BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan"

Transkripsi

1 BAB III KERANGKA PENELITIAN 1.1 Kerangka Penelitian Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia. Berdasarkan hasil studi kepustakaan dapat disusun kerangka penelitian sebagai berikut: Pelayanan posyandu lansia: 1. Kegiatan di posyandu lansia Persepsi lansia 2. Penampilan kerja (performance) petugas kesehatan di posyandu lansia 3. Fasilitas di posyandu lansia -Baik -Cukup -Kurang Skema 3.1: Kerangka penelitian tentang persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia keterangan: = variabel yang diteliti

2 3.2 Defenisi Operasional No Variable Defenisi operasional 1 Persepsi Cara lansia lansia tentang memandang pelayanan bagaimana posyandu pelayanan di lansia yang posyandu lansia meliputi: yang meliputi Kegiatan tiga aspek, yaitu: posyandu Kegiatan lansia, posyandu lansia, penampilan penampilan kerja kerja (performance) (performance) kader posyandu kader lansia, dan posyandu failitas di lansia, dan posyandu lansia. failitas di posyandu lansia. Alat ukur Hasil ukur Skala Kuesioner sebanyak 19 pernyataan dengan menggunakan skala likert. a.baik = b.cukup=38-56 c.kurang=19-37 Ordinal

3 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif (Setiadi, 2007). 4.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah lansia seluruh lansia yang mengikuti posyandu lansia di Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat, yaitu sebanyak 969 orang lansia pada bulan Januari-Oktober Sampel Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007). Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus slovin, yaitu: N 969 n= = = N (d) (0,1) 2

4 Keterangan: N = Besar populasi n = Besar sampel d =Tingkat kepercayaan Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan adalah purposive sampling,yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan kriteria yang diperlukan oleh peneliti. kriteria sampel dalam penelitian ini adalah lansia di wilayah kerja Puskesmas Tarok kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat yang berusia > 50 tahun,lansia yang mau menjadi responden penelitian, kooperatif, orientasi baik (tempat, orang, waktu), mampu melihat dan membaca dengan baik sertamampu berbahasa Indonesia dengan baik. 4.3 Lokasi Penelitian dan Waktu Peneltian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di posyandu lansia dalam wilayah kerja Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Puskesmas Tarok posyandu lansia sudah dilaksanakan sejak tahun Untuk meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pelayanan di posyandu lansia sehingga meningkatkan kualitas hidup lansia dalam wilayah kerja Puskesmas Tarok.

5 4.3.2 Waktu Penelitian Penelitian inidilaksanakan pada bulan Februari-April Pertimbangan Etik Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan izin dari Dekan Fakultas Keperawatan USU dan permintaan izin kepada Kepala Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat untuk mendapatkan persetujuan. Setelah mendapatkan izin, barulah melakukan penelitian yang menekankan masalah etika yang meliputi: Lembar Persetujuan (Inform Consent) Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria dan disertai judul penelitian serta manfaat penelitian dengan tujuan responden dapat mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksa tetapi menghormati hak-hak subjek Tanpa Nama (Anonimity) Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data yang diisi subyek, lembar tersebut hanya diberi kode tertentu Kerahasiaan (Confidentiality)

6 Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. 4.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dibagi menjadi 2 bagian. Bagian yang pertama yaitu data demografi yang berisi nomor responden, umur, jenis kelamin, pendidikandan suku. Bagian kedua yaitu kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengetahui persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia, yang diukur melalui 3 aspek, yaitu: kegiatan di posyandu lansia sebanyak 6 pernyataan yaitu pernyataan no 1-6, penampilan kerja (performance) petugas kesehatan di posyandu lansia sebanyak 8 pernyataan yaitu pernyataan no 7-14 dan fasilitas di posyandu lansia sebanyak 5 pernyataan yaitu pernyataan no Dalam penelitian ini, peneliti menilai jawaban responden pada kuesioner dengan menggunakan skala Likert dimana responden diminta untuk memberikan tanda checklist ( ) pada salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai. Skor sangat setuju (ss) = 4, setuju (s) = 3, kurang setuju (ks) = 2, dan tidak setuju (ts) = 1. Berdasarkan rumus statistic menurut sudjana (2001) adalah: Rentang P = Banyak Kelas

7 P merupakan panjang kelas dengan rentang 57 dan 3 kategori kelas untuk menilai persepsi lansia, maka didapatkan panjang kelasnya adalah 19. Menggunakan nilai P = 19 dengan nilai terendah adalah 19 sebagai batas bawah kelas, maka persepsi lansia dapat dikategorikan dengan interval sebagai berikut: Persepsi baik yaitu 57-76, Persepsi cukup baik yaitu 38-56, dan Persepsi kurang baik yaitu Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti menerima surat izin pengambilan data kepada begian pendidikan Fakultas Keperawatan USU pada tanggal 7Februari Kemudian surat permohonan izin pelaksanaan penelitian yang diperoleh dikirimkan ke Dinas Kesatuan BangsaKota Payakumbuh selanjutnya setelah mendapatkan persetujuan dikirimkan ke tempat penelitian Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner yang mengidentifikasi Persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data dengan melakukan pendekatan kepada calon responden dengan memperkenalkan diri untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan selama ±10 menit. Kemudian calon responden tersebut diminta untuk menandatangani surat persetujuan menjadi responden. Bila responden bersedia mengikuti penelitian

8 maka responden dipersilahkan untuk menjawab kuisioner yang dibacakan peneliti dan pengumpulan data dimulai. Setelah responden selesai menjawab semua pernyataan, peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban responden dan memberikan kode nomor kuisioner setiap responden dan mulai menganalisis data yang diperoleh sama penelitian dalam jangka waktu ± 1 minggu. 4.7 Validitas dan Reabilitas Instrumen Validitas Instrumen Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrument dikatakan valid jika instrument itu mampu mengukur apa-apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu. Uji validitas berupa validitas isi pada tanggal 6 Februari 2013 dan tidak di uji dengan sistem komputerisasi.uji validitas instrument pada penelitian ini dilakukan oleh dosen yang ahli di bidang Keperawatan Gerontikdi Departemen Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrument adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran yang dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda. Reliabilitas menunjukkan banyaknya variansi atau perbedaan yang diharapkan pada seperangkat pengukuran yang dilakukan secara berulang-

9 ulang. Reliabilitas pengukuran juga menunjukkan kapasitas individu mempertahankan posisi relatifnya dalam kelompok. Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah cronbach alpha. Kemudian pengolahan datanya dihitung dengan menggunakan sistem komputerisasi. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pada 30 orang lansia di yang tinggal di luar wilayah kerja Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat, yaitu di Koto Nan Ampek Payakumbuh.Suatu kuesioner dikatakan reliable jika nilainya lebih dari 0,70. Hasil dari uji reliabilitas instrument pada penelian ini mempunyai nilai 0, Analisa Data Analisa data menggunakan analisa desktiptif, yaitu analisa yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan variabel penelitian dan karakteristik demografi responden.dianalisa dengan mean, median, standar deviasi, minimal dan maksimal dengan 95% confident interval meanserta disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

10 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 90 orang, yaitu lansia yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Penyajian hasil analisa data penelitian ini meliputi data demografi dan persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat Karakteristik Demografi Hasil penelitian tentang karakteristik responden adalah lansia yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 orang dan perempuan sebanyak 69 orang. Pendidikan responden meliputi tidak sekolah 2 orang, SD 21 orang, SMP 19 orang, SMA 30 orang dan Perguruan Tinggi 18 orang. Umur responden meliputi Tahun sebanyak 22 orang, tahun sebanyak 32 orang, tahun sebanyak 25 orang, dan orang sebanyak 11 orang. Sedangkan untuk suku, seluruh respoden bersuku Minangkabau. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 5.1 dibawah ini:

11 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik data demografi persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. (n=90) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Karakteristik Responden Jumlah Persentase(%) ,7 Pendidikan Tidak Sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi Umur tahun tahun tahun tahun ,2 23,4 21,1 33,3 20,0 24,4 35,6 27,8 12,2 Suku Minang Persepsi Lansia tentang Pelayanan Posyandu Lansia Berdasarkan hasil penelitian bahwa persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dilihat dari jawaban responden terhadap kuesioner yang terdiri dari kegiatan di posyandu lansia, penampilan kerja (performance) petugas kesehatan di posyandu lansia, serta fasilitas di posyandu lansia.

12 Hasil penelitian mengenai persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia diketahui, sebanyak 7 orang (7,8%) termasuk kategori cukup dan 83 orang (92,2%) termasuk kategori baik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Persepsi Lansia tentang Pelayanan Posyandu Lansia Variabel n % Persepsi Lansia tentang Pelayanan posyandu lansia Baik Cukup Kurang Jumlah ,2 7,8 0,0 5.2 Pembahasan Persepsi tentang Pelayanan Posyandu Lansia Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 69 orang. Menurut Erliawati (2005) menyatakan bahwa jenis kelamin bukan merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Menurut tingkat pendidikan, pendidikan responden mayoritas SMA yaitu sebanyak 30 orang. Menurut Lapau (2007), pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Selain itu Thoha (2008) juga menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi persepsi seseorang.

13 Berdasarkan umur responden, mayoritas responden berusia tahun yaitu sebanyak 32 orang. Menurut Azhari (2002) menyatakan bahwa umur merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi seseorang dalam pemakaian jasa pelayanan kesehatan. Tujuan umum dari posyandu lansia adalah meningkatkan kesejahteraan lansia melalui kegiatan posyandu lansia yang mansiri dalam masyarakat. Tujuan khususnya meliputi: meningkatnya kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan kesehatn lansia, khususnya aspek peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan aspek pengobatan dan pemulihan serta berkembangnya posyandu lansia yang aktif melaksanakan kegiatan dengan kualitas yang baik secara berkesinambungan (Depkes RI, 2003). Pembentukan posyandu lansia pada prinsipnya harus didasarkan atas inisiatif dan kebutuhan masyarakat itu sendiri, khususnya penduduk lansia. Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam pembentukan posyandu lansia, misalnya mengembangkan kelompok-kelompok yang telah ada seperti kelompok arisan lansia, kelompok pengajian, kelompok senam lansia dan lain-lain (Depkes RI, 2004). Kemampuan institusi menciptakan kebutuhan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan dan keragaman pelayanan mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan (Hasibuan, 2008).

14 Kebutuhan merupakan dasar dan stimulus langsung untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, seseorang dapat bertindak (berperilaku) positif terhadap objek demi pemenuhan kebutuhannya. Berdasarkan hasil wawancara, responden membutuhkan posyandu lansia sebagai salah satu sarana untuk menjaga kesehatan. Selain dapat memeriksakan kesehatan secara gratis, dengan menghadiri kegiatan posyandu pengetahuan tentang kesehatan meningkat.hal inilah yang menjadi dasar pembentukan sikap dan mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia. Alasan lain responden ikut serta dalam kegiatan posyandu lansia karena posyandu lansia memberikan tempat untuk berinteraksi sehingga menambah wawasan baru dan semangat karena adanya perasaan senasib dengan sesamanya. Petugas kesehatan terutama kader posyandu mempunyai peranan sentral dalam program integrasi di masyarakat dalam konsep posyandu yaitu pelayanan dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat. Agar penampilan kerja petugas kesehatan posyandu dapat meningkat maka kemampuan dan motivasi kerja petugas kesehatan merupakan prasyarat untuk meraih prestasi kerja yang optimal. Performanceatau penampilan kerja adalah hasil interaksi antara kemampuan dan motivasi. Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat sangat dipengaruhi oleh peran kader sebagai motor penggerak. Hal tersebut dikarenakan salah satu tugas utama kader adalah menggerakkan masyarakat untuk datang ke posyandu lansia

15 (Kristiani, 2006). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yaitu petugas kesehatan di posyandu ramah, memberi motivasi, mendengar keluhan, sabar, cekatan, perhatian, dan selalu menjawab pertanyaan lansia. Kader posyandu dipilih oleh pengurus posyandu lansia dari anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu lansia atau bilamana sulit mencari kader dari anggota posyandu lansia dapat diambil dari anggota masyarakat lainnya yang bersedia menjadi kader (Depkes RI, 2005). Peningkatan kualitas petugas kesehatan posyandu baik melalui peningkatan pengetahuan teknis kesehatan maupun keterampilan, khususnya keterampilan manajemen pengelolaan posyandu berperan besar dalam upaya peningkatan fungsi posyandu. Disamping itu pemberian motivasi kepada petugas kesehatan posyandu mempunyai dampak yang positif guna memacu semangatdan gairah kerja posyandu lansia. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa petugas kesehatan yang ada di posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Tarok telah memberikan pelayanan yang baik terhadap lansia. Mereka ramah dalam memberikan pelayanan, selalu mendengarkan keluhan lansia, sabar dalam memberikan pelayanan serta cekatan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

16 Untuk persepsi tentang fasilitas di posyandu lansia, menurut teori Green dalam Notoatmojo (2003) dimana faktor ketersediaan sarana dan prasarana merupakan faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Fasilitas sarana dan prasarana mendukung ikut berperan serta membentuk terjadinya perilaku seseorang/masyarakat. Pengetahuan dan sikap saja belum menjamin terjadinya perilaku, maka masih diperlukan fasilitas untuk mendukung perilaku tersebut. Fasilitas kesehatan mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat pemanfaatan posyandu. Kepercayaan terhadap fasilitas kesehatan merupakan salah satu fungsi yang mempengaruhi seseorang dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan (Azhari, 2002) Pelayanan kesehatan di posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di puskesmas (Depkes RI, 2003). Menurut Azwar (2006), tuntutan kesehatan berkaitan dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan, dengan demikian perkembangan teknologi harus selalu diperhatikan agar kegiatan pelayanan kesehatan dapat memberikan pelayanan bermutu terhadap konsumen.

17 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan,tingkat fasilitas kesehatan dinyatakan baik karena pada umumnya responden menyatakan bahwa dengan adanya fasilitas di posyandu lansia meliputi: tempat pelaksanaan posyandu lansia yang bersih dan sejuk, adanya alat penimbang dan pengukur tinggi badan, adanya tensimeter, tersedianya Kartu Menuju Sehat (KMS), serta tersedianya obat-obatan. Namun untuk meja dan kursi yang tersedia di posyandu belum memadai untuk pelaksanaan posyandu lansia. Namun hal ini tidak menghambat dalam pelaksanaan posyandu lansia. Teras rumah yang luas dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan posyandu. Dari hasil penelitian dapat dilihat 83 responden (92.2%) mempunyai persepsi yang baik tentang pelayanan posyandu lansia, sedangkan 7 responden (7,8%) mempunyai persepsi yang cukup baik tentang pelayanan posyandu lansia, namun pelayanan di posyandu lansia harus tetap ditingkatkan agar semakin banyak lansia yang datang ke posyandu lansia. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak semua calon responden dapat diyakini untuk mengisi kuesioner. Disini peneliti telah berusaha meyakinkan calon responden, namun ada sebagian calon responden yang tetap tidak bersedia untuk menjadi responden penelitian. Selain itu jarak antar posyandu lansia yang cukup jauh, membuat peneliti sedikit kesulitan dalam mengumpulkan data. Namun kemudian masalah ini dapat diatasi peneliti.

18 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Dari data demografi menunjukkan bahwa jumlah responden perempuan lebih banyak dari pada laki-laki, pendidikannya rata-rata SMA, usia responden terbanyak di usia tahun, dan seluruh responden bersuku minang. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunujukkan bahwa persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Tarok Kecamatan payakumbuh Utara Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat, terdapat 83 responden (92,2%) memiliki persepsi yang baik terhadap pelayanan posyandu lansia, sedangkan 7 responden (7,8%) mempunyai persepsi yang cukup baik terhadap pelayanan posyandu lansia.namun pelayanan di posyandu lansia masih butuh ditingkatkan agar semakin banyak lansia yang hadir di posyandu lansia. 6.2 Saran 1. Bagi Pendidikan Keperawatan Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi Program Studi Ilmu Keperawatan khususnya bagi instansi keperawatan Gerontik sehingga dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik.

19 2. Bagi Petugas Kesehatan di Posyandu Lansia Diharapkan kerjasama antara kader posyandu dengan masyarakat untuk meningkatkan keragaman kegiatan posyandu yang dapat meningkatkan kualitas hidup lansia serta disesuaikan dengan kebutuhan lansia dan potensi masyarakat setempat, seperti program olahraga yakni senam usila atau gerak jalan santai, program peningkatan keterampilan dan program kunjungan rumah (home care) bagi lansia yang tidak mampu berjalan sendiri ke posyandu lansia. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat menjadi informasi dan sumber data untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia. Selain itu hendaknya peneliti selanjutnya juga harus mencari penelitian yang menyatakan bahwa adanya persepsi yang buruk tentang pelayanan posyandu lansia.

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN LAPORAN PENELITIAN HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN Wirdasari Hasibuan*, Ismayadi** ABSTRAK Program pelayanan posyandu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONSENT) yang sedang melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONSENT) yang sedang melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Nama : Atikah Nasution Judul Penelitian : Pengetahuan Lansia Tentang Posyandu Lansia Di Lingkungan XII Kelurahan Pangkalan Masyhur Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Dulalowo Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Dulalowo Kota BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Dulalowo Kota Gorontalo selama ± 2 bulan mulai Mei s.d Juni 2013. 1.2 Desain Penelitian

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN 58 Lampiran 1 Kode responden FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Nama : Kristiani Sitorus Judul penelitian : Persepsi Keluarga Lansia Tentang Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan korelatif antara dua variabel, variabel independent (tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual.

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE STUDI KASUS. secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi

BAB III METODE STUDI KASUS. secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi BAB III METODE STUDI KASUS 3.1 Desain/Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan persepsi remaja terhadap

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional yang meneliti tentang hubungan antara variabel dependen dan independen. Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sedangkan desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive analytic explanatory untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA KONSEP BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara variabel yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2003). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi diskriptif frekuentif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian non ekperimental yaitu merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif mengenai hubungan dukungan kader

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawabaan terhadap pertanyaan penelitian. Desain

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual BAB 3 KERANGKA PENELITIAN Kerangka penelitian menggambarkan stres dan koping keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang merawat anggota keluarga yang sakit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode survey yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif analitik adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah correlation study yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan case-control. Studi kasus kontrol adalah rancangan epidemiologi yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu menyusui dengan praktik pemberian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas yakni peran keluarga dalam PMO dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2003). Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2003). Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian komparasi untuk membandingkan pengetahuan dan sikap remaja perokok dan bukan perokok

Lebih terperinci

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER Rosida 1, Siti Anawafi 1, Fanny Rizki 1, Diyan Ajeng Retnowati 1 1.Akademi Farmasi Jember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut : BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian dijelaskan dalam bentuk bagan, di mana sebagai variabel independen adalah pengetahuan Ibu, dan sebagai variabel dependen adalah tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional. Sastroasmoro dan Ismael (2011) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional study. Dalam arti kata luas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test post test with control group design. Penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini 1. Kerangka Penelitian BAB III KERANGKA PENELITIAN Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan dengan beban keluarga dalam mengikuti regimen terapeutik pada anggota

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. kinerja petugas Posyandu dan kepuasan ibu pengguna Posyandu di Desa Sei

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. kinerja petugas Posyandu dan kepuasan ibu pengguna Posyandu di Desa Sei BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 1. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja petugas Posyandu dan kepuasan ibu pengguna Posyandu di Desa Sei Semayang. Kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif dan menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness diabetes mellitus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode pengambilan data dalam penelitian ini dengan cara survei, wawancara menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitan merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 1. KERANGKA PENELITIAN Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat yang meliputi faktor ketidakpatuhan sehubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah korelasional yaitu bentuk analisis terhadap variabel penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan hubungan, bentuk atau

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada. Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada. Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru. BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 1. Kerangka Konseptual Penelitian ini menggambarkan tentang dukungan yang diberikan petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe atau jenis penelitian quasi eksperimen kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai. BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 2.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Diskriptif Korelasi yaitu mendiskripsikan variabel bebas dan terikat, kemudian melakukan analisis korelasi antara kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu metode menelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif corelasi yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kuantitatif yang diarahkan untuk mendeskripsikan peran perawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis 28 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis penelitian ini adalah Analitik explanatori/korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sedang dilakukan secara obyektif dengan desain penelitian cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. yang sedang dilakukan secara obyektif dengan desain penelitian cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian non eksperimen yaitu deskriptif survei. Deskriptif survei adalah suatu rancangan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penilitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu menghubungkan antara dua variabel yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross. sectional study,yang bertujuan untuk meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross. sectional study,yang bertujuan untuk meneliti hubungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study,yang bertujuan untuk meneliti hubungan antara variabel terikat (dependen) terhadap variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan urutan langkah dalam melakukan penelitian. Hal-hal yang termasuk dalam metode penelitian adalah desain penelitian yang digunakan, subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah study komparatif, desain ini difokuskan untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok subyek tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan landasan berfikir dalam melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori. 40 Variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). Survei pada penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci