Karya Muhammad, Arni. (2009). Komunikasi Organisasi. Jakarta. Bumi Aksara Mulyana, Deddy, (2005), Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Permana, J. (2003). Teknik Komunikasi Interpersonal dan Usaha Membina Kerjasama. Bandung. Modul Rakhmat Jalaludin. (2007). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung. Remaja Rosda Karya Supardi & Syaiful Anwar (2002), Dasar-dasar Perilaku Organisasi, UII Press Jogjakarta. Sugiyono, Drs.(2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Widjaja, A. W. (2000). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat). Jakarta. PT. Rineka Cipta Wiryanto. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. Grasindo Wursanto Ig (2001). Ilmu komunikasi teori dan praktek. Yogyakarta. Kanisius Wursanto, Ig. (2003). Etika Komunikasi Kantor. Yogyakarta. Kanisius 35