LAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I

I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

R E A K S I U J I P R O T E I N

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA

J3L PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA PROGAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PERCOBAAN 1 PROTEIN: REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PENENTUAN KONSENTRASI PROTEIN

REAKSI REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN : JULIAR NUR NIM : H HARI/ TGL PERC. : RABU/ 26 OKTOBER 2011

Asam Amino dan Protein

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA REAKSI UJI PROTEIN

IDENTIFIKASI ASAM AMINO PADA ALBUMIN TELUR DAN SAMPEL UNKNOWN

BIOMOLEKUL II PROTEIN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein)

EKSTRAKSI GELATIN DARI KAKI AYAM BROILER MELALUI BERBAGAI LARUTAN ASAM DAN BASA DENGAN VARIASI LAMA PERENDAMAN

UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Laporan Praktikum Biokimia Farmasi Reguler 2011 ASAM AMINO DAN PROTEIN

MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO : RR.DYAH RORO ARIWULAN : H HARI/TGL PERC. : RABU/19 OKTOBER 2011 : MUH. SYARIF AQA ID

BAB I PENDAHULUAN. Protein adalah makromolekul yang paling melimpah di dalam sel hidup.

Reaksi BIOKIMIA PADA UJI BAKTERIOLOGI. No UJI BIOKIMIA KETERENGAN. 1. Uji fermentasi karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

BAB IV HASIL PENGAMATAN. A. REAKSI PEWARNAAN 1. Reaksi Biuret Sampel

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

PROTEIN. Biuret) Kelompok 4 G Departemen Biokimia

PROTEIN A. Pengertian Protein B. Terbentuknya Protein (Ikatan Peptida) C. Pemutusan Ikatan Peptida D. Macam-Macam Protein

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

PENUNTUN PRAKTIKUM BIOKIMIA (KI-3161)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

Protein. Struktur Protein. Sifat-sifat Protein. Reaksi-reaksi Khas Protein. Penggolongan Protein. Pengertian

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

BAB I. Prinsip dan Tujuan

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

LAPORAN PRAKTIKUM II.3 BIOKIMIA (AKKC 223) DENATURASI PROTEIN

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation

KEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial

cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa cincin ungu tua pada batas larutan

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI KIMIA DI LABORATORIUM

abc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN KE 2 PEMISAHAN PROTEIN PUTIH TELUR DENGAN FRAKSINASI (NH 4 ) 2 SO 4

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

PROTEIN. Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN PROTEIN I UJI NINHYDRIN

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

BAB I PRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN II

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah

Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Larutan Perendam terhadap Rendemen Gelatin

Bahan kimia : * Asam sulfat pekat 98%, Asam borat 2 % Natrium salisilat, Natrium nitroprusida, Natrium hypokhlorida, Natrium hidroksida, Kalium hidrog

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

HASIL DAN PEMBAHASAN. s n. Pengujian Fitokimia Biji Kelor dan Biji. Kelor Berkulit

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PRAKTIKUM V PENETAPAN KADAR PROTEIN.

UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN IV PENETAPAN KADAR PROTEIN DENGAN UJI BIURET

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

Analisa Protein. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah. B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013

PERCOBAAN I KARBOHIDRAT Uji Molish

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

Praktikum Kimia XII. Rate This TITIK BEKU LARUTAN (KELAS XII) Tujuan : Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. - Beaker glass 1000 ml Pyrex. - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex. - Labu didih 1000 ml Buchi. - Labu rotap 1000 ml Buchi

Transkripsi:

LAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN Nama : Ade Tria NIM : 10511094 Kelompok : 4 Shift : Selasa Siang Nama Asisten : Nelson Gaspersz (20512021) Tanggal Percobaan : 17 September 2013 Tanggal Pengumpulan : 24 September 2013 LABORATORIUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013

REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN I. Tujuan - Menentukan hasil uji reaksi terhadap protein dan asam amino dari albumin dan gelatin dengan uji Millon, uji Hopkins-Cole, uji Ninhidrin, uji Biuret, pengandapan dengan logam, pengendapan dengan garam, dan denaturasi protein. II. Teori Dasar Asam amino adalah molekul organik yang mengandung gugus karboksil (-COOH) dan gugus amino (-NH 2 ). Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan gugus karboksil (C-α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon yang sama. Rantai samping atau gugus R dapat membuat asam amino bersifat asam, basa, hidrofilik (polar), dan hidrofobik (nonpolar). Sifat kimia suatu asam amino dapat diramalkan berdasarkan sifat kimia gugus R-nya dengan reaksi menggunakan reagen-reagen tertentu. Protein adalah polimer asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Protein merupakan makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada hampir semua organisme. Struktur protein terdapat 4 macam, yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan beberapa mengandung sulfur, serta fosfor. III. Data Pengamatan a) Uji Asam Amino (Percobaan 1-4) Jenis Uji Millon Hopkins- Cole Ninhidrin Hasil Pengamatan Albumin Terbentuk endapan merah dan gel putih di bagian atas. Gelatin Warna larutan merah kejinggaan. Albumin Terbentuk 2 fasa. Fasa bawah : kuning, Fasa atas : gel putih. Setelah + H 2 SO 4 : terbentuk cincin ungu di antara 2 fasa. Gelatin Terbentuk 2 fasa. Albumin Larutan berwarna biru keunguan (setelah dipanaskan). Negatif. Gelatin Larutan tidak mengalami perubahan.

Reaksi Sistein & Sistin Sistein Sistin Larutan membentuk 2 fasa. Fasa atas berwarna merah keunguan (setelah ditambahkan NH 4 OH) yang lama-kelamaan berubah menjadi kuning kehijauan. Fasa bawah bening. Larutan berwarna hitam (setelah dipanaskan). b) Uji Protein (Percobaan 5 8) Jenis Uji Biuret Pengendapan dengan Logam Pengendapan dengan Garam Denaturasi Protein Hasil Pengamatan Larutan menjadi ungu (setelah ditambahkan CuSO 4 ) HgCl 2 : Terbentuk 2 fasa. Fasa bawah : membentuk gel putih. Pb-asetat : Larutan membentuk gel putih. Filtrat : Larutan menjadi biru keunguan Endapan : Warna putih kekuningan. Saat penambahan air endapan tidak larut. Warna berubah menjadi merah keorenan (Setelah ditambah reagen millon) Sebelum dipanaskan : Semua larutan bening Setelah dipanaskan : Tabung HCl dan Tabung Buffer terdapat gel putih. Tabung NaOH tetap bening. Pada suhu kamar : tidak terjadi perubahan. Setelah penambahan buffer : Tabung HCl membentuk 2 fasa. Bawah : endapan putih, Atas : larutan buffer. Tabung NaOH membentuk gel berwarna putih IV. Pembahasan Pada percobaan kali ini dilakukan uji terhadap asam amino dan protein. Uji yang dilakukan pada asam amino adalah uji Millon, uji Hopkins-Cole, uji Ninhidrin, dan reaksi Sistin dan Sitein. Untuk uji yang dilakukan untuk mengecek keberadaan protein adalah uji Biuret, pengendapan dengan logam, pengendapan dengan garam, dan denaturasi protein. Bahan atau sampel utama yang diuji adalah albumin dan gelatin.

Albumin adalah segala jenis protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam, dan mengalami koagulasi saat terpapar panas. Substansu yang mengandung albumin, seperti putih telur (albuminoid). Sedangkan gelatin adalah derivat protein dari serat kolagen yang ada pada kulit, tulang, dan tulang rawan. Susunan asam aminonya hampir mirip dengan kolagen, dimana glisin sebagai penyusun 2/3 asam amino utama dan 1/3 asam amino yang tersisa diisi oleh prolin dan hidroksiprolin. Untuk uji yang pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah uji Millon. Reagen Millon adalah larutan merkuri dan ion merkuro yang terlarut dalam asam nitrat dan asam nitrit. Ketika ditambahkan pada asam amino akan terbentuk gel (endapan) putih, yang berubah warna menjadi merah saat dipanaskan (garam merkuri dan tirosin yang ternitrasi). Perubahan warna ini dapat terjadi jika asam amino yang diuji memiliki gugus fenol (seperti Tirosin). Pada percobaan yang dilakukan didapatkan hasil positif pada gelatin dan albumin. Perubahan warna terjadi dari bening menjadi merah kejinggaan pada gelantin dan pada albumin terbentuk endapan merah dan gel putih di bagian atas. Uji yang kedua yaitu uji Hopkins-Cole. Reagen pada uji ini mengandung asam glioksilat (CHO-COOH) dan serbuk magnesium dalam air. Asam amino yang dapat memberikan uji positif dengan reagen ini adalah Triptofan. Gugus aldehid dari asam glioksilat akan berkondensasi dengan Triptofan. Asam kuat (H 2 SO 4 ) ditambahkan perlahan-lahan sehingga membentuk lapisan di bawah larutan protein. Dan terbentuk cincin ungu di antara kedua fasa pada larutan. Pada percobaan, didapatkan hasil positif pada albumin. Larutan albumin dan gelatin membentuk 2 fasa. Pada albumin terdapat cincin ungu di antara kedua fasa, sedangkan pada gelantin tidak terdapat cincin ungu dan larutan tetap bening. Uji Ninhidrin adalah uji yang dilakukan selanjutnya. Uji ini dapat dilakukan untuk menguji keberadaan asam amino. Ketika larutan yang mengandung asam amino dipanaskan, maka akan terjadi perubahan warna menjadi ungu (violet). Uji ini memberikan hasil positif untuk albumin maupun gelatin. Namun, pada percobaan ini didapatkan hasil negatif pada gelatin. Hal ini dapat dikarenakan

Selanjutnya adalah reaksi Sistin dan Sistein. Reaksi Sistein bereaksi spesifik untuk mengetahui gugus sulfuhidril. Reaksi sistein (reaksi Nitroprusida) yang terjadi adalah sebagai berikut. [Fe 3+ (CN 5 NO) 2- + NH 3 + RSH NH 4+ [Fe 2+ (CN 3 NOSR) 2 Warna Salmon Warna Merah Warna merah salmon terbentuk antara natrium nitroprusida dalam amoniak. Pada percobaan, warna salmon berubah menjadi merah. Namun, warna yang dihasilkan lama kelamaan berubah menjadi hijau kekuningan hingga kuning. Reaksi ini memberikan hasil positif, atau dapat diartikan bahwa pada sistein terdapat gugus sulfuhidril. Sistin adalah sistein-sistein yang saling berikatan. Reaksi Sistin bereaksi spesifik untuk mengetahui ikatan disulfida. Pada Sistin digunakan NaOH dan Pb-asetat. Pada reaksi yang dilakukan pada percobaan didapatkan larutan berubah dari bening menjadi hitam. Warna hitam yang terbentuk dikarenakan Pbasetat bereaksi dengan Sulfur dari ikatan disulfida yang putus dan membentuk PbS (hitam). Selanjutnya, uji protein yang dilakukan adalah uji Biuret. Uji positif dengan reagen Biuret akan memberikan warna ungu (violet). Uji didasarkan pada pembentukan kompleks Cu 2+ dengan gugus -CO dan NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Dari percobaan, didapatkan hasil positif pada larutan albumin yang mengalami perubahan warna menjadi ungu.

Pada Pengendapan dengan Logam, setelah penambahan Pb-asetat dan HgCl 2 tetes demi tetes, protein akan mengendap karena kelarutan protein dalam larutan logam tersebut terbatas. Pada percobaan, dari kedua larutan yaitu Pb-Asetat dan HgCl 2 didapatkan endapan putih. Namun, terdapat perbedaan di antara kedua larutan. Di atas endapan HgCl 2 didapatkan cairan bening, sedangkan pada Pb-Asetat endapan putih yang terbentuk bercampur dengan cairan sehingga larutan terlihat keruh. Selain itu, juga dilakukan Pengendapan dengan Garam. Garam-garam anorganik dapat mengendapakan protein karena kemampuan ion garam terhidrasi sehingga berkompetisi dengan protein untuk mengikat air. Hasil dari percobaan adalah pada larutan albumin ditambahkan (NH 4 ) 2 SO 4 hingga jenuh sehingga terbentuk endapan asam amino sulfat. Penambahan ini membuat protein mengalami peristiwa salting-in. Salting-in dilakukan dengan menambahkan garam yang tidak jenuh atau pada konsentrasi rendah sehingga protein menjadi bermuatan dan larut dalam larutan garam. Kelarutan protein akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan konsentrasi garam, apabila konsentrasi garam ditingkatkan terus, maka kelarutan protein akan turun, pada konsentrasi garam yang lebih tinggi, protein akan mengendap. Penyaringan dilakukan sehingga didapatkan endapan dan filtrat. Endapan yang diperoleh dilarutkan dalam air untuk menguji kelarutannya. Dari perlakuan ini, terlihat bahwa endapan tidak terlarut dalam air. Peristiwa ini dikenal dengan salting-out. Hal ini terjadi karena proses persaingan antara garam dan protein untuk mengikat air. Grup ion pada permukaan protein menarik banyak molekul air dan berikatan dengan sangat kuat. Endapan dalam air yang terbentuk diuji dengan reagen Millon dan didapatkan hasil positif. Endapan mengalami perubahan warna menjadi merah setelah dilakukan pemanasan. Pada filtrat yang diperoleh diuji dengan reagen Biuret. Dari uji ini juga didapatkan hasil postif. Warna filtrat berubah dari bening menjadi ungu (violet). Uji terakhir yang dilakukan dalam percobaan ini adalah Denaturasi Protein. Dari hasil percobaan didapatkan larutan Buffer dan larutan HCl membentuk gel atau endapan putih setelah dipanaskan, sedangkan larutan NaOH tetap bening. Pada larutan basa, tidak terbentuk endapan protein. Hal ini disebabkan karena ukuran ion OH - dari NaOH jauh lebih besar dari ion H + sehingga ion OH - sulit untuk memutuskan ikatan peptida sehingga diperlukan konsentrasi yang lebih tinggi bila digunakan untuk memutuskan ikatan peptida

tersebut. Selanjutnya, setelah ditambahkan Buffer pada larutan NaOH dan larutan HCl, kedua larutan membentuk endapan. Namun, pada HCl terbentuk 2 fasa, yaitu di bagian bawah endapan putih dan larutan buffer bening di bagian atas. Sedangkan pada NaOH, larutan buffer bercampur dengan endapan putih yang terbentuk sehingga larutan menjadi keruh. V. Simpulan Dari uji asam amino dan protein yang dilakukan didapatkan hasil uji adalah sebagai berikut. 1. Pada gelantin didapatkan hasil positif pada uji Millon, uji Hopkins-Cole, uji Ninhidrin, sedangkan pada albumin hasil uji positif didapatkan pada uji Millon dan Hopkins-Cole. 2. Pada sistin dan sistein didapatkan hasil positif pada reaksi sistin dan sistein. 3. Dari hasil uji Biuret, Pengendapan dengan Logam, Pengendapan dengan Garam, dan Denaturasi protein didapatkan hasil positif dan disimpulkan bahwa albumin mengandung protein. Jenis Uji Millon Hopkins- Cole Ninhidrin Reaksi Sistein & Sistin Kesimpulan Albumin Terbentuk endapan merah dan gel putih di bagian atas. Gelatin Warna larutan merah kejinggaan. Albumin Terbentuk 2 fasa. Fasa bawah : kuning, Fasa atas : gel putih. Setelah + H 2 SO 4 : terbentuk cincin ungu di antara 2 fasa. Gelatin Terbentuk 2 fasa. Albumin Larutan berwarna biru keunguan (setelah dipanaskan). Negatif. Gelatin Larutan tidak mengalami perubahan. Larutan membentuk 2 fasa. Fasa atas berwarna merah keunguan (setelah ditambahkan Sistein NH 4 OH) yang lama-kelamaan berubah menjadi kuning kehijauan. Fasa bawah bening. Sistin Larutan berwarna hitam (setelah dipanaskan).

Biuret Pengendapan dengan Logam Pengendapan dengan Garam Denaturasi Protein Larutan menjadi ungu (setelah ditambahkan CuSO 4 ) HgCl 2 : Terbentuk 2 fasa. Fasa bawah : membentuk gel putih. Pb-asetat : Larutan membentuk gel putih. Filtrat : Larutan menjadi biru keunguan Endapan : Warna putih kekuningan. Saat penambahan air endapan tidak larut. Warna berubah menjadi merah keorenan (Setelah ditambah reagen millon) Sebelum dipanaskan : Semua larutan bening Setelah dipanaskan : Tabung HCl dan Tabung Buffer terdapat gel putih. Tabung NaOH tetap bening. Pada suhu kamar : tidak terjadi perubahan. Setelah penambahan buffer : Tabung HCl membentuk 2 fasa. Bawah : endapan putih dan Atas : larutan buffer. Tabung NaOH membentuk gel berwarna putih VI. Daftar Pustaka Lehninger, A. L. 1982. Principles of Biochemistry (Terjemahan oleh Maggy Thenawidjaya). Jakarta: Erlangga. Mathews, C. K. dan Holde, K. E. 1990. Biochemistry. Redwood City, USA: The Benjamin/ Cummings Publishing Co. http://www.askiitians.com/iit-jee-carbohydrates-amino-acids-peptides/tests-of-proteins/, diakses tanggal 21 September 2013 pukul 21.25 WIB. http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=866373&show=html, diakses tanggal 22 September 2013 pukul 14.41 WIB. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/pmc1264467/pdf/biochemj01024-0075.pdf, diakses tanggal 22 September 2013 pukul 15.50 WIB. http://www.chem.ucalgary.ca/courses/351/carey5th/ch27/ch27-3-3.html, diakses tanggal 22 September 2013 pukul 16.41.

VII.Lampiran 1) Uji Millon (Setelah dipanaskan) 2) Uji Hopkins-Cole Albumin - Gelatin Albumin Gelatin Albumin Gelatin 3) Uji Ninhidrin (Setelah dipanaskan) Gelatin - Albumin Albumin - Gelatin

4) Reaksi Sistein dan Sistin Sistein Sistin Sebelum dipanaskan Setelah dipanaskan 5) Uji Biuret

6) Pengendapan dengan Logam 7) Pengendapan dengan Garam Pb-asetat - HgCl 2 Filtrat (Setelah ditambahkan reagen Biuret) Endapan Setelah ditambah air dan reagen Millon Setelah dipanaskan

8) Denaturasi Protein Sebelum penambahan buffer Setelah penambahan buffer Buffer NaOH HCl Buffer NaOH HCl