Pelaksanaan Posyandu Lansia, Pengisian KMS, Pencatatan & Rekapitulasi Hasil Kegiatan Posyandu Lansia

dokumen-dokumen yang mirip
B. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

SATUAN ACARA PENYULUHAN PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA DI RW IV KELURAHAN SUKOHARJO KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA

POSYANDU LANSIA SEBAGAI ALTERNATIF PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DI PANTI JOMPO DARUSSA ADAH DAN AN-NUR DI KOTA LHOKSEUMAWE

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Latar belakang dan Masalah Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan Jumlah penduduk usia lanjut di dunia cenderung meningkat, oleh karena terjadin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. suatu masa atau tahap hidup manusia yang merupakan kelanjutan dari usia dewasa

FORMAT PENGKAJAN FISIK KLIEN GERONTIK. Jenis Kelamin : Suku : Agama : Status Perkawinan : Tanggal Pengkajian :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik simpulannya sebagai berikut : 1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

anthropometri Lansia BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan di Indonesia tingkat

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN ( INFORMED CONCENT) Bapak/Ibu diundang untuk berpartisipasi dalam studi hubungan dukungan

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei deskriftif analitik dengan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA CAKUPAN PELAYANAN ANTE NATAL CARE DI PUSKESMAS GARUDA KECAMATAN ANDIR KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2006

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah

Chairul Huda Al Husna

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Masa golden period, potensi-potensi yang dimiliki seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TFC ( Therapeutic Feeding Centre ) / PPG ( Pusat Pemulihan Gizi )

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor

PPG ( PUSAT PEMULIHAN GIZI )

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia).

Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas di Jalan Raya Mawar

PENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA TERHADAP STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN MERANTI PANDAK PEKANBARU

MATERI PENYEGARAN KADER

PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANSIA DI SEMARANG. Abstrak

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PEMANTAUAN DIET DAN AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA DIABETES MELITUS (DM) DI KELURAHAN SUKAMAJU BARU TAPOS DEPOK TAHUN 2016

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG SOSIALISASI POSYANDU LANSIA. Herlina Sukmawati Ilmu Komunikasi FISIP-UPNV Jatim

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam

Rumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat

LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1. Edwin

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses perubahan biologis secara terus- menerus, dan terjadi. suatu kemunduran atau penurunan (Suardiman, 2011)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA

Panduan Lengkap Cara Pembuatan SOP Dalam Akreditasi Puskesmas Pengertian SOP Tujuan SOP Manfaat KOP SOP Komponen SOP

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

BAB I PENDAHULUAN. penduduk lanjut usia (Departemen Kesehatan [Depkes], 2008). Jumlah lansia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONSENT) yang sedang melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA)

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Puskesmas :... Tanggal pengisian :... RAHASIA KUESIONER PENJARINGAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH LANJUTAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA BERKUNJUNG DI POSYANDU

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

KEMANDIRIAN FUNGSIONAL LANSIA DIABETES MELITUS DI KELURAHAN BANGSAL KOTA KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia

KMS = Kartu Menuju Sehat Sebagai alat bantu pengukuran dan pemantauan STATUS GIZI balita Masih ditemukan tingginya kesalahan pada saat pengisian KMS

Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menuju masyarakat Indonesia sehat, tindakan yang harus dilakukan yaitu

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

PEDOMAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

UNIVERSITAS INDONESIA SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS LANSIA DI UPTD PUSKESMAS PONDOK GEDE KOTA BEKASI SKRIPSI

Tabel Konsep Pengamatan/Penilaian Implementasi Kebijakan

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

Sumber: GIZI CEPER 2013.docx?dl=0

BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diiringi dengan meningkatnya jumlah dan persentase penduduk Lanjut Usia

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KEHADIRAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. jiwa. Berdasarkan statistik, jumlah penduduk Indonesia di tahun 2020 akan

Transkripsi:

Pelaksanaan Posyandu Lansia, Pengisian KMS, Pencatatan & Rekapitulasi Hasil Kegiatan Posyandu Lansia Pelayanan kesehatan di kelompok Usia Lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Usia Lanjut atau catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di Puskesmas. 1. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut dikelompok, mekanisme pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah sistem 5 tahapan (5 meja) sebagai berikut: a. Tahap pertama: pendaftaran anggota Kelompok Usia Lanjut sebelum pelaksanaan pelayanan. b. Tahap kedua: pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usila, serta penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. c. Tahap ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status mental d. Tahap keempat: pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana) e. Tahap kelima: pemberian penyuluhan dan konseling Untuk lebih jelasnya mekanisme kegiatan sistem 5 tahapan, lihat matriks berikut ini. 1

Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut dengn Sistem 5 meja/tahapan Tahap Kegiatan Sarana yang dibutuhkan Pelaksana I Pendaftaran Meja, kursi Alat tulis Kader Buku register & buku pencatatan kegiatan KMS, BPPK Usia Lanjut II Pencatatan kegiatan sehari-hari Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Meja, kursi Alat tulis Buku register & buku pencatatan kegiatan KMS, BPPK Usia Lanjut Kader (IMT perlu bantuan petugas) III Pengukuran tekanan darah Pemeriksaan kesehatan Pemeriksaan status mental Meja, kursi Alat tulis KMS BPPK Usia Lanjut Timbangan Petugas kesehatan (bisa dibantu kader) Meteran IV Pemeriksaan hemoglobine Pemeriksaan urine HB Talquist, sahli, Cuprisulfat Combur test Petugas kesehatan V Penyuluhan Meja, kursi Konseling KMS Leaflet Poster Petugas kesehatan BPPK Usia Lanjut 2

Sesuai dengan perkembangan dan kondisi masing-masing daerah, kelompok dapat saja menggunakan model Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan selain sistem 5 tahapan ini antara lain: a. Terintegrasi dengan kelompok yang sudah ada (majelis Tak lim, kelompok jemaat gereja, kelompok arisan, dll) b. Kegiatan khusus di sarana pelayanan kesehatan (hari khusus untuk pelayanan usia lanjut di Puskesmas, RSU, dll). 2. Petunjuk Pengisian Format PencatatanHasil Kegiatan Kelompok Usia Lanjut Bulan Tahun : Sudah jelas : Sudah jelas Nama Kelompok : Sudah jelas Desa/Kelurahan : Sudah jelas Kecamatan : Sudah jelas 1. No. Urut : No urut kunjungan 2. No. KMS : Sudah jelas 3. Nama : Sudah jelas 4. L/P : Sudah jelas 5. Umur : Sudah jelas 6. Alamat : Sudah jelas 7. Kemadirian : Yang dimaksud dengan hidup sehari-hari adalah s/d 11 kegiatan dasardalam kehidupan seperti:makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air, besar/kecil dan sebagainya. Kegiatan melakukan pekerjaan diluar rumah, seperti: berbelanja, mencari nafkah, mengambil pensiun, arisan, pengajian, dan lain-lain. 3

Kategori A : Apabila usia lanjut sama sekali tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari, sehingga sangat tergantung orang lain (ketergantungan). Kategori B : apabila ada gangguan dalam melakukan sendiri, hingga kadang-kadang perlu bantuan (ada gangguan) Kategori C : apabila usia lanjut masih mampu melakukan kegiatan hidup sehari-hari tanpa bantuan sama sekali (mandiri) 12. Mental emosional: keadaan mental emosional, denganmenggunakan s/d 13 pedoman metode 2 menit melalui 2 tahap pertanyaan: Pertanyaan tahap 1: 1. Apakah anda mengalami sukar tidur? 2. Apakah anda sering merasa gelisah? 3. Apakah anda sering murung dan atau menangis sendiri? 4. Apakah anda sering merasa was-was atau khawatir? Bila ada 1 atau lebih jawaban ya lanjutkan pada pertanyaan tahap 2 Pertanyaan tahap 2: 1. Apakah lama keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam sebulan? 2. Apakah anda mempunyai masalah atau banyak pikiran? 3. Apakah anda mempunyai gangguan atau masalah dengan keluarga atau orang lain? 4. Apakah anda menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter? 5. Apakah anda cenderung mengurung diri dalam kamar? 4

Bila 1 atau lebih jawaban ya maka usia lanjut mempunyai masalah emosional. 14. IMT : Indeks Masa Tubuh ditentukan dengan mencari titik temu s/d (lebih) antara garis bantu yang menghubungkan berat badan yang 16. N (normal)sudahdiukurdengan tinggi badan. Nilai normal IMT untuk K (kurang pria danwanita usialanjut berkisar antara 18,5 25. L : Bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna merah warna hijau. N: Bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan K: Bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna kuning 17. Tekanan Darah : Ukuran tekanan darah dengan tensimeter dan stetoskop s/d T (tinggi) 19. N (normal) R (rendah) : T : bila salah satu dari sistole atau diastole, atau keduanya diatas normal N : bila sistole antara 120-160 dan diastole 90 mmhg R : bila sistole atau diastole di bawah normal. 20. Anemi : Hemoglobine yang nilainya kurang dari 13g% untuk pria dan 12g% untuk wanita 21. Kencing manis/ : Bila terjadi perubahan warna pada hasil pemeriksaan urine Diabetes melitus menggunakan Combur test (sesuaikan dengan indikator untuk kadar untuk kadar gula) 22. Ginjal : Bila terjadi perubahan warna pada hasil pemeriksaan urine dengan Menggunakan Combur test (sesuaikan dengan indikator untuk kadar protein). 23. Diobati : Beri tanda + atau + : Bila usia lanjut diberi obat 5

-: Bila usia lanjut tidak diberi obat 24. Rujuk : Beri tanda + atau + : Bila usia lanjut dirujuk ke tingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi -: Bila usia lanjut tidak dirujuk ketingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi 25. Konseling : Beri tanda + atau pada kolom yang sesuai s/d Baru : untuk kasus konseling baru 27 Lama : untuk kasus konseling lama Selesai: untuk kasus konseling lama 28. Penyuluhan : Beri tanda + atau + : Bila dilakukan penyuluhan -: Bila tidak dilakukan penyuluhan 6

3. Format Pencatatan Dan HasilKegiatanKesehatan di KelompokUsiaLanjut FORMAT PENCATATAN DAN HASIL KEGIATAN KESEHATAN DI KELOMPOK USIA LANJUT Nama Kelompo: : Bulan Tahun : Desa/kelurahan : Puskesmas : Kecamatan : No Urut No Nama LP Umur KMS 45-59 60-69 Mental Kemandirian Emosional IMT Tek Darah Kencing Gangguan Kasus Konseling Alamat Anemia Diobati Dirujuk > Manis 70 A B C Ada Tidak L K N T K N Ginjal Baru Lama Selesai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Penyuluhan Ket 7

4. Rekapitulasi Hasil Kegiatan KesehatanDi KelompokUsia Lanjut BULAN: TAHUN: Nama Kelompok : Desa/Kelurahan : Puskesmas : Kecamatan : 1. Jumlah Pra Usila/Usia Lanjut : / Orang 2. Jumlah Pra Usila/Usia Lanjut mempunyai KMS : / Orang 3. Jumlah Pra Usila/Usia Lanjut yang datang pada bulan ini : / Orang Bulan lalu (orang) Bulan ini (orang) Prausila Usila Prausila Usila 4. Kemandirian : Katagori A Katagori B Katagori C 5. Mental Emosional : - Ada - Tidak ada 6. IMT/Berat Badan Lebih : Normal : Kurang : 7. Tekanan Darah Tinggi : Normal : Rendah : 8. Anemi 9. Kencing manis 10. Gangguan Ginjal 11. Jumlah yang diobati 12. Jumlah yang dirujuk 13. Jumlah kasus konseling baru 14. Jumlah kasus konseling lama 15. Jumlah kasus konseling selesai 16. Jumlah yang diberi penyuluhan...,..., 2013... Petugas kesehatan, Mengetahuai: Ketua, ( ) ( ) Ped. Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut 8

DAFTAR PUSTAKA Anderson, M.A. 2007. Caring for Older Adults Holistically. 4 th Edition. F.A. Davis Company. Philadelphia. Comer, S. 2005. Delmar s Geriatric Nursing Care Plans. 3 rd Edition. Thompson Delmar Learning. Singapore. Depkes RI. 2003. Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat DEPKES RI. Jakarta. Eliopoulus, C. 2001. Gerontogical Nursing. 5 th Edition. Lippincott. Philadelphia. Maas, M.L. et al. 2008. Asuhan Keperawatan Geriatrik, Diagnosis NANDA, Kriteria Hasil NOC, Intervensi NIC. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Roach, S. 2001. Introductory Gerontological Nursing. Lippincott. Philadelphia. Tabloski, P.A. 2006. Gerontological Nursing. Pearson Prentice Hall. New J 9

10