BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

terwujudnya masyarakat tenaga kerja Kabupaten Bandung yang, mandiri, produktif, profesional dan berdaya saing.

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Disnaker Perbaikan 1

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. Visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN. pembangunannya adalah mereka kelompok masyarakat yang belum bekerja

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPMD

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA KERJA TAHUN 2017

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

PROFIL DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

ANGKERAN PENGUMPULAN DATA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MEWUJUDKAN MASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANG MAJU, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rencana Strategis

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juni 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III ISU- ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Perluasan Lapangan Kerja

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RENCANA STRATEGIS DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KABUPATEN TUBAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sarana infrastruktur jalan mempunyai peran yang sangat penting untuk

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

Transkripsi:

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Berdasarkan pengertian permasalahan pembangunan daerah di atas, maka perlu dilakukan identifikasi permasalahan berdasarkan evaluasi pembangunan, target rencana serta capaian kinerja yang direncanakan dalam Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung periode Tahun 2011-2015 sebagai gambaran permasalahan yang akan diselesaikan pada periode berikutnya. Berkaitan dengan belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Program pembangunan daerah harus menjabarkan dengan baik sasaran-sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD serta tujuan dan sasaran dari visi dan misi rencana pembangunan 5 (lima) tahun. Untuk itu, diperlukan identifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah untuk menjabarkan pencapaian sasaran pokok untuk mencapai tujuan dan sasaran RPJMD. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat digambarkan identifikasi permasalahan sesuai dengan sasaran pada periode 2011-2015 pada RPJMD. Rasio penduduk yang bekerja di Kabupaten Bandung pada tahun 2010, adalah 1 : 0,87. Angka partisipasi angkatan kerja sebesar 1.516.650 dengan tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 0,873 serta rasio ketergantungan sebesar 54,10. Permasalahan : Sebagian besar permasalahan dalam urusan ketenagakerjaan, berkaitan dengan jenjang pendidikan serta miss match 2015 37

antara lulusan dan permintaan tenaga kerja. Secara umum, dapat tergambarkan permasalahannya sebagai berikut: Masih besarnya gap permintaan tenaga kerja dengan lulusan Rendahnya penyerapan tenaga kerja pada perusahaan penanaman modal asing dan perusahaan penanaman modal dalam negeri Rendahnya Tingkat partisipasi angkatan kerja Masih rendahnya lulusan perguruan tinggi sehingga daya saing tenaga kerja rendah 3.2 Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 3.2.1 Visi Visi Kabupaten Bandung yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015 yaitu : Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, Melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan. Makna dari Visi tesebut adalah : Maju : Kondisi sumber daya manusia Kabupaten Bandung yang memiliki kepribadian baik, berakhlak mulia dan berkualitas pendidikan yang tinggi. Mandiri : Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri, untuk lebih maju serta mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah maju, dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Berdaya Saing : Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang memiliki kemampuan untuk bersaing dengan sehat dalam lingkup regional maupun nasional, yang mencakup berbagai aspek yaitu : aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pembangunan Kabupaten Bandung. 2015 38

Tata Kelola Pemerintahan yang Baik : Kondisi penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Bandung yang dilakukan secara terpadu dan bertanggung jawab, dengan menjaga sinergitas interaksi yang bersifat konstruktif diantara tiga domain utama, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat, serta memperhatikan tingkat efisiensi, efektivitas, partisipatif yang berlandaskan hukum, menjunjung tinggi keadilan, demokratisasi, transparan, responsif, serta berorientasi pada konsensus, kesetaraan dan akuntabel. Pemantapan Pembangunan Perdesaan : Kondisi pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bandung memberikan perhatian yang besar dan sungguh sungguh terhadap pengembangan perdesaan, peningkatan kualitas SDM kelembagaan perdesaan, peningkatan ketersediaan infrastruktur perdesaan, penyediaan sistem transportasi perdesaan yang memadai, peningkatan produk pertanian yang berdaya saing, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat serta pemberdayaan masyarakat perdesaan. Religius : Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang memiliki nilai-nilai, norma, semangat dan kaidah agama, khususnya Islam yang diyakini dan dianut serta menjadi karakter dan identitas mayoritas Kabupaten Bandung, yang harus menjiwai, mewarnai dan menjadi ruh atau pedoman bagi seluruh aktivitas kehidupan, termasuk penyelengaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan, dengan tetap menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup beragama. Kultural : Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang memiliki nilai-nilai budaya sunda yang baik, melekat dan menjadi jati diri, yang harus terus tumbuh dan berkembang seiring dengan laju pembangunan, serta menjadi perekat bagi keselarasan dan kestabilan sosial Pengembangan budaya sunda tersebut dilakukan dengan tetap menghargai pluralitas kehidupan masyarakat secara proporsional. 2015 39

Berwawasan Lingkungan : Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung memiliki pengertian dan kepedulian yang tinggi terhadap keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan yang didasari oleh kesadaran akan fungsi strategis lingkungan terhadap keberlangsungan hidup manusia. Daya dukung dan kualitas lingkungan, harus menjadi acuan utama segala aktivitas pembangunan, agar tercipta tatanan kehidupan yang seimbang, nyaman dan berkelanjutan. 3.2.2 Misi Dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Bandung 2010-2015 diatas, maka dirumuskan 7 (tujuh) Misi Kabupaten Bandung sebagai berikut : 1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi (Good Government and Clear Governance) 2. Meningkatkan kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan) yang berlandaskan iman dan taqwa serta melestarikan budaya sunda 3. Memantapkan pembangunan perdesaan 4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah 5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang Wilayah 6. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing 7. Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah satu urusan rumah tangga daerah dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, dengan kewenangannya yang telah diatur dalam PP 25/2000 dan Perda 20 Tahun 2008, Tentang kewenangan Kabupaten Bandung, yang lingkup pelayanannya berada pada lingkup pre dan during employment, yaitu pelayanan kepada masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan sampai dengan penempatan pada lowongan kerja yang tersedia. 2015 40

Dalam implementasi seluruh jenis pelayanan dan tugas Dinas Tenaga Kerja sesuai dengan misi keenam Kabupaten Bandung yaitu : Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing. Peningkatan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Kemampuan daya beli masyarakat erat kaitannya dengan kemiskinan. Semakin besar daya beli masyarakat, maka semakin kecil tingkat kemiskinan pada suatu daerah. Kemiskinan menyebabkan kemampuan masyarakat berkurang secara drastis dalam mengakses pelayanan dasar. Salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing melalui Dinas Tenaga Kerja adalah : peningkatan keterampilan kewirausahaan; peningkatan peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan; peningkatan kualitas SDM pencari kerja; peningkatan sarana dan prasarana pelatihan kerja. 3.2.3 Program Bupati dan Wakil Bupati Program pembangunan daerah Bupati dan Wakil Bupati Bandung di bidang ketenagakerjaan adalah sebagai berikut : 1. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja : 2. Program peningkatan kesempatan kerja 3. Program perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan 4. Program Transmigrasi Regional dengan Kegiatan Monitoring dan penempatan Transmigrasi 3.3 Telaahan Renstra Yang menjadi faktor kekuatan yang akan mendorong terhadap kondisi yang direncanakan diantaranya : a. Banyaknya serikat pekerja buruh b. LKS Bipartid dan Tripartid c. Dewan Pengupahan d. Tersedianya peraturan Perundang undangan tentang Ketenagakerjaan e. Tersedianya pegawai f. Adanya organisasi pelaksana 2015 41

g. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang cukup memadai. h. Adanya Anggaran atau Dana Sedangkan yang menjadi faktor kelemahan yang akan menghambat terhadap kondisi yang direncanakan diantaranya : a. Masih kurangnya komunikasi antar Pusat dan Daerah Khususnya mengenai peraturan perundang undangan yang berlaku. b. Tidak memiliki Tenaga Fungsional Instruktur. c. Kurang tersedianya infrastruktur yang mendukung penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, fasilitas informasi pasar kerja. d. Kualitas Angkatan kerja masih rendah (Pendidikan, Keterampilan dan Kemandirian) e. Belum memadainya jumlah pegawai pengawas Ketenagakerjaan bila dibandingkan dengan objek pengawasan yang cenderung meningkat. f. Masih adanya kekosongan hukum pada beberapa aspek pengaturan Ketenagakerjaan. g. Kebijakan makro yang belum diarahkan secara langsung kepada penciptaan kerja sebanyak banyaknya, seperti kebijakan ekspor impor, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Stategis Kabupaten Bandung dari sisi ketenagakerjaan memiliki beberapa peluang seperti : a. Dengan adanya sistem pasar bebas memberikan kemungkinan adanya peningkatan investasi dan tentunya penyerapan tenaga kerja pun memiliki peluang. b. Terbukanya kesempatan kerja dengan melalui sektor Informal. c. Banyaknya jabatan jabatan kompetensi tertentu. d. Adanya peluang pasar di dalam dan luar negeri. Sedangkan yang peluang yang dapat mempengaruhi terhadap permasalahan pelayanan adalah sebagai berikut : a. Adanya ancaman Rasionalisasi/Efisiensi jumlah tenaga kerja dan PHK karena dampak persaingan dalam Ekonomi Global (APTA, CAPTA, WTO). 2015 42

b. Pengusaha belum menempatkan pekerjanya sebagai mitra dalam dunia usaha dan dunia kerja. c. Adanya budaya kerja global dalam hubungan industrial yang tidak sesuai dengan kondisi kita d. Pesatnya perkembangan kebutuhan keahlian sebagai akibat pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia kerja dalam standar kompetensi nasional dan asean. 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis Berdasarkan Capaian Kinerja Pembangunan Tahun 2005-2010, juga melihat fakta permasalahan yang krusial dan tantangan pada tahun 2011-2015, maka dapat digambarkan perumusan isu strategis ketenagakerjaan : Masih besarnya gap permintaan tenaga kerja dengan lulusan Rendahnya penyerapan tenaga kerja pada Perusahaan Penanaman Modal asing dan perusahaan penanaman modal dalam negeri Rendahnya Tingkat partisipasi angkatan kerja Masih rendahnya lulusan perguruan tinggi sehingga dayasaing tenaga kerja rendah Strategi Pencapain tujuan dan sasaran Startegis dapat ditempuh melalui : 1. Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja yang berupa peningkatan pembentukan dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas, produktif, efisien dan berjiwa wira usaha. 2. Meningkatkan tenaga kerja yang semakin berkualitas dan meningkatkan daya saing. 3. Meningkatkan keahlian, keterampilan pencari kerja 4. Meningkatkan kesempatan kerja terutama di sektor informal serta dan mendorong produktivitas 5. Mengembangkan pasar kerja melalui peningkatan kegiatan dan pendapatan masyarakat. Terutama masyarakat ekonomi lemah. 6. Meningkatkan Perlindungan tenaga kerja melalui peningkatan kepesertaan jamsostek. Perlindungan tenaga kerja Wanita dan anak. Meningkatkan pengawasan upah, mendorong Peningkatan penyelenggaraan K3 dan Peningkatan Kelembagaan K3. 2015 43

7. Meningkatkan harmonisasi Hubungan Industrial dengan meningkatkan Bintek Perundang undangan Ketenagakerjaan, Peningkatan Fungsi LKS Tripartit, Peningkatan sarana hubungan industrial, mendorong peningkatan Kesejahteraan tenaga kerja, peningkatan kelembagaan organisasi serikat pekerja, peningkatan Kelembagaan Bipartid dan penetapan upah minimum. 8. Meningkatkan kecepatan penyelesaian ketenagakerjaan, dan pencegahan kasus ketenagakerjaan melalui peningkatan Pembinaan teknis penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan peningkatan harmonisasi hubungan kerja. 9. Peningkatan Pelayanan Ketransmigrasian melalui peningkatan MOU, Pembekalan, Penyiapan dan meningkatkan Penempatan kerja. Berdasarkan analisis lingkungan strategis ditentukan strategi : 1. Meningkatkan keterampilan dan produktifitas Pencari kerja Merupakan strategi dalam mengurangi tingkat pengangguran yang hingga saat ini masih menjadi permasalahan strategis, dalam kenyataan bahwa tingkat keterampilan dan keahlian para pencari kerja di Kabupaten Bandung ini masih relatif kurang, hal ini dibuktikan dalam perebutan peluang pasar kerja di sektor formal sedikit sekali yang terserap oleh karena demikian dalam hal penempatan tersebut tidak hanya di sektor formal saja tapi harus diimbangi melalui penempatan sektor informal dan pembentukan Usaha Mandiri, untuk menjangkau kondisi yang demikian tersebut diawali pemberian pelatihan-pelatihan terhadap penguasaan salah satu penerapan teknologi. 2. Meningkatkan Pendayagunaan dan Penyegaran Tenaga Kerja Strategi untuk pendayagunaan serta penyebaran tenaga kerja berkaitan erat dengan percepatan serta pemerataan pembangunan, selaras dengan fungsi tata ruang, untuk hal tersebut perlu didukung oleh ketersediaan tenaga kerja yang produktif baik dari segi kualitas dan kuantitas sehingga akan terhindar atau paling dapat dibatasi penumpukan tenaga kerja di satu tempat, sementara di tempat lain kekurangan tenaga kerja. 2015 44

3. Mengembangkan Sistem Informasi Pasar Kerja Salah satu masalah yang di hadapi terjadinya penganggur dikarenakan kurang baik dan sempurnanya sistem informasi pasar kerja terutama informasi mengenai lowongan kerja, untuk mengatasi hal seperti demikian maka strategi yang harus ditempuh adalah menyempurnakan sistem informasi pasar kerja dengan pengembangan luas cakupan sebarannya dengan memanfaatkan media yang paling banyak dimanfaatkan oleh pencari kerja melalui media Bursa Kerja Online. 4. Meningkatkan Ketenangan dan Kemajuan Berusaha Sebagai pelaku ekonomi perusahaan swasta memiliki konstribusi yang sangat penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi, oleh sebab itu ketenangan dalam berusaha bagi pengusaha adalah ketenangan bekerja bagi pekerja mutlak dibutuhkan untuk itu perlu diambil strategi kebijakan melalui perwujudan hubungan kerja yang serasi, harmonis dan dinamis. Untuk mencapai itu, semua yang harus di tempuh adalah melaksanakan secara bersungguh-sungguh semua hak dan kewajiban masing-masing antar pekerja dan pengusaha yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui sosialisasi bimbingan teknis. 5. Meningkatkan Perlindungan Tenaga Kerja dengan Meningkatkan Keselamatan, Kesehatan, dan Kesejahteraan Disamping itu sebagaimana disebutkan pada poin 4, perlu diupayakan secara terus menerus perbaikan perlindungan, pengupahan dan kesejahteraan pada pekerja melalui penyediaan fasilitas kesejahteraan, serta mengupayakan peningkatan perlindungan keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja agar Zero Accident di perusahaan dapat terwujud. 2015 45