PUBLIKA budaya Halaman 1-8

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

OPTIMALISASI KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK LKIA II PONTIANAK SELATAN

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

URGENSI PENGEMBANGAN KECERDASAN LINGUISTIK PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE ROLE PLAYING GUNA MEWUJUDKAN GENERASI INDONESIA MENDUNIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI MEMBACA BUKU CERITA BERGAMBAR

Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KOSAKATA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERMEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK A

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

Volume 1 (1) Desember 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-7

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

: Metode-metode Pembelajaran Bahasa Lisan pada Anak Tunagrahita Ringan di Sekolah Luar Biasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan tema binatang sub tema binatang peliharaan, menyiapkan

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

Pengaruh Menyimak Cerita terhadap Kemampuan Bercerita Fiksi pada Anak

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Mendeskripsikan isi Puisi

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

Abstrak Kata Kunci 1. Pendahuluan

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kekuatan dinamis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT

KREATIVITAS GURU PAUD DALAM MENGAJAR CALISTUNG PADA ANAK SKRIPSI. Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Tirtarahardja & La Sulo, ).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KemampuanMemahami Makna Kata Siswa PAUD Cempaka Putih Kelas A di Desa Banyuputih

Jurnal Pesona PAUD Page 1

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI TIGA KATA. Nurkanti SMP Negeri 4 Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. adalah ta'arafu artinya saling mengenal dan berinteraksi dengan. sesamanya. Melalui Al-Quran Allah memfirmankan-nya, "Hai manusia,

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG

INTERAKSI JUAL BELI ANTARA PEDAGANG PAKAIAN DENGAN PEMBELI DI PASAR MUNCAR KECAMATAN MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI: TINJAUAN ETNOGRAFI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013

PENERAPAN METODE STORY READING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MELATI / ABA 005 PULAU BALAI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI DENGAN METODE GLENN DOMAN PADA ANAK TK KELOMPOK A DI TK PERTIWI TARUBASAN 01 KLATEN TAHUN AJARAN 2013 / 2014

KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir

Oleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Anggraeni et al., Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman...

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi berbahasa. Tindak tutur merupakan tindakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN. EVALUASI I. Kegiatan awal ( ) Disiplin. Anak-anak berbaris di. Observasi Tanggung. halaman dengan tertib dan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS III - SEMESTER 1

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UCAPAN SELAMAT IDUL FITRI DAN RAMADAN DALAM SHORT MESSAGE SERVICE (SMS): TINJAUAN MAKNA AFEKTIF DAN MAKNA EMOTIF SKRIPSI

KONTRIBUSI METODE CERITA BERGAMBAR TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI DI PAUD TERPADU ANANDA UPTD SKB BONDOWOSO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI CERITA PENDEK MELALUI PENERAPAN METODE CIRC SISWA KELAS V

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

TEXT WRITING SKILLS CLASS PERSONAL LETTER VII MTs AL-ITTIHAD RUMBAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini

POLA INTERAKSI VERBAL DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA CURAHMALANG KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh. Erni Fadilah NIM

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RESIPROCAL TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi sehari-hari, tetapi juga digunakan untuk pembuatan lagu-lagu yang

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI MEDIA FLASH PROFESSIONAL

I. PENDAHULUAN. sangat berperan penting di samping bahasa tulis. Percakapan itu terjadi apabila

Transkripsi:

POLA-POLA KOMUNIKASI ANTARA GURU DAN SISWA DI PAUD AZ-ZAHROH II DESA WONOASRI KECAMATANTEMPUREJO KABUPATEN JEMBER COMMUNICATION PATTERN BETWEEN TEACHER AND STUDENT IN PAUD AZ- ZAHROH II WONOASRI, TEMPUREJO, JEMBER Rina Puji Ariani, Bambang Wibisono, Agus Sariono Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Jember Jln. Kalimantan X No. 23 A, Jember 68121 rinapuji900@gmail.com ABSTRAK PAUD Az-Zahroh II merupakan pendidikan sebelum pendidikan dasar yang memiliki peserta didik berusia antara dua hingga enam tahun. Kemampuan komunikasi anak pada usia tersebut masih sangat terbatas karena anak masih dalam tahap pemerolehan bahasa. Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan komunikatif agar siswa dapat memahami pesan yang disampaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola-pola komunikasi antara guru dan siswa sehingga dapat ditentukan komunikasi yang efektif di PAUD dengan menggunakan pendekatan etnografi komunikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat sembilan pola komunikasi di PAUD Az-Zahroh II, yaitu: (1) pola komunikasi di luar kelas, (2) di dalam kelas, (3) kegiatan bercerita, (4) kegiatan berhitung, (5) kegiatan membaca, (6) kegiatan hafalan, (7) ketika mengerjakan tugas, (8) kegiatan akhir tanpa evaluasi, dan (9) kegiatan akhir dengan evaluasi. Kata kunci: PAUD, kemampuan komunikatif, komunikasi efektif ABSTRACT PAUD Az-Zahroh II is pre education school that the age of the members are two until six years old. The children ability of communication in that age is so stint because the child is on the phase of gets language. So, the teacher must be have communication ability to can send the message to the student. The goal of this research is to know the pattern of communication in PAUD used etnography communication method. The result of the research show that, communication in PAUD Az-Zahroh II have 9 pattern, there are: (1) out of class, (2) in the class, (3) telling story, (4) aritmatic, (5) reading, (6) memoryzed, (7) to do the assignment, (8) The end of the learning with out evaluation, (9) the end of the learning with evaluation. Key word: PAUD, ability of communication, pattern of communication Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015 1

1. Pendahuluan Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok (Widjaja, 2010:1). Manusia selalu berkomunikasi dimanapun berada. Komunikasi disesuaikan dengan tempat dan dengan siapa komunikasi itu dilakukan. Komunikasi yang dilakukan di pasar berbeda dengan komunikasi di lingkungan sekolah. Komunikasi disekolah disesuaikan dengan tingkat pendidikannya. Komunikasi di PAUD berbeda dengan komunikasi di SMA. Komuikasi yang dilakukan dengan siswa PAUD harus sesuai dengan kemampuan siswa. Anak usia dini memiliki kemampuan komunikasi yang terbatas karena usia tersebut merupakan usia dalam tahap pemerolehan bahasa. Lima tahun pertama pada usia anak disebut The Golden Year, yaitu seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkembang. Pada usia ini, 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk. Di masa inilah, anak seharusnya mulai diarahkan (Hasan, 2010:29). Terdapat beberapa pola asuh dari pendidik yang dapat memengaruhi kreativitas anak, yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial, pendidikan internal dan eksternal, dialog, suasana psikologis, sosial budaya, perilaku orang tua atau pendidik, kontrol, menentukan nilai moral (Hasan, 2010:21-22). Guru harus memiliki kemampuan komunikasi agar tujuan pendidikan dan perkembangan anak menjadi lebih baik. Oleh karena itu, dibutuhkan pola komunikasi yang tepat bagi seorang pendidik dalam menyampaikan pesan, yaitu suatu bentuk komunikasi yang mudah dipahami oleh anak usia dini. Penelitian ini membahas pola-pola komunikasi di PAUD Az-Zahroh II. PAUD ini memiliki beberapa kelebihan daripada PAUD lainnya di Desa Wonoasri. Kelebihan tersebut adalah pendidikan yang diterapkan berbasis Islam, proses belajar mengajar lebih lama yang dimulai pukul 07.30 hingga pukul 11.00 WIB, dan selama proses belajar mengajar orang tua tidak diperbolehkan menunggu putra-putrinya. Berdasarkan kelebihan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti pola-pola komunikasi antara guru dan siswa karena pola komunikasi yang diperoleh lebih bervariasi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pola komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa di PAUD Az-Zahroh II dalam kegiatan awal, inti, dan akhir. Dengan mengetahui deskripsi pola-pola komunikasi tersebut akan memberikan manfaat bagi pembaca dan guru PAUD. Pembaca dapat mengetahui pola-pola komunikasi di PAUD Az-Zahroh II. Penelitian ini juga dapat membantu guru dalam menentukan pola komunikasi yang tepat bagi peserta didik (PAUD). Pola komunikasi yang tepat akan menciptakan suasa pendidikan yang kondusif dan efektif bagi pertumbuhan anak serta tercapainya tujuan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi komunikasi. Etnografi komunikasi adalah kajian tentang peranan bahasa dalam perilaku komunikatif suatu masyarakat, yaitu caracara bagaimana bahasa dipergunakan dalam masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya (Kusnadi, 2005:3). Studi etnografi komunikasi bertujuan untuk memperoleh pola-pola komunikasi dalam penggunaan bahasa sebagai sarana interaksi sosial pada suatu kelompok masyarakat dan kebudayaan tertentu (Kusnadi, 2005:4). Sehingga pendekatan ini tepat untuk meneliti pola komunikasi di PAUD. Peneliti menggunakan beberapa tahapan dalam melakukan penelitian. Tahap-tahap yang dilakukan peneliti adalah (1) penelitian pendahuluan, (2) data dan sumber data, (3) penetapan informan penelitian, (4) pengumpulan data, (5) transkripsi data, (6) klasifikasi data, (7) analisis data, (8) penyajian hasil analisis data, dan (9) penarikan simpulan. Pada penelitian pendahuluan peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PAUD Az-Zahroh II dan menentukan calon informan yang akan menjadi sumber informasi dalam penelitian. Setelah itu peneliti menentukan data dan sumber data penelitian. Data penelitian ini berupa data primer (tuturan guru dan siswa) dan data sekunder yang diperoleh dari penjelasan kepala PAUD tentang deskripsi PAUD Az-Zahroh II. Langkah selanjutnya adalah menetapkan informan penelitian yaitu guru kelompok Cerdas A sebagai informan utama dan kepala PAUD sebagai informan pendukung. Peneliti menggunakan metode simak dan metode cakap dalam tahap pengumpulan data. Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015 2

Metode simak untuk menyimak tuturan guru dan siswa. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap, dengan teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap dan teknik simak libat cakap. Peneliti terkadang hanya menyimak tuturan yang berlangsung, terkadang juga terlibat dalam tuturan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data primer. Data sekunder diperoleh peneliti dengan mengguakan metode cakap dengan teknik dasar teknik pancing. Peneliti memancing informan dengan beberapa pertanyaan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Setelah mengumpulkan data, peneliti mengklasifikasi menjadi komunikasi antara guru dan siswa pada kegiatan awal, inti, dan akhir. Kemudian peneliti menganalisis data menggunakan komponen tutur SPEAKING. Penyajian hasil analisis menggunakan metode formal dan informal. Peneliti menyajikan hasil analisis dengan menggunakan simbol-simbol kemudian menguraikan dengan menggunakan kata-kata peneliti sesuai dengan ejakan bahasa Indonesia. Langkah terakhir yang dilakukan peneliti adalah penarikan simpulan. Penarikan simpulan dalam penelitian etnografi komunikasi dilakukan dengan cara merampatkan secara analitis temuan-temuan penelitian (Wibisono, 2007:108). Peneliti menyimpulkan pola-pola komuniksi berdasarkan temuan 2. Deskripsi PAUD Az-Zahroh II Nama lengkap PAUD Az-Zahroh adalah PAUD Islam Terpadu Az-Zahroh II. Masyarakat menyebutnya dengan PAUD Az-Zahroh. PAUD ini terletak di Jalan Mojopahit RT 007 RW 004, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Jumlah siswa di PAUD ini sebanyak 80 siswa yang terbagi menjadi Kelompok Ceria, Kelompok Cerdas A, Kelompok Cerdas B, Kelompok Mandiri. Pembagian kelompok tesebut berdasarkan usia anak. Anak usia <4 tahun termasuk dalam Kelompok Ceria, anak usia empat sampai lima tahun termasuk dalam Kelompok Cerdas, anak usia >4 tahun termasuk Kelompok Mandiri. Model pembelajaran yang digunakan di PAUD ini adalah model sentra, yang terbagi dalam sentra peran oleh Bu Alif, sentra kreativitas oleh Bu Mar'ah, sentra balok oleh Bu Sholik, dan sentra persiapan oleh Bu Yeni. Sentra peran merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan bercerita dan adegan yang menuntut olah tubuh. Kegiatan yang dilakukan pada sentra kreativitas yaitu keterampilan bahan alam, misalnya membuat berbagai jenis bentuk dari malam, menempel gambar dengan biji-bijian. Kegiatan sentra balok dilakukan dengan berbagai permainan dan kreativitas dari balok, misalnya membuat rumah-rumahan. Kegiatan yang dilakukan dalam sentra persiapan antara lain belajar membaca, berhitung, dan menulis. Materi yang diajarkan adalah materi sederhana sebagai pengenalan kepada siswa untuk mempersiapkan ke jenjang pendidikan dasar. Proses belajar mengajar di PAUD ini dimulai pukul 07.30 hingga pukul 11.00 WIB. Rincian jadwal pembelajaran yang dilakukan adalah pukul 07.30 s.d. pukul 08.00 persiapan masuk kelas, pukul 08.00 s.d. 08.30 kegiatan awal (pengantar), pukul 08.30 s.d. pukul 09.30 tugas, belajar membaca dan mengaji, pukul 09.30 s.d. pukul 09.45 istirahat dan makan bersama, pukul 09.45 s.d. pukul 10.30 pergantian sentra, 10.30 persiapan pulang, dan pukul 11.00 pulang. I. 3. Pola-pola Komunikasi antara Guru dan Siswa di PAUD Az-Zahroh II Komunikasi antara guru dan siswa di PAUD Az-Zahroh berlangsung mulai awal kegiatan hingga akhir kegiatan. Komunikasi tersebut terbagi menjadi komunikasi pada awal kegiatan, komunikasi pada kegiatan inti, dan komunikasi pada akhir kegiatan. Dalam kegiatan tersebut komunikasi yang dilakukan membentuk pola komunikasi yang berbeda di masing-masing kegiatan. Adapun pola komunikasi tersebut adalah sebagai berikut. 3.1 Pola Komunikasi pada Kegiatan Awal Kegiatan awal yang dilakukan di PAUD ini adalah kegiatan di luar kelas dan kegiatan di dalam kelas. Dalam kegiatan tersebut selalu terjadi komunikasi antara guru dan siswa yang membentuk pola komnukiasi. Pola komunikasi di luar kelas meliputi berbaris, bernyanyi, berdoa sebelum masuk kelas, nasehat, siswa masuk kelas, dan berjabat tangan dengan guru secara bergantian. Pola komunikasi dalam kegiatan awal Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015 3

di dalam kelas adalah persiapan, bernyanyi, membaca doa sebelum belajar, siswa mengucap salam, dan dilanjutkan dengan sapaan yang diucapkan guru. Berikut skema pola komunikasi pada kegiatan awal. Komunikasi di luar kelas Berbaris -perintah (A) -pelaksanaan (B) Bernyanyi -mengawali (A) -mengikuti (B) Berdoa -membimbing (A) -mengikuti (B) Nasehat (A) Masuk kelas bergantian (B) Komunikasi di dalam kelas Persiapan (A+B) Bernyanyi -mengawali (A) -mengikuti (B) Berdoa -membimbing (A) -mengikuti (B) Salam (B) Jawab (A) Sapa (A) Jawab (B) A : Guru sebagai penutur B : Siswa sebagai mitra tutur yang berkomunikasi langsung dengan guru C : Penutur yang menyela tuturan guru dan siswa 3.2 Pola Komunikasi pada Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan kegiatan pokok yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang menjadi kegiatan utama dalam mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan inti yang dilakukan di PAUD Az-Zahroh adalah bercerita, berhitung, membaca, hafalan, dan mengerjakan tugas. Selama kegiatan berlangsung terdapat komunikasi yang dilakukan antara siswa dan guru. Adapun komunikasi tersebut adalah sebagai berikut. a. Pola komunikasi dalam kegiatan bercerita Kegiatan bercerita di PAUD Az-Zahroh kurang begitu diutamakan. Hal ini dibuktikan dengan tindakan guru yang hanya bercerita sebagai pengantar kegiatan lain, misalnya ketika akan memberikan tugas, guru terlebih dahulu bercerita dengan singkat hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang akan diberikan. Komunikasi dalam kegiatan bercerita terbagi menjadi cerita tanpa konsep dan cerita dengan konsep. Komunikasi cerita tanpa konsep diawali oleh celetukan siswa terhadap guru, kemudian guru memberikan penjelasan dalam bentuk cerita untuk mengarahkan celetukan siswa. Ketika siswa memberi tanggapan negatif, guru akan memberi penjelasan. Pada komunikasi tanpa konsep tanggapan yang diberikan siswa selalu negatif, hingga guru mengakhiri pembahasan dengan sapaan. Pada cerita dengan konsep, guru dan siswa terlebih dahulu bernyanyi, kemudian guru bercerita isi lagu yang dinyanyikan, tetapi siswa tidak memberi tanggapan dan guru melanjutkan pada penugasan. Berikut skema pola komunikasi dalam kegiatan bercerita. Cerita 1) Pola komunikasi cerita tanpa konsep Membaca hadis (A) -nasehat (A) -celetukan (C) -tanya (A) -jawab - (B) -tanggapan - (C) -tanggapan - (C) Cerita (A) -jawab - (B) -penjelasan (A) -jawab - (B) -tanggapan - (C) Penjelasan singkat (A) -tanggapan + (C) -jawab (B) Cerita tanpa konsep Cerita dengan konsep Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015 4

lanjutan Tanya lain (A) -jawab + (C) -celetukan 1 (C) -celetukan 2 (C) Penjelasan ulang (A) -tanggapan (B) -tanggapan (C) -jawab (B) -tanggapan + (C) Penjelasan ulang (A) -celetukan (C) -tanggapan (B) -tanggapan (A) Sapa (A) -jawab (B) Ket: + : respon sesuai harapan guru - : respon tidak sesuai harapan guru 2) Pola komunikasi ketika bercerita dengan konsep Bernyanyi (A) mengikuti (B) Cerita (A) -tidak ada tanggapan (B) Memberi tugas (A) a. Pola komunikasi dalam kegiatan berhitung Komunikasi guru dan siswa ketika berhitung dilakukan dengan cara bernyanyi dan komunikasi secara langsung. Pola komunikasi terbagi menjadi berhitung sederhana dan berhitung perbandingan. dalam berhitung sederhana, guru memberikan perintah singkat dan siswa melaksanakan sesuai perintah. Berhitung sederhana yang dilakukan adalah menyebut angka satu hingga sepuluh dalam bahasa Indonesia, Jawa, Madura, Inggris, dan Arab. Berhitung perbandingan diawali dengan guru memberi stimulus kepada siswa melalui tanya jawab, kemudian guru memberi penjelasan, dan melakukan tanya jawab kembali untuk mengetahui kemampuan siswa. 1) Pola berhitung sederhana Perintah (A) Pelaksanaan + (A+B) 2) Pola berhitung perbandingan Bertanya 1 (A) - Bertanya 2 (A) - Bertanya 3 (A) -Respon 0 (B) - Bertanya ulang (A) -Jawab - (A+B) Bertanya ulang (A) - a. Pola komunikasi dalam kegiatan membaca Kegiatan membaca di PAUD merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di kelas Cerdas A. Kegiatan ini termasuk dalam kegiatan sentra persiapan. Siswa belajar membaca sebagai bekal memasuki jenjang pendidikan dasar. Cara yang dilakukan dalam mengajari siswa membaca bermacam-macam, yaitu dengan menunjukkan gambar dan mengenalkan satu persatu huruf sesuai nama gambar yang ditunjukkan, melalui nyanyian, dan belajar secara interpersonal. Siswa tidak hanya diajari membaca huruf dalam bahasa Indonesia saja, tetapi juga diajari membaca kitab (mengaji). Pola komunikasi dalam kegiatan membaca bersama adalah guru memberikan pengarahan terlebih dahulu kemudian siswa mengikuti. Guru mengawali dengan cara mengeja dan keudian membaca rangkaian huruf dan diikuti oleh siswa. Pola komunikasi dalam membaca secara personal adalah guru membimbing siswa untuk membaca ta awud dan basmallah,siswa mengikuti sesuai arahan yang diberikan. Setelah itu, guru memberikan contoh cara membaca dan menjelaskan ciri-ciri huruf kepada siswa, kemudian siswa membaca sendiri sesuai perintah nonverbal yang diberikan guru. Perintah nonverbal yang diberikan adalah guru menunjuk huruf yang harus dibaca siswa. Berikut skema pola komunikasi dalam kegiatan membaca. Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015 5

1) Pola komunikasi ketika membaca bersama Pengarahan (A) Menirukan mengeja + (B) Mengulangi bacaan (A) Respon 0 (B) 1) Pola komunikasi ketika membaca secara personal Tunjuk (A) Mendekat (B) Membimbing (A) Membaca (A+B) Mencontohkan (A) Menirukan + (B) Menunjuk (A) Baca + (B) Ket : 0 : tidak ada respon dari siswa : tuturan diulang hingga beberapa kali a. Pola komunikasi dalam kegiatan hafalan Hafalan merupakan salah satu kegiatan inti. Hafalan dilakukan secara bersama-sama dan bergantian satu persatu. Hafalan yang diajarkan adalah hafalan surat-surat pendek, hafalan hadis, hafalan kosa kata dalam bahasa asing (bahasa Inggris dan bahasa Arab). Pola komunikasi yang terjadi ketika kegiatan hafalan bersama adalah guru memberikan perintah singkat kepada siswa kemudian siswa menghafal sesuai dengan perintah guru. Guru meberikan pujian setelah siswa menghafal. Pola komunikasi dalam hafalan personal adalah guru memberikan perintah dan siswa melaksanakannya. Jika siswa mampu menghafal, guru akam memberi perintah hafalan selanjutnya. Jika siswa tidak mampu menghafal, guru membimbing siswa dan siswa mengikuti. Guru memberikan ucapan terima kasih kepada siswa setelah hafalan. Berikut skema pola komunikasi kegiatan hafalan. Hafalan Bersama Personal 1) Pola komunikasi ketika hafalan bersama Perintah (A) Respon 0 (B) Membimbing (A) Pelaksanaan + (B) Pujian (A) 2) Pola komunikasi ketika hafalan secara personal Perintah (A) Pelaksanaan +(B) Ucapan terima kasih a. Pola komunikasi dalam mengerjakan tugas Dalam kegiatan inti guru menyiapkan materi untuk diajarkan kepada siswa. Guru menerangkan terlebih dahulu kemudian memberikan tugas kepada siswa sebagai bahan evaluasi siswa dalam menangkap materi. Materi yang diberikan antara lain menebali garis, menggambar, menghubungkan, menempel, dan mewarnai. Dalam kegiatan tersebut terdapat komunikasi yang dilakukan guru dan siswa. Pola komunikasi yang terjadi ketika mengerjakan tugas adalah guu bertanya jawab terlebih dahulu, kemudian guru memberikan pengarahan tugas yang akan diberikan kepada siswa, penugasan, dan pelaksanaan. Guru memberikan penjelasan hingga respon yang diberikan siswa sesuai dengan harapan guru. Berikut skema pola komunikasi dalam mengerjakan tugas. Pengarahan (A) Pujian (A) Menawarkan (A) Respon + (B) Tunjuk, perintah (A) Pelaksanaan + (C) Pujian (A) Respon (C) Penjelasan ulang (A) Respon + (C) Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015 6

lanjutan Pelaksanaan +(B) 3.3 Pola Komunikasi dalam Kegiatan Akhir Kegiatan akhir yang dilakukan di kelas Cerdas A adalah membaca doa, mengucapkan janji, dan evaluasi. Sebelum pulang siswa harus melakukan hal-hal yang telah disebutkan. Pola komunikasi kegiatan akhir dilakukan dengan tanpa evaluasi dan dengan evaluasi. Pola tanpa evaluasi adalah salam perpisahan, doa sebelum pulang, siswa mengucapkan salam, dilanjutkan guru memberi sapaan kepada siswa. Setelah itu, guru memberi nasehat kepada siswa dan siswa pulang secara bergantian. Sebelum meninggalkan ruangan siswa mengucapkan salam dan berjabat tangam dengan guru. Pola komunikasi dengan evaluasi yaitu guru dan siswa mengucapkan salam perpisahan terlebih dahulu. Kemudian siswa dan guru membaca doa sebelum pulang. Siswa mengucapkan salam dan guru menjawab. Siswa melanjutkan membaca janji pulang. Setelah selesai guru menyisipkan nasehat untuk siswa. Kemudian guru memberikan evaluasi kepada siswa tentang materi yang telah diajarkan selam satu hari. Evaluasi dilakukan dengan bertanya jawab. Kemudian guru menambahkan materi dan bertanya jawab tentang materi yang diberikan. Setelah itu, siswa diperkenankan pulang. Sebelum meninggalkan ruangan siswa berjabat tangan dan mengucapkan salam terlebih dahulu. Pola komunikasi dalam kegiatan akhir dapat diringkas dalam pola berikut. Kegiatan Akhir Kegiatan Akhir tanpa Evaluasi Kegiatan Akhir dengan Evaluasi Pola komunikasi dalam kegiatan akhir Salam perpisahan (A+B) Berdoa (A+B) Salam (B) Jawab (A) Membaca janji pulang (B) Nasehat (A) Evaluasi/ tanpa evaluasi Pulang Salam + berjabat tangan (B) Jawab (A) 4. Kesimpulan Berdasarkan penjabaran dalam pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat sembilan pola komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa di PAUD Az-Zahroh II. Pola-pola komunikasi tersebut terbagi menjadi tiga yaitu: pola komunikasi antara guru dan siswa dalam kegiatan awal, pola komunikasi antara guru dan siswa dalam kegiatan inti, pola komunikasi antara guru dan siswa dalam kegiatan akhir. Pola komunikasi dalam kegiatan awal adalah pola komunikasi di luar kelas dan pola di dalam kelas. Pola komunikasi di luar kelas meliputi: berbaris, bernyanyi, berdoa, nasehat, siswa masuk kelas secara bergantian, dan berjabat tangan dengan guru. Komunikasi tersebut berupa perintah, aba-aba, permintaan, pengarahan, dan tanya jawab. Pola komunikasi di dalam kelas adalah bernyanyi, berdoa, salam, dan sapa. Pola komunikasi dalam kegiatan inti terbagi menjadi lima, yaitu: (1) kegiatan bercerita, (2) kegiatan berhitung, (3) kegiatan membaca, (4) kegiatan hafalan, dan (5) dalam mengerjakan tugas. Pola komunikasi dalam kegiatan akhir dilakukan dengan evaluasi dan pola tanpa evaluasi. Pola komunikasi tersebut adalah salam perpisahan, berdoa, siswa mengucap salam, guru menjawab, siswa membaca janji pulang, guru memberi nasehat, evaluasi atau tanpa evaluasi, siswa pulang, siswa mengucap salam dan berjabat tangan dengan guru, guru menjawab salam. Komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa berlangsung komunikatif. Hal ini karena ketika berkomunikasi, guru dan siswa menyampaikan pesan secara verbal dan nonverbal. Ketika guru menyampaikan pesan secara verbal dan siswa Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015 7

tidak dapat memahami, pesan tersebut diulang hingga beberapa kali. Jika siswa tetap tidak dapat memahami pesan yang disampaikan, guru memberikan pesan secara verbal dan nonverbal. Jadi, selain melalui tuturan, guru juga mengarahkan dan membimbing siswa melalui tindakan agar siswa dapat memahami pesan yang disampaikan. Dalam menanggapi dan menyampaikan pesan, siswa juga melakukan secara verbal dan nonverbal, sehingga maksud yang disampaikan dapat dipahami oleh guru. 5. Saran Penelitian dengan menggunakan pendekatan etnografi komunikasi merupakan penelitian yang masih jarang dilakukan. Pendekatan yang paling tepat dalam meneliti polapola komunikasi adalah pendekatan etnografi komunikasi, khususnya dalam penelitian pola komunikasi pada siswa PAUD. Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan pola-pola komunikasi antara guru dan siswa di PAUD. Dalam penelitian etnografi komunikasi, dibutuhkan kesabaran dan keseriusan. Penelitian yang dilakukan membutuhkan waktu yang relatif lama dan haru dilakukan pengamatan langsung oleh peneliti agar hasil yang didapat sesuai dengan harapan. Informan sebagai sumber informasi, terkadang juga kurang mendukung penelitian, sehingga perlu adanya pendekatan dan penjelasan kepada informan tersebut. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Pres. Universitas Jember. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: Badan Penerbit Universitas Jember. Wibisono, Bambang. 2007. Etnografi Komunikasi: dalam Penelitian Perilaku Berbahasa. Jember: Jember University Press. Widjaja. 2010. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT Bumi Aksara. 6. Daftar Pustaka Aslinda & Syafyahya, Leni. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama. Hasan, Maimunah. 2010. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press. Kusnadi. 2005. Etnografi Komunikasi Sebuah Pengantar. Tidak Diterbitkan. Buku Ajar. Jember: Jurusan Sastra Indonesia. Spradley, James P.1997. Metode Etnografi.Yogyakarta: PT Tiara Wacana. Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015 8