Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di konsesi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Kayu Hutan Tanaman PT Artelindo Wiratama Oktober 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan Teso Indah Oktober 2015

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan PT Runggu Prima Jaya Oktober 2015

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan PT Bertuah Aneka Yasa Oktober 2015

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan PT Parawira Group Oktober 2015

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di areal perkebunan PT Panca Surya Agrindo Oktober 2015

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan PT Bumi Reksa Nusa Sejati November 2015

Laporan Investigatif Eyes on the Forest. Investigasi 2010 Dipublikasikan Maret 2011

ber Laporan investigatif dan analisa pengindraan jarak jauh di 29 konsesi HTI Riau Laporan Investigatif Eyes on the Forest Diterbitkan April 2018

Pengecekan lapangan lokasi kebakaran foto dirilis di database online EoF

Kebakaran di Konsesi APP/Sinar Mas Memperparah Kabut Asap Regional dan Mengancam Cagar Biosfir PBB yang Baru

Laporan Investigatif Eyes on the Forest Desember 2015

APRIL menebangi hutan bernilai konservasi tinggi di Semenanjung Kampar, melanggar komitmennya sendiri

Moratorium gambut diabaikan, dua kebun sawit grup Panca Eka menebangi hutan alam di Semenanjung Kampar, Riau

9/1/2014. Pelanggaran yang dirancang sebelum FCP APP diluncurkan?

Laporan Investigasi Jikalahari KEPALA BRG DIHADANG, PT RAPP LANJUT MERUSAK HUTAN ALAM DAN GAMBUT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Ekspansi Industri Pulp: Cara Optimis Penghancuran Hutan Alam

SUMBER DAYA ALAM INDONESIA: DI BAWAH CENGKRAMAN MAFIA

Laporan Investigatif EoF PT RML GSK BB publikasi Mei

Quo Vadis Pertanggungjawaban Pidana Korporasi dalam Kasus Korupsi Kehutanan DORMIUNT ALIQUANDO LEGES NUNQUAM MORIUNTUR

Pengabaian Kelestarian Hutan Alam dan Gambut, serta Faktor Pemicu Konflik Lahan yang Berkelanjutan 1

DIREKTORI PELANGGAN TERSERTIFIKASI

MEMBENDUNG meluasnya preseden buruk pengelolaan HPH di Indonesia

memuat hal yang mendasari kegiatan penelitian. Rumusan masalah permasalahan yang diteliti dan pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian berisikan

Tim Penulis Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, Riau Dalam Angka 2016.

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. salah satu dari perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia. PT. Arara Abadi

ADA ATAU TANPA SFMP dan SFMP 2.0, APRIL BERKELANJUTAN MERUSAK HUTAN RIAU

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kebun sawit beroperasi dalam kawasan hutan di Provinsi Riau tanpa izin maupun pelanggaran lainnya

ABSTRAK. Kata Kunci: Tata Ruang, Kehutanan, Perizinan Diterbitkan dalam Wacana Edisi 26 : Penataan Ruang dan Pengelolaan Sumberdaya

Focus Group Discussion Pertama: Penyusunan Kajian Kritis Penguatan Instrumen ISPO

Penggunaan lahan untuk kepentingan lain marak di empat unit manajemen HTI di Riau Laporan pemantauan kinerja pemegang SVLK

Laporan Investigatif Eyes on the Forest. Diterbitkan Maret 2018

"Pada 8 April 2013 EoF menemukan bahwa terdapat sekitar 7 alat berat yang menebang hutan alam... di dalam areal konsesi PT. RIA"

Berani Jujur, Hebat!

LAPORAN VERIFIKASI TERKAIT PRESS RELEASE GREENOMICS MENGENAI PELANGGARAN MORATORIUM DI AREAL PT. BUMI MEKAR HIJAU DI KALIMANTAN BARAT TIM VERIFIKASI

I. PENDAHUL'CJAN Latar Belakang

APP Melawan Perintah Presiden Jokowi dan Melanggar FCP APP

Menghentikan Deforestasi Hutan Alam di Kawasan Hutan Produksi

PENDAPAT HUKUM (LEGAL OPINION)

Studi Akurasi Citra Landsat 8 dan Citra MODIS untuk Pemetaan Area Terbakar (Studi Kasus: Provinsi Riau)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

APP, APRIL dan Korupsi Waspadalah Pembeli!

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II. PENGUKUHAN DAN PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN

Nomor : S. /PHM-1/2011 Januari 2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Laporan Rekap Berita Minggu IV & V Bulan Desember 2011

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Dampak moratorium LoI pada hutan alam dan gambut Sumatra

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pontianak, 9 September 2015

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.64/Menhut-II/2006 TENTANG

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT RIAU ANDALAN PULP AND PAPER

BUPATI INDRAGIRI HILIR

Oleh: PT. GLOBAL ALAM LESTARI

Deforestasi

PERKEMBANGAN LOI RI-NORWAY DINAS KEHUTANAN PROVINSI RIAU

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORI PELANGGAN TERSERTIFIKASI

KEJAHATAN KEHUTANAN KONTEMPORER (Studi kasus Riau) 1

Berlindung di balik selimut CnC

Hutan Alam ditebang, Dijual ke PT RAPP

Penerimaan Riau Dari DBH Sektor Kehutanan

Latar Belakang. Gambar 1. Lahan gambut yang terbakar. pada lanskap lahan gambut. Di lahan gambut, ini berarti bahwa semua drainase

PENGANTAR. Pekanbaru, Desember2009. Tim Peneliti

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP LPPM Universitas Riau

Analisis kebakaran hutan dan lahan gambut Provinsi Riau tahun 2014

PT. Sekato Pratama Makmur (SPM) dan PT. Bina Duta Laksana (BDL), Riau

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 peringatan titik api berdasarkan tipe penggunaan lahan, Sumatera, Indonesia (Data titik api aktif NASA)

PENGARUH HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN KAMPAR KIRI TUGAS AKHIR

TEMUAN DAN ANALISIS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI PROPINSI RIAU. ICCC Coffee Morning o Climate Change Jakarta, 15 April 2014

DAMPAK BENCANA ASAP TERHADAP KEBERLANJUTAN INDUSTRI KEHUTANAN

KAWASAN PESISIR KAWASAN DARATAN. KAB. ROKAN HILIR 30 Pulau, 16 KEC, 183 KEL, Pddk, ,93 Ha

Legalisasi perusahaan sawit melalui Holding Zone dalam Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau (RTRWP)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

RAKYAT RIAU TERPAPAR POLUSI KABUT ASAP, BURUK RUPA TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Pmencerminkan kepatuhan terhadap prinsipprinsip

PERATURAN DAERAH TAHUN 2014 YANG TELAH DITETAPKAN DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI RIAU

KORUPSI SUBUR, HUTAN SUMATERA HANCUR

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 23/Menhut-II/2009 TENTANG

KATA PENGANTAR. Pekanbaru, Januari Penulis. iii

2 Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, maka perlu pengaturan kembali mengenai Tata Cara Pemberian dan Peluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil H

Laporan Investigatif Eyes on the Forest Diterbitkan Desember 2016

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SURAT KEPUTUSAN. Nomor : 027/EQC-KEP.Cert/Rev/XII/2013. Tentang

EKSPANSI PERKEBUNAN KAYU YANG MENGHILANGKAN HUTAN ALAM DAN MENIMBULKAN KONFLIK SOSIAL (Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara dan Riau) PRESS BRIEFING

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT PADA IUPHHK-HTI. Oleh : Dr. Bambang Widyantoro ASOSIASI PENGUSAHA HUTAN INDONESIA

Strategi rehabilitasi hutan terdegradasi

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

Peneliti: LAPORAN PENELITIAN PENANGANAN BENCANA ASAP PROPINSI RIAU TANGGAL 30/11/ /12/2015

GUNUNG GAJAH GROUP KALIMANTN TIMUR. KAHARUDDIN, S.HUT. Dir. Produksi PT. UDIT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. kesempatan untuk tumbuhan mangrove beradaptasi (Noor dkk, 2006). Hutan

Cakupan Paparan : Outlook industri pulp dan kertas (IPK) Gambaran luasan hutan di indonesia. menurunkan bahan baku IPK

Model Pengembangan Lahan Gambut Berkelanjutan 1

BAB I. bertujuan. untuk. mengidentifikasi. lokal asli di. penyebab. di Provinsi. Riau, dengan. konflik yang 93,764 45,849 27,450 3,907 29,280 14,000

Transkripsi:

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di konsesi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Kayu Hutan Tanaman PT Artelindo Wiratama Oktober 2015 A. Penjelasan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Kayu Hutan Tanaman PT Artelindo Wiratama Kabupaten/Provinsi; Indragiri Hulu/Riau. Izin (luas); SK Bupati Indragiri Hulu Nomor Kpts.74/IV/2002, 11-04-2002, (15.719 hektar), Menteri Kehutanan No. 122/Menhut-II/2007, 2 April 2007, (10.740 hektar) Group/pembeli/pengguna kayu/tandan buah segar/cpo; sebelum 2013 PT Indah Kiat Pulp and Paper, Perawang-Riau (Asia Pulp and Paper). Apakah perusahaan konsesi/perkebunan termasuk audit oleh UKP4+BPREDD 2014? Tidak. Apakah perusahaan konsesi/perkebunan termasuk perusahaan yang dilaporkan oleh Kepolisian 2013, 2014 dan 2015? Ya, di lapangan sudah ditemukan garis polisi dari Kepolisian Sektor Peranap Resort Indragiri Hulu. Pada kedalaman gambut; Konsesi berada pada tanah mineral dan topografi bergelombang. Kasus Korupsi? Tidak, namun perusahaan ini termasuk 37 perusahaan IUPHHK-HT yang diterbitkan izinnya oleh 4 bupati di Riau tahun 2002-2003 yang bertentangan dengan aturan teknis kehutanan, dimana diantaranya 15 perusahaan IUPHHK-HT di Kabupaten Pelalawan dan 5 IUPHHK-HT di Kabupaten Siak tersangkut kasus korupsi. Kasus Illegal logging 2007? Tidak. Sertfikasi SVLK; Belum ada informasi. Jumlah titik api July-Oktober 2015; 33 titik berdasarkan sumber: NASA Firm MODIS, Brightness Value 330 dan Confidencer Level 30. B. Temuan pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di konsesi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Kayu Hutan Tanaman PT Artelindo Wiratama Pembakaran hutan dan lahan di Riau dan Indonesia pada kurun Juli-Oktober 2015, tim Eyes on the Forest (EoF) memantau konsesi Izin usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu- Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) atau Hutan Tanaman Industri PT Artelindo Wiratama. Temuan EoF tahun 2011 perusahaan ini merupakan afiliasi Asia Pulp and Paper di Provinsi Riau (gambar 1). Namun akhir-akhir ini konsesi PT Artelindo Wiratama tidak diakui lagi sebagai supplier APP.

Gambar 1. Papan informasi-pemberitahuan Selamat Datang di Konsesi PT. Artelindo Wiratama. Pada papan informasi tersebut jelas menyebutkan bahwa PT. Artelindo Wiratama adalah group Sinar Mas Forestry. Gambar pada titik koordinat S 0 44'17.76" E 101 53'45.87". Gambar diambil pada 14 Mei 2011. Eyes on the Forest 2011. Diperkirakan pembakaran di konsesi PT Artelindo Wiratama mencapai 500 hektar yang merupakan areal penanaman tahun tanam 2004, 2005, 2006, 2009 2010 dan 2011. Diperkirakan umur akasia dan eukaliptus telah berumur 5 hingga 7 tahun (gambar 3, 4 dan 5). Tim menemukan garis polisi di lahan bekas pembakaran yang menujukan pihak Kepolisian sedang melakukan proses hukum pembakaran di areal ini. Kepolisian yang sedang melakukan penyelidikan/proses hukum terhadap pembakaran di konsesi PT Artelindo Wiratama adalah Kepolisian Sektor Peranap Resort Indragiri Hulu (gambar 2). Dari lnformasi masyarakat dan pihak PT Artelindo Wiratama yang ditemui di lapangan, menyebutkan pembakaran terjadi pada September 2015. Dan pada saat pembakaran sedang terjadi tidak ada upaya pemadaman dari pihak perusahaan karena dari pihak perusahaan hanya ada beberapa orang pengamanan yang berjaga. Beberapa bekas titik api atau pembakaran di konsesi PT. Artelindo Wiratama, antara lain; pada titik koordinat S 0 46'23.92" E 101 52'40.30", S 0 47'54.88" E 101 53'17.78", S 0 46'1.28" E 101 52'41.38".

Gambar 2. Garis Polisi yang menunjukan proses penyelidikan proses hukum terkait pembakaran hutan dan lahan di konsesi PT. Artelindo Wiratama tengah dilaksanakan. Gambar pada titik koordinat S 0 44'40.73" E 101 53'25.55". Gambar diambil pada tanggal 11 Oktober 2015. Eyes on the Forest 2015.

Gambar 3. Pembakaran di areal IUPHHK- HT telah menghangus sekitar 5.000 hektar akasia dan eukaliptus yang telah berumur 5-7 tahun.. Gambar pada titik koordinat S 0 46'23.92" E 101 52'40.30". Gambar diambil pada tanggal 11 Oktober 2015. Eyes on the Forest 2015.

Gambar 4 dan 5. Pembakaran Eukaliptus pada konsesi Hutan Tanaman Industri Artelindo Wiratama. Gambar pada titik koordinat S 0 47'54.88" E 101 53'17.78" (gambar 4) dan S 0 46'1.28" E 101 52'41.38" (gambar 5)., Gambar diambil pada tanggal 11 Oktober 2015. Eyes on the Forest 2015.